Anda di halaman 1dari 6

Artikel Penelitian

Tingkat Beban Kerja Perawat Terhadap Kualitas Dokumentasi


Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Samarinda
Muhammad Oktariq1, Edi Sukamto2, Arifin Hidayat2
1 Prodi Sarjana Terapan Keperawatan, Poltekkes Kaltim, Indonesia
2 Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kaltim, Indonesia

Article Info Abstrak


Article History: Pendokumentasian asuhan keperawatan merupakan sarana komunikasi
Submit: 14 Januari 2022 antar petugas kesehatan dalam rangka pemulihan kesehatan pasien, dan
Accepted: 20 Mei 2022 tanpa dokumentasi yang benar dan jelas maka pendokumentasian tidak
Publish: 31 Mei 2022 dapat dipertanggung jawabkan. Dalam proses pendokumentasian dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti beban kerja pada perawat.
Key words: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan beban kerja perawat
Beban Kerja; Perawat; dengan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan. Penelitian kuantitatif
Dokumentasi Keperawatan dengan menggunakan pendekatan cross sectional, didapatkan 57 populasi
dan 36 sampel menggunakan teknik pengambilan sampel dengan purposive
sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner, kemudian dianalisis
menggunakan uji spearman dan ditemukan bahwa perawat dengan beban
kerja berat sebanyak 18 orang (50%), perawat dengan beban kerja ringan
sebanyak 18 orang (50%) dan sebanyak 25 orang perawat (69,4%) dengan
kualitas dokumentasi asuhan keperawatan baik, 11 orang perawat (30,6%)
dengan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan tidak baik. Nilai (Sig. 2-
tailed) = 0,291 > nilai a = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat hubungan yang bermakna antara beban kerja perawat dengan
kualitas dokumentasi asuhan keperawatan di ruang rawat inap kelas III
RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda.

PENDAHULUAN penyelenggaraan upaya kesehatan.(PMK


Nomor 129, 2008).
Rumah sakit merupakan institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan Tenaga kesehatan memiliki perananan
pelayanan kesehatan perorangan secara penting untuk meningkatkan kualitas
paripurna yang menyediakan pelayanan pelayanan kesehatan yang maksimal
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. kepada masyarakat agar masyarakat
(Undang-Undang RI., No. 44, 2009). Rumah mampu untuk meningkatkan kesadaran,
sakit sebagai salah satu fasilitias pelayanan kemauan, dan kemampuan hidup sehat
kesehatan perorangan merupakan bagian sehingga akan terwujud derajat kesehatan
dari sumber daya kesehatan yang sangat yang setinggi-tingginya (Undang-Undang
diperlukan dalam mendukung RI., No. 36, 2014). Sebagai tenaga kesehatan,

Corresponding author:
Muhammad Oktariq
Email: muhammadoktariq@outlook.com
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 5 No 1, Mei 2022
DOI: http://dx.doi.org/10.32584/jkmk.v5i1.1406
e-ISSN 2621-5047
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 5 No 1, Mei 2022

seorang perawat memiliki peran penting Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti
untuk selalu berhadapan berbagai macam tertarik untuk melakukan penelitian
keluhan, kondisi, dan karakteristik pada “Hubungan Beban Kerja Perawat dengan
pasien. Perawat merupakan salah satu Kualitas Dokumentasi Asuhan Keperawatan
profesi yang memiliki peran penting dalam di Ruang Rawat Inap Kelas III RSJD Atma
menjaga mutu pelayanan di rumah sakit. Husada Mahakam Samarinda”
Pengendalian mutu dan standar evaluasi
dipengaruhi oleh jaminan pelayanan METODE
keperawatan dan
pendokumentasianasuhan keperawatan Penelitian dilaksanakan di 3 ruang rawat
yang bermutu tinggi (Mariyanti & Citrawati, inap kelas 3 RSJD Atma Husada Mahakam
2011). Samarinda (Ruang Punai, Ruang Belibis dan
juga Ruang Elang). Waktu pelaksanaan
Pendokumentasian asuhan keperawatan penelitian pada bulan Maret 2021. Jenis
merupakan sarana komunikasi antar penelitian kuantitatif dengan studi analitik
petugas kesehatan dalam rangka pemulihan dan desain cross sectional.
kesehatan pasien, dan tanpa dokumentasi
yang benar dan jelas, kegiatan pelayananan Populasi dalam penelitian ini adalah
keperawatan yang telah dilaksanakan oleh perawat di ruang rawat inap kelas 3 RSJD
seorang perawat profesional tidak dapat Atma Husada Mahakam Samarinda
dipertanggung jawabkan (Nursalam, 2014). sebanyak 57 perawat di 3 unit pelayanan.
Pendokumentasian harus aktual, terkini Kriteria inklusi penelitian ini yaitu
dan komprehensif dalam memberikan merupakan perawat yg bekerja di ruang
informasi saat pengkajian, diganosa rawat inap kelas 3 RSJD Atma Husada
keperawatan, perencanaan, implementasi Mahakam Samarinda, tenaga perawat yg
dan evaluasi terhadap respon pasien selama tergolong sebagai perawat pelaksana, dan
perawatan (Okaisu et al., 2014). juga perawat yang aktif masuk kerja selama
penelitian berlangsung. Sampel didapatkan
Dokumentasi asuhan keperawatan yang sebanyak 36 perawat dengan menggunakan
tidak memadai di pelayanan kesehatan teknik purposive sampling.
merupakan masalah yang telah diakui
secara internasional, telah ditemukan Metode pengumpulan data dilakukan
bahwa pendokumentasian asuhan dengan melakukan pembagian kuesioner
keperawatan seringkali dengan keadaan beban kerja perawat dan juga kuesioner
tidak lengkap (Broderick & Coffey, 2013), kualitas dokumentasi asuhan keperawatan.
kurang akurat dan memiliki kualitas yang Data yang telah dikumpulkan secara akan
buruk (Gomes et al., 2016). dianalisis secara univariat dan bivariat
menggunakan uji spearman untuk
Hasil wawancara dengan ketua tim perawat mengetahui adanya hubungan beban kerja
di ruang rawat inap kelas III RSJD Atma perawat dengan kualitas dokumentasi
Husada Mahakam Samarinda, ditemukan asuhan keperawatan
dokumentasi asuhan keperawatan dengan
keadaan tidak terisi secara lengkap HASIL
terutama pada bagian pengkajian dan juga
ditemukan tulisan yang kurang jelas, hal ini Hasil penelitian menunjukkan bahwa
disebabkan oleh kurangnya waktu untuk karakterisitik responden sebagian besar
pengisian dokumentasi asuhan berjenis kelamin perempuan berjumlah 25
keperawatan secara lengkap akibat orang (69,4%), dan sebagian lainnya
tuntutan pekerjaan. berjenis kelamin laki-laki berjumlah 11
orang (30,6%). Sebagian besar lama masa
kerja responden mencapai 6-10 tahun yaitu

Muhammad Oktariq / Tingkat Beban Kerja Perawat Terhadap Kualitas Dokumentasi Asuhan Keperawatan di
Rumah Sakit Jiwa Daerah Samarinda
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 5 No 1, Mei 2022

berjumlah 18 orang (50%). Sedangkan Mahakam Samarinda. Dari hasil analisis


sebagian kecil responden memiliki masa juga ditemukan nilai correlation coefficient
kerja < 5 tahun sebanyak 5 orang (13,9%). bernilai 0,181 yang menandakan bahwa
Sebagian besar responden adalah D III tidak ada hubungan atau hubungan sangat
Keperawatan dan berjumlah 26 orang lemah antara beban kerja dengan kualitas
(72,2%), sedangkan sebagian kecil dokumentasi asuhan keperawatan,
responden berpendidikan terakhir S1 sementara pada tanda negatif dalam
Keperawatan dengan jumlah 3 orang correlation coefficient memiliki arti bahwa
(8,3%). antara dua variabel tidak searah atau
berlawanan arah antara variabel beban
Sebagian responden memiliki beban kerja kerja perawat dengan kualitas
yang berat dengan sebanyak 18 orang dokumentasi.
(50%). Sementara itu sebagian lainnya
memiliki beban kerja ringan, yaitu sebanyak Tabel 2
18 orang (50%). Sebagian besar responden Hubungan Beban Kerja Perawat dengan Kualitas
Dokumentasi Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat
mendokumentasikan asuhan Inap Kelas 3 Rawat Inap RSJD Atma Husada
keperawatannnya dengan kualitas baik Mahakam Samarinda
sebanyak 25 orang (69,4%) dan sisanya Koefisien
Indikator p
mendokumentasikan asuhan korelasi
keperawatannya dengan kualitas tidak baik, Hubungan Beban Kerja
Perawat dengan Kualitas
sebanyak 11 orang (30,6%). 0,181 0,291*
Dokumentasi Asuhan
Keperawatan
Tabel 1 * Sperman Rank
Karakteristik Responden Perawat di Ruang Rawat
Inap Kelas III RSJD Atma Husada Mahakam
Samarinda
PEMBAHASAN
Indikator f %
Jenis Kelamin Berdasarkan hasil penelitian telah
Laki-Laki 11 30,6 didapatkan bahwa sebagian besar
Perempuan 25 69,4 responden berjenis kelamin perempuan.
Umur Hasil penelitian ini sejalan dengan
≤ 5 Tahun 5 13,9
6-10 Tahun 18 50
penelitian Tamaka, Mulyadi dan Malara
≥ 11 Tahun 13 36,1 (2015) dan juga penelitian Wati dan Arini
Pendidikan (2020) yang dimana sebagian besar
D III Keperawatan 26 72,2 responden penelitian berjenis kelamin
S1 Keperawatan 3 8,3 perempuan. Sementara pada penelitian
Ners 7 19,4
oleh Elvahra (2020) ditemukan bahwa jenis
Beban kerja
Berat 18 50 kelamin merupakan salah satu faktor yang
Ringan 18 50 berpengaruh dalam pelaksanaan
Kualitas Dokumentasi pendokumentasian asuhan keperawatan
Baik 25 69,4 dimana hal ini disebabkan perawat yang
Tidak Baik 11 30,6
berjenis kelamin perempuan memiliki rata-
rata kinerja yang lebih baik dibandingkan
kinerja perawat yang berjenis laki-laki.
Berdasarkan hasil analisis data didapatkan
nilai signifikansi yang menunjukkan (Sig. 2- Asumsi peneliti bahwa hal tersebut
tailed) = 0,291 > nilai a = 0,05 yang artinya disebabkan pekerjaan perawat lebih
H0 diterima dan H1 ditolak artinya secara diidentikkan dengan perempuan
statistik tidak ada hubungan antara variabel dibandingkan laki-laki dan hal ini didukung
Beban kerja perawat dengan Kualitas dengan sifat perempuan yang lebih sabar,
dokumentasi asuhan keperawatan di ruang teliti, lemah lembut dan juga peduli.
rawat inap kelas 3 RSJD Atma Husada

Muhammad Oktariq / Tingkat Beban Kerja Perawat Terhadap Kualitas Dokumentasi Asuhan Keperawatan di
Rumah Sakit Jiwa Daerah Samarinda
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 5 No 1, Mei 2022

Sesuai dengan hasil penelitian, didapatkan Asumsi peneliti pada tingkat pendidikan
karakteristik responden berdasarkan lama bahwa banyaknya perawat dengan tingkat
masa kerja dengan presentase sebagian pendidikan terakhir D3 Keperawatan akan
besar pada kelompok dengan lama masa berpengaruh dalam proses
kerja 6-10 tahun disusul dengan kelompok pendokumentasian asuhan keperawatan,
lama masa kerja ≥11 tahun. Hasil penelitian dimana seseorang dengan pendidikan yang
ini sesuai dengan penelitian oleh tinggi maka akan memiliki proses analitik
Mardhatillah (2017) yang mendapatkan yang kuat dalam melaksanakan proses
bahwa sebagian besar kelompok responden keperawatan dan menjadi lebih baik
yang didapat yaitu pada kelompok dengan daripada pendidikan yang dibawahnya,
lama masa kerja 5-10 tahun yaitu sebanyak baik pada proses pengkajian, penentuan
18 orang (33,3%). Hal ini disebabkan diagnosa keperawatan, penyusunan
bahwa perawat yang bekerja lebih dari 5 intervensi, melakukan implementasi dan
tahun telah menggambarkan juga melaksanakan proses evaluasi.
pengalamannya dalam mengerjakan tugas
dimana semakin lama seseorang bekerja Berdasarkan hasil penelitian yang telah
maka akan semakin berpengalaman orang didapat, dari variabel beban kerja perawat
tersebut sehingga memiliki kecakapan yang menunjukkan bahwa sebanyak 18 orang
baik. perawat (50%) memiliki beban kerja berat
dan sebanyak 18 orang perawat lainnya
Sehingga peneliti berasumsi bahwa (50%) memiliki beban kerja ringan.
perawat yang telah bekerja selama lebih
dari 5 tahun telah memiliki pengalaman dan Beban kerja perawat yang dimaksud
juga kecakapan yang baik dalam meliputi memberikan terapi injeksi,
melaksanakan tugasnya sehingga hal memberikan terapi per oral, memenuhi
tersebut dapat mempengaruh proses kebutuhan rasa aman dan nyaman,
pendokumentasian asuhan keperawatan. melakukan pendokumentasian asuhan
keperawatan, memberikan laporan ke
Berdasarkan hasil penelitian di atas telah dokter, dan lain-lain.
ditemukan bahwa sebagian besar
responden memiliki tingkat pendidikan Manuaba (2000) dalam Tarwaka & Bakri
terakhir D3. Hal ini sejalan dengan (2016) menyebutkan bahwa terdapat
penelitian yang dilakukan oleh Saputra, Arif beberapa faktor lain yang mempengaruhi
dan Yeni (2019) yang mendapatkan beban kerja yaitu faktor internal seperti
sebagian besar responden penelitian psikis dan somatis dan juga faktor eksternal
dimana didapatkan tingkat pendidikan seperti tugas dan juga lingkungan. Manuaba
terakhir D3 sebanyak 86 orang (56,6%), (2000) dalam Tarwaka & Bakri (2016) juga
dan hasil penelitian ini juga didukung menjelaskan apabila beban kerja
dengan penelitian oleh Kimalaha, Mahfud berlebihan maka akan menimbulkan
dan Anggraini (2019) yang dimana jumlah kelelahan fisik ataupun mental, sedangkan
responden dengan tingkat pendidikan apabila beban kerja yang terlalu sedikit
terakhir D3 didapatkan sebanyak 45 orang akan menyebabkan kebosanan dan juga
(69,2%). Hal ini disebabkan yang dimana rasa monoton dalam menjalan rutinitas
tingkat pendidikan D3 Keperawatan pekerjaan sehari-hari.
merupakan tingkat pendidkan yang paling
banyak dienyam oleh perawat di seluruh Hasil penelitian dari kualitas dokumentasi
Indonesia, sehingga sebagian besar asuhan keperawatan menunjukkan bahwa
responden perawat pada penelitian 69,4% responden mendokumentasikan
memiliki tingkat pendidikan terakhir D3 asuhan keperawatan dengan kualitas yang
Keperawatan. baik. Hal ini sejalan dengan teori Potter &
Perry (2005) yang menyatakan bahwa

Muhammad Oktariq / Tingkat Beban Kerja Perawat Terhadap Kualitas Dokumentasi Asuhan Keperawatan di
Rumah Sakit Jiwa Daerah Samarinda
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 5 No 1, Mei 2022

dokumentasi asuhan keperawatan yang pendokumentasian asuhan keperawatan


berkualitas merupakan hal yang penting selain beban kerja, seperti faktor motivasi
untuk meningkatkan efisiensi, perawatan dan juga faktor supervisi. Begitu juga pada
klien secara individual. Dengan penelitian oleh Fitrianda (2013) yang
diterapkannya pelayanan keperawatan menyatakan bahwa terdapat faktor yang
seperti ini maka dapat bermanfaat bagi juga mempengaruhi proses
pasien antara lain seperti mendapatkan pendokumentasian asuhan keperawatan
pelayanan keperawatan yang bermutu, seperti pengetahuan dan juga sikap pada
efektif dan juga efisien. Sedangkan untuk perawat.
perawat dapat bermanfaat untuk
melaksanakan perawatan yang bermutu Sehingga peneliti berasumsi bahwa
dan dapat menerapkan kemampuan terdapat faktor-faktor lain yang dapat
berpikir kritis. mempengaruhi proses pendokumentasian
asuhan keperawatan di ruang rawat inap
Berdasarkan hasil penelitian menggunakan kelas 3 RSJD Atma Husada Mahakam
uji spearman didapatkan bahwa tidak Samarinda seperti faktor pengetahuan,
terdapat hubungan yang bermakna antara faktor sikap, faktor motivasi dan juga faktor
beban kerja perawat dengan kualitas supervisi.
dokumentasi asuhan keperawatan di ruang
rawat inap kelas 3 RSJD Atma Husada SIMPULAN
Mahakam Samarinda. Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian oleh W. Winarti Dari uraian di atas dapat disimpulkan
dan Widyarti (2015) yang menyebutkan bahwa tidak terdapat hubungan yang
bahwa tidak adanya hubungan beban kerja bermakna antara beban kerja perawat
perawat dengan pelaksanaan dengan kualitas dokumentasi asuhan
pendokumentasian asuhan keperawatan keperawatan di ruang rawat inap kelas 3
yang menunjukkan nilai signifikansi (Sig. 2- RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda.
tailed) = 0,739 > nilai a = 0,05. Situasi ini Untuk itu disarankan bagi peneliti
dilatarbelakangi karena adanya faktor lain selanjutnya untuk menambahkan beberapa
yang mempengaruhi pendokumentasian variabel lain atau penelitian dilakukan
asuhan keperawatan selain beban kerja, dengan metode kualitatif dan dijelaskan
yakni antara lain faktor motivasi dan juga secara lebih detail mengenai faktor-faktor
faktor supervisi. yang mempengaruhi proses
pendokumentasian asuhan keperawatan.
Hal ini berbeda dengan penelitian oleh
Mardhatillah (2017) yang mendapatkan UCAPAN TERIMAKASIH
bahwa beban kerja perawat memiliki
pengaruh yang signifikan dalam Penulis mengucapkan banyak terima kasih
pendokumentasian asuhan keperawatan, kepada semua pihak yang telah membantu
yang pada penelitian tersebut menyatakan dalam proses penyelesaian penelitian ini.
bahwa semakin berat beban kerja maka
maka akan berdampak dengan REFERENSI
dokumentasi asuhan keperawatan yang
tidak baik. Broderick, M. C., & Coffey, A. (2013). Person-centred
care in nursing documentation. International
Journal of Older People Nursing, 8(4), 309–318.
Pada penelitian oleh Endang Susiana (2019) https://doi.org/10.1111/opn.12012
mengenai faktor-faktor yang
Elvahra, Z. (2020). Hubungan Karakteristik Perawat
mempengaruhi kualitas dokumentasi Pada Proses Pendokumentasian Dalam Asuhan
asuhan keperawatan menunjukkan bahwa Keperawatan. Kdk3, 1–14.
terdapat beberapa faktor-faktor lain yang
Endang Susiana, 2019. (2019). Faktor Yang
juga dapat mempengaruhi proses Berhubungan Dengan Mutu Pendokumentasian
Muhammad Oktariq / Tingkat Beban Kerja Perawat Terhadap Kualitas Dokumentasi Asuhan Keperawatan di
Rumah Sakit Jiwa Daerah Samarinda
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 5 No 1, Mei 2022

Asuhan Keperawatan Di Rsud Dr. Soetomo dalam Praktik Keperawatan Profesional (4


Surabaya. Edisi (ed.)). Salemba Medika.
Fitrianda, M. I. (2013). Gambaran Pengetahuan, Sikap Okaisu, E. M., Kalikwani, F., Wanyana, G., & Coetzee,
dan Motivasi Perawat dalam M. (2014). Improving the quality of nursing
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan. 83– documentation: An action research project.
84. Curationis, 37(1).
https://doi.org/10.4102/curationis.v37i1.125
Gomes, D. C., Cubas, M. R., Pleis, L. E., Shmeil, M. A. H.,
1
& Peluci, A. P. V. D. (2016). Terms used by
nurses in the documentation of patient Potter, P. &. (2005). Fundamental of Nursing:
progress. Revista Gaucha de Enfermagem, Concepts, Process, and Practice. Mosby Year.
37(1), e53927. https://doi.org/10.1590/1983-
Undang - undang Republik Indonesia Nomor 44
1447.2016.01.53927
Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit, Pub. L. No.
Indonesia, M. K. R. (2008). Peraturan Menteri 44 (2009).
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129
Saputra, C., Arif, Y., & Yeni, F. (2019). Faktor Yang
Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah
Berhubungan Dengan Kualitas Dan
Sakit (p. 55).
Kelengkapan Dokumentasi Keperawatan.
Kimalaha, N., Mahfud, M., & Anggraini, A. N. (2019). Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES
Pengetahuan dan Beban Kerja Perawat Kendal, 9(3), 187–196.
Berhubungan Dengan Kelengkapan https://doi.org/10.32583/pskm.9.3.2019.187
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di -196
Bangsal Penyakit Dalam dan Bedah. Indonesian
Tamaka, R., Mulyadi, N., & Malara, R. (2015).
Journal of Hospital Administration, 1(2), 79.
Hubungan Beban Kerja Dengan
https://doi.org/10.21927/ijhaa.v1i2.932
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di
Mardhatillah. (2017). Hubungan Beban Kerja Instalasi Gawat Darurat Medik Rsup. Prof. Dr.
Perawat dengan Pelaksanaan R.D Kandou Manado. Jurnal Keperawatan
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di UNSRAT, 3(2), 111069.
Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam, Bedah, dan
Tarwaka, & Bakri, S. H. A. (2016). Ergonomi untuk
Saraf RSUD Dokter Soedarso Pontianak.
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Tanjungpura University, 1–15.
Produktivitas.
Mariyanti, S., & Citrawati, A. (2011). Burnout Pada
Wati, E., & Arini, U. (2020). Hubungan Beban Kerja
Perawat Yang Bertugas Di Ruang Rawat Inap
Perawat Dengan Kelengkapan Pengisian
dan Rawat Jalan RSAB Harapan Kita. Jurnal
Dokumentasi Asuhan Keperawatan. Human
Psikologi, 9(2), 48–59.
Care Journal, 5(2), 588.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik https://doi.org/10.32883/hcj.v5i2.750
Indonesia. (2014). Undang-Undang Republik
Winda Winarti, Widyarti, dan R. (2015). Hubungan
Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 Tentang
Beban Kerja Perawat dengan Pelaksanaan dan
Tenaga Kesehatan. In Menteri Hukum dan Hak
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di ICU
Asasi Manusia Republik Indonesia (p. 78).
Di Rs Pku Muhammadiyah.
Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan: Aplikasi

Muhammad Oktariq / Tingkat Beban Kerja Perawat Terhadap Kualitas Dokumentasi Asuhan Keperawatan di
Rumah Sakit Jiwa Daerah Samarinda

Anda mungkin juga menyukai