Anda di halaman 1dari 20

Biology final exam

1. Metode ilmiah
 Memilih masalah dan studi pendahuluan
 Perumusan masalah (menggunakan 5W+1H)
 Observasi (pengumpulan data/informasi)
 Hipotesis
 Eksperimen
 Analisis data
 Kesimpulan

2. Keanekaragaman hayati
Tingkat gen
Ada keanekaragaman susunan gen

Tingkat individu/spesies
Ada pengaruh kandungan genetik dengan habitatnya
Tingkat ekosistem
Adanya perbedaan faktor abiotik serta komposisi jenis populasi organismenya

3. Spora seksual jamur


 Zygomycota

 Ascomycota
 Basidmycota

4. Daur hidrologi

Evaporasi : penguapan
Kondensasi : berubahnya wujud uap air menjadi awan
Adveksi : bergeraknya awan menuju tempat lain karena bantuan angin
Presipitasi : turunnya titik titik air/hujan
Run off : bergeraknya air di darat dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah
Infiltrasi : peresapan air hujan ke permukaan tanah
5. Protista mirip hewan dan tumbuhan
Protista mirip hewan (protozoa)
 Uniseluler dengan ukuran tubuh 10-200 µm.
 Tidak memiliki dinding sel.
 Pada umumnya bersifat heterotrof, hanya sebagian kecil saja yang bersifat autotrof.
 Hidup bebas atau sebagai parasit bagi organisme lain.
 Reproduksi secara seksual atau aseksual.
 Pada umumnya memiliki alat gerak.

Protista mirip tumbuhan (algae)

 Bersifat uniseluler atau multiseluler.


 Ukuran tubuh bervariasi, mulai dari algae mikroskropis dengan ukuran 8 µm hingga
algae makroskropis dengan ukuran 60 m.
 Bentuk tubuh tetap karena adanya dinding sel.
 Algae uniseluler dapat hidup soliter ataupun membentuk koloni.
 Memiliki beberapa jenis klorofil (klorofil a, klorofil b, klorofil c, dan klorofil d) yang
tersimpan dalam kloroplas.
 Memiliki pigmen fotosintetik selain klorofil (xantofil [kuning], fikosianin [biru],
fukosantin [cokelat], fikoeritrin [merah], dan karotenoid).
 Memiliki bentuk kloroplas yang bervariasi (spiral, cakram, jala, mangkung, bulat, dan
lainnya).
 Dapat hidup seperti plankton, neuston, atau bentos.
 Bereproduksi secara aseksual (dengan pembelahan biner, fragmentasi, dan
pembentukan spora vegetatif) atau seksual (dengan konjugasi, singami, dan
anisogami).

6. Ciri tumbuhan lumut


Bryophyta (lumut)
 Tidak berpembuluh.
 Bersifat autotrof. (dapat membuat makanan sendiri)
 Tidak memiliki akar, batang, dan daun.
 Berkembangbiak dengan spora.
 Memiliki rizoid.
 Memiliki pori-pori sederhana.
 Merupakan tumbuhan perintis.

Pteridophyta (paku)

 Struktur tubuh, seperti akar, batang, dan daun memiliki xylem dan floem
 Bisa ditemukan di air, tempat lembap, menempel pada tanaman lain, sampah, atau
sisa tumbuhan lain
 Tidak menghasilkan biji
 Punya spora untuk berkembang biak
 Mengalami metagenesis atau pergiliran keturunan
 Daun muda akan menggulung
 Tidak memiliki bunga
 Secara umum memiliki rizom atau batang dalam tanah.
7. Tipe interaksi dalam ekosistem
Simbiosis
 Mutualisme (dua duanya untung)
 Komensalisme (satu untung, satu ga untung dan ga rugi)
 Parasitisme (satu untung, satu rugi)

Predasi – memakan dan dimakan

Kompetisi – saling bersaing karena memiliki kebutuhan hidup yang sama

Alelopati/antibiosis – menghambat pertumbuhan dan kehidupan yang lain

8. Dampak kegiatan manusia pada lingkungan


(self explanation)

9. Cara memperbaiki ekosistem yang rusak


(self explanation)

10. Jaringan pada tumbuhan


Epidermis

Parenkim

Kolenkim
Sklerenkim

Jaringan pengangkut

11. Jaringan epitel pada hewan

12. Sistem imun


 Imunitas bawaan (innate immunity)
Dimiliki semua orang dan ada sejak lahir
Sel darah putih. Kulit, membran mukosa
 Imunitas bawaan (adaptive immunity)
terbentuk saat tubuh sudah sembuh dari infeksi yang disebabkan oleh patogen
sel limfosit T, sel limfosit B, makrofag, antibodi
 Imunitas pasif
tidak dapat membentuk sendiri antibodi, melainkan meminjamnya dari sumber lain
ex : ASI untuk bayi dan imunisasi

13. Penyakit terkait sistem sirkulasi manusia


Sistem pernafasan
 Flu
 Asma
 Tuberkulosis
 Pneumonia
 PPOK

Sistem pencernaan

 GERD
 Batu empedu
 Tukak lambung
 Konstipasi
 Wasir
 Maag

Sistem peredaran darah

 Anemia
 Talasemia
 Leukimia
 Agranulositis
 Hemofilia

Sistem ekskresi

 Batu ginjal
 Penyakit kuning
 Biang keringat
 Diabete melitus
 Albuminuria

14. Fungsi organ pencernaan


Mulut : menghaluskan makanan agar lebih mudah dicerna oleh organ pencernaan lainnya.
Memecah karbohdrat mnjadi glukosa dengan enzim amilase
Kerongkongan : menciptakan gerakan peristaltik agar mampu membawa makanan yang telah
dihaluskan dari mulut menuju lambung
Lambung : mengolah makanan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan berbentuk
setengah padat (kimus). Mencerna protein, menyimpan makanan, mematikan organisme
berbahaya
Hati : menghasilkan empedu
Kantung empedu : menyalurkan empedu ke usus halus
Pankreas : memproduksi enzim pencernaan
Usus halus : menyerap nutrisi dari makanan. Terbagi menjadi usus dua belas jari, usus
kosong, dan usus penyerapan
Usus besar : membusukkan sisa makanan

15. Mekanisme kerja sistem respirasi


Pernapasan dada
Inspirasi : terjadi saat otot antar tulang rusuk berkontraksi dan terangkat. Ini membuat
volume rongga dada bertambah besar dan tekanan rongga dada menjadi lebih kecil dari
tekanan udara luar. Sehingga udara dapat mengalir dari luar ke dalam paru-paru.
(volume : +, tekanan : - )
Ekspirasi : otot antar tulang rusuk akan kembali ke posisi semula, sehingga volume rongga
dada akan mengecil, sedangkan tekanannya membesar. Tekanan ini pun akan mendesak
dinding paru-paru, sehingga membuatnya membesar. Keadaan ini yang menyebabkan udara
dalam rongga paru-paru terdorong ke luar.
(volume : - , tekanan : + )

Pernapasan perut (diafragma)


Inspirasi : terjadi saat otot diafragma berkontraksi. Diafragma masuk mengakibatkan volume
rongga dada membesar, sehingga tekanan udaranya mengecil. Hal ini diikuti oleh paru-paru
yang mengembang dan mengakibatkan tekanan udara lebih kecil dari tekanan udara
atmosfer. Udara pun bisa masuk.
Ekspirasi : otot diafragma yang berelaksasi dan otot dinding perut berkontraksi. Ini
menyebabkan diafragma terangkat dan melengkung menekan rongga dada. Hal ini
menyebabkan volume rongga dada mengecil dan tekanannya meningkat, sehingga udara
dalam paru-paru keluar.
16. Gangguan pada sistem ekskresi
 Batu ginjal : garam kalsium disimpan di rongga ginjal, saluran ginjal, atau kantung
kemih
 Penyakit kuning : saluran empedu tersumbat yang mencegah empedu mengalir ke
duodenum
 Diabete melitus : pankreas tidak memproduksi insulin atau menghasilkan sedikit
insulin
 Biang keringat : kelenjar keringat tersumbat
 Albuminuria : tingginya kadar albumin dalam urin
 Pneumonia : infeksi bakteri, virus, jamur di alveoli

17. Anatomi mata dan fungsinya

Kornea : jendela dan jalan masuk cahaya ke mata, memperkirakan cahaya


Bilik mata depan : membawa nutrisi ke jaringan mata dan penyeimbang tekanan di dalam
mata
Pupil : celah agar cahaya bisa masuk ke mata
Iris : mengatur sejumlah cahaya yang masuk ke mata dan menyesuaikan dengan bukaan
pupil ; menentukan warna pada mata
Lensa : memusatkan cahaya dan gambar pada retina
Koroid : memasok darah dan nutrisi ke retina dan ke semua struktur lainnya pada bagian
anatomi mata
Retina : mengubah cahaya masuk menjadi impuls listrik. Impuls listrik ini dibawa oleh saraf
optik ke otak, yang akhirnya menafsirkannya sebagai gambar atau objek yang mata lihat.
Makula : memberikan penglihatan detail yang paling tajam

18. Sel tumbuhan dan hewan


Perbedaan :

19. Nukleotida

20. Prinsip kerja kultur jaringan


teknik menumbuhkan dan memperbanyak sel, jaringan dan organ pada media pertumbuhan
secara aseptik dalam lingkungan yang terkontrol secara in vitro. Bertujuan untuk
memperbanyak tanaman dengan memanfaatkan bagian vegetatif tanaman

21. Proses Mitosis (pembelahan sel)

22. Proses pada respirasi aerob

23. Skema reaksi fotosintesis


24. Mekanisme transpor lewat membran
Transpor pasif
 Difusi langsung : proses berpindahnya suatu zat yang berkonsentrasi tinggi menuju
zat yang memiliki konsentrasi lebih rendah sehingga konsentrasi keduanya seimbang.
Terjadi pada transpor oksigen dari luar ke dalam sel
 Difusi terbantu : transpor glukosa dari luar ke dalam sel dibantu perantara protein
 Osmosis : proses menyeimbangkan konsentrasi air di dalam dan luar sel. Osmosis
terjadi pada kondisi hipotonik, yaitu saat konsentrasi larutan di lingkungan lebih
pekat dibanding konsentrasi larutan di dalam sel

Transpor aktif

 Pompa ion natrium-kalium : gerakan pemompaan ion K+ ke dalam sel, dan


memompa ion Na+ ke luar sel.
 Kotranspor : proses transpor aktif zat tertentu yang dapat menginisiasi perpindahan
zat terlarut lainnya. Proses kontranspor melibatkan 2 protein transpor dan terjadi
dengan bantuan energi sel (ATP).
 Endositosis-eksositosis : endositosis - proses ketika sel menangkap dan memasukkan
partikel, molekul, atau zat dari luar ke dalam sel. Eksositosis - proses ketika sel
melepaskan zat atau molekul yang telah dihasilkan atau disimpan vesikel membran
ke luar sel.
25. Grafik kinerja enzim
Gua ga ngerti ini gimana belajarnya

26. Katabolisme dan anabolisme

Katabolisme : pemecahan karbohidrat, respirasi aerob, glikolisis


Reaksi kimia :

Anabolisme : sintesis protein dan DNA, fotosintesis, kemosintesis, glikoneogenesis

Reaksi kimia :
27. Proses domba kloning

 Inti proses kloning domba adalah memanipulasi gen sel yang diambil dari payudara
seekor domba betina dewasa berumur 6 tahun bernama Dorset.
 Sel donor itu sengaja dibuat kekurangan nutrisi agar berhenti membelah diri.
 Pada saat bersamaan, sel telur dari domba jenis lain juga diambil, tetapi inti sel
telurnya dibuang.
 Sel telur ditempatkan berdekatan dengan sel donor.
 Sel telur dialiri listrik perlahan agar terjadi proses pembentukan inti sel baru yang
juga mengandung DNA baru.
 Pembelahan sel terjadi hingga embrio muncul.
 Embrio ini ditanamkan di rahim domba betina pengganti.

28. Rasio fenotip persilangan dihibrid


9:3:3:1
29. Kelainan/sindrom akibat mutasi
Sindrom turner ( wanita -X)
Tubuh pendek, ovarium gagal berkembang, cacat jantung

Metafemale (wanita +X)


Berperawakan lebih besar dari wanita pada umumnya, keterlambatan bicara, kesulitan
belajar

Sindrom Jacob (pria + Y)


Sulit berbicara, tinggi tubuh tidak biasa, gangguan perilaku, gangguan reproduksi

Sindrom klinefelter ( Pria + X)


Lebih tinggi dari pria pada umumnya, pubertas terlambat/tidak sempurna/tidak terjadi,
panggulnya lebih besar, gangguan belajar

Sindrom Patau (kelebihan kromosom 13)


Sindrom edward (kelainan pada kromosom nomor 18)

down syndrome (kromosom berlebih)


kelainan fisik dan kecerdasan yang rendah

30. Teori Evolusi


 Teori Kreasionisme (Aristoteles) – not valid
Penciptaan mahluk hidup terjadi dalam sekali saja secara lengkap, tidak ada
evolusi atau perubahan lagi terhadap makhluk hidup.
 Teori Katatropisme (George Cuvier)
Terjadi bencana alam (katastrofi) yang tiba-tiba yang menyebabkan tumbuhan dan hewan di
tempat itu mati. Lalu masuk bentuk kehidupan baru dari daerah lain. Akibatnya, terjadi
perubahan spesies yang tiba-tiba.
 Teori gradualisme (James Hutton)
Perubahan geologis yang terjadi secara pelan namun pasti
 Teori Uniformitarianisme (Charles Lyell)
Proses geologis, pola seragam, kecepatan dan pengaruh perubahan selalu seimbang dalam
kurun waktu
 Teori evolusi Jean Lamarck
Organ yang mengalami perubahan karena terus-menerus dipakai dan berkembang makin
sempurna. Sedangkan organ yang tidak diperlukan lagi perkembangannya akan menurun,
dan akhirnya rudiment (teori use and disuse).
 Teori evolusi Charles Darwin
Spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies-spesies yang hidup di masa silam. Evolusi
terjadi melalui seleksi alam

31. Sintesis protein


Transkripsi – pembentukan mRNA oleh DNA yang spesifik dengan bantuan enzim RNA
 Insiasi : RNA polimerase memecah sebagai molekul DNA yang berisi segmen-segmen berupa
gen. Dalam gen, terdapat bagian ujung yang disebut promoter dan terminator. RNA
polimerase akan bergerak dari bagian terminator (start point) ke promoter (end stop) untuk
memecah DNA.
 Elongasi : RNA polimerase balik lagi ke terminator abis dari promoter, sehingga terbentuklah
mRNA yang akan menyalin kode genetik pada DNA.
 Terminasi : untaian mRNA udah jadi dan lepas dari DNA untuk pergi ke ribosom.
Translasi - proses penerjemahan atau penguraian kode-kode genetik hasil salinan DNA yang
sudah dibawa mRNA sebelumnya. Kode genetik ini yang akan menghasilkan polipeptida
sebagai penyusun protein.

 Inisiasi
mRNA datang membawa kodon-kodon DNA sampai ke ribosom. Kodon pertama yang
ketemu ribosom Namanya AUG
 Elongasi/pemanjangan
Kodon yang dibawa mRNA akan diuraikan atau diterjemahkan menjadi asam amino
kemudian masing-masing digabung dengan tRNA yang membawa asam amino untuk
menyusun protein. Gabungan asam amino itu Namanya protein polipeptida
 Terminasi
Proses translasi terakhir yaitu saat salah satu kodon stop antara UAA, UAG, atau UGA
bertemu dengan ribosom yang kemudian menjadi kodon stop atau AUU.

32. Penyimpangan semu hukum mendel


 Kodominan - dua alel suatu gen yang menghasilkan pewarisan sifat atau keturunan berbeda
dengan alel yang satu, tapi tidak dipengaruhi oleh alel yang lain

 Intermediet
 Atavisme - interaksi dari dua gen berbeda alel yang saling mempengaruhi, sehingga
menghasilkan filial atau keturunan dengan fenotip yang berbeda dari sifat induknya

 Epistasis dan hipostatis - interaksi dari beberapa gen yang bersifat saling menutupi satu sama
lain. Gen yang bersifat menutupi atau mengalahkan ekspresi gen lain yang tidak selokus
(sealel) disebut epistasis, sedangkan gen yang bersifat tertutupi oleh sebuah atau sepasang
gen lain yang tidak selokus (yang bukan alelnya) disebut hypostasis
 Polimeri - interaksi antargen berbeda alel yang bersifat kumulatif (saling menambah) dan
hanya memunculkan satu fenotip saja. Oleh sebab itu, persilangan polimeri ini umumnya
menghasilkan rasio fenotip 15:1.
 Kriptomeri - peristiwa munculnya suatu karakter/sifat baru dari gen dominan yang
berpasangan dengan gen dominan dari alel lainnya
 Gen komplementer - adanya interaksi antargen yang saling melengkapi satu sama lain

33. Persilangan golongan darah


34. Gatau lagi belajarnya gimana

35. Jenis mutasi


 Inversi (inverted), mutasi yang terjadi akibat segmen kromosom terbalik dari awal sampai
akhir
 Delesi (deletion), terdapat kromosom yang terbuang atau terhapus.
 Duplikasi, terdapat segmen yang terduplikasi
 Translokasi, satu kromosom pidah dan terikat pada kromosom lain

36. Dampak jika kerusakan lingkungan berlanjut


Self explanation

37. Liat nomor 15

38. Faktor internal dan eksternal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan
Internal :
 Gen
 Hormon

Eksternal :

 Nutrisi
 Cahaya matahari
 Air dan kelembaban
 Suhu
 Tanah

39. Teori evolusi menurut Darwin dan lamarck


Menurut Lamarck, semula jerapah berleher pendek. Namun, karena makanannya yang
berupa daun dari pohon-pohon yang semakin tinggi, maka jerapah diduga memanjangkan
lehernya untuk menjangkau dedaunan tersebut.

Sementara itu, menurut Darwin ada berbagai jenis jerapah yaitu jerapah yang berleher
pendek dan berleher panjang. Karena terjadi seleksi alam, jerapah yang berleher pendek
tidak mendapat makanan dan akhirnya mati. Hanya jerapah berleher panjang yang dapat
menggapai daun-daun di tempat yang tinggi sehingga jerapah yang berleher panjang tetap
lestari.

40. Penyakit pada autosom/genosom


Autosom : karakteristik
 Polidaktili : jumlah jari lebih dari 10 (genotip PP/Pp, nomalnya pp)
 Sindaktili : jari yang berlekatan (genotip SS/Ss, normalnya ss)
 Huntington : kerusakan saraf
 Thalasemia : kelainan pembentukan hemoglobin. Jumlah sel darah merah sedikit,
bentuk selnya abnormal dan kecil
 Albino : kegagalan pembentukan melanin (genotip aa)
 Fenilketonuria : kekurangan enzim fenilalanin hidroksilase
 Anemia sel sabit : eritrosit berbentuk bulan sabit sehingga tidak optimal dalam
mengedarkan oksigen

Genosom : kelamin

Penyakit kromosom X

 Buta warna
 Hemofilia (darah sulit membeku)
 Anodontia (no teeth)

Penyakit kromosom Y

 Hypertrichosis ; tumbuh rambut di bagian tubuh tertentu


 Webbedtoes : jarinya nyatu
 Hystrix gravoir : rambut kasar dan panjang seperti landak

Anda mungkin juga menyukai