Anda di halaman 1dari 38

Legitimate

Material
Rangkuman
Sumatif Akhir
Semester

Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Alam


Kelas: IX / 9
BAB I:
Reproduksi pada Manusia
Reproduksi adalah proses perkembangbiakan secara biologis dimana mahkluk hidup menghasilkan keturunan
yang baru.

Proses reproduksi manusia membutuhkan seorang laki-laki dan perempuan agar bisa berkembang biak. Kedua
pasangan manusia juga tentunya memiliki alat reproduksi agar bisa bereproduksi.

Alat reproduksi pria meliputi berikut:

Testis: Dua buah organ berbentuk oval yang terletak disamping penis yang berfungsi menghasilkan sel sperma
dan hormon testosteron/reproduksi
Skrotum: Kantong kulit yang membungkus testis, berfungsi menjaga suhu testis agat testis dapat
memproduksi sperma dengan baik
Epididimis: Saluran dengan panjang 5-6m dan terletak dibelakang testis dan menghubungkan antara testis dan
vas deferens. Berfungsi untuk membawa dan menyimpan sel sperma yang telah diproduksi di testis.
Kelenjar Prostat: Organ kecil yang berada tepat di bawah kandung kemih dan berfungsi dalam memproduksi
dan menyempurnakan semen.
Vesikula Seminalis: Sepasang kelenjar di sepanjang bagian belakang dasar kandung kemih yang berfungsi
mendorong air mani keluar dari uretra.
Vas Deferens: Saluran lurus dengan panjang 40cm yang menghubungkan epididimis dengan uretra pada penis.
Sedangkan untuk alat reproduksi wanita:
Ovarium: Organ sebesar biji kenari yang berfungsi sebagai tempat pembentukan ovum/sel telur dan
menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
Uterus: Organ berbentuk pir terbalik yang berfungsi memberi makan dan menampung sel telur yang telah
dibuahi sampai menjadi janin.
Tuba Falopi/Oviduk: Saluran yang menghubungkan ovarium menuju janin. Berfungsi mengangkut sel telur/ovum
dari ovarium ke rahim, menjadikannya tempat dimana sel telur dan sel sperma bertemu dan bereproduksi.

Ada juga beberapa organ lainnya, seperti plasenta yang berfungsi menjadi pemasok oksigen dan nutrisi untuk
janin, serta membuang sisa metabolisme dan amnion yang berfungsi melindungi janin selama masa kehamilan.

Dalam BAB ini, terdapat beberapa pengertian-pengertian dan proses-proses reproduksi, yaitu:

Ovulasi: Proses pelepasan ovum dari ovarium.


Fertilisasi: Proses pembuatan ovum oleh sperma.
Semen: Cairan hasil ejakulasi yang mengandung sel sperma.
Oogenesis: Pembentukan sel ovum dalam ovarium.
Menstruasi: Keluarnya darah dari vagina akibat siklus bulan wanita, karena sel telur yang tidak dibuahi meluruh
keluar dari vagina.
Spermatogenesis: Proses pembentukan sel sperma dalam testis.
Embriogenesis: Proses pembentukan dan perkembangan sel embrio.
Gestasi: Proses kehamilan, waktu dari pembuahan sel telur hingga persalinan. Masa dimana janin tubuh di dalam
rahim.
Menarche: Menstruasi pertama pada wanita. Biasanya terjadi ketika seorang wanita mulai berusia 10-15 tahun.

Ada 2 jenis pembelahan sel, yaitu secara mitosis dan meiosis. Perbedaannya, pembelahan secara mitosis
menghasilkan dua sel anakan dengan materi genetik yang identik dari sel induk, serta jumlah kromosol sel
anakan 2n atau diploid. Sedangkan, untuk pembelahan secara meiosis menghasilkan sel anakan dengan jumlah
kromosom setengah jumlah dari sel induk, serta meiosis mengalami pembelahan inti dua kali sehingga satu
sel diploid/2n akan menghasilkan 4 sel haploid (n).

Tentu, sistem reproduksi manusia tak bebas dari penyakit yang dapat membahayakan, contohnya:
Gonorea, disebabkan oleh bakteri Neisseria Gonnorhoeae
Klamidiasis, disebabkan oleh bakteri Chlamydia Trachomatis
Sifilis, disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum
Herpes Genitalis, disebabkan oleh virus Herpes Simplex
Kandidiasis, disebabkan oleh jamur/fungi Candida Albicans
AIDS, disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus)
Salah satu yang paling menarik diantara penyakit ini adalah AIDS. AIDS memiliki kepanjangan Acquired Immune
Deficiency Syndrome, disebabkan oleh virus HIV atau Human Immunodeficiency Virus. HIV menyerang sel-sel
darah putih yang merupakan sistem kekebalan tubuh. AIDS bisa menular melalui cara transfusi darah, jarum
suntik yang pernah dipakai, dan berhubungan dengan penderita AIDS.

Alasan kita harus menjaga kebersihan organ reproduksi kita supaya organ reproduksi kita tetap sehat, siap
bereproduksi, dan tetap berkembang biak. Hal ini penting untuk melanjutkan keturunan nantinya. Upaya yang dapat
kita lakukan untuk menjaga kebersihan alat reproduksi adalah sebagai berikut:

Tidak membiasakan bertukar handuk/pakaian


Selalu mencuci selimut/alas tidur
Selalu mencuci organ reproduksi bagian luar setiap kali selesai buang air
Menggunakan celana dari bahan katun dan yang tidak sempit agar mengurangi rasa gatal dan sempit di bagian
alat reproduksi

Lalu, kita akan beralih ke reproduksi hewan dan tumbuhan yang tentunya berbeda dengan reproduksi manusia.
BAB II:
Reproduksi pada Hewan
dan Tumbuhan
Reproduksi pada makhluk hidup tumbuhan dan hewan memiliki 2 jenis, yaitu reproduksi secara generatif dan
reproduksi secara vegetatif. Reproduksi vegetatif merupakan cara reproduksi tanpa didahului oleh peleburan sel
kelamin jantan dan wanita, sedangkan reproduksi generatif merupakan cara reproduksi yang dilalui oleh
peleburan sel kelamin jantan dan wanita.

Reproduksi vegetatif sendiri memiliki 2 jenis, yaitu reproduksi vegetatif alami dan reproduksi vegetatif buatan.
Berikut adalah contoh cara reproduksi vegetatif alami pada tumbuhan:

Rhizoma: Lengkuas, jahe, kunyit, sansivera, temulawak


Geragih/stolon: Pegangan, arbei, rumput teki, stroberi
Tunas adventif: Cocor bebek, kesemek, sukun, cemar
Umbi lapis: Bawang merah, bawang putih, bakung
Umbi batang: Kentang, ubi jalar, gembili
Umbi akar: Singkong, dahlia
Tunas: Pisang, bambu, tebu

Sedangkan untuk vegetatif buatan ada cangkok (mangga dan jambu air), setek (sukun), okulasi (singkong
karet dan belimbing), enten (kopi dan durian) serta merunduk (alamanda).
Untuk reproduksi secara generatif, diperlukan penyerbukan antara kelamin jantan dan wanita. Ada beberapa
penyebab/faktor penyerbukan yang diklasifikasikan sebagai berikut:
Anemogami: Penyerbukan dengan bantuan angin, contohnya padi dan jagung
Hidrogami: Penyerbukan dengan bantuan air, contohnya eceng gondok dan teratai
Zoidiogami: Penyerbukan dengan bantuan hewan, contohnya mangga dan pepaya dibagi menjadi 4 jenis:
dibantu oleh serangga (entomogami), dibantu oleh burung (ornitogami), dibantu oleh kelelawar (kiropterogami),
dan dibantu siput (malakogami)
Antropogami: Penyerbukan dengan bantuan manusia, contohnya pada vanili dan beberapa jenis anggrek.

Sebelum berjalan lebih lanjut, beberapa istilah perlu kalian ketahui dalam BAB ini:
Metagenesis: Pergiliran keturunan dari fase vegetatif ke fase generatif atau sebaliknya.
Gametofit: Tumbuhan yang bergamet/memiliki alat kelamin
Sporofit: Tumbuhan penghasil spora
Sporangium/sporogonium: Kotak tempat tersimpannya spora
Anteridium: Gamet jantan
Arkegonium: Gamet betina
Sorus: Bagian yang melindungi sporangium tumbuhan
Skema metagenesis pada tumbuhan lumut/paku:

Pertama-tama, gamet jantan (anteridium) menghasilkan


spermatozoid dan gamet betina (arkegonium)
menghasilkan sel telur sehingga menyebabkan peleburan
yang menghasilkan zigot.
Zigot tumbuh menjadi sporofit/sporogonium. Sporofit
adalah tumbuhan penghasil spora. Spora berada di dalam
kotak spora yang disebut sporangium.
Setelah fase generatif langsung ke fase vegetatif, spora
yang jatuh di tempat lembap kembali berkecambah
membentuk protonema.
Protonema atau kecambah spora tumbuh dewasa menjadi
gametofit dan akan melakukan peleburan lagi.
Perkembangbiakan secara vegetatif tidak terbatas pada tumbuhan saja, namun juga pada hewan. Ada beberapa
cara, yaitu:
Fragmentasi (individu baru terbentuk dari potongan tubuh induk): Cacing planaria, bintang laut
Pertunasan (individu baru terbentuk dari bagian tubuh/tunas induk): Hydra, obelia
Partenogenesis (individu baru menetas dari telur yang dihasilkan tanpa melalui proses fertilisasi): Lebah,
kecoa, semut

Hewan juga berkembangbiak dengan cara generatif, contohnya sebagai berikut:


Ovipar (bertelur): Ayam, ikan, burung
Vivipar (melahirkan): Anjing, babi, monyet
Ovovivipar (keduanya): Kadal, platypus, ular boa

Hewan dan tumbuhan juga mengalami metamorfosis, baik secara sempurna maupun secara tidak sempurna.
Siklus sempurna berawal dari telur >> larva >> pupa >> imago, contoh hewannya lalat, nyamuk dan kupu-kupu.
Sedangkan untuk siklus tidak sempurna berawal dari telur >> nimfa >> imago, contoh hewannya kecoa, jangkrik,
dan belalang.

Fertilisasi bisa terjadi secara eksternal (di luar tubuh induk, kelas Pisces dan Amphibia) serta internal (di dalam
tubuh induk, kelas Reptilia, Aves, dan Mamalia).
BAB III:
Hereditas Manusia
Pernahkah kamu sadari bahwa warna kulitmu, mukamu, rambutmu itu mirip/sama dengan salah satu/kedua orang
tuamu? Hal ini diakibatkan karena pewarisan sifat yang dibawakan oleh gen hasil reproduksi ayahmu dan ibumu.

Sifat-sifat ini berasal dari gen, yang terdapat di kromosom, kromosom terdapat dalam inti sel atau nukleus. Materi
genetik seseorang berbeda dengan yang lainnya, dan materi genetik ini disebut dengan DNA atau Deoxyribo
Nucleic Acid.

Kromosom yang terletak dalam inti sel tubuh bersifat diploid (2n/berpasangan), sedangkan yang terletak di dalam
inti sel kelamin (gamet) bersifat haploid (n). Jumlah kromosom pada tubuh manusia sebanyak 46 (23 pasang)
sedangkan pada sel kelaminnya (sperma atau ovum) sebanyak 23. Setiap kromosom manusia terdapat ribuan gen.

Kromosom dibedakan menjadi kromosom tubuh dan kromosom kelamin. Kromosom tubuh atau autosom adalah
kromosom yang tidak menentukan jenis kelamin, berjumlah 2n-2. Pada manusia jumlah autosom pada setiap sel
sebanyak 44 (22 pasang). Kromosom kelamin atau gonosom adalah kromosom yang menentukan jenis kelamin,
berjumlah sepasang. Kromosom kelamin pada wanita XX, sedangkan kromosom kelamin pada pria adalah XY.

Penulisan kromosom pada manusia: 22 AA + XX atau 46 XX, dan 22 AA + XY atau 46 XY, pada sperma manusia 22 A
+ X atau 22 A +_Y, dan pada ovum manusia: 22 A + X.
Ada beberapa istilah yang perlu kamu ketahui sebelum menyelam lebih dalam kedalam BAB ini, yaitu:

Parental (P): Induk (jantan dan betina) yang mengadakan perkawinan/persilangan. Disebut juga orang tua/tetua.
Filial (F): Individu hasil persilangan, disebut juga keturunan/zuriat.
Gen Dominan: Gen yang mampu menutupi sifat gen lain yang sealela.
Gen Resesif: Gen yang ditutupi oleh sifat gen lain yang sealela.
Gen Intermedier/kodominan: Gen tidak saling mengalahkan atau mempunyai pengaruh yang sama kuat.
Alela: Gen-gen yang terletak pada kromosom.
Fenotif: Sifat-sifat yang tampak dari luar, dapat dicium dan dapat dirasakan.
Genotif: Sifat yang tidak tampat dari luar dan disimbolkan dengan huruf awal sifat-sifat yang diwakilinya. Sifat
dominan disimbolkan dnegan huruf besar, sedangkan sifat resesif disimbolkan dengan huruf kecil.
Homozigot: Pasangan gen yang mempunyai alela sama, seperti AA dan aa, HH dan hh.
Heterozigot: Pasangan gen yang mempunyai alela beda, seperti Aa, Hh, dan Mm.
Hibrid: Hasil persilangan atau hasil perkawinan antara dua individu yang mempunyai sifat beda. Persilangan
dengan satu sifat beda dinamakan monohibrid, dua beda dihibrid, tiga beda trihibrid dan seterusnya.

Banyak sekali contoh yang akan kami tulis disini. Anda bisa pelajari melalui tugas catatan atau bisa melihat
rangkuman ini. Siap? Ayo kita mulai.
Persilangan Monohibrid
Kelinci Hitam (HH) disilagkan dengan kelinci putih (hh).
Sifat hitam dominan terhadap putih. Tentukan ratio fenotif F2!
Persilangan Dihibrid
Kacang Ercis dengan sifat kuning bulat disilangkan dengan kacang ercis sifat hijau kisut.
Sifat kuning bulat dominna, tentukan rasio fenotif F2!
Penyakit I: Buta Warna
Penyakit II: Hemofilia
Penyakit II: Hemofilia
Penyakit II: Hemofilia
Penyakit III: Albino
Hereditas I: Rambut Keriting
Hereditas II: Golongan Darah
BAB IV:
Listrik Statis
Benda-benda disekitar kita terdiri atas atom. Di dalam atom terdapat tiga partikel, yaitu proton, elektron dan
neutron. Proton merupakan partikel atom yang bermuatan positif, elektron merupakan partikel atom bermuatan
negatif, dan neutron merupakan partikel atom tak bermuatan.

Elektron dapat lepas dan berpindah ke atom lain, mengakibatkan perubahan sifat atom. Atom dapat dibedakan
menjadi 3, yaitu:
Atom netral: Jumlah proton dan elektron sama besar
Atom positif: Atom netral melepaskan elektron (kekurangan elektron)
Atom negatif: Atom netral menangkap elektron (kelebihan elektron)

Karena benda tersusun atas atom-atom maka muatan atom-atom akan memengaruhi muatan benda. Muatan benda
itulah yang disebut listrik statis.

Sekarang, kita akan beralih ke gaya listrik. Gaya listrik adalah gaya tolak menolak/tarik-menarik antara 2 muatan.

Jika muatan sama maka gaya yang terjadi adalah tolak menolak. Jika muatan berbeda maka gaya yang terjadi adalah
tarik menarik.
Salah satu hukum dalam bidang ini adalah Hukum Coulomb. Hukum ini menyatakan bahwa:
1. Semakin besar muatan, maka semakin besar gaya antar muatan. Gaya sebanding dengan besar muatan.
2. Semakin jauh jarak antar muatan maka semakin kecil gaya listrik yang dihasilkan. Gaya berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak antar muatan.

Rumus gaya listrik adalah sebagai berikut (beserta contoh):

Dua buah muatan Q1 dan Q2 terpisah sejauh 3 cm. Besar kedua muatan
tersebut masing-masing 2 microcoulomb dan 5 microcoulomb. Tentukan besar
gaya tolak antara kedua muatan!
Sekarang kita beralih ke medan listrik. Medan listrik adalah daerah yang masih dipengaruhi oleh gaya listrik. Medan
listrik dilambangkan dengan garis-garis gaya.

Gaya listrik muatan positif mengarah ke luar muatan, sedangkan gaya listrik muatan negatif mengarah ke dalam
muatan. Jika dua muatan yang sama saling mendekat, maka kedua muatan akan saling berjauhan. Gambaran medan
listrik bisa dibuat seperti berikut:

a) gambaran medan listrik jika muatan


sama
b) gambaran medan listrik jika muatan
beda

Rumus untuk medan listrik adalah:

E: medan listrik (N/C)


Q: muatan (C)
R: jarak (m)
K: 9 x 10 nm^2 / c^2
CONTOH SOAL

Pada sebuah titik yang berada pada jarak 10cm dari sebuha muatan terdapat medan listrik sebesar 1,8 x 10^6 N/C
menjauhi sebuah muatan Q. Nilai muatan Q tersebut adalah,,,
Selanjutnya, kita beralih ke potensial listrik.
Kita ambil satu peristiwa yang sering kita alami saat hujan, yaitu petir. Ketika awan digerakkan oleh angin, terjadi
pergesekan antara awan dan udara. Jadinya, awan memiliki muatan. Karena muatan negatif ada di bawah awan,
jadinya muatan positif bumi pun terkumpul.

Ketika terjadi beda potensial antara bumi dan awan yang cukup tinggi, maka akan terjadi loncatan elektron. Loncatan
elektron inilah yang kita sebut sebagai petir. Jadi, petir adalah loncatan elektron yang terjadi karena adanya beda
potensial antara awan dengan bumi.

Potensial listrik juga terjadi pada benda. Benda bermuatan negatif memiliki potensial listrik rendah, sedangkan
benda bermuatan positif memiliki potensial listrik tinggi. Jika didekatkan, maka akan terjadi perpindahan elektron
dari benda bermuatan negatif pindah ke benda bermuatan positif. Jadi bisa disimpulkan bahwa beda potensial listrik
adalah besar energi listrik yang dibutuhkan untuk memindahkan muatan.
Rumusnya adalah sebagai berikut:

Delta V: beda potensial listrik (volt)


W: energi listrik (joule)
Q: muatan listrik (coulomb)
CONTOH SOAL

Muatan listrik sebesar 3 mC berpindah dari titik A menuju titik B membutuhkan energi sebesar 9 x 10^-3 J. Beda
potensial antara titik A dan titik B adalah?

Tambahan

V = W/Q
W=VxQ
Q = W/V
Sebelumnya kita mengetahui bahwa aliran elektron yaitu dari muatan negatif ke muatan positif. Untuk arah arus
listrik justru sebaliknya, yaitu positif ke negatif. Ada beberapa beahan jika diklasifikasikan berdasarkan daya hantar
listrik adalah sebagai berikut:
Konduktor: Bahan yang dapat menghantarkan arus listrik seperti tembaga, emas dan perak.
Semikonduktor: Bahan yang jika berada pada suhu rendah bersifat isolator, namun pada suhu tinggi bersifat
konduktor seperti karbon, silikon dan germanium yang nantinya dipakai sebagai bahan komponen alat elektronik.
Isolator: Bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik seperti barang plastik dan karet.

Sekarang kita akan belajar tentang hambatan. Kita menggunakan suatu bahan yaitu kawat. Kawat dengan hambatan
yang tinggi akan menghasilkan kualitas penghantar yang buruk, begitu juga kawat dengan hambatan yang rendah akan
menghasilkan kualitas penghantar yang baik. Kawat memiliki luas penampang (m^2, dilambangkan dengan A), hambat
jenis kawat (Ωm, dilambangkan dengan p), dan hambatan (Ω atau ohm, dilambangkan dengan R)
Rumusnya adalah sebagai berikut:
CONTOH SOAL

Sebuah kawat tembaga memiliki hambatan jenis 1,68 x 10^-8 Ωm. Jika kawat tembaga memiliki panjang 120cm dan
luas penampang 5mm^2, hambatan listrik pada kawat tembaga sebesar .... Ω.
BAB V:
Listrik Dinamis
BAB ini membahas hal yang sama, yaitu listrik. Namun sekarang listriknya bergerak, bukan hanya atomnya saja.
Pertama-tama kita akan belajar tentang rangkaian listrik. Untuk membuat suatu rangkaian listrik, diperlukan sumber
listrik. Sumber listrik adalah penghasil beda potensial atau tegangan listrik (V). Contoh sumber listrik adalah
baterai.

Baterai memiliki kutub positif dan kutub negatif. Arus listrik dapat mengalir jika kutub positif dan kutub negatif
dihubungkan melalui sebuah penghantar. Sekarang kita butuh sebuah penghantar dan alat listrik, misalkan kabel
dan lampu. Untuk mengetahui listrik mengalir atau tidak, lihat pada alat listrik yaitu lampu. Jika lampu menyala, maka
listrik mengalir. Jika lampu tidak menyala, maka listrik tidak mengalir. Maka akan tersusun rangkaian listrik
seperti di bawah ini:

Jika ada rangkaian yang


terbuka, maka
arus listrik akan
berhenti. Lampu juga
akan padam.
HUKUM OHM
Menurut Ohm, jika sebuah tegangan dihubungkan dengan hambatan (hambatan bisa terdapat pada penghantar/alat
listrik/resistor).

Resistor terdapat pada alat listrik seperti televisi dan radio. Fungsi resistor adalah menghambat arus listrik. Berikut
adalah gambaran tentang lambang tegangan dan hambatan dan juga rumus arus listrik:

Tegangan (V)

I: arus listrik (A)


Hambatan (R) V: tegangan (V)
R: hambatan (ohm)
HUKUM KIRCHHOFF
Dalam rangkaian tak bercabang, kuat arus di setiap titik pada rangkaian sama. Jumlah kuat arus yang masuk ke suatu
titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan tersebut.

Rumus Hukum Kirchhoff:


I1 + I2 = I3 + I4 + I5.
Arus masuk = Arus keluar.

Perlu diingat bahwa arus masuk memiliki


panah yang mengarah mendekati titik
percabangan, sedangkan arus keluar
memiliki panah yang mengarah menjauhi
titik percabangan.

Misalkan I4 dan I3 memiliki panah yang


mendekati titik percabangan, maka rumusnya
berganti menjadi I3 + I4 = I1 + I2 + I5
TAMBAHAN:

I. Apa yang terjadi pada rangkaian seri jika lampu-lampu yang dipasang secara seri tersebut
salah satu lampunya putus/padam?

Jawab: Saat sebuah lampu padam (putus) maka rangkaian listrik seri akan terbuka
dan mengakibatkan listrik tidak bisa mengalir sehingga semua lampu ikut padam.

II. Bagaimana tegangan beberapa baterai yang disusuin secara seri (lebih tinggi/rendah) ?

Jawab: Tegangan baterai yang disusun secara seri akan menghasilkan tegangan yang
lebih tinggi/besar.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai