Anda di halaman 1dari 23

PEMERINTAH KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS NIKI-NIKI
Jln. Timor Raya Niki-Niki, Desa Nobi-Nobi (Jembatan 2)
Email : puskesmasnaknik@gmail.com, Kode Pos: 85571

KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS NIKI-NIKI
NOMOR : Rev

TENTANG
TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN UPT PUSKESMAS NIKI-NIKI

KEPALA UPT PUSKESMAS NIKI-NIKI

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok


UPT Puskemas Niki-Niki di bidang administrasi pemerintahan
perlu penyeragaman pengelolaan tata naskah dinas di lingkungan
Puskesmas Niki-Niki;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagai mana dimaksud dalam huruf
a, perlu menetapkan surat keputusan Kepala UPT Puskesmas Niki-
Niki tentang Pedoman Tata Naskah Dinas UPT Puskesmas Niki-Niki;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara 4846);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan
(Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2012 Nomor 53,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5286);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri 54 Tahun 2009 Tentang Tata Naskah
Dinas di Lingkungan Pemerintah Daerah;
5. Peraturan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No 35 Tahun 2012 Tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan;
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 80 Tahun
2012 Tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
2014 Tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun
2015 Tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik
Mandiri Dokter Dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi ;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2017 Tentang Tata Naskah Dinas Di Lingkungan Kementerian
Kesehatan;
10. Peraturan Bupati Timor Tengah Selatan Nomor 07 Tahun 2010
Tentang Tata Naskah Dinas Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Timor Tengah Selatan.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS NIKI-NIKI TENTANG


TATA NASKAH DINAS UPT PUSKESMAS NIKI-NIKI.
KESATU : Tata Naskah Dinas dokumen UPT Puskesmas Niki-Niki merupakan acuan
Kepala Puskesmas, Pengelola Program, pejabat fungsional dan staf di
lingkungan Puskesmas UPT Niki-Niki dan jaringannya dalam pengelolaan
Tata Naskah Dinas;
KEDUA : Tata Naskah Dinas di Lingkungan UPT Puskesmas Niki-Niki
a. Tata Naskah Dokumen Secara umum
b. Penggunaan Tinta untuk tata naskah dinas
c. Jenis Stempel untuk tata naskah dinas
d. Kop Naskah Dinas
e. Kebijakan
f. Manual Mutu
g. Rencana Kerja Lima Tahunan
h. Pedoman/Panduan
i. Kerangka acuan Program/Kegiatan
j. Standart Operasional Prosedur (SOP)
KETIGA : Tata Naskah Dinas di Lingkungan UPT Puskesmas Niki-Niki sebagaimana
dimaksud dalam Diktum Kesatu tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Keputusan ini.

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan atau
perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Niki-Niki
Pada Tanggal : 27 Februari 2019
KEPALA UPT PUSKESMAS NIKI-NIKI

CHRISTIN ERLIN W.LIU


LAMPIRAN

KEPUTUSAN KEPALA UPT


PUSKESMAS NIKI-NIKI
NOMOR :
TENTANG TATA NASKAH DINAS DI
LINGKUNGAN UPT PUSKESMAS NIKI-
NIKI

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Tata naskah dinas sebagai salah satu unsur administrasi umum mencakup pengaturan tentang
jenis, penyusunan, penggunaan lambang negara, logo, cap dinas, serta penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar dalam naskah dinas.
Keterpaduan tata naskah dinas UPT Puskesmas Niki-Niki sangat diperlukan untuk menunjang
kelancaran komunikasi tulis instansi dalam penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan dalam bidang kesehatan secara efektif dan efisien. Untuk itu diperlukan
Pedoman Tata Naskah Dinas sebagai pedoman atau acuan dalam melaksanakan tata laksana
administrasi dokumen di lingkungan UPT Puskesmas Niki-Niki.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka Pedoman Tata Naskah Dinas yang ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Puskesmas UPT Niki-Niki Nomor :

B. Maksud dan Tujuan


1. Maksud
Maksud disusunnya Tata Naskah Dinas UPT Puskesmas Niki-Niki adalah untuk digunakan
sebagai pedoman atau acuan bagi para pegawai di lingkungan UPT Puskesmas Niki-Niki
dalam pengelolaan persuratan.
2. Tujuan
Tata Naskah Dinas Puskesmas Niki-Niki bertujuan untuk menciptakan kelancaran
komunikasi tulis intern maupun ekstern yang efektif dan efisien dalam rangka mendukung
tertib administrasi pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkungan UPT Puskesmas Niki-Niki
C. Sasaran
1. Tercapainya kesamaan pengertian, bahasa, dan penafsiran dalam penyelenggaraan tata
naskah dinas di lingkungan Puskesmas UPT Niki-Niki.
2. Terwujudnya keterpaduan pengelolaan tata naskah dinas dengan unsur lainnya dalam
lingkup administrasi umum.
3. Tercapainya kemudahan dalam pengendalian komunikasi tulis.
4. Tercapainya penyelenggaraan tata naskah dinas yang efektif dan efisien.
D. Asas
1. Asas Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan tata naskah dinas perlu dilakukan secara efektif dan efisien dalam
penulisan, penggunaan ruang atau lembar naskah dinas, penentuan spesifikasi
informasi serta dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik, benar, dan lugas.
2. Asas Pembakuan
Naskah dinas diproses dan disusun menurut tata cara dan bentuk baku, termasuk jenis,
penyusunan naskah dinas, dan tata cara penyelenggaraannya.
3. Asas Pertanggungjawaban
Penyelenggaraan tata naskah dinas dapat dipertanggungjawabkan dari segi isi, format,
prosedur, kearsipan, kewenangan, dan keabsahan.
4. Asas Keterkaitan
Kegiatan penyelenggaraan tata naskah dinas terkait dengan unsur administrasi umum
lainnya.
5. Asas Kecepatan dan Ketepatan
Untuk mendukung kelancaran tugas dan fungsi satuan kerja atau satuan organisasi,
naskah dinas harus dapat diselesaikan tepat waktu dan tepat sasaran antara lain dilihat
dari kejelasan redaksional, kemudahan prosedural, kecepatan penyampaian dan
distribusi.
6. Asas Keamanan
Naskah dinas harus aman secara fisik dan substansi mulai dari penyusunan, klasifikasi,
penyampaian kepada yang berhak, pemberkasan, kearsipan dan distribusi.

E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Tata Naskah Dinas UPT Puskesmas Niki-Niki meliputi :
1. Tata Naskah Dokumen Secara umum
2. Penggunaan Tinta untuk tata naskah dinas
3. Jenis Stempel untuk tata naskah dinas
4. Kop Naskah Dinas
5. Kebijakan
6. Manual Mutu
7. Rencana Kerja Lima Tahunan
8. Pedoman/Panduan
9. Kerangka acuan Program/Kegiatan
10. Standart Operasional Prosedur (SOP)

F. Pengertian
1. Administrasi Umum adalah rangkaian kegiatan administrasi yang meliputi tata naskah
dinas (tata persuratan, distribusi, formulir, dan media), penamaan lembaga, singkatan,
kearsipan, dan tata ruang perkantoran.
2. Format adalah susunan dan bentuk naskah yang menggambarkan taat letak dan
redaksional, serta penggunaan logo dan cap dinas.
3. Komunikasi Intern adalah tata hubungan dalam penyampaian informasi kedinasan
yang dilakukan antar pejabat dalam satuan kerja, secara vertikal dan/atau horisontal.
4. Komunikasi Ekstern adalah tata hubungan antar unit dalam penyampaian
informasi kedinasan yang dilakukan oleh satuan kerja dengan pihak lain di luar
lingkungan satuan kerja yang bersangkutan.
5. Kebijakan adalah Peraturan/ Surat Keputusan yang ditetapkan oleh Kepala UPT
Puskesmas Niki-Niki yang merupakan garis besar yang bersifat mengikat dan wajib
dilaksanakan oleh penanggung jawab maupun pelaksana.
6. Kewenangan Penandatanganan Naskah Dinas adalah hak dan kewajiban yang ada
pada Kepala UPT Puskesmas Niki-Niki untuk menandatangani naskah dinas sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab kedinasan pada jabatannya.
7. Logo adalah gambar/huruf sebagai identitas pemerintah daerah Kabupaten Timor
Tengah Selatan dan puskesmas.
8. Lampiran adalah bahan keterangan yang disertakan pada surat asli sebagai bukti,
penguat tambahan terhadap apa yang dinyatakan di dalam surat.
9. Tata Naskah Dinas adalah pengaturan tentang jenis dan format, teknik penyusunan,
kewenangan penandatanganan, serta pengamanan naskah dinas yang digunakan
dalam komunikasi kedinasan.
10. Panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan, sehingga dapat diartikan
pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya mengatur 1 (satu)
kegiatan. Pedoman/ panduan dapat diterapkan dengan baik dan benar melalui
penerapan SOP
11. Naskah Dinas adalah informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang dibuat
dan diterima oleh pejabat yang berwenang dilingkungan UPT Puskesmas Niki-Niki
dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan.
12. Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah serangkaian instruksi tertulis yang
dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktivitas organisasi, bagaimana
dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan.
13. Format adalah naskah dinas yang menggambarkan tata letak dan redaksional, serta
penggunaan lambing/logo dan cap dinas.
14. Stempel/cap dinas adalah tanda identitas dari UPT Puskesmas Niki-Niki
15. Kewenangan adalah kekuasaan yang melekat pada suatu jabatan
16. Delegasi adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dari pejabat kepada
pejabat atau pejabat dibawahnya.
17. Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Niki – Niki adalah naskah dinas dalam
bentuk dan susunan produk hukum yang bersifat penetapan konkrit, individual dan
konkrit.
18. Surat edaran adalah naskah dinas yang berisikan pemberitahuan, penjelesan dan/atau
petunjuk cara melaksanakan hal tertentu yang dianggap penting dan mendesak.
19. Surat Biasa adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan, pertanyaan, permintaan
jawaban atau saran dan sebagainya.
20. Tembusan surat adalah hasil penggandaan dari suatu naskah dinas yang
jumlahnya sesuai dengan jumlah pejabat atau satuan kerja yang dipandang perlu
untuk mengetahui isi surat dan disebut dalam naskah asli sebagai penerima
tembusan.
21. Manual mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang konsisten ke dalam
maupun ke luar tentang sistem manajemen mutu
BAB II
PENYUSUNAN NASKAH DINAS

A. Tata Naskah Dokumen Secara Umum


Ukuran untuk keseragaman tata naskah dinas dilingkungan UPT Puskesmas Niki-Niki :
1. Ukuran dan jenis kertas
a. Ukuran
Untuk keseragaman tata naskah dinas, ukuran kertas yang menggunakan kertas F4
berukuran 210 x 330 mm( 8,5 x 13 inci);
b. Jenis Kertas
Untuk naskah dinas, digunakan jenis kertas HVS putih 70 gram ;
2. Bentuk Huruf (fonts)
Setiap tulisan naskah dinas menggunakan tipe huruf Times New Roman ukuran huruf 12
dengan spasi 1,5 Cm. Untuk penulisan dalam tabel tidak menggunakan ketentuan
tersebut, penulisan SOP dengan tipe huruf Times New Roman ukuran 12.
3. Ruang Tepi (Margin)
Demi keserasian dan kerapian (estetika) dalam penyusunan naskah dinas, diatur supaya
tidak seluruh permukaan kertas digunakan secara penuh. Oleh karena itu, perlu ditetapkan
batas antara tepi kertas dan naskah, baik pada tepi atas, kanan, bawah, maupun pada
tepi kiri sehingga terdapat ruang yang dibiarkan kosong. Penentuan ruang tepi
dilakukan berdasarkan ukuran yang terdapat pada peralatan yang digunakan untuk
membuat naskah dinas, yaitu:
a) Ruang tepi atas: apabila menggunakan kop naskah dinas, 2 spasi di bawah kop, dan
apabila tanpa kop naskah dinas, sekurang- kurangnya 2 cm dari tepi atas kertas;
b) Ruang tepi bawah: sekurang-kurangnya 2,5 cm dari tepi bawah kertas;
c) Ruang tepi kiri: sekurang-kurangnya 3 cm dari tepi kiri kertas;
d) Ruang tepi kanan: sekurang-kurangnya 2 cm dari tepi kanan kertas.
Catatan:
1. Dalam pelaksanaannya, penentuan ruang tepi seperti tersebut di atas bersifat
fleksibel, disesuaikan dengan banyak atau tidaknya isi suatu naskah dinas.
Penentuan ruang tepi (termasuk juga jarak spasi dalam paragraf) hendaknya
memperhatikan aspek keserasian dan estetika.
2. Penulisan Judul pada SK/SOP/Panduan/Pedoman/tabel dan lainnya menggunakan spasi
1
3. Ukuran huruf yang digunakan dalam table, shape dan diagram minimal 10 – 12.
4. Penomoran Naskah Dinas
a). Penomoran Naskah Dinas sebagai berikut :
 Um.07.01.2/Nomor/Bulan/Tahun
Contoh : Um. 07.01.2/01 /I/2019
b). Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Niki-Niki
Penomoran sebagai berikut :
 SK/Nomor Urut SK/PKM Niki-Niki/Bulan/ Tahun
Contoh :SK/01 /PKM-Niki-Niki/I/2019
c). PENOM0RAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
Penomoran sebagai barikut :
 SOP/Nomor Urut SOP/PKM-Niki-Niki/Bulan/Tahun
Contoh : SOP/01/PKM-Niki-Niki/I/2019

B. Penggunaan Tinta untuk Naskah Dinas Di Lingkungan UPT Puskesmas Niki-Niki

Penggunaan tinta untuk naskah dinas di lingkungan UPT Puskesmas Niki-Niki adalah :
1. Tinta yang digunakan untuk naskah dinas berwarna hitam,
2. Tinta yang digunakan untuk penandatanganan dan paraf naskah dinas berwarna biru tua

C. Jenis Stempel untuk Naskah Dinas Di Lingkungan UPT Puskesmas Niki-Niki

Jenis stempel yang digunakan pada naskah dinas dilingkungan UPT Puskesmas Niki-Niki
adalah sebagai berikut :
1. Stempel Puskesmas Niki-Niki berbentuk Lingkaran
2. Ukuran garis tengah lingkaran luar stempel UPT Puskesmas Niki-Niki adalah 4 cm, ukuran
garis tengah lingkaran tengah stempel adalah 3,8 cm, ukuran garis tengah lingkaran dalam
stempel adalah 3,7 cm dan jarak antara 2 (dua) garis yang terdapat dalam lingkaran dalam
maksimal 1 cm.
3. Kewenangan pemegang dan menyimpan stempel adalah tata usaha UPT Puskesmas Niki-
Niki.
4. Stempel UPT Puskesmas Niki-Niki hanya digunakan untuk menstempel pada tanda tangan
kapala puskesmas sedangkan stempel untuk pelayaanan tiap ruangan mengikuti stempel
diruangan tersebut.

D. KOP Naskah Dinas Di Lingkungan UPT Puskesmas Niki-Niki

Kop naskah dinas UPT Puskesmas Niki-Niki memuat logo Pemerintah Kabupaten Timor
Tengah Selatan (sebelah kiri) dan logo Puskesmas (sebelah kanan), sebutan Pemerintah
Kabapten Timor Tengah Selatan, Dinas Kesehatan, Puskesmas Niki-Niki, alamat, e-mail dan
Kode Pos serta garis penutup tebal:
PEMERINTAH KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS NIKI-NIKI
Jln. Timor Raya Niki-Niki, Desa Nobi-Nobi (Jembatan 2)
Email: puskesmasnaknik@gmail.com, Kode Pos: 85571

E. Bentuk Dan Susunan Naskah Kebijakan

Kebijakan adalah Peraturan/ Surat Keputusan yang ditetapkan oleh Kepala UPT Puskesmas
Niki-Niki yang merupakan garis besar yang bersifat mengikat dan wajib dilaksanakan oleh
penanggung jawab maupun pelaksana. Berdasarkan kebijakan tersebut, disusun pedoman/
panduan dan standar operasional prosedur (SOP) yang memberikan kejelasan langkah-langkah
dalam pelaksanaan kegiatan di UPT Puskesmas Niki-Niki.

Penyusunan Peraturan/Surat Keputusan tersebut harus didasarkan pada peraturan


perundangan, baik Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan
Daerah, Peraturan Kepala Daerah, Peraturan Menteri dan pedoman- pedoman teknis yang
berlaku seperti yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri,
Dinas Kesehatan Provinsi, dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Peraturan/ Surat Keputusan Kepala Puskesmas Niki-Niki dapat dituangkan dalam pasal-pasal
dalam keputusan tersebut, atau merupakan lampiran dari peraturan/ keputusan.
Format Peraturan/ Surat Keputusan disesuaikan dengan Peraturan Daerah yang berlaku atau
dapat disusun sebagai berikut:
1. Pembukaan ditulis dengan huruf kapital:
a. Kebijakan : Peraturan/Keputusan Kepala (sebutkan nama
Puskesmas Niki-Niki),
b. Nomor : ditulis sesuai sistem penomoran di UPT Puskesmas Niki-Niki,
c. Judul : ditulis judul Peraturan/Keputusan tentang
d. Jabatan pembuat keputusan ditulis simetris, diletakkan di tengah margin.
2. Konsideran, meliputi:
a. Menimbang:
1) Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi latar
belakang dan alasan pembuatan keputusan,
2) Huruf awal kata “Menimbang” ditulis dengan huruf kapital diakhiri
dengan tanda baca titik dua ( : ), dan diletakkan di bagian kiri,
3) Konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunakan huruf kecil dan
dimulai dengan kata “bahwa” dengan “b” huruf kecil, dan diakhiri dengan tanda
baca (;).
b. Mengingat:
1) Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang
memerintahkan pembuat Peraturan/Surat Keputusan tersebut,
2) Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum adalah peraturan yang
tingkatannya sederajat atau lebih tinggi,
3) Kata “mengingat” diletakkan di bagian kiri sejajar kata menimbang,
4) Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai dengan hirarki
tata perundangan dengan tahun yang lebih awal disebut lebih dulu, diawali dengan
nomor 1, 2, dst, dan diakhiri dengan tanda baca (;).
3. Diktum:
a. Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah, seluruhnya dengan huruf kapital;
b. Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan sejajar dengan kata
menimbang dan mengingat, huruf awal kata menetapkan ditulis dengan huruf kapital,
dan diakhiri dengan tanda baca titik dua (:);
c. Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala), seluruhnya ditulis dengan
huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik ( . ).
4. Batang Tubuh.
a. Batang tubuh memuat semua substansi Peraturan/ Surat Keputusan yang dirumuskan
dalam diktum- diktum, misalnya:
KESATU :
KEDUA :
Dst
b. Dicantumkan saat berlakunya Peraturan/Surat Keputusan, perubahan, pembatalan,
pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan,
c. Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran Peraturan/ Surat Keputusan, dan
pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan Peraturan/Surat
Keputusan.
5. Kaki:
Kaki Peraturan/Surat Keputusan merupakan bagian akhir substansi yang memuat penanda
tangan penerapan Peraturan/Surat Keputusan, pengundangan peraturan/ keputusan yang
terdiri dari:
a. tempat dan tanggal penetapan,
b. nama jabatan
c. tanda tangan pejabat, dan
d. nama lengkap pejabat yang menanda tangani tanpa gelar.
6. Penandatanganan:
Peraturan/Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Niki-Niki ditanda tangani oleh Kepala
UPT Puskesmas Niki-Niki, dituliskan nama tanpa gelar.
7. Lampiran Peraturan/Surat Keputusan:
a. Halaman pertama harus dicantumkan nomor dan Judul Peraturan/ Surat Keputusan,
b. Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Kepala UPT Puskesmas Niki-Niki dengan
gelar.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen Peraturan/Surat Keputusan yaitu:
1. Kebijakan yang telah ditetapkan Kepala UPT Puskesmas Niki-Niki tetap berlaku
meskipun terjadi penggantian Kepala UPT Puskesmas Niki-Niki hingga adanya
kebutuhan revisi atau pembatalan.
2. Untuk Kebijakan berupa Peraturan, pada Batang Tubuh Tidak ditulis sebagai diktum
tetapi dalam bentuk Bab-bab dan Pasal-pasal.

F. Manual Mutu
Manual mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang konsisten ke dalam maupun ke
luar tentang sistem manajemen mutu. Manual mutu disusun, ditetapkan, dan dipelihara oleh
organisasi. Manual mutu tersebut meliputi:
Kata Pengantar
I. Pendahuluan
A. Latar belakang
1. Profil Organisasi
2. Kebijakan Mutu
3. Proses Pelayanan (Proses Bisnis)
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan
D. Landasan hukum dan acuan
E. Istilah dan definisi
II. Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Penyelenggaraan
Pelayanan:
A. Persyaratan umum
B. Pengendalian dokumen
C. Pengendalian rekaman
III. Tanggung Jawab Manajemen:
A. Komitmen manajemen
B. Fokus pada sasaran/pasien
C. Kebijakan mutu
D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran Kinerja/Mutu
E. Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi
F. Wakil Manajemen Mutu / Penanggung Jawab Manajemen Mutu
G. Komunikasi internal
IV. Tinjauan Manajemen:
A. Umum
B. Masukan Tinjauan Manajemen
C. Luaran Tinjauan
V. Manajemen Sumber Daya:
A. Penyediaan sumber daya
B. Manajemen sumber daya manusia
C. Infrastruktur
D. Lingkungan kerja
VI. Penyelenggaraan Pelayanan:
A. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas:
1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, akses dan pengukuran kinerja.
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran:
a. Penetapan persyaratan sasaran
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
c. Komunikasi dengan sasaran
3. Pembelian (jika ada)
4. Penyelenggaraan UKM:
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya
c. Identifikasi dan mampu telusur
d. Hak dan kewajiban sasaran
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (jika ada)
f. Manajemen risiko dan keselamatan
5. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan sasaran kinerja UKM:
a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran:
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit internal
3) Pemantauan dan pengukuran proses
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang Tidak sesuai
d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektiff
g. Tindakan preventiff
B. Pelayanan klinis (Upaya Kesehatan Perseorangan):
1. Perencanaan Pelayanan Klinis
2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
3. Pembelian/pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis:
a. Proses pembelian
b. Verifikasi barang yang dibeli
c. Kontrak dengan pihak ketiga
4. Penyelenggaraan pelayanan klinis:
a. Pengendalian proses pelayanan klinis
b. Validasi proses pelayanan
c. Identifikasi dan ketelusuran
d. Hak dan kewajiban pasien
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (spesiemen, rekam medis, dsb)
f. Manajemen risiko dan keselamatan pasien
5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien:
a. Penilaian indikator kinerja klinis
b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien
d. Analisis dan tindak lanjut
e. Penerapan manajemen risiko
6. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan:
1. Umum
2. Pemantauan dan pengukuran:
a) Kepuasan pelanggan
b) Audit internal
c) Pemantauan dan pengukuran proses, kinerja
d) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
3. Pengendalian jika ada hasil yang TIdak sesuai
4. Analisis data
5. Peningkatan berkelanjutan
6. Tindakan korektiff
7. Tindakan preventif
VII. Penutup
Lampiran (jika ada)
C. Rencana Lima Tahunan Puskesmas
Sejalan dengan rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota, Puskesmas perlu
menyusun rencana kinerja lima tahunan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
sesuai dengan target kinerja yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Rencana lima tahunan tersebut harus sesuai dengan visi, misi, tugas pokok dan fungsi
Puskesmas bedasarkan pada analisis kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan
sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara optimal.
Dalam menyusun rencana lima tahunan, Kepala Puskesmas bersama seluruh jajaran
karyawan yang bertugas di Puskesmas melakukan analisis situasi yang meliputi analisis
pencapaian kinerja, mencari faktor-faktor yang menjadi pendorong maupun penghambat
kinerja, sehingga dapat menyusun program kerja lima tahunan yang dijabatkan dalam
kegiatan dan rencana anggaran.
1. Sistematika Rencana Kinerja Lima Tahunan Puskesmas Sistematika Rencana
Kinerja Lima Tahunan Puskesmas dapat disusun dengan sistematika sebagai berikut:

Kata Pengantar
Bab I.Pendahuluan
A. Keadaan Umum Puskesmas
B. Tujuan penyusunan rencana lima tahunan
Bab II. Kendala dan Masalah
A. Identifikasi keadaan dan masalah
a. Tim mempelajari kebijakan, RPJMN, rencana strategis Kementerian
Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi / Kabupaten/ Kota, target kinerja lima
tahunan yang harus dicapai oleh Puskesmas.
b. Tim mengumpulkan data:
a) Data umum
b) Data wilayah
c) Data penduduk sasaran
d) Data cakupan
e) Data sumber daya
c. Tim melakukan analisis data
d. Alternatif pemecahan masalah
B. Penyusunan rencana
1) Penetapan tujuan dan sasaran
2) Penyusunan rencana
a) Penetapan strategi pelaksanaan
b) Penetapan kegiatan
c) Pengorganisasian
d) Perhitungan sumber daya yang diperlukan
C. Penyusunan Rencana Pelaksanaan (Plan of Action)
1) Penjadwalan
2) Pengalokasian sumber daya
3) Pelaksanaan kegiatan
4) Penggerak pelaksanaan
D. Penyusunan Pelengkap Dokumen
Bab III. Indikator dan standar kinerja untuk tiap jenis
pelayanan dan upaya Puskesmas
Bab IV. Analisis Kinerja
A. Pencapaian Kinerja untuk tiap jenis pelayanan dan upaya
Puskesmas
B. Analisis Kinerja : menganalisis faktor pendukung dan penghambat
pencapaian kinerja
Bab V. Rencana Pencapaian Kinerja Lima Tahun
A. Program Kerja dan kegiatan: berisi program- program kerja yang akan
dilakukan yang meliputi antara lain:
1) Program Kerja Pengembangan SDM, yang dijabarkan dalam
kegiatan- kegiatan, misalnya: pelatihan, pengusulan penambahan SDM,
seminar, workshop, dsb.
2) Program Kerja Pengembangan sarana, yang dijabarkan dalam
kegiatan-kegiatan, misalnya: pemeliharaan sarana, pengadaan alat-alat
kesehatan, dsb.
3) Program Kerja Pengembangan Manajemen, dan seterusnya.
B. Rencana anggaran: yang merupakan rencana biaya untuk tiap-tiap program
kerja dan kegiatan - kegiatan yang direncanakan secara garis besar.
Bab VI. Pemantauan dan Penilaian
Bab VII. Penutup
Lampiran: matriks rencana kinerja lima tahunan Puskesmas.
2. Penyusunan Rencana Kinerja Lima Tahunan Puskesmas:
Matriks Rencana Kinerja Lima Tahunan (lihat form excel)
Panduan dalam mengisi matriks rencana kinerja lima tahunan:
a. Nomor: diisi dengan nomor urut.
b. Pelayanan/Upaya Puskesmas: diisi dengan Pelayanan Klinis (Upaya Kesehatan
Perseorangan), dan Upaya Kesehatan Masyarakat yang dilaksanakan di Puskesmas
tersebut, misalnya Upaya KIA, Upaya KB, Upaya PKM, dan seterusnya.
c. Indikator: diisi dengan indikator-indikator yang menjadi tolok ukur kinerja
Upaya/Pelayanan.
d. Standar: diisi dengan standar kinerja untuk tiap indicator.
e. Pencapaian: diisi dengan pencapaian kinerja tahun terakhir.
f. Target pencapaian: diisi dengan target-target yang akan dicapai pada tiap tahap
tahunan.
g. Program Kerja: diisi dengan Program Kerja yang akan dilakukan untuk mencapai
target pada TIap tahun berdasarkan hasil analisis kinerja, misalnya program kerja
pengembangan SDM, program kerja peningkatan mutu, program kerja
pengembangan SDM, program kerja pengembangan sarana, dsb.
h. Kegiatan: merupakan rincian kegiatan untuk tiap program yang direncanakan,
misalnya untuk program pengembangan SDM, kegiatan Pelatihan Perawat,
Pelatihan Tenaga PKM, dan sebagainya.
i. Volume: diisi dengan volume kegiatan yang direncanakan untuk tiap
tahapan tahunan.
j. Harga Satuan: harga satuan untuk tiap kegiatan.
k. Perkiraan Biaya: diisi dengan perkalian antara volume dengan harga satuan.

3. Penutup
Panduan ini disusun dengan harapan akan membantu Kepala Puskesmas dalam
menyusun rencana kinerja lima tahunan, yang kemudian diuraikan dalam rencana
tahunan dalam bentuk Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pencapaian Kegiatan.
Lampiran.

D. PEDOMAN/PANDUAN
Pedoman/ panduan adalah: kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah langkah-
langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar untuk menentukan dan
melaksanakan kegiatan. Panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan,
sehingga dapat diartikan pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan
hanya mengatur 1 (satu) kegiatan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen pedoman atau panduan yaitu:
1. Setiap pedoman atau panduan harus dilengkapi dengan peraturan atau keputusan Kepala
Puskesmas Niki-Niki untuk pemberlakuan pedoman/ panduan tersebut.
2. Peraturan Kepala UPT Puskesmas Niki-Niki tetap berlaku meskipun terjadi
penggantian Kepala UPT Puskesmas Niki-Niki.
3. Setiap pedoman/ panduan sebaiknya dilakukan evaluasi minimal setiap 2-3 tahun sekali.
4. Bila Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Pedoman/ Panduan untuk suatu
kegiatan/ pelayanan tertentu, maka UPT Puskesmas Niki-Niki dalam membuat
pedoman/ panduan wajib mengacu pada pedoman/ panduan yang diterbitkan oleh
Kementerian Kesehatan.
5. Format baku sistematika pedoman panduan yang lazim digunakan sebagai berikut:
a. Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja
Kata pengantar
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum UPT Puskesmas Niki-Niki
BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan UPT Puskesmas Niki-Niki
BAB IV Struktur Organisasi UPT Puskesmas Niki-Niki
BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB VI Uraian Jabatan
BAB VII Tata Hubungan Kerja
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB IX Kegiatan Orientasi
BAB X Pertemuan/ Rapat
BAB XI Pelaporan
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan
b. Format Pedoman Pelayanan Unit Kerja
Kata pengantar
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Sasaran Pedoman
D. Ruang Lingkup Pedoman
E. Batasan Operasional
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
B. Metode
C. Langkah Kegiatan
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU BAB IX PENUTUP
c. Format Panduan Pelayanan
BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATA LAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI

E. PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN PROGRAM/KEGIATAN


Kerangka acuan disusun untuk program atau kegiatan yang akan dilakukan oleh UPT
Puskesmas Niki-Niki. Program/kegiatan yang dibuat kerangka acuan adalah sesuai dengan
Standar Akreditasi, antara lain: Program Pengembangan SDM, Program Peningkatan Mutu
Puskesmas Dan Keselamatan Pasien, Program Pencegahan Bencana, Program Pencegahan
Kebakaran, kegiatan pelatihan triase gawat darurat dan sebagainya.
Dalam menyusun kerangka acuan harus jelas tujuan dan kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan dalam mencapai tujuan. Tujuan dibedakan atas tujuan umum yang merupakan
tujuan secara garis besar dari keseluruhan program/kegiatan, dan tujuan khusus yang
merupakan tujuan dari tiap-tiap kegiatan yang akan dilakukan. Dalam kerangka acuan harus
dijelaskan bagaimana cara melaksanakan kegiatan agar tujuan tercapai,
dengan penjadwalan yang jelas, dan evaluasi serta pelaporan.
Kerangka acuan dapat menggunakan format yang diterapkan di Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota masing-masing atau contoh Sistematika Kerangka Acuan sebagai
berikut:

KOP Kerangka Acuan :

PEMERINTAH KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS NIKI-NIKI
Jln. Timor Raya Niki-Niki, Desa Nobi-Nobi (Jembatan 2)
Email: puskesmasnaknik@gmail.com, Kode Pos: 85571

I. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang masih terkait
dengan upaya/ kegiatan, serta memuat visi, misi dan tata nilai Puskesmas Niki-Niki.
II. Latar belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa program tersebut
disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data-data sehingga alasan diperlukan program
tersebut dapat lebih kuat.
III. Tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan ini adalah merupakan tujuan Program/kegiatan. Tujuan umum adalah tujuan
secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan secara rinci
IV. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan yang harus
dilakukan sehingga tercapainya tujuan Program/kegiatan. Oleh karena itu antara tujuan
dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan.
V. Cara melaksanakan kegiatan (Metode)
Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan kegiatan pokok dan
rincian kegiatan. Metode tersebut bisa antara lain dengan membentuk tim, melakukan rapat,
melakukan audit, dan lain-lain.
VI. Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untuk mencapai
tujuan-tujuan upaya/ kegiatan. Sasaran Program/ kegiatan menunjukkan hasil antara
yang diperlukan untuk merealisir tujuan tertentu. Penyusunan sasaran program perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Sasaran yang baik harus memenuhi “SMART” yaitu:
1) Specific: sasaran harus menggambarkan hasil spesifik yang diinginkan, bukan cara
pencapaiannya. Sasaran harus memberikan arah dan tolok ukur yang jelas sehingga
dapat dijadikan landasan untuk penyusunan strategi dan kegiatan yang spesifik.
2) Measurable: sasaran harus terukur dan dapat dipergunakan untuk memastikan apa dan
kapan pencapaiannya. Akuntabilitas harus ditanamkan ke dalam proses perencanaan.
Oleh karenanya metodologi untuk mengukur pencapaian sasaran (keberhasilan upaya/
kegiatan) harus ditetapkan sebelum kegiatan yang terkait dengan sasaran tersebut
dilaksanakan.
3) Aggressive but Attainable: apabila sasaran harus dijadikan standar keberhasilan, maka
sasaran harus menantang, namun tidak boleh mengandung target yang tidak layak.
4) Result oriented: sedapat mungkin sasaran harus menspesifikkan hasil yang ingin
dicapai. Misalnya: mengurangi komplain masyarakat terhadap pelayanan rawat inap
sebesar 50%.
5) Time bound: sasaran sebaiknya dapat dicapai dalam waktu yang relatif pendek, mulai
dari beberapa minggu sampai beberapa bulan (sebaiknya kurang dari 1 tahun). Kalau
ada Program/kegiatan 5 (lima) tahun dibuat sasaran antara. Sasaran akan lebih mudah
dikelola dan dapat lebih serasi dengan proses anggaran apabila dibuat sesuai dengan
batas-batas tahun anggaran di Puskesmas.
VII. Jadwal pelaksanaan kegiatan
Jadwal adalah merupakan perencanaan waktu untuk tiap-tiap rincian kegiatan yang akan
dilaksanakan, yang digambarkan dalam bentuk bagan Gantt.
VIII. Evaluasi pelaksanaan kegiatan
Yang dimaksud dengan evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan
kegiatan terhadap jadwal yang direncanakan. Jadwal tersebut akan dievaluasi setiap berapa
bulan sekali (kurun waktu tertentu), sehingga apabila dari evaluasi diketahui ada
pergeseran jadwal atau penyimpangan jadwal, maka dapat segera diperbaiki sehingga tidak
mengganggu Program/ kegiatan secara keseluruhan. Karena itu yang ditulis dalam
kerangka acuan adalah kapan (setiap kurun waktu berapa lama) evaluasi pelaksanaan
kegiatan dilakukan dan siapa yang melakukan.
Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan adalah catatan kegiatan dan yang ditulis dalam kerangka acuan adalah
bagaimana melakukan pencatatan kegiatan atau membuat dokumentasi kegiatan.
Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan kapan laporan harus
diserahkan dan kepada siapa saja laporan tersebut harus diserahkan.
IX. Penutup
F. BENTUK DAN SUSUNAN NASKAH STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
(SOP)

Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah suatu perangkat instruksi/ langkah-langkah


yang di bakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin tertentu.
a) Tujuan Penyusunan SOP,
Agar berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan efisien, efektif, konsisten/
seragam dan aman, dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan melalui pemenuhan
standar yang berlaku.
b) Manfaat SOP adalah :
1) Memenuhi persyaratan standar pelayanan Puskesmas
2) Mendokumentasi langkah-langkah kegiatan
3) Memastikan staf Puskesmas memahami bagaimana melaksanakan pekerjaannya.
Contoh :
SOP Pemberian informasi, SOP Pemasangan infus, SOP Pemindahan pasien dari
tempat tidur ke kereta dorong.
c)Format SOP.
1) Format SOP dibakukan agar tidak terjadi banyak format yang digunakan, contoh
pada lampiran, dan diberlakukan sesuai dengan akreditasi Puskesmas ini
diberlakukan,
2) Format merupakan format minimal, oleh karena itu format ini dapat diberi
tambahan materi/ kolom misalnya, nama penyusun SOP, unit yang memeriksa
SOP. Untuk SOP tindakan agar memudahkan didalam melihat langkah-
langkahnya dengan bagan alir, persiapan alat dan bahan dan lain- lain, namun
tidak boleh mengurangi item-tem yang ada di SOP.

Format SOP sebagai berikut :


1. Kop/Heading SOP

JUDUL

No. :
Dokumen
S No. Revisi
:
O
Tanggal
P
Terbit :
Halaman
:
Nama Kepala UPT
Tanda Tangan Kepala UPT PUSKESMAS
UPT PUSKESMAS PUSKESMAS NIKI-
NIKI-NIKI
NIKI-NIKI NIKI

2. Komponen SOP
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/ Langkah- langkah
6. Diagram Alir (jika dibutuhkan)
7. Unit terkait

Penjelasan:

Penulisan SOP yang harus tetap didalam table / kotak adalah: nama UPT Puskesmas dan logo,
judul SOP, nomor dokumen, tanggal terbit dan tanda tangan Kepala UPT Puskesmas,
sedangkan untuk pengertian, tujuan, kebijakan, prosedur / langkah-langkah, dan unit terkait
boleh tidak diberi tabel/kotak.
Petujuk Pengisian SOP
1) Logo:
UPT Puskesmas Niki-Niki , logo yang dipakai adalah logo Pemerintah Kabupaten Timor
Tengah Selatan, dan lambang Puskesmas.
2) Kotak Kop/Heading diisi sebagai berikut:
a) Heading hanya dicetak halaman pertama.
b) Kotak UPT PUSKESMAS NIKI-NIKI diberi Logo pemerintah daerah Kabupaten Timor
Tengah Selatan, dan nama UPT Puskesmas Niki-Niki
c) Kotak Judul diberi Judul /nama SOP sesuai proses kerjanya.
d) Nomor Dokumen: diisi sesuai dengan ketentuan penomoran yang berlaku di UPT
Puskesmas Niki-Niki yang bersangkutan, dibuat sistematis agar ada keseragaman.
e) No. Revisi: diisi dengan status revisi, dapat menggunakan huruf. Contoh: dokumen baru
diberi huruf A, dokumen revisi pertama diberi huruf B dan seterusnya. Tetapi dapat juga
dengan angka, misalnya untuk dokumen baru dapat diberi nomor 0, sedangkan dokumen
revisi pertama diberi nomor 1, dan seterusnya.
f) Tanggal terbit: diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tanggal diberlakukannya SOP
tersebut.
g) Halaman: diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total halaman untuk
SOP tersebut (misal 1/5). Namun, di tiap halaman selanjutnya dibuat footer misalnya
pada halaman kedua: 2/5, halaman terakhir:5/5.
h) Ditetapkan Kepala UPT Puskesmas Niki-Niki: diberi tanda tangan Kepala UPT
Puskesmas Niki-Niki dan nama jelasnya.
3) Isi SOP
Isi dari SOP setidaknya adalah sebagai berikut:
a) Pengertian: diisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan dan atau definisi
tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah pengertian/
menimbulkan multi persepsi.

b) Tujuan: berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci: “ Sebagai
acuan penerapan langkah-langkah untuk ……”.
c) Kebijakan: berisi kebijakan Kepala UPT Puskesmas Niki-Niki yang menjadi dasar
dibuatnya SOP tersebut, misalnya untuk SOP imunisasi pada bayi, pada kebijakan
dituliskan: Keputusan Kepala UPT Puskesmas No 005/2014 tentang Pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak.
d) Referensi: berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan SOP, bisa berbentuk
buku, peraturan perundang-undangan, atau pun bentuk lain sebagai bahan pustaka.
e) Langkah-langkah prosedur: bagian ini merupakan bagian utama yang
menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja tertentu.
f) Unit terkait: berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam proses
kerja tersebut.
Dari keenam isi SOP sebagaimana diuraikan di atas, dapat ditambahkan antara
lain: bagan alir, dokumen terkait.
g) Diagram Alir/ bagan alir (Flow Chart):
Di dalam penyusunan prosedur maupun instruksi kerja sebaiknya dalam langkah-
langkah kegiatan dilengkapi dengan diagram alir/bagan alir untuk memudahkan dalam
pemahaman langkah-langkahnya. Adapun bagan alir secara garis besar dibagi menjadi
dua macam, yaitu diagram alir makro dan diagram alir mikro.
1) Diagram alir makro, menunjukkan kegiatan-kegiatan secara garis besar dari
proses yang ingin kita Tingkatkan, hanya mengenal satu simbol, yaitu simbol
balok:

2) Diagram alir mikro, menunjukkan rincian kegiatan-kegiatan dari tiap


tahapan diagram makro, bentuk simbol sebagai berikut:

o Awal kegiatan :

o Akhir kegiatan :

o Keputusan : ? Ya
Tidak

o Penghubung :

o Dokumen :

o Arsip :
BAB III
PENUTUP

Pedoman Tata Naskah Dinas ini agar dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan
kegiatan administrasi di lingkungan UPT Puskesmas Niki-Niki.

Ditetapkan di : Niki-Niki
Pada Tanggal : 27 Pebruari 2018
KEPALA UPT PUSKESMAS NIKI-NIKI

CHRISTIN ENGLIN W.LIU

Anda mungkin juga menyukai