Kepala virus : pemberi bentuk bagi virus, melindungi asam nukleat yang ada di dalam diriku dari
kerusakan, serta menyediakan protein enzim agar mampu menembus membran sel inang saat melakukan
infeksi
Leher : menyangga kepala
Ekor : menancap ke pada tubuh inang
4. Daur biogeokimia
Daur nitrogen
(1) Tahap awal
Daur Nitrogen merupakan transfer nitrogen oleh atmosfir kedalam tanah. Disamping air hujan yang
mengandung sejumlah nitrogen, peningkatan nitrogen kedalam tanah terbentuk lewat tahap fiksasi
nitrogen.
(2) Tahap kedua
Nitrat yang diperoleh dari fiksasi biologis dibuat oleh produsen (tumbuhan) diganti sebagai molekul
protein. Seterusnya apabila hewan maupun tumbuhan binasa, makhluk yang mengurai mengubahnya
sebagai gas amoniak (NH3) beserta garam ammonium nan luruh dalam air (NH4+).
Daur karbon serta oksigen
Daur hydrogen
Daur sulfur
Daur fosfor
5. Reproduksi jamur
Aseksual : jamur uniseluler akan membentuk kuncup atau tunas untuk menghasilkan keturunan.
Sedangkan , untuk jamur multiseluler akan dapat melakukan proses fragmentasi dan menghasilkan spora
aseksual atau sporangoispora atau konidiospora. Kedua spora aseksual tersebut memiliki sifat haploid.
Seksual : dimulai dengan cara penyatuan hifa atau singgami yang terdiri dari proses plasmogami
dan kariogami. Dari proses tersebut akan menghasilkan spora seksual yaitu zigospora, askospora, dan
basidiospora.
6. Interaksi antar makhluk hidup
Netral : berinteraksi tetapi tidak mengganggu satu sama lain
Predasi : interaksi antara mangsa dan pemangsa dalam sebuah ekosistem
Simbiosis : interaksi antara 2 makhluk hidup berbeda spesies yang saling berhubungan
Simbiosis mutualisme : menguntungkan keduanya
Simbiosis parasitisme : merugikan salah satunya
Simbiosis komensalisme : menguntungkan salah satunya
Antibiosis : interaksi antara makhluk hidup dimana makhluk hidup yang satu menghambat
pertumbuhan makhluk hidup lainnya
Kompetisi : interaksi 2 jenis makhluk hidup yang saling bersaing untuk mendapatkan atau
memperebutkan sebuah hal yang sama.
7. Dampak perubahan lingkungan
8. Kestabilan ekosistem
9. Jaringan tumbuhan
Jaringan meristem : jaringan yang sel-selnya aktif membelah diri
Jaringan penyokong : penguat / penyokong tumbuhan
Jaringan pengangkut : xylem : menghantarkan air dan mineral dari akar ke daun
Floem : mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh
Jaringan pelindung : melindungi permukaan tumbuhan
10. Respirasi manusia
11. Hormone pada tumbuhan
20. Keterkaitan antara jaringan dan mekanisme kerja organ pada system koordinasi
21. Factor eksternal dari tumbuhan
22. Struktur sel dan fungsinya
Reticulum endoplasma kasar : berperan dalam sintesis protein
Reticulum endoplasma halus : berperan dalam sintesis lemak
Ribosom : tempat sintesis protein
Sentriol : pembelahan sel hewan
Mitokondria : tempat respirasi sel dan pembentukan energy
Badan golgi : membentuk lisosom dan dinding sel
Lisosom : proses pencernaan intraseluler
Plastid : kloroplas : membantu fotosintesis
Kromoplas : memberi warna bunga
Leukoplas : menyimpan cadangan makanan
23. Katabolisme
Contoh Respirasi : C6H12O6 + O2 ——————> 6CO2 + 6H2O + 688KKal.
(glukosa)
Contoh Fermentasi : C6H1206 ——————> 2C2H5OH + 2CO2 + Energi.
(glukosa) (etanol)
24. Bagian kromosom
Interfase : sel belum mengalami pembelahan. Pada fase ini terjadi proses persiapan dan
penimbunan energi oleh sel untuk melakukan pembelahan.
Profase : sentriol akan bergerak ke kutub sel yang berlawanan. Selain itu, kromosom juga akan
mulai terlihat memendek dan menebal. Pada tahap ini, membran inti sel juga mulai menghilang
dan benang spindel mulai terbentuk. Benang Spindel ini adalah bagian dari kromosom yang
tugasnya menggerakkan kromosom ketika proses pembelahan sel sedang dimulai
Metaphase : dimulai dengan kromosom yang semakin memadat dan membran inti menjadi
pecah. Kemudian, ketika metafase sudah sungguh-sungguh berlangsung, sentrosom sudah berada
di kutub sel dan dinding-dinding selnya menghilang. Kemudian kromosom mulai tersusun rapi di
bidang ekuator sel.
Anaphase : ditandai dengan dimulainya pemisahan kromatid dari bagian sentromer kromosom.
Kromatid ini bisa bergerak karena ada tarikan benang mikrotubulus yang melekat pada
sentromer. Kromatid-kromatid ini bergerak ke kutub berlawanan dan kemudian berfungsi
sebagai kromosom lengkap yang memiliki sifat keturunan yang identik.
Telophase : diawali dengan menghilangnya benang spindel dan posisi membran inti yang mulai
terlihat. Selain itu, mulai terjadi juga yang namanya sitokinesis yang menghasilkan 2 sel dengan
kromosom diploid. Sitokinesis adalah kondisi ketika sitoplasma dari sebuah sel eukariotik
membelah menjadi 2 sel anak
27. Reaksi enzimatis
Mulut : Enzim Ptialin (Amilase) berfungsi Memecah pati menjadi Maltosa
Lambung : Enzim Renin berfungsi mengubah kaseinogen menjadi kasein
Enzim Pepsin berfungsi mengubah protein menjadi proteosa, pepton dan polipeptida
HCl mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin
Pankreas : Enzim Karbohidrase mencerna amilum menjadi maltosa atau disakarida lainnya.
Enzim Lipase Pankreas berfungsi mengubah emulsi lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Enzim Tripsin berfungsi untuk mengubah protein menjadi polipeptida
Usus : Enzim Enterokinase untuk mengubahTripsinogen menjadi Tripsin
Enzim Maltase berfungsi untuk mengubah Maltosa menjadi Glukosa
Enzim Laktase berfungsi untuk mengubah Laktosa menjadi Glukosa dan Galaktosa
Enzim Sukrase berfungsi untuk mengubah Sukrosa menjadi Glukosa dan Fruktosa
Enzim Paptidase berfungsi untuk mengubah polipeptida menjadi asam amino
Enzim Lipase berfungsi untuk mengubah Lemak menjadi asam lemak dan Gliserol
28. Diagram proses anabolisme
b. Mutase kromosom
Perubahan jumlah kromosom terbagi menjadi dua, yaitu aneuploid dan euploid.
Aneuploid adalah penambahan atau pengurangan satu atau beberapa kromosom pada
ploidi (genom) sehingga kandungan kromosom didalam nukleun bukan kelipatan dari
jumlah haploidnya.
Euploid adalah perubahan jumlah kromosom pada tingkat ploidi (genom). Jumlah
kromosom organism euploid merupakan kelipatan dari jumlah kromosom pada satu
genom. Pengurangan kromosom dari diploid akan menghasilkan monoploid dan
peningkatan jumlah kromosom akan menghasilkan poliploid.
Perubahan struktur kromosom, terdiri atas delesi, duplikasi, inversi, dan translokasi.
Delesi adalah hilangnya dua atau lebih nukleotida yang berdampingan.
Duplikasi adalah mutasi yang terjadi akibat penambahan ruas kromosom atau gen
dengan ruas yang telah ada sebelumnya.
Inversi adalah penataan kembali struktur kromosom namun dengan arah terbalik. Inverse
menyebabkan kromosom mutan memiliki ruas yang urutan basanya merupakan kebalikan
dari urutan basa kromosom.
Translokasi adalah bertukarnya materi genetis antara dua kromosom nonhomolog.
40. Pewarisan sifat
Penyakit menurun autosom : Polidaktili, Sindaktili, Huntington, dan Thalasemia
Penyakit menurun gonosom : Buta Warna (tidak dapat mengenali warna tertentu), Hemofilia (darah
sulit membeku), dan Anodontia (penderita tidak memiliki gigi).
41. Dampak perubahan lingkungan
Penebangan hutan ~ banjir, tanah longsor dan hilangnya resapan air
42. Mekanisme system ekskresi
Pada kulit : terjadi pada kulit dermis, kelenjar keringat mengeluarkan keringat yang dipengaruhi oleh
suhu, saat suhu meningkat maka kelenjar keringat akan aktif dan pembuluh darah akan melebar
sehingga aliran darah lebih banyak. hal tersebut menyebabkan penyaringan air dan sisa metabolisme
oleh kelenjar keringat meningkat. meningkatnya aktifitas kelenjar keringat menyebabkan keluarnya
keringat dari kulit dengan cara penguapan. penguapan pada permukaan kulit akan menurunkan suhu
sehingga akan mengurangi rasa panas pada tubuh.
Pada paru paru : Dalam alveolus terjadi proses pertukaran gas O2 dan CO2
Setelah O2 dibebaskan, sel darah merah menangkap CO2 sebagai hasil metabolisme tubuh yang
dibawa ke paru-paru
Di alveolus uap dan CO2 disekresikan oleh kapiler darah dan dikeluarkan dari paru-paru melalui
hidung
Pada hati : mengeksresikan getah empedu zat sisa dari perombakan sel darah merah yang telah rusak dan
dihancurkan di dalam limpa
43. Skema sintesis protein