Anda di halaman 1dari 17

KISI KISI IPA

1. Jenis jenis alat ukur besaran pokok

- Mistar
- Roll meter

- Stopwatch
- Jangka sorong

- Mikrometer sekrup

- Neraca
2. Ciri ciri makhluk hidup

Secara umum, ciri-ciri makhluk hidup adalah:


Bernapas
Memerlukan makan dan minum
Tumbuh dan berkembang
Berkembang biak atau bereprodiksi
Iritabilitas (menerima dan memberikan respons)
Bergerak
Mampu beradaptasi
Mengeluarkan zat sisa

3. Perubahan materi

- Perubahan Fisika

Perubahan yang tidak disertai terbentuknya zat baru dan bersifat reversible (bisa kembali ke zat
semula). Perubahan ini bisa disebabkan oleh pemanasan atau penekanan. Artinya, pada
perubahan fisika hanya terjadi perubahan wujud zat tanpa disertai perubahan komposisinya.

Contohnya adalah lilin yang terbakar, kertas diremas-remas, besi yang dibengkokkan, dan
sebagainya.

- Perubahan Kimia

Perubahan yang disertai terbentuknya zat baru dan bersifat irreversible (tidak bisa dikembalikan
ke zat semula). Perubahan ini bisa dipicu oleh adanya reaksi secara kimiawi. Contohnya
singkong yang difermentasi menjadi tapai, sumbu lilin yang terbakar, ikan yang dibakar, besi
berkarat, dan sebagainya.

Ciri-ciri terjadinya perubahan kimia adalah sebagai berikut.

Disertai perubahan warna, bau, dan rasa, contohnya pada telur yang membusuk.
Disertai pelepasan kalor, contohnya tapai terasa hangat saat dimakan.
Disertai pembentukan gas, contohnya sumbu yang terbakar.
Disertai pembentukan endapan, contohnya susu yang basi semakin lama akan semakin
mengendap.
4. Faktor yang mempengaruhi pemuaian

Jenis bahan zat


Koefisien muai panjang
Panjang benda
Besarnya perubahan suhu.

5. Gerhana bulan

6. Rantai makanan

Berdasarkan organisme yang mengawalinya.

- Rantai makanan perumput (grazing food chain)


Rantai makanan ini paling sering ditemui dan dikenali. Rantai makanan perumput dimulai dari
tumbuh-tumbuhan sebagai produsen pada tingkat trofik pertamanya. Contoh dari rantai
makanan perumput adalah rumput-belalang-katak-ular-burung elang.

- Rantai makanan detritus

Rantai makanan detritus tidak dimulai dari suatu tumbuhan, tetapi dimulai dari detritivor.
Detritivor merupakan suatu organisme yang mendapatkan energi dengan cara memakan sisa-
sisa dari makhluk hidup. Contoh rantai makanan detritus adalah: serpihan kayu-rayap dan
kotoran hewan-cacing.

- Rantai makanan parasite

Parasit merupakan organisme yang hidup dengan cara merugikan organisme lain (inang). Ciri
khas tipe rantai makanan parasit adalah terdapat organisme kecil yang memangsa organisme
besar. Contoh rantai makanan parasit adalah darah kerbau-kutu-burung jalak-elang.

- Rantai makanan saprofit

Rantai makanan saprofit dimulai dari penguraian jasad mati makhluk hidup oleh organisme
saprofit. Saprofit adalah istilah untuk organisme yang dapat mengurai sisa-sisa organisme yang
telah mati. Contoh organisme saprofit adalah bakteri, jamur, dan lumut kerak. Contoh rantai
makanan saprofit adalah kayu lapuk - jamur - ayam – rubah.

7. Urutan / bagian penyusun makhluk hidup

Molekul – sel – jaringan – organ – sistem organ – individu – populasi – komunitas – ekosistem –
bioma / biosfer.
8. Dampak dari pencemaran lingkungan

Penurunan kualitas lingkungan


Gangguan kesehatan
Pemekatan hayati
Mengganggu pemandangan
Mempercepat proses kerusakan

9. Rumus percepatan dan arah gaya

a = percepatan rata – rata (m/s2)


Δv = perubahan kecepatan (m/s)
Δt = selang waktu (s)
V1 = waktu awal (m/s)
V2 = kecepatan akhir (m/s)
t1 = waktu awal (s)
t2 = waktu akhir (s)

- Hukum Newton 1
Apabila Resultan yang bekerja dalam sebuah benda sama dengan nol, maka benda yang awalnya
diam akan tetap diam. Kemudian untuk benda yang bergerak lurus beraturan akan tetap
bergerak lurus beraturan. Jadi, rumus hukum newton 1 yaitu :

∑F = 0

Keterangan :

∑F = resultan gaya (Kg m/s2)

- Hukum Newton 2
Percepatan (Perubahan dari kecepatan) gerak benda akan berbanding lurus dengan resultan
gaya yang bekerja dalam suatu benda. Lalu juga berbanding terbalik dengan massa benda. Jadi
Rumus Hukum Newton 2 adalah :

∑F = m.a
Keterangan :

∑F = resultan gaya (Kg m/s2)


m = Massa Benda (Kg)
a = percepatan (m/s2)

- Hukum Newton 3
Setiap Aksi akan menimbulkan reaksi, apabila benda mengerjakan gaya pada benda kedua maka,
benda kedua akan membalas gaya dari benda pertama yang arahnya berlawanan. Jadi Rumus
Hukum Newton 3 adalah :

∑FAKSI = -∑FREAKSI

10. Rumus gerak lurus beraturan


11. Organ tumbuhan

12. Menghitung usaha

W= F x s F = W/s s = W/F

Keterangan:
W = usaha [satuan Joule (J)]
F = gaya [satuan Newton (N)]
s = perpindahan [satuan meter (m)

13. Konsep benda terapung, melayang, tenggelam

Benda terapung, jika massa jenis benda lebih kecil daripada massa jenis zat air (ρb < ρa)
Benda tenggelam, jika massa jenis benda lebih kecil daripada massa jenis zat air (ρb > ρa)
Benda melayang, jika massa jenis benda lebih kecil daripada massa jenis zat air (ρb = ρa)

14. Ciri organ pernafasan

1. Hidung
Soal hidung, manusia punya dua lubang hidung bagian luar yang terbagi oleh kerangka struktur
tulang rawan atau septum. Struktur inilah yang memisahkan lubang hidung kanan dan lubang
hidung kiri. Di hidung, terdapat folikel rambut kecil yang menutupi lapisan dalam lubang serta
berperan sebagai pertahanan pertama tubuh dalam melawan patogen asing. Tak cuma itu,
rambut yang sering disebut sebagai bulu hidung ini juga memberikan kelembapan tambahan
untuk udara yang kita hirup.
2. Faring
Selanjutnya, ruang di hidung membuka ke dalam ruang berongga lebar yang bernama faring.
Saluran yang juga terkadang disebut sebagai tekak ini umum berkaitan dengan udara maupun
makanan. Fungsinya, mencegah masuknya partikel makanan apa pun masuk ke tenggorokan
kita. Terdapat pula tulang rawan elastis bernama epiglotis yang berfungsi menjadi peralihan
antara laring dan kerongkongan. Sehingga, udara bisa lewat laring ke paru-paru dan makanan
mengarah ke kerongkongan untuk melanjutkan sistem pencernaan.

3. Laring
Tulang rawan yang disebut di atas memberi kerangka untuk udara menuju laring. Laring sendiri
berada di bagian depan leher dan bertugas membantu pernapasan sekaligus vokal kita. Sebab
itulah, bagian ini juga kerap disebut sebagai kotak suara secara informal.
Saat kita menelan makanan, lipatan bernama epiglotis tadi akan terlipat di atas tenggorokan dan
mencegah makanan masuk ke laring ini.

4. Batang Tenggorokan (Trakea)


Trakea atau batang tenggorokan berada setelah laring dan memanjang turun ke leher.
Dindingnya terdiri dari cincin tulang rawan yang berbentuk huruf C, memberikan sifat keras
pada trakea dan membuatnya mengembang sempurna. Lebih jauh dari kelihatannya, trakea
memanjang melewati leher hingga tulang dada dan terbagi lagi menjadi dua bronkus, satu
bronkus untuk setiap buah paru-paru.

5. Bronkus
Bronkus ialah dua bagian yang terpecah dari trakea dan masuk ke setiap paru-paru. Bronkus pun
terbagi lagi menjadi bronkiolus sekunder dan tersier. Selanjutnya, bagian tersebut bercabang
menjadi kantung udara kecil bernama alveoli. Alveoli sendiri merupakan kantung udara kecil
bersel tunggal yang dindingnya tipis. Dengannya, kita bisa melakukan pertukaran antara molekul
oksigen dan karbon dioksida untuk ke dalam atau keluar dari aliran darah.

6. Bronkiolus
Selanjutnya, sampailah udara di bronkiolus yang merupakan pencabangan dari bronkus. Saluran
bronkiolus lebih halus, dindingnya pun lebih tipis. Terdapat dua bronkiolus kiri, dan juga tiga
bronkiolus kanan. Cabang-Cabang ini nantinya akan membentuk cabang yang lebih halus lagi,
seperti pembuluh.

7. Alveolus
Alveolus merupakan saluran udara buntu yang bentuknya gelembung-gelembung udara.
Dindingnya tipis dan hanya setebal sel, lembab, serta berdekatan dengan kapiler darah. Fungsi
alveolus adalah sebagai permukaan respirasi yang total luasnya 50x luas permukaan tubuh,
sekitar 100 meter persegi. Dengan demikian, luas tersebut cukup untuk melakukan pertukaran
gas ke seluruh tubuh kita.
8. Paru-paru
Paru-paru sendiri memang menjadi organ utama pernapasan pada manusia maupun hewan
vertebrata. Terletak di kedua sisi jantung, di rongga dada. Paru-paru secara anatomis ialah organ
spons yang luas permukaannya diperkirakan antara 50 sampai 75 meter persegi. Organ ini
punya fungsi utama sebagai fasilitator pertukaran gas antara udara dan gas. Yang menarik, paru-
paru kanan kita lebih besar dan berat daripada paru-paru kiri. Warna paru-paru umumnya abu-
abu ke merah muda, dan organ ini mengambil sebagian besar ruang di dada kita.

15. Jenis kegiatan ekskresi

- Kulit

Kulit termasuk ke dalam salah satu proses eksresi tubuh. Sebab kulit dapat mengeluarkan zat
sisa dari proses metabolisme tubuh. Frekuensi ekskresi pada kulit ini paling banyak daripada
proses eksresi pada organ tubuh lain. Sistem ekskresi pada kulit adalah keringat. Zat sisa dari
ekskresi kulit berupa cairan yang mengandung minyak tubuh dan terasa asin. Ekskresi Pada kulit
terjadi ketika tubuh merasa panas, saat melakukan aktivitas serta perubahan hormon.

Kulit ini adalah organ tubuh paling luar yang merupakan pelindung sekaligus pelapis tubuh serta
keseluruhan bagian pada tubuh. Pada organ tubuh ini mempunyai 3 buah bagian, yaitu :

1. Epidermis atau lapisan kulit ari


Epidermis adalah lapisan organ kulit yang paling luar. Lapisan ini mempunyai ukuran yang sangat
tipis seperti ukuran lembaran kertas. Pada Epidermis ini terdapat 2 buah lapisan, yaitu lapisan
malphigi dan lapisan tanduk. Lapisan malphigi ialah lapisan epidermis bagian dalam.
Pada lapisan ini terdapat pigmen warna kulit dan dapat melindungi sel dibawahnya dari sinar
matahari. Lapisan malphigi tersusun atas beberapa sel yang hidup. Sel–sel tersebut dapat
membelah diri.

Pada lapisan tanduk terdiri dari beberapa sel yang telah mati. Lapisan ini tidak mengandung
serabut saraf dan pembuluh darah. Sehingga jika lapisan ini mengelupas, tubuh tidak akan
berdarah. Lapisan tanduk ini sangat sensitif dan mudah mengelupas.

2. Dermis atau lapisan kulit jangat


Lapisan dermis mempunyai 6 buah jaringan yang mempunyai fungsi masing –masing. Jaringan
pertama adalah pembuluh kapiler yang berfungsi memberikan nutrisi untuk sel kulit dan akar
rambut. Selanjutnya kelenjar keringat yang berfungsi untuk menghasilkan keringat. Pada bagian
inilah proses ekskresi pada kulit terjadi. Keringat yang telah dihasilkan oleh kelenjar keringat
akan keluar menuju ke lapisan epidermis.

Jaringan ketiga adalah kelenjar minyak, fungsinya untuk menghasilkan minyak yang menjaga
kelembaban kulit dan rambut. Untuk jaringan pembuluh darah berfungsi untuk menyebarkan
darah ke semua jaringan atau sel. Fungsi dari jaringan pembuluh saraf yaitu merespon dan
merasakan berbagai macam jenis sentuhan dan interaksi yang berhubungan dengan kulit. Pada
jaringan ini dapat mengetahui rasa panas, dingin, sakit dan lainnya.

Jaringan yang terakhir adalah kantong rambut. Pada jaringan ini merupakan tempat dari akar
rambut, batang serta kelenjar minyak rambut. Tidak semua bagian kulit mempunyai kantong
rambut, seperti telapak tangan.

3. Jaringan ikat bawah kulit


Lapisan kulit yang terakhir ini merupakan pembatas antara lapisan dermis dan lemak. Fungsi
dari jaringan ini adalah sebagai sumber energi dan menekan suhu tubuh.

- Ginjal

Ginjal merupakan suatu organ yang dikenal dengan proses eksresi yang menghasilkan urin. Di
dalam tubuh, terdapat sepasang ginjal. Ginjal kanan terletak di ruas tulang pinggang dan ginjal
kiri terletak di rongga perut bagian kiri. Proses sistem ekskresi ginjal disebut dengan kencing
dengan zat sisa yang berupa cairan urin.

Ginjal mempunyai beberapa fungsi. Fungsi pertama menyaring zat sisa hasil metabolisme dari
darah. Ginjal juga menjaga keseimbangan cairan tubuh, basa, kadar asam, serta garam. Selain
itu organ ini dapat mengeksresikan kadar gula darah yang melebihi batas normal.
Ginjal mempunyai 3 buah bagian, yaitu kulit ginjal / korteks renalis, sumsum ginjal / medulla,
rongga ginjal / pelvis renalis. Kulit ginjal berfungsi menyaring darah. Medulla berfungsi
mengalirkan urin menuju ke saluran lain yang lebih besar. Rongga ginjal berfungsi menampung
cairan urin sementara hingga dikeluarkan lewat ureter.

- Paru-Paru

Paru-paru adalah organ tubuh yang digunakan untuk bernapas. Letak dari organ ini berada di
dada dan dilindungi tulang rusuk. Proses eksresi pada organ ini adalah bernafas dengan zat sisa
berupa gas karbondioksida.

Organ paru-paru ini mempunyai lapisan luar yang disebut dengan pleura. Lapisan tersebut
berfungsi untuk melindungi dan sekaligus membungkus paru-paru. Paru-paru terdiri dari 2
bagian, yaitu bagian kiri dan kanan. Pada bagian kiri mempunyai 2 buah segmen. Sedangkan
bagian kanan terdapat 3 buah segmen.

Masing-masing bagian dari paru-paru mempunyai fungsi sebagai menyerap gas oksigen yang
telah dihirup. Kemudian hasil dari ekskresi tersebut berupa gas karbondioksida. Lalu
mengeluarkan zat sisa tersebut melalui saluran pernapasan.

- Hati

Hati / liver adalah sebuah organ tubuh yang terletak di bawah diafragma bagian kanan. Organ ini
dikenal sebagai organ yang dapat menetralisir racun dalam tubuh / penawar racun. Selain itu,
hati juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan glikogen, kelenjar pencernaan dan dapat
membentuk sel-sel darah merah untuk janin.

Pada organ hati ini mempunyai proses eksresi yang tidak langsung. Karena zat sisa hasil ekskresi
pada hati ini akan dikeluarkan melalui ginjal. Zat yang diekskresikan oleh hati adalah getah
empedu yang rusak.

Lalu menghancurkan zat empedu tersebut di dalam limfa. Zat sisa tersebut berwujud cairan
yang disebut dengan urea. Zat urea kemudian dibawa menuju ke ginjal melalui aliran darah. Di
dalam ginjal zat tersebut diubah menjadi urin.

- Sistem pencernaan

Dalam sistem pencernaan, terdapat beberapa organ yang terlibat, seperti mulut, lambung
hingga anus. Fungsi dari sistem pencernaan yang paling utama adalah menghancurkan semua
makanan yang masuk ke dalam lambung. Lalu semua nutrisi yang terkandung di dalamnya
diserap oleh tubuh.
Selain itu sistem pencernaan juga memiliki fungsi lain, yaitu ekskresi. Organ sistem ekskresi pada
pencernaan hanya melibatkan lambung dan usus yang terlibat. Kedua organ tersebut
mempunyai fungsi masing-dalam sistem pencernaan. Proses eksresi yang terdapat pada sistem
pencernaan berupa zat padat yang disebut dengan fases.

Ketika menghancurkan makanan, terdapat zat sisa yang tidak mengandung nutrisi apapun. Zat
tersebut dibawa menuju ke usus halus. Dalam usus halus terjadi penyerapan nutrisi yang tidak
diserap ketika di lambung. Lalu zat sisa tersebut dibawa ke usus besar. Dalam usus besar zat sisa
akan dipisahkan antara cairan dan zat padat. Zat padat tersebut nantinya akan dikeluarkan
melalui anus sebagai fases

16. Rumus frekuensi

17. Cara kerja mata

Proses melihat pada mata dimulai ketika objek atau benda memantulkan cahaya yang masuk ke
mata dan diterima oleh kornea, pupil, lensa, lalu dipusatkan pada retina.

Adapun urutan mekanisme penglihatan pada mata manusia mulai dari masuknya cahaya hingga
diterimanya sinyal penglihatan oleh otak adalah:

Cahaya memantulkan citra objek dan terhantar pada garis lurus menuju mata
Cahaya masuk melalui kornea menuju pupil dan diteruskan ke lensa mata
Kornea dan lensa membelokkan (membiaskan) cahaya agar difokuskan ke retina
Sel fotoreseptor pada retina mengonversikan cahaya menjadi gelombang elektrik
Gelombang elektrik mengalir melalui saraf optik menuju otak
Otak memproses sinyal-sinyal tersebut menjadi sebuah bayangan
18. Pembelahan mitosis dan meiosis

Pembelahan Mitosis
Pembelahan mitosis adalah proses pembelahan pada inti sel yang menghasilkan sel-sel baru
yang mempunyai jumlah dan jenis kromosom yang sama dengan sel induknya.

Jadi dua buah sel yang dihasilkan dari pembelahan mitosis tersebut mempunyai sifat yang
identik atau mewarisi sifat yang sama dengan induknya

Tujuan Mitosis

Pembelahan mitosis mempunyai tujuan pertumbuhan. Satu organisme/ individu makhluk hidup
agar bisa tumbuh atau pada masa pertumbuhannya harus melakukan pembelahan mitosis pada
sel-selnya.

Sebagai contoh pada tubuh kita, dalam tubuh kita terdapat sistem organ dan masing-masing
sistem organ terdapat jaringan dan jaringan sendiri tersusun dari sel-sel.
Sel-sel inilah yang akan mengalami pembelahan mitosis agar tubuh kita bisa tumbuh.

Pada proses pembelahan mitosis yang terjadi pada sistem organ tubuh manusia tidak terjadi
secara langsung, namun melalui beberapa tahapan antara lain (1) profase, (2) metafase, (3)
anafase, dan (4) telofase.

(1) Profase

Pada fase ini terbentuk fragment yaitu serpihan kecil yang terjadi akibat kerusakan pada
membran inti sel.

Sampai tahap ini proses pembelahan sudah mulai terbentuk dan benang-benang kromatin
sudah memulai memadat yang kemudian menghasilkan kromosom. Pada akhir tahap ini
kromosom akan mulai bergerak ke tengah sel.

(2) Metafase

Selanjutnya akan tampak lebih jelas terbentuknya benang-benang gelendong dari fase
sebelumnya. Ada beberapa benang yang telah mencapai kutub tanpa melekat terlebih dahulu
pada sentromer.

Selanjutnya sentromer akan mengalami pembelahan sehingga kromatid akan berubah dan
menjadi kromosom tunggal. Kromosom bergerak dan mulai berjajar pada ekuator sel.

(3) Anafase

Pada tahap anafase terjadi pemisahan kromosom menjadi dua bagian yang sama dan kromosom
akan bergerak ke kutub dengan arah yang berbeda. Pada akhir tahap ini pada ujung sel
mempunyai kromosom yang sama dan jumlah kromosom yang lengkap.

(4) Telofase

Tahapan telofase adalah tahap terakhir pada pembelahan mitosis. Kromosom pada tahap ini
sudah pada posisi di masing-masing kutub dan nukleus sudah mulai terlihat kembali.

Kromosom pada tahap ini sudah pada posisi di masing-masing kutub dan nukleus sudah mulai
terlihat kembali.

Kromatid mulai menghilang bersamaan menebalnya sitoplasma. Pada tahap akhir, membran sel
mengalami pemisahan dari kedua sel yang baru tersebut.
Pembelahan Meiosis

Pembelahan meiosis merupakan pembelahan sel yang terjadi pada sel reproduksi. Hampir sama
dengan pembelahan mitosis, tapi perbedaan mencolok adalah pada jumlah kromosom yang
dihasilkan dari pembelahan selnya.

Kemudian yang membedakan lagi adalah pada pembelahan meiosis terjadi dua tahapan
pembelahan yaitu Proses Pembelahan Meiosis Pertama ( Profase, Metafase, Anafase, Telofase)
dan Proses Pembelahan Meiosis Kedua ( Profase, Metafase, Anafase, Telofase)

Tujuan Meosis

Pembelahan meiosis ini mempunyai tujuan akhir yaitu menghasilkan empat sel baru dan tiap sel
mempunyai setengah dari jumlah kromosom sel induknya.

(1) Profase

Pada tahap ini ditandai dengan munculnya fragment / pecahan yang berasal dari rusaknya
membran inti sel. Kemudian terbentuklah glendong pembelahan. Benang kromatin mulai
memadat dari yang semula tidak terlihat.

Benang kromatin yang memadat selanjutnya akan menjadi kromosom yang akan berpasangan
sesama kromosom homolog.

(2) Metafase

Pada tahap metafase, kromosom mulai berjajar yaitu pada ekuator sel.

Selanjutnya setiap benang-benang spindle mulai melekat pada sentromer-sentromer kromosom


dan ujung benang ini yang membentang akan melekat pada kedua kutub pembelahan dengan
ujung yang berbeda/berlawanan.

(3) Anafase

Pada tahap ini terjadi proses penarikan oleh benang-benang spindle sehingga kromosom
homolog akan menuju ke arah yang saling berlawanan

(4) Telofase

Telofase adalah tahap akhir pada proses pembelahan meiosis. Pada tahap ini masing-masing
kromosom sudah mencapai pada kutub pembelahan.
Proses Pembelahan Meiosis Kedua

(1) Profase

Pada tahap ini, membran inti mengalami kerusakan dan terbentuklah serpihan-serpihan yang
disebut fragmen. Pada tahap ini juga kromatid mulai menuju arah tengah, akhirnya pada proses
menghasilkan gelendong.

(2) Metafase

Pada tahap metafase ditandai dengan sejajarnya kromosom, yang mulanya tidak beraturan
kemudian sejajar pada bidang sel.

(3) Anafase

Pada tahap anafase, kromatid mulai terpisah dan menuju kutub dengan arah yang berlawanan.

(4) Telofase

Telofase merupakan tahap akhir pada pembelahan meiosis yang kedua ini. Pada tahap ini
nukleus sudah terbentuk, kromosom yang terurai telah membentuk kromatin dan kemudian
terjadi proses sitokinesis.

Proses sitokinesis adalah proses dimana sitoplasma dari satu sel membelah sehingga menjadi
dua sel anak.

19. Penyebab penyakit HIV

Penularan HIV dapat terjadi melalui hubungan seks vaginal atau anal, penggunaan jarum suntik,
dan transfusi darah. Meskipun jarang, HIV juga dapat menular dari ibu ke anak selama masa
kehamilan, melahirkan, dan menyusui.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penularan adalah sebagai berikut:

Berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan dan tanpa menggunakan pengaman


Menggunakan jarum suntik bersama-sama
Melakukan pekerjaan yang melibatkan kontak dengan cairan tubuh manusia tanpa
menggunakan alat pengaman diri yang cukup

20. Perkembangbiakan vegetative dan generative


Tanaman dapat berkembangbiak secara generatif dan vegetatif. Perkembangbiakan tanaman
secara generatif yaitu pebanyakan tanaman melalaui proses perkawinan antara gamet jantan
dan betina sedangkan perbanyakan tanama secara vegetatif adalah perbanyakan tanaman
dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman seperti akar, batang dan daun.

Anda mungkin juga menyukai