Anda di halaman 1dari 6

ISSN : 2598-0068 Vol. 3 No.

1 (September 2019)

STUDI KUALITATIF HAMBATAN IMPLEMENTASI EVIDENCE-BASED


DUKUNGAN SELAMA PERSALINAN DI PRAKTIK MANDIRI
BIDAN (PMB) WILAYAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL
PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2019
(Qualitative Study of Evidence-Based Barriers Implementation Support During
Labour in Praktik Mandiri Bidan (PMB) Region of Gunungkidul District
Province of Daerah Istimewa Yogyakarta 2019)

Rizki Amalia1, Moh. Hakimi2, Herlin Fitriana K3

Mahasiswa Universitas `Aisyiyah Yogyakarta Program Studi S2 Ilmu


1

Kebidanan 2Universitas Gadjah Mada Program Studi Ilmu Kesehatan


Masyarakat 3Universitas `Aisyiyah Yogyakarta Program Studi S1 Kebidanan

Email: amaliarizki089@gmail.com
Moh.hakimi@yahoo.com
risanindira@gmail.com

ABSTRAK

Evidence-based merupakan strategi yang efektif untuk meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi secara mendalam hambatan implementasi
evidence-based dukungan selama persalinan normal di Praktik Mandiri Bidan (PBM). Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif fenomenologi. Partisipan adalah bidan yang
memiliki Praktik Mandiri Bidan (PMB), seleksi menggunakan teknik purposive sampling dengan
convenience sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan wawacara mendalam dan observasi.
Analisis data yang digunakan adalah analisis tematik. Hasil dari penelitian ini terdapat tiga hambatan
implementasi dukungan selama persalinan normal yaitu hambatan dari keluarga, hambatan dari pasien
dan suami, dan kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang dukungan selama persalinan. Sulit
untuk menerapkan praktik sesuai dengan evidence-based, terdapat hambatan-hambatan yang terjadi saat
penerapannya. Profesional kesehatan diharapkan meningkatkan pemberian edukasi kepada pasien dan
keluarga tentang dukungan selama persalinan.

Kata kunci : evidence-based, hambatan, implementasi, dukungan persalinan

ABSTRACT

Evidence-based is an effective strategy to improve the quality of midwifery care. The aim of this study is to
explore in depth the barriers to the implementation of evidence-based support during normal labor at
Praktik Mandiri Bidan (PMB). This research is a qualitative research with a phenomenological descriptive
approach. Participant selection uses a purposive sampling technique (convinience sampling). Data
collection using in-depth interviews and observations. Analysis of the data used is thematic analysis. The
results of this study there are three barriers to implementation of support during normal labor, namely
barriers from the family, barriers from patients and husbands, and lack of knowledge of patients and
families about support during labor. It is difficult to implement the practice according to evidence-based,
there are barriers that occur when implementing it. Health professionals are expected to increase the
provision of education to patients and families about support during labor.

Keywords : evidence-based, barrier, implementation, support during labour


PENDAHULUAN Evidance based practice merupakan strategi

journal.umbjm.ac.id/index.php/midwiferyandreproduction 1
ISSN : 2598-0068 Vol. 3 No. 1 (September 2019)

yang efektif untuk meningkatkan kualitas asuhan Praktik Mandiri Bidan (PMB) di Wilayah
kebidanan. WHO juga telah menekankan bahwa Kabupaten Gunungkidul pada bulan Januari 2019
praktik yang tidak efektif atau berbahaya harus sampai April 2019.
diganti dengan praktik yang sesuai dengan Pemilihan partisipan menggunakan teknik
evidance based practice (Iravani et al., 2016). purposive sampling dengan convenience
Masalah yang paling sering ditemukan dalam sampling. subyek penelitian yang digunakan
penelitian layanan kesehatan yaitu adanya dalam penelitian ini terdiri dari partisipan utama
kesenjangan antara praktik perawatan klinis yang dan partisipan pendukung. Partisipan utama
sesuai dengan prosedur (berdasarkan evidence- adalah bidan yang memiliki klinik/praktik mandiri
based) dengan praktik perawatan klinis yang bidan (PMB) dengan kriteria inklusi dan eksklusi.
terjadi di lapangan. Studi di Amerika Serikat dan Kriteria inklusi yaitu Bidan yang memiliki klinik
Belanda menunjukkan bahwa 30%-40% pasien mandiri (Praktik Mandiri Bidan) minimal 3 tahun,
tidak mendapatkan perawatan klinis yang telah terstandar Bidan Delima, memiliki kualifikasi
berdasarkan evidence-based, sedangkan 20% pendidikan minimal D3, memiliki STR (Surat
atau lebih pasien mendapatkan perawatan yang Tanda Registrasi) dan Surat Ijin Praktik Bidan
tidak diperlukan atau berpotensi bahaya bagi (SIPB) yang masih aktif, sudah mengikuti
pasien (Grol and Wensing, 2004). pelatihan Asuhan Persalinan Normal (APN), dan
Menurut Conde-Agudelo et al (2008) bahwa bersedia menjadi partisipan. Kriteria inklusi yaitu
ada beberapa praktik tidak efektif yang masih riwayat gangguan psikologis dan partisipan yang
diterapkan yaitu penggunaan enema 73%, memutuskan keluar pada saat penelitian
pencukuran rambut pubis 75%, rutin infus berlangsung. Partisipan pendukung terdiri dari
intravena selama persalinan 79%, dan episotomi ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan Distrik
pada primipara 70% dan multipara 20%. Manajer Bidan Delima cabang Kabupaten
Sedangkan pada praktik efektif yang diterapkan Gunungkidul.
seperti dukungan dan persahabatan selama Pengumpulan data pada penelitian ini yaitu
persalinan hanya sekitar 14%. dengan wawancara mendalam semiterstruktur
Dukungan sosial terutama dukungan keluarga dan observasi persalinan normal di masing-
selama persalinan terbukti bermanfaat secara masing Praktik Mandiri Bidan (PMB). Wawancara
klinis bagi ibu dan bayi dan tidak berbahaya dimulai dengan pertanyaan umum apa hambatan
(Hodnett, 2012; Khresheh and Barclay, 2010). implementasi evidence-Based dukungan selama
Namun, pada kenyatannya masih banyak tenaga persalinan normal?, kemudian partisipan diminta
kesehatan yang tidak mengizinkan untuk menjelaskan pengalaman mereka tentang
pendampingan selama persalinan, ini dibuktikan hambatan implementasi evidence-based
dengan penelitian dari Shaban et al (2011) dukungan selama persalinan normal. Semua
mengungkapkan bahwa sebagian besar wanita wawancara dilakukan oleh penulis pertama
tidak memiliki privasi selama persalinan, hanya (mahasiswa magister kebidanan) di masing-
1% yang didampingi oleh keluarga selama masing tempat praktik partisipan. Durasi
persalinan, dan sebagian lagi hanya didampingi wawancara sekitar 30 menit sampai 60 menit,
dokter dan bidan. dan beberapa partisipan diwawancarai dua kali,
Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi jika diperlukan. Wawancara dilakukan pada 7
secara mendalam hambatan implementasi partisipan yang terdiri dari 5 partisipan utama dan
evidence-based dukungan selama persalinan 2 partisipan pendukung. Semua partisipan
normal di Praktik Mandiri Bidan (PBM) Wilayah bersedia menjawab semua pertanyaan selama
Kabupaten Gunungkidul Provinsi Daerah wawancara. Wawancara berlanjut hingga saturasi
Istimewa Yogyakarta data. Saturasi data terjadi jika kode atau kategori
baru lainnya tidak muncul dari dua wawancara
METODE PENELITIAN terakhir.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif Analisis data yang digunakan adalah analisis
dengan pendekatan deskriptif fenomenologi, tematik. Tahapan poses analisa data
dengan tujuan untuk mengetahui fenomena menggunakan langkah-langkah dari Colaizzi
tentang hambatan implementasi evidence-based (1978) yaitu: (1) menyusun transkrip dari hasil
dukungan selama persalinan di Praktik Mandiri wawancara mendalam, (2) membuat koding/kata
Bidan (PMB). Peneliti ini dilakukan di beberapa kunci dari setiap pernyataan yang penting dan
relevan dengan fokus penelitian, (3) melakukan
pengelompokkan koding ke dalam beberap
kategori untuk selanjutnya dipahami secra utuh
dan menetukan tema-tema yang muncul, (4) melakukan interpretasi terhadap partisipan, membuat
journal.umbjm.ac.id/index.php/midwiferyandreproduction 2
ISSN : 2598-0068 Vol. 3 No. 1 (September 2019)

uraian analisis terperinci mengenai perasaan, dari bidan


pendapat dan persepsi partisipan yang terdapat Jika tidak dilakukan jelaskan alasannya
 Pasien pada PMB informan 4 (Inf4) hanya didampingi
dalam tema,(5) peneliti kembali ke partisipan ibu karena suami tidak berani mendampingi
untuk mengklarifikasi data hasil wawancara  Suami pasien pada PMB informan 3 (Inf3) mendampingi
berupa transkrip yang dibuat kepada partisipan. pasien di luar ruangan dengan alasan tidak berani
(6) data baru yang diperoleh saat dilakukam  Pasien pada PMB informan 4 (Inf4) hanya didampingi
suami
validasi kepada partisipan digabungkan ke dalam  Pasien pada PMB informan 5 (Inf5) hanya didampingi
transkrip yang telah disusun ibu karena suami masih dalam perjalanan pulang dari
Persetujuan etika (ethical approval) dari omisi luar kota

etik penelitian Universitas `Aisyiyah Yogyakarta


Tabel 3 Penyusunan Tema Hambatan Implementasi
Evidence-based Dukungan Selama Persalinan
KATA
NO TEMA KATEGORI
KUNCI/KODING/MAKNA
1 Hambatan Kepercayaan faktor kepercayaan
(No.781/KEP-UNISA/I/2019). Semua peserta dari keluarga keluarga pada keluarga terhadap adat
memberikan persetujuan secara tertulis sebelum adat istiadat/budaya dapat
wawancara. istiadat/budaya mempengaruhi
penerimaan pasien
terhadap informasi dan
HASIL DAN PEMBAHASAN edukasi dri tenaga
kesehatan
Partisipan 2 Hambatan hambatan dari suami tidak tega dan tidak
Data diperoleh dari wawancara dengan 7 dari pasien suami berani menemani saat
partisipan yang terdiri dari 5 partisipan utama dan dan suami persalinan. Suami sedang
bekerja di luar kota
2 partisipan pendukung. Semua partisipan Permasalahan hubungan yang sedang
adaalah bidan rumah tangga tidak harmonis degan
Tabel 1. Distribusi frekuensi karakteristik partisipan pasangan dan kehamilan
yang tidak diinginkan.
utama 3 Kurangnya Kurangnya keluarga belum mengerti
pengetahuan Pengetahuan tujuan pendampingan
No Karakteristik Katagori % keluarga dan persalinan sehingga
1 Usia 36-45 tahun 1 20,0 suami tentang terkadang tidak bisa
46-55 tahun 4 80,0 dukungan langsung merima
Jumlah 5 100,0 selama informasi dari bidan.
2 Tingkat Pendidikan D3 2 40,0 persalinan
D4 2 40,0 Kurangnya sebagian besar pasien
S2 1 20,0 pengetahuan kurang kooperatif dengan
Jumlah 5 100,0 pasien tentang arahan dari bidan
3 Pengalaman menjadi 3-5 - - pentingnya
bidan delima 5-10 1 20,0 dukungan dari
10-20 4 80,0 bidan
20-30 - -

Jumlah 5 100,0
Tema
Ada tiga tema yang muncul dalam hambatan
Berdasarkan data di atas menjelaskan bahwa
implementasi evidence-based dukungan selama
sebagian besar responden berusia diantara 46-55
persalinan normal yaitu hambatan dari keluarga,
tahun. Tigkat pendidikan mayoritas berpendidikan
hambatan dari pasien dan pasangan, dan
diploma tiga dan diploma empat, hanya satu yang
kurangnya pengetahuan.
berpendidikan S2. Pengalaman menjalan praktik
sebagai bidan delima yaitu rata-rata 10-20 tahun
Hambatan dari Keluarga
yang berarti partisipan sudah berpengalaman
Kebutuhan dukungan saat persalinan yaitu
dalam praktik kebidanan.
meliputi dukungan emosional, informasi,
dukungan fisik, dan advokasi (National
Tabel 2 Observasi Implementasi Evidence-Based
Dukungan Persalinan di Praktik mandiri Bidan (PMB) Collaborating Centre for Women’s and Children’s
No Tindakan Informan Health (UK), 2014). Berdasarkan hasil penelitian
Inf1 Inf2 Inf3 Inf4 Inf5 lain menyatakan bahwa dukungan sosial
Dukungan Sosial Selama Persalinan terutama dukungan keluarga selama persalinan
1 Dukungan emosional √ √ √ √ √
dari bidan terbukti bermanfaat secara klinis bagi ibu dan bayi
2 Dukungan emosional √ √ - √ √ dan tidak berbahaya (Hodnett, 2012; Khresheh
dari suami dan keluarga and Barclay, 2010).
3 Dukungan fisik dari √ √ √ √ √
bidan
4 Dukungan fisik dari √ √ - √ √ Peran keluarga sangat penting dalam
suami dan keluarga
memperlancar proses persalinan. Hasil penelitian
5 Dukungan informasi √ √ √ √ √
ini menjelaskan bahwa salah satu faktor yang menghambat implementasi dukungan keluarga
journal.umbjm.ac.id/index.php/midwiferyandreproduction 3
ISSN : 2598-0068 Vol. 3 No. 1 (September 2019)

selama persalinan yaitu keluarga masih bukannya itu tidak tanggung jawab atau tidak
mempercayai keberadaan dukun untuk mau tapi biasanya karena nggak tegel lah...”
membantu persalinan. Hal tersebut sesuai (PU3).
dengan hasil penelitian lainnya yang menjelaskan “ suaminya itu bukannya nggak mau tapi dia
bahwa masih banyak masyarakat yang bekerja di jakarta jadi belum dateng gitu ”
beranggapan bahwa jika persalinan di tolong oleh (PU5)
bidan biayanya mahal sedangkan jika ditolong
oleh dukun bisa membayar berapa saja semampu Hubungan yang sedang tidak harmonis
mereka. Hal yang penting adalah bahwa dukun dengan pasangan juga dapat menghambat peran
diyakini mempunyai ilmu “jampi-jampi” sehingga serta suami dalam mendampingi istri saat
pasien yang ditolong oleh dukun akan merasa persalinan. Hasil penelitian tersebut didukung
lebih tenan (Anggorodi, 2009) oleh penelitian lain yang menjelaskan bahwa
kontribusi pasangan/suami ditentukan oleh
“....Cuma yang kadang-kadang justru hubungan emosional dengan pasien dan
membuat sulit itu keluarganya, pendamping- kepercayaan diri mereka (Sosa et al., 2018)
pendamping yang nganter terutama kalau ada
mbah dukun itu malah lebih sulit ” (PU1) “....kalau pengen didukung suaminya pas lagi
ora (tidak) harmonis sama suami ya ora
Selain itu, adat istiadat/ budaya juga masih ditunggoni (tidak didampingi) suaminya malah
sangat dipercayai oleh keluarga, sehingga dapat stress, tergantung pasiennya, tetep kita
mempengaruhi penerimaan pasien dan keluarga tawarkan, kebanyakan ya suami sama orang
terhadap informasi dan edukasi dari tenaga tuanya ” (PU2)
kesehatan. Etnisitas atau adat istiadat sebagai
identitas sosial yang dianut keluarga dapat adanya kasus Kehamilan yang Tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku Diinginkan (KTD) yang sering menyebabkan tidak
kesehatan (Dacosta and Wilson, 1996). ada pendampingan saat kehamilan maupun
persalinan oleh pasangan maupun keluarga. Hasil
“...adat istiadat di lapangan dari masyarakat penelitian lain menjelaskan bahwa wanita dengan
terutama njih, kita mau ngasih informasi ejadian Kehamilan yang tidak diinginkan akan
sedetail apapun kita bisa saja tetapi untuk rentan dengan masalah fisik, psikologis, masalah
keluarga dan masyarakatnya kita harus pelan- keluarga, masalah sosial ekonomi, dan
pelan karena adat itu yang mempengaruhi pengasuhan (Akbarzadeh et al., 2016)
nggih ” (PU4)
“....kalau yang bener-bener ada masalah
Hambatan dari Pasien dan Suami dengan suami itu memang ada. Suami tidak
Beberapa infoman menyatakan bahwa suami menunggui ataupun memang tidak punya
tidak bisa mendampingi bukan karena tidak mau suami itu memang ada juga ” (PP2)
tetapi karena takut dan tidak tega saat melihat
proses persalinan istrinya. Serta Suami yang Kurangnya Pengetahuan
sedang bekerja di luar kota juga merupakan salah
satu hambatan untuk implementasi evidence- Informan juga menjelaskan bahwa masih ada
based dukungan selama persalinan. Berdasarkan pasien yang kurang memahami pentingnya
kenyataan tersebut diketahui bahwa suami juga dukungan dari tenaga kesehatan terutama bidan,
membutuhkan dukungan dari tenaga kesehatan sehingga sebagian besar pasien kurang
untuk menimalisir rasa tukut saat mendampingi kooperatif terhadap arahan dari bidan saat
persalinan istrinya. hasil sesuai dengan penelitian persalinan berlangsung. Selain itu, beberapa
sebelumnya yang menyatakan bahwa suami atau faktor lain yang juga berpengaruh terhadap
calon ayah juga membutuhkan dukungan untuk implementasi evidence-based dukungan selama
dapat mendampingi istrinya selama proses persalinan yaitu faktor kesakitan yang dirasakan
persalinan (Eriksson et al., 2006) pasien saat kala 1 fase aktif, pengalaman
persalinan sebelumnya, dan kepercayaan pasien
“....sebenarnya nggak ada, hanya ketakutan. terhadap bidan tertentu saja.
Takut eeee katanya ada yang takut darah,
nggak tegel (tega) sama istrinya begitu dadi “....ya kesulitan kalau masih G1 paling
setengah jam baru bisa. Diajari bola bali yo ra
iso-iso kok (diajari bolak-balik tapi tetap tidak
bisa), kecuali kalau sudah G3 itu cepet, kalau G1 lama baru bisa...” (PU2)
journal.umbjm.ac.id/index.php/midwiferyandreproduction 4
ISSN : 2598-0068 Vol. 3 No. 1 (September 2019)

“....ya banyaklah yang nggak dengerke Mandiri Bidan (PMB), sehingga hal tersebut
(mendengarkan), harusnya ya harusnya kalau masih kurang menggambarkan implementasi
mendengarkan eeee opo... eeee bimbingan evidence-based dukungan selama persalinan
saya mungkin ora nganti (tidak sampai) sobek normal. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk
umpamanya ” (PU3) menggali lebih dalam tentang pengalaman
“....yang kesulitan itu sebenarnya kalau masih hambatan pasangan/suami pasien dalam
kala 1 masih laten saja gampang kita ngasih memberikan dukungan kepada istrinya.
informasi karena klien tersebut masih mau
diajak bicara tapi kalau sudah fase aktif sudah DAFTAR PUSTAKA
buka 7 ke atas biasanya kan klien itu wes Akbarzadeh, M., Yazdampanahi, z, Zarshenas,
kesakitan njih, jadi kurang koordinasi ya L., Sharif, F., 2016. The Women’S
seperti itu ” (PU4) Perceptions About Unwanted Pregnancy:
“....jadi kalau pasien itu memang bener-bener A Qualitative Study in Iran. - PubMed -
mantep sama bidan itu... itu tu diajak NCBI [WWW Document]. URL
kerjasama itu mudah tetapi kadang ada pasien https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/266
yang pengennya ke bidan A, bidan A nggak 52070 (accessed 5.13.19).
ada ke bidan B sudah nggak mantep sendiri Anggorodi, R., 2009. Dukun Bayi Dalam
to, jadi untuk diajak kerjasama agak sulit ya Persalinan Oleh Masyarakat Indonesia 13,
kalau gitu lah maksud te. Tapi yo kebanyakan 6.
yo... ya mesti ada yang kayak gitu ” (PP1) Conde-Agudelo, A., Rosas-Bermudez, A.,
Gülmezoglu, A., 2008. Evidence-based
intrapartum care in Cali, Colombia: a
Berbeda dengan hasil penelitian lain yang quantitative and qualitative study. BJOG:
menyatakan bahwa hubungan antara bidan dan An International Journal of Obstetrics &
pasien sebagian besar terbentuk ketika bertemu Gynaecology 115, 1547–1556.
untuk pertama kalinya dalam persalinan karena https://doi.org/10.1111/j.1471-
mayoritas belum terbentuk saat kehamilan. 0528.2008.01930.x
Meskipun demikian, baik bidan maupun pasien Eriksson, C., Westman, G., Hamberg, K., 2006.
menunjukkan komitmen hanya dalam waktu Content of Childbirth‐Related Fear in
beberapa jam saja (Sosa et al., 2018). Swedish Women and Men—Analysis of an
Menurut Green (1980) dalam Notoatmodjo Open‐Ended Question. The Journal of
(2014) perubahan perilaku manusia dipengaruhi Midwifery & Women s Health 51, 112–118.
oleh beberapa faktor salah satunya yaitu faktor https://doi.org/10.1016/j.jmwh.2005.08.010
predesposisi yang mencakup pengetahuan dan Grol, R., Wensing, M., 2004. What drives
sikap. change? Barriers to and incentives for
achieving evidence-based practice. Med.
J. Aust. 180, S57-60.
KESIMPULAN Hodnett, E., 2012. Continuous support for women
during childbirth 59.
Sulit untuk menerapkan praktik sesuai dengan Iravani, M., Janghorbani, M., Zarean, E., Bahrami,
evidence-based, terdapat hambatan-hambatan M., 2016. Barriers to Implementing
yang terjadi saat penerapan evidence-based Evidence-Based Intrapartum Care: A
dukungan persalinan normal. Hambatan yang Descriptive Exploratory Qualitative Study.
selama ini dirasakan oleh bidan mencakup tiga Iranian Red Crescent Medical Journal 18.
hambatan yaitu hambatan dari keluarga, https://doi.org/10.5812/ircmj.21471
hambatan dari pasien dan suami, dan kurangnya Khresheh, R., Barclay, L., 2010. The lived
pengetahuan pasien dan keluarga tentang experience of Jordanian women who
pentingnya dukungan selama persalinan. Tenaga received family support during labor. MCN
kesehatan terutama bidan diharapkan mampu Am J Matern Child Nurs 35, 47–51.
meningkatkan Konseling Informasi dan Edukasi https://doi.org/10.1097/01.NMC.00003668
(KIE) tentang dukungan persalinan kepada 10.52208.b6
pasien maupun keluarganya. Keterbatasan dalam National Collaborating Centre for Women’s and
penelitian ini adalah peneliti hanya melakukan Children’s Health (UK), 2014. Intrapartum
satu kali observasi pada masing-masing Praktik Care: Care of Healthy Women and Their
Babies During Childbirth, National Institute
for Health and Care Excellence: Clinical

journal.umbjm.ac.id/index.php/midwiferyandreproduction 5
Guidelines. National Institute for Health
and Care Excellence (UK), London.
Sosa, G.A., Crozier, K.E., Stockl, A., 2018.
Midwifery one-to-one support in labour:
More than a ratio. Midwifery 62, 230–239.
https://doi.org/10.1016/j.midw.2018.04.016

Anda mungkin juga menyukai