Kelas 10
1. Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati adalah suatu keberagaman makhluk hidup yang
didasarkan pada ciri-ciri yang dapat diketahuinya melalui suatu
observasi/pengamatan. Keanekaragaman ini bisa meliputi jumlah atau
frekuensi dari ekosistem, spesies, hingga gen di suatu tempat. Singkatnya,
keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup yang terjadi
karena perbedaan bentuk, ukuran, warna, tekstur, hingga sifat-sifatnya.
- 3 tingkatan KH (gen, spesies, ekosistem)
Gen merupakan unit kromosom pembawa kode untuk pembuatan
protein spesifik. Terjadi karena adanya keanekaragaman susunan gen.
Jadi, perangkat gen itulah yang menentukan ciri dan sifat yang dimiliki
oleh suatu individu. Contohnya : perbedaan tipe rambut. Adanya orang
yang berambut keriting, lurus, ikal, itu terjadi karena adanya
keanekaragaman tingkat genetik. Contoh lainnya ada pada bunga
mawar.
Spesies menunjukkan adanya jumlah dan variasi dari jenis-jenis
organisme. bisa terjadi karena adanya pengaruh kandungan genetik
dengan habitatnya. Contohnya : serigala dan rubah
2. Virus
- Replikasi Virus : Adalah proses yang dialami virus untuk menghasilkan
salinan dirinya di dalam sel inang yang terinfeksi. virus ini hanya
bisa dilakukan oleh virus di dalam sel inang karena virus adalah
partikel aseluler atau bukan sel. Sel inang merupakan sel hidup yang
ditumpangi virus. Sel inang dapat berupa organisme uniseluler (bersel
tunggal) seperti bakteri dan protozoa, maupun multiseluler (bersel
banyak) seperti jamur, tumbuhan, hewan, hingga manusia.
- Siklus Virus :
Morfologi: Ilmu yang mempelajari bentuk luar dari tubuh makhluk hidup
Anatomi: Ilmu yang mempelajari bagian-bagian dalam dari tubuh
makhluk hidup
Botani: Ilmu yang mempelajari tentang tumbuh-tumbuhan
Zoologi: Ilmu yang mempelajari tentang hewan
Organologi: Ilmu yang mempelajari tentang organ makhluk hidup
Histologi: Ilmu yang mempelajari tentang jaringan makhluk hidup
Sitologi: Ilmu yang mempelajari tentang sel makhluk hidup
Virologi: Ilmu yang mempelajari tentang virus
Bakteriologi: Ilmu yang mempelajari tentang bakteri
Algologi: Olmu yang mempelajari tentang ganggang atau alga
Helmintologi: Ilmu yng mempelajari tentang cacing
Ekologi: Ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungan
Mikologi: Ilmu yang mempelajari tentang jamur
Evolusi: Ilmu yang mempelajari sejarah perkembangan makhluk hidup
Entomologi: Ilmu yang mempelajari tentang serangga
Embriologi: Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio atau
janin
Mikrobiologi: Ilmu yang mempelajari tentang organisme multisel yang
belum terdiferensiasi
Palaentologi: Ilmu yang mempelajari tentang fosil
Genetika: Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
Onthogeni: Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan individu
sejak zigot sampai dewasa
Filogeni: Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan filum makhluk
hidup
Klimatologi: Ilmu yang mempelajari tentang perubahan iklim
Ornitologi: Ilmu yang mempelajari tentang burung
Patologi: Ilmu yang mempelajari tentang penyakit dan pengaruhnya
terhadap kehidupan organisme
Sanitasi: Ilmu yang mempelajari tentang pengelolaan kesehatan
melalui kebersihan lingkungan
Higiene: Ilmu yang mempelajari tentang pengelolaan kesehatan
individu
Zymologi: Ilmu yang mempelajari tentang enzim dan fermentasi
Taksonomi: Ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi/pengelompokan
makhluk hidup
Terratologi: Ilmu yang mempelajari tentang kemungkinan cacat dalam
kandungan
Kinekologi: Ilmu yang mempelajari tentang anjing
Farmakologi: Ilmu yang mempelajari tentang proses pembuatan obat-
obatan secara kimiawi
Ankologi: Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan tumor
Andrologi: Ilmu yang mempelajari tentang kelainan fungsi alat kelamin
pada laki-laki
Bioteknologi: Ilmu yang mempelajari tentang penggunaan proses
biologi untuk menyediakan barang jasa
Ginekologi: Ilmu yang mempelajari tentang fungsi alat-alat tubuh dan
penyakit khusus pada wanita
Biokimia: Ilmu yang mempelajari tentang senyawa-senyawa kimia dan
reaksinya dalam tubuh makhluk hidup.
Kelas 11
1. Sel
- Jaringan Gerakan Otot
Berdasarkan:
● Bentuk : lurik/rangka, polos, jantung
● Letak : lurik (melekat pada tulang), polos (organ dalam), jantung
- Jaringan Hewan : Terdiri dari jaringan Epitel (adalah jaringan yang
melapisi luar tubuh, rongga tubuh, atau organ dalam. Fungsi utamanya
adalah proteksi, absorpsi, sekresi, reseptor, dan pertukaran zat.
Beberapa jenis epitel : Pipih (selapis berfungsi di permukaan tubuh dan
berlapis berfungsi di organ seperti ginjal dan kelenjar, Kubus (selapis
dan beberapa lapisan), Silindris (selapis, berlapis, dan berlapis semu),
Transisional (sel yang bentuknya dapat berubah-ubah), Kelenjar
(eksokrin adalah kelenjar yang berfungsi untuk menyalurkan sekretnya
ke permukaan tubuh atau sekresi eksternal dan endokrin adalah
kelenjar yang berfungsi menyalurkan sekretnya langsung ke dalam
pembuluh darah atau pembuluh limfa atau sekresi internal) , jaringan
Ikat beberapa jenis ikat : ikat longgar, ikat padat, darah, tulang, limfe
(bertugas untuk mengumpulkan cairan dari berbagai jaringan dan
mengembalikannya ke aliran darah), jaringan Otot beberapa jenis
otot : Otot polos (unit tunggal & unit ganda), Jantung, & Rangka dan
jaringan Saraf berfungsi menghantarkan impuls (rangsangan).
Beberapa jenis saraf : Sensorik berfungsi mengirimkan rangsang ke
sistem saraf pusat dari daerah reseptor/indra (penerima rangsang),
Interneuron berfungsi menghubungkan saraf sensorik dengan saraf
motorik (adjustor) dan saraf sensorik dengan daerah reseptor/indra
(penerima rangsang), dan Motoris berfungsi mengirimkan rangsang
dari sistem saraf pusat menuju efektor/otot (penanggap rangsang).
- Jaringan Tumbuhan
● Dikotil & Monokotil
Contoh tumbuhan dikotil : Tomat, Kembang kol, buncis, apel,
kentang, dll.
Contoh tumbuhan monokotil (monokotil): Jagung, Jagung,
Rumput, Gandum.
● Gymnospermae & Angiospermae
Contoh tumbuhan angiospermae adalah bunga mawar, bayam,
kol.
Contoh tumbuhan gymnospermae adalah pinus, sagu, palem,
dan cemara.
Kelas 12
1. Mitosis dan Meiosis
- Tahapannya
2. Genetika
- Penyakit pada genetika
Hemofilia merupakan kelompok kelainan pada darah yang
terjadi secara turun temurun. Kelainan genetik ini terjadi karena
adanya kesalahan pada salah satu gen pada kromosom X, yang
menentukan bagaimana tubuh membuat faktor pembekuan
darah.
Sindrom Down terjadi karena adanya materi genetik yang
berlebih pada anak, sehingga menyebabkan perkembangan
anak secara fisik dan mental terhambat. Normalnya, seseorang
mendapatkan 23 kromosom dari ayah dan 23 kromosom dari
ibu dengan total 46 kromosom. Pada sindrom Down, terjadi
kelainan genetik dengan jumlah kromosom 21 bertambah,
sehingga total kromosom yang didapat oleh anak adalah 47
kromosom.
Diabetes merupakan keadaan ketika terdapat kelainan pada
metabolisme tubuh yang ditentukan berdasarkan tingkat
kandungan gula yang tinggi pada tubuh. Penyakit diabetes
terbagi menjadi dua tipe, yaitu tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1
disebabkan oleh kondisi autoimunitas yang merusak antibodi.
3. Metabolisme
- Enzim katalase : enzim katalase adalah enzim yang mengakatalisis
reaksi penguraian hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen.
- Fermentasi
- Fotosintesis
4. Bioteknologi
- Bioteknologi Konvensional dan Modern
- Rumus NPS