Anda di halaman 1dari 108

MIKROBIOLOGI &

IMUNOLOGI

dr. Desi Indriarini, S.Ked.,


M.Biomed

BLOK BMD
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNDANA
November 2015
KONSEP DASAR

2
Definisi
 Suatu ilmu yang mempelajari mahluk
hidup yang sangat kecil (Ø < 0,1 mm) yang
tak dapat dilihat dengan mata biasa tanpa
bantuan suatu peralatan khusus.
 Morfologi, fisiologi, reproduksi, ekologi dan
genetika

 Mahluk hidup = jasad renik = mikroorganisme

 Efek MO menguntungkan
merugikan (infeksi)

3
Ruang lingkup

BAKTERIOLOGI VIROLOGI IMUNOLOGI

MIKOLOGI PARASITOLOGI

4
Sejarah

 Jaman purba  infeksi : kutukan dewa atas


dosa manusia
penyembuhan  pengorbanan
 Hippocrates  infeksi : 2 faktor;
 Ekstrinsik  dari luar spt udara, dll
 Intrinsik  dari dalam
 Teori Generatio spontanea → mahluk hidup
dapat timbul dari benda-benda mati

5
 Anton van Leeuwenhoek → mikroskop →
MO (kokus, basil, spiral)
 Louis Pasteur (1860) → mematahkan teori
generatio spontanea dgn percobaan air kaldu
didalam tabung berbentuk labu → teori
adanya mikroba di udara
 Lister (ahli bedah) → menerapkan teori
Pasteur → tindakan aseptik pada
pembedahan → infeksi menurun

6
 dr. Robert Koch (1876) → penelitian kuman
anthrax → Postulat Koch :
 Kuman harus selalu dapat ditemukan didalam tubuh
binatang yang sakit, tetapi tidak dalam binatang yang
sehat
 Kuman tersebut harus dapat diasingkan dan dibiakkan
dalam bentuk biakan murni diluar tubuh binatang tadi
 Biakan murni kuman tersebut harus mampu
menimbulkan penyakit yang sama pada binatang
percobaan
 Kuman tersebut dapat diasingkan kembali dari binatang
percobaan tadi
 1900 → semua jenis kuman pykt telah berhasil
diidentifikasi

7
Sejarah Penemuan Virus
 Iwanowsky (1892) & Beyerinck (1899) →
virus tembakau
 Loffler & Frosch (1898) → virus penyebab
foot & mouth disease pd ternak
 Walter Reed dkk (1900) → virus demam
kuning pd manusia
 Twort & d’Herelle (1915) → virus
kuman/bakteriofaga

8
Sejarah Virus
SEJARAH VAKSINASI
 Edward Jenner (1749-1823) → vaksinasi
 Dasar : pemerah susu sapi yang terinfeksi cacar sapi (cowpox)
kebal terhadap pykt cacar (smallpox/variola)
 Pasteur → vaksin penyakit chicken cholera, anthrax dan
rabies
SEJARAH ANTIBIOTIKA
 Domagk (1935) → protonsil (sulfanilamida) efektif thd inf
o/ streptokokus
 Alexander Flemming (1929) → penisilin
 Florey & Chain (1940) perluasan penggunaan penisilin

9
KLASIFIKASI

10
11
KLASIFIKASI ORGANISME

 Organisme Prokariotik: organisme yang tidak memiliki


membran nukleus dan kelengkapan organel sel sederhana

 Organisme Eukariotik: organisme yang sudah memiliki


membran nukleus dan organel sel lengkap

12
13
Perbedaan sel prokariotik dan sel
eukariotik
Perbedaan Sel prokariotik Sel eukariotik

Inti sel Tidak ada membran Ada membran

Jumlah kromosom 1 Lebih dari 1

Ukuran ribosom 70 S 80 S

Organel sel Tidak lengkap Lengkap: mitokondria, RE,


Badan golgi, lisosom, dsb.

14
15
16
BAKTERIOLOGI

17
18
Morfologi Bakteri
Ukuran antara 0,5 – 1,0 x 2,0 – 5,0 µm (mikron meter)
 Kokus (bulat)
 Mikrokokus → sendiri (single)
 Diplokokus → berpasangan dua-dua
 Pneumokokus→ lanset, gonokokus → biji kopi
 Tetrade → empat
 Sarsina → delapan
 Streptococcus → rantai
 Stafilokokus → bergerombol spt buah anggur

 Basilus (batang)
 Kokobasilus → batang sangat pendek spt kokus
 Fusiformis → kedua ujung meruncing
 Streptobasilus → bergandengan membentuk filamen

19
 Spiral
 Vibrio → batang bengkok
 Spirilium → spiral kasar & kaku, tdk fleksibel, bergerak dgn
flagel
 Spirochaeta → spiral halus,elastik & fleksibel, bergerak dgn
aksial filamen
 Cth : borrelia → gelombang
 Treponema → spiral halus & teratur
 Leptospira → spiral dgn kaitan pd satu atau kedua ujungnya

20
21
22
Peranan Bakteri

 Mineralisasi di dalam tanah


 Pencucian bijih logam
 Peranan bakteri dalam makanan
 Peranan bakteri dalam industri
 Peranan bakteri dalam kesehatan

23
FISIOLOGI BAKTERI

24
Substansi umum
 Air
 Garam-garam anorganik
 Mineral → sulfur (H2S atau SO4), Fosfor-fosfat (PO4), Mg,
Fe, K & Ca
 Nitrogen → NO3, NO2, NH3, N2, R-NH2, paling banyak
NH3
 CO2

25
 Bakteri autotrof (litotrof) : bakteri yang hanya
memerlukan air, garam inorganik & CO2 sbg sumber C
bagi pertumbuhannya
 Bakteri heterotrof (organotrof) : memerlukan C dalam
bentuk senyawa organik, KH untuk pertumbuhannya
 Faktor pertumbuhan :
 Ekstrak ragi
 Darah
 Vitamin B kompleks
 Asam amino, purin & pirimidin

26
Pembagian bakteri berdasarkan
kebutuhan O2

 Anaerob obligat : hidup tanpa O2, O2 bersifat toksis


 Anaerob aerotoleran : tidak mati dgn adanya O2
 Anaerob fakultatif : mampu tumbuh dengan baik dlm
suasana dengan atau tanpa O2
 Aerob obligat : tumbuh subur bila ada O2 dlm jumlah
besar
 Mikroaerofilik : tumbuh baik dalam tek. O2 rendah

27
Pembagian bakteri berdasarkan suhu
pertumbuhan

 Psikhrofilik : -5 sampai +30 ºC dgn optimum 10-20 ºC


 Mesofilik : 10-45 ºC dgn optimum 20 – 40 ºC
 Termofilik : 25 – 80 ºC dgn optimum 50 – 60 ºC

28
Reproduksi bakteri
 Secara aseksual
 Pembelahan (binary division)  amitosis

 Pembentukan tunas/cabang (budding)  cth: pada family


Streptomycetaceae
 Pembentukan filamen  cth: Haemophilus influenzae yang
dibiakkan pada perbenihan basah
29
 Secara seksual (terjadi antara kuman
sejenis dari satu famili)
Ex : E. coli + S. dysentriae / E.coli + S. typhosa
 Fase penyesuaian diri
 Fase pembelahan
 Fase stasioner
 Fase kemunduran/penurunan

30
Metabolisme bakteri
 Seluruh proses pengolahan setelah bahan makanan masuk
ke dalam sel disebut metabolisme
 Metabolisme :

Memerlukan
ATP (diambil
Anabolisme/ Katabolisme dari proses
asimilasi /desimilasi fermentasi,
respirasi &
fotosintesa)

31
 Enzim-enzim penting untuk proses metabolisme :
 Dehidrogenase⇒ untuk melancarkan reaksi reduksi-oksidasi
 Flavoprotein ⇒transport zat H dlm proses respirasi
 Sitokrom ⇒proses respirasi pada kuman aerob untuk
transport zat H ke O2

32
Metabolisme karbohidrat
 KH ⇒ triosa (fosfat & piruvat/ CH3COCOOH)
 Enzim utk metabolisme ini : Glikosidase & Fosforilase
 Metabolisme Glukosa 3 cara :
 Embden – Meyerhoff Pathway (EMP) ⇒ paling umum
 Entner – Doudoroff Pathway (EDP) ⇒ melalui pembentukan
deoksiglukonat, tu. Pseudomonas & E. coli
 Pentosa Fosfat Pathway ⇒ untuk kuman yang tidak mempunyai
enzim aldolosa & triosa PO4 isomerase yang diperlukan pada
EMP
 FERMENTASI PIRUVAT ⇒ alkohol, asam laktat, asam butirat,
asam propionat, asetat, dll
 RESPIRASI AEROB : piruvat ⇒ CO2 + H2O

33
34
35
Metabolisme lemak & Protein
Lemak Protein
 Lemak ⇒ as. Lemak dgn  Memerlukan nitrosa dlm
bantuan CoA ⇒ Gliserol btk NH3 atau NO3
& asetil CoA  Asam amino merupakan
hasil fermentasi dari
protein

36
VIROLOGI

37
38
Struktur virus
 Inti/virion
 Partikel virus matang ekstrasel  metabolisme lembam (inert)
 Terdiri dari asam nukleat (genom) + protein → nukleoprotein
 Bentuk infektif penularan virus antar inang
 Kapsid
 Lapisan protein pembungkus virion, terdiri dari kapsomer-
kapsomer yang berikatan membentuk simetri heliks dan simetri
ikosahedral
 Envelope (lipid bilayer)
 Selaput pembungkus kapsid
 Terdiri dari protein & lipid, dimana spike glikoprotein
(peplomer) menempel
39
40
41
Ukuran Virus

42
43
Keanekaragaman Bentuk Virus

44
45
FLORA NORMAL &
EKOLOGI MIKROBA

46
 MO ⇒ dpt ditemukan disemua tempat yg memungkinkan
terjadinya kehidupan
 Berdasarkan lokasi, MO dibagi :
 Transient : bertempat tinggal sementara
 Indigenous : sudah menetap beberapa turunan & dapat
bertahan pada kondisi buruk lingkungannya

47
Habitat alam MO
 Tanah
 Sumber kaya MO
 Kebanyakan apatogen & bertahan melalui adanya ekskreta atau kadaver
 Bakteri patogen : Clostridium tetani, Clostridium perfringens, Closridium
botulinum, Bacillus anthracis.
 Air
 Sebagian besar air tawar & laut mengandung MO namun apatogen
 Bakteri patogen terdapat di air yg tercemar oleh urin & feses manusia &
binatang
 Salmonella & Shigella species, Vibrio cholerae, Legionella, virus Hepatitis, virus
Polio,Virus Enterik, Entamoeba hystolitica, Eschericia coli
 E. coli digunakan sebagai indeks pencemaran air oleh feses karena
bertahan hidup di air relatif lebih lama

48
 Udara
 MO sering ditemukan diudara tetapi tdk berkembang biak
diudara
 MO diudara berasal dari bakteri & virus patogen yg berasal dari
kulit, tangan, pakaian & terutama di sal.nafas atas manusia
 Makanan (susu)
 Susu yg diperah aseptik masih mengandung 100-1000 MO
nonpatogen/ml
 MO patogen : Mycobacterium tuberculosis, Salmonella,
Streptococcus, Corynebacterium diptheriae, Shigella, Brucella, &
Staphylococcus pybb keracunan makanan.
 Akibatnya ⇒ susu pasteurisasi

49
Interaksi mikroba
 Adalah hub. timbal balik antara MO dengan MO lainnya
maupun dgn organisme yg lebih tinggi
Terdapat 3 macam hubungan :
 Sintrofisme
 Organisme tdk terlalu dekat berhubungan tetapi keduanya
memberi keuntungan secara timbal-balik
 Kompetisi
 Interaksi antara MO yg merupakan persaingan akibat
keterbatasan zat makanan serta energi yg tersedia
 Organisme yg menghasilkan substansi yg menghambat MO
lainnya
 Simbiosis
50
 Hub.yg dekat antara 2 bentuk kehidupan, berlangsung
lama/sebentar & memerlukan kontak fisik
 Endosimbiosis : suatu organisme berada di dlm organisme yg
lain
 Ektosimbiosis : organisme berada di permukaan yg lain
 Terdapat 3 jenis simbiosis :
 Mutualisme
 Saling menguntungkan keduabelah pihak

 Ex : Rhizobium leguminosarum dgn tanaman Leguminosa

 Komensalisme
 Satu untung, yg lain tdk untung atau tdk rugi
 Ex : Staphylococcus epidermidis pd kulit manusia

51
 Parasitisme
 Satu untung, yg lain rugi
 Organisme yg mengandung parasit disebut hospes
 Interaksi timbul dlm bentuk gejala penyakit
 Bila gejala penyakit sdh hilang tetapi parasit masih ada⇒ tercapai
keseimbangan biologik antara parasit & hospes
 Hospes ⇒carrier

52
Virulensi kuman
 Adalah derajat patogenitas kuman
 Patogenitas : kemampuan suatu MO untuk menyebabkan
penyakit
 Virulensi kuman dipengaruhi oleh :
 Daya invasi
 Kemampuan kuman utk berpenetrasi ke jaringan, mengatasi
pertahanan tubuh hospes, berkembang biak & menyebar.
 Dipengaruhi oleh :
 Komponen permukaan
 Kapsul polisakarida, spt pd Streptococcus pneumoniae, H. influenzae, Klebsiella
pneumoniae
 M protein dari Streptococcus pyogenes
 Kapsul polipeptida pada Bacillus anthracis

53
 Enzim kuman
 Koagulase
 Fibrinolisin (streptokinase)
 Hyaluronidase
 Kolagenase
 Lesitinase
 Deoksiribonuklease
 Toksigenitas
 Ada 2 macam toksin yg dihasilkan bakteria :
 Endotoksin
 Salmonella, Shigella, Brucella, Neisseria, Vibrio cholera, Escherichia coli & Pseudomonas
aeruginosa.
 Eksotoksin
 Dihasilkan oleh bakteri Gram positif : Corynebacterium diptheriae, Clostridium
tetani, Clostridium botulinum, Staphylococcus
 Gram negatif : Shigella dysentriae, Vibrio cholerae & beberapa strain E. coli

54
Flora normal pd mulut & traktus
respiratorius
 Mulut, nasofaring, orofaring, tonsil ⇒mengandung MO
 Laring, trakea, bronkus, bronkiolus, alveolus & sinus hidung
⇒steril
 Mulut :
 Permukaan gigi & saliva
 Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus, Staphylococcus anaerob
 Streptococcus viridans, Enterococcus, Neisseria, Veillonella, Corynebacterium
 Sal.nafas tu. Faring
 Streptococcus nonhemoliticus & alfahemolitik, Neisseria, dll.

55
Flora normal traktus digestivus
 Duodenum/jejunum
 Streptococcus, Lactobacillus, yeast (tu. Candida albicans)
 Kolon
 Bacteriodes, Bifidobacteria, Eubacteria, Lactobacillus, Coliform
bacteri, Streptococcus, Clostridium & bbrp Yeast
 Flora sal.pencernaan berperan dlm sintesis vit.K, konversi
pigmen empedu & asam empedu, absorbsi zat makanan
serta antagonis mikroba patogen

56
Flora normal traktus Genito-urinarius
 MO dpt ditemukan di genitalia eksterna, uretra anterior &
vagina
 Orificium uretra :
 ♂ ⇒Mycobacterium smegmatis, difteroid, Staphylococcus
epidermidis
 ♀ ⇒Doderlein (Lactobacillus anaerob)

57
Flora normal Kulit, Hidung & Telinga
 Kulit : Staphylococcus epidermidis, Micrococcus, Streptococcus
alpha & nonhemolyticus, Difteroid aerob & anaerob, Sarcinae.
 Hidung : Staphylococcus aureus
 Telinga : Streptococcus pneumoniae, Psedomonas aeruginosa,
Staphylococcus aureus

58
STERILISASI &
DESINFEKSI

59
KEKEBALAN TUBUH &
RESPONS IMUN
PENYAKIT

60
Pengertian
 Antisepsis : mencegah pertumbuhan/aktivitas MO baik dgn cara
menghambat/membunuh;dipakai untuk zat-zat kimia terhadap jaringan hidup
 Antiseptik : zat kimia yang dipakai utk maksud antisepsis
 Desinfeksi : membunuh organisme-organisme patogen (kec.spora kuman)
dengan cara fisik atau kimia; dilakukan thd benda mati
 Desinfektan : zat (biasanya kimia) yang dipakai utk maksud desinfeksi
 Sterilisasi : setiap proses (kimia/fisik) yg membunuh semua bentuk hidup tu.
MO
 Cide (sid) : akhiran utk menunjukkan bahwa zat (biasanya kimia) yg dipakai,
mampu membunuh misalnya : bakterisid, virusid, sporosid
 Statik : akhiran utk menunjukkan bahwa zat (biasanya kimia) yg dipakai
mampu mencegah pertumbuhan organisme tapi tidak membunuhnya (spora
juga tidak dibunuh) misalnya bateriostatik, fungistatik.

61
Antiseptik kimia
 Halogen : yodium & klorin
 Alkohol : isopropil alkohol, solusi 70-80% dlm air
 Fenol (as.karbol) & kresol : heksaklorofen
 Peroksida (H2O2) : 0,3-6,0%⇒ desinfeksi, 6,0-25,0%
⇒sterilisasi
 Zat warna : akridin, rosanilin, akriflavin, ungu kristal
 Deterjen
 Logam-logam berat : Hg, Ag, As, Zn, Cu.
 Aldehida : formaldehid 20%

62
Cara-cara dgn Gas
 Oksida etilen (ETO) : ETO 12% pd suhu 60ºC
 Uap formaldehid
 Beta-propiolakton

63
Pengendalian mikroba secara fisik
 Penggunaan panas (thermo kill) ⇒mudah, dipercaya, relatif murah
 Dibagi 2 :
 Panas basah
 Otoklaf
 Merebus (boiling)
 Pasteurisasi
 Panas kering
 Pembakaran (incineration)
 Sterilisasi dgn udara panas (hot air sterilization)
 Radiasi : radiasi ultraviolet
 Penyaringan (filtration) :
 Cairan
 udara

64
KEKEBALAN TUBUH

65
Pengertian
 Kemampuan tubuh untuk
berusaha mengeluarkan
atau memusnahkan bahan
asing yang masuk kedalam
jaringan tubuh
 Dibagi 2 :
 Kekebalan alam (natural
immunity), sudah ada sejak
lahir
 Kekebalan didapat (acquired
immunity), didapat selama
hidup

66
Antigen
 Adalah bahan, yang asing untuk badan, yang didalam
manusia atau organisme multiseluler lain dapat
menimbulkan pembentukan antibodi terhadapnya dan
dengan antibodi itu antigen dapat bereaksi secara khas.
 Pembagian antigen :
 Menurut sifat kimiawi :
 Ag protein, Ag polipeptida sintetik, Ag karbohidrat,dll
 Menurut hub.genetik dari asalnya antigen & penerima antigen :
 Ag histokompatibilitas
 Auto-antigen
 Iso-antigen
 Allo-antigen

67
Antibodi (Imunoglobulin)
Dibagi 5 macam : Ig G, Ig A, Ig M, Ig D, Ig E
 Imunoglobulin G (Ig G)
 Terbanyak pada cairan tubuh (Rx imun sekunder)
 Proteksi utama pada janin – bbrp mgg stlh lahir
 Peranan utama : menetralisir toksin kuman & melekat pada
kuman sebagai persiapan fagositosis kuman
 Terdapat 4 klas : IgG1, IgG2, IgG3, IgG4⇒berhubungan dengan
perbedaan fungsi biologis
 Imunoglobulin A (Ig A)
 Tu tdpt di sekresi tubuh (air ludah, keringat, air mata, lendir
hidung, kolostrum, sekret sal.pernapasan & pencernaan (copro
antibodies)
68
 Berperan pada pencegahan melekatnya MO pd sel mukosa
 Ig A sinergis thd lisozim & komplemen utk mematikan kuman koliform
 Imunoglobulin M (Ig M)
 Sangat efisien utk Rx Aglutinasi & Rx Sitolitik
 Timbul cepat setelah infeksi & tetap tinggal dlm darah
 Pertahanan penting pd Bakteremia
 Imunoglobulin D (Ig D)
 Mrpkn antibodi thd inti sel
 Mungkin merupakan antibodi pd permulaan kehidupan
 Imunoglobulin E (Ig E)
 Terikat pd mast cell yang apabila kontak dgn antigen akan pecah &
mengeluarkan zat amin vaso-aktif
 Kadar akan meningkat pada infeksi parasit, tu. cacing

69
Sistem Komplemen
 Adalah campuran zat protein yg terdapat dlm plasma & serum semua
binatang & manusia
 Aktivitas komplemen tergantung :
 ion Ca & Mg
 pH (7,2-7,4)
 Suhu (30ºC-37ºC)
 Terdiri dari 9 komponen protein (C1-C9)
 Bila komponen pertama diaktifkan oleh suatu kompleks imun, maka ia
mempunyai kemampuan untuk mengaktifkan beberapa molekul komponen
berikutnya
 Rx komplemen melalui 2 jalan :
 Jalan metabolisme klasik (classical pathway)
 Jalan metabolisme alternatif (alternative pathway)

70
Reaksi Serologi
 Serologi : ilmu yg mempelajari Rx antara Ag dan Ab
didalam serum
 Rx Serologi dpt dipakai untuk :
 Menentukan Ag atau Ab jika salah satu dari hal tsbt telah
diketahui
 Mengukur kadar atau titer
 Contoh Rx serologi :
 Menentukan jenis kuman yg diasingkan dari penderita
 Menentukan gol.darah sblm melakukan transfusi darah
 Memilih donor yg tepat pada transplantasi jaringan

71
 Reaksi Presipitasi
 Ag (larutan) + Antiserum⇒ presipitasi (pengendapan)
 Ag (larutan) dialirkan secara perlahan diatas Ab (larutan) ⇒tempat
pertemuan⇒ presipitasi sebagai cincin putih
 Rx presipitasi juga dpt dilakukan di dlm medium semisolid, ex: agar
lembek
 Reaksi Difusi Ganda menurut Ouchterlony
 Ag & Ab dimasukkan di dlm 2 lubang kecil di dlm agar ⇒kedua bahan
berdifusi ⇒ pada titik pertemuan ⇒ presipitasi sebagai garis putih
 Difusi Tunggal Radial
 Ab telah dicampur didalam agar, Ag dimasukkan di dalam lubang
⇒berdifusi & bereaksi dgn Ab ⇒membentuk lingkaran presipitasi putih
 Diameter lingkaran dpt dipakai sbg ukuran konsentrasi Ag

72
 Immunoelektroforesis
 Ag dimasukkan kedlm lubang di agar ⇒ kmdn dialirkan listrik⇒
fraksi protein Ag pecah ⇒ fraksi yg telah pecah direaksikan dgn
Ab⇒ presipitasi
 Reaksi Aglutinasi
 Adalah reaksi antara Ab dan Ag yg terdapat dipermukaan sel
shg dibentuk anyaman melalui ikatan silang antara sel-sel itu
dgn perantaraan antibodi.
 Reaksi Pengikatan Komplemen
 Komplemen dapat melekat pada kompleks Ag – Ab dan
menyebabkan hemolisis

73
 Immunofluoresensi
 Zat warna dapat terikat pada antibodi dan bila dilihat dengan
mikroskop elektron akan tampak fluoresensi.
 Radio-immunoassay (RIA)
 Mengukur kekuatan radioaktif Ag yg terikat pada Ab

74
Reaksi Hipersensitivitas

 Menurut Coombs & Gell, dibagi 5 :


 Tipe I : Anafilaksis
 Tipe II : Cytotoxic
 Tipe III : Complex-mediated
 Tipe IV : Cell-mediated (Delayed Type)
 Tipe V : Stimulatory hypersensitivity

75
Tipe I
 Ag bereaksi dgn Ab tertentu yang terikat pd permukaan
mast-cell ⇒degranulasi mast-cell ⇒keluarnya zat-zat spt :
histamin, serotonin, SRS-A (slow reacting substance of
anaphylaxis), kinin & ECF-A (eosinophil chemotactic factor)
 Cth reaksi :
 Anafilaksis sistemik
 Alergi atopik

76
Tipe II
 Kompleks Ag + Ab menyebabkan :
 Fagositosis sel
 Reaksi ekstraseluler sitotoksis
 Lisis sel
 Cth reaksi :
 Reaksi transfusi
 Inkompatibilitas rhesus
 Transplantasi jaringan
 Reaksi autoimun
 Reaksi obat

77
Tipe III
 Kompleks Ag + Ab menyebabkan pengaktifan sistem
komplemen & penggumpalan trombosit
 Cth reaksi :
 Reaksi Arthus
 Serum sickness (Glomerulonephritis, SLE, Sindrom Nefrotik,
Sifilis stad.II, dll)

78
Tipe IV
 Sel limfosit T akan dirangsang oleh Ag yang sesuai &
mengeluarkan zat yg disebut Limfokin; & menjadi ganas
thd sel yg mgd Ag (sel target) sehingga menimbulkan
kerusakan jaringan.
 Contoh penyakit :
 Tuberculosis
 Lepra
 Infeksi Virus (variola, morbili, herpes)
 Infeksi Jamur (candidiasis, histoplasmosis)
 Infeksi protozoa (leishmaniasis, schistosomiasis)

79
Tipe V
 Terjadi akibat hipersensitivitas yang berlebihan sehingga
terbentuk auto-antibodi.
 Cth penyakit :
 Tirotoksikosis

80
RESPONS IMUN
PENYAKIT

81
Reaksi kekebalan
Terdapat 2 jenis reaksi kekebalan :
 Kekebalan Humoral
Terdapat sintesa & masuknya antibodi ke dalam aliran
darah & cairan badan lainnya (antibodi humoral). Ab ini
akan mengikat & menetralisir Ag.
 Kekebalan Seluler
Terjadi pembentukan sel Limfosit yang terangsang
(sensitized) yang kemudian dpt menimbulkan kekebalan
seluler (cell-mediated immunity)

82
Limfosit T & Limfosit B
 Limfosit T, dipersiapkan oleh kel.Timus & berperanan dlm
kekebalan seluler.
Limfosit T + Ag ⇒ sel limfoblas
 Limfosit B, mempunyai ketergantungan dari bursa fabricius
dan berperanan dlm kekebalan humoral.
Limfosit B + Ag ⇒sel plasma yg mensintesa &
mengeluarkan Antibodi

83
MO PENYEBAB
PENYAKIT

84
Staphylococcus
 Staphyle : kel.buah anggur, coccus : bulat
 Gram positif
 S. epidermidis
 Flora normal pd kulit & sel.lendir pd manusia
 Pybb penyakit kulit ringan disertai pembentukan abses/nanah
 S. aureus
 Pybb infeksi pd manusia & hewan
 Menghasilkan enterotoksin yg menyebabkan keracunan
makanan
 Kuman dpt diasingkan dari bahan klinik, carriers, makanan &
lingkungan
 S. saprophyticus
85
86
3 macam metabolit kuman :
 Nontoksin : Ag permukaan & enzim-enzim :
 Koagulase
 Hialuronidase
 Fibrinolisin
 Gelatinase
 Protease
 Lipase
 Tributirinase
 Fosfatase
 katalase

87
 Eksotoksin
 Alfa, Beta & Delta hemolisin
 Leukosidin
 Sitotoksin
 Toksin eksfoliatif
 Enterotoksin
 Non hemolitik
 Non dermonekrotik
 Non paralitik
 Termostabil
 Tahan thd pepsin & tripsin

88
Amanita sp.

PENGANTAR MIKOLOGI
Mikologi: berasal dari bahasa Yunani mykes=
jamur logos= ilmu. Sebenarnya istilah
tersebut kurang tepat karena menurut tata Hingga sekarang tetap
bahasa Yunani, jamur disebut myceto disebut mikologi
(Alexopoulos et.al 1996).

Mikologi merupakan cabang ilmu biologi yang


mempelajari jamur, termasuk aspek genetik dan
biokimia, fungsi bagi kehidupan manusia, yaitu
sebagai makanan, obat, maupun penyakit yang dapat
ditimbulkan oleh jamur.
Edible mushroom

Tea from Ganoderma sp. Trichophyton


sp.
SEJARAH MIKOLOGI
Perkembangan mikologi sangat dipengaruhi oleh perkembagan
teknologi. 1761, Hendrik Persoon
Kristen (Belanda) mendirikan
fungi dikenal dan 1729, Pier Antonio Micheli sistem klasifikasi pertama
dipelajari manfaatnya menerbitkan publikasi pertama
oleh bangsa Yunani, tentang fungi pada Plantarum untuk fungi, sehingga
China, Mesir . Genera, orang pertama yang dianggap sebagai dimulainya
meletakkan sains mikologi. Mikologi modern.

Abad 16, ilmu mikologi semakin 1753, Carl Linnaeus (Swiss) 1794, Klasifikasi
berkembang ketika Antonie van memperkenalkan sistem tata fungi menggunakan
Leeuwenhoek menemukan karakter warna dan
nama binomial pada buku
mikroskop
pengamatan spora
Spesies plantarum.

Abad 20, identifikasi dan klasifikasi fungi


menggunakan karakter biokimia dan DNA
sequencing, sehingga lebih dapat
menggambarkan hubungan kekerabatan
antar fungi maupun dengan organisme lain.
KARAKTERISITIK FUNGI
Fungi merupakan organisme eukaryotik yang termasuk ke Umumnya koloni fungi dalam
dalam Kingdom Eumycota, dengan ciri-ciri: bentuk HIFA mudah untuk
• Tidak memiliki klorofil diamati:
• Memiliki dinding sel yang mengandung kitin Berbentuk seperti benang halus,
• Bersifat heterotrof warna putih atau dengan warna-
• Menyerap nutrien melalui dinding sel dengan mengeluarkan warna cerah
enzim ekstraseluler (saprofit) KAPANG ATAU
• Menghasilkan spora atau konidia
MOLDS
• Bereproduksi secara seksual dan aseksual
• Ditemukan dalam bentuk hifa atau sel tunggal (khamir) Koloni fungi dalam bentuk SEL
TUNGGAL:
Fungi yang berada dalam bentuk Berbentuk seperti koloni bakteri,
memiliki tubuh buah dan umumnya warna putih atau dengan warna-
berukuran besar (makroskopik) warna cerah, memiliki bau khas

CENDAWAN/MUSHRO KHAMIR ATAU


OM YEAST
Pengelompokkan fungi menjadi khamir, kapang, dan
cendawan bukanlah pengelompokkan berdasarkan
taksonomi melainkan hanya berdasarkan morfologi.
Persamaan fungi dengan hewan:
• Tidak ada kloroplas
• Organisme heterotrof, butuh
Karakter unik fungi:
Senyawa organik sebagai nutrien
• Fungi uniseluler bereproduksi dengan
• Dinding sel fungi mengandung kitin
cara membelah (binary fission atau
seperti yang juga ditemukan pada
budding)
cangkang hewan
• Fungi dimorfik dapat hidup dalam 2
fase, sebagai sel tunggal dan bentuk hifa
Persamaan fungi dengan tumbuhan:
• Memiliki dinding sel
• Reproduksi secara seksual dan
aseksual
Boletus sp.
Fungi merupakan organisme heterotrof yang mendapatkan nutrisi dari lingkungan
sekitarnya dengan cara mengabsorpsi senyawa organik dari makhluk hidup yang
telah mati (saprofit) maupun yang masih hidup (parasit).

Fungi saprofit Menyerap nutrien dari bahan organik yang telah mati.
Fungi mengurai bahan-bahan organik tersebut
Fungi Parasit Menyerap nutrien dari tubuh inang yang masih hidup. Dapat
dikatakan bersifat patogenik bila dapat menginfeksi dan
menimbulkan penyakit
Fungi mutualistik Fungi menyerap nutrien dari tubuh inang tetapi juga memberi
keuntungan inang tersebut dalam hal tertentu.
Luas permukaan yang besar dan
pertumbuhan yang cepat Fungi memiliki hifa (kecuali khamir)
mengadaptasikan fungi yang
hidup secara absorptif

•Hifa = benang halus yang berupa


dinding tabung tubuler
mengelilingi membran plasma
dan sitoplasma Struktur filamen
•Miselium = Anyaman hifa yang berpengaruh besar
membentuk jaringan bagi fungi dalam
memperoleh nutrien.

Armilaria ostoyae, memiliki


miselium yang tersebar hingga
Armilaria 6,5 km2 (sekitar 3 kab)
ostoyae
Umumnya fungi merupakan organisme multiseluler dengan hifa
yang dibagi menjadi kompartemen oleh suatu sekat yang
disebut septa (jamak septum).

a. Fungi coenocytic: fungi yang tidak memiliki septum sehingga


fungi tersebut hanyalah suatu massa sitoplasmik kontinu
dengan ribuan nukleus fungi tingkat rendah
b. Fungi hifa bersekat: Fungi yang memiliki sekat, tengah sekat
memiliki rongga, sehingga nukleus maupun organel sel lain
dapat mengalir antar-kompartemen fungi tingkat tinggi

Dinding sel fungi >> kitin, polisakarida yang kuat


namun fleksibel, dan juga umum ada pada cangkang
arthropoda

Hifa juga kadang termodifikasi


untuk dapat menembus jaringan
inangnya, disebut haustoria,
dengan ujung hifa untuk menyerap
nutrien.
Reproduksi fungi
Fungi bereproduksi dengan cara melepaskan spora yang dapat dihasilkan
secara aseksual maupun seksual. Dihasilkan oleh hifa yang
terspesialisasi.
Spora seksual umum disebut spora
Spora aseksual umum disebut konidia
Reproduksi fungi ditentukan Jika keadaan lingkungan
oleh keadaan lingkungan. buruk, jalan reproduksi
Jika keadaan lingkungan yang digunakan adalah
memungkinkan, maka lebih dengan membuat spora
menguntungan melepas seksual (spora):
spora aseksual (konidia):
•Jumlah terbatas
• dihasilkan dalam jumlah • menghasilkan keturunan
besar dengan keragaman genetik
•Mudah terbawa angin, atau yang lebih tinggi
aliran air ke tempat yang
lebih jauh Alat reproduksi fungi
(seksual/aseksual) merupakan
salah satu karakter yang
digunakan untuk identifikasi
fungi
Fungi uniseluler (khamir), bereproduksi aseksual dengan cara bertunas
(budding), membelah diri (binnary fission), menghasilkan arthrospora, dan
menghasilkan sterigma.

A D

A. Binnary fission (Schizosaccharomyces


pombe)
B. Budding (Saccharomyces cerevisiae)
C. Sterigmata
D. Arthrospora (Geotrichum sp.)

B C
Yeasts
 Single celled fungi
 Adapted to liquids
 Plant saps
 Water films
 Moist animal tissues

Candida
Saccharomyces
Molds
 Rapidly growth
 Asexual spores
 Many human importances
 Food spoilage
 Food products
 Antibiotics, etc.

Noble Rot - Botrytis


Fungi uniseluler (khamir) bereproduksi secara seksual dengan menghasilkan ascospora
atau basidiospora. Terutama untuk identifikasi fungi uniseluler, spora seksual merupakan
karakter yang sangat penting untuk diketahui.

Ascospora dalam askus Basidiospora pada basidium


Fungi dan lingkungan
Faktor yang mempengaruhi kehidupan fungi: suhu, kelembapan, pH, udara, nutrien

Faktor Contoh
Suhu Thermofil 40--70°C Aspergillus fumigatus
Mesofil 25--37°C Common fungi
Psikrofil 0--17°C Leucosporidium stokesii
pH Asidofil < pH 5 Candida utilis
Netrofil pH 6,5--7 Common fungi
Basofil > pH 8 Acremonium strictum (Mangroove)
O2 bebas Aerob Common fungi
Anaerob Dlm saluran pencernaan Candida sp.
Air Xerofilik a.w <0,8 Aspergillus flavus group (kacang-kacangan)
Osmofilik Kadar gula tinggi >50% Candida tropicalis, Metschnikowia sp. (madu)
Halofilik Kadar garam tinggi Debaryomyces hansenii
Metabolisme fungi
Metabolisme adalah seluruh proses kimia di dalam organisme hidup
untuk memperoleh dan menggunakan energi sehingga dapat
menjalankan fungsi hidup (Voet & Voet 1995).

Gula sederhana
Fungi termasuk
Asam organik
mikroorganisme
HETEROTROF karena Gula alkohol sederhana
tidak mampu Fungi mampu
memetabolis Karbon rantai
mengoksidasi senyawa pendek/ panjang
karbon anorganik, atau me
Karbohidrat, protein,
senyawa yang hanya lipid, as.nukleat
kompleks
memiliki satu karbon
(Madigan, et.al 2002)
Metabolisme karbohidrat
Karbohidrat merupakan substrat utama untuk metabolime fungi, peran:
• Dioksidasi menjadi energi kimia dalam sel (ATP)
• Asimilasi untuk komposisi sel fungi (Bilgrami & Verma 1992)

Aktivitas katabolisme gula secara Khamir adalah yang


Fermentasi anaerob, sehingga menghasilkan paling banyak diteliti
CO2 dan asam organik (Stanbury et.al
1995)

Ditentukan oleh Anaerob fakultatif:


Sistem transpor Gula diasimilasi jalur
untuk gula & sistem glikolisis- as.piruvat
enzim yang dapat
Anaerob:
menghidrolisis gula
As.piruvat menjadi
dengan akseptor
EtOH dan CO2
elektron alternatif
selain oksigen

Kemampuan fungi dalam mengasimilasi gula-


gula merupakan prinsip dasar pada uji
biokimia yang digunakan untuk identifikasi
fungi.
METABOLISME KARBOHIDRAT
Di alam, karbohidrat umumnya terdapat dalam bentuk oligosakarida &
polisakarida, sehingga untuk mengurai sumber karbon tersebut menjadi
monosakarida, fungi mensekresikan enzim ekstraseluler.

Enzim Substrat Contoh


Selulase Selulosa Aspergillus, Bulgaria, Fusarium, Geotrichum, Helotium, Penicillium,
(Kayu) Trichoderma
Amilase Amilum (Pati, Aureobasidium pullulans, Candida famata, Candida kefyr
gandum)

Fungi banyak ditemukan


sebagai patogen
tanaman karena
kemampuannya dalam
merusak jaringan
tumbuhan.

Tumbuhan
layu
Metabolisme protein & LEMAK
Fungi diketahui memiliki kemampuan Fungi diketahui dapat menggunakan berbagai
menguraikan protein, terutama kapang, lipid (minyak wijen, palem, kelapa, biji bunga
sedangkan khamir jarang diketahui matahari, zaitun, dll) dengan memanfaatkan
memiliki kemampuan tersebut. kerja enzim lipase.

Fungi mensekresikan enzim protease Aktivitas enzim lipase pada fungi tersebut
ke lingkungan untuk mengurai protein dapat dimanfaatkan untuk bioremediasi
menjadi asam amino, kemudian diserap pengolahaan limbah minyak. Contoh: Asp. flavus
melalui sistem transport. Contoh: (limbah minyak zaitun), Mucor circinelloides
Aspergillus clavatus (kasein, gelatin) (minyak bekas menggoreng)
terimakasih

108

Anda mungkin juga menyukai