DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SIDOREJO
Jl. M. T. Haryono No. 23 Sidorejo Pare
Telepon (0354) 399694 Email : pkmsidorejouptd@gmail.com
KEDIRI
Kode Pos 642292
TENTANG
PEDOMAN TATA NASKAH
PUSKESMAS SIDOREJO,
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di : Kediri
Pada tanggal : 24 Januari 2022
HENNY
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
SIDOREJO NOMOR:
188/A.SK.TU.001/418.25.3.76.3/2022 TENTANG:
PEDOMAN TATA NASKAH PUSKESMAS
PUSKESMAS BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pedoman Tata Naskah dilingkungan UPTD Puskesmas Sidorejo diperlukan
dalam mendukung tugas pokok dan fungsi UPTD Puskesmas Sidorejo. Salah satu
komponen penting dalam ketatalaksanaan UPTD Puskesmas Sidorejo adalah
administrasi umum. Tata Naskah dilingkungan UPTD Puskesmas Sidorejo sebagai
salah satu unsur administrasi umum mencakup pengaturan tentang jenis,
penyusunan, penggunaan lambang Puskesmas, logo, stempel, penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar dalam naskah serta kewenangan penandatanganan
naskah. Keterpaduan tata naskah dilingkungan UPTD Puskesmas Sidorejo sangat
diperlukan untuk menunjang kelancaran komunikasi tertulis dalam penyelenggaraan
tugas UPTD Puskesmas Sidorejo secara berdaya guna dan berhasil guna. Untuk itu
diperlukan Pedoman Tata Naskah dilingkungan UPTD Puskesmas Sidorejo sebagai
acuan dalam melaksanakan tata naskah dilingkungan UPTD Puskesmas Sidorejo.
A. Jenis Naskah
Naskah dilingkungan UPTD Puskesmas Sidorejo terdiri dari dua jenis yaitu :
1. Naskah yang dirumuskan dalam susunan dan bentuk produk hukum berupa
regulasi, yaitu :
a. Keputusan Kepala Puskesmas
Keputusan adalah naskah yang bersifat penetapan dan memuat kebijakan
pokok atau kebijakan pelaksanaan yang merupakan penjabaran dari peraturan
perundang-undangan, yaitu kebijakan dalam rangka ketatalaksanaan,
penyelenggaraan tugas umum dan pembangunan, misalnya : penetapan
organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis, penetapan ketatalaksaan
organisasi, program kerja dan anggaran, pendelegasian kewenangan yang
bersifat tetap.
b. Standar Operasional Prosedur (SOP)
SOP adalah naskah yang memuat serangkaian petunjuk tentang cara serta
urutan suatu kegiatan operasional atau administratif tertentu yang harus diikuti
individu pejabat atau unit kerja.
2. Naskah yang dirumuskan dalam bentuk bukan produk hukum berupa surat, yaitu :
a. Surat Biasa
Surat Biasa adalah alat penyampaian berita secara tertulis yang berisi
pemberitahuan, pertanyaan, permintaan jawaban atau saran dan sebagainya.
b. Surat Tugas
Surat tugas adalah naskah yang dibuat oleh atasan kepada bawahan dan
memuat tugas yang harus dilakukan.
c. Surat Undangan
Surat undangan adalah surat yang memuat undangan kepada pejabat/pegawai
pada alamat tujuan untuk menghadiri suatu acara tertentu, misalnya rapat,
pertemuan dan sebagainya.
d. Surat Keterangan
Surat keterangan adalah naskah yang berisi informasi mengenai hal atau
seseorang untuk kepentingan kedinasan.
e. Surat Pengantar
Surat pengantar adalah naskah yang berisikan penjelasan singkat atau
informasi mengenai suatu pengiriman yang digunakan untuk
mengantar/menyampaikan barang atau naskah.
f. Notulen
Notulen adalah Naskah Dinas yang memuat catatan jalannya kegiatan sidang,
rapat, mulai dari acara pembukaan, pembahasan masalah sampai dengan
pengambilan Peraturan serta penutupan.
g. Lembar Disposisi
Lembar Disposisi adalah alat komunikasi tertulis yang ditujukan kepada
bawahan yang berisi informasi atau perintah.
Naskah dilingkungan UPTD Puskesmas Sidorejo juga dibagi menjadi 2 (dua)
jenis berdasarkan keperluannya yaitu :
1. Naskah untuk keperluan Tata Usaha Puskesmas :
a. Keputusan Kepala Puskesmas;
b. Standar Operasional Prosedur;
c. Surat Biasa;
d. Surat Keterangan;
e. Surat Perintah;
f. Surat Ijin;
g. Surat Perjanjian;
h. Surat Tugas;
i. Surat Perintah Perjalanan Dinas;
j. Surat Kuasa;
k. Surat Undangan;
l. Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas;
m. Lembar Disposisi
n. Surat Pengantar;
o. Notulen;
p. Daftar Hadir;
q. Piagam.
2. Naskah untuk keperluan akreditasi Puskesmas :
a. Keputusan Kepala Puskesmas
b. Standar Operasional Prosedur
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah naskah yang memuat
serangkaian petunjuk tentang cara serta urutan suatu kegiatan operasional
atau administratif tertentu yang harus diikuti oleh individu pejabat atau unit
kerja.
c. Rencana Lima Tahunan
Sejalan dengan rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri,
Puskesmas perlu menyusun rencana kinerja lima tahunan dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan target kinerja yang ditetapkan
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri. Rencana lima tahunan tersebut harus
sesuai dengan visi, misi, tugas pokok dan fungsi Puskesmas berdasarkan
pada
analisis kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan sebagai upaya
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara optimal.
d. Manual Mutu
Manual mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang konsisten ke
dalam maupun ke luar tentang sistem manajemen mutu. Manual mutu disusun,
ditetapkan dan dipelihara oleh organisasi.
e. Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
f. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
g. Kerangka Acuan Kegiatan/Program
Kerangka acuan disusun untuk program atau kegiatan yang akan dilakukan
oleh Puskesmas. Dalam menyusun kerangka acuan harus jelas tujuan dan
kegiatan- kegiatan yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan. Tujuan
dibedakan atas tujuan umum yang merupakan tujuan secara garis besar dari
keseluruhan program/kegiatan dan tujuan khusus yang merupakan tujuan dari
tiap-tiap kegiatan yang akan dilakukan. Dalam kerangka acuan harus
dijelaskan bagaimana cara melaksanakan kegiatan agar tujuan tercapai,
dengan penjadwalan yang jelas dan evaluasi serta pelaporan.
h. Pedoman/Panduan Pelayanan
Pedoman/Panduan Pelayanan adalah kumpulan ketentuan dasar yang
memberi arah langkah-langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan
dasar untuk menentukan dan melaksanakan kegiatan. Panduan adalah
petunjuk dalam melakukan kegiatan, sehingga dapat diartikan pedoman
mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya mengatur 1 kegiatan.
B. Bentuk Naskah
Dalam rangka penyeragaman tata naskah dilingkungan UPTD Puskesmas Sidorejo,
maka ditetapkan aturan sebagai berikut :
1. Penggunaan kertas pada penulisan naskah surat-menyurat adalah kertas ukuran
F4 (21,59 cm x 33,30 cm) 70 gram.
2. Aturan pengetikan :
a. Penggunaan huruf Arial ukuran sesuai kebutuhan;
b. Spasi 1 atau 1,5 sesuai kebutuhan;
c. Margin untuk penulisan naskah surat-menyurat adalah kiri 3 cm, kanan, atas,
bawah 2 cm dan atau sesuai kebutuhan;
d. Warna tinta hitam;
e. Menyelaraskan penggunaan kertas, ruang tepi, alinea, penomoran, pemberian
nomor halaman dan kata penyambung.
3. Menetapkan penulisan Kop naskah dinas sebagai berikut :
a. Memuat sebutan Pemerintah Kabupaten Kediri, sebutan Dinas Kesehatan,
sebutan UPTD Puskesmas Sidorejo, alamat, nomor telepon, email serta kode
pos;
b. Spasi 1 atau 1,5 sesuai kebutuhan;
c. Tulisan “Pemerintah Kabupaten Kediri” menggunakan huruf Arial ukuran 16
ditulis tebal (Bold) dan ”Dinas Kesehatan” menggunakan huruf Arial ukuran 16
ditulis tebal (Bold);
d. Tulisan “UPTD PUSKESMAS SIDOREJO” ditulis menggunakan huruf Arial 20
ditulis tebal (Bold);
e. Tulisan alamat menggunakan Arial ukuran 12, ditulis tebal (Bold), dengan
susunan sebagaimana contoh;
f. Menggunakan logo Pemerintah Kabupaten Kediri;
g. Ditutup dengan 2 garis.
4. Naskah yang berbentuk makalah untuk keperluan akreditasi seperti Manual Mutu
dan Kerangka Acuan Kegiatan/Program menggunakan cover/sampul dengan
bentuk sebagai berikut :
a. Kertas untuk sampul depan menggunakan kertas buffalo F4 (21,59 cm x
33,30 cm).
b. Sampul depan terdiri atas Kepala sampul dan kaki.
c. Kepala sampul berbentuk tabel (perhatikan contoh).
d. Kepala sampul terdiri atas :
1) Logo Pemerintah daerah dan logo Puskesmas berjejer di kiri atas.
2) Tulisan “AKREDITASI PUSKESMAS” tertulis pada baris dibawah dua logo,
menggunakan huruf Arial ukuran 18.
3) Tulisan “UPTD PUSKESMAS SIDOREJO’ tertulis di samping kolom
logo, menggunakan huruf Arial ukuran 12.
4) Judul naskah terletak pada baris dibawah tulisan UPTD Puskesmas
Sidorejo, tertulis menggunakan huruf Arial ukuran 16.
5) Nomor dokumen, Nomor revisi dan tanggal berlaku ditulis dalam satu
kolom paling kanan dengan huruf Arial 8.
6) Ukuran tabel menyesuaikan dengan Panjang Judul Naskah.
7) Bentuk kepala sampul adalah sebagai berikut :
Kaki terdiri dari kota dan tahun pembuatan, ditulis menggunakan huruf Arial
ukuran 18, huruf tebal (Bold).
Contoh bentuk sampul :
No.Dokumen
: Revisi :
UPTD PUSKESMAS
Tgl Berlaku :
SIDOREJO
KABUPATEN KEDIRI
AKREDITASI
PUSKESMAS (JUDUL)
KEDIRI
TAHUN TERBIT
3) Diktum
a) Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis seluruhnya dengan huruf kapital Arial ukuran
12 diletakkan di tengah margin, dicetak tebal (Bold), diakhiri tanda baca titik
dua (:).
b) Diktum “Menetapkan”, diletakkan di tepi sebelah kiri disejajarkan ke bawah
dengan kata menimbang dan mengingat, ditulis dengan huruf Arial 12,
diawali huruf capital, dicetak tebal (Bold) dan diakhiri tanda baca titik dua
(:).
c) Nama keputusan sesuai dengan judul (kepala) keputusan seluruhnya ditulis
dengan huruf capital, dicetak tebal (Bold) dan diakhiri dengan tanda baca titik
(.).
4) Batang Tubuh
a) Batang tubuh memuat semua substansi keputusan yang dirumuskan dalam
diktum dan dicetak tebal (Bold) misalnya :
1) KESATU;
2) KEDUA
; dst
b) Dicantumkan saat berlakunya keputusan, perubahan, pembatalan,
pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
c) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran keputusan, dan pada
halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan keputusan.
5) Kaki
Kaki memuat nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun, nama jabatan, tanda
tangan dan nama lengkap pembuat keputusan tanpa gelar dan pangkat serta
stempel jabatan.
6) Penandatanganan
Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Sidorejo ditandatangani oleh
Kepala UPTD Puskesmas Sidorejo dan keabsahan salinan dilakukan oleh
Kepala Tata Usaha.
7) Lampiran Surat Keputusan :
a) Halaman pertama harus dicantumkan nomor dan judul Surat Keputusan.
b) Tulisan Lampiran ..., Nama Dokumen, Nomor dan Judul keputusan dibuat
masuk ke kanan, ditulis dengan huruf kapital.
c) Halaman terakhir harus ditanda tangani oleh Kepala UPTD Puskesmas
Sidorejo, ditulis nama dengan seluruhnya huruf kapital tanpa gelar dan
pangkat.
Contoh Surat Keputusan Kepala Puskesmas
PEMERINTAH KABUPATEN
KEDIRI DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SIDOREJO
Jl. M. T. Haryono No. 23 Sidorejo Pare
Telepon (0354) 399694 Email : pkmsidorejouptd@gmail.com
KEDIRI
TENTANG
(JUDUL SK)
Menimbang : a. bahwa..................;
b. bahwa..................;
c. dan seterusnya ............. .
Mengingat : 1...................;
2. ................;
3. dan seterusnya ........... .
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di : Kediri
Pada tanggal : ...........................
KEPALA UPTD PUSKESMAS SIDOREJO
TTD & Cap Instansi
(Nama Terang)
Contoh lampiran Surat Keputusan :
LAMPIRAN
b. Standar Operasional Prosedur (SOP)
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS
Bentuk dan susunan naskah Standar Operasional
SIDOREJO NOMORProsedur (SOP) mengacu pada
: ............................
TENTANG :.............................
Permenpan Nomor 35 tahun 2012. Naskah SOP ditulis dalam kertas ukuran F4
(21,59 cm x 33,30 cm) berat 70 gram. Batas margin :
..................................................
Atas : 2 cm
..................................................
Bawah : 2 cm
..................................................
Kiri : 3 cm
..................................................
Kanan : 2 cm
KEPALA
Standar Operasional Prosedur (SOP) pada PUSKESMAS
halaman pertama berupa cover.
SIDOREJO
Standar penulisan dalam cover Standar Operasional Prosedur (SOP) sesuai
TTD & Cap Instansi
dengan tata naskah penulisan Standar Operasional Prosedur (SOP). Susunan
redaksional untuk cover SOP sebagai berikut : (Nama)
a. Nomor
b. Status revisi
c. Tanggal berlaku
d. Judul Standar Operasional Prosedur, Pedoman, Panduan, Kerangka Acuan
Kegiatan, Kerangka Acuan Program ditulis huruf kapital
e. Tanda tangan Penanggung Jawab Mutu
f. Tanda tangan Kepala UPTD
g. Dan tulisan seperti pada contoh di bawah
Contoh cover SOP :
Nomor :
Revisi ke :
Berlaku tgl. :
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR (JUDUL SOP)
………………………… ………………………..
NIP……………………… NIP. …………………….
Awal kegiatan :
Akhir kegiatan :
Ya
Simbol keputusan : ?
Tidak
Penghubung :
Dokumen :
Arsip :
(JUDUL)
No. Dokumen :
S No. Revisi :
O
P Tanggal Terbit :
UPTD (Nama
PUSKESMAS (Tanda Tangan Kepala Puskesmas) KepalaPuskesmas)
SIDOREJO NIP.
c. Daftar Tilik
Untuk mengevaluasi tingkat kepatuhan dalam penerapan SOP, dapat digunakan
daftar tilik. Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan secara
konsisten, diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian kegiatan, untuk diingat,
dikerjakan, dan diberi tanda (checkmark).
1) Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk mendukung
standarisasi suatu proses pelayanan.
2) Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.
3) Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah pelaksanaan dan
memonitor SOP, bukan untuk menggantikan SOP itu sendiri.
4) Langkah-langkah menyusun daftar tilik:
Langkah awal menyusun daftar tilik dengan melakukan Identifikasi prosedur yang
membutuhkan daftar tilik untuk mempermudah pelaksanaan dan monitoringnya.
(a) Gambarkan flow-chart dari prosedur tersebut,
(b) Buat daftar kerja yang harus dilakukan,
(c) Susun urutan kerja yang harus dilakukan,
(d) Masukkan dalam daftar tilik sesuai dengan format tertentu,
(e) Lakukan uji-coba,
(f) Lakukan perbaikan daftar tilik,
(g) Standarisasi daftar tilik.
5) Daftar tilik untuk mengecek kepatuhan terhadap SOP dalam langkah-langkah
kegiatan, dengan rumus sebagai berikut :
Σ Ya
Complience rate (CR) = Σ Ya+Tidak x 100 %
Contoh Daftar Tilik :
(JUDUL)
No. Dokumen :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD (Nama Kepala
PUSKESMAS (Tanda Tangan Kepala Puskesmas) Puskesmas)
SIDOREJO NIP.
Unit:……………………………………………….............
Nama Petugas:……………………………………………….............
Tanggal Pelaksanaan:………………………………………………….........
3. Apakah petugas....................................................?
4. Apakah petugas....................................................?
5. Apakah petugas....................................................?
6. Apakah petugas....................................................?
JUMLAH
Kediri, ……………….
Auditie Pelaksana/Auditor
(...............................................) (...............................................)
Kediri, ……………………
Kepada
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………
NAMA JELAS
Pangkat NIP.
Tembusan :
1. …………………………….
2. …………………………….
b. Surat Tugas
Susunan Surat Tugas terdiri atas :
1) Kepala surat
Kepala surat tugas terdiri dari :
a) Kop surat;
b) Tulisan “Surat Tugas” yang ditulis dengan huruf kapital yang diletakkan di
tengah margin tanpa tanda baca;
c) Nomor.
2) Isi Surat
Isi surat tugas antara lain :
a) Dasar dan pertimbangan penugasan;
b) Tulisan “Menugaskan” yang dituliskan seluruhnya dengan huruf kapital
yang diletakkan di tengan margin diakhiri tanda baca titik dua (:);
c) Nama, Pangkat/golongan, NIP, Jabatan yang diberi tugas dan jenis tugas
serta waktu pelaksanaan tugas.
3) Bagian akhir surat
Bagian akhir Surat tugas antara lain:
a) Nama tempat;
b) Tanggal, Bulan, Tahun;
c) Nama Jabatan;
d) Tanda tangan pejabat yang memberi tugas;
e) Nama Jelas pejabat;
f) Pangkat dan NIP;
g) Stempel Puskesmas.
Contoh format Surat Tugas :
SURAT TUGAS
NOMOR : ……/......../ 418.25.3.62.1/........
DASAR : 1. …………………………………………………….
2. …………………………………………………….
MENUGASKAN :
KEPADA : a. Nama :
Pangkat/Gol :
NIP :
Jabatan :
UNTUK : ……………………………………………………………………….
Dikeluarkan di : …………………………
Pada tanggal:………………………….
KEPALA UPTD PUSKESMAS SIDOREJO
NAMA JELAS
Pangkat NIP.
c. Surat Undangan
Susunan Surat Undangan terdiri atas :
1. Kepala surat
Kepala surat Undangan terdiri dari :
a. Kop Surat;
b. Nama tempat, tanggal, bulan, tahun ditempatkan di kanan atas;
c. Alamat Undangan yang dituju ditempatkan di bawah nama, tempat,
tanggal, bulan dan tahun;
d. Nomor, sifat, lampiran dan hal diketik secara vertikal ditempatkan di
sebelah kiri atas.
2) Isi Surat
Isi surat Undangan antara lain :
a) Maksud dan tujuan;
b) Hari penyelenggaraan;
c) Tanggal, waktu dan tempat penyelenggaraan;
d) Acara yang akan diselenggarakan;
e) Tulisan penutup.
3) Bagian akhir surat
Bagian akhir Surat Undangan antara lain:
a) Nama jabatan pengundang;
b) Tanda tangan pejabat pengundang;
c) Nama jelas pejabat, pangkat dan NIP Pengundang;
d) Stempel Puskesmas;
e) Tembusan.
Contoh Format Surat Undangan :
Kediri, ………………
Kepada
Nomor : …../......./418.25.3.62.1/........ Yth. ……………………
Sifat : ………............……... di
Lampiran : ……………………… ………………….
Hal : .................................
…………………………………………………………………………………
………………………………………………
Hari : ………………………………….
Tanggal : ………………………………….
Waktu : ………………………………….
Tempat : ………………………………….
Acara : ………………………………….
…………………………………………………………………………………
………………………………………………
NAMA JELAS
Pangkat
NIP.
Tembusan :
1. ……………………….
2. ……………………….
d. Surat Keterangan
Susunan Surat Keterangan terdiri atas :
1) Kepala surat
Kepala surat keterangan terdiri dari :
a) Kop surat
b) Tulisan “Surat Keterangan” yang ditulis seluruhnya dengan huruf
kapital yang diletakkan di tengah margin tanpa tanda baca;
c) Nomor dan tahun atau dapat menggunakan nomor panjang menurut
kebutuhan.
2) Isi Surat
Isi surat Keterangan antara lain :
a) Nama dan jabatan yang menerangkan;
b) NIP, Pangkat/Golongan, umur, Kebangsaan; agama, pekerjaan, alamat
dan identitas yang diperlukan dari pihak yang diterangkan;
c) Maksud keterangan.
3) Bagian akhir surat
Bagian akhir Surat Keterangan terdiri atas :
a) Nama tempat;
b) Tanggal, bulan dan tahun;
c) Tanda tangan pejabat;
d) Nama jabatan;
e) Nama jelas pejabat
f) Pangkat dan NIP
g) Stempel Puskesmas
h) Tembusan
Contoh Format Surat Keterangan :
SURAT KETERANGAN
NOMOR : ……/......./ 418.25.3.76.3/........
Kediri, ……………………………
KEPALA UPTD PUSKESMAS SIDOREJO
NAMA JELAS
Pangkat NIP.
Catatan :
1. ……………………….
2. ……………………….
e. Surat Pengantar
Sistematika Surat pengantar terdiri atas :
1) Kepala surat
Kepala surat pengantar terdiri dari :
a) Kop surat;
b) Pejabat / alamat yang dituju;
c) Tulisan “Surat Pengantar” yang ditulis seluruhnya dengan huruf kapital
yang diletakkan di tengah margin tanpa tanda baca;
c) Nomor
2) Isi Surat
Isi surat Pengantar terdiri dari :
a) Kolom Nomor Urut;
b) Kolom jenis yang dikirim;
c) Kolom banyaknya naskah/barang dan sebagainya;
d) Kolom keterangan.
3) Bagian akhir surat
Bagian akhir Surat Pengantar terdiri atas :
a) Nama tempat;
b) Tanggal, bulan dan tahun;
c) Nama jabatan pembuat pengantar;
d) Tanda tangan;
e) Nama, pangkat dan NIP;
f) Stempel Puskesmas.
Contoh Surat Pengantar :
Kediri, ……………………
Kepada :
Yth.……………………
di
…………………..
SURAT PENGANTAR
NOMOR : 440/......./418.25.3.76.3/........
NAMA JELAS
Pangkat NIP.
f. Notulen
Sistematika Notulen terdiri atas :
1. Kepala Notulen
Kepala Notulen terdiri dari :
a. Kop surat;
b. Tulisan “Notulen” yang ditulis seluruhnya dengan huruf kapital yang
diletakkan di tengah margin tanpa tanda baca;
c. Keterangan tentang Notulen Rapat terdiri atas :
1) Hari, tanggal;
2) Waktu;
3) Acara;
4) Tempat;
5) Peserta pertemuan.
2. Isi Notulen terdiri dari :
a. Pembukaan;
b. Pembahasan;
c. Kesimpulan.
3. Bagian akhir Notulen terdiri atas :
a. Nama Notulis;
b. Tanda tangan;
c. Jabatan;
d. Tanda tangan;
e. Nama, pangkat dan NIP;
f. Stempel Puskesmas.
Hal yang perlu diperhatikan antara lain :
1. Notulen ditanda tangani oleh :
a. Notulis
b. Penanggung Jawab/Ketua
c. Kepala Puskesmas
Contoh format notulen :
NOTULEN
Hari/tanggal : ……………………………………………………..
Waktu : …………………………………………………….
Acara : …………………………………………………….
Tempat : …………………………………………………….
2. ……………………….
3. ……………………….
4. ……………………….
5. dst
SUSUNAN ACARA :
1. Pembukaan............................................................................................dst
2. Pembahasan.........................................................................................dst
3. Kesimpulan............................................................................................dst
(...................................................) (...................................................)
Mengetahui,
KEPALA UPTD PUSKESMAS SIDOREJO
Nama Jelas
Pangkat/Golongan
NIP. ..........................................
g. Daftar Hadir
Sistematika Daftar Hadir terdiri atas :
1. Kepala Daftar Hadir
Kepala Daftar Hadir terdiri dari :
a. Kop surat;
b. Tulisan “Daftar Hadir” yang ditulis seluruhnya dengan huruf kapital yang
diletakkan di tengah margin tanpa tanda baca;
c. Keterangan tentang Daftar Hadir terdiri atas :
1) Hari/ tanggal;
2) Waktu;
3) Tempat;
4) Acara.
2. Isi Daftar Hadir terdiri dari :
a. Nomor;
b. Nama;
c. Jabatan/Pangkat;
d. Tanda tangan;
e. Alamat.
3. Bagian akhir Notulen terdiri atas :
a. Mengetahui Kepala Puskesmas;
b. Tanda tangan Kepala Puskesmas;
c. Nama, pangkat dan NIP;
d. Stempel Puskesmas.
Contoh FormatDaftar Hadir :
DAFTAR HADIR
Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Acara :
TANDA
No NAMA JABATAN / PANGKAT ALAMAT
TANGAN
dst.
Mengetahui,
KEPALA UPTD PUSKESMAS
SIDOREJO
LEMBAR DISPOSISI
ISI DISPOSISI
Puskesmas :
Keterangan :
1. Matriks tersebut diatas merupakan kegiatan yang dilakukan Puskesmas.
Target Indikator kegiatan pada contoh formulir diatas selanjutnya dapat ditambah
berdasarkan dengan masalah prioritas kesehatan diwilayah kerja Puskesmas
sesuai RUK Puskesmas yang telah disetujui.
2. Matriks tersebut dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dan kebijakan daerah,
dengan tidak mengurangi variabel kolom yang ada.
3. Kolom (2). Upaya Kesehatan diisi dengan UKM, UKP, pelayanan kefarmasian,
keperawatan kesehatan masyarakat, dan pelayanan laboratorium yang
dilaksanakan di Puskesmas.
4. Kolom (3). Kegiatan diisi dengan penjabaran kegiatan dari masing-masing
upaya yang harus dilaksanakan dalam rangka mencapai target yang telah
ditetapkan.
5. Kolom (4). Tujuan diisi dengan tujuan dari setiap kegiatan yang dilaksanakan.
6. Kolom (5). Sasaran adalah jumlah populasi atau area di wilayah kerja yang
akan dicakup dalam kegiatan.
7. Kolom (6). Target sasaran adalah jumlah dari sasaran/area yang akan
diberikan pelayanan oleh Puskesmas, dihitung berdasarkan factor koreksi kondisi
geografis, jumlah sumberdaya, target indikator kinerja, dan pencapaian
terdahulu.
8. Kolom (7). Penanggungjawab diisi Penanggungjawab kegiatan di Puskesmas.
9. Kolom (8). Volume kegiatan diisi jumlah pelaksanaan kegiatan dalam kurun
waktu 1 (satu) tahun.
10. Kolom (9). Jadwal diisi dengan waktu pelaksanaan kegiatan dalam kurun waktu
1 (satu) tahun.
11. Kolom (10). Rincian Pelaksanaan diisi rincian kegiatan dalam 1 (satu) tahun
yang disesuaikan dengan jadwal kegiatan.
12. Kolom (11). Lokasi Pelaksanaan diisi lokasi pelaksanaan kegiatan.
13. Kolom (12). Biaya diisi anggaran yang diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan yang telah dirumuskan.
Matriks RPK Bulanan Puskesmas :
Keterangan :
1. Matriks tersebut diatas dibuat dan diisi oleh masing-masing penanggungjawab
program/kegiatan berdasarkan RPK Puskesmas yang telah disusun.
2. Matriks tersebut dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dan kebijakan daerah,
dengan tidak mengurangi variabel kolom yang ada.
3. Kolom (2). Kegiatan diisi dengan penjabaran kegiatan dari masing-masing
upaya yang ada pada RPK Puskesmas
4. Kolom (3). Tujuan diisi dengan tujuan dari setiap kegiatan yang dilaksanakan.
5. Kolom (4). Sasaran adalah jumlah populasi atau area di wilayah kerja yang
akan dicakup dalam kegiatan.
6. Kolom (5). Target sasaran adalah jumlah dari sasaran/area yang akan
diberikan pelayanan oleh Puskesmas, dihitung berdasarkan faktor koreksi kondisi
geografis, jumlah sumberdaya, target indikator kinerja, dan pencapaian
terdahulu.
7. Kolom (6). Penanggungjawab diisi Penanggungjawab kegiatan di Puskesmas.
8. Kolom (7). Volume kegiatan diisi jumlah pelaksanaan kegiatan dalam kurun
waktu 1 (satu) tahun.
9. Kolom (8). Jadwal diisi dengan waktu pelaksanaan kegiatan dalam kurun
waktu 1 (satu) tahun.
10. Kolom (9). Rincian Pelaksanaan diisi rincian kegiatan tanggal dan bulan
pelaksanaannya dalam 1 (satu) tahun yang disesuaikan dengan jadwal kegiatan.
11. Kolom (10). Lokasi Pelaksanaan diisi lokasi pelaksanaan kegiatan.
12. Kolom (11). Biaya diisi anggaran yang diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan yang telah dirumuskan
g. Kerangka Acuan Kegiatan/Program
Sistematika Kerangka Acuan sebagai berikut :
A. PENDAHULUAN
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang
masih terkait dengan upaya/ kegiatan
B. LATAR BELAKANG
Latar belakang adalah merupakan alasan mengapa program tersebut
disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data-data sehingga alasan
diperlukan program tersebut dapat lebih kuat.
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
Tujuan ini adalah merupakan tujuan Program/kegiatan. Tujuan umum
adalah tujuan secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah
tujuan secara rinci
D. TATA NILAI
Berisi tata nilai Puskesmas
E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah kegiatan yang harus
dilakukan sehingga tercapai tujuan program/kegiatan. Oleh karena itu
antara tujuan dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan.
F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan
kegiatan pokok dan rincian kegiatan. Metode tersebut antara lain dengan
membentuk tim, melakukan rapat, audit, dan lain-lain.
G. SASARAN
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untuk
mencapai tujuan-tujuan upaya/ kegiatan.
H. PETUGAS YANG MELAKSANAKAN
Petugas yang bertanggung jawab melaksanakan kegiatan.
I. PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR
Berisi peran dan fungsi lintas program dan lintas sektor dalam suatu
upaya/kegiatan.
J. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Skedul atau jadwal adalah merupakan perencanaan waktu untuk tiap
rincian kegiatan yang akan dilaksanakan, yang digambarkan dalam bentuk
bagan Gantt.
K. SUMBER DANA
Dana yang digunakan untuk membiayai upaya/kegiatan
L. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Yang dimaksud dengan evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi
pelaksanaan kegiatan terhadap jadual yang direncanakan. Jadual tersebut
akan dievaluasi setiap berapa bulan sekali (kurun waktu tertentu),
sehingga apabila dari evaluasi diketahui ada pergeseran jadwal atau
penyimpangan jadwal, maka dapat segera diperbaiki sehingga tidak
mengganggu Program/kegiatan secara keseluruhan. Karena itu yang
ditulis dalam kerangka acuan adalah kapan (setiap kurun waktu berapa
lama) evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dan siapa yang
melakukan.
Yang dimaksud dengan pelaporannya adalah bagaimana membuat
laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut dan kapan laporan
tersebut harus dibuat. Jadi yang harus ditulis di dalam kerangka acuan
adalah cara bagaimana membuat laporan evaluasi dan kapan laporan
tersebut harus dibuat dan ditujukan kepada siapa.
M. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan adalah catatan kegiatan dan yang ditulis dalam kerangka
acuan adalah bagaimana melakukan pencatatan kegiatan atau membuat
dokumentasi kegiatan.
Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan kapan
laporan harus diserahkan dan kepada siapa saja laporan tersebut harus
diserahkan. Evaluasi kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan
Program/kegiatan secara menyeluruh. Jadi yang di tulis didalam kerangka
acuan, bagaimana melakukan evaluasi dan kapan evaluasi harus
dilakukan. Jika diperlukan, dapat ditambahkan butir-butir lain sesuai
kebutuhan, tetapi tidak diperbolehkan mengurangi, misalnya rencana
pembiayaan dan anggaran.
NIP. NIP.
Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Sidorejo
NIP.
h. Panduan/Pedoman Pelayanan
1. Sistematika Pedoman Pelayanan sebagai berikut :
Kata pengantar
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Sasaran Pedoman
D. Ruang Lingkup Pedoman
E. Batasan Operasional
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
B. Metode
C. Langkah Kegiatan
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
2. Sistematika Panduan Pelayanan sebagai berikut :
BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATA LAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan pedoman dan panduan
pelayanan adalah :
1. Setiap pedoman atau panduan harus dilengkapi dengan peraturan atau
keputusan Kepala FKTP untuk pemberlakuan pedoman/ panduan tersebut.
2. Peraturan Kepala FKTP tetap berlaku meskipun terjadi penggantian
Kepala FKTP.
3. Setiap pedoman/ panduan sebaiknya dilakukan evaluasi minimal setiap 2-
3 tahun sekali.
4. Bila Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Pedoman/Panduan untuk
suatu kegiatan/pelayanan tertentu,maka FKTP dalam membuat pedoman/
panduan wajib mengacu pada pedoman/ panduan yang diterbitkan oleh
Kementerian Kesehatan.
BAB III
TATA LAKSANA PENGENDALIAN DOKUMEN DAN REKAMAN
a. Penomoran dokumen.
b. Pencatatan dokumen.
c. Penggandaan dokumen.
d. Pendistribusian dokumen.
e. Penarikan dokumen yang tidak berlaku.
f. Pengarsipan dokumen yang sudah tidak berlaku dengan masa simpan
selama 2 tahun.
g. Pemusnahan dokumen apabila telah memenuhi masa simpan yang telah
ditetapkan.
Berdasarkan asalnya, dokumen terdiri atas dokumen internal dan dokumen
eksternal :
1. Dokumen Internal
Sistem manajemen mutu dan sistem manajemen puskesmas perlu dibakukan
berdasarkan dokumen internal yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas. Dokumen
internal tersebut disusun dan ditetapkan dalam bentuk dokumen yang harus
disediakan oleh puskesmas untuk memenuhi standar akreditasi. Dokumen internal
terdiri atas :
a. Kebijakan
b. Dokumen rencana, meliputi : Rencana Lima Tahun, Rencana usulan Kegiatan
(RUK), dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
c. Manual Mutu
d. Pedoman Pelayanan
e. Panduan Pelayanan
f. Kerangka Acuan Program
g. Kerangka Acuan Kegiatan
h. Standar Operasional Prosedur (SOP)
i. Surat-surat kedinasan
j. Daftar Tilik
k. Formulir-formulir
2. Dokumen Eksternal
Dokumen eksternal berupa peraturan perundangan dan pedoman-pedoman
yang diberlakukan oleh Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan
Provinsi/Kabupaten/Kota dan organisasi profesi, yang merupakan acuan bagi
puskesmas dalam menyelenggarakan sistem manajemen puskesmas dan
manajemen mutu.
Bentuk cap :
TERKENDALI __
Bentuk cap :
KEDALUWARSA
Pengendali dokumen melakukan penarikan dokumen apabila dokumen
tersebut tidak berlaku dengan memberi cap ‘kedaluwarsa’.
1) Dokumen yang ditarik adalah dokumen induk yang telah direvisi dan
telah diterbitkan dokumen pengganti. Demikian pula dengan dokumen
terkendali yang berada di tiap ruang pelayanan yang telah mengalami
revisi dan hasil revisi telah disosialisasikan kepada pelaksana.
2) Penarikan dokumen lama menjadi tanggung jawab Kepala Tata Usaha
melalui pengendali dokumen.
3) Penarikan dokumen dapat dilakukan dalam waktu 2 (dua) minggu
sejak dokumen baru disosialisasikan.
4) Dokumen induk dan dokumen terkendali yang telah ditarik diberikan
stempel kedaluwarsa dengan masa simpan selama 2 (dua) tahun.
5) Dokumen dapat dimusnahkan apabila telah melewati masa simpan
yang telah ditetapkan.
7. Penyimpanan Dokumen
a. Penyimpanan dokumen induk yang sudah dinomori dan sudah disahkan
dilakukan dengan rapi dan teridentifikasi jelas, ditempatkan dalam folder
dan tersimpan dalam lemari arsip di ruang Tata Usaha dan menjadi
tanggung jawab Kepala Tata Usaha melalui pengendali dokumen.
b. Penyimpanan dokumen terkendali/salinan dilakukan dalam lemari arsip
dan ditempatkan dalam folder di ruang pelayanan masing-masing dan
menjadi tanggung jawab koordinator pelayanan. Dokumen terkendali yang
telah didistribusikan diletakkan di tempat yang mudah dilihat, mudah
diambil, dan mudah dibaca oleh pelaksana.
c. Penyimpanan dokumen induk serta arsip surat kedinasan yang telah
kedaluwarsa/tidak berlaku dilakukan selama 2 (dua) tahun.
8. Penataan Dokumen
a. Penataan dokumen dilakukan secara terstruktur agar memudahkan
pencarian. Penataan dokumen internal berupa pedoman, KAP, panduan
dan KAK dikelompokkan berdasarkan layanan dan diberi nomor secara
berurutan.
b. Penataan dokumen Kebijakan dan SOP diurutkan berdasarkan nomor
dokumen
c. Penataan dokumen dibagi menjadi 4 kelompok besar yakni :
1) Tata Usaha, didalamnya meliputi Keuangan, Kepegawaian,
Bangunan Sarana dan Prasarana, serta Pengelolaan Jejaring dan
Jaringan;
2) UKM, meliputi UKM Esensial dan UKM pengembangan;
3) UKPP;
4) Mutu, meliputi PKPKM, Keselamatan Pasien (KP), Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3), Penanganan dan pencegahan Infeksi (PPI),
Manajemen Risiko, Audit Internal.
9. Revisi/Perubahan Dokumen
a. Revisi dokumen dilakukan secara rutin tiap 1 (satu) tahun sekali atau
apabila ada aturan ekternal baru.
b. Usulan revisi dokumen yang terjadi juga dapat berasal dari hasil audit
internal maupun eksternal, tinjauan manajemen, keluhan pelanggan,
maupun inisiatif dari pegawai internal. Setiap usulan perubahan tersebut
dituangkan dalam formulir usulan revisi dan disetujui oleh petugas yang
berwenang. Perubahan yang bersifat redaksional atau tidak mengubah isi
tidak perlu dilakukan revisi.
c. Kepala tata Usaha mengkoordinir pembahasan usulan perubahan
dokumen melibatkan tim Mutu, Kepala Puskesmas dan pihak pengusul.
d. Perubahan pada sebuah Kebijakan/Surat Keputusan harus menghasilkan
kebijakan/surat keputusan baru dengan mencantumkan pada nomor
kebijakan/surat keputusan lama.
e. Setiap perubahan terhadap dokumen harus dicatat dalam Catatan
Perubahan yang menjelaskan perubahan-perubahan yang dilakukan
terhadap dokumen revisi sebelumnya (misalnya, untuk dokumen dengan
revisi 01 maka riwayat perubahan tersebut menjelaskan perubahan yang
terjadi antara revisi 00 dengan revisi 01, demikian juga untuk revisi 02
dengan 01 dan seterusnya).
f. Dokumen terkendali yang telah mengalami revisi harus ditarik dari
pendistribusian dan digantikan dengan dokumen yang baru. Dokumen
terkendali yang telah ditarik dapat dimusnahkan dengan masa simpan
selama 2 (dua) tahun.
g. Pejabat yang mempersiapkan dan menyetujui dokumen revisi adalah
sama dengan dokumen sebelumnya. Persetujuan oleh pejabat lain hanya
dimungkinkan atas dasar pertimbangan-pertimbangan tertentu.
HENNY