Anda di halaman 1dari 94

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUBANG

DINAS KESEHATAN
Jalan Letjen Suprapto No. 103 Telp. (0260) 411408. Fax ( 0260) 417936
Subang Kode Pos 41211

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG


NOMOR :Ks.01.01 / 010 / Kepeg / SK

TENTANG
TATA NASKAH DINAS
DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG,


Menimbang : a. bahwa dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan
tugas pokok Dinas Kesehatan di bidang administrasi
Pemerintahan perlu penyeragaman pengelolaan tata
naskah dinas di lingkungan Dinas Kesehatan, Surat
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Nomor
440/0011/1/2019/SK tentang Tata Naskah Dinas di
Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Subang ;
b. bahwa untuk harmonisasi dengan ketentuan
perundangundangan dibidang Pemerintah Daerah dan
Administrasi Pemerintahan, perlu dilakukan peninjauan
kembali Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Nomor
440/0011/1/2019/SK tentang Tata Naskah Dinas di
Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Subang
sebagaimana dimaksud pada pertimbangan huruf a;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Surat
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan tentang Tata Naskah
Dinas di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Subang.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang


Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran
Negara 4846);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 48 tahun 2009
tentang kearsipan (lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 58, tambahan lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5286);
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
Tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah ;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2016
Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
05 Tahun 2017 Tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Di
Lingkungan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2017
Tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Di Lingkungan
Kementerian Kesehatan;
7. Peraturan Meneteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2023
Tentang Tata naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah
Daerah:
8. Peraturan Bupati Subang Nomor 53 Tahun 2017 Tentang
Klasifikasi Arsif di Lingkup Pemerintah Kabupaten Subang:
9. Peraturan Bupati Subang Nomor 36 Tahun 2019 Tentang
Tata Naskah Dinas di Lingkup Pemerintah Kabupaten
Subang.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN


SUBANG TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG.

KESATU : Tata Naskah Dinas di Lingkungan Dinas Kesehatan


merupakan acuan dalam pengelolaan Tata Naskah Dinas.

KEDUA : Format dan bentuk produk naskah dinas sebagaimana


dimaksud pada diktum KESATU tercantum dalam lampiran
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat
keputusan ini.

KETIGA : Keputusan ini belaku sejak tanggal ditetapkan, apabila di


kemudian hari ditemukan kekeliruan akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Subang
Pada tanggal : 30 Januari 2023

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG


KEPALA,

dr. Maxi, S.H.,M.Hkes


Pembina Tk.I / IV B
NIP. 19710314 200212 1 003

Lampiran
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Subang
Nomor Ks. 01.01 / 010 / Kepeg / SK
Tentang Tata naskah di Lingkungan
Dinas Kesehatan Kabupaten Subang

TATA NASKAH DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG

BAB I.

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pengaturan terhadap administrasi pemerintahan pada dasarnya
adalah upaya untuk membangun prinsip-prinsip pokok, pola pikir, sikap,
perilaku, budaya dan pola tindak administrasi yang demokratis, objektif,
dan profesional dalam rangka menciptakan keadilan dan kepastian hukum.
Undang-Undang ini merupakan keseluruhan upaya untuk mengatur
kembali Keputusan dan/atau Tindakan Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
AAUPB.
Tata naskah dinas sebagai salah satu unsur administrasi umum
mencakup pengaturan tentang jenis, penyusunan, penggunaan lambang
negara, logo, cap dinas, serta penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar dalam naskah dinas. Keterpaduan tata naskah dinas Kementerian
Kesehatan sangat diperlukan untuk menunjang kelancaran komunikasi
tulis instansi dalam penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan dalam bidang kesehatan secara efektif dan efisien. Untuk itu
diperlukan Pedoman Tata Naskah Dinas sebagai pedoman atau acuan
dalam melaksanakan tata laksana pemerintahan di lingkungan Dinas
Kesehatan Kabupaten Subang.

B. Asas – Asas
1. Asas Epektif dan efsiensi
Konsep dasar penyusunan dan penulisan naskah dilakukan secara
epektif dan efesien dalam penggunaan lembar naskah dan kata – kata
sesuai dengan ejaan yang benar sesua dengan ketentuan yang ada.
2. Asas Pembakuan
Tata naskah disusun dan dibuat berdasarkan regulasi yang ada dan
sebagai administrasif formil yang diberlakukan di lingkup UPTD
Puskesmas DTP Sagalaherang.
3. Asas Pertanggungjawaban
Penyelenggaraan tata naskah dinas dapat dipertanggungjawabkan dari
segi isi, format, prosedur, kerarsipan, kewenangan dan keabsahan.
4. Asas Keamanan
Naskah harus aman secara penyimpanan, dan visualisai sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

C. Tujuan
Tujuan penetapan Tata naskah di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten
Subang adalah:
1. Tercapainya kesamaan pengertian dan pemahaman dalam
penyelenggaraan tata naskah di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang;
2. Terwujudnya keterpaduan penyelenggaraan tata naskah dinas dengan
unsur lainnya dalam lingkup administrasi umum;
3. Terwujudnya kemudahan dan kelancaran dalam komunikasi tulis;
4. Tercapainya efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan tata naskah dinas;
5. Berkurangnya tumpang-tindih dan pemborosan penyelenggaraan tata
naskah dinas.

D. Prinsip Umum
Penyelenggaraan Naskah Dinas di lingkungan Dinas Kesehatan
Kabupaten Subang dilaksanakan berdasarkan prinsip:
1. Prinsip ketelitian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a,
penyelenggaraan Naskah Dinas dilaksanakan secara teliti dan cermat
dari bentuk, susunan pengetikan, isi, struktur, kaidah bahasa dan
penerapan kaidah ejaan didalam pengetikan.
2. Prinsip kejelasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b,
penyelenggaraan Naskah Dinas dilaksanakan dengan memperhatikan
kejelasan aspek fisik dan materi dengan mengutamakan metode yang
cepat dan tepat.
3. Prinsip singkat dan padat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c,
penyelenggaraan Naskah Dinas dilaksanakan dengan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
4. Prinsip logis dan meyakinkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
huruf d, penyelenggaraan Naskah Dinas dilaksanakan secara runtut dan
logis dan meyakinkan serta struktur kalimat harus lengkap dan efektif.

E. Ruang Lingkup.
Ruang lingkup dari Tata naskah di lingkungan Dinas Kesehatan ini adalah
sebagai pedoman tata naskah yang digunakan di Kantor Dinas Kesehatan,
UPTD Puskesmas, UPTD Labkesda dan UPTD Farmasi, yang terdiri dari :
1. Ketentuan Umum
2. Pengelolaan
3. Penyusunan dan penulisan.
4. Pengendalian Naskah
5. Pembinaan Pengawasan
BAB. II
KETENTUAN UMUM

Dalam Surat Keputusan ini yang dimaksud dengan :


1. Daerah adalah Kabupaten Subang.
2. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah otonom.
3. Dinas Daerah Kabupaten adalah Dinas Daerah Kabupaten Subang.
4. Dinas kesehatan adalah unsur pelaksana pemerintah Kabupaten/Kota
dalam bidang kesehatan yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah/Bupati
melalui Sekertaris Daerah.
5. Unit Pelaksana Teknis Daerah selanjutnya disebut UPTD adalah unsur
pelaksana tugas teknis Dinas Daerah atau Badan Daerah Kabupaten yang
melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis
penunjang tertentu.
6. UPTD Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setingi-
tingginya di wilayah kerjanya
7. Tata Naskah Dinas adalah pengelolaan informasi tertulis yang meliputi
pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan,
distribusi dan penyimpanan naskah dinas serta media yang digunakan
dalam komunikasi kedinasan.
8. Naskah Dinas adalah informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan
yang dibuat dan/atau dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di
lingkungan Pemerintahan Daerah.
9. Format adalah naskah dinas yang menggambarkan tata letak dan
redaksional, serta penggunaan lambang/logo dan cap dinas.
10. Stempel/cap dinas adalah tanda identitas dari suatu jabatan atau
Perangkat Daerah.
11. Kop Naskah Dinas adalah kop surat yang menunjukan jabatan atau nama
Perangkat Daerah tertentu yang ditempatkan di bagian atas kertas.
12. Kop Sampul Naskah Dinas adalah kop surat yang menunjukan jabatan
atau nama Perangkat Daerah tertentu ditempatkan di bagian atas sampul
naskah.
13. Kewenangan adalah kekuasaan yang melekat pada suatu jabatan.
14. Delegasi adalah pelimpahan kewenangan dari Pejabat /pelaksana yang
lebih tinggi kepada dan/atau pelaksana yang lebih rendah dengan
tanggung jawab dan tanggung gugat beralih sepenuhnya kepada penerima
delegasi.
15. Mandat adalah kewenangan dari Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan
yang lebih tinggi kepala Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang lebih
rendah dengan tanggung jawab dan tanggung gugat tetap berada pada
pemberi mandat.
16. Penandatanganan Naskah Dinas adalah hak, kewajiban dan tanggung
jawab yang ada pada seorang pejabat untuk menandatangani naskah
dinas sesuai dengan tugas dan kewenangan pada jabatannya.
17. Surat Keputusan adalah naskah dinas yang memuat kebijakan yang
bersifat menetapkan, tidak bersifat mengatur, dan merupakan
pelaksanaan kegiatan.
18. Standar Operasional Prosedur/SOP adalah serangkaian instruksi tertulis
yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktivitas
organisasi, bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa
dilakukan.
19. Pedoman/Panduan adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah
langkah-langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar
untuk menentukan dan melaksanakan kegiatan, sedangkan panduan
adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan, sehingga dapat diartikan
pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya mengatur 1
(satu) kegiatan.
20. Kerangka Acuan Kerja adalah dokumen perencanaan kegiatan yang berisi
penjelasan/keterangan mengenai apa, mengapa, siapa, kapan, dimana,
bagaimana dan berapa perkiraaan biaya yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
21. Daftar Tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan secara
konsisten, diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian kegiatan, untuk
diingat, dikerjakan, dan diberi tanda (check-mark). Daftar tilik digunakan
untuk mengecek kepatuhan terhadap SOP.
22. Surat Edaran adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan, penjelasan
dan/atau petunjuk cara melaksanakan hal tertentu yang dianggap penting
dan mendesak.
23. Surat Biasa adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan, pertanyaan,
permintaan jawaban atau saran dan sebagainya.
24. Surat Keterangan adalah naskah dinas yang berisi pernyataan tertulis dari
pejabat sebagai tanda bukti untuk menerangkan atau menjelaskan
kebenaran sesuatu hal.
25. Surat Perintah adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan kepada
bawahan yang berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan tertentu.
26. Surat Perintah Tugas adalah Naskah Dinas dari atasan yang ditujukan
kepada bawahan yang berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
27. Surat Perjalanan Dinas adalah Naskah Dinas dari pejabat yang berwenang
kepada bawahan atau pejabat tertentu untuk melaksanakan perjalanan
dinas.
28. Surat Kuasa adalah Naskah Dinas dari pejabat yang berwenang kepada
bawahan berisi pemberian wewenang dengan atas namanya untuk
melakukan suatu tindakan tertentu dalam rangka kedinasan.
29. Surat Undangan adalah Naskah Dinas dari pejabat yang berwenang berisi
undangan kepada pejabat/pegawai yang tersebut pada alamat tujuan
untuk menghadiri suatu acara kedinasan.
30. Surat Keterangan Melaksanakan Tugas adalah naskah dinas dari pejabat
yang berwenang berisi pernyataan bahwa seorang pegawai telah
menjalankan tugas.
31. Surat Panggilan adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
panggilan kepada seorang pegawai untuk menghadap.
32. Nota Dinas adalah naskah dinas yang bersifat internal berisi komunikasi
kedinasan antar pejabat atau dari atasan kepada bawahan dan dari
bawahan kepada atasan.
33. Lembar Disposisi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
petunjuk tertulis kepada bawahan.
34. Lembar Arsip Pengelolaan Surat, yaitu naskah dinas berupa penyelesaian
tugas dari pejabat yang mengolah naskah dinas berisi paraf secara
berjenjang.
35. Telaahan Staf adalah naskah dinas dari bawahan kepada atasan antara
lain berisi analisis pertimbangan, pendapat dan saran-saran secara
sistematis.
36. Pengumuman adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
pemberitahuan yang bersifat umum.
37. Laporan adalah naskah dinas dari bawahan kepada atasan yang berisi
informasi dan pertanggungjawaban tentang pelaksanaan tugas kedinasan.
38. Profil adalah suatu gambaran secara garis besar tentang sebuah
organisasi yang berupa tulisan, grafik dan diagram.
39. Rekomendasi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
keterangan atau catatan tentang sesuatu hal yang dapat dijadikan bahan
pertimbangan kedinasan.
40. Surat Pengantar adalah naskah dinas berisi jenis dan jumlah barang yang
berfungsi sebagai tanda terima.
41. Berita Acara adalah naskah dinas yang berisi keterangan atas sesuatu hal
yang ditandatangani oleh para pihak.
42. Notulen adalah naskah dinas yang memuat catatan proses sidang atau
rapat.
43. Memo adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi catatan
tertentu.
44. Daftar Hadir adalah naskah dinas dari pejabat berwenang yang berisi
keterangan atas kehadiran seseorang.
45. Piagam adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
penghargaan atas prestasi yang telah dicapai atau keteladanan yang telah
diwujudkan.
46. Perubahan adalah merubah atau menyisipkan suatu naskah dinas.
47. Pencabutan adalah suatu pernyataan tidak berlakunya suatu naskah
dinas sejak ditetapkan pencabutan tersebut.
48. Pembatalan adalah pernyataan bahwa suatu Naskah Dinas dianggap tidak
pernah dikeluarkan.
49. Ralat adalah perbaikan yang dilakukan terhadap sebagian materi Naskah
Dinas melalui pernyataan ralat dalam Naskah Dinas yang baru.
50. Manual Mutu adalah adalah dokumen yang memberi informasi secara
konsisten baik untuk eksternal maupun internal tentang system
manajemen mutu.
51. Rencana Strategis Bisnis (RSB) adalah proses penyusunan perencaan
pada lima tahun mendatang secara sistematis untuk mengatasi masalah
kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya sesuai dengan visi, misi, tugas
pokok dan fungsi berdasarkan pada analisis kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan sebagai upaya untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang optimal dengan mempertimbangkan dan
memanfaatkan sumberdaya yang tersedia secara berhasil guna dan
berdaya guna.
52. Rencana Usulan Kegiatan (RUK) adalah rencana usulan kegiatan yang
akan dilaksanakan pada 1 (satu) tahun mendatang berdasarkan analisis
capaian program tahun sebelumnya.
53. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) adalah manajemen perencanaan
pelaksanaan program kegiatan pada tahun berjalan berdasarkan RUK
pada tahun yang sama dan telah mendapatkan pengesahan anggaran oleh
dinas kesehatan.
BAB III.
PENYELENGGARAAN NASKAH DINAS

Tata Naskah Dinas di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Subang


meliputi Naskah Dinas Surat, terdiri atas :
A. Pengelolaan Surat Masuk
Pengelolaan surat masuk diselenggarakan sebagai berikut:
1. Dinas Kesehatan penerima menindaklanjuti surat yang diterima melalui
tahapan:
a. Diagenda dan diklasifikasi sesuai sifat surat serta didistribusikan ke
unit pengelola;
b. Unit pengelola menindaklanjuti sesuai dengan klasifikasi surat dan
arahan pimpinan; dan
c. Surat masuk diarsipkan pada Sub Bagian Hukum Kepegawaian dan
Umum.
2. Salinan surat jawaban yang mempunyai tembusan disampaikan kepada
yang terkait; dan
3. Alur surat-menyurat dilaksanakan melalui mekanisme dari tingkat
pimpinan tertinggi hingga ke Pejabat Struktural terendah dan fungsional
yang berwenang, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

B. Pengelolaan Surat Keluar


Pengelolaan surat keluar diselenggarakan sebagai berikut:
1. Konsep surat keluar diparaf secara berjenjang dan terkoordinasi sesuai
tugas dan kewenangan serta diagendakan oleh masing-masing unit tata
usaha dalam rangka pengendalian;
2. Surat keluar yang telah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang
diberi nomor, tanggal dan stempel oleh unit tata usaha;
3. Surat keluar sebagaimana dimaksud pada huruf b wajib segera dikirim;
dan
4. Surat keluar diarsipkan pada bagian hokum dan kepegawai umum.

C. Tingkat keamanan naskah dinas


Tingkat keamanan Naskah Dinas dilakukan dengan mencantumkan kode
pada sampul Naskah Dinas, dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Surat sangat rahasia disingkat SR, merupakan surat yang materi dan
sifatnya memiliki tingkat keamanan yang tinggi, erat hubungannya
dengan rahasia negara, keamanan dan keselamatan negara.
2. Surat rahasia disingkat R, merupakan surat yang materi dan sifatnya
memiliki tingkat keamanan tinggi yang berdampak kepada kerugian
negara serta disintegrasi bangsa.
3. Surat penting disingkat P, merupakan surat yang tingkat keamanan isi
surat perlu mendapat perhatian penerima surat.
4. Surat konfidensial disingkat K, merupakan surat yang materi dan
sifatnya memiliki tingkat keamanan sedang yang berdampak pada
terhambatnya jalannya pemerintahan dan pembangunan.
5. Surat terbatas disingkat T, merupakan surat yang apabila fisik dan
informasinya diketahui oleh pihak yang tidak berhak dapat
mengakibatkan terganggunya pelaksanaan fungsi dan tugas lembaga,
seperti kerugian finansial yang signifikan.
6. Surat biasa disingkat B, merupakan surat yang materi dan sifatnya
biasa namun tidak dapat disampaikan kepada yang tidak berhak.

D. Kecepatan Proses
Kecepatan proses sebagaimana dilakukan melalui pencantuman kode
pada naskah dinas, dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Amat segera/kilat, dengan batas waktu 24 jam setelah surat diterima;
2. Segera, dengan batas waktu 2 x 24 jam setelah surat diterima;
3. Penting, dengan batas waktu 3 x 24 jam setelah surat diterima; dan
4. Biasa, dengan batas waktu maksimum 5 hari kerja setelah surat
diterima.
BAB. V
BENTUK DAN SUSUNAN NASKAH DINAS

Bentuk dan susunan Naskah Dinas di Lingkungan Dinas Kesehatan


Kabupaten Subang, terdiri atas:

A. Surat Keputusan
1. Pengertian
Surat keputusan adalah naskah dinas dalam bentuk dan susunan
produk hukum yang bersifat penetapan konkrit, individual dan final.
Surat Keputusan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehataan atau
Kepala UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Puskesmas merupakan
garis besar yang bersifat mengikat dan wajib dilaksanakan oleh
penanggungjawab maupun pelaksana. Penyusunan Surat Keputusan
tersebut harus didasarkan pada peraturan dan perundangan baik
Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan
Menteri, Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah, dan pedoman-
pedoman teknis yang berlaku seperti yang ditetapkan oleh Kementerian
Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Dinas Kesehatan Provinsi dan
Dinas Kesehatan Kabupaten.
2. Wewenang Penetapan dan Penandatanganan
Pejabat yang berwenang menetapkan dan menandatangani Surat
Keputusan adalah pejabat tertinggi, yaitu :
a) Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan, pejabat yang berwenang
adalah Kepala Dinas Kesehatan.
b) Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas, pejabat yang berwenang
adalah Kepala Puskesmas.
3. Susunan
a) Pembukaan
1) Ditulis seluruhnya dengan huruf kapital;
2) Ditulis simetris, diletakkan di tengah margins;
3) Kebijakan : diawali dengan kata keputusan, tanpa diawali
kata surat (untuk UPTD Puskesmas, sebutkan
UPTD Puskesmas yang bersangkutan;
4) Nomor : dokumen dibuat mengikuti ketentuan
sebagaimana tercantum dalam ketentuan Pasal
16 diatas;
5) Judul : ditulis judul Peraturan/Keputusan tentang hal
yang ditetapkan dalam keputusan tersebut;
6) Tulis “DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA”
7) Jabatan : jabatan pembuat keputusan ditulis simetris,
diletakkan di tengah margins dan diakhiri dengan
tanda koma ( , ).
b) Konsideran
1) Menimbang
(a) Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang
menjadi latar belakang dan alasan pembuatan keputusan;
(b) Huruf awal kata “Menimbang” ditulis dengan huruf kapital
diakhiri dengan tanda baca titik dua ( : ) dan diletakkan di
bagian kiri;
(c) Konsideran menimbang diawali dengan penomoran
menggunakan huruf kecil dan dimulai dengan kata “bahwa”
dengan “b” huruf kecil.
2) Mengingat
(a) Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan
yang memerintahkan pembuat peraturan/surat keputusan
tersebutKata “Mengingat” ditulis sejajar dengan kata
“Menimbang”;
(b) Perundangan ditulis tanpa menggunakan garis miring ( / );
(c) Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan
sesuai dengan hirarki tata perundangan dengan tahun yang
lebih awal disebut lebih dulu, diawali dengan nomor 1, 2,
dst, dan diakhiri dengan tanda baca (;).
(d) Hirarki perundangan
(1) Undang-Undang
(2) Peraturan Pengganti Undang-Undang;
(3) Peraturan Pemerintah;
(4) Peraturan Presiden;
(5) Keputusan Presiden;
(6) Peraturan Menteri Kesehatan;
(7) Keputusan Menteri kesehatan;
(8) Peraturan Gubernur;
(9) Peraturan Daerah;
(10) Peraturan Bupati.
(11) Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan (untuk Surat
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas)
3) Diktum
a) Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah
seluruhnya dengan huruf capital;
b) Diktum “Menetapkan” huruf awal ditulis dengan huruf
kapital, ditulis sejajar dengan kata “Menimbang” dan
“Mengingat”. Huruf awal kata menetapkan ditulis dengan
huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua ( : );
c) Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan, ditulis
seluruhnya dengan huruf kapital dan diakhiri tanda baca

titik (.)

4) Batang Tubuh
a) Batang tubuh memuat semua substansi peraturan/surat
keputusan yang dirumuskan dalam diktum-diktum
misalnya:
Kesatu :
Kedua :
dst :
b) Dicantumkan saat berlakunya Peraturan/Surat Keputusan,
perubahan, pembatalan, pencabutan ketentuan dan
peraturan lainnya, dan
c) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran surat
keputusan dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh
pejabat yang menetapkan surat keputusan.
5) Kaki
Kaki peraturan/surat keputusan merupakan bagian akhir
substansi yang memuat penanda tangan penerapan
peraturan/surat keputusan, pengundangan peraturan /
keputusan yang terdiri dari :
a) Tempat dan tanggal penetapan
b) Nama jabatan diakhiri dengan tanda koma (,)
c) Tanda tangan pejabat
d) Nama lengkap pejabat yang menandatangani
6) Penandatanganan :
Peraturan/Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan atau
Kepala UPTD Puskesmas yang bersangkutan ditandatangani
oleh Kepala Dinas Kesehatan atau Kepala UPTD Puskesmas
yang bersangkutan, dituliskan nama tanpa gelar.
7) Lampiran Peraturan/Surat Keputusan
a) Lampiran ditulis dan diletakan di kanan atas.
b) Halaman pertama harus dicantumkan nomor, tanggal dan
Judul Peraturan/ Surat Keputusan,
c) Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Kepala Dinas
Kesehatan atau Kepala UPTD Puskesmas yang
bersangkutan.
Beberapa hal yang perlu diperha kan untuk dokumen Peraturan /
Surat Keputusan yaitu:
a) Jika surat keputusan lebih dari satu halaman, halaman kedua,
ketiga dan seterusnya ditulis tanpa menggunakan kop surat,
dan penandatanganan Kepala Dinas Kesehatan atau Kepala
UPTD Puskesmas yang bersangkutan diletakkan di halaman
terakhir.
b) Kebijakan yang telah ditetapkan Kepala Dinas Kesehatan atau
Kepala UPTD Puskesmas yang bersangkutan tetap berlaku
meskipun terjadi penggantian Kepala Dinas Kesehatan atau
Kepala UPTD Puskesmas hingga adanya kebutuhan revisi atau
pembatalan.
c) Untuk Kebijakan berupa Peraturan, pada Batang Tubuh dan
ditulis sebagai diktum tetapi dalam bentuk Bab-bab dan Pasal-
pasal.
Contoh Format Surat Keputusan

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG


DINAS KESEHATAN Logo dan
Nama Instansi
Jalan Soeprapto No. 103 Telp. (0260) 411418
Faximel (0260) 417936 Email : dinkessubang @gmail.com
Subang – Kode Po41280
Penomoran
mengacu pada
KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG klasifikasi arsif
NOMOR : ……../………../…………./…….

TENTANG Judul
……………………………………………………………………………………………. Keputusan
……………………………………………………………………………………………. yang ditulis
huruf kapital
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG,

Memuat alasan
Menimbang : a. bahwa …………………………………………………………………………..;
tentang perlu
b. bahwa …………………………………………………………………………..; ditetapkannya
keputusan

Memuat
Mengingat : 1. Undang - Undang ……… peraturan yang
menjadi dasar
2. Peraturan Pemerintah…….. dietetapkanny
3. Peraturan Presiden…. a keputusan

4. Peraturan Menteri Kesehatan…….


5. Peraturan Daerah……………….
6. Peraturan Bupati……………….
7. Surat Keputusan……………..
Memuat
MEMUTUSKAN substansi
tentang
kebijakan yang
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN TENTANG………. . ditetapkan

KESATU : .........

KEDUA : Dst…..

Alamat sesuai
dengan alamat
instansi dan
Ditetapkan di : ……… tanggal
penandatanga
Pada tanggal : …………. nan

KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG,


Nama jabatan
dan nama
ditulis dengan
huruf kapital

NAMA
Contoh Format Lampiran Surat Keputusan

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN…….


NOMOR : ………………………………. Penomoran
TANGGAL : ………………………………. mengacu pada
klasifikasi arsif
TENTANG : ……………………………….
.

Judul
Keputusan
………………………………………………………………………………………… yang ditulis
huruf kapital

……………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………….. Memuat
substansi
…………………………………………………………………………………………………………………………….. tentang
lampiran
……………………………………………………………………………………………………………………………..
kebijakan yang
…………………………………………………………………………………………………………………………….. ditetapkan

……………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………..

Alamat sesuai
dengan alamat
Ditetapkan di : ……… instansi dan
Pada tanggal : …………. tanggal
penandatanga
nan
KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG,

Nama jabatan
dan nama
ditulis dengan
huruf kapital
NAMA dan dicetak
teba
B. Standar Operasional / SOP
1. Pengertian
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah serangkaian instruksi
tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan
aktivitas organisasi, bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan
oleh siapa dilakukan.
2. Format penulisan
a) Kop heading.
Kop heading hanya untuk halaman pertama, untuk halaman
selanjutnya tanpa menggunakan kop heading. Untuk dinas
kesehatan kop heading menampilkan logo Pemerintah daerah, untuk
kop
b) Komponen SOP
1) Pengertian
Berisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan dan atau definisi
tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau menyebabkan
salah pengertian/menimbulkan multi persepsi.
2) Tujuan
Berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik, dengan diawali
dengan kalimat aktif dengan komposisi kalimat antara lain:
(a) Menetapkan acuan/pedoman/langkah-langkah dan
seterusnya.
(b) Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dan seterusnya
3) Kebijakan
Berisi kebijakan (SK) pimpinan / kepala yang memuat dasar
dibuatnya SOP tersebut.
4) Referensi
Berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan SOP, bisa
berbentuk buku, peraturan perundang-undangan, ataupun
bentuk lain sebagai bahan pustaka.
5) Prosedur/langkah-langkah
Merupakan bagian utama yang menguraikan langkah-langkah
kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja tertentu.
6) Diagram Alir/bagan alir (Flow Chart)
(a) Diagram alir/bagan alir digunakan untuk memudahkan
dalam pemahaman langkah-langkah dalam SOP.
(b) Diagram alir dalam SOP wajib digunakan untuk kegiatan
yang sudah dibakukan dalam pedoman antara lain
penyelenggaraan program dan penyelenggaraan
pelayanan/tindakan klinis. sedangkan untuk tindakan yang
berkaitan dengan fungsi manajemen tidak wajib dibuat.
(c) Diagram alir disusun dalam SOP berdasarkan urutan
langkah-langkah proses kegiatan dan tidak boleh diacak.
(d) Diagram alir mikro, menunjukkan rincian kegiatan-kegiatan
dari tiap tahapan diagram makro, bentuk simbol sebagai
berikut:

Langkah kegiatan Bentuk simbol

Awal kegiatan

Akhir Kegiatan

Simbol Keputusan

Penghubung

Dokumen

Arsip

(e) Diagram alir makro, menunjukkan kegiatan-kegiatan secara


garis besar dari proses yang ingin kita tingkatkan, hanya ada
satu simbol balok.
(f) Norma waktu kegiatan, menunjukan kisaran waktu dalam
menit yang dibutuhkan untuk setiap tahap kegiatan.
7) Unit Terkait
Berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam
proses kerja tersebut.
8) Rekaman Historis Perubahan
Berisi catatan perubahan atau revisi yang terjadi pada SOP.
c) Evaluasi Isi SOP
Evaluasi SOP dilaksanakan sesuai kebutuhan dan minimal dua
tahun sekali yang dilakukan oleh masing-masing unit kerja. Hasil
evaluasi SOP menghasilkan rekomendasi antara lain :
1) SOP masih tetap bisa dipergunakan
2) SOP tersebut perlu diperbaiki/direvisi
3) Perbaikan/revisi isi SOP bisa dilakukan sebagian atau seluruhnya
d) Perbaikan/revisi perlu dilakukan apabila :
1) Alur SOP sudah tidak sesuai dengan keadaan yang ada
2) Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)
pelayanan kesehatan
3) Adanya perubahan organisasi atau kebijakan baru
4) Adanya perubahan fasilitas
5) Peraturan kepala FKTP tetap berlaku meskipun terjadi
penggantian kepala FKTP.
e) Evaluasi Penerapan SOP
1) Evaluasi penerapan/kepatuhan terhadap SOP dapat dilakukan
dengan menilai tingkat kepatuhan terhadap langkah-langkah
dalam SOP. Untuk evaluasi ini dapat dilakukan dengan
menggunakan daftar tilik/check list.
2) Daftar tilik tidak wajib ada di setiap SOP
3) Daftar tilik digunakan untuk SOP yang berpotensi terjadi
penyimpangan/tidak patuh dalam pelaksanaannya.
4) Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.

f) Format Standar Operasional Prosedur.


Contoh Format SOP di UPTD Puskesmas adalah sebagai berikut:

USULAN KENAIKAN
PANGKAT DAN JABATAN

S No. Dokumen : SOP/HKU/VII/4431


O No. Revisi :1
P Tanggal Terbit : 18 Oktober 2022
Halaman : 1/2

Dinas Kesehatan
SUB. BAGIAN
Kabupaten Subang
HUKUM, Kasubag. HKU
KEPEGAWAIAN DAN
UMUM Ujang Kusyana, SKM., M.H.
NIP. 19760620 200701 1 010

1. Pengertian Mekanisme usulan dan pengelolaan dokumen Kenaikan Pangkat dan Jabatan
( KPJ ) PNS di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang.

2. Tujuan SOP ini dibuat sebagai acuan usulan kenaikan pangkat dan jabatan.

3. Dasar Hukum Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Nomor 01.01.02 /094
Kepeg. Tentang uraian tugas sub bagian HKU Dinkes Kab. Subang.

4. Kebijakan a. PP 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat.


b. PP 11 Tahun 2017 tentang manajemen PNS.
c. Peraturan Bupati Nomor 9 Tahun 2022 tentang Tupoksi Dinkes .
5. Prosedur 1. Sub bagian HKU Dinkes mengirimkan data PNS untuk mengusulkan
/Langkah- kenaikan pangkat dan Jabatan berdasarkan estimasi waktu KPJ, usulan KPJ
Langkah sebelumnya Tidak memenuhi Syarat ( TMS ) kepada UPTD Puskesmas,
Labkesda, Farmasi dan kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Subang.
2. Kepala Sub bagian Tata Usaha ( TU ) UPTD menyampaikan informasi
kepada PNS tentang data usulan KPJ.
3. Para PNS melakukan pemberkasan usulan KPJ, dan memberikan kepada
Kasubag TU UPTD. Berkas terdiri dari :
b. Potocopi Kartu pegawai ( Karpeg )
c. Potocopi SK terakhir.
d. PAK lama.
e. Potocopi SK Jabfung.
f. Potocopi SKP 2 tahun sebelumnya.
g. Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit ( DUPAK ).
h. Ijasah Terakhir dan transkip nilai yang sdh dilegalisasi.
i. Sertifikat uji kompetensi jabatan.
4. Kasubag TU UPTD melaksanakan validasi dan verifikasi kelengkapan
dokumen sesuai dengan yang dibutuhkan untuk proses usulan KPJ.
5. Sub bag TU UPTD memfasilitasi kekurangan dokumen PNS usulan KPJ.

6. Ka. Subag. TU UPTD mengelompokan usulan KPJ sesuai dengan jabatan


fungsinya.
7. Kasubag TU UPTD Membuat daftar rekapitulasi usulan KPJ berupa hard
dan soft file yang merupakan legalitas kelayakan PNS untuk diusulkan KPJ.
8. Pihak UPTD mengirimkan rekapitulasi usulan KPJ dan dokumen – dokumen
PNS yang diusulkan KPJ ke sub bagian Hukum, Kepegawaian dan Umum
( HKU ) Dinkes Subang.
9. Pihak UPTD dan Sub bagian HKU membuat bukti penyerahan dan
penerimaan dokumen uslan KPJ.
10. Sub bagian HKU Dinkes menerima dokumen usulan KPJ. Penerima
dokumen usulan KPJ sesuai dengan pembagian tugas dalam mengelola
usulan KPJ berdasarkan pengelompokan jabatan fungsional. Rekapitulasi
usulan KPJ diterima oleh Ka.subag HKU.
11. Sub bagian HKU bersama tim penilai angka kredit KPJ menganalisa,
memverifikasi dan memvalidasi dokumen – dokumen usulan KPJ.
Pembagian tugas di sub bagian HKU dan tim penilai berdasarkan
pengelompokan jabatan fungsional.
12. Sub bagian HKU memberikan informasi kepada Ka.subag TU UPTD
tentang :
- Dokumen yang tidak lengkap.
- Dokumen yang ditunda usulan KPJ.
13. Sub bagian HKU melagalisasi dokumen – dokumen yang berhubungan
dengan kepegawaian usulan KPJ.
14. Subagian HKU melaporkan hasil verifikasi dan validasi dokumen yang akan
disulkan KPJ kepada sekretaris Dinkes.
15. Sub bagian HKU membuat PAK, dan melaporkan kepada Sekeratris Dinas
Kesehatan untuk penandatanganan oleh Kepala Dinas kesehatan.
16. Sub bagian HKU membuat soft file dokumen dari masing – masing PNS
yang sudah melalui verifikasi dan validasi usulan KPJ.
17. Sub bagian HKU membuat rekapitulasi usulan KPJ yang dilaporkan kepada
sekretaris dinkes untuk ditanda tangani oleh Kepala dinas Kesehatan.
18. Su bagian HKU mengirimkan hard dan soft file dokumen beserta
rekapitulasi usulan Kenaikan Pangkat dan Jabatan ke BKPSDM Kabupaten
Subang.
19. Sub bagian HKU melakukan koordinasi dalam proses KPJ.
20. Kasubag TU UPTD melaporkan ke sub bag HKU tentang Surat keputusan
kenaikan pangkat dan Jabatan yang sudah diterima oleh PNS. Surat
Keputusan Kenaiakan Pangkat dikrim oleh BKPSDM melalui ekspedisi
pengiriman.
WAKTU
THP PNS TU. UPTD HKU Tim penilai Sekretaris Kadis BKPSDM
(Hari)
6. Alur
1
1
2

3 14

5
6
6

9 1

10

11

12 14

13

14

15 5

16

17 3

18 3

19

*)Usulan KPJ dari Dinas Kesehatan ke BKPSDM adalah 4 bulan sebelum TMT SK terbit.

7. Unit terkait - UPTD Puskesmas


- Tim penilai angka kredit
- BKPSDM

C. Pedoman
Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah
langkah-langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar
untuk menentukan dan melaksanakan kegiatan. Panduan adalah
petunjuk dalam melakukan kegiatan, sehingga dapat diar􀆟 kan pedoman
mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya mengatur 1 (satu)
kegiatan. Pedoman/ panduan dapat diterapkan dengan baik dan benar
melalui penerapan SOP. Mengingat sangat bervariasinya bentuk dan isi
pedoman/ panduan maka dinas kesehatan atau UPTD (Unit Pelaksana
Teknis Daerah) Puskesmas menyusun/membuat sistema􀆟 ka buku
pedoman/ panduan sesuai kebutuhan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikkan untuk dokumen pedoman
atau panduan yaitu:
1. Setiap pedoman atau panduan harus dilengkapi dengan peraturan
atau keputusan Kepala Dinas atau Kepala UPTD (Unit Pelaksana
Teknis Daerah) untuk pemberlakuan pedoman/ panduan tersebut.
2. Peraturan Kepala Dinas atau Kepala UPTD (Unit Pelaksana Teknis
Daerah) tetap berlaku meskipun terjadi penggantian Kepala Dinas
atau Kepala UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah).
3. Setiap pedoman / panduan sebaiknya dilakukan evaluasi minimal
setiap 2-3 tahun sekali.
4. Bila Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Pedoman/Panduan
untuk suatu kegiatan / pelayanan tertentu, maka FKTP dalam
membuat pedoman / panduan wajib mengacu pada pedoman /
panduan yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan.
5. Format baku sistematika pedoman panduan yang lazim digunakan
sebagai berikut:
a) Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja
Kata pengantar
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum Dinas Kesehatan atau UPTD
Puskesmas
BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan
BAB IV Struktur Organisasi
BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB VI Uraian Jabatan
BAB VII Tata Hubungan Kerja
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB IX Kegiatan Orientasi
BAB X Pertemuan/ Rapat
BAB XI Pelaporan
1. Pelaporan Harian
2. Pelaporan Bulanan
3. Pelaporan Tahunan

b) Format Pedoman Pelayanan Unit Kerja


Kata pengantar
BAB I PENDAHULUAN
1) Latar Belakang
2) Tujuan Pedoman
3) Sasaran Pedoman
4) Ruang Lingkup Pedoman
5) Batasan Operasional
BAB II STANDAR KETENAGAAN
1) Kualifi kasi Sumber Daya Manusia
2) Distribusi Ketenagaan
3) Jadwal Kegiatan
BAB III STANDAR FASILITAS
1) Denah Ruang
2) Standar Fasilitas
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
a) Lingkup Kegiatan
b) Metode
c) Langkah Kegiatan
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP

c) Format Panduan Pelayanan


BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATA LAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI
Sistematika pedoman/panduan pelayanan Puskesmas dapat dibuat sesuai
dengan materi/isi pedoman/panduan. Pedoman/ panduan yang harus
dibuat adalah pedoman/panduan minimal yang harus ada di Dinas
Kesehatan atau UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) yang dipersyaratkan
sebagai regulasi yang diminta dalam elemen penilaian. Bagi UPTD (Unit
Pelaksana Teknis Daerah) yang telah menggunakan e-file tetap harus
mempunyai hardcopy pedoman/panduan yang dikelola oleh tim akreditasi
UPTD Puskesmas atau bagian Tata Usaha Puskesamas.

D. Kerangka Acuan
Kerangka acuan disusun untuk program atau kegiatan yang akan dilakukan
oleh FKTP. Program/kegiatan yang dibuat kerangka acuan adalah sesuai dengan
standar akreditasi.
Dalam menyusun kegiatan harus jelas tujuan dan kegiatan-kegiatan yang
akan dilakukan dalam mencapai tujuan umum dan tujuan khusus yang
merupakan tujuan dari tiap-tiap kegiatan yang akan dilakukan. Dalam kerangka
acuan harus dijelaskan bagaimana cara melaksanakan kegiatan agar tujuan
tercapai dengan dengan penjadwalan yang jelas dan evaluasi serta pelaporan.
Penulisan diawali dengan KOP dinas / UPTD Puskesmas, judul dan
nomor kerangka acuan. Sistematika/format penulisan kerangka acuan
sebagai berikut :
1. Pendahuluan
2. Latar Belakang
3. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
4. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
5. Cara Melaksanakan Kegiatan
6. Sasaran
7. Jadual Pelaksanaan Kegiatan
8. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
9. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
10. Jika kerangka acuan lebih dari satu halaman, maka halaman kedua
tanpa kop Dinas/FKTP.

E. Daftar Tilik
Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan
secara konsisten, diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian kegiatan,
untuk diingat, dikerjakan, dan diberi tanda (check-mark). Daftar tilik
digunakan untuk mengecek kepatuhan terhadap SOP .
Komponen Daftar Tilik diantaranya :
1. Kop Daftar Tilik
Kotak heading hanya dibuat pada halaman pertama, berisi judul,
nomor dokumen, nomor revisi, tanggal terbit dan halaman
2) Identitas sasaran
Identitas sasaran adalah nama petugas yang melaksanakan dan
menerapkan SOP, terdiri dari nama petugas, jabatan dan tanggal
kegiatan pemantauan/evaluasi.
3) Penelusuran dilakukan dengan melakukan observasi petugas sesuai
dengan pertanyaan yang telah disusun dan menuangkan hasil
pengamatan dalam kolom ya atau tidak.
4) Cara menghitung Compliance Rate/CR.
Compliance Rate/CR adalah ukuran tingkat keaptuhan petugas dalam
melakukan kegiatan sesuai dengan SOP yang sudah dibuat. Cara
menghitung CR adalah sebagai berikut:

COMPLIANCE RATE Jumlah jawaban Ya


X 100
= Jumlah jawaban Ya + Tidak
%

Standar Mutu kepatuhan petugas:


a) Patuh apabila nilai CR > 80%
b) Kurang patuh apabila nilai CR 20%-79 %
c) Tidak patuh apabila nilai CR < 20%.
5) Pengisian Rencana Tindak Lanjut (RTL).
Pengisian RTL dilakukan oleh pemantau/petugas evaluasi dalam
bentuk rencana kegiatan.
6) Penandatangan
Yang melakukan penandatangan adalah petugas yang melakukan
pemantauan dan petugas yang dipantau
7) Format penulisan adalah sebagai berikut:

PERTEMUAN TINJAUAN MANAJEMEN


No Dokumen
DAFTAR No Revisi
TILIK Tanggal Terbit
Halaman 1/2

Nama petugas :
Jabatan :
Tanggal pelaksanaan :
Tidak
No Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1 Apakah wakil manajemen mutu bersama kepala
Puskesmas mempersiapkan pertemuan tinjauan
manajemen?...
2 Apakah wakil manajemen mutu mengundang
peserta pertemuan?..
3 Apakah kepala Puskesmas memberikan
sambutan dan arahan pada pertemuan tinjauan
manajemen?..
4 Apakah wakil manajemen mutu memimpin
pertemuan tinjauan manajemen?
5 Apakah wakil manajemen mutu memberikan
kesimpulan pertemuan tinjauan manajemen?

Jumlah jawaban Ya
COMPLIANCE RATE = X 100 %
Jumlah jawaban Ya + Tidak

Rencana Tindak Lanjut:


………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Petugas pelaksana Penilai/observer
program/kegiatan

NAMA JELAS NAMA JELAS


NIP NIP

F. Surat Edaran
1. Pengertian
Surat edaran adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan,
penjelasan dan/atau petunjuk cara melaksanakan hal tertentu yang
dianggap penting dan mendesak.

2. Susunan
Susunan Surat Edaran terdiri dari :
a) Kepala Surat Edaran, yang terdiri dari :
b) Nama tempat ditetapkan;
c) Tanggal, Bulan dan Tahun;
d) Pejabat / alamat yang dituju;
e) Kata “ SURAT EDARAN “ ditempatkan ditengah lembar isi naskah
dinas dan ditulis hurup capital;
f) Nomor mengikuti ketentuan sebagaimana tercantum dalam
ketentuan Pasal 16 diatas;
g) Judul surat edaran ditempatkan ditengah lembar isi naskah dinas
dan ditulis hurup capital.
3. Isi Surat Edaran
Isi Surat Edaran dituangkan / dirumuskan dalam bentuk uraian
4. Bagian Akhir Surat Edaran, terdiri atas :
a) Nama jabatan ditulis dengan menggunakan huruf capital yang
diakhiri dengan tanda koma ( , )
b) Tanda Tangan Pejabat;
c) Nama (ditulis dengan hurup capital), Pangkat, dan NIP bagi PNS;
d) Stempel.
5. Penandatanganan
Surat Edaran yang ditandatangani oleh Kepala Dinas / Kepala
Puskesmas .

Bentuk / model naskah dinas Surat Edaran, sebagaimana tertera pada


halaman berikut:

Contoh Format Surat Edaran

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG


DINAS KESEHATAN
Jalan Soeprapto No. 103 Telp. (0260) 411418
Faximel (0260) 417936 Website : ………..Email : dinkessubang @gmail.com
Subang – Kode Pos……….

Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun

Kepada :
Yth. ……………………….
di
……………………
G. Surat Biasa;
1) Pengertian
Surat biasa adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan,
pertanyaan, permintaan jawaban atau saran dan sebagainya.

2) Susunan
Susunan Surat Biasa terdiri atas :
a) Nama tempat ditetapkan;
b) Tanggal, bulan, tahun;
c) Pejabat alamat yang dituju;
d) Nomor Surat;
e) Sifat surat;
f) Hal Surat.
Isi surat biasa dirumuskan dalam bentuk uraian
Bagian akhir surat biasa terdiri atas:
a) Nama jabatan ditulis dengan menggunakan huruf capital yang
diakhiri dengan tanda koma ( , )
b) Tanda Tangan Pejabat;
c) Nama (ditulis dengan hurup capital), Pangkat, dan NIP bagi PNS;
d) Stempel jabatan/instansi;
e) Tembusan.
Penandatanganan.
Surat Keterangan yang ditandatangani oleh yang berwenang atas
jabatannya.
Bentuk / model naskah dinas Surat Biasa, sebagaimana tertera pada
halaman berikut.
Contoh Format Surat Biasa

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG


DINAS KESEHATAN
Jalan Soeprapto No. 103 Telp. (0260) 411418
Faximel (0260) 417936 Website : ………..Email : dinkessubang @gmail.com
Subang – Kode Pos……….

Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun

Kepada :
Nomor : Yth. ……………………….
Sifat : di
Lampiran : ……………………
Hal :

………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………

KEPALA DINAS KESEHATAN/


KEPALA UPTD PUSKESMAS

Nama dan Gelar


Pangkat
NIP

Tembusan :
1. ……..
2. …….

H. Surat Keterangan
1. Pengertian
Surat keterangan adalah naskah dinas yang berisi pernyataan tertulis
dari pejabat sebagai tanda bukti untuk menerangkan atau menjelaskan
kebenaran sesuatu hal.

2. Susunan
Surat Keterangan terdiri atas :
a. Kepala Surat Keterangan;
Kepala Surat Keterangan terdiri dari :
1) Kata “ Surat Keterangan “ ditempatkan di bagian tengah
lembar naskah;
2) Nomor dan Tahun atau dapat menggunakan Nomor panjang
menurut kebutuhan.
b. Isi Surat Keterangan;
Isi Surat Keterangan terdiri dari :
1) Nama dan Jabatan yang menerangkan;
2) NIP, Pangkat / Golongan, Jabatan;
3) Maksud Keterangan.
c. Bagian Akhir Surat Keterangan.
Bagian Akhir Surat Keterangan terdiri dari :
1) Nama tempat ditetapkan;
2) Tanggal, bulan dan tahun ditetapkan
3) Nama jabatan ditulis dengan menggunakan huruf capital
yang diakhiri dengan tanda koma ( , )
4) Tanda Tangan Pejabat;
5) Nama (ditulis dengan hurup capital), Pangkat, dan NIP bagi
PNS;
6) Stempel jabatan/instansi.

d. Penandatanganan.
Surat Keterangan yang ditandatangani oleh pejabat yang yang
memberikan keterangan.
Bentuk / model naskah dinas Surat Keterangan, sebagaimana tertera
pada halaman berikut.

Contoh Format Surat Keterangan

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG


DINAS KESEHATAN
Jalan Soeprapto No. 103 Telp. (0260) 411418
Faximel (0260) 417936 Website : ………..Email : dinkessubang @gmail.com
Subang – Kode Pos……….

SURAT KETERANGAN
NOMOR………………….

Yang bertandatangan dibawah ini :


I. Surat Perintah;
1. Pengertian
Surat perintah adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan
kepada bawahan yang berisi perintah untuk melaksanakan
pekerjaan tertentu.
2. Susunan
Susunan surat perintah terdiri atas:
a) Kepala Surat Perintah terdiri atas:
1) Tulisan “Surat Perintah”;
2) Nomor.
3) Tulisan “MEMERINTAHKAN” ditulis huruf kapital dan
diakhiri titik dua ( : )
b) Isi Surat Perintah terdiri atas:
1) Nama pejabat yang di berikan perintah;
2) Jenis perintah khusus yang harus dilaksanakan dan waktu
yang harus dilaksanakandan waktu pelaksanaan.
c) Bagian akhir Surat Perintah terdiri atas:
1) Nama tempat ditetapkan;
2) Tanggal, bulan dan tahun ditetapkan
3) Nama jabatan ditulis dengan menggunakan huruf capital
yang diakhiri dengan tanda koma ( , )
4) Tanda Tangan Pejabat;
5) Nama (ditulis dengan hurup capital), Pangkat, dan NIP bagi
PNS;
6) Stempel jabatan/instansi.
3. Penandatanganan
Surat perintah ditandatangani oleh kepala dinas kesehatan atau kepala
Puskesmas sesuai dengan kewenangannya.
Bentuk/model naskah dinas Surat Perintah adalah sebagai berikut:

Contoh Format Surat Perintah

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG


DINAS KESEHATAN
Jalan Soeprapto No. 103 Telp. (0260) 411418
Faximel (0260) 417936 Website : ………..Email : dinkessubang @gmail.com
Subang – Kode Pos……….

SURAT PERINTAH
NOMOR………………….

Dasar : …………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………..
J. Surat Izin;
1. Pengertian
Surat izin adalah naskah dinas yang berisi persetujuan terhadap suatu
permohonan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.

2. Komponen surat izin terdiri dari :


a) Kepala Surat Izin terdiri atas :
1) Tulisan “ Surat Izin “; yang ditempatkan di tengah lembar
atas naskah dinas;
2) Nomor;
3) Tulisan “ Tentang “ (ditulis huruf kapital)
b) Isi Surat Izin terdiri atas :
1) Dasar;
2) Nama ;
3) NIP
4) Jabatan;
5) Instansi;
6) Untuk / Keperluan Izin.
c) Bagian Akhir Surat Izin terdiri atas :
1) Nama tempat ditetapkan;
2) Tanggal, bulan dan tahun ditetapkan
3) Nama jabatan ditulis dengan menggunakan huruf capital
yang diakhiri dengan tanda koma ( , )
4) Tanda Tangan Pejabat;
5) Nama (ditulis dengan hurup capital), Pangkat, dan NIP bagi
PNS;
6) Stempel jabatan/instansi.
d) Penandatanganan
Surat izin yang ditandatangani oleh Pimpinan atas wewenang
jabatannya dengan menggunakan kop naskah dinas yang
bersangkutan.
Bentuk/model naskah dinas Surat Izin adalah sebagai berikut:

Contoh Format Surat Izin

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG


DINAS KESEHATAN
Jalan Soeprapto No. 103 Telp. (0260) 411418
Faximel (0260) 417936 Website : ………..Email : dinkessubang @gmail.com
Subang – Kode Pos……….

SURAT IZIN
NOMOR………………….
L. Format Surat Perjalanan Dinas
Bentuk/model naskah dinas Surat Perjalanan Dinas adalah sebagai
berikut:

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG


DINAS KESEHATAN
Jalan Soeprapto No. 103 Telp. (0260) 411418
Faximel (0260) 417936 Website : ………..Email : dinkessubang @gmail.com
Subang – Kode Pos……….

Lembar Ke : …………………
Kode No : …………………
Nomor : …………………
K. Surat Perintah Tugas;
1. Pengertian
Surat Perintah Tugas adalah naskah dinas dari atasan yang
ditujukan kepada bawahan yang berisi perintah untuk melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Susunan

Surat Perintah Tugas terdiri atas :

1) Kepala Surat Perintah Tugas;

2) Isi Surat Perintah Tugas;


3) Bagian Akhir Surat Perintah Tugas.

Ad. a. Kepala Surat perintah tugas terdiri atas :

1) Tulisan “ Surat Perintah Tugas “;

2) Nomor.

Ad. b. Isi Surat Perintah Tugas memuat dasar dan pertimbangan


penugasan, nama, Pangkat / Golongan, NIP, Jabatan yang diberi
tugas dan jenis tugas yang harus dilaksanakan dan waktu
pelaksanaan tugas.

Bagian Belakang
I. Berangkat dari : …………….. (20)
Tempat kedudukan
Ke : …………….. (21)
Pada tanggal : …………….. (22)
Kepala
(…………………………………..)
NIP. ……………………………..

II. Tiba di : …………….. (23) Berangkat dari : …………….. (26)


Pada Tanggal : …………….. (24) Tempat kedudukan
Kepala …………….. (25) Ke : …………….. (27)
Pada tanggal : …………….. (28)
Kepala …………….. (28)

(…………………………………..)
(…………………………………..) NIP. ……………………………..
NIP. ……………………………..

III. Tiba di : Berangkat dari :


Pada Tanggal : Tempat kedudukan
Kepala Ke :
Pada tanggal :
Kepala

(…………………………………..)
(…………………………………..)
NIP. ……………………………..
NIP. ……………………………..

IV. Tiba di : Berangkat dari :


Pada Tanggal : Tempat kedudukan
Kepala Ke :
Pada tanggal :
Kepala

(…………………………………..)
(…………………………………..)
NIP. ……………………………..
NIP. ……………………………..

V. Tiba di : Telah diperiksa dengan keterangan bahwa


(Tempat : perjalanan tersebut di atas perintahnya dan
Kedudukan) semata-mata untuk kepentingan jawaban dalam
Pada Tanggal waktu yang sesingkat – singkatnya
Pejabat Pembuat Komitmen
Pejabat Pembuat Komitmen

(………………(19)……………..)
(………………(19)……………..)
NIP. …………………………….. NIP. ……………………………..
VI. Catatan lain-lain
VII. PERHATIAN
PPK yang menerbitkan SPD, pegawai yang melakukan perjalanan dinas, para pejabat yang
mengesahkan tanggal berangkat/tiba, serta bendahara pengeluaran bertanggung jawab berdasarkan
peraturan- peraturan Keuangan Negara apabila Negara menderita rugi akibat kesalahan, kelalaian dan
kealpaannya

PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERJALANAN DINAS (SPD)


(1) Diisi Pejabat Pembuat Komitmen.
(2) Diisi nama/NIP pegawai yang melaksanakan perjalanan dinas (pelaksana SPD).
(3) Diisi pangkat dan golongan pelaksana SPD.
(4) Diisi jabatan/instansi pelaksana SPD.
(5) Diisi tingkat biaya perjalanan dinas pelaksana SPD.
(6) Diisi maksud dari dilaksanakannya perjalanan dinas.
(7) Diisi jenis alat angkutan/transpor yang digunakan.
(8) Diisi kota tempat kedudukan asal/keberangkatan pelaksana SPD.
(9) Diisi kota tempat tujuan pelaksanaan perjalanan dinas.
(10) Diisi lama waktu dilaksanakannya perjalanan dinas dengan satuan hari atau jam.
(11) Diisi tanggal keberangkatan pelaksanaan perjalanan dinas.
(12) Diisi tanggal harus kembali ke tempat kedudukan semula atau tiba di tempat tujuan baru
untuk perjalanan dinas pindah.
(13) Diisi identitas Pengikut.
(14) Diisi nama satuan kerja yang dibebani biaya perjalanan dinas.
(15) Diisi kegiatan, output dan akun dalam DPA yang dibebani.
(16) Diisi keterangan lain-lain.
(17) Diisi tempat penandatangan SPD.
(18) Diisi tanggal penandatangan SPD.
(19) Diisi nama dan NIP Pejabat Pembuat Komitmen yang menandatangani SPD.
(20) Diisi kota tempat kedudukan asal/keberangkatan pelaksana SPD.
(21) Diisi nama tempat tujuan perjalanan dinas pelaksana SPD.
(22) Diisi tanggal keberangkatan perjalanan dinas.
(23) Diisi tempat tujuan perjalanan dinas.
(24) Diisi tanggal tiba di tempat tujuan perjalanan dinas.
(25) Diisi nama jabatan, tanda tangan, nama dan NIP penandatangan SPD di tempat tujuan.
(26) Diisi nama tempat kedudukan untuk melanjutkan perjalanan dinas.
(27) Diisi nama tempat tujuan perjalanan dinas lanjutan.
(28) Diisi tanggal keberangkatan perjalanan dinas lanjutan.
M. Surat Kuasa;
1. Pengertian
Surat Kuasa adalah naskah dinas dari pajabat yang berwenang kepada
bawahan berisi pemberian wewenang dengan atas namanya untuk
melakukan sesuatu tindakan tertentu dalam rangka kedinasan.
2. Susunan
Susunan surat kuasa terdiri atas:
1) Kepala Surat Kuasa terdiri atas
a) Tulisan “Surat Kuasa” ditempatkan di tengah lembar naskah
dinas;
b) Tulisan “Nomor” Surat Kuasa ditempatkan di bawah tulisan
“Surat Kuasa”
2) Isi Surat Kuasa terdiri atas:
a) Nama pejabat, pangkat, NIP dan jabatan yang member kuasa;
b) Nama jabatan yang memberi kuasa;
c) Tulisan “Kepada”
d) Nama pejabat yang diberi kuasa;
e) Nama jabatan yang diberi kuasa;
f) Tulisan “Untuk”;
g) Hal-hal yang menyangkut jenis tugas dan tindakan yang
dikuasakan.
3) Bagian akhir Surat kuasa terdiri atas:
a) Nama tempat ditetapkan;
b) Tanggal, bulan dan tahun ditetapkan
c) Nama jabatan ditulis dengan menggunakan huruf capital yang
diakhiri dengan tanda koma ( , )
d) Tanda Tangan Pejabat;
e) Nama (ditulis dengan hurup capital), Pangkat, dan NIP bagi PNS;
f) Stempel jabatan/instansi.
g) Dapat dibubuhkan materai Rp. 10.000,- ( Sepuluh ribu rupiah)
4) Penandatanganan
Surat Kuasa ditandatangani oleh Pimpinan dan atau perangkat
daerah atas wewenang jabatannya.

Bentuk / model naskah dinas surat undangan, sebagaimana tertera pada


halaman berikut.
Contoh Format Surat Kuasa

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG


DINAS KESEHATAN
Jalan Soeprapto No. 103 Telp. (0260) 411418
Faximel (0260) 417936 Website : ………..Email : dinkessubang @gmail.com
Subang – Kode Pos……….

SURAT KUASA
NOMOR …………………………………………..

Yang bertanda tangan di bawah ini:

1) Nama : ………………………………………………
2) Jabatan :……………………………………………….

MEMBERIKAN KUASA

Kepada :………………………………………………………
a. Nama : ……………………………………………………..
b. Jabatan : ……………………………………………………..
c. NIP : ……………………………………………………..

Untuk :
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………..

Demikian Surat Kuasa/Surat Kuasa Khusus ini di buat untuk dipergunakan.

Ditetapkan di : ………………………...
pada tanggal : ………………………...
Yang Diberi Kuasa KEPALA DINAS KESEHATAN/
KEPALA UPTD PUSKESMAS

Nama dan Gelar Nama dan Gelar


Pangkat Materai Pangkat
NIP Rp. 6000 NIP
N. Surat Undangan;
a. Pengertian
Surat undangan adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
undangan kepada pejabat/pegawai yang tersebut pada alamat tujuan
untuk menghadiri suatu acara kedinasan.
b. Susunan
Susunan surat undangan terdiri atas:
1) Kepala Surat Undangan terdiri atas
a) Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun ditempatkan di kanan
atas;
b) Alamat undangan yang ditujukan ditempatkan di bawah nama,
tempat, tanggal, bulan dan tahun;
c) Nomor, sifat, Lampiran dan hal diketik secara vertikal,
ditempatkan di sebelah kiri atas.
2) Isi Surat Undangan terdiri atas:
a) Maksud dan tujuan;
b) Hari penyelenggaraan;
c) Tanggal, waktu dan tempat penyelenggaraan;
d) Acara yang akan diselenggarakan;
e) Tulisan Penutup.
3) Bagian akhir surat undangan.
a) Nama jabatan ditulis dengan menggunakan huruf capital yang
diakhiri dengan tanda koma ( , )
b) Tanda Tangan Pejabat;
c) Nama (ditulis dengan hurup capital), Pangkat, dan NIP bagi
PNS;
d) Stempel jabatan/instansi.
4) Penandatanganan
Surat Undangan ditandatangani oleh Pimpinan atas wewenang
jabatannya
Bentuk / model naskah dinas surat undangan, sebagaimana tertera
pada halaman berikut.
Format Surat Undangan

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG


DINAS KESEHATAN
Jalan Soeprapto No. 103 Telp. (0260) 411418
Faximel (0260) 417936 Website : ………..Email : dinkessubang @gmail.com
Subang – Kode Pos……….

Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun

Nomor : Kepada
Lampiran : Yth. ………………………………………..
Sifat : ………………………………………...
Hal : Undangan di
………………………………..

..............................................................................................................
.....................................................................................................
Hari : ............................................................................
Tanggal : ............................................................................
Pukul : ............................................................................
Tempat : ............................................................................
Acara : ............................................................................
............................................................................................................. ...
........................................

KEPALA DINAS KESEHATAN/


KEPALA UPTD PUSKESMAS

Nama dan Gelar


Pangkat
NIP

Tembusan:
1. ……
2. ……
O. Surat Keterangan Melaksanakan Tugas;
1. Pengertian
Surat keterangan melaksanakan tugas adalah naskah dinas dari pejabat
yang berwenang berisi pernyataan bahwa seorang pegawai telah
melaksanakan tugas.
2. Susunan
Surat keterangan melaksanakan tugas terdiri atas:
a) Kepala Surat keterangan melaksanakan tugas terdiri atas:
1) Tulisan “Surat Keterangan Melaksanakan Tugas”;
2) Tulisan nomor.
b) Isi Surat keterangan melaksanakan tugas terdiri atas:
1) Nama, pangkat/golongan, NIP dan jabatan pejabat/pegawai yang
memberi pernyataan;
2) Nama, pangkat/golongan, NIP dan jabatan pejabat/pegawai yang
diberi pernyataan;
3) Nomor, tanggal, dasar surat peraturan penagngkatan dan mulai
melaksanakan tugas.
c) Bagian akhir Surat Keterangan Melaksanakan Tugas terdiri atas:
1) Nama tempat pembuatan;
2) Tanggal, bulan dan tahun pembuatan;
3) Nama jabatan ditulis dengan menggunakan huruf capital yang
diakhiri dengan tanda koma ( , )
4) Tanda Tangan Pejabat;
5) Nama (ditulis dengan hurup capital), Pangkat, dan NIP bagi PNS;
6) Stempel jabatan/instansi.
d) Penandatanganan
Surat keterangan melaksanakan tugas ditandatangani oleh kepala
dinas dan atau perangkat organisasi sesuai dengan kewenangannya.

Bentuk / Model naskah dinas Surat keterangan melaksanakan tugas


sebagai berikut:
Format Surat Melaksanakan Tugas

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG


DINAS KESEHATAN
Jalan Soeprapto No. 103 Telp. (0260) 411418
Faximel (0260) 417936 Website : ………..Email : dinkessubang @gmail.com
Subang – Kode Pos……….

SURAT PERNYATAAN MELAKSANAKAN TUGAS


NOMOR ...............................

Yang bertandatangan dibawah ini :


Nama : ………………………………………………………..
NIP : ………………………………………………………..
Pangkat/Golongan : ………………………………………………………..
Jabatan : ………………………………………………………..

Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa :


Nama : ………………………………………………………..
NIP : ………………………………………………………..
Pangkat/Golongan : ………………………………………………………..
Jabatan : ………………………………………………………..

Yang diangkat berdasarkan ………………….……………………………………………………


Nomor…………….terhitung ………………….……………………………………………………
telah nyata menjalankan tugas sebagai …………………………………………………………
di………………………………………………………………………………………

Demikian Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas ini dibuat dengan sesungguhnya


dengan mengingat sumpah jabatan/pegawai negeri sipil dan apabila dikemudian hari isi surat
pernyataan ini ternyata tidak benar yang berakibat kerugian bagi negara, maka saya bersedia
menanggung kerugian tersebut.

Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun


KEPALA DINAS KESEHATAN/
KEPALA UPTD PUSKESMAS

P. Surat Keterangan Melaksanakan Tugas;


a. Pengertian Nama dan Gelar
Pangkat
Surat keterangan melaksanakan tugas adalah
NIP naskah dinas dari
pejabat yang berwenang berisi pernyataan bahwa seorang pegawai
P. Surat Panggilan
1. Pengertian
Surat panggilan adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
panggilan kepada seorang pegawai untuk menghadap.
2. Susunan
Susunan surat panggilan terdiri atas:
a) Kepala Surat Undangan terdiri atas
1) Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun ditempatkan di kanan
atas;
2) Nama instansi Pemerintah/ badan/ hukum/ swasta/
perorangan yang dipanggil;
3) Nomor, sifat, Lampiran dan hal diketik.
b) Isi Surat Undangan terdiri atas:
1) Hari, tanggal, waktu, tempat, menghadap kepada, alamat
pemanggil;
2) Maksud surat panggilan tersebut.
c) Bagian akhir surat panggilan terdiri atas:
1) Nama jabatan ditulis dengan menggunakan huruf capital yang
diakhiri dengan tanda koma ( , )
2) Tanda Tangan Pejabat;
3) Nama (ditulis dengan hurup capital), Pangkat, dan NIP bagi
PNS;Tembusan apabila diperlukan;
4) Stempel jabatan/instansi
Penandatanganan
Surat panggilan ditandatangani oleh Pimpinan atas wewenang
jabatannya

Bentuk / model naskah dinas surat pemanggilan, sebagaimana tertera


pada halaman berikut.
Format Surat Pemanggilan

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG


DINAS KESEHATAN
Jalan Soeprapto No. 103 Telp. (0260) 411418
Faximel (0260) 417936 Website : ………..Email : dinkessubang @gmail.com
Subang – Kode Pos……….

Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun

Nomor : Kepada
Lampiran : Yth. ………………………………………..
Sifat : ………………………………………...
Hal : Undangan di
………………………………..

Dengan ini diminta kedatangan Saudara di Kantor..............................


.........................................................................................................................
Hari : ............................................................................
Tanggal : ............................................................................
Pukul : ............................................................................
Tempat : ............................................................................
Menghadap
Kepada : ............................................................................
Alamat : ............................................................................
Untuk : ............................................................................

Demikian untuk dilaksanaka dan menjadi perhatian sepenuhnya

KEPALA DINAS KESEHATAN/


KEPALA UPTD PUSKESMAS

Nama dan Gelar


Pangkat
NIP
Q. Nota Dinas;
1. Pengertian
Nota dinas adalah naskah dinas yang bersifat internal berisi
komunikasi kedinasan antar pejabat atau dari atasan kepada
bawahan dan dari bawahan kepada atasan.
2. Susunan
Note Dinas terdiri atas:
a) Kepala nota dinas terdiri atas:
1) Tulisan “Nota Dinas” ditempatkan di tengah-tengah isi
naskah;
2) Pejabat/alamat yang dituju;
3) Pejabat yang mengirim;
4) Tanggal, bulan dan tahun;
5) Nomor, dapat ditambahkan kode sesuai dengan
kebutuhan;
6) Sifat, lampiran dan hal.
b) Isi Nota dinas dirumuskan dalam bentuk uraian:
c) Bagian akhir naskah Nota Dinas terdiri atas:
1) Nama jabatan ditulis dengan menggunakan huruf capital
yang diakhiri dengan tanda koma ( , )
2) Tanda Tangan Pejabat;
3) Nama (ditulis dengan hurup capital), Pangkat, dan NIP bagi
PNS;Tembusan apabila diperlukan.
4) Stempel jabatan/instansi.
d) Penandatanganan
Naskah nota dinas ditandatangani oleh pimpinan/kepala dinas
sesuai dengan batas kewenangannya.

Bentuk / Model naskah dinas nota dinas sebagai berikut:


Contoh Format Nota Dinas

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG


DINAS KESEHATAN
Jalan Soeprapto No. 103 Telp. (0260) 411418
Faximel (0260) 417936 Website : ………..Email : dinkessubang @gmail.com
Subang – Kode Pos……….

NOTA DINAS

Kepada : ………………………………………………………..
Dari : ………………………………………………………..
Tembusan : ………………………………………………………..
Tanggal : ………………………………………………………..
Nomor : ………………………………………………………..
Sifat : ………………………………………………………..
Lampiran : ………………………………………………………..
Hal : ………………………………………………………..

..................................................................................................……….
……………………………………………………………………………………...
……………………………………………………..
..................................................................................................……….
……………………………………………………………………………………...
……………………………………………………..
..................................................................................................……….
……………………………………………………………………………………...
……………………………………………………..

Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun


KEPALA DINAS KESEHATAN/
KEPALA UPTD PUSKESMAS

Nama dan Gelar


Pangkat
NIP
R. Format Lembar Disposisi

LEMBAR DISPOSISI SEKRETARIS DAERAH

INDEX : …………………. TANGGAL PENYELESAIAN : …………………...

DARI : …………………………………………………………………………………..
HAL : …………………………………………………………………………………..
TGL. SURAT : …………………………………………………………………………………..
NO. SURAT : …………………………………………………………………………………..

DITERUSKAN KEPADA :

SEKERTARIS KABID/KASUBAG

KABID/KASUBAG KABID/KASUBAG

KABID/KASUBAG KABID/KASUBAG

KABID/KASUBAG KABID/KASUBAG

BPP

RAHASIA
SANGAT RAHASIA
SEGERA

INSTRUKSI/INFORMASI
Wakili/Hadiri/Terima Laporan Hasilnya

Agendakan/Persiapkan/Koordinasikan

Selesaikan sesuai ketentuan/peraturan yang berlaku

Pelajari/Telaah/Sarannya

Untuk ditindaklanjuti/Dipedomani/Pantau Pelaksanaannya

Untuk dibantu/difasilitasi/dipenuhi sesuai ketentuan

Legalitas pemohon agar dikonfirmasi kepada


Kesbanglinmas

Tugaskan Sekretaris/Kabag TU / Kabid / Irban / Kabag /


Pejabat dilingkup OPD

Untuk dijawab/Dicatat/FILE

Siapkan Pointers/sambutan/bahan

Untuk bahan rapat/Bahan lebih lanjut

Untuk dibantu biayanya

ACC, sesuai dengan ketentuan yang berlaku

ACC, saran Saudara


S. Format Lembar Arsip Pengelolaan Surat

T. PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG


DINAS KESEHATAN
U. Jalan Soeprapto No. 103 Telp. (0260) 411418
Faximel (0260) 417936 Website : ………..Email : dinkessubang @gmail.com
V. Subang – Kode Pos……….
W.

X. LEMBAR ARSIP PENGELOLAAN SURAT

Y.
PERANGKAT
Z. DAERAH/UNIT KERJA : ………………………………………………
BAGIAN / BIDANG : ………………………………………………
AA.
SUBAGIAN / SEKSI : ………………………………………………
BB.
HARI : ………………………………………………
CC.
TANGGAL : ………………………………………………
HAL
DD. : ………………………………………………

EE.
NO NAMA JABATAN TANGGAL PARAF KET
FF.
GG.
HH.
II.
JJ.
KK.
LL.
MM. :
CATATAN

NN.
OO.
T. Contoh Format Telaah Staf

O. PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG


DINAS KESEHATAN
P. Jalan Soeprapto No. 103 Telp. (0260) 411418
Faximel (0260) 417936 Website : ………..Email : dinkessubang @gmail.com
Q. Subang – Kode Pos……….
R.

S. TELAAH STAF
T.
Kepada : ………………………………………………………..
U. Dari : ………………………………………………………..
V. Tembusan : ………………………………………………………..
Tanggal : ………………………………………………………..
W.
Nomor : ………………………………………………………..
X.
Sifat : ………………………………………………………..
Y. Lampiran : ………………………………………………………..
Z. Hal : ………………………………………………………..

AA.
Kepada : ………………………………………………………..
I. Persoalan : ……………………………………………………………………..
Dari : ………………………………………………………..
II. Praanggapan : ……………………………………………………………………..
Tembusan : ………………………………………………………..
III. Fakta-Fakta Yang : ……………………………………………………………………..
Tanggal
Mempengaruhi : ………………………………………………………..
IV. Analisis : ……………………………………………………………………..
Nomor : ………………………………………………………..
V. Kesimpulan : ……………………………………………………………………..
Sifat : ………………………………………………………..
VI. Saran : ……………………………………………………………………..
Lampiran : ………………………………………………………..
Hal : ………………………………………………………..

KEPALA DINAS KESEHATAN/


BB. KEPALA UPTD PUSKESMAS

CC.
DD.
Nama dan Gelar
EE.
Pangkat
FF. NIP
GG.
HH.
Contoh Format Pengumuman

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG


DINAS KESEHATAN
Jalan Soeprapto No. 103 Telp. (0260) 411418
Faximel (0260) 417936 Website : ………..Email : dinkessubang @gmail.com
Subang – Kode Pos……….

PENGUMUMAN
NOMOR : …………………

TENTANG
…………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
…………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
…………………

Ditetapkan di : ……………………
pada tanggal : ……………………

KEPALA DINAS KESEHATAN/


KEPALA UPTD PUSKESMAS

Nama dan Gelar


Pangkat
NIP

F. Notulen;
a. Pengertian
Notulen
U. Laporan
1. Pengertian
Laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau
suatu kegiatan dan pada dasarnya fakta yang disajikan berkenaan
dengan tanggung jawab yang ditugaskan.
2. Jenis Laporan
a) Laporan Hasil Kegiatan
Laporan hasil kegiatan disusun sebagai bukti kegiatan yang telah
dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.
b) Laporan Tahunan
Laporan tahunan adalah laporan perkembangan dan pencapaian yang
berhasil dilaksanakan oleh organisasi (Dinas Kesehatan / UPTD
Puskesmas) dalam kurun waktu satu tahun.
3. Format/Sistematika Penulisan Laporan
a) Laporan Hasil Kegiatan
Laporan hasil kegiatan diawali dengan KOP (Dinas Kesehatan / UPTD
Puskesmas) , judul dan nomor laporan hasil kegiatan, adapun format
laporan hasil kegiatan adalah sebagai berikut :
1. Pendahuluan
2. Latar Belakang
3. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
4. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
5. Cara Melaksanakan Kegiatan
6. Sasaran
7. Jadual Pelaksanaan Kegiatan
8. Indikator keberhasilan  daftar tilik
9. Laporan hasil kegiatan
10. Kesimpulan dan saran
11. Penutup
Jika Laporan Hasil kegiatan lebih dari satu halaman, maka
halaman kedua tanpa kop Dinas/FKTP.

b) Laporan Tahunan
Sistematika Laporan Tahunan adalah sebagai berikut :
Kata Pengantar
BAB I PENDAHALUAN
A. Latar Belakang
B. Pengertian Dinas Kesehatan / UPTD Puskesmas
C. Fungsi Dinas Kesehatan / UPTD Puskesmas
D. Visi dan Misi Dinas Kesehatan / UPTD Puskesmas
E. Tujuan Penyusunan Laporan Tahunan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
F. Manfaat Penyusunan Laporan Tahunan
G. Landasan Hukum
BAB II ANALISA SITUASI
A. Data Kinerja Puskesmas
1. Data Dasar
2. Data UKM Esensial
3. Data UKM Pengembangan
4. Data UKP
5. Data Keperawatan Kesehatan, Laboratorium, dan
Data Kefarmasian
6. Kondisi Kesehatan Keluarga di Wilayah Kerja (PIS-
PK)
B. Analisa Data
1. Analisa Deskriptif
2. Analisa Komparatif
3. Analisa Hubungan Dalam program dan Antar
Program
4. Faktor-Faktor Yang Mendukung Kemungkinan
Adanya Suatu Perubahan Yang Signifikan Terjadi
5. Analisa Masalah dari Sisi Pandang Masyarakat Yang
Dilakukan Melalui SMD
BAB III PERUMUSAN MASALAH
A. Identifikasi Masyarakat
B. Menentukan Priorotas Masalah
C. Mencari Akar Penyebab Masalah
D. Menetapkan Pemecahan Masalah
BAB IV RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)
BAB V PENUTUP
V. Rekomendasi;
a) Pengertian
Rekomendasi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
keterangan atau catatan tentang sesuatu hal yang dapat dijadikan
bahan pertimbangan kedinasan.
b) Susunan
Rekomendasi terdiri atas:
a) Kepala rekomendasi terdiri atas:
1) Tulisan “Rekomendasi” ditempatkan di tengah-tengah isi
naskah;
2) Nomor dan tahun ditempatkan di bawah tulisan
“Rekomendasi”;
b) Isi rekomendasi dirumuskan dalam bentuk uraian;
c) Bagian akhir rekomendasi terdiri atas:
1) Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun;
2) Nama jabatan pembuat rekomendasi;
3) Tanda tangan pejabat;
4) Nama jelas, pangkat dan NIP;
5) Stempel jabatan/instansi.
d) Penandatanganan
Rekomendasi ditandatangani oleh pimpinan/kepala dinas sesuai
dengan batas kewenangannya.
Bentuk / Model naskah dinas rekomendasi sebagai berikut:
Contoh Format Surat Rekomendasi

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG


DINAS KESEHATAN
Jalan Soeprapto No. 103 Telp. (0260) 411418
Faximel (0260) 417936 Website : ………..Email : dinkessubang @gmail.com
Subang – Kode Pos……….

REKOMENDASI
NOMOR ……………………

Dasar : ………………………………………………
Menimbang :……………………………………………….

Kepala Dinas Kesehatan, memberikan rekomendasi kepada :


a. Nama : ……………………………………………………..
b. Jabatan : ……………………………………………………..

Untuk :
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………..
Demikian rekomendasi ini dapat dipergunakan seperlunya.

Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun


KEPALA DINAS KESEHATAN/
KEPALA UPTD PUSKESMAS

Nama dan Gelar


Pangkat
NIP
W. Surat Pengantar;
1. Pengertian
Surat pengantar adalah naskah dinas berisi jenis dan jumlah barang
yang berfungsi sebagai tanda terima.
2. Susunan
Surat Pengantar terdiri atas:
a) Kepala rekomendasi terdiri atas:
1) Nomor;
2) Pejabat/alamat yang dituju;
3) Tulisan “Surat Pengantar” ditempatkan di tengah-tengah
lembar isi naskah.
b) Isi surat pengantar terdiri atas:
1) Kolom nomor urut;
2) Kolom jneis yang dikirim;
3) Kolom banyaknya naskah/barang dan sebagainya;
4) Kolom keterangan.
c) Bagian akhir Surat Pengantar terdiri atas:
1) Nama tempat;
2) tanggal, bulan dan tahun;
3) Nama jabatan pembuat pengantar;
4) Tanda tangan;
5) Nama jelas, pangkat dan NIP;
6) Stempel jabatan/instansi;
7) Penerimaan.
d) Penandatanganan
Surat Pengantar ditandatangani oleh pimpinan/kepala dinas sesuai
dengan batas kewenangannya.

Bentuk / Model naskah dinas surat pengantar sebagai berikut:


Format Surat Pengantar

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG


DINAS KESEHATAN
Jalan Soeprapto No. 103 Telp. (0260) 411418
Faximel (0260) 417936 Website : ………..Email : dinkessubang @gmail.com
Subang – Kode Pos……….

Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun

Kepada
Yth. ………………………………………..
………………………………………...
di
………………………………..

SURAT PENGANTAR
NOMOR ……………………………..

No Jenis Yang Dikirim Banyaknya Keterangan

Diterima tanggal………

Penerima Pengirim
Nama Jabatan Nama Jabatan

Nama dan Gelar Nama dan Gelar


Pangkat Pangkat
NIP NIP

Nomor Telepon…………..
X. Berita Acara

2) PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG


DINAS KESEHATAN
3) Jalan Soeprapto No. 103 Telp. (0260) 411418
Faximel (0260) 417936 Website : ………..Email : dinkessubang @gmail.com
4) Subang – Kode Pos……….

BERITA ACARA
NOMOR : …………………

Pada hari ini tanggal …………………………………………………………………………


……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………kami masing-masing.

1. a. Nama : ………………………………………………………………………
b. Jabatan : ………………………………………………………………………
c. Kedudukan : ………………………………………………………………………
Yang selanjutnya disebut Pihak Pertama

2. a. Nama : ………………………………………………………………………
b. Jabatan : ………………………………………………………………………
c. Kedudukan : ………………………………………………………………………
Yang selanjutnya disebut Pihak Kedua

……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya dan ditanda tangani.

Dibuat di…………………

Pihak Kedua Pihak Pertama


KEPALA DINAS KESEHATAN/
KEPALA UPTD PUSKESMAS

Nama dan Gelar Nama dan Gelar


Pangkat Pangkat
NIP NIP

Mengetahui / Mengesahkan

Nama dan Gelar


Pangkat
NIP
22.Notulen;
a. Pengertian
Notulen adalah naskah dinas yang memuat catatan proses sidang
atau rapat.
b. Susunan
Notulen terdiri atas:
a. Kepala Notulen sidang/rapat terdiri atas:
1) Nama sidang/rapat;
2) Hari, tanggal;
3) Waktu Rapat
4) Acara;
b. Pimpinan Sidang/Rapat;
1) Ketua/wakil ketua;
2) Sekretaris;
3) Pencatat;
4) Peserta sidang/rapat.
c. Peserta Sidang /rapat
d. Kegiatan Sidang / rapat
e. Kata pembukaan
f. Pembahasan
g. Peraturan
h. Penandatanganan
Notulen ditandatangani oleh pimpinan rapat
Bentuk / Model naskah dinas notulen sebagai berikut:
Contoh Format Notulen

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG


DINAS KESEHATAN
Jalan Soeprapto No. 103 Telp. (0260) 411418
Faximel (0260) 417936 Email : dinkessubang @gmail.com
Subang – Kode Po41280

NOTULEN

Sidang / Rapat : ………………..


Hari / Tanggal : ………………..
Waktu : ………………..
Acara : 1………………..
2. dst

Pimpinan Rapat
Ketua : ………………..
Sekertaris : ………………..
Pencatat : ………………..

Peserta Rapat
1 ………………..
2 dst

Kegiatan Rapat
1 ………………..
2 dst

Kata Pembukaaan : ………………..


Pembahasan : ………………..
Peraturan : ………………..

Pimpinan Rapat/Kepala Dinas Kesehatan/ Kepala


UPTD Puskesmas

Nama dan Gelar


Pangkat
NIP
Z. Format Memo

PEMERINTAHe)KABUPATEN SUBANG
DINAS KESEHATAN
Jalan Soeprapto f)
No. 103 Telp. (0260) 411418
Faximel (0260) 417936 Email : dinkessubang @gmail.com
g)– Kode Po41280
Subang

h)
MEMO
i)
Dari : ………………..………………..………………..………………..………………..
Kepada : j)
………………..………………..………………..………………..………………..

Isi : k)
………………..………………..………………..………………..………………..
………………..………………..………………..………………..………………..
l)
………………..………………..………………..………………..………………..
m)
………………..………………..………………..………………..………………..
………………..………………..………………..………………..………………..
n)
………………..………………..………………..………………..………………..
………………..………………..………………..………………..………………..

Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun


KEPALA DINAS KESEHATAN/KEPALA UPTD
PUSKESMAS

Nama dan Gelar


Pangkat
NIP
AA. Daftar Hadir
1. Pengertian
Daftar hadir adalah naskah dinas dari pejabat berwenang yang berisi
keterangan atas kehadiran seseorang. Daftar hadir dapat dirumuskan
dalam dua bentuk:
a) Daftar hadir untuk keperluan rapat/sidang;
b) Daftar hadir untuk keperluan dinas/kerja (presensi)
2. Susunan
Daftar Hadir terdiri atas:
a) Kepala daftar hadir terdiri atas:
1) Tulisan “Daftar Hadir” ditempatkan di tengah-tengah lembar
naskah;
2) Tempat, Hari, tanggal, waktu dan acara ditulis di bawah
tulisan Daftar hadir sebelah kiri.
b) Isi Daftar Hadir terdiri atas:
1) Kolom nomor urut;
2) Kolom nama;
3) Kolom jabatan/instansi;
4) Kolom tanda tangan/paraf;
5) Kolom keterangan;
6) Daftar hadir untuk keperluan kerja (Presensi) dilengkapi
kolom tanggal dalam satu bulan yang terbagi atas kolom
paraf masuk pagi dan siang.
c) Bagian akhir Daftar Hadir terdiri atas:
1) Nama tempat;
2) Tanggal, bulan, tahun;
3) Nama jabatan penanggung jawab (pejabat yang
bertanggungjawab atas kegiatan);
4) Tanda tangan pejabat penanggungjawab;
5) Nama, pangkat dan NIP pejabat penanggungjawab;
6) Daftar hadir tidak perlu dibubuhi stempel instansi.
d) Penandatanganan
Daftar hadir untuk keperluan rapat/sidang dan untuk keperlun
dinas (presensi) dibuat di atas kertas ukuran folio dengan kop
dinas ditandatangani pejabat penanggungjawab.
Bentuk / Model naskah dinas notulen sebagai berikut:

Contoh Format Daftar Hadir

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG


DINAS KESEHATAN
Jalan Soeprapto No. 103 Telp. (0260) 411418
Faximel (0260) 417936 Email : dinkessubang @gmail.com
Subang – Kode Po41280

DAFTAR HADIR PERTEMUAN RAPAT

Hari : ………………..
Tanggal : ………………..
Waktu : ………………..
Tempat : ………………..
Acara : 1………………..
2. dst

NO NAMA JABATAN/PERANGKAT TANDA TANGAN KETERANGAN


DAERAH

Tempat, Tanggal, Bulan Tahun


NAMA JABATAN

Nama dan Gelar


Pangkat
NIP
AB. Manual Mutu;
1. Pengertian.
Manual mutu adalah dokumen yang memberi informasi secara
konsisten baik untuk eksternal maupun internal tentang system
manajemen mutu. Manual mutu disusun, ditetapkan dan dipelihara
oleh organisasi.
2. Susunan penulisan manual mutu.
Kata pengantar
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
1. Profil Organisasi
2. Kebijakan Mutu
3. Proses Pelayanan (Proses Bisnis)
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan
D. Landasan Hukum dan acuan
E. Istilah dan definsi
II. Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Penyelanggaraan
Pelayanan.
A. Persyaratan Umum
B. Pengendalian dokumen
C. Pengendalian rekaman
III. Tanggung jawa manajemen
A. Komitmen manajemen
B. Fokus pada sasaran/pasien
C. Kebijakan Mutu
D. Perencanaan Sistem manajemen Mutu dan Pencapaian
Sasaran Kinerja/Mutu
E. Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi
F. Wakil manajemen mutu/Penanggung jawab Manajemen
mutu.
G. Komunikasi Internal
IV. Tinjaun Manajemen
A. Tinjauan Umum
B. Masukan dan Tinjauan Manajemen
C. Luaran tinjauan manajemen
V. Manejemen Sumber Daya
A. Penyediaan sumber daya
B. Manajemen sumber daya manusia
C. Infrastruktur
D. Lingkungan kerja
VI. Penyelenggaraan Pelayanan
A. Upaya Kesehatan Masyarakat
1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat/UKM,
akses dan pengkuran Kinerja (Penilaian Kinerja
Puskesmas/PKP.
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran:
a. Penetapan persyaratan sasaran
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
c. Komunikasi dengan sasaran
3. Pembelian (jika ada)
4. Penyelenggaraan UKM
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya
c. Identifikasi dan mampu telusur
d. Hak dan kewajiban sasaran
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan
f. Manajemen risiko dan keselamatan
5. Pengukuran, analisis dan penyempurnaan sasaran
kinerja UKM
a. Tinjauan umum/pengantar.
b. Pemantauan dan pengukuran:
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit internal
3) Penilaian kinerja puskesmas
a) Pematauan dan pengukuran proses
b) Pemantauan dan pengukuran hasil
layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korekstif
g. Tindakan Preventif
B. Upaya Kesehatan Perseorangan (Pelayanan Klinis):
1. Perencanaan pelayanan klinis
2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
3. Pembelian/pengadaan barang terkait dengan
pelayanan klinis:
a. Proses pembelian
b. Verifikasi barang yang dibeli
c. Kontrak dengan pihak ke tiga
4. Penyelenggaraan pelayanan klinis:
a. Pengendalian proses pelayanan
b. Validasi proses pelayanan
c. Identifikasi dan observasi
d. Hak dan kewajiban pasien
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (specimen,
rekam medis dsb)
f. Manajemen risiko dan keselamatan pasien.
5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan
Pasien:
a. Penilaian indikator kinerja klinis
b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan
pasien
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien
d. Analisis dan tindak lanjut
e. Penerapan manajemen risiko
6. Pengukuran, analisis dan penyempurnaan:
a. Tinjauan umum
b. Pemantauan dan pengukuran:
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit internal
3) Pemantauan dan pengukuran proses, kinerja
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ditemukan hasil yang tidak
sesuai
d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
g. Tindakan preventif
VII. Penutup
Lampiran (Jika ada)
AC. Rencana Strategis/Rencana Lima Tahunan;
1. Pengertian
Rencana strategis/rencana lima tahunan adalah proses penyusunan
perencaan pada lima tahun mendatang secara sistematis untuk
mengatasi masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya sesuai
dengan visi, misi, tugas pokok dan fungsi berdasarkan pada analisis
kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan sebagai upaya untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal dengan
mempertimbangkan dan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia
secara berhasil guna dan berdaya guna
2. Susunan penulisan rencana lima tahunan disusun dengan sistematika
sebagai berikut:
Kata Pengantar
BAB I Pendahuluan
A. Keadaan Umum
B. Tujuan Penyusunan dan masalah
BAB II Kendala Dan Masalah
A. Identisfikasi keadaan dan masalah
1. Tim mempelajari kebijakan, RPJMN, rencana
strategis kementerian kesehatan, standar pelayanan
minimal (SPM) kabupaten/dinas kesehatan
kabupaten, target kinerja lima tahunan yang harus
dicapai oleh Puskesmas.
2. Tim mengumpulkan data
a. Data umum
b. Data wilayah
c. Data penduduk sasaran
d. Data cakupan
e. Data sumber daya
B. Penyusunan rencana
1. Penetapan tujuan dan sasaran
2. Penyusunan rencana
a. Penetapan strategi pelaksanaan
b. Penetapan kegiatan
c. Pengorganisasian
d. Perhitungan sumber daya yang diperlukan
C. Penyusunan rencana pelaksanaan (Plan of action)
1. Panjadwalan
2. Pengalokasian sumber daya
3. Pelaksanaan kegiatan
4. Penggerakan sasaran
D. Penyusunan pelengkap dokumen
BAB III Indikator Dan Standar Kinerja Untuk Tiap Upaya Dan
Jenis Pelayanan
Puskesmas menetapkan indikator kinerja capaian tiap
upaya/program dan jenis pelayanan
BAB IV Analisis Kinerja
A. Pencapaian kinerja untuk tiap jenis pelayanan dan
upaya Puskesmas
B. Analisis kinerja: menganalisis faktor pendukung dan
penghambat pencapaian kinerja
BAB V Rencana Pencapaian Kinerja Lima Tahun.
A. Program kerja dan kegiatan; berisi program-program
kerja yang akan dilakukan meliputi:
1. Program kerja pengembangan sumber daya manusia
yang dijabarkan dalam kegiatan-kegiatan, misalnya
pelatihan, pengusulan penambahan SDM, seminar,
workshop dsb.
2. Program kerja pengembangan sarana yang
dijabarkan dalam kegiatan-kegiatan pemeliharaan
sarana, pengadaan alat-alat kesehatan dsb.
3. Program kerja pengembangan manajemen
4. Program kerja pengembangan UKM dan UKP
B. Rencana Anggaran
Recana anggaran merupakan rencana biaya yang
dibutuhkan untuk tiap-tiap program kerja dan
kegiatan-kegiatan yang direncanakan secara garis
besar.

3. Format Rencana Strategis/rencana lima tahunan adalah


sebagai beriktu: (Berdasarkan Permenkes 44 tahun 2016;
lampiran halaman 69)
AD. Rencana Usulan Kegiatan (RUK);
1. Pengertian
Rencana Usulan kegiatan (RUK) adalah rencana usulan kegiatan yang
akan dilaksanakan pada 1 (satu) tahun mendatang berdasarkan
analisis capaian program tahun sebelumnya. Rencana usulan Kegiatan
(RUK) disusun oleh tim manajemen Puskesmas secara integrasi dari
berbagai penanggung jawab program penyelenggaraan pelayanan dan
penyelenggaran program. Dalam penyusunannya, RUK merupakan
turunan dari rencana startegis/rencana lima tahunan yang mengacu
pada rencana lima tahunan kebupaten dan dinas kesehatan kabupaten.
2. Sistematika penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) adalah
sebagai berikut :
Kata Pengantar
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Pengertian Puskesmas
C. Fungsi Puskesmas
D. Visi dan Misi Puskesmas
E. Tujuan Penyusunan RUK
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
F. Manfaat Penyusunan RPK
BAB II ANALISA SITUASI
A. Kondisi umum
1. Geografi
2. Demografi
B. Lingkungan Sosial, Ekonomi dan Budaya
C. Sarana dan Prasarana Kesehatan
D. Ketenagaan
E. Capaian Program Kesehatan
1. Derajat Kesehatan
2. Capaian Program
3. Cakupan Upaya Pelayanan Kesehatan
4. Hasil Penilaian Kinerja Puskesmas
5. Hasil Survey Mawas Diri dan Musyawarah Masyarakat
Desa
BAB III IDENTIFIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH
A. Identifikasi Masalah
B. Penetapan Urutan Prioritas Masalah
C. Perumusan Masalah dan Akar Penyebab Masalah
D. Penetapan Pemecahan Masalah
BAB III RENCANA USULAN KEGIATAN
BAB IV PENUTUP
3. Format RUK (berdasarkan
Permenkes 44 tahun 2016 halaman
71)
AE. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK);
1. Pengertian
Rencana Pelaksanaan kegiatan (RPK) adalah manajemen perencanaan
pelaksanaan program kegiatan pada tahun berjalan berdasarkan RUK
pada tahun yang sama dan telah mendapatkan pengesahan anggaran
oleh dinas kesehatan. Penyusunan RPK dilakukan pada awal tahun
dalam bentuk RPK tahunan dan RPK bulanan.
2. Sistematika penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) adalah
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penyusunan RPK
C. Manfaat Penyusunan RPK
BAB II RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK)
BAB III PENUTUP

3. Format RPK (Berdasarkan Permenkes 44 tahun 2016 halaman

BAB V
PENYUSUNAN DAN PENULISAN NASKAH DINAS
A. Penggunaan Kertas Surat
Penggunaan kertas dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Kertas yang digunakan untuk naskah dinas adalah HVS 80 gram;
2. Ukuran kertas yang digunakan adalah Folio/F4 (215 x 330 mm);
3. Penyediaan blanko Surat Perjalanan Dinas dapat dicetak dan berlogo
Daerah.
BAB. V.
PENYUSUNAN DAN PENULISAN

A. Pengguaan kertas.
1. Kertas yang digunakan adalah HVS 80 gram.
2. Naskah dinas yang di TTD Kepala Perangkat Daerah harus memilik
kadar keasaman rendah ( PH 7,0 - 8,5 ) dan bebas lignin.
3. Penggunaan kertas HVS diatas 80 gram atau jenis lainnya, haya terbatas
untuk jenis naskah dinas yang mempunyai nilai keasaman tertentu dan
nilai kegunaan yang cukup lama.
4. Penyedaian kertas dengan logo berwarna divetak dengan kertas 80 gram.
5. Ukuran kertas untuk surat menyurat adalah F4 / Folio ( 215 mm X
330mm )
6. Ukuran kerta untuk makalah, laporan dapat menggunakan A4 ( 210mm
X 297 mm)
7. Ukurun kertas naskah pidato adalah A5 ( 165 mm X 215 mm ).

B. Pengetikan Sarana Aministrasi dan Komunikasi Perkantoran


Pengetikan sarana administrasi dan komunikasi perkantoran
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
2. Pengetikan naskah dinas dalam bentuk dan susunan produk hokum,
yaitu Surat Keputusan/SK, menggunakan jenis huruf bookman old style
dengan ukuran 12 dan spasi 1 atau 1,5 sesuai kebutuhan;
3. Pengetikan naskah dinas sarana adminsitrasi dan komunikasi
perkantoran menggunakan jenis huruf arial ukuran 11 (sebelas) atau
ukuran 12 (dua belas) atau disesuaikan dengan kebutuhan dan spasi 1
atau 1,5 sesuai kebutuhan.
4. Penentuan ruang tepi (Margin) dilakukan berdasarkan ukuran yang
terdapat pada peralatan yang digunakan untuk membuat naskah dinas,
yaitu:
a. Ruang tepi atas: apabila menggunakan kop naskah dinas, 2 spasi di
bawah kop; dan
b. Naskah dinas tanpa kop naskah dinas, sekurang-kurangnya batas
ruang tepi :
1) Atas : 2 cm dari tepi atas kertas;
2) Bawah : sekurang-kurangnya 2,5 cm dari tepi bawah kertas;
3) Kiri : sekurang-kurangnya 3 cm dari tepi kiri kertas;
4) Kanan : sekurang-kurangnya 2 cm dari tepi kanan kertas.
Catatan: Dalam pelaksanaannya, penentuan ruang tepi seperti tersebut
di atas bersifat fleksibel, disesuaikan dengan banyak atau tidaknya isi
suatu naskah dinas. Penentuan ruang tepi (termasuk juga jarak spasi
dalam paragraf) hendaknya memperhatikan aspek keserasian dan
estetika.

5. Jarak antara judul dan isi adalah dua spasi; dan


Nomor Halaman ditulis dengan menggunakan nomor urut angka Arab
dan dicantumkan secara simetris di tengah atas dengan membubuhkan
tanda hubung (-) sebelum dan setelah nomor, kecuali halaman pertama
naskah dinas yang menggunakan kop naskah dinas tidak perlu
mencantumkan nomor halaman.

C. Penomoran Naskah Dinas


Penomoran Naskah Dinas di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten
Subang mengacu pada Peraturan Bupati Nomor 53 Tahun 2017 tentang
Klasifikasi Arsif di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Subang.
Contoh penomoran Naskah Dinas di Lingkungan Dinas Kesehatan
Kabupaten Subang :

KS.01.01.13/0032/SK/DINKES/II/2020

Kode Klasifikasi (Pokok


Masalah, Sub Masalah
Masalah dan sub sub
masalah

Nomor urut surat

Jenis Naskah Dinas

Institusi yang
mengeluarkan naskah
dinas

Bulan penetapan naskah


dinas

Tahuan penetapan
naskah dinas
D. Sampul Naskah Dinas
Cara Melipat Dan Memasukkan Surat Kedalam Sampul. Surat yang
sudah siap untuk dikirim dilipat sesuai ukuran amplop dengan
mempertemukan sudut-sudutnya agar lipatannya lurus dan rapi dengan
kepala surat menghadap ke depan ke arah penerima atau pembaca surat.

E. Ketentuan Kata Penyambung


Kata penyambung adalah kata yang digunakan sebagai tanda bahwa
teks masih berlanjut pada halaman berikutnya (jika naskah lebih dari satu
halaman). Kata penyambung ditulis pada akhir setiap halaman pada baris
terakhir teks di sudut kanan bawah halaman dengan urutan kata
penyambung dan tiga buah titik. Kata penyambung itu diambil persis sama
dari kata pertama halaman berikutnya. Jika kata pertama dari halaman
berikutnya menunjuk pasal atau diberi garis bawah atau dicetak miring.
Kata penyambung juga harus dituliskan sama. Kata penyambung tidak
digunakan untuk pergantian bagian.
Format penulisan Kata Penyambung Pada Halaman 1 Baris Paling
Bawah Kanan, seperti contoh sebagai berikut :
Adalah Media

Media……….. Kata Penyambung

Kata pertama pada halaman 2 baris paling atas kiri adalah media

-2-

Media elektronik………………………
………dst

F. Nomor Halaman
Nomor halaman naskah ditulis dengan menggunakan nomor urut
angka Arab dan dicantumkan secara simetris di tengah atas dengan
membubuhkan tanda hubung (-) sebelum dan setelah nomor, kecuali
halaman pertama naskah dinas yang menggunakan kop naskah dinas tidak
perlu mencantumkan nomor halaman.

G. Penentuan Batas/Ruang Tepi


Demi keserasian dan kerapian (estetika) dalam penyusunan naskah
dinas, diatur supaya tidak seluruh permukaan digunakan secara penuh.
Oleh karena itu, perlu ditetapkan batas antara tepi kertas dan naskah, baik
pada tepi atas, kanan, bawah, maupun pada tepi kiri sehingga terdapat
ruang yang dibiarkan kosong. Penentuan ruang tepi dilakukan berdasarkan
ukuran yang terdapat pada peralatan yang digunakan untuk membuat
naskah dinas, yaitu:
1. Ruang tepi atas: apabila menggunakan kop naskah dinas, 2 spasi di
bawah kop, dan apabila tanpa kop naskah dinas, sekurang-kurangnya 2
cm dari tepi atas kertas;
2. Ruang tepi bawah: sekurang-kurangnya 2,5 cm dari tepi bawah kertas;
3. Ruang tepi kiri: sekurang-kurangnya 3 cm dari tepi kiri kertas; dan
4. Ruang tepi kanan: sekurang-kurangnya 2 cm dari tepi kanan kertas.
Catatan:
Dalam pelaksanaannya, penentuan ruang tepi seperti tersebut di atas
bersifat fleksibel, disesuaikan dengan banyak atau tidaknya isi suatu
naskah dinas. Penentuan ruang tepi (termasuk juga jarak spasi dalam
paragraf) hendaknya memperhatikan aspek keserasian dan estetika.

H. Tembusan
Tembusan surat dicantumkan di sebelah kiri bawah, yang menunjukan
bahwa pihak tersebut perlu mengetahui isi surat tersebut.

I. Lampiran
Jika naskah memiliki beberapa lampiran, setiap lampiran harus diberi
nomor urut dengan angka Arab. Nomor halaman lampiran merupakan
nomor lanjutan dari halaman sebelumnya.
BAB VI
KEWENANGAN DAN PENANDATANGANAN NASKAH DINAS

A. Penggunaan Atas Nama


Penggunaan Atas nama disingkat a.n. merupakan jenis pelimpahan
wewenang dalam hubungan internal antara atasan kepada pejabat 1 (satu)
tingkat dibawahnya. Tanggung jawab penggunaan tetap berada pada
pejabat yang melimpahkan wewenang dengan ketentuan pejabat yang
menerima pelimpahan wewenang harus mempertanggungjawabkan kepada
pejabat yang melimpahkan wewenang.
Cont penggunaan atas nama adalah sebagai berikut :
.
a.n. KEPALA DINAS KESEHATAN
SEKRETARIS DINAS KESEHATAN,

NAMA DAN GELAR


Pangkat
NIP

B. Pelaksana Tugas (Plt)


Pelaksana tugas disingkat Plt. merupakan pejabat sementara pada
jabatan tertentu yang mendapat pelimpahan wewenang penandatanganan
Naskah Dinas, karena pejabat definitif belum dilantik. Plt. sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Bupati atau Kepala Dinas
Kesehatan atas nama Bupati dan paling lama 1 (satu) tahun dan
bertanggung jawab atas Naskah Dinas yang dikeluarkannya.
Contoh penulisan Plt adalah sebagai berikut :
Plt. KEPALA DINAS KESEHATAN
NAMA DAN GELAR
Pangkat
NIP

C. Pelaksana Tugas Harian (Plh)


Pelaksana tugas harian disingkat Plh. merupakan pejabat sementara
pada jabatan tertentu yang mendapat pelimpahan wewenang
penandatanganan Naskah Dinas, karena pejabat definitif berhalangan
sementara. Pelaksana Tugas Harian (Plh) ditetapkan oleh Bupati atau
Kepala Dinas Kesehatan atas nama Bupati dan berlaku paling lama 3 (tiga)
bulan dan mempertanggungjawabkan naskah dinas yang dilakukannya
kepada pejabat definitif.
Contoh penulisan Plh adalah sebagai berikut :
Plh. KEPALA DINAS KESEHATAN

NAMA DAN GELAR


Pangkat
NIP.

D. Paraf
1. Pembubuhan Paraf Hierarkhis
a. Naskah dinas sebelum ditandatangani oleh Bupati, Wakil Bupati,
Sekretaris Daerah, Asisten, Sekretaris DPRD, dan Kepala Perangkat
Daerah, harus diparaf terlebih dahulu oleh maksimal 3 (tiga) orang
pejabat secara berjenjang untuk bertanggung jawab terhadap
substansi, redaksi dan penulisan naskah dinas tersebut sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya. Penempatan paraf tersebut pada
lembar terakhir naskah dinas sesuai arah jarum jam, dimulai dari
sebelah kiri nama pejabat yang akan menandatangani.
b. Naskah dinas yang konsepnya dibuat oleh pejabat yang akan
menandatangani naskah dinas tersebut tidak memerlukan paraf.
c. Paraf untuk Surat Perjalanan Dinas, dibubuhkan pada lembar
pertama.
d. Untuk keamanan isi naskah dinas dalam bentuk surat yang
jumlahnya lebih dari 1 (satu) lembar, sebelum naskah dinas tersebut
ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang, maka harus
dibubuhkan paraf pejabat pengolah pada sudut kanan bawah lembar
pertama.
e. Naskah dinas dalam bentuk dan susunan produk hukum, setiap
lembarnya diparaf pada pojok kanan kertas bagian bawah oleh Kepala
Perangkat Daerah/Bagian pemrakarsa serta oleh Bagian Hukum pada
lembar terakhir naskah.
f. Naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat yang mempunyai
lampiran, pada lembar lampiran di pojok kanan kertas bagian atas
ditulis lampiran : surat, nomor, dan tanggal serta pada bagian akhir
sebelah kanan bawah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.
g. Letak Pembubuhan paraf sebagai berikut :
a. Untuk paraf pejabat yang berada satu tingkat di bawah pejabat
penandatangan naskah dinas berada di sebelah kanan/setelah nama
jabatan penandatangan;
b. Untuk paraf pejabat yang berada dua tingkat di bawah pejabat
penandatangan naskah dinas berada di sebelah kiri/sebelum nama
jabatan penandatangan; dan
c. Untuk paraf pejabat yang berada tiga tingkat di bawah pejabat
penandatangan naskah dinas berada di sebelah kiri/sebelum nama
pejabat penandatangan.

Contoh pembubuhan paraf hierarkhi dalam bentuk searah jarum jam :

(2) BUPATI SUBANG, (3)

b. NAMA

2. Pembubuhan Paraf Koordinasi


a. Naskah dinas dalam bentuk dan susunan produk hukum yang
materinya menyangkut kepentingan unit lain, sebelum
ditandatangani oleh pejabat yang berwenang, harus diparaf terlebih
dahulu oleh unit pengolah pada setiap lembar, sedangkan unit lain
yang terkait serta Bagian Hukum pada lembar terakhir naskah.
b. Naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat yang materinya
menyangkut kepentingan unit lain, sebelum ditandatangani oleh
pejabat yang berwenang, harus diparaf terlebih dahulu oleh unit
pengolah, dan unit lain yang terkait pada lembar terakhir naskah.
c. Paraf koordinasi dibubuhkan di sebelah kiri nama pejabat atau
jabatan atau dibuat dalam bentuk matrik berupa stempel persegi
empat.
E. Tanda Tangan
1. Kepala Dinas Kesehatan
Kepala Dinas Kesehatan atas nama Bupati menandatangani
Naskah Dinas, meliputi:
a. Surat Biasa;
b. Surat Keterangan;
c. Surat Perintah;
d. Surat Undangan; dan
e. Sertifikat.
Kepala Dinas Kesehatan menandatangani Naskah Dinas dalam
bentuk dan susunan surat, terdiri atas:
a. Surat Keputusan
b. Standar Operasional Prosedur/SOP
c. Pedoman/Panduan
d. Kerangka Acuan Kerja
e. Daftar Tilik
f. Surat Edaran
g. Surat Biasa
h. Surat Keterangan
i. Surat Perintah
j. Surat Perintah Tugas
k. Surat Perjalanan Dinas
l. Surat Kuasa Surat Undangan
m. Surat Keterangan
n. Surat Panggilan
o. Nota Dinas
p. Lembar Disposisi
q. Lembar Arsip Pengelolaan Surat
r. Telaahan Staf
s. Pengumuman
t. Laporan
u. Profil
v. Rekomendasi
w. Surat Pengantar
x. Berita Acara
y. Notulen
z. Memo
aa. Daftar Hadir
bb. Piagam
cc. Perubahan
dd. Pencabutan
ee. Pembatalan Ralat
ff. Manual Mutu
gg. Rencana Strategis (RENSTRA)
hh. Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
ii. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
jj. Dokumen lain sesuai kebutuhan

2. Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah


Kepala UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Puskesmas atas
nama Kepala Dinas Kesehatan menandatangani Naskah Dinas dalam
bentuk dan susunan surat, terdiri atas:
a. Surat Biasa;
b. Surat Keterangan;
c. Surat Perintah;
d. Nota Dinas;
e. Berita Acara;dan
f. Daftar Hadir.
Kepala UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Puskemas
menandatangani Naskah Dinas dalam bentuk dan susunan surat, terdiri
atas:
a. Surat Keputusan
b. Standar Operasional Prosedur/SOP
c. Pedoman/Panduan
d. Kerangka Acuan Kerja
e. Daftar Tilik
f. Surat Biasa;
g. Surat Perintah;
h. Nota Dinas
i. Surat Perjalanan Dinas;
j. Surat Kuasa;
k. Telaahan Staf;
l. Laporan;
m. Profil
n. Manual Mutu
o. Rencana Strategis (RENSTRA)
p. Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
q. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
r. Dokumen lain sesuai kebutuhan

3. Sekretaris
Sekretaris atas nama Kepala Dinas Kesehatan menandatangani
Naskah Dinas dalam bentuk dan susunan surat, terdiri atas:
a. Surat Biasa;
b. Surat Keterangan;
c. Surat Perintah;
d. Surat Undangan;
e. Nota Dinas;
f. Laporan;dan
g. Daftar Hadir.
Sekretaris menandatangani Naskah Dinas dalam bentuk dan
susunan surat, terdiri atas:

a. Surat Biasa;
b. Surat Keterangan;
c. Surat Kuasa;
d. Surat Undangan;
e. Nota Dinas;
f. Lembar Disposisi;
g. Telaahan Staf;
h. Laporan;
i. Memo; dan
j. Daftar Hadir.

4. Kepala Bagian dan Kepala Bidang


Kepala Bagian/Kepala Bidang atas nama Kepala Dinas
Kesehatan menandatangani Naskah Dinas dalam bentuk dan susunan
surat, terdiri atas:
a. Surat Keterangan;
b. Surat Perintah;
c. Nota Dinas; dan
d. Daftar Hadir.
Kepala Bagian/Kepala Bidang menandatangani Naskah Dinas
dalam bentuk dan susunan surat,terdiri atas:
a. Nota Dinas;
b. Lembar Disposisi;
c. Telaahan Staf;
d. Laporan; dan
e. Daftar Hadir.

5. Kepala Subbagian, Kepala Subbidang, dan Kepala Seksi


Kepala Subbagian atas nama Kepala Bagian/Sekeretaris, Kepala
Subbidang/Kepala Seksi atas nama Kepala Bidang menandatangani
Naskah Dinas dalam bentuk dan susunan surat, terdiri atas:
a. Nota Dinas; dan
b. Daftar Hadir
Kepala Subbagian, Kepala Subbidang, dan Kepala Seksi
menandatangani Naskah Dinas dalam bentuk dan susunan surat,
terdiri atas:
a. Nota Dinas;
b. Telaahan Staf; dan
c. Laporan.
F. Pendelegasian Penandatanganan
Pendelegasian penandatanganan Naskah Dinas ditetapkan dengan
Peraturan Daerah, Peraturan Bupati atau Keputusan Bupati.

G. Penggunaan Tinta
1. Tinta yang digunakan untuk Naskah Dinas berwarna hitam dengan
kualitas Standar Nasional Indonesia (SNI).
2. Tinta yang digunakan untuk penandatanganan dan paraf Naskah Dinas
berwarna biru tua
BAB VI
PENGAMANAN NASKAH DINAS

A. Akses Naskah Dinas


Surat yang mengandung materi dengan tingkat keamanan tertentu
(Sangat Rahasia dan Rahasia) harus dijaga keamanannya dalam rangka
keamanan dan keselamatan negara. Tanda tingkat keamanan ditulis
dengan cap (tidak diketik) berwarna merah pada bagian atas dan bawah
halaman pertama surat dinas. Jika Surat Dinas tersebut disalin, cap
tingkat keamanan pada Salinan harus dengan warna yang sama dengan
warna cap pada surat asli.
Hak akses naskah dinas:
1. Naskah dinas berklasifikasi sangat rahasia, rahasia, dan terbatas hak
akses diberikan kepada Bupati dan yang setingkat dibawahnya apabila
sudah diberikan izin, pengawas internal/eksternal dan penegak hukum;
dan
2. Naskah dinas berklasifikasi biasa/terbuka, hak akses diberikan kepada
semua tingkat pejabat dan staf yang berhak.

B. Perlakuan Terhadap Naskah Dinas


Berdasarkan Klasifikasi Keamanan dan Akses
1. Pemberian Kode Derajat Klasifikasi Keamanan dan Akses
Perlakuan naskah dinas berdasarkan klasifikasi keamanan dan akses,
diberikan kode derajat pengamanan di amplop dan di sebelah kiri atas
naskah dinas serta penggunaan amplop rangkap dua untuk naskah
dinas yang sangat rahasia dan rahasia. Untuk kode derajat klasifikasi:
a. Naskah dinas Sangat Rahasia diberikan kode ‘SR’ dengan
menggunakan tinta warna merah;
b. Naskah dinas Rahasia diberikan kode ‘R’ dengan menggunakan tinta
warna merah;
c. Naskah dinas Penting diberikan kode ‘P’ dengan menggunakan tinta
hitam;
d. Naskah dinas konfidensial diberikan kode ‘K’ dengan menggunakan
tinta hitam;
e. Naskah dinas Terbatas diberikan kode ‘T’ dengan menggunakan tinta
hitam; dan
f. Naskah dinas Biasa/Terbuka diberikan kode ‘B’ dengan
menggunakan tinta hitam.

BAB VII
BENTUK DAN UKURAN ATRIBUT LAINNYA

A. BENTUK DAN UKURAN LAMBANG DAERAH

3 CM

---2,5 CM--

B. BENTUK, UKURAN DAN ISI STEMPEL


1. Stempel Dinas Kesehatan

1 CM 2,7 CM 3,8 CM 4 CM

Tulisan PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN

Tulisan SUBANG

Tulisan DINAS KESEHATAN

2. Stempel UPTD Puskesmas


1 CM 2,7 CM 3,8 CM 4 CM

Tulisan DINAS KESEHATAN

Tulisan UPTD PUSKESMAS…..

Tulisan KABUPATEN SUBANG

C. BENTUK, UKURAN DAN ISI KOP NASKAH DINAS


KOP dinas digunakan dalam tata naskah dinas sebagai tanda pengenal
atau identifikasi yang bersifat tetap dan resmi. Untuk memperoleh
keseragaman dalam penyelenggaraan Tata Naskah Dinas di lingkungan
Dinas Kesehatan dan UPTD Puskesmas, perlu ditentukan logo dan tata
penulisanya.
Cara penulisa KOP Naskah Dinas adalah sebagai berikut
1. KOP Naskah Dinas Kesehatan
a. Logo Pemerintah Kabupaten Subang ditulis / diletakan di sebelah
kanan atas.
b. Tulisan nama Pemerintah Daerah menggunakan huruf Arial
ukuran 14.
c. Tulisan nama DINAS KESEHATAN menggunakan huruf Arial
ukuran 18.
d. Tulisan ALAMAT DINAS menggunakan huruf Arial ukuran 12.
e. Garis dibawah tulisan dan logo dengan ukuran 4 pt
Contoh Format KOP Naskah Dinas Kesehatan adalah sebagai berikut:
Contoh Format KOP Nasakah Dinas Kesehatan

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG


DINAS KESEHATAN
Jalan Soeprapto No. 103 Telp. (0260) 411418
Faximel (0260) 417936 Website :…………..Email : dinkessubang @gmail.com
Subang – Kode Pos ……..

2. KOP Naskah Dinas UPTD Puskesmas


a. Logo Pemerintah Kabupaten Subang ditulis / diletakan di sebelah
kanan atas.
b. Tulisan nama Pemerintah Daerah menggunakan huruf Arial
ukuran 14.
c. Tulisan nama DINAS KESEHATAN menggunakan huruf Arial
ukuran 14.
d. Tulisan nama UPTD PUSKESMAS menggunakan huruf Arial
ukuran 18.
e. Tulisan ALAMAT DINAS menggunakan huruf Arial ukuran 12.
f. Garis dibawah tulisan dan logo dengan ukuran 4 pt
Contoh Format KOP Naskah Dinas UPTD Puskesmas adalah sebagai
berikut :
Contoh Format KOP Naskah Dinas Untuk UPTD Puskesmas

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SUBANG
Jalan ……. Nomor………. Telp. ……………..
Faximel : …………. Website :…….. Email : ………..
Nama Tempat – Kode Pos

D. BENTUK, UKURAN DAN ISI SAMPUL NASKAH DINAS


1. Perbandingan huruf pada sampul naskah dinas antara tulisan nama
Pemerintah Daerah dan nama Perangkat Daerah adalah 3 : 4
a. Tulisan nama Pemerintah Daerah menggunakan huruf Arial ukuran
14.
b. Tulisan nama Perangkat Daerah menggunakan huruf Arial ukuran
18.
2. Bentuk dan isi sampul naskah dinas

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG


DINAS KESEHATAN
Jalan Soeprapto No. 103 Telp. (0260) 411418
Faximel (0260) 417936 Website : ………..Email : dinkessubang @gmail.com
Subang – Kode Pos……….

Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun

Nomor : ……………………. Kepada


Yth. ………………………………………..
………………………………………...
di
Stempel ……………………Kode Pos

2. BENTUK, UKURAN DAN ISI PAPAN NAMA


3. Bentuk
Papan nama berbentuk empat persegi panjang.

4. Ukuran
Perbandingan ukuran huruf 3 : 4
1. Ukuran huruf 3 untuk tulisan Pemerintah Daerah Kabupaten
Subang.
2. Ukuran huruf 4 untuk tulisan nama PERANGKAT DAERAH.
3. Lambang Daerah berwarna dan ukuran besarnya disesuaikan.

5. Bahan dan Warna


1. Bahan papan nama PERANGKAT DAERAH menggunakan bahan
beton atau seng/plat.
2. Bahan huruf papan nama menggunakan bahan cat, bahan seng/plat
atau semen.
3. Warna dasar putih, tulisan Pemerintah Daerah dan nama
PERANGKAT DAERAH berwarna hitam

6. Isi Papan Nama


1. Papan Nama Untuk Kantor Dinas Kesehatan

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG

DINAS KESEHATAN
Jalan Soeprapto No. 103 Telp. (0260) 411418
Subang – Kode Pos……….

2. Papan Nama Untuk Kantor UPTD Puskesmas

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS…..
Jalan ………………. No. …….Telp. ……………..
Nama Tempat – Kode Pos……….
BAB. VIII
KETENTUAN LAIN-LAIN

A. Dalam hal terdapat naskah dinas yang ditentukan oleh peraturan


perundang-undangan di tingkat pusat, dan tidak diatur dalam Surat
Keptusan ini, maka dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan pe'rundang-
undangan, dan penomorannya mengacu pada ketentuan yang diatur dalam
Surat Keputusan ini.
B. Dengan ditetapkannya Surat Keputusan ini, maka Surat Keputusan Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Nomor 440/0011/I/2019, tentang
Tata Naskah Dinas di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Subang,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
.

Ditetapkan di : Subang
Pada tanggal : 30 JANUARI 2023

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG


KEPALA,

dr. Maxi, S.H.,M.Hkes


Pembina Tk.I / IV B
NIP. 19710314 200212 1 003

Anda mungkin juga menyukai