Anda di halaman 1dari 27

Kamus Istilah Biologi

Abiotik : Benda mati.

Abisal : Pembagian bioma air laut dengan kedalaman daerah lebih dari 2000 meter.

Adaptasi : Penyesuaian diri suatu organisme terhadap lingkungan tempat hidupnya.

Aerobik : Bakteri (dan sel lain) yang melakukan pernafasan dengan menggunakan oksigen
bebas.

Agen : Bibit penyakit.

Akinet : Sel yang mengalami penebalan dinding, ukurannya membesar dan didalamnya
terdapat spora (endospora).

Alogami : Penyerbukan yang terjadi jika serbuk sari berasal dari bunga pohon lain yang
sejenis.

Altituda : Letak suatu daerah bardasarkan tingginya dari permukaan air laut.

Amitosis : Proses pembelahan sel secara langsung tanpa melalui fase pembelahan sel
tertentu.

Anaerobik : Bakteri (dan sel lain) yang melakukan pernafasan tanpa memerlukan oksigen
bebas.

Anemogami : Penyerbukan yang diperantarai oleh angin.

Angiospermae : Tumbuhan biji terbuka.

Anteridiofor : Tangkai anteridium.

Anteridium : Organ pembentuk sel kelamin jantan (spermatozoid) pada tumbuhan paku atau
lumut.

Antibodi : Zat yang dibentuk dalam darah untuk memusnahkan bakteri/kuman.

Antigen : Zat yang dapat merangsang pembentukan antibodi jika diinjeksikan ke dalam
tubuh.

Antitoksin : Zat pelawan antigen (benda asing yang masuk tubuh).

Antropogami : Penyerbukan yang dibantu oleh manusia; disebut juga penyerbukan sengaja
atau buatan.

Aplanospora : Spora yang tidak memiliki flagela.

Arkegonium : Bagian tubuh tumbuhan yang berfungsi untuk alat reproduksi; menghasilkan
sel gamet betina (Ovum).

Autogami : Penyerbukan sendiri.

Autotrof : Organisme berklorofil yang mampu mengubah zat anorganik menjadi zat organik.

Avitaminosis : Penyakit yang disebabkan kekurangan vitamin.


Badan kutub (polar body) : Produk meiosis seluler haploid yang tidak fungsional, selain
oosit.

Bakteri (bacterium) : Mikroorganisme bersel tunggal yang tidak memiliki inti sel sejati.

Basidiokarp : Tubuh buah yang merupakan tempat tumbuhnya basidium dalam


Basidiomycota.

Basidiomycota : Jamur makroskopik.

Basil (bacillus) : Bakteri berbentuk batang.

Batial : Pembagian bioma air laut dengan kedalaman daerah 200 2000 meter.

Beri beri : penyakit yang disebabkan kekurangan vitamin B.

Bibit Unggul : Bibit hasil seleksi secara buatan yang mempunyai sifat sifat sesuai dengan
keinginan kita.

binomial nomenklatur : Penamaan jenis (spesies) dengan menggunakan dua nama.

Biodiversitas : Keanekaragaman hayati.

Biogenesis : Teori yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.

Bioma : Sekelompok makhluk hidup yang menempati daerah luas di permukaan bumi.

Biosfer : Lapisan bumi yang dihuni oleh makhluk hidup.

Bioteknologi : teknologi yang menggunakan makhluk hidup untuk menghasilkan produk


yang berharga bagi manusia.

Biotik : Makhluk hidup, benda hidup.

Blastokist (blastocyst) : Embrio mamalia saat memasuki dinding uterus.

Blastomer (blastomere) : Salah satu sel hasil pembuahan sel telur di tahap awal.

Blastula : Bola sel berongga yang dihasilkan dari pembelahan sel tahap awal pada
perkembangan embrio.

BOD (Biological Oxygen Demand) : Kebutuhan oksigen secara biologis.

Brakte (bractea) : Salah satu bagian bunga, yaitu daun pelindung yang berfungsisebagai
penarik perhatian serangga penyerbuk.

Bryophyta : Divisi lumut daun.

Cagar alam : Upaya pelestarian semua sumber daya alam yang ada untuk tidak dimanfaatkan
agar terjaga kelestariannya.

Carolus Linnaeus : Tokoh yang mencetuskan system penamaan spesies dan penamaan
berbagai macam tumbuhan.

Charles Darwin : Pelopor sistem klasifikasi berdasarkan filogeni.


Chlamydomonas : Contoh dari chlorophyta bersel tunggal yang dapat bergerak.

Chlorella : Contoh dari chlorophyta bersel tunggal tidak dapat bergerak.

Chlorophyta : Alga Hijau.

Chrysophyceae : Alga Cokelat-Keemasan.

Chrysophyta : Alga Keemasan.

Ciliata : Protista bersel satu yang permukaan tubuhnya memiliki banyak rambut getar (silia).

Ciri poligenik (polygenic trait) : Ciri fenotipe yang dipengaruhi beberapa gen.

Coniferophyta : Tumbuhan pembawa kerucut, karena alat reproduksinya berbentuk kerucut


(strobilus).

Culex : Sejenis nyamuk rumah yang menyebarkan larva cacing Filaria penyebab penyakit
kaki gajah.

Cyanobacteria : Alga Hijau-Biru.

Cyanophyta : Alga Biru.

Cycas rumphii : Pakis haji.

Degenerasi : Penyusutan (tidak tumbuh sempurna).

Dekomposer : Mikroorganisme yang berperan menguraikan zat zat sisa organik.

Denitrifikasi : Proses pengubahan amonium menjadi nitrogen bebas di udara oleh bakteri.

Detritivor : Hewan pemakan hancuran/serpihan sisa bahan bahan organik.

Deuteromycota : Jamur tak tentu.

Dihibrid : Dua sifat berbeda.

Dikotil : Dua kotiledon atau dua daun lembaga/kotil pada biji.

Diploid : Kromosom yang berpasangan.

Dislokator : Sel dinding, yaitu sel yang berasal dari hasil pembelahan sel generatif pada
Gymnospermae.

Divisi : Merupakan tingkatan takson yang menghimpun beberapa kelas yang memiliki
persamaan ciri ciri.

DNA (Deoxyribonucleic acid) : Asam nukleat yang digunakan untuk menentukan hubungan
kekerabatan makhluk hidup.

Dominan : sifat yang muncul pada suatu organisme.

Ekosistem : Suatu sistem yang di dalamnya terdapat interaksi antara komponen biotik dan
abiotik.
Eksplan : Pertumbuhan tumbuhan di luar tubuh dengan media kultur.

Ekstensifikasi Pertanian : Usaha memperluas lahan pertanian sehingga hasil yang diperoleh
makin meningkat.

Embrio : Individu baru hasil pembuahan.

Embriogeni : Penyuburan lingkungan perairan.

Emigran : Orang yang meninggalkan tanah airnya dan pergi ke Negara lain untuk menetap.

Endemik : Hanya berada di satu kawasan atau daerah.

Endosperma : Cadangan makanan.

Endospora : Spora yang terbentuk dalam sel induk sendiri.

Entomogami : Penyerbukan yang diperantai oleh serangga.

Epididimis : Anak testis.

Epiteka : Tutup sel pada diatom.

Eukariot : Organisme yang bermembran inti.

Eukariotik : Sel organisme yang bahan intinya diselubungi oleh membran inti.

Evolusi : Perubahan struktur alat tubuh organisme yang berlangsung sedikit demi sedikit
dalam waktu yang lama.

Fasciola : Cacing hati.

Fenotipe : Sifat yang tampak.

Fertil : Subur.

Fertilisasi : Peleburan sel telur dengan spermatozoid (pembuahan).

Fetus : Janin yang sudah memperlihatkan bagian bagian tubuh dengan jelas atau sempurna.

Fikoeritrin : Pigmen merah laut air yang terdapat pada kloropas Rhodophyta.

Fikosianin : Pigmen biru laut air yang terdapat pada kloropas Rhodophyta.

Filial : Anak keturunan / generasi.

Filogeni : Sejarah evolusi makhluk hidup.

Flagela : Tonjolan berbentuk cambuk pada sutu sel yang berguna untuk alat gerak.

Flagellata : Golongan hewan bersel satu yang bergerak dengan menggunakan bulu cambuk.

Formalin : Bahan pengawet organ tubuh, binatang, atau mayat.

Fosil : Sisa sisa makhluk hidup yang sudah membatu.


Fotik : Daerah yang dapat ditembus cahaya dalam bioma air.

Fragmentasi : Cara perkembangbiakan suatu organisme dengan jalan memotong tubuh


menjadi beberapa bagian dengan setiap potongan tubuhnya dapat tumbuh menjadi individu baru.

Galur murni : Keturunan yang masih memiliki sifat asli.

Gamet : Sel kelamin.

Gametangium : Gonad pada tumbuhan.

Gastrodermis : Lapisan kulit yang berfungsi sebagai usus.

Gastrovaskuler : Usus yang berfungsi sebagai pengedar makanan.

Gen : Faktor pembawa sifat keturunan dari suatu individu.

Generatif : Perkembangbiakan secara kawin.

Genotipe : Sifat yang tidak tampak dari luar.

Gizi : Zat makanan, komponen penyusun bahan makanan yang diperlukan tubuh untuk
pertumbuhan dan perkembangan serta manjaga kesehatan tubuh.

Gnetum gnemon : Melinjo.

Gonad : Sel induk pembentuk sel kelamin.

Guano : Pupuk yang berasal dari kotoran burung atau kelelewar yang mengandung fosforus
tinggi.

Gymnospermae : Tumbuhan biji terbuka.

Genetika : Cabang biologi yang mempelajari tentang pewarisan sifat.

Habitat : Tempat hidup suatu organisme mulai dari lahir, berkembang biak, sampai mati.

Haploid : Kromosom yang tidak berpasangan.

Herbivora : Hewan pemakan tumbuh tumbuhan.

Hermafrodit : Organ pembentuk sel kelamin jantan dan betina yang terdapat dalam satu
tubuh.

Heterozigot : Pasangan gen yang tidak sama.

Hibrid : Hasil perkawinan antara dua individu yang mempunyai sifat beda.

Hibridisasi : Persilangan dari populasi yang berbeda.

Hidrofit : Tumbuhan yang hidup di dalam air.

Hidrogami : Penyerbukan yang diperantarai oleh air.

Hifa : Benang benang jamur.


Higiene : Upaya pengelolaan kesehatan yang mengarah pada usaha kesehatan individu.

Higrofit : Tumbuhan drat yang hidup di tempat lembab.

Homologi : Sama bentuk dan struktur karena berasal dari asal usul yang sama.

Homozigot : Pasangan gen yang sama.

Hospes : Inang.

Implantasi : Proses penempelan zigot pada dinding rahim.

Imunisasi : Upaya menambah kekebalan tubuh terhadap penyakit dengan serum / vaksin.

Indusium : Tonjolan daun yang melindungi sorus pada tumbuhan paku.

Insektisida : Obat pembunuh serangga.

Inseminasi : Kawin suntik.

Intensifikasi Pertanian : Usaha peningkatan cara bertani dari yang tradisional ke cara yang
lebih modern sehingga dapat meningkatkan hasil yang diperoleh.

Interferon : Protein khusus yang dihasilkan tubuh yang dapat mencegah infeksi virus.

Intermediat : Sifat yang bersama sama pada suatu organisme.

Inti sel (nucleus) : Bagian sel eukariot yang dilingkupi membran inti dan berisi kromosom.

Intron : Bagian gen yang tidak menyandi. Sebagian besar gen eukariot terdiri dari sekuens
DNA intron dan ekson yang berselang seling.

Inversi (inversion) : Kondisi genetis ketika segmen kromosom mengalami rotasi 1800 dari
orientasi linear aslinya.

Isogami : Bentuk dan ukuran sel kelamin jantan dan betina sama.

James Watson : Tokoh yang menemukan struktur DNA dan RNA.

Jamur : Organisme eukariotik dan tidak berklorofil.

Jantan : Alat sel kelamin yang menghasilkan sperma.

Jantung Koroner : Penyakit yang disebabkan oleh adanya penyempitan pembuluh darah
jantung.

Jaring jaring makanan : Peristiwa memakan dan dimakan yang digambarkan dalam bentuk
jaring jaring yang saling berhubungan.

Junk Food : Makanan sampah yang tidak baik untuk dikonsumsi.

Kalaza : Bagian dasar bakal buah pada Angiospermae.

Kapsid : Selubung virus yang tersusun atas protein.


Kapsomer : Suatu unit protein penyusun kapsid.

Karnivora : Hewan pemakan daging.

Knidoblas : Sel sel beracun pada ubur ubur.

Kodominan : Persilangan monohibrid dominant tak penuh.

Konjugasi : Perkembangbiakan makhluk hidup yang belum jelas alat kelaminnya.

Konseptakel : Tempat anteridium / arkegonium pada Fucus.

Konservasi : Upaya pelestarian sumber daya alam.

Kopulasi : Penyimpanan sel sperma dari alat kelamin jantan ke dalam alat kelamin betina.

Korion : Kantong embrio.

Kormus : Tumbuhan yang memiliki akar, batang, dan daun sejati.

Korola : Mahkota bunga / tajuk bunga.

Kromonema : Benang kromosom.

Kromosom : Pembawa gen.

Labium : Bibir.

Lactobacillus bulgaricus : Bakteri untuk membuat yoghurt.

Ladybird : Sejenis kepik yang merupakan predator alami bagi serangga hama.

Larva : Tingkat kehidupan suatu hewan sesudah menetas dari telur.

Lembar fotosintesik : Pada bakteri terdapat pelipatan membran sel ke arah sitoplasma.

Letal : Dapat mengakibatkan kematian.

Limnetik : Daerah yang terbuka dan dapat ditembus cahaya matahari.

Lingkungan : Abiotik membentuk suatu kesatuan.

Lipida : Lemak.

Lisozim : Enzim penghancur pada virus.

Lokus : Letak suatu gen pada kromosom.

Lotik : Ekosistem yang airnya mengalir.

Lumbricus sp. : Cacing tanah.

Lumut Kerak : Hubungan simbiosis antara jamur dan alga.

Malakogami : Penyerbukan yang diperantai oleh siput.


Malnutrisi : Penyakit yang disebabkan kekurangan zat makanan tertentu.

Megaspora : Spora yang berukuran besar, terbentuk di dalam megasporangium.

Metagenesis : Pergiliran keturunan antara keturunan seksual dan aseksual.

Metamorfosis : Pergantian bentuk dan struktur hewan dalam siklus hidupnya dari bentuk
larva menjadi bentuk dewasa.

Mikrofil : Tempat masuknya spermatozoid ke dalam bakal biji pada tumbuhan biji.

Mikrosporosit : Sel induk pembentuk spermatozoid.

Miselium : Kumpulan benang benang hifa.

Mitosis : Pembelahan inti sel.

Monohibrid : Satu sifat beda.

Mortalitas : Angka kematian.

mRNA : Hasil dari pencetakan (transkripsi) DNA.

Natalitas : Angka kelahiran.

Navicula : Salah satu contoh dari kelas Bacillariophyceae (Diatom).

Nektar : Kelenjar madu.

Neurospora sitophila : Jamur oncom.

Nikotin : Racun yang terdapat dalam tembakau.

Nimfa : Anak serangga yang tidak melewati tingkat larva, mirip bentuk dewasanya.

Nitrosomonas : Bakteri yang memecah NH3 menjadi HNO2, air, dan energi.

Nostoc : Sejenis Alga Hijau-Biru yang tubuhnya berbentuk bola.

Nukleotida : Senyawa yang tersusun atas gula, fosfat, dan basa purin atau pirimidin.

Nukleus : Inti sel.

Nukula : Tempat arkegonium pada Chara.

Obelia : Cnidaria air laut, yang hidup secara berkoloni.

Onkosfera : Embrio cacing pita yang baru menetas.

Oogenesis : Proses pembentukan sel telur.

Oogonium : Sel induk telur.

Ookinet : Zigot yang terbentuk.


Ookista : Sel telur belum matang.

Ordo : Tingkatan takson yang menghimpun beberapa famili.

Ornitogami : Penyerbukan yang diperantai oleh burung.

Ostium : Pori pori pada tubuh Porifera yang berfungsi sebagai jalan masuknya air.

Ovarium : Tempat pembentukan sel telur.

Ovipar : Bertelur.

Ovotestis : Organ pembentuk sel telur manjadi satu dengan organ pembentuk sel sperma.

Ovovivipar : Bertelur dan beranak.

Ovum : Sel telur.

Parental : Induk.

Pedikulum : Tangkai bunga.

Penyerbukan : Peristiwa melekatnya serbuk sari ke kepala putik.

Perigonium : Tenda bunga.

Polusi : Pencemaran.

Polutan : Bahan yang mengakibatkan polusi.

Populasi : Kumpulan individu sejenis di suatu daerah tertentu.

Predator : Hewan pemangsa hewan lain.

Proglotid : Ruas tubuh cacing pita tempat berlangsungnya fertilisasi.

Prokarion : Inti tanpa membran inti.

Protalium : Calon tumbuhan paku.

Protonema : Calon tumbuhan lumut.

Provirus : Calon virus, terdiri dari asam inti.

Rekombinasi : Kombinasi baru.

Replikasi : Proses penggandaan asam nukleat (DNA).

Reproduksi : Perkembangbiakan.

Reseptakulum : Dasar bunga

Ribosom : Organel yang berfungsi mensintesis protein.

Rizoid : Akar semu.


Rizom : Batang yang tinggal di dalam tanah.

Sanitasi : Upaya mengelola kebersihan lingkungan.

Saprofit : Cara hidup dengan menguraikan sampah / sisa sisa zat organik.

Segregasi : Pembelahan.

Seleksi alam : Seleksi yang dilakukan alam terhadap organisme.

Selulase : Enzim pencerna serat tumbuhan.

Selulosa : Serat tumbuhan.

Sentromer : Bagian dari kromosom yang berfungsi untuk mengatur gerakan kromosom pada
saat terjadi pembelahan sel.

Sinergid : Sel telur cadangan.

Sitokinesis : Proses pembelahan sitoplasma.

Sorus : Kumpulan kotak spora (sporongium).

Spermatozoid : Sel sperma pada tumbuhan.

Spesies : Jenis makhluk hidup.

Spora : Inti sel yang berubah fungsi manjadi alat perkembangbiakan.

Talus : Akar, batang dan daun belum dapat dibedakan dengan jelas.

Tar : Komponen dalam asap rokok yang tinggal sebagai sisa sesudah dihilangkannya
komponen nikotin dan cairan.

Teratogen : Bahan yang menyebabkan cacat embrio.

Transduksi : Peristiwa penggabungan DNA dari bakteri satu dengan bakteri lain dengan
perantara virus.

Transgenik : Indivudu yang mendapat pindahan gen dari donor dan gen itu berekspresi
padanya.

Translasi : Proses penerjemahan kode kode untuk mensintesis protein.

Tropofil : Daun yang khusus berfungsi untuk fotosintesis.

Tubektomi : Pemandulan / sterilisasi pada perempuan.

Turba Fallopi : Saluran telur.

Ulangan : Banyaknya individu yang diberi perlakuan sama.

Urogenital : Gabungan antara saluran urine dal saluran kelamin.

Uterus : Rahim.
Vagina : Lubang kelamin wanita.

Vaksin : Patogen yang telah dilemahkan.

Vaksinasi : Tindakan untuk membuat seseorang menjadi kebal terhadap penyakit tertentu.

Variasi : Perbedaan kecil yang terdapat di antara individu sejenis.

Varietas ; Perbedaan besar dalam satu spesies.

Vas deferens : Saluran sperma.

Vasektomi : Pemandulan / sterilisasi pad laki laki.

Vegetatif : Perkembangbiakan secara tidak kawin.

Virion : Satu unit lengkap virus yang dapat menginfeksi.

Vivipar : Beranak.

Weber : Garis yang membagi wilayah Indonesia berdasarkan penyebaran flora dan fauna.

Wendell Meredith Stanley : Tokoh yang berhasil mangisolasi dan mengkristalkan virus
mosaik tembakau, dan ia menyimpulkan bahwa virus berbeda dengan bakteri.

Xerofit : Tumbuhan darat yang hidup di tempat kering.

Xilem : Jaringan pengankut yang menyangkut zat makanan dari akar ke seluruh tubuh.

Yolk : kuning telur.

Zoidiogami : Pernyebukan yang diperantai oleh hewan.

Zigospora : Hasil peleburan dua spora.

Zigot : Calon individu baru sebagai hasil peleburan sel kelamin jantan dan betina.

Glosarium Biologi
Posted: 30 Oktober 2010 in news

A
Adaptasi : Proses penyesuaian diri pada makhluk hidup dengan lingkungan atau dengan cara
hidupnya sehingga dapat terus mempertahankan kehadirannya.
Aerob : sifat makhluk hidup yang untuk hidupnya membutuhkan oksigen.
Aglutinin : Antibodi dalam plasma darah yang dapat menyebabkan penggumpalan sel-sel darah
merah yang tipe aglutinogennya berlawanan.
Aglutinogen : Antigen sel darah merah yang terdiri atas dua tipe glikoprotein yang dikenal dengan
tipe A dan B; dipakai sebagai dasar untuk penggolongan darah pada manusia.
Akinet : Sel berdinding tebal yang terdapat pada ganggang biru bersel tunggal.
Albumin : Protein serum darah yang berperan memelihara tekanan osmosis darah.
Ametabola : Kelompok serangga yang tidak mengalami metamorphosis.
Amonifikasi : Proses pembentukan ammonium yang berasal dari bahan organic karena aktivitas
mikroorganisme.
Ampula : Bagian ujung dari kaki tabung Achinodermata.
Anatomi : Ilmu yang mempelajari struktur sel dan jaringan dalam tubuh makhluk hidup.
Anteridium : Alat reproduksi jantan pada jamur Ascomycotyna.
Apogami : Perkembangan embrio atau sporofit langsung dari gametofit.
Apomiksis : Perkembangbiakan tanpa pembuahan yang meliputi apogamic, apospori,
parthenogenesis.
Aporogami : Pembuahan yang tabung serbuk sarinya tidak melalui mikrofil.
Apotesium : Tubuh buah atau askokarp yang berbentuk piringan terbuka atau seperti cangkir pada
jamur Ascomycetes tertentu.
Archaebakteria : Kelompok bakteri pengahsil gas metan dari sumber karbon yang sederhana.
Arkegonium :Alat reproduksi betina pada Jamur Ascomycotina.

B
Bakteri : Jasad-jasad renik bersel tunggal, termasuk golongan prokariotik.
Balantidiosis : Gangguan pada perut berupa diare yang disebabkan oleh Balantidium Coli.
Basidiokarp : Tubuh buah jamur Basidiomycetes yang mengandung basidium (basidiocarp).
Basidium : Sel pengahasil spora yang merupakan ciri khas kelas Basidiomycetes, basidium
mempunyai jumlah spora yang pasti (misalnya empat) yang disebut Basidiospora.
Biologi : Ilmu yang mempelajari seluk beluk makhluk hidup, hewan, tumbuhan, dan jasad renik,
masing-masing dikenal sebagai zoology, botani, dan mikrobiologi.
Bioma : Ekosistem darat dalam skala luas yang memiliki tipe struktur vegetasi dominan.
Biomassa : Berat kering dari bahan organic yang tersimpam atau berat kering tubuh organic.
Bivalvia : Istilah lain untuk Pelecypoda yang berarti dua buah cangkang pipih yang setangkup.

C
Cendawan : Istilah umum bagi jenis-jenis Agaricales, yaitu jamur-jamur yang bertubuh lunak,
berdaging, dan berbentuk payung terbuka. Beberapa jenis cendawan ada yang bias dimakan (jamur
merang) dan ada yang beracun (mushroom, toadstool).
Cephaloda : Kelas moluska yang meliputi ikan gurita dan cumi-cumi, kepalanya berkembang sangat
sempurna dengan mahkota terdiri atas tentakel-tentakel yang selalu bergerak.

D
Dikariotik : Keadaan hifa yang sel-selnya mengandung dua inti sebagai akibat terjadinya
plasmogami, tetapi sebelum berlangsungnya kariogami.
Diplokokus : Sepasang kokus yang berdempetan.
Dorsal : Bagian atas/belakang atau permukaan atas.

E
Ekologi : Cabang ilmu pengetahuan tentang hubungan timbal balik anatara makhluk hidup dan
lingkungannya; Termasuk didalamnya perkembangan komunitas, interaksi antarjenis dan
antarmakhluk, penyebaran geografis, dan perubahan susunan peralihan populasi.
Eksospora : Spora aseksual yang terbentuk karena pemisahan bagian ujung sel induk; Proses
pemisahan tersebut disebut abstriksi; Dijumpai pada Phycomycetes.
Endospora : Lapisan tipis dinding spora yang terletak paling dalam dan umumnya terbentuk paling
akhir dalam sporogenesis.
Epiteka : Cangkang diatomyang terletak di bagian atas/luar, yang menutup cangkang bawah
(dalam).
Evolusi : Proses perubahan pada makhluk secara bertahap oleh pengaruh alami sehingga terbentuk
organ/bentuk baru yang berbeda dari bentuk semula atau menghasilkan makhluk hidup jenis baru.

F
Flagela : Alat perenang berbentuk pecut yang terdapat pada jasad renik dan spora kembara.
Fotoautotrof : Sifat makhluk hidup yang menggunakan cahaya sebagai sumber energy dan CO2
sebagai sumber karbon untuk membentuk cadangan makanan.
Fungi Imperfecti : Kelompok jamur yang mempunyai bentuk-bentuk berbeda-beda dan yang
hidupnya belum diketahui tahap seksualnya; Umumnya dari jenis-jenis Ascomycetes dan kadang-
kadang Basidiomycetes.
G
Gametangium : Organ tubuh jamur yang didalamnya terbentuk gamet; bila gamet yang dibentuk,
seluruh isi gametangium itu berfungsi sebagai gamet.
Ganggang : Kelompok tumbuhan sederhana yang bisa berfotosintesis; organ-organ reproduksinya
terdiri atas satu sel, tetapi kadang-kadang juga terdiri atas banyak sel dan berbentuk filament;
umumnya merupakan tumbuhan air, termasuk gulma laut (sea weeds).
Gastrodermis : Sel sel yang melapisi gastrosol pada Coelenterata.
Gastrosol :Rongga tubuh Coelenterata yang berfungsi untuk pencernaan.
Gemma cup : Struktur berupa mangkuk kecil yang mengandung kumpulan lumut kecil pada lumut
hati, berfungsi untuk reproduksi aseksual.
Gemmule : Tunas internal yang dihasilkan menjelang musim dingin di dalam tubuh Porifera yang
hidup di air tawar.

H
Habitat : Tempat hidup suatu makhluk hidup.
Hemolimfa : Sebutan untuk darah pada Atrhropoda.
Hermafrodit : Hewan dengan organ kelamin jantan (testis) dan organ kelamin betina (ovarium)
terdapat pada satu makhluk hidup.
Heterokista : Sel berdinding tebal pada beberapa jenis Cyanobacteria berbentuk filament dan
berfungsi sebagai temapt pengikatan nitrogen.
Heterospora :Tumbuhan yang menghasilkan dua jenis spora yang ukurannya tidak sama.
Heterotrof : Organisme yang memperoleh makanannya berupa senyawa organic dari organisme lain.
Hipoteka : Dinding sel bagian bawah (bagian kotak) pada diatom.
Hifa : Sel memanjang berbentuk benang pada jamur.
Hirudin : Zat anti pembekuan darah yang disekresikan oleh lintah dan pacet.
Homospora/Isospora : Tumbuhan yang menghasilkan satu jenis spora berukuran sama.
Houstoria : Hifa pada jamur yang dapat menembus sel inang.

I
Imunisasi : Upaya untuk memperoleh kekebalan terhadap penyakit yang disebabkan oleh virus dan
bakteri.
Introduksi Spesies :Suatu upaya mendatangkan spesies asing ke suatu wilayah yang telah memiliki
spesies local.

J
Jaringan : Kumpulan sel-sel yang serupa dan memiliki fungsi yang khusus.
Jaring-jaring makanan : Hubungan makan dan dimakan dalam suatu ekosistem yang sangat
kompleks, saling berkaitan dan bercabang.

K
Kapsid : Selubung protein pada virus.
Kapsomer : Molekul protein yang menyusun kapsid.
Kapsul : Lapisan diluar dinding sel.
Kascing : Sisa pencernaan cacing tanah yang tampak seperti gundukan padapermukaan tanah.
Kelisera : Alat sengat pada Arachnoidea, misalnya laba-laba.
Kemoautotrof : Organisme yang menggunakan energy kimia untuk mensintetis makanannya.
Kista : Bentuk tidak aktif Ptrotozoa tertentu untuk mempertahankan diri dari kondisi yang tidak
menguntungkan, seperti kekeringan.
Klasifikasi : Pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan diri.
Kloroplas : Organel yang mengandung pigmen klorofil untuk fotosintesis.
Klorosom : Struktur yang mengandung pigmen klorofil untuk proses fotosintesis yang berada tepat
dibawah membran plasma pada bakteri.
Knidosit : Sel penyengat yang terdapat pada tentakel Coelenterata.
Koanosit : Sel yang melapisi spongosol pada Porifera.
Komensalisme : Kehidupan bersama dua spesies, satu spesies diuntungkan sedangkan spesies lain
tidak diuntungkan, juga tidak dirugikan.
Kompetisi interspesifik : Kompetisi antar populasi pada suatu wilayah yang memiliki kebutuhan
hidup yang sama.
Kompetisi intraspesifik : Interaksi kompetisi antar individu dalam populasi.
Komunitas : Populasi-populasi dari berbagai jenis organism yang berinteraksi pada suatu tempat
tertentu.
Konidiofor : Hifa generative pendukung konidia.
Konidiospora : Spora aseksual yang dihasilkan di ujung konidiofor pada Ascomycota,
Basidiomycota, dan Deuteromycota.
Konjugasi bakteri : Perpindahan materi genetic melalui kontak langsung berupa jembatan antara dua
sel bakteri.
Konsumen : Organisme yang tidak mampu menyusun senyawa organic atau membuat makanannya
sendiri.
Kormus : Tumbuhan yang memiliki akar, batang, dan daun sejati.
Kunci dikotom : Kunci identifikasi yang beraturan berdasarkan dua alternative (biner).

L
Laminarin : Cadangan makanan pada ganggang cokelat.
Lentera Aristoteles : Alat pemakan yang khas pada Echinoidea bertubuh bulat, berupa suatu
tembolok kompleks yang berfungsi untuk menggiling makanan.
Leukonoid : Tipe saluran air yang paling rumit dari Porifera.
Lichen : Jamur dan ganggang hijau biru atau ganggang hijau yang hidup bersama saling
menguntungkan.
Lisogenik : Siklus reproduksi virus dengan sel inang yang tidak segera pecah tetapi mengalami
masa laten.
Litik : Siklus reproduksi virus yang menyebabkan sel inang pecah dengan cepat.

M
Mandreporit : Lempengan berpori pada cakram pusat di bagian dorsal tubuh Asteroidea.
Makrofil : Daun-daun pada tumbuhan paku yang berukuran relative besar.
Medusa : Bentuk seperti paying dari Coelenterata yang dapat berenang.
Megaspora : Spora berukuran besar (spora betina).
Megasporangium : Sporangium (kotak spora) yang menghasilkan makrospora.
Megasporofil : Sporofil yang mengandung megasporangium.
Merozoit : Bentuk plasmodium yang menyerang sel darah merah manusia.
Mesoderm : Lapisan sel diantara ectoderm dan endoderm.
Mesoglea : Lapisan bukan sel, yaitu berupa gelatin yang terdapat diantara ectoderm dan mesoderm.
Metagenesis : Pergiliran keturunan antara generasi sporofit dan generasi gametofit.
Metamorfosis : Perubahan ukuran dan bentuk tubuh Insecta saat berkembang dari muda menjadi
dewasa.
Mikoriza : Jamur dan akar tumbuhan tingkat tinggi yang hidup bersama dan saling menguntungkan.
Mikrofil : Daun-daun pada tumbuhan paku yang berukuran kecil dan menyerupai sisik.
Mikrospora : Spora berukuran kecil (spora jantan).
Mikrosporangium : Sporangium yang menghasilkan mikrospora.
Miselium : Jalinan hifa.
Miradisium : Larva basilica yang keluar dari telur Trematoda.
Mutualisme : Kehidupan bersama dua spesies dan saling menguntungkan.

N
Nefridia : saluran ekskresi dari Annelida.
Nefrostom : Corong bersilia dalam saluran ekskresi Annelida.
Nefrotor : Pori pada permukaan tubuh, tempat keluarnya kotoran.
Nematokis : Kapsul penyengat pada sel knidosit di tentakel Colenterata.
Niche (relung) : Kekhasan fungsi suatu individu atau populasi dalam ekosistem.
Nukleoid : darah inti pada sitoplasma organism prokariot.
Nukleokapsid : Gabungan antara asam nukleat dan selubung protein pada virus.
O
Ookinet : Zigot plasmodium.
Oogonium : Alat perkembangbiakan yang menghasilkan gamet betina.
Opistosoma : Bagian abdomen pada laba-laba.
Oskulum : Lubang keluar pada tubuh porifera.
Ostium : Pori-pori pada tubuh porifera.
Ovum : Sel kelamin betina.

P
Palpus : Sensor yang terdapat pada daerah kepala Polychaeta.
Paramilon : Cadangan makanan yang menyerupai zat tepung pada Euglenoid.
Parapodia : Alat gerak yang terdapat pada segmen tubuh Polychaeta.
Parasit : Organisme yang hidup menumpang pada organism lain dan mengambil makanan dari
orgnisme yang ditumpangi (inang).
Parasitisme : Kehidupan bersama dua spesies, satu spesies diuntungkan, sementara spesies lain
dirugikan.
Parazoa : Metazoa yang tidak memiliki jaringan.
Partenogenesis : Perkembangan individu tanpa melalui fertilisasi.
Pediselaria : Modifikasi bentuk duri seperti catut pada Asteroida.
Pelikel : Protein yang membungkus Euglenoid sehingga sel bersifat lentur.
Pembelahan biner : cara reproduksi aseksual dengan pembelahan satu sel menjadi dua.
Pembuahan (fertilisasi) : Terjadinya persatuan atau perkawinan sel kelamin jantan (spermatozoid)
dengan sel kelamin betina (sel telur).
Penyerbukan : Menempelnya serbuk sari pada kepala putik.
Peptidoglikan : Gabungan protein dan polisakarida yang menyusun dinding sel Eubacteria.
Peristomium : Segmen pertama pada Polychaeta yang mengelilingi mulut.
Pilus : Rambut halus yang menonjol dari dinding sel bakteri yang berfungsi sebagai penghubung
saat bakteri melakukan konjugasi dan sebagai pelekat antar-sel bakteri.
Pinakosit : Sel-sel pada lapisan luar tubuh Porifera.
Pinula : Cabang-cabang kecil dari lengan Crinoidea.
Piramida biomassa : Tingkatan trofik yang menunjukkan berat kering dari seluruh organisme di
tingkat trofik tersebut pada suatu waktu.
Piramida ekologi : Struktur trofik suatu ekosistem.
Piramida energy : Tingkatan trofik yang menunjukkan energy dari seluruh organism di tingkat trofik
tertentu pada suatu waktu.
Piramida jumlah : Jumlah individu pada setiap tingkat trofik.
Pirenoid : Struktur pada kloroplas ganggang yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan
makanan.
Planula : Larva basilica dari Coelenterata.
Plasmid : DNA ekstra kromosom pada sel bakteri yang dapat menggabungkan atau memisahkan diri
dengan kromosom.
Plasma nutfah : Sifat pada hewan dan tumbuhan yang diwariskan.
Polutan : Makhluk hidup, zat, energy, atau komponen penyebab pencemaran.
Populasi : Kumpulan individu dari organisme sejenis yang hidup dan berkembang biak pada suatu
tempat tertentu.
Polip : Bentuk Coelenterata yang seperti vas bunga dan tidak dapat berpindah tempat.
Predator : Organisme yang memakan organisme lain.
Produktivitas ekosistem : Pemasukan dan penyimpanan energy dalam suatu ekosistem.
Produktivitas primer : Kecepatan mengubah energy cahaya matahari menjadi energy kimia dalam
bentuk bahan organic, yang dilakukan oleh orgaisme autotrof.
Produktivitas sekunder : Kecepatan energy kimia mengubah bahan organic menjadi simpanan
energy kimia baru, oleh organism heterotrof.
Produsen : Organisme yang menyusun senyawa organik atau membuat makanan sendiri dengan
bantuan cahaya matahari.
Proglotid : Bagian tubuh cacing pita yang masing-masing mengandung system organ termasuk
organ reproduksi yang bersifat hermafrodit.
Prokariot : Organisme hidup yang tidak memiliki membrane inti.
Prostomium : Darah kepala pada Polychaeta.
Protalus (protalium) : Gametofit berbentuk hati pada tumbuhan paku.
Protonefridia : Saluran ekskresi pada Turbellaria.
Protonema : Rangkaian sel berbentuk benang hasil dari perkecambahan spora pada lumut.
Pseudoselomata : Rongga tubuh semu.
Pseudohifa : Hifa semu pada reproduksi aseksual Ascomycota.
Radula : Lidah bergerigi yang melengkung ke belakang, terdapat pada Mollusca.

R
Rantai makanan : Jalur makanan dan dimakan dari organisme pada suatu tingkat trofik ke tingkat
trofik berikutnya membentuk urutan dan arah tertentu.
Regenerasi : Kemampuan menumbuhkan bagian tubuh yang lepas atau terpisah menjadi individu
baru yang lengkap.
Redia : Larva Trematoda dalam tubuh siput yang merupakan pertumbuhan lanjutan dari sporokis.
Red tide : Air laut di pinggiran pantai yang berwarna merah kecoklatan akibat melimpahnya
ganggang api pada musim tertentu.
Ribosom : Organel yang terdapat pada sitoplasma dan berfungsi dalam sintesis protein.
Rizoid : Filamen seperti akar.
Rizom : Batang yang tumbuh menjalar di bawah tanah.
Rostelum : Alat pengait pada Cestoda.

S
Saprofit : Organisme yang memperoleh makanan dari sisa-sisa organism atau produk organism lain.
Senositik : Sel atau hifa yang banyak mengandung inti.
Sel api : Sel dari system ekskresi pada Turbellaria.
Selom : Rongga tubuh pada metazoa.
Selomata : Hewan ayng memiliki rongga tubuh.
Septa : Sekat antar-hifa.
Serkaria : Larva basilia Trematoda yang keluar dari tubuh siput dan merupakan pertumbuhan
lanjutan dari redia.
Sesil : Keadaan tidak berpindah tempat.
Seta : Rambut kaku pada parapodia Polychaeta atau permukaan tubuh Oligochaeta.
Sikonoid : Hidup bersama antara dua jenis organisme yang berbeda.
Silia : Rambut getar yang berfungsi sebagai alat gerak.
Simbiosis : Hidup bersama antara dua jenis organisme yang berbeda.
Sistem ambulakral : Sistem saluran air dalam rongga tubuh Echinodermata, yang berfungsi untuk
mengatur pergerakan kaki ambulakral.
Sistem rangka hidrostatik : Bentuk tubuh (misalnya pada lintah) yang dipertahankan oleh tekanan
dari cairan di dalam tubuhnya.
Sistem saraf tangga tali : Sistem saraf yang terdiri dari sepasang simpul saraf (ganglia) dan dua tali
saraf yang memanjang dan bercabang-cabang melintang seperti tangga tali.
Sitostoma : Mulut sel pada Paramaecium.
Skoleks : Bagian kepala dari Cestoda.
Soliter : Hidup sendiri.
Sporus : Kumpulan sporangium yang terdapat pada sporofil.
Spermatozoid : Sel kelamin jantan.
Spesies pionir : Organisme pertama yang mengkoloni daerah suksesi.
Spigot : Lubang pengeluaran kelenjar benang halus atau kelenjar benang abdomen pada
Arachnoidea.
Spikula : Alat berbentuk kait pada cacing jantan yang berfungsi untuk membuka pori kelamin
cacing betina dan memindahkan sperma sat kawin.
Spirakel : Lubang respirasi pada Arthropoda.
Spongosol : Rongga tubuh pada Porifera.
Sporangiofor : Hifa yang tumbuh menjulang yang berfungsi mendukung sporangium.
Sporangiospora : Spora aseksual yang dihasilkan dalam sporangium.
Sporangium : Kotak spora yang menghasilkan spora.
Sporofil : Daun tumbuhan paku yang menghasilkan spora.
Sporofit : Generasi tumbuhan yang menghasilkan spora.
Sporongonium : Sporofit yang memiliki sporangium.
Sporozoit : Bentuk Plasmodium yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk
Anopheles betina.
Stolon : Hifa yang tumbuh mendatar di atas substrat.
Sterigma : Tonjolan pada ujung basidium.
Stratosfer : Lapisan atmosfer yang memiliki lapisan ozon.
Strobilasi : Pelepasan Proglotid dari tubuh inang utama.
Strobilus : Kumpulan sprorofil yang membentuk struktur kerucut pada ujung tunas fertile tumbuhan
paku, dan juga istilah untuk bagian leher pada Cestoda.
Struktur trofik : Peristiwa makan dan dimakan antar-organisme dalam suatu ekosistem, yang terdiri
dari tingkat-tingkat trofik.
Suksesi : Perubahan secara bertahap pada struktur komunitas.

T
Takson : Tingkatan dalam suatu system klasifikasi.
Taksonomi : Cabang biologi yang mempelajariklasifikasi makhluk hidup.
Tentakel : Lengan yang berfungsi untuk menangkap mangsa yang terdapat di sekitar mulut
Coelenterata.
Thallophyta : Tumbuhan yang belum dapat dibedakan antara bagian akar, batang dan daun.
Tingkat trofik : Kumpulan berbagai organism dengan sumber makanan tertentu.
Transpirasi : Penguapan air yang terjadi pada tumbuhan.
Tropofil : Daun tumbuhan paku yang tidak menghasilkan spora.
Transduksi : Pemindahan materi genetiksatu sel bakteri ke bakteri lainnya dengan perantar organism
lain,yaitu bakteriofage (virus bakteri).
Transformasi : Masuknya DNA telanjang ke dalam sel dan mengubah sifat sel.
Trikogin : Saluran penghubung antara anteridium dan askogonium.
Trikokis : Alat pada Ciliata yang berfungsi untuk pertahanan diri dari musuh.
Triplobastik : Hewan yang memiliki tiga lapisan lembaga yaitu ectoderm, endoderm dan mesoderm.

V
Vaksin : Suatu zat yang mengandung mikroorganisme yang dilemahkan dengan tujuan merangsang
pembentukan zat kekebalan di dalam tubuh penerima vaksin.
Vakuola kontraktif : Vakuola yang berfungsi untuk mengeluarkan cairan.
Vakuola makanan : Vakuola yang berfungsi untuk mencerna makanan.
Varietas : Keanekaragaman gen dalam satu jenis makhluk hidupyang menimbulkan variasi.

X
Xilem : Jaringan pembuluh yang mengangkut air dan mineral dari akar ke seluruh tubuh tumbuhan.

Z
Zigospora : Spora seksual pada Zygomycota dan juga digunakan sebagi istilah untuk spora yang
dibentuk oleh zigot pada ganggang.
Zoospora : Spora berflagel (spora kembara) yang dapat bergerak.

1. Absorbsi : Peresapan, penyerapan.


2. Adaptasi : Proses penyesuaian diri pada makhluk hidup dengan lingkungan atau dengan cara
hidupnya sehingga dapat terus mempertahankan kehadirannya.
3. Adrenalin, epinefrin : sejenis hormon yang disekresikan oleh sumsum ginjal yang berpran dalam
meningkatkan tekanan darah.
4. Aerob : sifat dalam hidup, berkembang, dan berlangsung dalam lingkungan yang mengandung
oksigen bebas.
5. Aglutinin : Antibodi dalam plasma darah yang dapat menyebabkan penggumpalan sel-sel darah
merah yang tipe aglutinogennya berlawanan.
6. Akar tunggang : akar yang mudah tumbuh dari batang di atas tanah dan masuk ke tanah untuk
menunjang batang agar tidak roboh.
7. Akomodasi : suatu daya penyesuaian lensa mata akibat kontraksi dan pelemasan otot penegang
lensa mata.
8. Akson : tonjolan sel saraf yang menghantarkan impuls dari badan sel saraf menuju sel saraf lain.
9. Alat gerak aktif : jaringan otot yang dapat menggerakan tulang atau kulit tempat melekatnya.
10. Albino : organisme (mahkluk hidup, terutama manusia dan binatang) yang memperlihatkan
kekurangan pigmen, umumnya di tandai dengan ke-bule-an.
11. Albumin : Protein serum darah yang berperan memelihara tekanan osmosis darah.
12. Alga : tumbuhan berklorofil yang ukurannya dari beberapa micron sampai bermeter-meter, dan
hidupnya bergantung pada gerakan air di dalam air tawar atau air laut.
13. Amfibi : binatang berdarah dingin yang dapat hidup di air dan di darat, misalnya katak.
14. Amilase : enzim yang berfungsi mengubah amilum menjadi glukosa.
15. Amilum: zat tepung, sejenis karbohidrat dengan rantai panjang.
16. Amonifikasi : Proses pembentukan ammonium yang berasal dari bahan organic karena aktivitas
mikroorganisme.
17. Amuba : binatang bersel satu tanpa bentuk tetap yang menyerupai lender bergerak, memiliki sifat
kehidupan seperti pertumbuhan dan pembiakan, serta mempunyai metabolisme gaya gerak.
18. Anaerob, suatu kondisi yang tidak memerlukan udara atau oksigen bebas.
19. Anatomi : Ilmu yang mempelajari struktur sel dan jaringan dalam tubuh makhluk hidup.
20. Anorganik : mengenai atau terdiri atas benda-benda selain manusia,tumbuh-tumbuhan dan
hewan.
21. Antibiotik : zat kimia dengan bahan kadar rendah yang sudah mempunyai kemamapuan untuk
menghambat kehidupan atau menghancurkan bakteri atau mikroorganisme.
22. antigen : zat yang dapat merangsang pembentukan antibody jika diinjeksikan ke dalam darah.
23. antioksida : zat yang mempunyai kemampuan untuk memperlambat timbulnya bau apek atau
tengik.
24. antitoksin : zat yang di hasilkan tubuh yang bergabung dengan toksin yang di hasilkan bakteri
yang menyebabkan toksin itu tidak berbahaya.
25. Aorta, pembuluh nadi paling besar keluar dari bilik jantung.
26. Aplasia : perkembangan yang kurang sempurna pada jaringan, alat atau organ.
27. Apogami : Perkembangan embrio atau sporofit langsung dari gametofit.
28. Aporogami : Pembuahan yang tabung serbuk sarinya tidak melalui mikrofil.
29. Apotesium : Tubuh buah atau askokarp yang berbentuk piringan terbuka atau seperti cangkir
pada jamur Ascomycetes tertentu.
30. Archaebakteria : Kelompok bakteri pengahsil gas metan dari sumber karbon yang sederhana.
31. Arkegonium : alat kelamin betina pada lumut, pakis dan sejenisnya.
32. Arteri : pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung ke seluruh bagian badan yang juga
di sebut nadi.
33. Arus transpirasi, aliran cairan dalam sel-sel pembuluh kayu akibat penguapan air dari daun.
34. Asam absisat, sejenis senyawa yang mempengaruhi gugurnya daun pada tangkainya.
35. Asam amino, senyawa-senyawa penyusun protein.
36. Aspergillus , Jamur yang biasa tumbuh pada roti, kulit jeruk yang membusuk dan nasi.
37. Aspergillus flavus , Jamur yang biasa hidup pad kacang tanah yang membusuk.
38. Atrium , Serambi jantung.
39. Auksin, zat tumbuh, istilah umum untuk hormone pertumbuhan pada tumbuhan.
40. Autopsy : pemeriksaan tubuh mayat dengan jalan pembedahan untuk mengetahui penyebab
kematian.
41. Autotrof : organisme yang membentuk makanannya dari bahan-bahan organik, seperti
menggunakan sinar matahari sebagai sumber energi.
42. Avertebrata : Golongan hewan yang tak bertulang belakang.
43. Aves : bangsa burung.
44. Badan malpighi , Bagian dari ginjal yang berfungsi sebagai penyaring.
45. Badan sel : bagian utama sel yang mengandung inti, seperti pada neuron, tidak termasuk tonjolan
sel berupa dendrite atau neurit.
46. Bakteri : organisme renik, uniseluler, prokariot, dan berkembang biak dengan cara membelah
diri.
47. Bakteri autotrof : bakteri yang dapat mensitesis makanannya sendiri.
48. Bakteri hetrotof : bakteri yang makanannya berupa senyawa organic dari organisme lain.
49. Bakteri intracellular : bakteri yang hidup sebagai parasit di bagian dalam sel, seperti TBC.
50. Basidiomycetes , Jamur yang menghasilkan basidiospora sebagai alatberkembang biak.
51. Batu empedu : batu yang mengandung banyak kolestrol, yang di sebabkan karena metabolisme
di dalam hati mengalami gangguan.
52. Batu ginjal : batu dari endapan asam amino sistein karena metabolisme di dalam tubuh
terganggu.
53. Berdarah dingin : memiliki jenis darah yang memungkinkan dapat hidup di darat dan di air.
54. Berkas pengangkut, berkas atau ikatan pembuluh yang terdiri atas xylem dan floem.
55. Bilik jantung, ruang jantung yang menampung darah yang berasal dari serambi jantung.
56. Binokuler : satu system penglihatan pada dua mata.
57. Bintik buta , Tempat keluar saraf mata pada retina.
58. Biologi : Ilmu yang mempelajari seluk beluk makhluk hidup, hewan, tumbuhan, dan jasad renik,
masing-masing dikenal sebagai zoology, botani, dan mikrobiologi.
59. Bioma : Ekosistem darat dalam skala luas yang memiliki tipe struktur vegetasi dominan.
60. Biomassa : Berat kering dari bahan organic yang tersimpam atau berat kering tubuh organic.
61. Biosfer : tingkatan paling tinggi dala organisasi kehidupan, meliputi smua bagian kulit bumi, air
dan atmosfer tempat adanya kehidupan.
62. Biotic : mahkluk hidup yang menyangkut manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan baik yang
makro maupun mikro serta proses-prosesnya.
63. Bronkiol, cabang dari bronkus berupa saluran kecil.
64. Bronkitis : penyakit radang tenggorokan.
65. Bronkus, cabang tenggorokan.
66. Bryophita : lumut, tumbuhan hijau, atau kuning kecil-kecil yang tumbuh banyak dan
berkelompok membentuk bantalan, yang hidup di tanah atau tembuk yang lembab.
67. Buluh malpighi , Bentuk ginjal serangga.
68. Cagar alam : daerah yang kelestarian tumbuh-tumbuhan dan binatang yang di dalamnya di
lindungi undang-undang dari bahaya kepunahan.
69. Cairan otak : cairan yang terdapat dalam keempat ventrikel otak, di ruang subraknoid dan dalam
kanalis sentralis sumsum tulang belakang.
70. Calcitonin : hormone tiroid yang berfungsi untuk mengontrol kadar Ca dalam darah.
71. Cephaloda : Kelas moluska yang meliputi ikan gurita dan cumi-cumi, kepalanya berkembang
sangat sempurna dengan mahkota terdiri atas tentakel-tentakel yang selalu bergerak.
72. Dendrite, Cabang-cabang dendron.
73. Dendron, Tonjolan sel saraf yang meneruskan impuls menuju badan sel saraf.
74. denitrifikasi : proses pemecahan nitrat menjadi gas N2 kembali oleh bakteri thiobacillus
denitrificans.
75. Dentin, Bahan pembentuk tulang gigi.
76. Dermis, Kulit bagian dalam tempat terdapatnya ujung sel saraf dan pembuluh darah.
77. Diafragma, Sekat antara rongga dada dan rongga perut.
78. Dna : materi penyimpan informasi genetic yang berbentuk melingkar.
79. Duodenum, usus 12 jari, Bagian depan dari usus halus.
E
80. Echinodermata, yang berfungsi untuk mengatur pergerakan kaki ambulakral.
81. Ekologi : Cabang ilmu pengetahuan tentang hubungan timbal balik anatara makhluk hidup dan
lingkungannya; Termasuk didalamnya perkembangan komunitas, interaksi antarjenis dan
antarmakhluk, penyebaran geografis, dan perubahan susunan peralihan populasi.
82. Ekosistem : interaksi antara seluruh komunitas beserta lingkungan fisik tempat makhluk hidup
melangsungkan kehidupannya
83. Ekskresi : pengeluaran senyawa kimia yang tidak berguan bagi tubuh, jika terdapat dalam tubuh,
akan bersifat racun.
84. Eksospora : Spora aseksual yang terbentuk karena pemisahan bagian ujung sel induk; Proses
pemisahan tersebut disebut abstriksi; Dijumpai pada Phycomycetes.
85. Email , Lapisan gigi paling luar yang berfungsi melindungi gigi.
86. Endokrin, kelenjar buntu, Kelenjar yang mensekresikan hormone.
87. Endospora : Lapisan tipis dinding spora yang terletak paling dalam dan umumnya terbentuk
paling akhir dalam sporogenesis.
88. Enzim, Suatu katalis biologi yang tersusun atas protein.
89. Epidermis, kulit ari, Lapisan kulit yang paling luar.
90. Epiglotis, Katup panggal tenggorok.
91. Estrogen, Istilah umum untuk hormone kelamin betina yang m empengaruhi tanda-tanda
kelamin sekunder.
92. Evolusi : Proses perubahan pada makhluk secara bertahap oleh pengaruh alami sehingga
terbentuk organ/bentuk baru yang berbeda dari bentuk semula atau menghasilkan makhluk hidup
jenis baru.
F
93. Fibrin , Benang-benang halus yang menutup luka.
94. Flagela : Alat perenang berbentuk pecut yang terdapat pada jasad renik dan spora kembara.
95. Floem , Bagian dari berkas pembuluh yang tersusun atas sel-sel pembuluh tapis, sel-sel
pengiring, dan sel-sel parenkium floem.
96. Fotoautotrof : Sifat makhluk hidup yang menggunakan cahaya sebagai sumber energy dan CO2
sebagai sumber karbon untuk membentuk cadangan makanan.
97. Fruktosa , Gula pada buah-buahan dan madu.
98. Galaktosa , Gula sederhana yang mengandung 6 atom C fungsi utama dalam hal unit structural.
99. Ganglion, Badan sel saraf diluar system saraf pusat.
100. Gastrodermis : Sel sel yang melapisi gastrosol pada Coelenterata.
101. Gastrosol :Rongga tubuh Coelenterata yang berfungsi untuk pencernaan.
102. Gen : materi yang mengendalikan sifat atau karakter makhluk hidup.
103. Getah lambung, Cairan yang dihasilkan oleh bagian tengah lambung terdiri atas air, lendi, HCl,
rennin, dan pepsinogen.
104. Getah pankreas, Cairan yang dihasilkan oleh pancreas mengandung enzim tripsinogen, amilase,
dan lipase.
105. Getah usus, Cairan yang dikeluarkan oleh usus yang mengandung lender dan berbagai macam
enzim-enzim pencernaan.
106. glikoprotein yang dikenal dengan tipe A dan B; dipakai sebagai dasar untuk penggolongan darah
pada manusia.
107. Glomerulus , Bagian dari badan malpighi yang berupa anyaman pembuluh kapiler darah.
108. Gutasi , Keluarnya air dalam bentuk tetesan pada tepi daun akibat kelembapan yang tinggi.
109. Hemoglobin , Protein sel darah merah yang memungkinkan darah mengangkut oksigen.
110. Hermafrodit : Hewan dengan organ kelamin jantan (testis) dan organ kelamin betina (ovarium)
terdapat pada satu makhluk hidup.
111. Heterospora :Tumbuhan yang menghasilkan dua jenis spora yang ukurannya tidak sama.
112. Heterotrof : Organisme yang memperoleh makanannya berupa senyawa organic dari organisme
lain.
113. Hifa : Sel memanjang berbentuk benang pada jamur.
114. Hirudin : Zat anti pembekuan darah yang disekresikan oleh lintah dan pacet.
115. Hormone , Suatu zat kimia yang dihasilkan oleh satu sel atau kelompok sel tak bersaluran atau
buntu.
116. Hubungan sela, Salah satu hubungan dua tulang atau lebih yang sam sekali tidak dapat digerakan.
117. Impuls , Rangsang yang dapat menjalar di dalam tubuh melalui sel saraf
118. Imunisasi : Upaya untuk memperoleh kekebalan terhadap penyakit yang disebabkan oleh virus dan
bakteri.
119. Individu : kombinasi dari system-sistem organ yang bekerja bersama-sama dalam melakukan
kegiatan kehidupan.
120. Iris, selaput pelangi, Bagian bola mata yang berwarna disekeliling pupil/lubang orang-orangan
mata.
121. Iritabilitas : kemampuan mahkluk hidup untuk menerima rangsangan dan mengadakan respon
tewrhadap rangsangan tersebut.
122. Jantung pembuluh, Jantung yang bentuknya berupa pembuluh yang bergelembung-gelembung
pada serangga.
123. Jaringan : Kumpulan sel-sel yang serupa dan memiliki fungsi yang khusus.
124. Jaring-jaring makanan : hubungan makan dan di makan yang sangat kompleks, saling berkaitan
dan bercabang dalam satu ekosistem.
125. Jejunum, usus kosong, Bagian tengah dari usus halus
126. Kapsid : lapisan pembungkus tubuh virus yang tersusun dari protein.
127. Kapsomer : Molekul protein yang menyusun kapsid.
128. Kardiak , Lambung bagaian atas.
129. Kemoautotrof : Organisme yang menggunakan energy kimia untuk mensintetis makanannya.
130. Kifosis , Suatu kelainan sikap tubuh yang ditandai dangan terlalu. melengkungnya tulang
punggung disekitar dada.
131. Kim , Makanan yang telah teraduk dalam lambung yang bentuknya menyeruoai bubur.
132. Klasifikasi : Pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan diri.
133. Kloroplas : Organel yang mengandung pigmen klorofil untuk fotosintesis.
134. Klorosom : Struktur yang mengandung pigmen klorofil untuk proses fotosintesis yang berada tepat
dibawah membran plasma pada bakteri.
135. Knidosit : Sel penyengat yang terdapat pada tentakel Coelenterata.
136. Koanosit : Sel yang melapisi spongosol pada Porifera.
137. Kohlea , Bagian teelinga dalam yang berbentuk rumah siput tempat terdapatnya organ korti.
138. Komensalisme : Kehidupan bersama dua spesies, satu spesies diuntungkan sedangkan spesies lain
tidak diuntungkan, juga tidak dirugikan.
139. Kompetisi interspesifik : Kompetisi antar populasi pada suatu wilayah yang memiliki kebutuhan
hidup yang sama.
140. Komunitas : sekumpulan populasi dari berbagai jenis makhluk hidup yang hidup bersama dalam
suatu lokasi dan jangka waktu tertentu.
141. Konidiospora : Spora aseksual yang dihasilkan di ujung konidiofor pada Ascomycota,
Basidiomycota, dan Deuteromycota.
142. Konjugasi bakteri : Perpindahan materi genetic melalui kontak langsung berupa jembatan antara
dua sel bakteri.
143. Konjungtiva , Selaput lendir yang melingkupi bola mata dan melpisi kelopak mata.
144. Konsumen : Organisme yang tidak mampu menyusun senyawa organic atau membuat makanannya
sendiri.
145. Kornea, selaput bening, Bagian bening mata, bagian terluar dan depan bola mata.
146. Korteks , Kulit ginjal.
147. Kunci dikotom : Kunci identifikasi yang beraturan berdasarkan dua alternative (biner).
148. Kuncup pengecap, Kumpulan reseptor terhadap zat kimia terlarut pada permukaan atas lidah,
berfungsi mengecap rasa.
149. Lambung pengunyah, Lambung yang dindingnya mengandung otot-otot yang kuat untuk
menghancurkan makanan.
150. Lapisan koroid , Lapisan yang kaya akan pembuluh darah dalam bola mata, terletak diantara sclera
dan retina.
151. Lapisan malpighi, Bagian kulit ari yang terletak dibawah lapisan tanduk dan merupakan lapisan
hidup.
152. Laring , Pangkal tenggorokan.
153. Leukonoid : Tipe saluran air yang paling rumit dari Porifera.
154. Leukosit, Sel darah putih.
155. Ligament , Jaringan ikat yang fibrus putidh dan lentur, kadang-kadang membungkus permukaan
tulan pada persendian.
156. Limfa , Getah bening.
157. Limpa (kura), Organ tempat merombak sel-sel darah merahyang telah tua atau rusak.
158. Lipase , Enzim yang berfungsi mengubah lemak menjadi asm lemak dan gliserol.
159. Lisogenik : Siklus reproduksi virus dengan sel inang yang tidak segera pecah tetapi mengalami
masa laten.
160. Litik : Siklus reproduksi virus yang menyebabkan sel inang pecah dengan cepat.
161. Lobus olfaktorius , Lobus pencium.
162. Lobus optikul, Lobus penglihat.
163. Lordosis , Salah satu sikap duduk yang menyimpang.
164. Makrofil : Daun-daun pada tumbuhan paku yang berukuran relative besar.
165. Materi kelabu, Bagian dari system sarf pusat yang terdiri atas badan sel saraf, dendrite, dan akson
yang tidak dibungkus selaput.
166. Materi putih, Bagian dari system sarf pusat yang terdiri atas serabut-serabut akson yang
berpembungkus dari lemak sehingga tampak putih
167. Megaspora : Spora berukuran besar (spora betina).
168. Megasporangium : Sporangium (kotak spora) yang menghasilkan makrospora.
169. Megasporofil : Sporofil yang mengandung megasporangium.
170. Membrane dasar, Salah satu membrane dalam alat korti, tempat terdapatnya ujung saraf pendengar.
171. Membrane sendi, Selaput pembungkus sendi.
172. Membrane timpani, gendang telinga, Selaput tipis pembatas/penghubung antar telinga luar dan
telinga tengah.
173. Merozoit : Bentuk plasmodium yang menyerang sel darah merah manusia.
174. Mesoderm : Lapisan sel diantara ectoderm dan endoderm.
175. Mesofil , Daging daun, bagian tengah helai daun, terdiri atas jaringan bunga karang, jaringan
pagar, dan berkas pembuluh.
176. Mesoglea : Lapisan bukan sel, yaitu berupa gelatin yang terdapat diantara ectoderm dan
mesoderm.
177. Metamorfosis : Perubahan ukuran dan bentuk tubuh Insecta saat berkembang dari muda menjadi
dewasa.
178. Mikoriza : Jamur dan akar tumbuhan tingkat tinggi yang hidup bersama dan saling
menguntungkan.
179. Mikrosporangium : Sporangium yang menghasilkan mikrospora.
180. Monera : organisme mikroskopis ber sel satu yang bersifat prokariotik.
181. Nefrotor : Pori pada permukaan tubuh, tempat keluarnya kotoran.
182. Neurilemma , Penutup selaput myelin dari akson saraf tepi.
183. Nitrifikasi : proses pengubahan ammonia menjadi ion nitrit oleh bakteri nitrosomonas.
184. Nodus Ranvier , Cekungan pada akson.
185. Nukleoid : darah inti pada sitoplasma organism prokariot.
186. Nukleokapsid : Gabungan antara asam nukleat dan selubung protein pada virus.
187. Omasum , Perut kitab hewan memamah biak.
188. Organ : kumpulan berbagai jaringan yang melakukan suatu fungsi tertentu.
189. Ostium , Lubang kecil pada jantung pembuluh tempat masuknya darah ke dalam jantung.
190. Ovum : Sel kelamin betina.
191. Palisade , Jaringan tengah dari daun (=daging daun) yang tersusun atas sel-sel berkloroplas bentuk
tiang berdampingan menyerupai pagar.
192. Palpus : Sensor yang terdapat pada daerah kepala Polychaeta.
193. Pankreas , Kelenjar yang menghasilkan getah pancreas.
194. Parapodia : Alat gerak yang terdapat pada segmen tubuh Polychaeta.
195. Parasit : Organisme yang hidup menumpang pada organism lain dan mengambil makanan dari
orgnisme yang ditumpangi (inang).
196. Parasitisme : Kehidupan bersama dua spesies, satu spesies diuntungkan, sementara spesies lain
dirugikan.
197. Parazoa : Metazoa yang tidak memiliki jaringan.
198. Partenogenesis : Perkembangan individu tanpa melalui fertilisasi.
199. Pelikel : Protein yang membungkus Euglenoid sehingga sel bersifat lentur.
200. Pelvis , Rongga ginjal.
201. Pencernaan intrasel , Pencernaan yang terjadi didalam sel, misalnya pencernaan pada ameba.
202. Pencernaan scr mekanik, Pengubahan makanan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
203. Pencernaan secara kimia, Pengubahan makanan dengan bantuan enzim pencenaan.
204. Pengangkutan ekstrafasikuler , Pengangkutan diluar berkas pembuluh.
205. Pengangkutan intrafasilkuler, Pengangkutan didalam berkas pembuluh.
206. Penyerbukan : Menempelnya serbuk sari pada kepala putik.
207. Pepsin , Enzim yang berfungsi mengubah protein menjadi peptone.
208. Pepsinogen , Enzim yang belum aktif yang akan menjadi pepsin .
209. Peptidoglikan : Gabungan protein dan polisakarida yang menyusun dinding sel Eubacteria.
210. Peredaran darah besar, Peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh kembali ke jantung.
211. Peredaran darah ganda, Dalam satu peredaran darah lengkap, darah melalui jantung sebanyak dua
kali.
212. Peredaran darah kecil , Peredaran darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung.
213. Peredaran darah terbuka, Darah mengalir ke seluruh tubuh tidak melalui pembuluh darah.
214. Peredaran darah tertutup, Darah mengalir ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.
215. Peredaran darah tunggal, Dalam satu peredaran darah lengkap, darah hanya satu kali melalui
jantung.
216. Pernapasan dada, Mengembangnya rongga dada yang disebabkan berkontraksinya otot-otot rusuk.
217. Pernapasan perut, Mengembangnya rongga dada yang disebabkan berkontraksinya diafragma.
218. Pernapasan sel, Oksidasi makanan yang terjadi di dalam sel
219. Persendian , Hubungan dua tulang atau lebih yang melibatkan gerakan
220. Pilus : Rambut halus yang menonjol dari dinding sel bakteri yang berfungsi sebagai penghubung
saat bakteri melakukan konjugasi dan sebagai pelekat antar-sel bakteri.
221. Piramida biomassa : Tingkatan trofik yang menunjukkan berat kering dari seluruh organisme di
tingkat trofik tersebut pada suatu waktu.
222. Piramida ekologi : Struktur trofik suatu ekosistem.
223. Piramida energy : Tingkatan trofik yang menunjukkan energy dari seluruh organism di tingkat
trofik tertentu pada suatu waktu.
224. Piramida jumlah : Jumlah individu pada setiap tingkat trofik.
225. Plasma darah , Cairan darah, bagian darah yang bening kekuning-kuningan, dapat membeku.
226. Plasma nutfah : Sifat pada hewan dan tumbuhan yang diwariskan.
227. Plasmid : DNA ekstra kromosom pada sel bakteri yang dapat menggabungkan atau memisahkan
diri dengan kromosom.
228. Pleura , Selaput paru-paru.
229. Populasi : sekelompok individu dari makhluk hidup sejenis yyang hidup pada suatu lokasi tertentu
dalam jangka waktu tertentu.
230. Predasi : interaksi yang hubungannya adalah satu organisme memangsa organisme lain.
231. Predator : Organisme yang memakan organisme lain.
232. Produktivitas ekosistem : Pemasukan dan penyimpanan energy dalam suatu ekosistem.
233. Produktivitas primer : Kecepatan mengubah energy cahaya matahari menjadi energy kimia dalam
bentuk bahan organic, yang dilakukan oleh orgaisme autotrof.
234. Produktivitas sekunder : Kecepatan energy kimia mengubah bahan organic menjadi simpanan
energy kimia baru, oleh organism heterotrof.
235. Produsen : Organisme yang menyusun senyawa organik atau membuat makanan sendiri dengan
bantuan cahaya matahari.
236. Prokariot : Organisme hidup yang tidak memiliki membrane inti.
237. Protonema : Rangkaian sel berbentuk benang hasil dari perkecambahan spora pada lumut.
238. Pulpa , Rongga gigi yang mengadung pembuluh darh dan saraf.
239. Pupil, org-orangan mata, Lubang yang dikelilingi oleh iris atau selaput pelangi.
240. Radula : Lidah bergerigi yang melengkung ke belakang, terdapat pada Mollusca.
241. Rantai makanan : Jalur makanan dan dimakan dari organisme pada suatu tingkat trofik ke tingkat
trofik berikutnya membentuk urutan dan arah tertentu.
242. Regenerasi : Kemampuan menumbuhkan bagian tubuh yang lepas atau terpisah menjadi individu
baru yang lengkap.
243. Reproduksi : suatu proses pembiakan atau perbanyakan untuk menghasilkan keturunan baru.
244. Respirasi : proses penyederhanaan senyawa kimia dari zat makanan untuk mendapatkan energi.
245. Retina, selaput jala, Slpt terdlm bola mta t4 terdptnya ujng-ujng saraf penglihat sebagai reseptor
cahaya.
246. Ribosom : Organel yang terdapat pada sitoplasma dan berfungsi dalam sintesis protein.
247. Saluran eustachius , Saluran penghubung rongga teling tengah dengan rongga hidung, berfungsi
menyeimbangkan tekanan pada gendang telinga (membrane timpani).
248. Saprofit : Organisme yang memperoleh makanan dari sisa-sisa organism atau produk organism
lain.
249. Saraf simpatis , Saraf otonom yang biasanya memacu aktifitas fisiologi tubuh, seperti memacu
gerakan jantung dan penapasan.
250. Sel Schwan , Sel pembungkus akson sel saraf.
251. Selaput plasma, Selaput tipis sekeliling permukaan sel yang mengatur keluar. dan masuknya zat
dari dan ke dalam sel.
252. Seludang myelin , Pembungkus akson saraf yang berperan sebagai isolator.
253. Simbiosis : Hidup bersama antara dua jenis organisme yang berbeda.
254. Simbiosis komensialisme : hubungan antar mahkluk hidup, salah satu mendapat untung dan yangf
lain tidak di rugikan.
255. Simbiosis mutualisme : hubungan antarmahkluk hidup yang saling menguntungkan.
256. Simbiosis netral : interaksi antarindividu yang keduanya tidak saling di rugikan maupun di
untungkan.
257. Simbiosis paratisme : hubungan antara mahkluk hidup, salah satu di rugikan dan yang lain
mendapat keuntungan.
258. Sinapsis , Hubungan sel-sel saraf dengan jarak.
259. Sintesis : penyusunan senyawa kimia dalam tubuh yang berfungsi dalam proses pe nyusunan sel-
sel tubuh, memelihara kelangsungan hidup, dan mempertahankan kondisi tubuh saat berinteraksi
dengan lingkungan.
260. Sistem ambulakral : Sistem saluran air dalam rongga tubuh
261. Sistem rangka hidrostatik : Bentuk tubuh (misalnya pada lintah) yang dipertahankan oleh tekanan
dari cairan di dalam tubuhnya.
262. Sitokinin , Kelompok hormone tumbuhan yang menghasilkan respons perkembangan dan
pertumbuhan tertentu dari tumbuhan, terutama pada pembelahan sel.
263. Sporangiofor : Hifa yang tumbuh menjulang yang berfungsi mendukung sporangium.
264. Sporangium : Kotak spora yang menghasilkan spora.
265. Sporofit : Generasi tumbuhan yang menghasilkan spora.
266. Sporongonium : Sporofit yang memiliki sporangium.
267. Sporozoit : Bentuk Plasmodium yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk
Anopheles betina.
268. Sporus : Kumpulan sporangium yang terdapat pada sporofil.
269. Struktur trofik : Peristiwa makan dan dimakan antar-organisme dalam suatu ekosistem, yang terdiri
dari tingkat-tingkat trofik.
270. Sukrase , Enzim yang mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
271. Suksesi : proses perubahan atau pergantian suatu spesies dominant pada satu komunitas yang di
sebabkan adanya kerusakan pada komunitas awal dalam jangka waktu yang panjang.
272. System Havers , System tulang kompak/keras yang tersusun berlapis-lapis dari sel-sel tulang
mengelilingi satu saluran.
273. System trakea , System pernapasan pada serangga.
274. Taksis , Kecendrungan mahluk untuk bergerak kea rah sumber rangsang atau menjauhinya.
275. Takson : Tingkatan dalam suatu system klasifikasi.
276. Taksonomi : Cabang biologi yang mempelajariklasifikasi makhluk hidup.
277. Tendon, Bagian ujung otot lurik yang memungkinkan otot melekat pada dan menarik tulang untuk
pergerakan.
278. Tentakel , Tangan hewan berongga yang digunakan sebagai alat garak sekaligus alat penangkap
mangsa.
279. Tentakel : Lengan yang berfungsi untuk menangkap mangsa yang terdapat di sekitar mulut
Coelenterata.
280. Tingkat takson : jenjang kelompok yang di bentuk pada proses klasifikasi.
281. Tiroksin , Hormone yg dihasilkan kelenjar tiroid, brpran dlm mtabolisme dgn bahan dsr iodine.
282. Trakea, Batang tenggorokan; sel pembuluh kayu pada tumbuhan berbiji tertutup.
283. Transduksi : Pemindahan materi genetiksatu sel bakteri ke bakteri lainnya dengan perantar
organism lain,yaitu bakteriofage (virus bakteri).
284. Transformasi : Masuknya DNA telanjang ke dalam sel dan mengubah sifat sel.
285. Transpirasi : Penguapan air yang terjadi pada tumbuhan.
286. Tripsin , Enzim yang berfungsi mengubah protein menjadi asam amino.
287. Tripsinogen , Enzim yang belum aktif yang akan menjadi tripsin.
288. Trombin , Enzim yang berfungsi mengubah fibrinogen menjadi fibrin jika terjadi luka.
289. Tulang kompak, Tulang keras yang menjadi bagian luar tulang pipa dan tulang pendek.
290. Tulang pipa, Bentuk tulang yang panjang dan kedua ujungnya berbonggol.
291. Tulang pipih , Bentuk tulang yang pipih dan berisi sumsum tulang merah.
292. Udara suplementer , Udara yang masih bisa dikeluarkan dari paru-paru setelah ekspirasi biasa.
293. Udara tidal , Udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu pernapasan biasa.
294. Ureter , Saluran ginjal dari rongga ginjal ke kandung kemih.
295. Vaksin : Suatu zat yang mengandung mikroorganisme yang dilemahkan dengan tujuan merangsang
pembentukan zat kekebalan di dalam tubuh penerima vaksin.
296. Vena cava : Pembuluh balik besar (inferior=bawah ; superior=atas).
297. Vena pulmonalis, Pembuluh balik paru-paru.
298. Xilem : Jaringan pembuluh yang mengangkut air dan mineral dari akar ke seluruh tubuh
tumbuhan.
299. Zigospora : Spora seksual pada Zygomycota dan juga digunakan sebagi istilah untuk spora yang
dibentuk oleh zigot pada ganggang.
300. Zoospora : Spora berflagel (spora kembara) yang dapat bergerak.

Anda mungkin juga menyukai