DINAS KESEHATAN
Jalan Letjen Suprapto No. 103 Telp. (0260) 411408. Fax ( 0260) 417936
Subang Kode Pos 41211
TENTANG
TATA NASKAH DINAS
DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG
MEMUTUSKAN:
Lampiran
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Subang
Nomor Ks. 01.01 / 010 / Kepeg / SK
Tentang Tata naskah di Lingkungan
Dinas Kesehatan Kabupaten Subang
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pengaturan terhadap administrasi pemerintahan pada dasarnya
adalah upaya untuk membangun prinsip-prinsip pokok, pola pikir, sikap,
perilaku, budaya dan pola tindak administrasi yang demokratis, objektif,
dan profesional dalam rangka menciptakan keadilan dan kepastian hukum.
Undang-Undang ini merupakan keseluruhan upaya untuk mengatur
kembali Keputusan dan/atau Tindakan Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
AAUPB.
Tata naskah dinas sebagai salah satu unsur administrasi umum
mencakup pengaturan tentang jenis, penyusunan, penggunaan lambang
negara, logo, cap dinas, serta penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar dalam naskah dinas. Keterpaduan tata naskah dinas Kementerian
Kesehatan sangat diperlukan untuk menunjang kelancaran komunikasi
tulis instansi dalam penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan dalam bidang kesehatan secara efektif dan efisien. Untuk itu
diperlukan Pedoman Tata Naskah Dinas sebagai pedoman atau acuan
dalam melaksanakan tata laksana pemerintahan di lingkungan Dinas
Kesehatan Kabupaten Subang.
B. Asas – Asas
1. Asas Epektif dan efsiensi
Konsep dasar penyusunan dan penulisan naskah dilakukan secara
epektif dan efesien dalam penggunaan lembar naskah dan kata – kata
sesuai dengan ejaan yang benar sesua dengan ketentuan yang ada.
2. Asas Pembakuan
Tata naskah disusun dan dibuat berdasarkan regulasi yang ada dan
sebagai administrasif formil yang diberlakukan di lingkup UPTD
Puskesmas DTP Sagalaherang.
3. Asas Pertanggungjawaban
Penyelenggaraan tata naskah dinas dapat dipertanggungjawabkan dari
segi isi, format, prosedur, kerarsipan, kewenangan dan keabsahan.
4. Asas Keamanan
Naskah harus aman secara penyimpanan, dan visualisai sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
C. Tujuan
Tujuan penetapan Tata naskah di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten
Subang adalah:
1. Tercapainya kesamaan pengertian dan pemahaman dalam
penyelenggaraan tata naskah di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang;
2. Terwujudnya keterpaduan penyelenggaraan tata naskah dinas dengan
unsur lainnya dalam lingkup administrasi umum;
3. Terwujudnya kemudahan dan kelancaran dalam komunikasi tulis;
4. Tercapainya efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan tata naskah dinas;
5. Berkurangnya tumpang-tindih dan pemborosan penyelenggaraan tata
naskah dinas.
D. Prinsip Umum
Penyelenggaraan Naskah Dinas di lingkungan Dinas Kesehatan
Kabupaten Subang dilaksanakan berdasarkan prinsip:
1. Prinsip ketelitian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a,
penyelenggaraan Naskah Dinas dilaksanakan secara teliti dan cermat
dari bentuk, susunan pengetikan, isi, struktur, kaidah bahasa dan
penerapan kaidah ejaan didalam pengetikan.
2. Prinsip kejelasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b,
penyelenggaraan Naskah Dinas dilaksanakan dengan memperhatikan
kejelasan aspek fisik dan materi dengan mengutamakan metode yang
cepat dan tepat.
3. Prinsip singkat dan padat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c,
penyelenggaraan Naskah Dinas dilaksanakan dengan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
4. Prinsip logis dan meyakinkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
huruf d, penyelenggaraan Naskah Dinas dilaksanakan secara runtut dan
logis dan meyakinkan serta struktur kalimat harus lengkap dan efektif.
E. Ruang Lingkup.
Ruang lingkup dari Tata naskah di lingkungan Dinas Kesehatan ini adalah
sebagai pedoman tata naskah yang digunakan di Kantor Dinas Kesehatan,
UPTD Puskesmas, UPTD Labkesda dan UPTD Farmasi, yang terdiri dari :
1. Ketentuan Umum
2. Pengelolaan
3. Penyusunan dan penulisan.
4. Pengendalian Naskah
5. Pembinaan Pengawasan
BAB. II
KETENTUAN UMUM
D. Kecepatan Proses
Kecepatan proses sebagaimana dilakukan melalui pencantuman kode
pada naskah dinas, dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Amat segera/kilat, dengan batas waktu 24 jam setelah surat diterima;
2. Segera, dengan batas waktu 2 x 24 jam setelah surat diterima;
3. Penting, dengan batas waktu 3 x 24 jam setelah surat diterima; dan
4. Biasa, dengan batas waktu maksimum 5 hari kerja setelah surat
diterima.
BAB. V
BENTUK DAN SUSUNAN NASKAH DINAS
A. Surat Keputusan
1. Pengertian
Surat keputusan adalah naskah dinas dalam bentuk dan susunan
produk hukum yang bersifat penetapan konkrit, individual dan final.
Surat Keputusan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehataan atau
Kepala UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Puskesmas merupakan
garis besar yang bersifat mengikat dan wajib dilaksanakan oleh
penanggungjawab maupun pelaksana. Penyusunan Surat Keputusan
tersebut harus didasarkan pada peraturan dan perundangan baik
Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan
Menteri, Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah, dan pedoman-
pedoman teknis yang berlaku seperti yang ditetapkan oleh Kementerian
Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Dinas Kesehatan Provinsi dan
Dinas Kesehatan Kabupaten.
2. Wewenang Penetapan dan Penandatanganan
Pejabat yang berwenang menetapkan dan menandatangani Surat
Keputusan adalah pejabat tertinggi, yaitu :
a) Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan, pejabat yang berwenang
adalah Kepala Dinas Kesehatan.
b) Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas, pejabat yang berwenang
adalah Kepala Puskesmas.
3. Susunan
a) Pembukaan
1) Ditulis seluruhnya dengan huruf kapital;
2) Ditulis simetris, diletakkan di tengah margins;
3) Kebijakan : diawali dengan kata keputusan, tanpa diawali
kata surat (untuk UPTD Puskesmas, sebutkan
UPTD Puskesmas yang bersangkutan;
4) Nomor : dokumen dibuat mengikuti ketentuan
sebagaimana tercantum dalam ketentuan Pasal
16 diatas;
5) Judul : ditulis judul Peraturan/Keputusan tentang hal
yang ditetapkan dalam keputusan tersebut;
6) Tulis “DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA”
7) Jabatan : jabatan pembuat keputusan ditulis simetris,
diletakkan di tengah margins dan diakhiri dengan
tanda koma ( , ).
b) Konsideran
1) Menimbang
(a) Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang
menjadi latar belakang dan alasan pembuatan keputusan;
(b) Huruf awal kata “Menimbang” ditulis dengan huruf kapital
diakhiri dengan tanda baca titik dua ( : ) dan diletakkan di
bagian kiri;
(c) Konsideran menimbang diawali dengan penomoran
menggunakan huruf kecil dan dimulai dengan kata “bahwa”
dengan “b” huruf kecil.
2) Mengingat
(a) Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan
yang memerintahkan pembuat peraturan/surat keputusan
tersebutKata “Mengingat” ditulis sejajar dengan kata
“Menimbang”;
(b) Perundangan ditulis tanpa menggunakan garis miring ( / );
(c) Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan
sesuai dengan hirarki tata perundangan dengan tahun yang
lebih awal disebut lebih dulu, diawali dengan nomor 1, 2,
dst, dan diakhiri dengan tanda baca (;).
(d) Hirarki perundangan
(1) Undang-Undang
(2) Peraturan Pengganti Undang-Undang;
(3) Peraturan Pemerintah;
(4) Peraturan Presiden;
(5) Keputusan Presiden;
(6) Peraturan Menteri Kesehatan;
(7) Keputusan Menteri kesehatan;
(8) Peraturan Gubernur;
(9) Peraturan Daerah;
(10) Peraturan Bupati.
(11) Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan (untuk Surat
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas)
3) Diktum
a) Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah
seluruhnya dengan huruf capital;
b) Diktum “Menetapkan” huruf awal ditulis dengan huruf
kapital, ditulis sejajar dengan kata “Menimbang” dan
“Mengingat”. Huruf awal kata menetapkan ditulis dengan
huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua ( : );
c) Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan, ditulis
seluruhnya dengan huruf kapital dan diakhiri tanda baca
titik (.)
4) Batang Tubuh
a) Batang tubuh memuat semua substansi peraturan/surat
keputusan yang dirumuskan dalam diktum-diktum
misalnya:
Kesatu :
Kedua :
dst :
b) Dicantumkan saat berlakunya Peraturan/Surat Keputusan,
perubahan, pembatalan, pencabutan ketentuan dan
peraturan lainnya, dan
c) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran surat
keputusan dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh
pejabat yang menetapkan surat keputusan.
5) Kaki
Kaki peraturan/surat keputusan merupakan bagian akhir
substansi yang memuat penanda tangan penerapan
peraturan/surat keputusan, pengundangan peraturan /
keputusan yang terdiri dari :
a) Tempat dan tanggal penetapan
b) Nama jabatan diakhiri dengan tanda koma (,)
c) Tanda tangan pejabat
d) Nama lengkap pejabat yang menandatangani
6) Penandatanganan :
Peraturan/Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan atau
Kepala UPTD Puskesmas yang bersangkutan ditandatangani
oleh Kepala Dinas Kesehatan atau Kepala UPTD Puskesmas
yang bersangkutan, dituliskan nama tanpa gelar.
7) Lampiran Peraturan/Surat Keputusan
a) Lampiran ditulis dan diletakan di kanan atas.
b) Halaman pertama harus dicantumkan nomor, tanggal dan
Judul Peraturan/ Surat Keputusan,
c) Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Kepala Dinas
Kesehatan atau Kepala UPTD Puskesmas yang
bersangkutan.
Beberapa hal yang perlu diperha kan untuk dokumen Peraturan /
Surat Keputusan yaitu:
a) Jika surat keputusan lebih dari satu halaman, halaman kedua,
ketiga dan seterusnya ditulis tanpa menggunakan kop surat,
dan penandatanganan Kepala Dinas Kesehatan atau Kepala
UPTD Puskesmas yang bersangkutan diletakkan di halaman
terakhir.
b) Kebijakan yang telah ditetapkan Kepala Dinas Kesehatan atau
Kepala UPTD Puskesmas yang bersangkutan tetap berlaku
meskipun terjadi penggantian Kepala Dinas Kesehatan atau
Kepala UPTD Puskesmas hingga adanya kebutuhan revisi atau
pembatalan.
c) Untuk Kebijakan berupa Peraturan, pada Batang Tubuh dan
ditulis sebagai diktum tetapi dalam bentuk Bab-bab dan Pasal-
pasal.
Contoh Format Surat Keputusan
TENTANG Judul
……………………………………………………………………………………………. Keputusan
……………………………………………………………………………………………. yang ditulis
huruf kapital
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Memuat alasan
Menimbang : a. bahwa …………………………………………………………………………..;
tentang perlu
b. bahwa …………………………………………………………………………..; ditetapkannya
keputusan
Memuat
Mengingat : 1. Undang - Undang ……… peraturan yang
menjadi dasar
2. Peraturan Pemerintah…….. dietetapkanny
3. Peraturan Presiden…. a keputusan
KESATU : .........
KEDUA : Dst…..
Alamat sesuai
dengan alamat
instansi dan
Ditetapkan di : ……… tanggal
penandatanga
Pada tanggal : …………. nan
NAMA
Contoh Format Lampiran Surat Keputusan
Judul
Keputusan
………………………………………………………………………………………… yang ditulis
huruf kapital
……………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………….. Memuat
substansi
…………………………………………………………………………………………………………………………….. tentang
lampiran
……………………………………………………………………………………………………………………………..
kebijakan yang
…………………………………………………………………………………………………………………………….. ditetapkan
……………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………..
Alamat sesuai
dengan alamat
Ditetapkan di : ……… instansi dan
Pada tanggal : …………. tanggal
penandatanga
nan
KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG,
Nama jabatan
dan nama
ditulis dengan
huruf kapital
NAMA dan dicetak
teba
B. Standar Operasional / SOP
1. Pengertian
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah serangkaian instruksi
tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan
aktivitas organisasi, bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan
oleh siapa dilakukan.
2. Format penulisan
a) Kop heading.
Kop heading hanya untuk halaman pertama, untuk halaman
selanjutnya tanpa menggunakan kop heading. Untuk dinas
kesehatan kop heading menampilkan logo Pemerintah daerah, untuk
kop
b) Komponen SOP
1) Pengertian
Berisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan dan atau definisi
tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau menyebabkan
salah pengertian/menimbulkan multi persepsi.
2) Tujuan
Berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik, dengan diawali
dengan kalimat aktif dengan komposisi kalimat antara lain:
(a) Menetapkan acuan/pedoman/langkah-langkah dan
seterusnya.
(b) Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dan seterusnya
3) Kebijakan
Berisi kebijakan (SK) pimpinan / kepala yang memuat dasar
dibuatnya SOP tersebut.
4) Referensi
Berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan SOP, bisa
berbentuk buku, peraturan perundang-undangan, ataupun
bentuk lain sebagai bahan pustaka.
5) Prosedur/langkah-langkah
Merupakan bagian utama yang menguraikan langkah-langkah
kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja tertentu.
6) Diagram Alir/bagan alir (Flow Chart)
(a) Diagram alir/bagan alir digunakan untuk memudahkan
dalam pemahaman langkah-langkah dalam SOP.
(b) Diagram alir dalam SOP wajib digunakan untuk kegiatan
yang sudah dibakukan dalam pedoman antara lain
penyelenggaraan program dan penyelenggaraan
pelayanan/tindakan klinis. sedangkan untuk tindakan yang
berkaitan dengan fungsi manajemen tidak wajib dibuat.
(c) Diagram alir disusun dalam SOP berdasarkan urutan
langkah-langkah proses kegiatan dan tidak boleh diacak.
(d) Diagram alir mikro, menunjukkan rincian kegiatan-kegiatan
dari tiap tahapan diagram makro, bentuk simbol sebagai
berikut:
Awal kegiatan
Akhir Kegiatan
Simbol Keputusan
Penghubung
Dokumen
Arsip
USULAN KENAIKAN
PANGKAT DAN JABATAN
Dinas Kesehatan
SUB. BAGIAN
Kabupaten Subang
HUKUM, Kasubag. HKU
KEPEGAWAIAN DAN
UMUM Ujang Kusyana, SKM., M.H.
NIP. 19760620 200701 1 010
1. Pengertian Mekanisme usulan dan pengelolaan dokumen Kenaikan Pangkat dan Jabatan
( KPJ ) PNS di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang.
2. Tujuan SOP ini dibuat sebagai acuan usulan kenaikan pangkat dan jabatan.
3. Dasar Hukum Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Nomor 01.01.02 /094
Kepeg. Tentang uraian tugas sub bagian HKU Dinkes Kab. Subang.
3 14
5
6
6
9 1
10
11
12 14
13
14
15 5
16
17 3
18 3
19
*)Usulan KPJ dari Dinas Kesehatan ke BKPSDM adalah 4 bulan sebelum TMT SK terbit.
C. Pedoman
Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah
langkah-langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar
untuk menentukan dan melaksanakan kegiatan. Panduan adalah
petunjuk dalam melakukan kegiatan, sehingga dapat diar kan pedoman
mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya mengatur 1 (satu)
kegiatan. Pedoman/ panduan dapat diterapkan dengan baik dan benar
melalui penerapan SOP. Mengingat sangat bervariasinya bentuk dan isi
pedoman/ panduan maka dinas kesehatan atau UPTD (Unit Pelaksana
Teknis Daerah) Puskesmas menyusun/membuat sistema ka buku
pedoman/ panduan sesuai kebutuhan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikkan untuk dokumen pedoman
atau panduan yaitu:
1. Setiap pedoman atau panduan harus dilengkapi dengan peraturan
atau keputusan Kepala Dinas atau Kepala UPTD (Unit Pelaksana
Teknis Daerah) untuk pemberlakuan pedoman/ panduan tersebut.
2. Peraturan Kepala Dinas atau Kepala UPTD (Unit Pelaksana Teknis
Daerah) tetap berlaku meskipun terjadi penggantian Kepala Dinas
atau Kepala UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah).
3. Setiap pedoman / panduan sebaiknya dilakukan evaluasi minimal
setiap 2-3 tahun sekali.
4. Bila Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Pedoman/Panduan
untuk suatu kegiatan / pelayanan tertentu, maka FKTP dalam
membuat pedoman / panduan wajib mengacu pada pedoman /
panduan yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan.
5. Format baku sistematika pedoman panduan yang lazim digunakan
sebagai berikut:
a) Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja
Kata pengantar
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum Dinas Kesehatan atau UPTD
Puskesmas
BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan
BAB IV Struktur Organisasi
BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB VI Uraian Jabatan
BAB VII Tata Hubungan Kerja
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB IX Kegiatan Orientasi
BAB X Pertemuan/ Rapat
BAB XI Pelaporan
1. Pelaporan Harian
2. Pelaporan Bulanan
3. Pelaporan Tahunan
D. Kerangka Acuan
Kerangka acuan disusun untuk program atau kegiatan yang akan dilakukan
oleh FKTP. Program/kegiatan yang dibuat kerangka acuan adalah sesuai dengan
standar akreditasi.
Dalam menyusun kegiatan harus jelas tujuan dan kegiatan-kegiatan yang
akan dilakukan dalam mencapai tujuan umum dan tujuan khusus yang
merupakan tujuan dari tiap-tiap kegiatan yang akan dilakukan. Dalam kerangka
acuan harus dijelaskan bagaimana cara melaksanakan kegiatan agar tujuan
tercapai dengan dengan penjadwalan yang jelas dan evaluasi serta pelaporan.
Penulisan diawali dengan KOP dinas / UPTD Puskesmas, judul dan
nomor kerangka acuan. Sistematika/format penulisan kerangka acuan
sebagai berikut :
1. Pendahuluan
2. Latar Belakang
3. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
4. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
5. Cara Melaksanakan Kegiatan
6. Sasaran
7. Jadual Pelaksanaan Kegiatan
8. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
9. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
10. Jika kerangka acuan lebih dari satu halaman, maka halaman kedua
tanpa kop Dinas/FKTP.
E. Daftar Tilik
Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan
secara konsisten, diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian kegiatan,
untuk diingat, dikerjakan, dan diberi tanda (check-mark). Daftar tilik
digunakan untuk mengecek kepatuhan terhadap SOP .
Komponen Daftar Tilik diantaranya :
1. Kop Daftar Tilik
Kotak heading hanya dibuat pada halaman pertama, berisi judul,
nomor dokumen, nomor revisi, tanggal terbit dan halaman
2) Identitas sasaran
Identitas sasaran adalah nama petugas yang melaksanakan dan
menerapkan SOP, terdiri dari nama petugas, jabatan dan tanggal
kegiatan pemantauan/evaluasi.
3) Penelusuran dilakukan dengan melakukan observasi petugas sesuai
dengan pertanyaan yang telah disusun dan menuangkan hasil
pengamatan dalam kolom ya atau tidak.
4) Cara menghitung Compliance Rate/CR.
Compliance Rate/CR adalah ukuran tingkat keaptuhan petugas dalam
melakukan kegiatan sesuai dengan SOP yang sudah dibuat. Cara
menghitung CR adalah sebagai berikut:
Nama petugas :
Jabatan :
Tanggal pelaksanaan :
Tidak
No Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1 Apakah wakil manajemen mutu bersama kepala
Puskesmas mempersiapkan pertemuan tinjauan
manajemen?...
2 Apakah wakil manajemen mutu mengundang
peserta pertemuan?..
3 Apakah kepala Puskesmas memberikan
sambutan dan arahan pada pertemuan tinjauan
manajemen?..
4 Apakah wakil manajemen mutu memimpin
pertemuan tinjauan manajemen?
5 Apakah wakil manajemen mutu memberikan
kesimpulan pertemuan tinjauan manajemen?
Jumlah jawaban Ya
COMPLIANCE RATE = X 100 %
Jumlah jawaban Ya + Tidak
F. Surat Edaran
1. Pengertian
Surat edaran adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan,
penjelasan dan/atau petunjuk cara melaksanakan hal tertentu yang
dianggap penting dan mendesak.
2. Susunan
Susunan Surat Edaran terdiri dari :
a) Kepala Surat Edaran, yang terdiri dari :
b) Nama tempat ditetapkan;
c) Tanggal, Bulan dan Tahun;
d) Pejabat / alamat yang dituju;
e) Kata “ SURAT EDARAN “ ditempatkan ditengah lembar isi naskah
dinas dan ditulis hurup capital;
f) Nomor mengikuti ketentuan sebagaimana tercantum dalam
ketentuan Pasal 16 diatas;
g) Judul surat edaran ditempatkan ditengah lembar isi naskah dinas
dan ditulis hurup capital.
3. Isi Surat Edaran
Isi Surat Edaran dituangkan / dirumuskan dalam bentuk uraian
4. Bagian Akhir Surat Edaran, terdiri atas :
a) Nama jabatan ditulis dengan menggunakan huruf capital yang
diakhiri dengan tanda koma ( , )
b) Tanda Tangan Pejabat;
c) Nama (ditulis dengan hurup capital), Pangkat, dan NIP bagi PNS;
d) Stempel.
5. Penandatanganan
Surat Edaran yang ditandatangani oleh Kepala Dinas / Kepala
Puskesmas .
Kepada :
Yth. ……………………….
di
……………………
G. Surat Biasa;
1) Pengertian
Surat biasa adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan,
pertanyaan, permintaan jawaban atau saran dan sebagainya.
2) Susunan
Susunan Surat Biasa terdiri atas :
a) Nama tempat ditetapkan;
b) Tanggal, bulan, tahun;
c) Pejabat alamat yang dituju;
d) Nomor Surat;
e) Sifat surat;
f) Hal Surat.
Isi surat biasa dirumuskan dalam bentuk uraian
Bagian akhir surat biasa terdiri atas:
a) Nama jabatan ditulis dengan menggunakan huruf capital yang
diakhiri dengan tanda koma ( , )
b) Tanda Tangan Pejabat;
c) Nama (ditulis dengan hurup capital), Pangkat, dan NIP bagi PNS;
d) Stempel jabatan/instansi;
e) Tembusan.
Penandatanganan.
Surat Keterangan yang ditandatangani oleh yang berwenang atas
jabatannya.
Bentuk / model naskah dinas Surat Biasa, sebagaimana tertera pada
halaman berikut.
Contoh Format Surat Biasa
Kepada :
Nomor : Yth. ……………………….
Sifat : di
Lampiran : ……………………
Hal :
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
Tembusan :
1. ……..
2. …….
H. Surat Keterangan
1. Pengertian
Surat keterangan adalah naskah dinas yang berisi pernyataan tertulis
dari pejabat sebagai tanda bukti untuk menerangkan atau menjelaskan
kebenaran sesuatu hal.
2. Susunan
Surat Keterangan terdiri atas :
a. Kepala Surat Keterangan;
Kepala Surat Keterangan terdiri dari :
1) Kata “ Surat Keterangan “ ditempatkan di bagian tengah
lembar naskah;
2) Nomor dan Tahun atau dapat menggunakan Nomor panjang
menurut kebutuhan.
b. Isi Surat Keterangan;
Isi Surat Keterangan terdiri dari :
1) Nama dan Jabatan yang menerangkan;
2) NIP, Pangkat / Golongan, Jabatan;
3) Maksud Keterangan.
c. Bagian Akhir Surat Keterangan.
Bagian Akhir Surat Keterangan terdiri dari :
1) Nama tempat ditetapkan;
2) Tanggal, bulan dan tahun ditetapkan
3) Nama jabatan ditulis dengan menggunakan huruf capital
yang diakhiri dengan tanda koma ( , )
4) Tanda Tangan Pejabat;
5) Nama (ditulis dengan hurup capital), Pangkat, dan NIP bagi
PNS;
6) Stempel jabatan/instansi.
d. Penandatanganan.
Surat Keterangan yang ditandatangani oleh pejabat yang yang
memberikan keterangan.
Bentuk / model naskah dinas Surat Keterangan, sebagaimana tertera
pada halaman berikut.
SURAT KETERANGAN
NOMOR………………….
SURAT PERINTAH
NOMOR………………….
Dasar : …………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………..
J. Surat Izin;
1. Pengertian
Surat izin adalah naskah dinas yang berisi persetujuan terhadap suatu
permohonan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.
SURAT IZIN
NOMOR………………….
L. Format Surat Perjalanan Dinas
Bentuk/model naskah dinas Surat Perjalanan Dinas adalah sebagai
berikut:
Lembar Ke : …………………
Kode No : …………………
Nomor : …………………
K. Surat Perintah Tugas;
1. Pengertian
Surat Perintah Tugas adalah naskah dinas dari atasan yang
ditujukan kepada bawahan yang berisi perintah untuk melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2. Susunan
2) Nomor.
Bagian Belakang
I. Berangkat dari : …………….. (20)
Tempat kedudukan
Ke : …………….. (21)
Pada tanggal : …………….. (22)
Kepala
(…………………………………..)
NIP. ……………………………..
(…………………………………..)
(…………………………………..) NIP. ……………………………..
NIP. ……………………………..
(…………………………………..)
(…………………………………..)
NIP. ……………………………..
NIP. ……………………………..
(…………………………………..)
(…………………………………..)
NIP. ……………………………..
NIP. ……………………………..
(………………(19)……………..)
(………………(19)……………..)
NIP. …………………………….. NIP. ……………………………..
VI. Catatan lain-lain
VII. PERHATIAN
PPK yang menerbitkan SPD, pegawai yang melakukan perjalanan dinas, para pejabat yang
mengesahkan tanggal berangkat/tiba, serta bendahara pengeluaran bertanggung jawab berdasarkan
peraturan- peraturan Keuangan Negara apabila Negara menderita rugi akibat kesalahan, kelalaian dan
kealpaannya
SURAT KUASA
NOMOR …………………………………………..
1) Nama : ………………………………………………
2) Jabatan :……………………………………………….
MEMBERIKAN KUASA
Kepada :………………………………………………………
a. Nama : ……………………………………………………..
b. Jabatan : ……………………………………………………..
c. NIP : ……………………………………………………..
Untuk :
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………..
Ditetapkan di : ………………………...
pada tanggal : ………………………...
Yang Diberi Kuasa KEPALA DINAS KESEHATAN/
KEPALA UPTD PUSKESMAS
Nomor : Kepada
Lampiran : Yth. ………………………………………..
Sifat : ………………………………………...
Hal : Undangan di
………………………………..
..............................................................................................................
.....................................................................................................
Hari : ............................................................................
Tanggal : ............................................................................
Pukul : ............................................................................
Tempat : ............................................................................
Acara : ............................................................................
............................................................................................................. ...
........................................
Tembusan:
1. ……
2. ……
O. Surat Keterangan Melaksanakan Tugas;
1. Pengertian
Surat keterangan melaksanakan tugas adalah naskah dinas dari pejabat
yang berwenang berisi pernyataan bahwa seorang pegawai telah
melaksanakan tugas.
2. Susunan
Surat keterangan melaksanakan tugas terdiri atas:
a) Kepala Surat keterangan melaksanakan tugas terdiri atas:
1) Tulisan “Surat Keterangan Melaksanakan Tugas”;
2) Tulisan nomor.
b) Isi Surat keterangan melaksanakan tugas terdiri atas:
1) Nama, pangkat/golongan, NIP dan jabatan pejabat/pegawai yang
memberi pernyataan;
2) Nama, pangkat/golongan, NIP dan jabatan pejabat/pegawai yang
diberi pernyataan;
3) Nomor, tanggal, dasar surat peraturan penagngkatan dan mulai
melaksanakan tugas.
c) Bagian akhir Surat Keterangan Melaksanakan Tugas terdiri atas:
1) Nama tempat pembuatan;
2) Tanggal, bulan dan tahun pembuatan;
3) Nama jabatan ditulis dengan menggunakan huruf capital yang
diakhiri dengan tanda koma ( , )
4) Tanda Tangan Pejabat;
5) Nama (ditulis dengan hurup capital), Pangkat, dan NIP bagi PNS;
6) Stempel jabatan/instansi.
d) Penandatanganan
Surat keterangan melaksanakan tugas ditandatangani oleh kepala
dinas dan atau perangkat organisasi sesuai dengan kewenangannya.
Nomor : Kepada
Lampiran : Yth. ………………………………………..
Sifat : ………………………………………...
Hal : Undangan di
………………………………..
NOTA DINAS
Kepada : ………………………………………………………..
Dari : ………………………………………………………..
Tembusan : ………………………………………………………..
Tanggal : ………………………………………………………..
Nomor : ………………………………………………………..
Sifat : ………………………………………………………..
Lampiran : ………………………………………………………..
Hal : ………………………………………………………..
..................................................................................................……….
……………………………………………………………………………………...
……………………………………………………..
..................................................................................................……….
……………………………………………………………………………………...
……………………………………………………..
..................................................................................................……….
……………………………………………………………………………………...
……………………………………………………..
DARI : …………………………………………………………………………………..
HAL : …………………………………………………………………………………..
TGL. SURAT : …………………………………………………………………………………..
NO. SURAT : …………………………………………………………………………………..
DITERUSKAN KEPADA :
SEKERTARIS KABID/KASUBAG
KABID/KASUBAG KABID/KASUBAG
KABID/KASUBAG KABID/KASUBAG
KABID/KASUBAG KABID/KASUBAG
BPP
RAHASIA
SANGAT RAHASIA
SEGERA
INSTRUKSI/INFORMASI
Wakili/Hadiri/Terima Laporan Hasilnya
Agendakan/Persiapkan/Koordinasikan
Pelajari/Telaah/Sarannya
Untuk dijawab/Dicatat/FILE
Siapkan Pointers/sambutan/bahan
Y.
PERANGKAT
Z. DAERAH/UNIT KERJA : ………………………………………………
BAGIAN / BIDANG : ………………………………………………
AA.
SUBAGIAN / SEKSI : ………………………………………………
BB.
HARI : ………………………………………………
CC.
TANGGAL : ………………………………………………
HAL
DD. : ………………………………………………
EE.
NO NAMA JABATAN TANGGAL PARAF KET
FF.
GG.
HH.
II.
JJ.
KK.
LL.
MM. :
CATATAN
NN.
OO.
T. Contoh Format Telaah Staf
S. TELAAH STAF
T.
Kepada : ………………………………………………………..
U. Dari : ………………………………………………………..
V. Tembusan : ………………………………………………………..
Tanggal : ………………………………………………………..
W.
Nomor : ………………………………………………………..
X.
Sifat : ………………………………………………………..
Y. Lampiran : ………………………………………………………..
Z. Hal : ………………………………………………………..
AA.
Kepada : ………………………………………………………..
I. Persoalan : ……………………………………………………………………..
Dari : ………………………………………………………..
II. Praanggapan : ……………………………………………………………………..
Tembusan : ………………………………………………………..
III. Fakta-Fakta Yang : ……………………………………………………………………..
Tanggal
Mempengaruhi : ………………………………………………………..
IV. Analisis : ……………………………………………………………………..
Nomor : ………………………………………………………..
V. Kesimpulan : ……………………………………………………………………..
Sifat : ………………………………………………………..
VI. Saran : ……………………………………………………………………..
Lampiran : ………………………………………………………..
Hal : ………………………………………………………..
CC.
DD.
Nama dan Gelar
EE.
Pangkat
FF. NIP
GG.
HH.
Contoh Format Pengumuman
PENGUMUMAN
NOMOR : …………………
TENTANG
…………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
…………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
…………………
Ditetapkan di : ……………………
pada tanggal : ……………………
F. Notulen;
a. Pengertian
Notulen
U. Laporan
1. Pengertian
Laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau
suatu kegiatan dan pada dasarnya fakta yang disajikan berkenaan
dengan tanggung jawab yang ditugaskan.
2. Jenis Laporan
a) Laporan Hasil Kegiatan
Laporan hasil kegiatan disusun sebagai bukti kegiatan yang telah
dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.
b) Laporan Tahunan
Laporan tahunan adalah laporan perkembangan dan pencapaian yang
berhasil dilaksanakan oleh organisasi (Dinas Kesehatan / UPTD
Puskesmas) dalam kurun waktu satu tahun.
3. Format/Sistematika Penulisan Laporan
a) Laporan Hasil Kegiatan
Laporan hasil kegiatan diawali dengan KOP (Dinas Kesehatan / UPTD
Puskesmas) , judul dan nomor laporan hasil kegiatan, adapun format
laporan hasil kegiatan adalah sebagai berikut :
1. Pendahuluan
2. Latar Belakang
3. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
4. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
5. Cara Melaksanakan Kegiatan
6. Sasaran
7. Jadual Pelaksanaan Kegiatan
8. Indikator keberhasilan daftar tilik
9. Laporan hasil kegiatan
10. Kesimpulan dan saran
11. Penutup
Jika Laporan Hasil kegiatan lebih dari satu halaman, maka
halaman kedua tanpa kop Dinas/FKTP.
b) Laporan Tahunan
Sistematika Laporan Tahunan adalah sebagai berikut :
Kata Pengantar
BAB I PENDAHALUAN
A. Latar Belakang
B. Pengertian Dinas Kesehatan / UPTD Puskesmas
C. Fungsi Dinas Kesehatan / UPTD Puskesmas
D. Visi dan Misi Dinas Kesehatan / UPTD Puskesmas
E. Tujuan Penyusunan Laporan Tahunan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
F. Manfaat Penyusunan Laporan Tahunan
G. Landasan Hukum
BAB II ANALISA SITUASI
A. Data Kinerja Puskesmas
1. Data Dasar
2. Data UKM Esensial
3. Data UKM Pengembangan
4. Data UKP
5. Data Keperawatan Kesehatan, Laboratorium, dan
Data Kefarmasian
6. Kondisi Kesehatan Keluarga di Wilayah Kerja (PIS-
PK)
B. Analisa Data
1. Analisa Deskriptif
2. Analisa Komparatif
3. Analisa Hubungan Dalam program dan Antar
Program
4. Faktor-Faktor Yang Mendukung Kemungkinan
Adanya Suatu Perubahan Yang Signifikan Terjadi
5. Analisa Masalah dari Sisi Pandang Masyarakat Yang
Dilakukan Melalui SMD
BAB III PERUMUSAN MASALAH
A. Identifikasi Masyarakat
B. Menentukan Priorotas Masalah
C. Mencari Akar Penyebab Masalah
D. Menetapkan Pemecahan Masalah
BAB IV RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)
BAB V PENUTUP
V. Rekomendasi;
a) Pengertian
Rekomendasi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
keterangan atau catatan tentang sesuatu hal yang dapat dijadikan
bahan pertimbangan kedinasan.
b) Susunan
Rekomendasi terdiri atas:
a) Kepala rekomendasi terdiri atas:
1) Tulisan “Rekomendasi” ditempatkan di tengah-tengah isi
naskah;
2) Nomor dan tahun ditempatkan di bawah tulisan
“Rekomendasi”;
b) Isi rekomendasi dirumuskan dalam bentuk uraian;
c) Bagian akhir rekomendasi terdiri atas:
1) Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun;
2) Nama jabatan pembuat rekomendasi;
3) Tanda tangan pejabat;
4) Nama jelas, pangkat dan NIP;
5) Stempel jabatan/instansi.
d) Penandatanganan
Rekomendasi ditandatangani oleh pimpinan/kepala dinas sesuai
dengan batas kewenangannya.
Bentuk / Model naskah dinas rekomendasi sebagai berikut:
Contoh Format Surat Rekomendasi
REKOMENDASI
NOMOR ……………………
Dasar : ………………………………………………
Menimbang :……………………………………………….
Untuk :
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………..
Demikian rekomendasi ini dapat dipergunakan seperlunya.
Kepada
Yth. ………………………………………..
………………………………………...
di
………………………………..
SURAT PENGANTAR
NOMOR ……………………………..
Diterima tanggal………
Penerima Pengirim
Nama Jabatan Nama Jabatan
Nomor Telepon…………..
X. Berita Acara
BERITA ACARA
NOMOR : …………………
1. a. Nama : ………………………………………………………………………
b. Jabatan : ………………………………………………………………………
c. Kedudukan : ………………………………………………………………………
Yang selanjutnya disebut Pihak Pertama
2. a. Nama : ………………………………………………………………………
b. Jabatan : ………………………………………………………………………
c. Kedudukan : ………………………………………………………………………
Yang selanjutnya disebut Pihak Kedua
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya dan ditanda tangani.
Dibuat di…………………
Mengetahui / Mengesahkan
NOTULEN
Pimpinan Rapat
Ketua : ………………..
Sekertaris : ………………..
Pencatat : ………………..
Peserta Rapat
1 ………………..
2 dst
Kegiatan Rapat
1 ………………..
2 dst
PEMERINTAHe)KABUPATEN SUBANG
DINAS KESEHATAN
Jalan Soeprapto f)
No. 103 Telp. (0260) 411418
Faximel (0260) 417936 Email : dinkessubang @gmail.com
g)– Kode Po41280
Subang
h)
MEMO
i)
Dari : ………………..………………..………………..………………..………………..
Kepada : j)
………………..………………..………………..………………..………………..
Isi : k)
………………..………………..………………..………………..………………..
………………..………………..………………..………………..………………..
l)
………………..………………..………………..………………..………………..
m)
………………..………………..………………..………………..………………..
………………..………………..………………..………………..………………..
n)
………………..………………..………………..………………..………………..
………………..………………..………………..………………..………………..
Hari : ………………..
Tanggal : ………………..
Waktu : ………………..
Tempat : ………………..
Acara : 1………………..
2. dst
BAB V
PENYUSUNAN DAN PENULISAN NASKAH DINAS
A. Penggunaan Kertas Surat
Penggunaan kertas dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Kertas yang digunakan untuk naskah dinas adalah HVS 80 gram;
2. Ukuran kertas yang digunakan adalah Folio/F4 (215 x 330 mm);
3. Penyediaan blanko Surat Perjalanan Dinas dapat dicetak dan berlogo
Daerah.
BAB. V.
PENYUSUNAN DAN PENULISAN
A. Pengguaan kertas.
1. Kertas yang digunakan adalah HVS 80 gram.
2. Naskah dinas yang di TTD Kepala Perangkat Daerah harus memilik
kadar keasaman rendah ( PH 7,0 - 8,5 ) dan bebas lignin.
3. Penggunaan kertas HVS diatas 80 gram atau jenis lainnya, haya terbatas
untuk jenis naskah dinas yang mempunyai nilai keasaman tertentu dan
nilai kegunaan yang cukup lama.
4. Penyedaian kertas dengan logo berwarna divetak dengan kertas 80 gram.
5. Ukuran kertas untuk surat menyurat adalah F4 / Folio ( 215 mm X
330mm )
6. Ukuran kerta untuk makalah, laporan dapat menggunakan A4 ( 210mm
X 297 mm)
7. Ukurun kertas naskah pidato adalah A5 ( 165 mm X 215 mm ).
KS.01.01.13/0032/SK/DINKES/II/2020
Institusi yang
mengeluarkan naskah
dinas
Tahuan penetapan
naskah dinas
D. Sampul Naskah Dinas
Cara Melipat Dan Memasukkan Surat Kedalam Sampul. Surat yang
sudah siap untuk dikirim dilipat sesuai ukuran amplop dengan
mempertemukan sudut-sudutnya agar lipatannya lurus dan rapi dengan
kepala surat menghadap ke depan ke arah penerima atau pembaca surat.
Kata pertama pada halaman 2 baris paling atas kiri adalah media
-2-
Media elektronik………………………
………dst
F. Nomor Halaman
Nomor halaman naskah ditulis dengan menggunakan nomor urut
angka Arab dan dicantumkan secara simetris di tengah atas dengan
membubuhkan tanda hubung (-) sebelum dan setelah nomor, kecuali
halaman pertama naskah dinas yang menggunakan kop naskah dinas tidak
perlu mencantumkan nomor halaman.
H. Tembusan
Tembusan surat dicantumkan di sebelah kiri bawah, yang menunjukan
bahwa pihak tersebut perlu mengetahui isi surat tersebut.
I. Lampiran
Jika naskah memiliki beberapa lampiran, setiap lampiran harus diberi
nomor urut dengan angka Arab. Nomor halaman lampiran merupakan
nomor lanjutan dari halaman sebelumnya.
BAB VI
KEWENANGAN DAN PENANDATANGANAN NASKAH DINAS
D. Paraf
1. Pembubuhan Paraf Hierarkhis
a. Naskah dinas sebelum ditandatangani oleh Bupati, Wakil Bupati,
Sekretaris Daerah, Asisten, Sekretaris DPRD, dan Kepala Perangkat
Daerah, harus diparaf terlebih dahulu oleh maksimal 3 (tiga) orang
pejabat secara berjenjang untuk bertanggung jawab terhadap
substansi, redaksi dan penulisan naskah dinas tersebut sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya. Penempatan paraf tersebut pada
lembar terakhir naskah dinas sesuai arah jarum jam, dimulai dari
sebelah kiri nama pejabat yang akan menandatangani.
b. Naskah dinas yang konsepnya dibuat oleh pejabat yang akan
menandatangani naskah dinas tersebut tidak memerlukan paraf.
c. Paraf untuk Surat Perjalanan Dinas, dibubuhkan pada lembar
pertama.
d. Untuk keamanan isi naskah dinas dalam bentuk surat yang
jumlahnya lebih dari 1 (satu) lembar, sebelum naskah dinas tersebut
ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang, maka harus
dibubuhkan paraf pejabat pengolah pada sudut kanan bawah lembar
pertama.
e. Naskah dinas dalam bentuk dan susunan produk hukum, setiap
lembarnya diparaf pada pojok kanan kertas bagian bawah oleh Kepala
Perangkat Daerah/Bagian pemrakarsa serta oleh Bagian Hukum pada
lembar terakhir naskah.
f. Naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat yang mempunyai
lampiran, pada lembar lampiran di pojok kanan kertas bagian atas
ditulis lampiran : surat, nomor, dan tanggal serta pada bagian akhir
sebelah kanan bawah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.
g. Letak Pembubuhan paraf sebagai berikut :
a. Untuk paraf pejabat yang berada satu tingkat di bawah pejabat
penandatangan naskah dinas berada di sebelah kanan/setelah nama
jabatan penandatangan;
b. Untuk paraf pejabat yang berada dua tingkat di bawah pejabat
penandatangan naskah dinas berada di sebelah kiri/sebelum nama
jabatan penandatangan; dan
c. Untuk paraf pejabat yang berada tiga tingkat di bawah pejabat
penandatangan naskah dinas berada di sebelah kiri/sebelum nama
pejabat penandatangan.
b. NAMA
3. Sekretaris
Sekretaris atas nama Kepala Dinas Kesehatan menandatangani
Naskah Dinas dalam bentuk dan susunan surat, terdiri atas:
a. Surat Biasa;
b. Surat Keterangan;
c. Surat Perintah;
d. Surat Undangan;
e. Nota Dinas;
f. Laporan;dan
g. Daftar Hadir.
Sekretaris menandatangani Naskah Dinas dalam bentuk dan
susunan surat, terdiri atas:
a. Surat Biasa;
b. Surat Keterangan;
c. Surat Kuasa;
d. Surat Undangan;
e. Nota Dinas;
f. Lembar Disposisi;
g. Telaahan Staf;
h. Laporan;
i. Memo; dan
j. Daftar Hadir.
G. Penggunaan Tinta
1. Tinta yang digunakan untuk Naskah Dinas berwarna hitam dengan
kualitas Standar Nasional Indonesia (SNI).
2. Tinta yang digunakan untuk penandatanganan dan paraf Naskah Dinas
berwarna biru tua
BAB VI
PENGAMANAN NASKAH DINAS
BAB VII
BENTUK DAN UKURAN ATRIBUT LAINNYA
3 CM
---2,5 CM--
1 CM 2,7 CM 3,8 CM 4 CM
Tulisan SUBANG
4. Ukuran
Perbandingan ukuran huruf 3 : 4
1. Ukuran huruf 3 untuk tulisan Pemerintah Daerah Kabupaten
Subang.
2. Ukuran huruf 4 untuk tulisan nama PERANGKAT DAERAH.
3. Lambang Daerah berwarna dan ukuran besarnya disesuaikan.
DINAS KESEHATAN
Jalan Soeprapto No. 103 Telp. (0260) 411418
Subang – Kode Pos……….
Ditetapkan di : Subang
Pada tanggal : 30 JANUARI 2023