TENTANG
MEMUTUSKAN:
Ditetpkan di : Sengayam
Pada Tanggal : 21 April 2022
H. ATAILAH, S.Kep.Ns
Penata Muda Tk.I (III/b)
NIP.19770729 199603 1 001
Tembusan Yth:
1. Semua unit kerja Rumah Sakit
2. Arsip
-1-
LAMPIRAN : KEPUTUSAN DIREKTUR TENTANG
PEDOMAN UMUM TATA NASKAH DI
LINGKUNGAN RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH SENGAYAM
NOMOR : 001/PER/DIR/IV/2022
TANGGAL : 21 APRIL 2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketatalaksanaan Rumah Sakit Umum merupakan pengaturan
tentang cara melaksanakan tugas dan fungsi dalam berbagai bidang
kegiatan manajemen di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah
Sengayam. Salah satu komponen penting dalam ketatalaksanaan
manajemen adalah administrasi umum.
1. Maksud
Pedoman Tata Naskah Rumah Sakit Umum Daerah Sengayam
dimaksudkan sebagai acuan penyelenggaraan tata naskah di
Rumah Sakit Umum Daerah Sengayam.
2. Tujuan
Pedoman Tata Naskah Rumah Sakit Umum Daerah Sengayam
bertujuan menciptakan kelancaran komunikasi tulis yang
efektif dan efisien dalam penyelenggaraan Rumah Sakit Umum
Daerah Sengayam.
C. Sasaran
Sasaran penetapan Pedoman Tata Naskah Rumah Sakit Umum
Daerah Sengayam adalah:
1. tercapainya kesamaan pengertian dan pemahaman dalam
penyelenggaraan tata naskah di Rumah Sakit Umum Daerah
Sengayam;
2. terwujudnya keterpaduan penyelenggaraan tata naskah dengan
-2-
unsur lainnya dalam lingkup administrasi umum;
3. terwujudnya kemudahan dan kelancaran dalam komunikasi
tulis;
-3-
4. tercapainya efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan tata
naskah;
5. berkurangnya tumpang - tindih dan pemborosan
penyelenggaraan tata naskah dinas.
D. Asas
Pedoman Tata Naskah di Rumah Sakit Umum Daerah Sengayam
ini disusun berdasarkan asas sebagai berikut:
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pedoman Tata Naskah Rumah Sakit Umum Daerah
Sengayam meliputi pengaturan tentang jenis dan format naskah;
penyusunan naskah; pengurusan naskah korespondensi; pejabat
penanda tangan naskah; penggunaan logo dalam naskah; serta
perubahan, pencabutan, pembatalan, dan ralat naskah.
F. Pengertian Umum
Pengertian umum dalam pedoman ini meliputi hal-hal berikut:
1. Administrasi umum adalah rangkaian kegiatan administrasi
yang meliputi tata naskah, penamaan lembaga atau unit,
singkatan dan akronim, kearsipan, serta tata ruang
perkantoran.
2. Naskah adalah komunikasi tulis sebagai alat komunikasi
kedinasan yang dibuat dan/atau dikeluarkan oleh pejabat
yang berwenang di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah
Sengayam dalam rangka penyelenggaraan tugas dan pelayanan
Rumah Sakit Umum Daerah Sengayam.
3. Tata naskah adalah penyelenggaraan komunikasi tulis yang
meliputi pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan,
pengabsahan, distribusi dan penyimpanan naskah, serta
media yang digunakan dalam komunikasi kedinasan.
-4-
4. Format adalah susunan dan bentuk naskah yang
menggambarkan tata letak dan redaksional, serta penggunaan
logo dan stempel dinas.
5. Penanda tangan naskah adalah pejabat yang menandatangani
naskah sesuai dengan tugas dan tanggung jawab kedinasan
pada jabatannya.
6. Unit kerja di Rumah Sakit Umum Daerah Sengayam adalah
bagian, bidang, subbagian, seksi, urusan, instalasi, komite
dan satuan atau panitia setingkat komite.
7. Logo adalah gambar dan/atau huruf sebagai identitas Rumah
Sakit Umum Daerah Sengayam.
8. Kewenangan adalah kekuasaan yang melekat pada suatu
jabatan.
9. Delegasi adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab
dari pejabat kepada pejabat atau pejabat dibawahnya.
10. Instruksi adalah naskah dinas yang berisikan perintah dari
pimpinan kepada bawahan untuk melaksanakan tugas-tugas.
11. Paraf adalah tanda tangan singkat.
12. Standar Prosedur Operasional selanjutnya disebut SPO
-5-
BAB II
Jenis naskah dinas terdiri atas dua macam, yaitu naskah dinas arahan
dan naskah dinas korespondensi. Kedua jenis naskah dinas tersebut
dijelaskan sebagai berikut.
A. PERATURAN RUMAH
-6-
Peraturan Rumah Umum Daerah Sengayam adalah
kebijakan Rumah Sakit Umum Daerah Sengayam yang
bersifat pengaturan hal-hal strategis atau bersifat garis
besar yang ditetapkan oleh direktur dengan
persetujuan Pemerinth Daerah untuk menjalankan
perintah peraturan perundang-undangan dan
peraturan internal Rumah Sakit Umum Daerah
Sengayam sebagaimana mestinya, meliputi Kebijakan.
3) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala Peraturan terdiri dari:
1. kop naskah dinas, yang berisi logo dan nama
Rumah Sakit Umum Daerah Sengayam, yang
ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
2. kata Peraturan Rumah Sakit Umum Daerah
Sengayam, yang ditulis dengan huruf kapital
secara simetris;
3. nomor Peraturan, yang ditulis dengan huruf
kapital secara simetris;
4. kata penghubung tentang, yang ditulis
dengan huruf kapital;
5. judul Peraturan, yang ditulis dengan huruf
kapital;
-7-
6. kata Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Sengayam (nama jabatan yang menetapkan
Peraturan) yang ditulis dengan huruf kapital
dan diakhiri dengan tanda baca koma.
b) Konsiderans
Bagian konsiderans Keputusan terdiri dari :
(a) kata Menimbang, yaitu konsiderans yang
memuat alasan / tujuan / kepentingan /
pertimbangan tentang perlu ditetapkannya
Peraturan tersebut. Huruf awal kata
menimbang ditulis dengan huruf kapital
diakhiri dengan tanda baca titik dua (dan
diletakkan dibagian kiri);
(b) kata Mengingat, yaitu konsiderans yang
memuat peraturan perundang-undangan
sebagai dasar pengeluaran Peraturan.
Peraturan perundang –undangan yang menjadi
dasar hukum adalah peraturan yang tingkatannya
sederajat atau lebih tinggi. Konsiderans
Mengingat diletakkan di bagian kiri tegak
lurus dengan kata menimbang.
c) Diktum
Bagian diktum Keputusan terdiri dari hal berikut:
(a) Diktum dimulai dengan kata memutuskan
yang ditulis simetris di tengah margin,
seluruhnya dengan huruf kapital, dan diikuti
kata menetapkan di tepi kiri sejajar kebawah
dengan kata menimbang dan mengingat yang
ditulis dengan huruf awal kapital dan diakhiri
dengan tanda baca titik dua;
(b) Nama peraturan sesuai dengan judul, seluruhnya
ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri
dengan tanda baca titik;
(c) Substansi kebijakan yang ditetapkan
dicantumkan setelah kata menetapkan:
d) Batang Tubuh
Batang tubuh memuat semua substansi peraturan yang
diuraikan dalam pasal-pasal.
e) Kaki
Bagian kaki Keputusan terdiri dari
(a) tempat dan tanggal penetapan Keputusan;
(b) jabatan pejabat yang menetapkan, yang
ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri
dengan tanda baca koma;
(c) tanda tangan Direktur sebagai pejabat yang
menetapkan peraturan dan stempel Rumah
Sakit Umum Daerah Sengayam;
(d) nama lengkap pejabat yang menandatangani
Keputusan, yang ditulis dengan huruf kapital,
dengan mencantumkan gelar.
-8-
4) Penandatanganan
Peraturan ditandatangani oleh Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Sengayam.
5) Pengabsahan
1) Pengabsahan merupakan suatu pernyataan bahwa
sebelum digandakan dan didistribusikan dengan
sah, suatu Keputusan telah dicatat dan diteliti
sehingga dapat diumumkan oleh pejabat yang
bertanggung jawab di bidang hukum atau
administrasi umum atau pejabat yang ditunjuk
sesuai dengan substansi Keputusan.
2) Pengabsahan dicantumkan di bawah ruang tanda
tangan sebelah kiri bawah, yang terdiri atas kata
Salinan sesuai dengan aslinya, nama jabatan,
tanda tangan, nama pejabat penanda tangan, dan
dibubuhi nama jabatan dan nama lengkap ditulis
dengan huruf awal kapital.
6) Distribusi
Keputusan yang telah ditetapkan didistribusikan
kepada yang berkepentingan.
-9-
CONTOH 1
Menimbang
: a. bahwa ....
b. bahwa ...
Mengingat
: 1. UU ...
2. Peraturan ...
3. Peraturan ...
MEMUTUSKAN
Menetapkan
: PERATURAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SENGAYAM
TENTANG ....
..................................................................................................
Pasal 1
.......................
Pasal 2
........
Dst
Ditetapkan di ...........................
Pada tanggal ..........................
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SENGAYAM
GELAR
-
10-
B. KEBIJAKAN
a) Kepala
Bagian kepala Peraturan terdiri dari:
1. kop naskah dinas, yang berisi logo dan nama Rumah
Sakit Umum Daerah Sengayam, yang ditulis dengan
huruf kapital secara simetris;
2. kata Peraturan Rumah Sakit Umum Daerah Sengayam,
yang ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
3. nomor Peraturan, yang ditulis dengan huruf kapital
secara simetris;
4. kata penghubung tentang, yang ditulis dengan huruf
kapital;
5. judul Peraturan, yang ditulis dengan huruf
kapital;
6. kata Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sengayam
(nama jabatan yang menetapkan Peraturan) yang
ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda
baca koma.
b) Konsiderans
1. Konsiderans Menimbang, memuat uraian singkat
tentang pokok – pokok pikiran yang menjadi latar
belakang dan alasan pembuatan peraturan. Huruf awal
kata menimbang ditulis dengan huruf kapital diakhiri
dengan tanda baca titik dua (dan diletakkan di bagian
kiri ).
2. Konsiderans Mengingat, yang memuat dasar
kewenangan dan peraturan perundang-undangan yang
memerintahkan pembuatan peraturan tersebut.
Peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar
hukum adalah peraturan yang tingkatannya sederajat
atau lebih tinggi. Konsiderans Mengingat diletakkan di
bagian kiri tegak lurus dengan kata menimbang.
-
11-
2. Diktum
a. Diktum Memutuskan ditulis simetris ditengah,
seluruhnya dengan huruf capital, serta diletakkan di
tengah margin;
3. Batang Tubuh
Pasal 1
Pasal 2
Dst
b. Dicantumkan saat berlakunya peraturan, perubahan,
pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan
lainnya.
4. Kaki
1. Penandatanganan
2. Lampiran peraturan
-
12-
C. PEDOMAN dan PANDUAN
1) Pengertian
Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang
memberi arah sebagaimana sesuatu harus dilakukan,
dengan demikian merupakan hal pokok yang menjadi
dasar untuk menentukan atau melaksanakan kegiatan.
3) Susunan
a) Lampiran
Pedoman dicantumkan sebagai lampiran peraturan
dan ditulis di atas kertas dengan menggunakan logo
dan nama Rumah Sakit Umum Daerah Sengayam
yang diletakkan disisi kanan kertas bagian atas, serta
dicantumkan tulisan lampiran peraturan, nomor,
tentang, dan nama pedoman dengan menggunakan
huruf kapital dengan ukuran huruf 8.
b) Kepala
Bagian kepala pedoman terdiri dari:
1. tulisan pedoman dengan menggunakan huruf
kapital dan dicantumkan di tengah atas;
-
13-
2. rumusan judul pedoman yang ditulis secara
simetris dengan huruf kapital.
c) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh pedoman terdiri dari :
a. pendahuluan, yang berisi latar belakang, maksud
dan tujuan, sasaran, asas, ruang lingkup, dan
pengertian umum;
b. materi pedoman;
c. penutup, yang terdiri dari hal yang harus
diperhatikan dan penjabaran lebih lanjut.
d) Kaki
Bagian kaki pedoman terdiri dari :
(1) Direktur atau jabatan yang menandatangani,
yang ditulis dalam huruf kapital dan diakhiri
dengan tanda baca koma;
(2) tanda tangan;
(3) nama lengkap, yang ditulis dengan huruf kapital,
dengan mencantumkan gelar.
-
14-
b. Format Pedoman Pelayanan Unit Kerja
Peraturan Direktur
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Ruang Lingkup Pelayanan
D. Batasan Operasional
E. Landasan Hukum
BAB II STANDAR
KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Pengaturan Jaga
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruangan
B. Standar Fasilitas
BAB IV TATA LAKSANA
PELAYANAN BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN PASIEN
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
-
15-
CONTOH 2
=====================================================
BAB I. Pendahuluan
…………………………………………………………………………………………………………………………………
Ditetapkan di ……………………
pada tanggal …………………...
NAMA JABATAN DAN INSTANSI
-
16-
CONTOH 3
=====================================================
BAB I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Pedoman
Ruang Lingkup Pelayanan
Batas Operasional
Landasan Hukum
BAB VI. KESELAMATAN PASIEN BAB VII. KESELAMATAN KERJA BAB VIII. PENGENDALIAN
MUTU
BAB IX. PENUTUP
Ditetapkan di ……………………
pada tanggal …………………...
NAMA JABATAN DAN INSTANSI
-
17-
CONTOH 4
=====================================================
BAB I.DEFINISI
Ditetapkan di ……………………
pada tanggal …………………...
NAMA JABATAN DAN INSTANSI
-
18-
D. STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
1) Pengertian
Standar Prosedur Operasional yang selanjutnya disebut
SPO adalah Suatu perangkat instruksi / langkah-langkah
yang dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin
tertentu, yang yang dibakukan mengenai berbagai proses
penyelenggaraan aktivitas rumah sakit, bagaimana, kapan
harus dilakukan, di mana, dan oleh siapa dilakukan.
3) Manfaat SPO
a. Mendokumentasikan langkah – langkah kegiatan
b. Memastikan staf RS memahami bagaimana
melaksanakan pekerjaannya.
c. Menyamakan persepsi pengawasan dan pelaksanaan
kegiatan.
-
19-
6. Halaman : diisi nomor halaman dengan
mencantumkan juga total halaman untuk SPO
tersebut. Misalnya : Halaman pertama : 1/5,
hlaman kedua : 2/5, Halaman terakhir : 5/5.
7. SPO diberi penamaan sesuai ketentuan ( istilah )
yang digunakan RS yaitu Standar Prosedur
Operasional.
8. Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai tanggal
terbitnya atau tanggal diberlakukannya SPO
tersebut.
9. Ditetapkan direktur : diberi tandatangan
Direktur dan diberi nama jelasnya pada halaman
pertama saja.
b. Isi SPO :
1. Pengertian : berisi penjelasan dan atau definisi
tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau
menyebabkan salah pengertian.
2. Tujuan : berisi pelaksanaan SPO secara spesifik.
Kata kunci “ sebagai acuan penerapan langkah-
langkah untuk......................”.
3. Kebijakan : berisi kebijakan direktur RS yang
menjadi dasar dibuatnya SPO tersebut.
Dicantumkan kebijakan yang mendasar SPO
tersebut, kemudian diikuti dengan peraturan /
keputusan dari kebijakan terkait.
4. Prosedur : bagian ini merupakan bagian utama
yang menguraikan langkah – langkah kegiatan
untuk menyelesaikan proses kerja tertentu.
5. Unit Kerja : berisi unit – unit yang terkait dan
atau SPO terkait dalam proses kerja tersebut.
6. Kolom Verifikasi : berisi penyusun dan
pemeriksa SPO.
-
20-
2. Syarat Penyusunan SPO
a. Identifikasi kebutuhan yakni mengidentifikasi
apakah kegiatan yang dilakukan saat ini sudah
ada SPO apa belum, dan bila sudah ada agar
diidentifikasi, apakah SPO masih efektif atau
tidak.
b. Perlu ditekankan bahwa SPO harus ditulis oleh
mereka yang melakukan pekerjaan tersebut atau
oleh unit kerja tersebut, Sekretariat RS hanya
untuk menanggapi dan mengkoreksi SPO tersebut.
Hal tersebut sangatlah penting, karena dengan
adanya keterlibatan personil /unit kerja dalam
penyusunan SPO, semua akan dapat berjalan
dengan lancar.
c. SPO harus merupakan flow charting dari suatu
kegiatan. Pelaksana atau unit kerja agar mencatat
proses kegiatan dan membuat alurnya.
d. Didalam SPO harus dapat dikenali dengan jelas
siapa melakukan apa, dimana, kapan dan
mengapa.
e. SPO harus menggunakan kalimat perintah /
instruksi dengan bahasa yang dikenal pemakai.
f. SPO harus jelas ringkas dan mudah dilaksanakan.
Untuk SPO pelayanan pasien maka harus
memperhatikan aspek keselamatan, keamanan
dan kenyamanan pasien. Untuk SPO profesi harus
mengacu kepada standar profesi, standar
pelayanan, mengikuti perkembangan IPTEK dan
memperhatikan aspek keselamatan pasien.
-
21-
c. Penyusunan SPO dilakukan dengan
mengidentifikasi kebutuhan SPO. Untuk SPO
pelayanan dan SPO administrasi, untuk
melakukan identifikasi kebutuhan SPO bisa
dilakukan dengan menggambarkan proses bisnis
di unit kerja tersebut atau alur kegiatan dari kerja
yang dilakukan di unit tersebut. Sedangkan untuk
SPO Profesi identifikasi kebutuhan dilakukan
dengan mengetahui pola penyakit yang sering
ditangani di unit kerja tersebut. Dari identifikasi
kebutuhan SPO maka di suatu unit kerja dapat
diketahui berapa banyak dan macam SPO yang
harus dibuat/disusun. Untuk melakukan
identifikasi kebutuhan SPO dapat pula dilakukan
dengan memperhatikan elemen penilaian pada
standar akreditasi rumah sakit, minimal SPO-SPO
apa saja yang harus ada. SPO yang dipersyaratkan
di elemen penilaian adalah SPO minimal yang
harus ada di rumah sakit. Sedangkan identifikasi
SPO dengan menggambarkan terlebih dahulu
proses bisnis di unit kerja adalah seluruh SPO
secara lengkap yang harus ada di unit kerja
tersebut.
d. Mengingat SPO merupakan flow charting dari
proses kegiatan maka untuk memperoleh
pengertian yang jelas bagi subyek, penulisan SPO
adalah dimulai dengan membuat flow chart dari
kegiatan yang dilaksanakan, akan tetapi dapat
juga langsung berbentuk SPO.
e. Semua SPO harus ditandatangani oleh Direktur
Untuk SPO pelayanan dan SPO Administrasi
sebagian memerlukan uji coba.
f. Agar SPO dapat dikenali oleh pelaksana maka
perlu dilakukan sosialisasi SPO-SPO tersebut dan
bila SPO tersebut rumit maka untuk
melaksanakan SPO tersebut perlu dilakukan
pelatihan.
-
22-
8) Tata Cara Penomoran SPO
1. Semua SPO harus diberi nomor sesuai dengan tata
penomoran yang terdapat pada tata naskah Rumah
Sakit Umum Daerah Sengayam;
2. Pemberian nomor SPO secara sentral di Unit
Kesekretariatan Rumah Sakit Umum Daerah
Sengayam;
CONTOH 5
FORMAT
SPO
JUDUL SPO
No.Dok.: No. Revisi : Halaman :
Ditetapkan Oleh Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Sengayam
STANDAR Tanggal terbit : Tanda tangan dan stempel instansi
PROSEDUR
OPERASIONAL Nama lengkap dan Gelar
Pengertian :
Tujuan :
Kebijakan :
Prosedur :
Unit Terkait :
Penyusun : Pemeriksa :
………………………… …………………………
………………………. ……………………….
E. PROGRAM
1) Pengertian
Program adalah rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
yang disusun secara rinci yang dipergunakan untuk
mencapai tujuan dalam suatu unit kerja maupun
instansi.
2) Tujuan Program
Umum :
Sebagai penduan dalam melaksanakan kegiatan unit
kerja sehingga tujuan program dapat tercapai.
Khusus :
1. Adanya kejelasan langkah-langkah dalam
melaksanakan kegiatan.
2. Adanya kejelasan siapa yang melaksanakan
kegiatan dan bagaimana melaksanakan kegiatan
tersebut sehingga tujuan dapat tercapai.
3. Adanya kejelasan sasaran, tujuan dan waktu
pelaksanaan kegiatan.
-
23-
3) Sistematika/Format Program
Sistematika atau format program sebagai berikut :
1. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang
bersifat umum yang masih terkait dengan program
2. Latar belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau
alasan mengapa program tersebut disusun. Sebaiknya
dilengkapi dengna data-data sehingga alasan
diperlukan program tersebut dapat lebih kuat.
6. Sasaran
Sasaran program adalah target per tahun yang spesifik
dan terukur untuk mencapai tujuan-tujuan program
-
24-
kegiatan yang terkait dengan sasaran tersebut
dilaksanakan.
-
25-
8. Anggaran Kegiatan
Yang dimaksud dengan anggaran kegiatan adalah
rincian biaya yang digunakan dalam pelaksanaan
kegiatan tersebut.
-
26-
CONTOH 6
FORMAT
PROGRAM
Pendahuluan
…………………………………………………………………………………………………………………………………
Latar Belakang
…………………………………………………………………………………………………………………………………
Sasaran
…………………………………………………………………………………………………………………………………
Anggaran Kegiatan
…………………………………………………………………………………………………………………………………
Ditetapkan di ……………………
pada tanggal …………………...
NAMA JABATAN DAN INSTANSI
-
27-
F. SURAT EDARAN
1) Pengertian
Surat edaran adalah naskah dinas yang memuat
pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap
penting dan mendesak.
3) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala surat edaran terdiri dari :
(1) kop naskah dinas, yang berisi logo dan nama
Rumah Sakit Umum Daerah Sengayam, yang
ditulis dengan huruf kapital, diletakkan secara
simetris;
(2) tulisan surat edaran, yang dicantumkan di
bawah logo Rumah Sakit Umum Daerah
Sengayam, ditulis dengan huruf kapital serta
nomor surat edaran di bawahnya secara simetris,
(3) kata tentang, yang dicantumkan di bawah frasa
surat edaran ditulis dengan huruf kapital secara
simetris;
(4) rumusan judul surat edaran, yang ditulis dengan
huruf kapital secara simetris di bawah kata
tentang.
b) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat edaran terdiri dari :
(1) alasan tentang perlunya dibuat surat edaran;
(2) peraturan perundang-undangan atau naskah
dinas lain yang menjadi dasar pembuatan surat
edaran;
(3) pemberitahuan tentang hal tertentu yang
dianggap mendesak.
c) Kaki
Bagian kaki surat edaran terdiri dari :
(1) tempat dan tanggal penetapan;
(2) nama jabatan pejabat penanda tangan, yang
ditulis dengan huruf kapital, diakhiri dengan
tanda baca koma;
(3) tanda tangan pejabat penanda tangan;
(4) nama lengkap pejabat penanda tangan, yang
ditulis dengan huruf kapital;
(5) stempel dinas.
-
28-
4) Distribusi
Surat edaran disampaikan dengan surat dinas /
memorandum / nota dinas dari pejabat yang berwenang
kepada pejabat dan pihak terkait lainnya.
CONTOH 7
SURAT EDARAN
NOMOR …. TAHUN ....
TENTANG
………………………………………………………….
Latar Belakang
…………………………………………………………………………………………………………………………………
………….………………………
Ruang Lingkup
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………..
Dasar
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
E. …………………………………..……………………………………………
dan seterusnya.
Blitar, ……………………
NAMA JABATAN DAN INSTANSI
-
29-
2. Naskah Dinas Penetapan (Keputusan)
a. Pengertian
Keputusan adalah naskah dinas yang memuat kebijakan yang
bersifat menetapkan, tidak bersifat mengatur, dan merupakan
pelaksanaan kegiatan, yang digunakan untuk:
1) menetapkan / mengubah status kepegawaian / personal /
keanggotaan / material /peristiwa;
2) menetapkan / mengubah / membubarkan suatu
kepanitiaan / tim;
3) menetapkan pelimpahan wewenang.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala Keputusan terdiri dari:
1. kop naskah dinas, yang berisi logo dan nama Rumah Sakit Umum
Daerah Sengayam, yang ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
2. kata keputusan dan nama jabatan pejabat yang menetapkan, yang
ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
3. nomor Keputusan, yang ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
4. kata penghubung tentang, yang ditulis dengan huruf kapital;
5. judul Keputusan, yang ditulis dengan huruf kapital;
6. nama jabatan Direktur yang menetapkan Keputusan, yang ditulis
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca koma.
2) Konsiderans
Bagian konsiderans Keputusan terdiri dari :
a. kata Menimbang, yaitu konsiderans yang memuat
alasan / tujuan / kepentingan / pertimbangan
tentang perlu ditetapkannya Keputusan;
b. kata Mengingat, yaitu konsiderans yang memuat
peraturan perundang-undangan sebagai dasar
pengeluaran Keputusan.
3) Diktum
Bagian diktum Keputusan terdiri dari hal berikut:
a. Diktum dimulai dengan kata memutuskan yang
ditulis dengan huruf kapital dan diikuti kata
menetapkan di tepi kiri dengan huruf awal kapital.
b. Substansi kebijakan yang ditetapkan dicantumkan
setelah kata menetapkan yang ditulis dengan huruf
awal kapital.
-
30-
c. Untuk keperluan tertentu, Keputusan dapat
dilengkapi dengan Salinan dan Petikan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
4) Batang Tubuh
Sistematika dan cara penulisan bagian batang tubuh
Keputusan sama dengan ketentuan dalam penyusunan
Peraturan, tetapi substansi Keputusan diuraikan bukan
dalam pasal-pasal, melainkan diawali dengan bilangan
bertingkat/diktum Kesatu, Kedua, Ketiga, dan seterusnya.
5) Kaki
Bagian kaki Keputusan terdiri dari
a. tempat dan tanggal penetapan Keputusan;
b. jabatan pejabat yang menetapkan, yang ditulis
dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda
baca koma;
c. tanda tangan pejabat yang menetapkan Keputusan;
d. nama lengkap pejabat yang menandatangani
Keputusan, yang ditulis dengan huruf kapital,
dengan mencantumkan gelar.
d. Pengabsahan
1) Pengabsahan merupakan suatu pernyataan bahwa
sebelum digandakan dan didistribusikan dengan sah,
suatu Keputusan telah dicatat dan diteliti sehingga dapat
diumumkan oleh pejabat yang bertanggung jawab di
bidang hukum atau administrasi umum atau pejabat yang
ditunjuk sesuai dengan substansi Keputusan.
2) Pengabsahan dicantumkan di bawah ruang tanda tangan
sebelah kiri bawah, yang terdiri atas kata Salinan sesuai
dengan aslinya, nama jabatan, tanda tangan, nama
pejabat penanda tangan, dan dibubuhi nama jabatan dan
nama lengkap ditulis dengan huruf awal kapital.
e. Distribusi
Keputusan yang telah ditetapkan didistribusikan kepada yang
berkepentingan.
-
31-
CONTOH 8
FORMAT KEPUTUSAN
==============================================================
Mengingat : 1. …………………………………………………..............……….....………;
2. ………………………………………………………..............………………;
MEMUTUSKAN :
KESATU :…………………………………………………………………
KEDUA :…………………………………………………………………
KETIGA :…………………………………………………………………
Ditetapkan di ……………………
pada tanggal …….…………….
NAMA JABATAN DAN INSTANSI
-
32-
3. Naskah Dinas Penugasan
a. Surat Perintah
1) Pengertian
Surat perintah adalah naskah dinas dari atasan atau
pejabat yang berwenang yang ditujukan kepada bawahan
atau pegawai lainnya yang berisi perintah untuk
melaksanakan pekerjaan tertentu.
3) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala surat perintah terdiri dari
(1) kop naskah dinas, yang berisi logo dan nama
Rumah Sakit Umum Daerah Sengayam, yang
ditulis dengan huruf awal kapital secara
simetris;
(2) kata surat perintah, yang ditulis dengan huruf
kapital secara simetris;
(3) nomor, yang berada di bawah tulisan surat
perintah.
b) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat perintah terdiri dari hal
berikut :
(1) Konsiderans meliputi pertimbangan dan/atau
dasar pertimbangan memuat alasan
ditetapkannya surat perintah; dasar memuat
ketentuan yang dijadikan landasan
ditetapkannya surat perintah tersebut.
(2) Diktum dimulai dengan frasa memberi perintah,
yang ditulis dengan huruf kapital dicantumkan
secara simetris, diikuti kata kepada di tepi kiri
serta nama dan jabatan pegawai yang mendapat
perintah. Di bawah kata kepada ditulis kata
untuk disertai perintah-perintah yang harus
dilaksanakan.
c) Kaki
Bagian kaki surat perintah terdiri dari :
(1) tempat dan tanggal surat perintah;
(2) nama jabatan pejabat yang menandatangani,
yang ditulis dengan huruf awal kapital pada
setiap awal unsurnya, dan diakhiri dengan tanda
baca koma;
(3) tanda tangan pejabat yang menugasi;
(4) nama lengkap pejabat yang menandatangani
surat perintah, yang ditulis dengan huruf awal
kapital pada setiap awal unsurnya;
(5) stempel dinas.
-
33-
4) Distribusi dan Tembusan
a) Surat perintah disampaikan kepada pihak yang
mendapat perintah.
b) Tembusan surat perintah disampaikan kepada
pejabat/unit yang terkait.
CONTOH 9
SURAT PERINTAH
==========================================================
SURAT PERINTAH
NOMOR …/../../..
……………………………
Menimban : a. bahwa ;
g b. bahwa.............................................................................;
: 1. …………………………………………………………………………;
Dasar 2. …………………………………………………………………………;
Memberi Perintah
: 1. …………………………………………………………………………;
Kepada 2. …………………………………………………………………………;
3. dan seterusnya.
: 1. …………………………………………………………………………;
Untuk 2. …………………………………………………………………………;
3. dan seterusnya.
-
34-
b. Surat Tugas
1) Pengertian
Surat tugas adalah naskah dinas dari atasan atau pejabat
yang berwenang yang ditujukan kepada bawahan atau
pegawai lainnya yang berisi penugasan untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan fungsi.
3) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala Surat Tugas terdiri dari
(1) kop naskah dinas, yang berisi logo dan nama
Rumah Sakit Umum Daerah Sengayam, yang
ditulis dengan huruf awal kapital secara
simetris;
(2) kata surat tugas, yang ditulis dengan huruf
kapital secara simetris;
(3) nomor, yang berada di bawah tulisan surat
tugas.
b) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat tugas terdiri dari hal
berikut:
(1) Konsiderans meliputi pertimbangan dan/atau
dasar pertimbangan memuat alasan
ditetapkannya surat tugas; dasar memuat
ketentuan yang dijadikan landasan
ditetapkannya surat tugas tersebut.
(2) Diktum dimulai dengan frasa memberi tugas,
yang ditulis dengan huruf kapital dicantumkan
secara simetris, diikuti kata kepada di tepi kiri
serta nama dan jabatan pegawai yang mendapat
tugas. Di bawah kata kepada ditulis kata untuk
disertai tugas-tugas yang harus dilaksanakan.
c) Kaki
Bagian kaki surat tugas terdiri dari :
(1) tempat dan tanggal surat tugas;
(2) nama jabatan pejabat yang menandatangani,
yang ditulis dengan huruf awal kapital pada
setiap awal unsurnya, dan diakhiri dengan tanda
baca koma;
(3) tanda tangan pejabat yang menugasi;
(4) nama lengkap pejabat yang menandatangani
surat tugas, yang ditulis dengan huruf awal
kapital pada setiap awal unsurnya;
(5) stempel dinas.
-
35-
b) Tembusan surat tugas disampaikan kepada
pejabat/instansi yang terkait.
CONTOH 10
SURAT TUGAS
NOMOR …/../../2012
……………………..
Menimban : a. bahwa.............................................................................;
g b. bahwa..............................................................................;
: 1.
Dasar …………………………………………………………………………;
2. …………………………………………………………………………;
Memberi Tugas
Kepada : 1. …………………………………………………………………………;
2. …………………………………………………………………………;
3. …………………………………………………………………………;
4. dan seterusnya.
Untuk : 1. …………………………………………………………………………;
2. …………………………………………………………………………;
3. …………………………………………………………………………;
4. dan seterusnya.
Tembusan :
1. ....
-
36-
B. Naskah Dinas Korespondensi
a. Nota Dinas
1) Pengertian
Nota dinas adalah naskah dinas intern yang dibuat
oleh pejabat dalam melaksanakan tugas guna
menyampaikan laporan, pemberitahuan, pernyataan,
permintaan, atau penyampaian kepada pejabat lain.
Nota dinas memuat hal yang bersifat rutin, berupa
catatan ringkas yang tidak memerlukan penjelasan
yang panjang, dapat langsung dijawab dengan
disposisi oleh pejabat yang dituju.
3) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala nota dinas terdiri dari
1. kop naskah dinas, yang berisi nama unit
kerja ditulis secara simetris di tengah atas;
2. kata nota dinas, ditulis dengan huruf kapital
secara simetris;
3. kata nomor, ditulis dengan huruf kapital
secara simetris;
4. singkatan Yth., ditulis dengan huruf awal
kapital, diikuti dengan tanda baca titik;
5. kata dari, ditulis dengan huruf awal kapital;
6. kata hal, ditulis dengan huruf awal kapital;
7. kata tanggal, ditulis dengan huruf awal
kapital.
b) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh nota dinas terdiri dari
alinea pembuka, isi, dan penutup ditulis secara
singkat, padat, dan jelas.
c) Kaki
Bagian kaki nota dinas terdiri dari tanda tangan,
nama pejabat, dan tembusan (jika perlu).
-
37-
CONTOH 11
NOTA DINAS
NOMOR …/IGD/……./……..
………………………………………………………………………
……………...……………………………………………………..…
………………………………………………………………………
b. Memorandum
1) Pengertian
Memorandum adalah naskah dinas intern yang
bersifat mengingatkan suatu masalah,
menyampaikan arahan, peringatan, saran, dan
pendapat kedinasan.
3) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala memorandum terdiri dari
1. kop naskah dinas, yang berisi nama unit
kerja / satuan organisasi ditulis secara
simetris di tengah atas; kecuali
memorandum yang ditandatangani oleh
Direktur, kop naskah dinas menggunakan
logo dan nama Rumah Sakit Umum Daerah
Sengayam;
-
38-
2. kata memorandum, ditulis di tengah dengan
huruf kapital;
3. kata nomor, ditulis di bawah kata
memorandum dengan huruf kapital;
4. singkatan Yth., ditulis dengan huruf awal
kapital;
5. kata dari, ditulis dengan huruf awal kapital;
6. kata hal, yang ditulis dengan huruf awal
kapital;
7. kata tanggal, yang ditulis dengan huruf awal
kapital.
b) Batang Tubuh
Batang tubuh memorandum terdiri dari alinea
pembuka, alinea isi, dan alinea penutup yang
singkat, padat, dan jelas. Bagian kaki
memorandum terdiri dari tanda tangan dan
nama pejabat serta tembusan jika diperlukan.
c) Kaki
Bagian kaki memorandum terdiri dari tanda
tangan dan nama pejabat serta tembusan jika
diperlukan.
-
39-
CONTOH 12 A
FORMAT MEMORANDUM
YANG DITANDATANGANI OLEH DIREKTUR
……………………………………………………………………….
………………………………………..……………………………
CONTOH 12 B
FORMAT MEMORANDUM
YANG DITANDATANGANI OLEH BUKAN DIREKTUR
MEMORANDUM
NOMOR ..…/........./……../………….
………………………………………………………………………………
……..……………………………………………………..…………………
Tembusan:
1. ………………….
-
40-
2. Naskah Dinas Korespondensi Ekstern
a. Pengertian
Surat dinas adalah naskah dinas pelaksanaan tugas pejabat
dalam menyampaikan informasi kedinasan berupa
pemberitahuan, pernyataan, permintaan, penyampaian
naskah dinas atau barang, atau hal kedinasan lainnya kepada
pihak lain di luar Rumah Sakit Umum Daerah Sengayam.
b. Wewenang Penandatanganan
Surat dinas ditandatangani oleh pejabat sesuai dengan tugas,
fungsi, wewenang, dan tanggung jawabnya.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala surat dinas terdiri dari
a) kop surat dinas, yang berisi logo dan nama Rumah
Sakit Umum Daerah Sengayam secara simetris;
b) nomor, sifat, lampiran, dan hal, diketik dengan huruf
awal kapital di sebelah kiri di bawah kop surat dinas;
c) tempat dan tanggal pembuatan surat, diketik di
sebelah kanan atas sejajar/sebaris dengan nomor;
d) kata Yth., ditulis di bawah hal, diikuti dengan nama
jabatan yang dikirimi surat;
e) alamat surat, ditulis di bawah Yth.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat dinas terdiri dari alinea
pembuka, isi, dan penutup.
3) Kaki
Bagian kaki surat dinas terdiri dari
a) nama jabatan, ditulis dengan huruf awal kapital,
diakhiri tanda baca koma;
b) tanda tangan pejabat;
c) nama lengkap pejabat/penanda tangan, ditulis
dengan huruf awal kapital;
d) stempel dinas, yang digunakan sesuai dengan
ketentuan;
e) tembusan, yang memuat nama jabatan pejabat
penerima (jika ada)
d. Distribusi
Surat dinas disampaikan kepada penerima yang berhak.
-
41-
3) Hal berisi pokok surat sesingkat mungkin yang ditulis
dengan huruf awal kapital pada setiap unsurnya, tanpa
diakhiri tanda baca.
CONTOH 13
Nomor : ../../../../…
(Tgl.,Bln.,Thn)
Lampiran :
Hal :
Yth. ………………………….…
…….………………………….…
………….…………………….…
……………………….............................……(Alinea
Pembuka)..……………………………..………........……
..……………………………………….................................................................................................
.........…………
……………………………................................…(Alinea
Isi)…………....................……………………………..
……………………………………………………..………………………………………..........................
……………………………………………………..………………………………………
…………………………................................(Alinea
Penutup)……......................…………………………..
……………………………………………………..………………………………………..........................
……………………………………………………..………………………………………
-
42-
3. Surat Undangan
a. Pengertian
Surat undangan adalah surat dinas yang memuat undangan
kepada pejabat/pegawai yang tersebut pada alamat tujuan
untuk menghadiri suatu acara kedinasan tertentu, seperti
rapat, upacara, dan pertemuan.
b. Kewenangan
Surat undangan ditandatangani oleh pejabat sesuai dengan
tugas, fungsi, wewenang, dan tanggung jawabnya.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala surat undangan terdiri dari :
a) kop surat undangan, yang berisi logo dan nama
Rumah Sakit Umum Daerah Sengayam;
b) nomor, sifat, lampiran, dan hal, diketik di sebelah kiri
di bawah kop surat undangan;
c) tempat dan tanggal pembuatan surat, diketik di
sebelah kanan atas sejajar/sebaris dengan nomor;
d) kata Yth., ditulis di bawah hal, yang diikuti dengan
nama jabatan, dan alamat yang dikirimi surat (jika
diperlukan).
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat undangan terdiri dari :
a) alinea pembuka;
b) isi undangan, yang meliputi hari, tanggal, waktu,
tempat, dan acara;
c) alinea penutup.
3) Kaki
Bagian kaki surat undangan terdiri dari nama jabatan
ditulis dengan huruf awal kapital, tanda tangan, dan
nama pejabat ditulis dengan huruf awal kapital.
-
43-
CONTOH 14 FORMAT SURAT UNDANGAN
==========================================================
Yth. ………………………….…
…….………………………….…
………………...........………………(Alinea
Penutup)………………………………........................
……………………....………………………………..………………………………………....................
……………………………………………………..………………………………………
-
44-
FORMAT LAMPIRAN SURAT UNDANGAN
Lampiran Surat:……..
Nomor : …/…/…/……
Tanggal: ……………..
-
45-
FORMAT KARTU UNDANGAN
========================================================
…………………………………………………………………..
…………………………………………………………….
1. Surat Perjanjian
Surat perjanjian adalah naskah dinas yang berisi kesepakatan
bersama tentang objek yang mengikat antar kedua belah pihak
atau lebih untuk melaksanakan tindakan atau perbuatan
hukum yang disepakati bersama.
3) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala surat perjanjian kerja sama dalam
lingkup internal Rumah Sakit Umum Daerah
Sengayam terdiri dari :
(1) logo dan nama Rumah Sakit Umum Daerah
Sengayam yang diletakkan secara simetris;
(2) judul perjanjian; dan
(3) nomor.
b) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat perjanjian kerja sama
memuat perjanjian, yang dituangkan dalam
bentuk pasal-pasal.
c) Kaki
Bagian kaki surat perjanjian kerja sama terdiri
dari nama penanda tangan para pihak yang
mengadakan perjanjian dan para saksi (jika
dipandang perlu), dibubuhi meterai sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
1) Pengertian
Perjanjian dengan pihak eksternal adalah surat
perjanjian dibuat dalam bentuk kesepahaman
bersama, perjanjian kerja sama, atau perjanjian lain
antara Rumah Sakit Umum Daerah Sengayam
dengan pihak lain di luar lingkup Rumah Sakit
Umum Daerah Sengayam. Perjanjian dengan pihak
eksternal antara lain namun tidak terbatas pada :
a) Perjanjian kerjasama dengan tenaga medis
(dokter) tamu;
b) Perjanjian pengadaan barang dan jasa;
c) Perjanjian kerjasama provider pelayanan
kesehatan;
d) Perjanjian kerjasama di bidang pendidikan dan
pelatihan;
e) dan lain-lain.
-
47-
2) Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Perjanjian dengan pihak eksternal dibuat dan
ditandatangani oleh Direktur sesuai dengan
tugas, fungsi, wewenang, dan tanggung jawabnya.
3) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala surat perjanjian kerja sama
dengan pihak eksternal terdiri dari :
(1) logo dan nama Rumah Sakit Umum
Daerah Sengayam yang diletakkan secara
simetris;
(2) judul perjanjian; dan
(3) nomor
b) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat perjanjian kerja
sama memuat perjanjian, yang dituangkan
dalam bentuk pasal-pasal.
(1) Pembukaan, merupakan awal dari suatu
akta;
(2) Komparasi / Para Pihak ( Parties )
Komparasi merupakan bagian suatu akta
yang menyebutkan nama-nama para pihak
yang membuat perjanjian, lengkap dengan
menyebutan pekerjaan dan identitas serta
tempat tinggal yang bersangkutan.
(3) Premise atau recitals
Premise atau recitals biasa dipergunakan
sebagai pendahuluan (introduction) suatu
akta atau pengantar yang menunjukkan
maksud utama dan para pihak, dan
menyertakan alasan mengapa suatu akta
itu dibuat. Premise disebut juga suatu
pernyataan yang merupakan konsiderans
/pertimbangan, latar belakang mengapa
sampai lahir suatu perikatan. Penulisan
dalam akta biasanya secara baku dimulai
dengan kata “bahwa”.
-
49-
yang berlaku misalnya Rp. 10.000,-
(Sepuluh ribu rupiah) dan ditandatangani
oleh para pihak atau yang mewakili dan
bertindak untuk dan atas nama serta
saksi-saksi.
c) Kaki
Bagian kaki surat perjanjian kerja sama terdiri
dari nama penanda tangan para pihak yang
mengadakan perjanjian dan para saksi (jika
dipandang perlu), dibubuhi meterai sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
d) Lampiran
Dalam surat perjanjian tidak jarang dan biasa
disertai dengan Lampiran, apabila terdapat hal-
hal yang perlu disertakan atau dilekatkan pada
perjanjian induk. Lampiran ini merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian
pokok atau induk, yang mungkin bila dibuat
dalam perjanjian pokok mengalami kesulitan
teknis atau memang sengaja dibuat secara
terpisah misalnya seperti surat kuasa.
-
50-
CONTOH 15 A
ANTARA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SENGAYAM DENGAN
……………… …………......
Pasal 2
HARI DAN WAKTU KERJA
.................................................................................................... ......
..............................................
Pasal 3
TIDAK MASUK KERJA
.................................................................................................................
................................................
-
51-
Pasal 4
SYARAT-SYARAT KERJA
......................................................................................................
......................................................................................................
.........................................................................................
Pasal 5
KERAHASIAAN
......................................................................................................
......................................................................................................
...........................................................................................
Pasal 6
G A J I DAN KESEJAHTERAAN
.................................................................................................... ..
......................................................................................................
...........................................................................................
Pasal 7
CUTI DAN LIBUR
......................................................................................................
......................................................................................................
...........................................................................................
Pasal 8
PENGGANTIAN KERUGIAN
......................................................................................................
......................................................................................................
..........................................................................................
Pasal 9
PAJAK
......................................................................................................
......................................................................................................
..........................................................................................
Pasal 10
EVALUASI
......................................................................................................
......................................................................................................
............................................................................................
Pasal 11
TATA TERTIB
......................................................................................................
......................................................................................................
..........................................................................................
-
52-
Pasal 12
DISIPLIN DAN SANKSI
........................................................................................................
........................................................................................................
....................................................................................
Pasal 13
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
Perjanjian kerja ini berlaku selama ..... (........) tahun terhitung mulai
tanggal ……………… sampai dengan ………………………..
Pasal 14
BERAKHIRNYA PERJANJIAN
........................................................................................................
........................................................................................................
......................................................................................
Pasal 15
JAMINAN KONTRAK
........................................................................................................
.......................................................................................... ..............
......................................................................................
Pasal 16
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
........................................................................................................
........................................................................................................
......................................................................................
Pasal 17
LAIN-LAIN
(1) Apabila terjadi haL-hal yang di luar kekuasaan kedua belah pihak
atau force majeure, dapat dipertimbangkan kemungkinan perubahan
tempat dan waktu pelaksanaan tugas pekerjaan dengan persetujuan
kedua belah pihak.
(2) Yang termasuk force Majeure adalah............................
(3) Segala perubahan dan/atau pembatalan terhadap perjanjian kerja
ini akan diatur bersama kemudian oleh Pihak Pertama dan Pihak
Kedua.
Pasal 18
ADDENDUM
Apabila dikemudian hari timbul hal-hal yang belum atau belum cukup
diatur dalam perjanjian ini, maka atas persetujuan tertulis kedua
pihak akan ditetapkan lebih lanjut dalam perjanjian tambahan
(addendum) yang merupakan satu kesatuan dan tidak terpisahkan dari
perjanjian ini.
-
53-
Pasal 19
PENUTUP
Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani pada hari dan tanggal sebagaimana
tercantum pada bagian awal perjanjian ini, dalam keadaan sadar, sehat jasmani dan
rohani serta tanpa ada paksaan dari pihak manapun, dalam rangkap dua masing-masing
bermeterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.
SAKSI,
Pejabat Pengurus Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Sengayam
Nama Lengkap
-
54-
CONTOH 15 B
NOMOR : .......................
NOMOR : .......................
Pasal 1
TUJUAN KERJA SAMA
………………………………………………………………………………………………………
Pasal 2
RUANG LINGKUP KERJASAMA
………………………………………………………………………………………………………
Pasal 3
PELAKSANAAN KEGIATAN
……………………………………………………………………………………………………
Pasal 4
PEMBIAYAAN
.................................................................................................................
-
55-
Pasal 5
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
………………………………………………………………………………………………………
….……………………………………………………………………………………………………
Pasal 6
LAIN-LAIN
(1) Apabila terjadi hal-hal yang di luar kekuasaan kedua belah pihak atau force
majeure, dapat dipertimbangkan kemungkinan perubahan tempat dan waktu
pelaksanaan tagas pekerjaan dengan porsetujuan kedua betah pihak.
(2) Yang termasuk force majeure adalah
a. bencana alam;
b. tindakan pemerintah di bidang fiskal dan moneter;
c. keadaan keamanan yang tidak mengizinkan.
(3) Segala perubahan dan/atau pembatalan terhadap piagam kerja sama ini
akan diatur bersama kemudian oleh pihak pertama dan pihak kedua.
Pasal 7
PENUTU
P
………………………………………………………………………………………………………
….
………………………………………………………………………………………………………
….
………………………………………………………………………………………………………
….
Tanda Tangan dan stempel instansi TTD dan stempel RSUD Sengayam
(materai) (materai)
Nama Nama
2. Surat Kuasa
a. Pengertian
Surat kuasa adalah naskah dinas yang berisi pemberian
wewenang kepada badan hukum/kelompok
orang/perseorangan atau pihak lain dengan atas namanya
untuk melakukan suatu tindakan tertentu dalam rangka
kedinasan.
b. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala surat kuasa terdiri dari :
a) kop naskah dinas yang berisi logo dan nama instansi,
yang diletakkan secara simetris dan ditulis dengan huruf
kapital;
b) judul surat kuasa;
c) nomor surat kuasa.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat kuasa memuat materi yang
dikuasakan.
-
56-
3) Kaki
Bagian kaki surat kuasa memuat keterangan tempat,
tanggal, bulan, dan tahun pembuatan serta nama dan
tanda tangan para pihak yang berkepentingan, dan
dibubuhi materai.
CONTOH 16
==========================================================
SURAT KUASA
NOMOR …/…/…/…
Nama : .……………………………...................
NIP : .……………………………...................
Jabatan : ………………………….…...................
Alamat : ………………………….…...................
Nama : .……………………………....................
NIP : .……………………………....................
Jabatan : ………………………….…....................
Alamat : ………………………….…....................
Untuk …………………………………………………….…………………….…
………………………………………..……………………………………….................
mestinya.
Sengayam,
…………………….
Penerima Kuasa, Pemberi Kuasa,
(Materai)
-
57-
3. Berita Acara
a. Pengertian
Berita acara adalah naskah dinas yang berisi uraian tentang
proses pelaksanaan suatu kegiatan yang harus ditandatangani
oleh para pihak dan para saksi apabila diperlukan.
b. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala berita acara terdiri dari :
a) kop naskah dinas, yang berisi logo dan nama instansi
diletakkan secara simetris dan ditulis dengan huruf
kapital;
b) judul berita acara;
c) nomor berita acara.
2) Batang tubuh
Bagian batang tubuh berita acara terdiri dari :
a) tulisan hari, tanggal, dan tahun, serta nama dan
jabatan para pihak yang membuat berita acara;
b) substansi berita acara.
3) Kaki
Bagian kaki berita acara memuat tempat pelaksanaan
penandatanganan nama jabatan/pejabat dan tanda tangan
para pihak dan para saksi apabila diperlukan.
-
58-
CONTOH 17
==========================================================
BERITA ACARA
NOMOR …/…/…
Pada hari ini, ……tanggal ………, bulan ………, tahun …….., kami masing-
masing:
Dan
1. ………………………………………………………………………………………….
………
…………....................................................................................................
......
...................
2. dan seterusnya.
Dibuat di
……………………..
Mengetahui/Mengesahkan
Nama Jabatan,
Tanda
tanga
Nama
Lengkap dan gelar
-
59-
4. Surat Keterangan
a. Pengertian
Surat keterangan adalah naskah dinas yang berisi informasi
hal atau seseorang untuk kepentingan kedinasan.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala surat keterangan terdiri dari
a) kop surat keterangan, yang berisi logo dan nama
instansi diletakkan secara simetris dan ditulis dengan
huruf kapital;
b) judul surat keterangan;
c) nomor surat keterangan.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat keterangan memuat pejabat
yang menerangkan dan pegawai yang diterangkan serta
maksud dan tujuan diterbitkannya surat keterangan.
3) Kaki
Bagian kaki surat keterangan memuat keterangan tempat,
tanggal, bulan, tahun, nama jabatan, tanda tangan, dan
nama pejabat yang membuat surat keterangan tersebut.
Posisi bagian kaki terletak pada bagian kanan bawah.
-
60-
CONTOH 18
================================================
SURAT KETERANGAN
NOMOR …/…/…
Nama : .……………………………......................................................
NIK : .……………………………......................................................
Jabatan : ………………………….…......................................................
Nama : .……………………………......................................................
NIK : .……………………………......................................................
Jabatan : ………………………….…......................................................
……………………………………………………….…………………….….…………
…………………………………………….…………………….………………………
………………………………….…………………….…………………………………
……………….…………………….……………………………………………………
…….…………………….…………………………………
Sengayam, ……………………..
Pejabat Pembuat Keterangan,
-
61-
5. Surat Pengantar
a. Pengertian
Surat pengantar adalah naskah dinas yang digunakan untuk
mengantar/menyampaikan barang atau naskah.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala surat pengantar terdiri dari
a) kop naskah dinas;
b) nomor, lampiran perihal ;
c) Tempat dan tanggal surat dibuat;
d) nama jabatan/alamat yang dituju;
2) Batang Tubuh
Batang tubuh pengumuman hendaknya memuat
a) Salam pembuka;
b) Isi Surat : perincian hal–hal apa saja yang
dikirimkan.
c) Salam Penutup.
3) Kaki
Bagian kaki surat pengantar terdiri dari
a) nama jabatan pejabat yang menetapkan, yang ditulis
dengan huruf awal kapital, diakhiri dengan tanda
baca koma;
b) tanda tangan pejabat yang menetapkan;
c) nama lengkap yang menandatangani, yang ditulis
dengan huruf awal kapital;
d) stempel dinas
-
62-
CONTOH 19
================================================
Dengan hormat,
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
Hormat kami,
Nama Jabatan dan Instansi
6. Pengumuman
a. Pengertian
Pengumuman adalah naskah dinas yang memuat
pemberitahuan yang ditujukan kepada semua
pejabat/pegawai dalam rumah sakit atau perseorangan
/pegawai di dalam unit kerja.
-
63-
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala pengumuman terdiri dari
a) kop naskah dinas yang memuat logo dan nama
rumah sakit / unit kerja, yang ditulis dengan huruf
kapital secara simetris;
b) tulisan pengumuman dicantumkan di bawah logo
rumah sakit, yang ditulis dengan huruf kapital secara
simetris dan nomor pengumuman dicantumkan di
bawahnya;
c) kata tentang, yang dicantumkan di bawah
pengumuman ditulis dengan huruf kapital secara
simetris;
d) rumusan judul pengumuman, yang ditulis dengan
huruf kapital secara simetris di bawah tentang.
2) Batang Tubuh
Batang tubuh pengumuman hendaknya memuat
d) alasan tentang perlunya dibuat pengumuman;
e) peraturan yang menjadi dasar pembuatan
pengumuman:
f) pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap
mendesak.
3) Kaki
Bagian kaki pengumuman terdiri dari
e) tempat dan tanggal penetapan;
f) nama jabatan pejabat yang menetapkan, yang ditulis
dengan huruf awal kapital, diakhiri dengan tanda
baca koma;
g) tanda tangan pejabat yang menetapkan;
h) nama lengkap yang menandatangani, yang ditulis
dengan huruf awal kapital;
i) stempel dinas
-
64-
CONTOH 20
================================================
PENGUMUMAN
NOMOR …/…/…
TENTANG
……………………..
………………………………………………………….…………………….….......................
..........................................................................................................................................
............................................................................................................
…………………………………………………………………….…………………….…...........
......................................................................................................................................
........................................................................................................................
....................................
………………………………………….…………………….…
…………………………………………………………….…………………….…………………
…………………………………………………….…………………….……………………………………
…….…………………….…............................................................................................
......
Sengayam, ……………………..
Nama jabatan dan Instansi,
Instansi
-
65-
7. Undangan Rapat, Daftar Hadir Rapat, Notulen
A. Pengertian Notulen
Notulen atau yang sering di sebut notula ini merupakan
ringkasan mengenai jalannya suatu kegiatan organisasi seperti
diskusi, seminar, rapat atau sidang tentang hal yang di
bicarakan, di tetapkan dan sepakati dari awal hingga akhir
acara. Notulen rapat bisa berbentuk padat, ringkas maupun
sistematis agar setelah selesai waktu acara seseorang bisa
mengetahui hasil rapat sebagai bahan dokumentasi aktivitas
rapat.
B. Manfaat Notulen
yaitu sebagai bukti bahwa sudah diadakannya rapat, berfungsi
sebagai aktivitas yang di hasilkan dari ketentuan rapat dan
sebagai pengukur berhasil dan tidaknya rapat yang
berlangsung. Untuk itu, sangat penting dalam sebuah
kegiatan di buat notulen yang merupakan hasil tertulis dari
kegiatan yang di laksanakan.
D. Susunan notulen
Saat menulis notulen terdapat beberapa rangkaian yang perlu
diperhatikan agar notulen yang di buat bisa tersusun secara
sistematis. Berikut susunan pembuatan notulen yang benar :
1) Kepala Notulen yaitu bagian awal dalam pembuatan
notulen. Kepala notulen berisi mengenai :
a) Topik yang menjadi pembahasan
b) Hari dan tanggal acara
c) Waktu acara
d) Tempat acara
e) Dalam hal ini biasanya mencakup ketua, wakil ketua,
sekretaris, notulis dan peserta.
E. Pengertian Notulis
Notulis merupakan seseorang yang bertugas membuat notulen
rapat dari awal hingga akhir acara. Dalam memilih notulis ada
baiknya harus memperhatikan kemampuan dari notulis itu
sendiri, karena notulis dituntut untuk harus selalu
menangkap dengan terperinci hal-hal apa saja yang harus di
tulis saat acara diadakan.
F. Tugas Notulis
Notulis berperan penting saat diadakan acara. Berikut
beberapa tugas notulis yang perlu dicatat dalam kegiatan :
-
67-
CONTOH 21 A
UNDANGAN
Bersama ini kami mengundang Saudara untuk hadir dalam rapat yang akan kami
selenggarakan pada :
Demikian undangan kami, atas perhatian dan kehadirannya kami ucapkan terima
kasih.
Sengayam,..................................
......................................
DAFTAR UNDANGAN :
1 1 2
2
3 3 4
4
5 5 6
6
7 7 8
8
9 9 10
10
-
68-
CONTOH 21 B
DAFTAR HADIR
-
69-
CONTOH 21 C
FORMAT
NOTULEN
NOTULEN
Hari/tanggal : …………………………………………
Waktu : …………………………………………
Tempat : …………………………………………
Acara : …………………………………………
Pemimpin rapat : …………………………………………
Jumlah Peserta Yang Hadir : …………………………………………
Notulis : …………………………………………
ISI NOTULEN
-
70-
D. Laporan
1. Pengertian
Laporan adalah naskah dinas yang memuat pemberitahuan
tentang pelaksanaan suatu kegiatan/kejadian. Laporan terbagi
menjadi :
a. Laporan Kegiatan
b. Laporan Bulanan Unit Kerja
c. Laporan Tahunan Unit Kerja
3. Susunan
a) Kepala
Bagian kepala laporan memuat judul laporan yang ditulis
dalam huruf kapital dan diletakkan secara simetris.
b) Batang Tubuh
1. Bagian batang tubuh laporan kegiatan terdiri dari :
A. Pendahuluan
1. Umum
2. Maksud dan Tujuan
3. Ruang Lingkup
4. Dasar
B. Kegiatan yang dilaksanakan
C. Hasil yang dicapai
D. Penggunaan Anggaran
E. Analisa dan Evaluasi
F. Rekomendasi
G. Penutup
-
71-
3. Bagian batang tubuh laporan tahunan unit kerja
terdiri dari :
BAB I : Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Maksud dan Tujuan
c. Ruang Lingkup
BAB II : Gambaran Umum Unit
BAB III : Ketenagaan
a. Gambaran Ketenagaan di Unit
b. Gambaran Kegiatan Pengembangan
(Pendidikan dan Pelatihan) Tenaga
c. Kebutuhan Tenaga di Unit dan
Rencana Pemenuhan Kebutuhan.
BAB IV : Sarana Prasarana dan
Peralatan BAB V : Hasil Kinerja
Pelayanan Unit
BAB VI : Pengembangan Program Pelayanan
a. Pencapaian Standar Pelayanan
Minimal Unit
b. Hasil Survey Kepuasan
Pasien BAB VII : Penutup
c) Kaki
Bagian kaki laporan terdiri dari
1) tempat dan tanggal pembuatan laporan;
2) nama jabatan pejabat pembuat laporan, ditulis
dengan huruf awal kapital;
3) tanda tangan;
4) nama lengkap, ditulis dengan huruf awal kapital.
-
72-
CONTOH 22.A
LAPORAN
KEGIATA
N
TENTANG
…………………..............................…..
A. Pendahuluan
1. Umum
2. Maksud dan Tujuan
3. Ruang Lingkup
4. Dasar
D. Penggunaan Anggaran
………………………………………………………….…………………….…............................
F. Rekomendasi
………………………………………………………….…………………….…
G. Penutup
………………………………………………………….…………………….…
Sengayam, ……………………..
Nama jabatan
Pembuat Laporan
Dan Instansi
-
73-
CONTOH 22.B
LAPORAN BULANAN
UNIT KERJA ……………….
Periode bulan ………………….. tahun …………
: Pendahuluan
BAB I
a. Latar Belakang
b. Maksud dan Tujuan
c. Ruang Lingkup
: Gambaran Umum Unit
BAB II
: Ketenagaan
BAB III
a. Gambaran Ketenagaan di Unit
b. Gambaran Kegiatan Pengembangan (Pendidikan dan
Pelatihan) Tenaga
: Sarana Prasarana dan Peralatan
BAB IV
: Hasil Kinerja Pelayanan Unit
BAB V
: Penutup
BAB VI
Sengayam, ……………………..
Nama jabatan Pembuat Laporan
Dan Instansi
-
74-
CONTOH 22.C
LAPORAN TAHUNAN
UNIT KERJA ……………….
BAB I : Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Maksud dan Tujuan
c. Ruang Lingkup
BAB II : Gambaran Umum Unit
BAB III : Ketenagaan
a. Gambaran Ketenagaan di Unit
b. Gambaran Kegiatan Pengembangan (Pendidikan dan
Pelatihan) Tenaga
c. Kebutuhan Tenaga di Unit dan Rencana Pemenuhan
Kebutuhan.
BAB IV : Sarana Prasarana dan Peralatan
BAB V : Hasil Kinerja Pelayanan Unit
BAB VI : Pengembangan Program Pelayanan
a. Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Unit
b. Hasil Survey Kepuasan Pasien
BAB VII : Penutup
Sengayam, ……………………..
Nama jabatan Pembuat Laporan
Dan Instansi
-
75-
E. Proposal
1. Pengertian
Proposal dapat diartikan sebagai bentuk pengajuan atau
permohonan, penawaran baik itu berupa ide, gagasan,
pemikiran maupun rencana kepada pihak lain untuk
mendapatkan dukungan baik itu yang sifatnya izin,
persetujuan, dana dan lain - lain.
2. Susunan
a) Kepala
Bagian kepala proposal memuat judul proposal yang
ditulis dalam huruf kapital dan diletakkan secara
simetris.
b) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh proposal terdiri dari :
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. RINCIAN KEGIATAN
D. PELAKSANA KEGIATAN
E. SASARAN
F. ANGGARAN
G. PENUTUP
c) Kaki
Bagian kaki proposal terdiri dari
1) tempat dan tanggal pembuatan proposal;
2) nama jabatan pejabat pembuat proposal, ditulis
dengan huruf awal kapital;
3) tanda tangan;
4) nama lengkap, ditulis dengan huruf awal kapital.
-
76-
CONTOH 23
FORMAT
PROPOSAL
PROPOSAL
( JUDUL PROPOSAL...............................)
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN UMUM
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. RINCIAN KEGIATAN
D. PELAKSANAAN KEGIATAN
E. SASARAN
F. ANGGARAN
G. PENUTUP
Sengayam, ……………………..
Nama jabatan Pembuat proposal Dan
Instansi
Tanda Tangan
Catatan :
Proposal di lengkapi dengan :
1. surat kepada direktur
2. lembar persetujuan
-
77-
F. Telaahan Staf
1. Pengertian
Telaahan staf adalah bentuk uraian yang disampaikan oleh
pejabat atau staf yang memuat analisis singkat dan jelas
mengenai suatu persoalan dengan memberikan jalan
keluar/pemecahan yang disarankan.
2. Susunan
a) Kepala
Bagian kepala telaahan staf terdiri dari
1) judul telaahan staf dan diletakkan secara simetris di
tengah atas;
2) uraian singkat tentang permasalahan.
b) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh telaahan staf terdiri dari
1) Persoalan, yang memuat pernyataan singkat dan jelas
tentang persoalan yang akan dipecahkan;
2) Praanggapan, yang memuat dugaan yang beralasan,
berdasarkan data yang ada, saling berhubungan
sesuai dengan situasi yang dihadapi dan merupakan
kemungkinan kejadian di masa yang akan datang;
3) Fakta yang mempengaruhi, yang memuat fakta yang
landasan analisis dan pemecahan persoalan;
4) Analisis pengaruh praanggapan dan fakta terhadap
persoalan dan akibatnya, hambatan serta
keuntungan dan kerugiannya, pemecahan atau cara
bertindak yang mungkin atau dapat dilakukan;
5) Simpulan, yang memuat intisari hasil diskusi, yang
merupakan pilihan cara bertindak atau jalan keluar;
6) Tindakan yang disarankan, yang memuat secara
ringkas dan jelas saran atau usul tindakan untuk
mengatasi persoalan yang dihadapi.
c) Kaki
Bagian kaki telaahan staf terdiri dari:
1) nama jabatan pembuat telaahan staf, yang ditulis
dengan huruf awal kapital;
2) tanda tangan;
3) nama lengkap;
4) daftar lampiran.
-
78-
CONTOH 24
A. Persoalan
Persoalan memuat pernyataan singkat dan jelas tentang bagian persoalna yang akan
di pecahkan.
B. Praanggapan
Praanggapan memuata dugaan yang beralasan berdasarkan data dan saling
berhubungan sesuai
situasi yang dihadapi dan merupakan kemungkinan kejadian dimasa mendatang.
D. Analisis
Bagian ini memuat analisis pengarh peranggapan dan fakta terhadap persoalan dan
akibatnya, hambatan serta keuntungan dan kerugiannya serta pemecahan atau cara
bertindak yang mungkin atau dapat dilakukan.
E. Simpulan
Bagian simpulan memuat intisari hasil diskusi dan pilihan dan satu cara bertindak
atau jalan keluar sebagai pemecahan persoalan yang dihadapi.
F. Saran
Bagian saran memuat secara ringkas dan jelas tentang saran dan tindakan untuk
mengatasi persoalan yang di hadapi.
Sengayam, ……………………..
Nama jabatan Pembuat Telaah Staff Dan Instansi
-
79-
G. Formulir
Formulir adalah bentuk pengaturan alokasi ruang atau lembar
naskah untuk mencatat berbagai data dan informasi. Formulir
dibuat dalam bentuk kartu atau lembaran tercetak dengan judul
tertentu berisi keterangan yang diperlukan.
-
80-
BAB III
PENYUSUNAN NASKAH DINAS
A. Persyaratan Penyusunan
1. Ketelitian
Dalam menyusun Naskah Dinas harus tercermin ketelitian
dan kecermatan, dilihat dari bentuk, susunan pengetikan, isi,
struktur, kaidah bahasa, dan penerapan kaidah ejaan di
dalam pengetikan. Kecermatan dan ketelitian sangat
membantu pimpinan dalam mengurangi kesalahan
pengambilan putusan/kebijakan.
2. Kejelasan
Naskah Dinas harus memperlihatkan kejelasan, aspek fisik,
dan materi.
5. Pembakuan
Naskah dinas harus taat mengikuti aturan yang baku yang
berlaku sesuai dengan tujuan pembuatan, baik dilihat dari
sudut format maupun dari penggunaan bahasanya agar
memudahkan dan memperlancar pemahaman isi Naskah
Dinas.
-
81-
1. Nama Rumah Sakit
Kertas dengan kepala nama rumah sakit dan logo rumah sakit
digunakan untuk naskah dinas yang ditandatangani sendiri
oleh Direktur. Nama rumah sakit berturut-turut terdiri dari logo
rumah sakit, nama Pemerinah Daerah, dan nama rumah sakit
yang seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dicetak di atas
secara simetris. Perbandingan ukuran logo dengan huruf yang
digunakan hendaknya serasi dan sesuai dengan ukuran kertas.
Kode Keterangan
A nomor naskah (nomor urut dalam satu tahun takwim)
B tulisan urutan huruf berdasarkan jenis surat
C tulisan urutan angka berdasarkan nama unit kerja yang
terkait utama dengan perihal surat
RSUD- singkatan/akronim rumah sakit
SGY
D penulisan bulan dikeluarkannya surat ditulis dengan
menggunakan angka Romawi
E tahun diterbitkannya surat
-
82-
Urutan huruf berdasarkan jenis surat :
-
83-
Urutan angka berdasarkan nama unit kerja yang terkait utama
dengan perihal surat
Kode Surat Nama unit kerja
UMUM
1 Direktur
2 Seksi Pelayanan Medik
3 Seksi Pelayanan Keperawatan
4 Seksi Penunjang Medik
5 Seksi Penunjang Keperawatan
6 Seksi Sub Bagian Umum & SDM
7 Bidang Pelayanan
8 Seksi Pelayanan Medis
9 Seksi Penunjang Medis
10 Bagian Umum & SDM
11 Sub. Bag. Keuangan & Anggaran
12 Satuan Pemeriksaan Internal (SPI)
13 Unit Sistem Informasi Manajemen (SIM)
14 Unit Pemasaran
KOMITE
15 Komite Medik
16 Komite Perawatan
17 Komite Tenaga Kesehatan Lainnya
18 Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
19 Komite Farmasi dan Terapi
20 Komite Etik dan Hukum
INSTALASI
21 Instalasi Rawat Jalan
22 Instalasi Rawat Inap
23 Instalasi Gawat Darurat
24 Instalasi Bedah Sentral
25 Instalasi Perinatologi
26 Instalasi Farmasi
27 Intensive Care Unit
28 Instalasi Laboratorium Patologi Klinik
29 Instalasi Radiologi
30 Instalasi Gizi
31 Unit Linen
32 Satpam
33 Instalasi Bank darah
34 Instalasi Rekam Medik
35 IPRS
36 Instalasi Sanitasi
37 Instalasi Laundry
38 Unit Linen
39 CSSD
-
84-
Contoh penulisan penomoran naskah :
SPO yang dikeluarkan oleh Seksi Rekam Medis pada bulan Juni tahun
2022 dengan nomor urut 120, penulisannya sebagai berikut :
D. Nomor Halaman
Nomor halaman naskah ditulis dengan menggunakan nomor urut
angka Arab dan dicantumkan secara simetris di tengah bawah
dengan membubuhkan tanda hubung (-) sebelum dan setelah
nomor, kecuali halaman pertama naskah dinas yang menggunakan
kop naskah dinas tidak perlu mencantumkan nomor halaman.
F. Penggunaan Huruf
Naskah dinas menggunakan jenis huruf Bookman Old Style
dengan ukuran 12, sedangkan naskah dinas pengaturan diatur
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
G. Lampiran
Jika naskah dinas memiliki beberapa lampiran, setiap lampiran
harus diberi nomor urut dengan angka Arab. Nomor halaman
lampiran merupakan nomor lanjutan dari halaman sebelumnya.
H. Daftar Distribusi
Daftar Distribusi adalah susunan pejabat yang dibuat oleh pejabat
sekretariat dan digunakan sebagai pedoman pendistribusian
naskah. Setiap distribusi menunjukkan pejabat yang berhak
menerima naskah.
I. Rujukan
Rujukan adalah naskah atau dokumen lain yang digunakan
sebagai dasar acuan atau dasar penyusunan naskah. Penulisan
rujukan dilakukan sebagai berikut.
1. Naskah dinas yang berbentuk Surat Perintah, Surat Tugas,
Surat Edaran, dan Pengumuman, rujukan ditulis di dalam
konsiderans dasar.
2. Surat Dinas memerlukan rujukan; naskah yang menjadi
rujukan ditulis pada alinea pembuka diikuti substansi materi
surat yang bersangkutan. Dalam hal lebih dari satu naskah,
rujukan harus ditulis secara kronologis.
-
85-
a. Dalam hal Surat Dinas memerlukan Rujukan, naskah
Rujukan ditulis pada alinea pembuka, diikuti substansi
materi surat yang bersangkutan rujukan lebih dari satu
naskah, Rujukan itu harus ditulis secara kronologis
-
86-
a. ruang tepi atas : apabila menggunakan kop naskah dinas, 2 spasi di
bawah kop,
dan apabila tanpa kop naskah dinas, 2,5 cm / 1” dari tepi atas kertas;
b. ruang tepi bawah : 2,5 cm / 1” dari tepi bawah kertas;
c. ruang tepi kiri : 3 cm dari tepi kiri kertas; batas ruang tepi kiri tersebut
diatur cukup lebar agar pada waktu dilubangi untuk kepentingan
penyimpanan dalamordner/snelhechter tidak berakibat hilangnya salah
satu huruf/kata/angka
pada naskah dinas;
d. ruang tepi kanan : 2,5 cm / 1” dari tepi kanan kertas.
Catatan:
Dalam pelaksanaannya, penentuan ruang tepi seperti tersebut di
atas bersifat fleksibel, disesuaikan dengan banyak atau tidaknya isi
suatu naskah dinas. Penentuan ruang tepi (termasuk juga jarak
spasi dalam paragraf) hendaknya memperhatikan aspek keserasian
dan estetika.
L. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan di dalam naskah dinas harus jelas, tepat,
dan menguraikan maksud, tujuan, serta isi naskah. Untuk itu,
perlu diperhatikan pemakaian kata dan kalimat dalam susunan
yang baik dan benar, sesuai dengan kaidah tata bahasa yang
berlaku, yaitu Tata Bahasa Baku Indonesia dan Kamus Besar
Bahasa Indonesia.
Ejaan yang digunakan di dalam naskah dinas adalah Ejaan Bahasa
Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
-
87-
2. Sampul Surat
Sampul surat adalah sarana kelengkapan penyampaian surat,
terutama untuk surat keluar instansi. Ukuran, bentuk, dan
warna sampul yang digunakan untuk surat-menyurat diatur
sesuai dengan keperluan rumah sakit dengan
mempertimbangkan efisiensi.
1. Kop Surat
Kop Surat mengidentifikasikan nama jabatan atau nama
instansi pembuat surat dan alamat dengan ketentuan sebagai
berikut.
2. Tanggal Surat
Tanggal surat ditulis dengan tata urut sebagai berikut:
a. tanggal ditulis dengan angka Arab;
b. bulan ditulis lengkap;
c. tahun ditulis lengkap empat digit dengan angka Arab.
Contoh: 31 Desember 2013
3. Hal Surat
Hal adalah materi pokok surat yang dinyatakan dengan
kelompok kata singkat tetapi jelas. Hal perlu dicantumkan
dengan alasan berikut
a. menyampaikan penjelasan singkat tentang materi yang
dikomunikasikan dan menjadi rujukan dalam
komunikasi;
b. memudahkan identifikasi;
c. memudahkan pemberkasan dan penyimpanan surat.
4. Alamat Surat
a. Surat Dinas ditujukan kepada nama jabatan pimpinan
dari instansi yang dituju. Surat Dinas tidak dapat
ditujukan kepada identitas nama individu dan nama
instansi.
-87-
b. Surat Dinas yang ditujukkan kepada pejabat instansi
ditulis dengan urutan sebagai berikut:
1) nama jabatan;
2) jalan;
3) kota;
4) kode pos
Contoh :
6. Warna Tinta
Tinta yang digunakan untuk surat-menyurat berwarna hitam,
sedangkan untuk penandatanganan surat berwarna hitam
atau biru tua.
7. Salinan
Salinan surat dinas hanya diberikan kepada yang berhak dan
terdapat pada tembusan surat, yaitu salinan surat yang
disampaikan kepada pejabat yang terkait.
8. Tingkat Keamanan
a. Sangat Rahasia disingkat (SR): tingkat keamanan isi surat
dinas yang tertinggi; sangat erat hubungannya dengan
keamanan dan keselamatan rumah sakit. Jika disiarkan
secara tidak sah atau jatuh ketangan yang tidak berhak,
surat ini akan membahayakan keamanan dan
keselamatan rumah sakit.
b. Rahasia disingkat (R): tingkat keamanan isi surat dinas
yang berhubungan erat dengan keamanan dan
keselamatan rumah sakit. Jika disiarkan secara tidak sah
atau jatuh ke tangan yang tidak berhak, surat ini akan
merugikan rumah sakit.
c. Biasa disingkat (B): tingkat keamanan isi suatu surat
dinas yang tidak termasuk dalam butir a dan b. Namun,
itu tidak berarti bahwa isi surat dinas tersebut dapat
disampaikan kepada yang tidak berhak mengetahuinya.
-88-
d. Surat yang mengandung materi dengan tingkat keamanan
tertentu (Sangat Rahasia dan Rahasia) harus dijaga
keamanannya dalam rangka keamanan dan keselamatan
rumah sakit. Tanda tingkat keamanan ditulis dengan
stempel (tidak diketik) berwarna merah pada bagian atas
dan bawah setiap halaman surat dinas. Jika Surat Dinas
tersebut disalin, stempel tingkat keamanan pada salinan
harus dengan warna yang sama dengan warna stempel
pada surat asli.
9. Kecepatan Penyampaian
a. Amat Segera/Kilat adalah surat dinas yang harus
diselesaikan/disampaikan pada hari yang sama dengan
batas waktu 24 jam.
b. Segera adalah surat dinas yang harus
diselesaikan/disampaikan dalam batas waktu 2 x 24 jam.
c. Biasa adalah surat dinas yang harus
diselesaikan/disampaikan menurut urutan yang diterima
oleh bagian pengiriman.
O. Ketentuan Surat-Menyurat
1. Komunikasi Langsung
Surat dinas dikirim langsung kepada pejabat yang dituju. Jika
surat tersebut ditujukan kepada pejabat yang bukan kepala
instansi, untuk mempercepat penyampaian surat kepada
pejabat yang dituju tersebut, surat tetap ditujukan kepada
kepala instansi dengan mencantumkan untuk perhatian (u.p.)
pejabat yang bersangkutan.
2. Alur Surat-Menyurat
Alur surat-menyurat harus melalui hierarki dari tingkat
pimpinan tertinggi rumah sakit hingga ke pejabat struktural
terendah yang berwenang sehingga dapat dilakukan
pengendalian penyelesaian.
3. Disposisi Surat
Disposisi adalah petunjuk tertulis mengenai tindak lanjut
pengelolaan naskah dinas korespondensi, ditulis secara jelas
pada lembar disposisi, tidak pada naskah asli. Lembar
Disposisi merupakan satu kesatuan dengan naskah dinas
yang bersangkutan.
-89-
CONTOH 21
DISPOSISI SURAT
Jam : ……..
Diterima Tanggal : ………….
Pengirim Surat : …………
: …………
Tanggal Surat : …………
No surat masuk : …………
Perihal : …………
: …………
:
:
:
:
Tanggal Catatan Perjalanan Surat Diteruskan &
( Tindak lanjut; Acc ; Tanggapan; dll ) Tandatangan
Kepada :
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sengayam
………………….
-90-
P. Penyimpanan Dokumen
1. Yang dimaksud penyimpanan adalah bagaimana dokumen
tersebut disimpan agar aman dan mudah dicari apabila
diperlukan.
2. Dokumen asli agar disimpan di Sekretariat RS, sesuai dengan
kebijakan yang berlaku di RS tersebut tentang tata cara
pengarsipan dokumen. Penyimpanan dokumen asli harus rapi,
sesuai metode pengarsipan dokumen sehingga mudah dicari
kembali bila diperlukan.
3. Dokumen fotocopy ada disimpan di masing – masing unit kerja
dimana dokumen tersebut dipergunakan. Bila dokumen
tersebut tidak berlaku lagi atau tidak dipergunakan lagi karena
direvisi atau hal lainnya maka unit kerja wajib mengembalikan
dokumen yang sudah tidak berlaku tersebut ke Unit
Kesekretariatan RS, sehingga di unit kerja hanya ada dokumen
yang masih berlaku saja. Sekretariat RS dapat memusnahkan
fotocopy dokumen yang sudah tidak berlaku tersebut, namun
untuk dokumen asli agar tetap disimpan, dengan lama
penyimpanan sesuai ketentuan dalam pengarsipan dokumen di
RS.
4. Dokumen di unit kerja harus diletakkan ditempat yang mudah
dilihat, mudah diambil dan mudah dibaca oleh pelaksananya.
-91-
BAB IV
-92-
b. Pencatatan
1) Surat masuk yang diterima dicatat pada buku agenda
surat.
2) Pencatatan surat dilaksanakan dengan prioritas
sesuai dengan tingkat kecepatan penyampaian.
3) Pencatatan dilakukan pula pada lembar disposisi dan
surat mengenai nomor agenda dan tanggal
penerimaan.
4) Pencatatan surat masuk dimulai dari Nomor 1 pada
bulan Januari dan berakhir pada nomor terakhir
dalam satu tahun, yaitu nomor terakhir pada tanggal
31 Desember.
5) Pencatatan surat selalu dilakukan pada setiap terjadi
pemindahan dan penyimpanan.
c. Penilaian
1) Kegiatan penilaian surat masuk mulai dilaksanakan
pada tahap pencatatan.
2) Pada tahap penilaian, surat dinilai berdasarkan
tujuan surat masuk kepada siapa.
3) Selain penilaian penyampaian surat, dilakukan pula
penilaian penanganan surat, apakah surat masuk itu
akan diproses biasa atau melalui proses
pemberkasan naskah.
4) Surat masuk yang beralamat pribadi (nama orang)
dinilai termasuk surat yang harus disampaikan
langsung kepada yang bersangkutan dalam keadaan
sampul tertutup.
5) Penilaian dilakukan dengan berpedoman kepada
tingkat keamanan dan tingkat kecepatan
penyampaian surat.
d. Pengolahan
1) Pada tahap pengolahan, pimpinan/pejabat
memutuskan tindakan yang akan diambil
sehubungan dengan surat masuk tersebut.
2) Dari hasil pengolahan dapat diputuskan tindakan
lanjutnya, yaitu langsung disimpan atau dibuat
naskah dinas baru.
3) Pengolahan surat masuk dapat menggunakan proses
pemberkasan naskah atau proses administrasi biasa
sesuai dengan kebutuhan.
e. Penyimpanan
1) Surat dinas harus disimpan sedemikian rupa
sehingga mudah ditemukan kembali jika diperlukan.
2) Surat masuk yang melalui proses pemberkasan
naskah disimpan dalam berkas naskah dinas
menurut bidang permasalahan.
3) Surat masuk yang diproses tidak melalui proses
pemberkasan, naskah dinas disimpan dalam
himpunan sesuai dengan kebutuhan.
Beberapa cara menghimpun surat adalah sebagai
berikut.
-93-
a) Seri adalah himpunan satu jenis surat dinas
yang berdasarkan format surat atau jenis naskah
dinas, misalnya keputusan, petunjuk
pelaksanaan, dan surat edaran, disusun secara
kronologis. Himpunan menurut seri selain
dibatasi oleh kemampuan map juga dibatasi oleh
tahun naskah dinas.
b) Rubrik adalah himpunan dari satu macam
masalah/hal/pokok persoalan yang disusun
secara kronologis, misalnya cuti, kunjungan
dinas, kerja lapangan. Himpunan menurut
rubrik dibatasi dengan tahun atau dibatasi
sampai dengan masalah selesai.
c) Dosir adalah himpunan satu macam kegiatan
atau persoalan yang disusun secara kronologis
dari awal sampai akhir.
Misalnya, fail/berkas pegawai adalah himpunan
naskah dinas mulai dari lamaran sampai dengan
pemberhentian.
-94-
h) perjalanan surat;
i) keterangan;
j) petugas;
a. Pengolahan
1) Kegiatan pengolahan dimulai dari penyiapan hingga
kepenandatanganan surat dinas. Penyiapan surat keluar
dilaksanakan, antara lain karena
(a) adanya kebijaksanaan pimpinan;
(b) reaksi atas suatu aksi;
(c) adanya konsep baru.
2) Penyiapan/penyusunan konsep surat keluar adalah
sebagai berikut.
a) Penyiapan/penyusunan konsep dilakukan oleh
pejabat/pegawai yang membidanginya, seperti
sekretaris/pimpinan sekretariat atau pejabat yang
ditunjuk.
b) Setiap konsep yang disiapkan harus didasarkan pada
kebijaksanaan dan pengarahan pimpinan.
c) Setiap konsep yang akan diajukan kepada pimpinan
terlebih dahulu harus diteliti oleh
sekretaris/pimpinan sekretariat atau pejabat yang
diserahi wewenang. Sesuai dengan petunjuk
pimpinan atau menurut pertimbangannya sendiri
terhadap isi surat dinas, sekretaris pimpinan
sekretariat menetapkan tingkat kecepatan
penyampaian dan tingkat keamanan surat.
d) Setiap konsep surat dinas sebelum ditandatangani
oleh pejabat yang berwenang dibubuhi paraf terlebih
dahulu oleh para pejabat di bawahnya yang bertugas
menyiapkan konsep surat dinas tersebut.
e) Letak pembubuhan paraf diatur sebagai berikut.
-95-
(1) Paraf pejabat yang berada di bawah pejabat
penanda tangan surat dinas dibubuhkan di
sebelah kiri/sebelum nama pejabat penanda
tangan surat.
(2) Setelah surat dinas diparaf oleh pejabat yang
bersangkutan dan tidak lagi mengandung
kekurangan/kesalahan yang perlu diperbaiki,
proses selanjutnya adalah
(a) pengajuan kepada pejabat yang akan
menandatangani surat;
(b) penandatanganan oleh pejabat yang
bersangkutan;
(c) pembubuhan stempel;
(d) pemberian nomor.
b. Pencatatan
Semua surat keluar dicatat dalam Buku Pencatatan Surat
Keluar yang bentuk, susunan, dan tata cara pencatatannya
diatur tersendiri.
c. Penggandaan
1) Penggandaan adalah kegiatan memperbanyak surat dinas
dengan sarana reproduksi yang tersedia sesuai dengan
banyaknya alamat yang dituju.
2) Penggandaan hanya dilakukan setelah surat keluar
ditandatangni oleh pejabat yang berhak.
3) Stempel dinas yang dibubuhkan pada hasil penggandaan
harus asli (bukan salinan).
4) Jumlah yang digandakan sesuai dengan alamat yang
dituju (alamat distribusi).
5) Penggandaan surat keluar yang tingkat kecepatan
penyampaiannya kilat dan sangat segera harus
didahulukan.
6) Penggandaan surat keluar yang tingkat keamanannya
sangat rahasia/rahasia harus diawasi dengan ketat.
7) Sekretaris pimpinan atau sekretariat berkewajiban
menjaga agar penggandaan dilaksanakan menurut
ketentuan yang diatur oleh Rumah Sakit Umum Daerah
Sengayam.
d. Pengiriman
1) Surat keluar yang akan dikirimkan dimasukkan ke dalam
sampul.
2) Pada sampul surat keluar yang tingkat keamanannya
biasa (B), rahasia (R), dan sangat rahasia (SR)
dicantumkan alamat lengkap, nomor surat dinas, dan
stempel yang sesuai dengan tingkat kecepatan
penyampaian (kilat/segera/sangat segera/biasa).
3) Surat yang tingkat keamanannya SR atau R dimasukkan
ke dalam sampul, dibubuhi alamat lengkap, nomor surat
dinas, stempel dinas, stempel yang sesuai dengan tingkat
kecepatan penyampaian dan stempel tingkat keamanan.
Sampul ini dimasukkan ke dalam sampul kedua dengan
tanda-tanda yang sama kecuali stempel tingkat
keamanan.
-96-
4) Semua surat keluar yang dikirim dicatat dalam Buku
Ekspedisi sebagai bukti pengiriman atau dibuatkan tanda
bukti pengiriman tersendiri.
5) Untuk kepentingan keamanan, sekretaris/pimpinan
sekretariat mengusahakan keselamatan pengiriman
sernua surat keluar, khususnya yang tingkat
keamanannya SR/R.
e. Penyimpanan
1) Semua arsip surat keluar (pertinggal) harus disimpan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam kearsipan.
2) Naskah asli surat dinas keluar dan naskah yang diparaf
harus disimpan.
3) Tata cara penyimpanan surat keluar diatur oleh instansi
masing masing.
-97-
BAB V
A. Penandatanganan
2. Penandatanganan
Penandatanganan surat dinas yang menggunakan garis
kewenangan dapat dilaksanakan dengan menggunakan tiga
cara.
Contoh:
Tanda Tangan
Nama Lengkap
-98-
b) Untuk Beliau (u.b.)
Untuk beliau yang disingkat (u.b.) digunakan jika yang
diberikan kuasa memberikan kuasa lagi kepada pejabat
satu tingkat dibawahnya, sehingga untuk beliau (u.b.)
digunakan setelah atas nama (a.n.). Pelimpahan
wewenang ini mengikuti urutan sampai dua tingkat
struktural di bawahnya.
Contoh:
Tanda Tangan
Nama Lengkap
Contoh :
-99-
C. Pelaksana Tugas (Plt.)
Ketentuan penandatanganan pelaksana tugas, yang disingkat (Plt.),
adalah sebagai berikut.
1. Pelaksana tugas (Plt.) digunakan apabila pejabat yang
berwenang menandatangani naskah dinas belum ditetapkan
karena menunggu ketentuan bidang kepegawaian lebih lanjut.
2. Pelimpahan wewenang bersifat sementara, sampai dengan
pejabat yang definitif ditetapkan.
Contoh:
Tanda Tangan
Nama Lengkap
Contoh:
Tanda Tangan
Nama Lengkap
-
100-
E. Kewenangan Penandatanganan
1. Kewenangan untuk melaksanakan dan menandatangani surat
dinas keluar Rumah Sakit Umum Daerah Sengayam yang
bersifat kebijakan/keputusan/arahan berada pada Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah Sengayam.
2. Kewenangan untuk melaksanakan dan menandatangani surat
yang tidak bersifat kebijakan / keputusan /arahan
diserahkan/dilimpahkan kepada pimpinan unit kerja yang
diberi kewenangan untuk menandatanganinya.
CONTOH 22
FORMAT KEWENANGAN PENANDATANGANAN PEJABAT
PENANDATANGAN
-
101-
BAB VI
Gambar 1
-
102-
2. Penggunaan Logo pada Kop Rumah Sakit Umum Daerah Sengayam
a. Pejabat yang berwenang menggunakan kop naskah dinas
Rumah Sakit Umum Daerah Sengayam dengan menggunakan
logo adalah pejabat yang berwenang di Rumah Sakit Umum
Daerah Sengayam.
b. Bentuk dan spesifikasi stempel instansi dengan logo adalah
sebagai berikut.
1) Logo pada kop naskah dinas dicantumkan berdasarkan
bentuk, perbandingan ukuran, dan warna yang telah diatur
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2) Bentuk kop naskah dinas dengan menggunakan Logo, yang
terletak di tepi atas kertas, diikuti dengan tulisan nama
Rumah Sakit Umum Daerah Sengayam ukuran 10, nama
Rumah Sakit Umum Daerah Sengayam dicetak tebal
dengan ukuran 14 dan alamat lengkap, alamat e-mail dan
situs resmi rumah sakit dengan ukuran 10, huruf yang
digunakan Time New Roman.
Gambar 1
1 cm 2,7 cm 3,8 cm 4 cm
Gambar 2
-
104-
D. Pengawasan
-
105-
BAB VII
A. Pengertian
1. Perubahan
Perubahan berarti bagian tertentu dari naskah dinas diubah.
Perubahan dinyatakan dengan Lembar Perubahan
2. Pencabutan
Pencabutan berarti bahwa naskah dinas itu tidak berlaku sejak
pencabutan ditetapkan. Pencabutan naskah dinas dinyatakan
dengan penetapan naskah dinas baru.
3. Pembatalan
Pembatalan berarti bahwa seluruh materi naskah dinas tidak
berlaku mulai saat naskah dinas ditetapkan. Pembatalan
naskah dinas dinyatakan dengan penetapan naskah dinas
yang baru.
4. Ralat
Ralat adalah perbaikan yang dilakukan karena terjadi salah
pengetikan atau salah cetak sehingga tidak sesuai dengan
naskah aslinya.
-
106-
BAB VIII
PENUTU
Ditetapkan di Sengayam
pada tanggal 21 April 2022
PLT. DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAEARAH SENGAYAM
H. ATAILAH, S.Kep.Ns
Penata Muda Tk.I (III/b)
NIP.19770729 199603 1 001
-
107-