1. Keanekaragaman hayati
- Penyebab adanya keanekaragaman adalah interaksi antara faktor genetik dan faktor
lingkungan
- Tingkat keanekaragaman dalam kehidupan
a. Keanekaragaman Gen : ayam bangkok, ayam bekisar, dan ayam kampung
b. Keanekaragaman Jenis : tumbuhan kelapa, sagu, dan pinang merupakan
keanekaragaman jenis dalam familia Arecaceae.
c. Keanekaragaman Ekosistem : kelapa tumbuh di daerah pantai akan
membentuk ekosistem pantai.
2. Kunci determinasi
- Kunci determinasi adalah uraian keterangan tentang ciri-ciri makhluk hidup yang disusun
berurut mulai dari ciri umum hingga ke ciri khusus untuk menemukan suatu jenis makhluk
hidup.
- Kunci Determinasi adalah petunjuk yang dapat digunakan untuk menentukan famili, ordo,
genus atau spesies pada hewan dan tumbuhan. Kunci ini terdiri dari sederetan pernyataan
yang terdiri dari dua baris dan berisi deskripsi dari ciri-ciri organisme yang disajikan dengan
ciri yang berlawanan.
3. Perkembangbiakan virus
Untuk berkembang biak, virus harus menginfeksi sel inang. Inang virus berupa makhluk hidup
lain, yaitu bakteri, sel tumbuhan, sel hewan. Cara reproduksi virus dikenal dengan proliferasi.
Daur virus dapat dibedakan menjadi daur litik dan daur lisogenik.
a. Daur litik
1) Absorbsi (fase penempelan).
2) Infeksi (fase memasukkan asam nukleat).
3) Sintesis (fase pembentukan).
4) Perakitan.
5) Lisis (fase pemecahan sel inang).
b. Daur lisogenik
Kadang-kadang virus ini melakukan daur lisogenik dengan tahaptahapnya:
1) Fase absorbsi. 5) Fase sintesis.
2) Fase injeksi. 6) Fase perakitan.
3) Fase penggabungan. 7) Fase litik.
4) Fase pembelahan.
Virus menggandakan dirinya sendiri dengan membajak materi genetik
dari suatu sel hidup. Urutan lima langkah ini memperlihatkan bagaimana
bakteriofage T4 melaksanakan proses ini.
a. Siklus dimulai dengan merekatkan diri ke dinding sel bakteri.
b. Selama tahap penetrasi, DNA virus masuk ke sel.
c. Ia kemudian mengendalikan sel. Proses normal sel terhenti, dan
sebagai gantinya ia membuat salinan bagian komponen virus.
d. Dalam tahap penyusunan, bagian-bagian yang berbeda-beda
disatukan untuk menghasilkan virus baru.
e. Akhirnya, salinan atau virus "replika" ke luar dari sel.
4. Macam-macam alat gerak pada eubacteria
- Alat gerak bakteri berupa flagel (bulu cambuk). Tipe flagel pada bakteri yaitu :
7. Cacing pita
Plathyheminthes
a. Ciri-Ciri
Triploblastik, Aselomata
Tubuh pipih
Simetri tubuh bilateral
Sebagian hidup bebas, sebagian parasit
Bernapas melalui permukaan tubuh
Reproduksi secara seksual atau aseksual
Hermaprodit, yaitu memiliki organ reproduksi jantan dan betina dalam satu tubuh
b. Klasifikasi
Turbelaria (Cacing Berambut Getar)
o Hidup bebas di perairan
o Memiliki alat gerak berupa silia (rambut getar)
o Memiliki sistem saraf tangga tali
o Contoh: Planaria sp
c. Reproduksi
Planaria sp.
Planria berkembang biak dengan fragmentasi. Planaria dapat ‘memotong’
bagian tubuhnya. Masing-masing potongan tubuhnya akan mengalami
‘regenerasi’ menjadi Planaria sp baru
Fasciola hepatica
Telur cacing hati berkembang menjadi mirasidium bersilia di luar tubuh inang
(di air). Mirasidium bersilia akan menginfeksi siput air. Di dalam tubuh siput air
mirasidium akan berubah menjadi sporokista, kemudian berkembang menjadi
redia, dan menjadi serkaria. Serkaria kemudia keluar dari tubuh siput dan
menempel pada tanaman. Serkaria kemudia berkembang menjadi
metaserkaria. Sapi yang memakan tumbuhan tersebut akan terinfeksi oleh
metaserkaria yang kemudian berkembang menjadi cacing hati dewasa dalam
hati sapi
Taenia saginata
Cacing dewasa hidup di usus manusia. Setiap proglotid (segmen tubuhnya) memiliki memiliki
testis dan ovarium masing-masing. Setelah terjadi pembuahan terbentuk telur dalam proglotid.
Telur yang terdapat dalam proglotid matang keluar dari tubuh manusia lewat feses. Sapi dan
babi terpapar oleh telur cacing pita ketika memakan rumput yang terkontaminasi feses manuia.
Telur berkembang jadi larva onkosfer dalam usus sapi atau babi. Kemduian menembus dinding
usus dan beredar menuju sistem otot dan berkembang menjadi sistiserkus. Manusia yang
memakan daging sapi atau babi yang tidak matang sempurna dapat terinfeksi oleh sistiserkus
yang kelak akan berkembang jadi cacing dewasa di saluran usus manusia
Translokasi terjadi ketika semua atau bagian dari satu kromosom menempel pada kromosom
yang bukan homolognya.