DINAS KESEHATAN
M B A Y
Jln Soekarno - Hatta, Email:kadiskesnagekeo@gmail.com
TENTANG
PEDOMAN TATA NASKAH DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN
KABUPATEN NAGEKEO
MEMUTUSKAN
Pada tanggal :
Mengetahui,
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tata Naskah Dinas adalah pengaturan tentang jenis, susunan dan
bentuk, pembuatan, pengamanan, pejabat penandatanganan, dan
pengendalian yang digunakan dalam komunikasi kedinasan. Naskah Dinas
adalah informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang dibuat
dan/atau diterima oleh pejabat yang berwenang di lingkungan Lembaga
Negara dan Pemerintahan Daerah dalam rangka penyelenggaraan tugas
pemerintahan dan pembangunan.
Tata Naskah Dinas merupakan sarana yang cukup efektif dalam
menciptakan arsip pelaksanaan tugas pemerintahan menjadi autentik,
terpercaya, memiliki kepastian, dan dapat dipertanggungjawabkan,
sehingga terwujud tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih dari
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Tata Naskah Dinas juga merupakan salah satu unsur penting yang
harus diperhatikan dalam pengadministrasian di lingkungan Dinas
Kesehatan dan jajarannya. Pengaturan sistem dokumentasi juga
merupakan salah satu proses implementasi akreditasi UPTD Puskesmas
yang sangat penting karena dokumen merupakan acuan kerja, bukti
pelaksanaan dan penerapan kebijakan program dan kegiatan, serta bagian
dari salah satu persyaratan Akreditasi.
Dengan adanya sistem dokumentasi yang baik dalam suatu
institusi/organisasi diharapkan fungsi-fungsi setiap personil maupun
bagian-bagian dari organisasi dapat berjalan sesuai dengan perencanaan
bersama dalam upaya mewujudkan kinerja yang optimal
Agar Dinas Kesehatan dan UPTD Puskesmas memiliki acuan dalam
pelaksanaan kegiatan dan proses pengadministrasian serta memudahkan
4
dalam melakukan dokumentasi perlu disusun Pedoman Tata Naskah bagi
bagi Dinas Kesehatan dan UPTD Puskesmas di Kabupaten Nagekeo.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud
Pedoman ini dimaksudkan agar semua pemangku kepentingan
memiliki acuan dalam melakukan standarisasi tata naskah di Dinas
Kesehatan dan UPTD Puskesmas
2. Tujuan
a. Sebagai acuan bagi Dinas Kesehatan dalam upaya memberi
kemudahan, ketertiban, kepastian, dan efektifitas atas
penyelenggaraan tata naskah dinas, terutama yang
diselenggarakan dengan menggunakan media elektronik.
b. Sebagai acuan bagi UPTD Puskesmas dalam penyusunan
dokumen sesuai yang dipersyaratkan dalam dokumen
akreditasi.
c. Sebagai acuan dalam pelayanan di Puskesmas
d. Sebagai acuan bagi Surveior dalam melakukan penilaian
Akreditasi UPTD Puskesmas
C. SASARAN
Kepala Dinas Kesehatan dan jajarannya serta Kepala UPTD Puskesmas dan
semua staf UPTD Puskesmas dan jaringan dalam wilayah kerja Puskesmas.
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Pedoman Tata Naskah di Lingkungan Dinas Kesehatan
meliputi pengaturan tentang jenis, bentuk, dan penyusunan naskah, serta
kelengkapan naskah termasuk penggunaan logo dan stempel serta
kewenangan penandatanganan naskah.
BAB II
5
JENIS DAN FORMAT NASKAH DINAS
A. KETENTUAN UMUM
6
b) Tulisan “Pemerintah Kabupaten Nagekeo “Dinas Kesehatan dan
UPTD Puskesmas” menggunakan huruf kapital Bookman Old Style
ukuran 12 ditulis tebal (Bold)
Bagian kaki ditulis “Kepala Dinas Kesehatan” dan atau “Kepala UPTD
Puskesmas” disertai nama dan gelar. Bagian bawahnya ditambahkan
Nomor Induk Pegawai (NIP).
5. Tanda tangan dan paraf
7
6. Stempel
8
Dalam Peraturan Bupati nomor 41 tahun 2012 tentang Tata Naskah
Dinas di Kabupaten Nagekeo, jenis naskah dinas berdasarkan
kewenanggannya terdiri dari :
1. Kewenangan Kepala Dinas Kesehatan
a. Produk Hukum
Produk hukum yang dapat ditandatangani oleh Kepala Dinas
Kesehatan adalah Surat Keputusan yang berisi keputusan dan
kebijakan di lingkungan Dinas Kesehatan
b. Surat dinas lainnya :
1) surat biasa;
2) surat keterangan;
3) surat perintah;
4) surat izin;
5) surat perjanjian;
6) surat perintah tugas;
7) surat perintah perjalanan dinas;
8) surat kuasa;
9) surat undangan;
10) surat keterangan melaksanakan tugas;
11) surat panggilan;
12) nota dinas;
13) nota pengajuan konsep naskah dinas;
14) lembar disposisi;
15) telaahan staf;
16) pengumuman;
17) laporan;
18) rekomendasi;
19) berita acara;
20) memo;
21) daftar hadir; dan
22) sertifikat.
2. Kewenangan Kepala UPTD Puskesmas
a. Produk Hukum
Produk hukum yang dapat ditandatangani oleh Kepala UPTD
Puskesmas adalah Surat Keputusan yang berisis keputusan dan
kebijakan di tingkat Puskesmas dan jajarannya.
9
b. Surat dinas lainnya
1. surat biasa;
2. surat perintah;
3. surat perjanjian;
4. surat perintah tugas;
5. surat perintah perjalanan dinas;
6. surat kuasa;
7. surat undangan;
8. surat keterangan melaksanakan tugas;
9. surat panggilan;
10. nota dinas;
11. nota pengajuan konsep naskah dinas;
12. lembar disposisi;
13. telaahan staf;
14. pengumuman;
15. laporan;
16. rekomendasi;
17. berita acara;
18. memo; dan
19. daftar hadir.
10
Hal yang perlu diperhatikan pada bagian konsiderans keputusan
adalah:
(1) Menimbang: memuat alasan atau tujuan atau kepentingan
atau pertimbangan tentang perlu ditetapkannya Keputusan,
huruf awal ditulis dengan huruf kapital dan tanda baca
sesuai ketentuan.
(2) Mengingat: memuat peraturan perundang-undangan sebagai
dasar hukum pengeluaran Keputusan. Peraturan perundang-
undangan yang menjadi dasar hukum adalah peraturan
yang tingkatannya lebih tinggi atau sederajat, dan disusun
berdasarkan hirarki dokumen, dimulai dari undang-undang,
peraturan, keputusan, mulai dari tingkat pusat sampai
daerah serta memperhatikan tahun terbitnya mulai dari
tahun terdahulu sampai tahun terakhir.
11
d) Tata cara pelaksanaan kegiatan, pembiayaan kegiatan, dan
pernyataan bahwa jadwal kerja akan dibuat sebagai lampiran
dituangkan lebih lanjut dalam kerangka acuan kerja program
tahunan yang ditandatangani oleh para pihak;
e) Perubahan kerja sama berisi klausul yang bersifat antisipasi
bila terjadi perubahan terhadap substansi yang
dikerjasamakan;
f) Masa berlaku dan berakhirnya kerja sama memuat tentang
mulai dan berakhirnya kerja sama.
g) Keadaan memaksa (force majeure);
Merumuskan klausula dan waktu yang menyebabkan tidak
dapat dilaksanakan kegiatan yang dikerjasamakan
sebagaimana mestinya;
h) Penyelesaian perselisihan
Berisi cara penyelesaian perselisihan terhadap perjanjian
kerja sama.
i) Ketentuan penutup, berisi pernyataan autentikasi naskah
kerja sama, rangkap 2 (dua) atau sejumlah kesepakatan
pihak yang dikerjasamakan, nama, jabatan, tanda tangan,
dan cap resmi para pihak dan dalam naskah Perjanjian Kerja
Sama menggunakan materai cukup. Naskah perjanjian asli,
yang telah ditandatangani, disimpan di unit yang
melaksanakan fungsi kerjasama.
c. Telaahan staf
Telaahan Staf adalah bentuk uraian yang disampaikan oleh pejabat
atau staf yang memuat analisis singkat dan jelas mengenai suatu
persoalan dengan memberikan jalan keluar/pemecahan yang
disarankan.
Isi telahaan staf memuat tentang:
1) Persoalan, yang memuat pernyataan singkat dan jelas tentang
persoalan yang akan dipecahkan;
2) Praanggapan, yang memuat dugaan yang beralasan,
berdasarkan data yang ada, saling berhubungan sesuai
dengan situasi yang dihadapi, dan merupakan kemungkinan
terjadi di masa yang akan datang;
12
3) Fakta yang mempengaruhi, yang memuat fakta yang
merupakan landasan analisis dan pemecahan masalah;
4) Analisis pengaruh praanggapan dan fakta terhadap persoalan
dan akibatnya, hambatan serta keuntungan dan kerugiannya,
pemecahan atau cara bertindak yang mungkin atau dapat
dilakukan;
5) Kesimpulan, yang memuat intisari hasil telaahan, yang
merupakan pilihan cara bertindak atau jalan keluar; dan
6) Saran, memuat secara ringkas dan jelas saran atau usul
tindakan untuk mengatasi persoalan yang dihadapi.
d. Disposisi
Disposisi merupakan petunjuk tertulis singkat mengenai tindak
lanjut/tanggapan terhadap Naskah Dinas masuk, ditulis secara
jelas pada lembar disposisi dan diberikan oleh pejabat pemerintah
kepada pejabat pemerintah dengan jenjang jabatan di bawahnya.
Disposisi disesuaikan dengan jabatan yang ada di tingkat dinas
maupun UPTD. Disposisi dan dapat diberikan melalui elektronik
yaitu melalui email atau WatsApp
2. Jenis naskah dinas/penyusunan dokumen lainnya:
a. Surat pendelegasian dan pelimpahan wewenang
1) Pengertian
Surat pendelegasian wewenang adalah naskah dinas dari
pejabat yang berwenang kepada bawahan berisi pendelegasian
dengan atas namanya untuk melakukan suatu tindakan
tertentu dalam rangka kedinasan.
Surat pelimpahan wewenang naskah dinas dari pejabat yang
berwenang kepada pejabat sejawat berisi pelimpahan wewenang
dengan atas namanya untuk melakukan suatu tindakan
tertentu dalam rangka kedinasan.
Prinsip yang harus diperhatikan dalam pendelegasian wewenang
adalah: a) seleksi dan susun/uraikan tugas yang akan
didelegasikan secara rasional dan disampaikan kepada penerima
delegasi (delegate). b) seleksi orang yang tepat berdasarkan
kompetensi dan persyaratan yang mendukung. c) berikan
arahan dan motivasi kepada penerima delegasi.
2) Susunan
13
a) Kepala : Kop Puskesmas, Judul ditulis dengan huruf kapital
letak simetris (tengah)
b) Batang tubuh :
Diawali dengan yang bertandatangan dibawah ini yang berisi
nama, NIP, Pangkat/Golongan, Jabatan dari yang
mendelegasikan, selanjutnya memberikan pendelegasian
wewenang kepada nama, NIP, Pangkat/Golongan, Jabatan,
untuk melaksanakan tugas selama…….dengan tugas ….
(berisi uraian tugas yang akan didelegasikan atau
dilimpahkan)
c) Penutup : memuat tempat, tanggal, pemberi delegasi, tanda
tangan, tanda tangan dan nama jelas dilengkapi Gelar dan
NIP (terletak disebelah kanan), selanjutnya sebelah kiri berisi
yang menerima tugas, nama, NIP., Jabatan dan yang paling
bawah mengetahui pimpinan (bila perlu)
b. Standar Operasional Prosedur (SOP)
Standar Operasional Prosedur adalah serangkaian instruksi tertulis
yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan
aktivitas organisasi, bagaimana dan kapan harus dilakukan,
dimana dan oleh siapa dilakukan.
Jenis SOP terdiri dari:
1) SOP Administratif adalah prosedur standar yang bersifat umum
dan tidak rinci dari kegiatan yang dilakukan oleh lebih dari satu
orang aparatur atau pelaksana dengan lebih dari satu peran
atau jabatan.
2) SOP Teknis adalah prosedur standar yang sangat rinci dari
kegiatan yang dilakukan oleh satu orang aparatur atau
pelaksana dengan satu peran atau jabatan.
Prinsip penyusunan SOP:
1) Mudah dan jelas.
2) Efisiensi dan efektivitas.
3) Keselarasan.
4) Keterukuran
5) Dinamis.
6) Berorientasi pada pengguna atau pihak yang dilayani
(customer’s needs)
14
7) Kepatuhan hukum.
8) Kepastian hokum
Prinsip pelaksanaan SOP:
1) Konsisten.
2) Komitmen.
3) Perbaikan berkelanjutan.
4) Mengikat.
5) Seluruh unsur memiliki peran penting.
6) Terdokumentasi dengan baik.
Penyusunan SOP:
1) Penyusunan SOP Administrasi Pemerintahan atau SOP AP
mengikuti pedoman yang tertuang dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan
2) Penyusunan SOP Teknis:
a) Format SOP
Penulisan SOP yang harus tetap di dalam tabel/ kotak yang
terdiri dari : Logo Pemerintah Daerah dan nama instansi,
judul SOP, nomor dokumen, nomor revisi, tanggal terbit dan
tanda tangan Kepala Puskesmas dan logo Puskesmas.
b) Petunjuk pengisisan SOP
(1) Kotak Heading: masing-masing kotak (Logo Daerah,
nama instansi, Judul SOP, No. dokumen, No. Revisi,
Halaman, Prosedur Tetap, Tanggal terbit, Ditetapkan
pimpinan, logo Puskesmas (untuk Puskesmas) diisi
sebagai berikut :
(a) Heading dan kotaknya dicetak pada setiap halaman.
Pada halaman pertama kotak heading harus
lengkap, untuk halaman-halaman berikutnya kotak
heading dapat hanya memuat: logo, nama instansi,
Judul SOP, No. Dokumen, No. Revisi dan Halaman
(b) Judul SOP : berisi nama tindakan yang akan
disusun SOP.
15
(c) Nomor Dokumen : Untuk Penomoran SOP di
disesuaikan dengan penomoran yang ada di
Puskesmas (445/……/SOP/No./Bulan/Tahun
(d) Nomor Revisi : diisi dengan status revisi, untuk
dokumen baru dapat diberi nomor 0, sedangkan
dokumen revisi pertama diberi nomor 1, dan
seterusnya.
(e) Halaman: diisi nomor halaman dengan
mencantumkan juga total halaman untuk SPO
tersebut. Misalnya : halaman pertama: 1/5,
halaman kedua: 2/5, dan seterusnya.
c) Isi SOP terdiri dari pengertian, tujuan, kebijakan, referensi,
prosedur kerja yang berisi persiapan alat dan langkah-
langkah, bagan alir (untuk SOP pelayanan yang tidak
membutuhkan bagan alir, tidak perlu bagan alir), hal yang
perlu diperhatikan, dan unit terkait. Untuk rekaman histori
perubahan ditambahkan jika ada revisi (contoh terlampir).
Penyimpanan dan Pendistribusian SOP adalah berada disimpan di
unit sesuai kebutuhan (unit yang menggunakan), dan dapat berupa
hard copy maupun soft copy (e-file).
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan SOP :
1) Identifikasi kebutuhan SOP apakah sudah ada SOP atau
belum, jika sudah ada apakah masih efektif atau tidak.
2) SOP harus disusun oleh orang atau tim dari unit kerja yang
melakukan pekerjaan tersebut atau tim yang ditunjuk kepala
puskesmas.
3) SOP harus merupakan flow charting dari suatu kegiatan.
Pelaksana atau unit kerja agar mencatat proses kegiatan dan
membuat alurnya kemudian tim diminta memberikan
tanggapan.
4) Didalam SOP harus jelas siapa melakukan apa, dimana,
kapan dan mengapa.
5) SOP jangan menggunakan kalimat majemuk. Subyek,
predikat dan obyek harus jelas, SOP harus menggunakan
kalimat perintah/instruksi dengan bahasa yang dikenal
pemakai.
16
6) SOP harus jelas ringkas dan mudah dilaksanakan. Untuk SOP
pelayanan pasien maka harus memperhatikan aspek
keselamatan, keamanan dan kenyamanan pasien dan harus
mengacu pada standar profesi, standar pelayanan dan
mengikuti perkembangan IPTEK.
7) Setiap SOP harus dievaluasi kepatuhan terhadap langkah –
langkah pelaksanaan SOP dengan membuat daftar tilik,
dengan cara perhitungannya adalah Compliance Rate (CR)
sama dengan jumlah “ya” dibagi jumlah “ya tambah tidak”
dikali 100%.
8) Evaluasi terhadap isi SOP dilakukan setiap minimal 2 tahun
untuk menentukan SOP tersebut perlu direvisi atau tidak.
c. Pedoman dan atau Panduan
1) Pengertian
Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi
arah bagaimana sesuatu harus dilakukan, dengan demikian
merupakan hal pokok yang menjadi dasar untuk menentukan
atau melaksanakan kegiatan.
Panduan adalah merupakan petunjuk dalam melakukan
kegiatan. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa pedoman
mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya meliputi 1
(satu) kegiatan. Agar pedoman/panduan dapat
dimplementasikan dengan baik dan benar, diperlukan
pengaturan melalui SOP.
2) Format Pedoman Pelayanan Unit Kerja
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Sasaran
D. Ruang Lingkup Pelayanan
E. Batasan Operasional
Bab II Standar Ketenagaan
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Pengaturan jadwal
Bab III Standar Fasilitas
17
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
Bab IV Tata Laksana Pelayanan dan Logistik
A. Lingkup Kegiatan
B. Metode
C. Langkah Kegiatan
Bab V Logistik
Bab VI Keselamatan Pasien dan Pengendalian Mutu
Bab VII Keselamatan Kerja
Bab VIII Penutup
3) Format Panduan Pelayanan
Bab I Definisi
Bab II Ruang Lingkup
Bab III Tata Laksana
Bab IV Dokumentasi dan pelaporan
4) Hal-hal yang perlu diperhatikan
a) Setiap pedoman/panduan harus dilengkapi dengan
keputusan Kepala Puskesmas untuk pemberlakukan
pedoman/panduan tersebut. Bila Kepala Puskesmas
diganti, keputusan Kepala Puskesmas untuk
pemberlakuan pedoman/panduan tidak perlu diganti.
Keputusan Kepala Puskesmas diganti bila memang ada
perubahan dalam pedoman/panduan tersebut.
b) Setiap pedoman/panduan sebaiknya dilakukan evaluasi
minimal setiap 2-3 tahun sekali.
c) Bila Lembaga Kesehatan yang lebih tinggi sudah
menerbitkan pedoman/panduan untuk suatu
kegiatan/pelayanan tertentu maka Puskesmas dalam
membuat pedoman/panduan wajib mengacu pada
pedoman/panduan yang diterbitkan tersebut
d. Program Kerja
1) Pengertian
Program berisi rencana kegiatan yang akan dilaksanakan yang
disusun secara rinci yang dipergunakan untuk mencapai
tujuan lembaga/unit kerja.
2) Ketentuan Program Di Dalam Standar Akreditasi Puskesmas
18
Tujuan program : Sebagai panduan dalam melaksanakan
kegiatan unit kerja sehingga tujuan program dapat tercapai.
Tujuan khusus program :
a) Adanya kejelasan langkah-langkah dalam melaksanakan
kegiatan.
b) Adanya kejelasan siapa yang melaksanakan kegiatan dan
bagaimana melaksanakan kegiatan tersebut sehingga
tujuan dapat tercapai.
c) Adanya kejelasan sasaran, tujuan dan waktu pelaksanaan
kegiatan.
3) Format Program Kerja
a) Latar belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan
mengapa program kerja tersebut disusun. Sebaiknya
dilengkapi dengan data-data sehingga alasan diperlukan
program tersebut dapat lebih kuat.
b) Tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan disini adalah merupakan tujuan program. Tujuan
umum adalah tujuan secara garis besarnya, sedangkan
tujuan khusus adalah tujuan secara rinci.
c) Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-
langkah kegiatan yang harus dilakukan sehingga
tercapainya program kerja tersebut. Karena itu antara
tujuan dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan.
d) Cara melaksanakan Kegiatan
Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk
melaksanakan kegiatan pokok dan rincian kegiatan.
e) Sasaran
Sasaran program adalah target per tahun yang spesifik
dan terukur untuk mencapai tujuan-tujuan program
Sasaran program menunjukkan hasil antara yang
diperlukan untuk merealisir tujuan tertentu. Penyusunan
sasaran program perlu memperhatikan hal-hal sebagai
berikut : Sasaran yang baik memenuhi “SMART” yaitu :
Specific, Measurable, Aggressive but Attainable, Result
19
oriented, Time bound (dapat dicapai dalam waktu yang
relatif pendek)
f) Jadwal pelaksanaan kegiatan
Jadwal adalah merupakan perencanaan waktu
melaksanakan langkah-langkah kegiatan program. Lama
waktu tergantung rencana program tersebut dilaksanakan.
Untuk program tahunan maka jadwal yang dibuat adalah
jadwal untuk 1 tahun, sedangkan untuk program 5 tahun
maka jadwal yang harus dibuat adalah jadwal 5 tahun.
g) Evaluasi Kegiatan, Pencatatan dan Pelaporan.
Evaluasi kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan program
secara menyeluruh. Mulai dari evaluasi ketepatan
pelaksanaan sesuai jadwal yang sudah dibuat, jalannya
pelaksanaan, hasil yang diperoleh serta analisa hasil
kegiatan dan rencana tindak lanjut.
20
Latar belakang adalah merupakan jus fikasi atau alasan
mengapa program tersebut disusun. Sebaiknya dilengkapi
dengan data-data sehingga alasan diperlukan program
tersebut dapat lebih kuat.
2) Tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan ini adalah merupakan tujuan Program/kegiatan.
Tujuan umum adalah tujuan secara garis besarnya,
sedangkan tujuan khusus adalah tujuan secara rinci
3) Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah
kegiatan yang harus dilakukan sehingga tercapainya tujuan
Program/kegiatan. Oleh karena itu antara tujuan dan
kegiatan harus berkaitan dan sejalan.
4) Cara melaksanakan kegiatan
Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk
melaksanakan kegiatan pokok dan rincian kegiatan.
Metode tersebut bisa antara lain dengan melakukan rapat,
melakukan audit, dan lain-lain.
5) Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan
terukur untuk mencapai tujuan-tujuan upaya/ kegiatan.
Sasaran Program/ kegiatan menunjukkan hasil antara yang
diperlukan untuk merealisir tujuan tertentu. Penyusunan
sasaran program perlu memperha kan hal-hal sebagai
berikut:
Sasaran yang baik harus memenuhi “SMART” (Lihat kembali
Penjelasannya pada Program Kegiatan)
6) Jadwal pelaksanaan kegiatan
Jadwal adalah merupakan perencanaan waktu untuk
rincian kegiatan yang akan dilaksanakan
7) Sumber Dana
Berisi sumber anggaran pelaksanaan kegiatan dan besaran
kebutuhan anggaran.
8) Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan Pelaporan
Berisi apa yang akan dievaluasi dan yang akan dilaporkan
dari kegiatan yang akan dilaksanakan.
21
9) Penutup
f. Profil Indikator Mutu
1) Pengertian
Profil Indikator Mutu adalah alat yang digunakan untuk
mempermudah pengukuran indicator mutu yang sudah
ditentukan oleh Fasilitas Kesehatan.
2) Kepala : tanpa kop, diawali dengan Unit kerja dan judul
Indikator Mutu diketik simetris (ditengah).
3) Isi Profil indikator dalam bentuk kotak yang meliputi:
a) Judul Indikator
b) Definisi Operasional
c) Tujuan
d) Dasar Pemikiran/Alasan Pemilihan Indikator
e) Dimensi Mutu
f) Numerator
g) Denumerator
h) Formula Pengukuran
i) Kriteria Inklusi
j) Kriteria Eksklusi
k) Metode Pengumpulan Data
l) Cakupan Data
m) Frekwensi Pengumpulan Data
n) Frekwensi Analisa Data
o) Standart
p) Metode Analisa Data
q) Sumber Data
r) Penanggungjawab pengumpul Data
s) Publikasi
g. Manual Mutu
1) Pengertian
Manual mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang
konsisten kedalam maupun keluar tentang sistem manajemen
mutu. Manual mutu disusun, ditetapkan dan dilaksanakan oleh
UPTD Puskesmas
2) Susunan, meliputi :
KATA PENGANTAR
22
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
A. Persyaratan Umum
B. Pengendalian dokumen
C. Pengendalian Rekaman
A. Komitmen Manajemen
B. Sasaran
C. Kebijakan Mutu
A. Umum
C. Luaran Tinjauan
23
C. Infra Struktur
D. Lingkungan Kerja
VII. Penutup
Lampiran (Jika ada)
h. Rencana Usulan Kegiatan
1) Pengertian
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) adalah sebuah proses yang
ditempuh untuk mencapai sasaran kegiatan tahun berikutnya.
RUK disusun pada awal tahun (triwulan I) berdasarkan data
tahun sebelumnya untuk usulan kegiatan tahun berikutnya,
sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja Anggaran tahun
berikutnya. RUK disusun berdasarkan analisa permasalahan
yang ditemukan secara bersama sama yang dihadiri oleh lintas
sector dan masyarakat sebagai sasaran pelayanan.
2) Susunan dokumen RUK meliputi :
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan (umum, khusus)
C. Visi, Misi, Motto, Budaya Kerja, Tata Nilai
A. Identifikasi Masalah
B. Analisa Masalah
C. Prioritas Masalah
24
D. Penyebab Masalah
A. Kesimpulan
B. Saran
Lampiran
i. Rencana Strategi
1) Pengertian
Rencana Strategi (Renstra) merupakan dokumen perencanaan
taktis-strategis yang menjabarkan potret permasalahan
pembangunan untuk memecahkan permasalahan daerah
secara terencana dan bertahap melalui sumber pembiayaan
APBD setempat, dengan mengutamakan kewenangan yang
wajib disusun sesuai dengan prioritas dan kebutuhan daerah.
2) Susunannya meliputi: halaman judul, kata pengantar, daftar
isi, daftar tabel dan isi Renstra.
3) Isi Renstra terdiri dari :
a) Dinas Kesehatan :
Susunan Renstra Dinas Kesehatan disesuaikan dengan
format yang telah disusun atau dibuat oleh daerah sehingga
sama untuk setiap SKPD.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Landasan Hukum
C. Tujuan (umum, khusus)
D. Sistematika Penulisan
B. Sumber Daya
25
D. Tantangan dan peluang Pengembangan Pelayanan
A. Tujuan
B. Sasaran
A. STRATEGI
B. ARAH KEBIJAKAN
LAMPIRAN
b) UPTD Puskesmas :
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Landasan Hukum
C. Tujuan (umum, khusus)
D. Sistematika Penulisan
26
II. GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS
C. Sumber Daya
LAMPIRAN
27
BAB III
PENYUSUNAN DAN PENGAMANAN NASKAH DINAS
A. Prinsip
Penyusunan naskah dinas memperhatikan prinsip:
1. Kejelasan berarti harus memperhatikan aspek fisik dan materi.
2. Ketelitian berarti harus sesuai dengan bentuk, susunan, pengetikan,
isi, struktur dan kaidah bahasa.
3. Tepat dan akurat berarti yang dikemukakan dalam naskah dinas
adalah fakta yang benar.
4. Singkat dan padat, berarti harus menggunakan bahasa Indonesia
yang formal, efektif, singkat dan lengkap.
5. Logis dan meyakinkan berarti naskah yang disusun harus runtut
dalam penuangan gagasan ke dalam naskah dinas dan dilakukan
menurut urutan yang logis dan meyakinkan sehingga mudah
dipahami oleh penerima naskah dinas.
6. Pembakuan naskah sesuai dengan peraturan berarti naskah yang
disusun harus mengikuti aturan yang berlaku.
B. Prosedur
1. Penyusunan Konsep
Setiap naskah dinas yang akan ditindaklanjuti wajib dilakukan
dengan penyusunan konsep yang harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
a. Konsep naskah dinas disusun/disiapkan oleh pejabat dengan
menggunakan verbal konsep.
28
b. Setiap verbal konsep yang diajukan kepada pimpinan wajib
terlebih dahulu diteliti oleh pejabat tata usaha mengenai:
1) Redaksi, sesuai dengan penggunaan bahasa Indonesia yang
baik dan benar; dan
2) Bentuk, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
C. Registrasi Naskah Dinas
1. Setelah naskah dinas mendapat persetujuan dari pejabat yang
berwenang, konsep tersebut diregistrasi dan diberi nomor
naskah dinas dan tanggal dengan tinta basah. Registrasi naskah
dinas merupakan segmen penting dalam pemberkasan, sehingga
dapat disusun berdasarkan kronologis dan memberikan
kemudahan temu balik.
2. Penomoran naskah dinas berupa peraturan tata naskah dinas
lingkungan Puskesmas, menggunakan nomor urut dan tahun
berjalan.
D. Pengetikan
Naskah Dinas harus diketik dengan huruf dan ukuran kertas sesuai
dengan yang telah ditentukan pada bab 2.
E. Bentuk Huruf (fonts)
Setiap tulisan naskah dinas kecuali pembentukan peraturan
perundang-undangan menggunakan bentuk huruf Bookman Old
Style, Arial, Times New Roman ukuran 12 (dua belas) dan spasi 1
(satu) sampai dengan 1,5 (satu setengah).
F. Tembusan
Tembusan surat dicantumkan di sebelah kiri bawah, yang
menunjukan bahwa pihak tersebut perlu mengetahui isi surat
tersebut. Setelah penulisan nama pejabat, tidak perlu ada
pencantuman kata sebagai laporan.
G. Lampiran
(1) jika naskah memiliki beberapa lampiran, setiap lampiran harus
diberi nomor urut dengan angka romawi.
(2) Nomor halaman lampiran merupakan nomor lanjutan dari
halaman sebelumnya.
(3) Setiap Naskah Dinas sebelum ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang menandatangani terlebih dahulu dilakukan
pembubuhan paraf/diparaf.
29
(4) Paraf dilakukan oleh pejabat terkait secara horizontal dan
vertikal.
H. Pengelolaan dan Pengamanan Naskah Dinas
1. Surat Masuk
Pengelolaan surat masuk dilakukan melalui:
a. Setelah menerima surat masuk:
1) Diagenda dan diklasifikasi sesuai sifat surat serta
didistribusikan ke unit pengelola;
2) unit pengelola menindaklanjuti sesuai dengan klasifikasi
surat dan arahan pimpinan; dan
3) surat masuk diarsipkan pada unit tata usaha.
b. copy surat jawaban yang mempunyai tembusan disampaikan
kepada yang berhak.
c. alur surat menyurat diselenggarakan melalui mekanisme dari
tingkat pimpinan tertinggi hingga ke pejabat struktural
terendah yang berwenang.
2. Surat Keluar
Pengelolaan surat dilakukan melalui tahapan:
30
b. Surat rahasia disingkat R, merupakan surat yang
materi dan sifatnya memiliki tingkat keamanan tinggi yang
berdampak kepada kerugian negara, disintegrasi bangsa.
31
BAB IV
PENUTUP
Pedoman Tata Naskah Dinas ini agar dapat digunakan sebagai acuan dalam
melakukan kegiatan administrasi di lingkungan Dinas Kesehatan dan UPTD
Puskesmas.
Ditetapkan di Mbay
pada tanggal …………….2021
32
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN
NAGEKEO
NOMOR : 445/DINKES.NGK/SK/ /12/2021
TANGGAL : 31 Desember 2021
JUDUL
No. Dokumen
No Revisi :00
Tanggal Terbit :
SOP ……………………..
Halaman :½
33
Halaman berikutnya :
JUDUL
No. Dokumen
No Revisi :00
Tanggal Terbit :
SOP
……………………..
Halaman : 2/2
Unit Terkait
Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
historis diberlakukan
perubahan (jika
ada revisi)
2. Pendelegasian wewenang
34
PEMERINTAH KABUPATEN NAGEKEO
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS…….
Jln. …………. Kode ………
Email: …………
SURAT PENDELEGASIAN
NOMOR :
Yang bertandatangan dibawah ini :
a. Nama :
b. NIP :
c. Pangkat/Golongan :
d. Jabatan :
Memberikan pendelegasian wewenang kepada :
a. Nama : …………………………………….
b. NIP : …………………………………….
c. Jabatan : …………………………………….
Untuk melaksanakan tugas/tindakan ……selama……dengan uraian tugas
sebagai berikut :
1. ……..
2. ……..dst
Mengetahui,
Kepala…..
(…………..)
NIP ………
3. Pelimpahan Tugas
35
PEMERINTAH KABUPATEN NAGEKEO
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS…….
Jln. …………. Kode ………
Email: …………
a. Nama : …………………………..
b. NIP : …………………………..
c. Jabatan : ………………………….
a. Nama : …………………………………….
b. NIP : …………………………………….
c. Jabatan : …………………………………….
1. ……….
2. ………. dst
Mengetahui,
Kepala…..
(…………..)
NIP ………
36
4. Kerangka Acuan
Logo
PEMERINTAH KABUPATEN NAGEKEO Pusk
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS…….
Jln. …………. Kode ………
Email: …………
Nama Kegiatan :
Pelaksana :
A. Latar belakang
B. Tujuan umum dan tujuan khusus
C. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
D. Cara melaksanakan kegiatan
E. Sasaran
F. Jadwal pelaksanaan kegiatan
G. Sumber Dana
H. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
I. Penutup
(…………………………………….)
NIP. ……………….
37
Pelaksana Kegiatan
Nama Lengkap Dan Tanda Tangan
5. Program Kerja
Logo
PEMERINTAH KABUPATEN NAGEKEO Pusk
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS…….
Jln. …………. Kode ………
Email: …………
PROGRAM KERJA
A. LATAR BELAKANG
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………dst
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
…………(ex : Meningkatkan mutu pelayanan dengan terlaksananya
identifikasi dan penurunan risiko infeksi di Puskesmas yang didapat dan
ditularkan dari pasien, staf klinis dan non klinis, keluarga, dan pengunjung)
2. Tujuan Khusus :
38
a. ……………………………………..
b. ……………………………………..
c. …………………………………… dst
39
E. SASARAN
NO KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN SASARAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 ……………………… √ √ √
2 ………………………. √ √
3 ……………………… √ √
4 ……..………………. √
5 ……………………..dst √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
40
G. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………..
………………………………. …………………………………………….
………………………………. …………………………………..
41
6. Profil Indikator
7. Keputusan
NOMOR……. TAHUN……….
TENTANG
……………………………………………………
MEMUTUSKAN :
43
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA ….…….
TENTANG...........
KESATU : …………………………………………………………………………….
KEDUA : …………………………………………………………………………….
KETIGA : …………………………………………………………………………….
Ditetapkan di ……….
pada tanggal ………………….
KEPALA ……………
.............................................
NIP. …………………………………
8. Telaahan Staf
TELAAHAN STAF
Kepada : ..................................................
Dari : ..................................................
Tanggal : ..................................................
Nomor : ..................................................
Sifat :...................................................
Lampiran : ..................................................
Perihal : ..................................................
I. Persoalan.
II. Praanggapan
44
III. Fakta-Fakta yang mempengaruhi
IV. Analisis
V. Kesimpulan
VI. Saran
Kepala ……………………….
.................................................
NIP. ………………………………….
LOGO
PERJANJIAN KERJA SAMA
INSTANSI
ANTARA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN NAGEKEO
DENGAN
.............................................................................
TENTANG
............................................................................
Nomor : /HK/1/2017
Nomor :
Pada hari ini Kamis tanggal ...Bulan ...Tahun..., kami yang bertanda tangan
dibawah ini :
45
Pasal 1
PENUNJUKAN
PIHAK KE I menunjuk PIHAK KE II untuk memberikan ........................
Pasal 2
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 3
RUANG LINGKUP PELAYANAN
Pasal 4
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KE I
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 9
Pasal 10
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
46
Pasal 11
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MOJEURE)
Pasal 12
Pasal 13
PEMBERITAHUAN
Pasal 14
PENUTUP
PIHAK KE II PIHAK KE I
NIP NIP
Ditetapkan di ……..
pada tanggal 31 Desember 2021
47
NIP. 19720123 200012 2 00
48