DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS WONGGEDUKU BARAT
Jl. Poros Kendari-Unaaha, Desa Puday Kec.Wonggeduku Barat
e-mail : puskesmaswobar@gmail.com
KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS WONGGEDUKU BARAT
NOMOR : 445/001/01/I/2019
TENTANG
PEDOMAN TATA NASKAH
UPTD PUSKESMAS WONGGEDUKU BARAT
Ditetapkan di : Puday
Pada Tanggal :
KEPALA UPTD PUSKESMAS WONGGEDUKU
BARAT,
JUHARTIN
LAMPIRAN KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS
WONGGEDUKU BARAT
NOMOR : 445/001/01/I/2019
TENTANG : PEDOMAN TATA NASKAH
UPTD PUSKESMAS
WONGGEDUKU BARAT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu unsur penting dan sangat vital yang menentukan keberhasilan
Akreditasi UPTD Puskesmas adalah bagaimana mengatur sistem
pendokumentasian dokumen. Pengaturan sistem dokumentasi dalam satu proses
implementasi akreditasi UPTD Puskesmas dianggap penting karena dokumen
merupakan acuan kerja, bukti pelaksanaan dan penerapan kebijakan, program
dan kegiatan, serta bagian dari salah satu persyaratan Akreditasi.
Dengan adanya sistem dokumentasi yang baik dalam suatu institusi/organisasi
diharapkan fungsi-fungsi setiap personil maupun bagian-bagian dari organisasi
dapat berjalan sesuai dengan perencanaan bersama dalam upaya mewujudkan
kinerja yang optimal. Dokumen yang dimaksud dalam Akreditasi secara garis
besar dibagi atas dua bagian yaitu dokumen internal dan dokumen eksternal.
Dokumen tersebut digunakan untuk membangun dan membakukan sistem
manajemen mutu dan sistem manajemen pelayanan. Dokumen internal tersebut
berupa Kebijakan, Pedoman/Panduan, Standar operasional prosedur (SOP) dan
dokumen lain disusun berdasarkan peraturan perundangan dan pedoman-
pedoman (regulasi) eksternal yang berlaku.
Pedoman Tata Naskah lingkup UPTD Puskesmas Wonggeduku Barat
merupakan komponen penting dalam tatalaksana administrasi Puskesmas yang
meliputi tata naskah penamaan lembaga, singkatan, akronim, kearsipan dan tata
ruang perkantoran. Tata naskah ini sebagai salah satu unsur administrasi yang
mencakup pengaturan tentang jenis, penyusunan dan penggunaan lambang
UPTD dan logo.
Untuk itu di perlukan Tata Naskah di Lingkup UPTD Puskesmas Wonggeduku
Barat sebagai acuan dalam melaksanakan Tata Naskah di lingkungan UPTD
Pusksemas Wonggeduku Barat.
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Pedoman Tata Naskah ini dimaksudkan agar semua pemangku
kepentingan memiliki acuan dalam melakukan standarisasi tata naskah
seluruh dokumen terkait akreditasi UPTD Puskesmas dan seebgai acuan
pengelolaan dalam membuat naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas
Wonggeduku Barat.
2. Tujuan
a. Pedoman Tata Naskah ini bertujuan untuk memudahkan komunikasi
tertulis dan mendukung kelancaran tugas dan fungsi satuan kerja dalam
penyelenggaraan tugas-tugas pokok di lingkup UPTD Puskesmas
Wonggeduku Barat.
b. Mewujudkan tata kearsipan yang berdaya guna dan berhasil guna dalam
penyelenggaraan akreditasi
C. Sasaran
D. Asas
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Tata Naskah Dinas meliputi berbagai kegiatan yang mencakup
pengaturan tentang jenis, bentuk dan penyusunan naskah, serta kelengkapan
naskah yang meliputi penggunaan logo instansi dan stempel, penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta kewenangan penandatanganan
naskah.
F. Pengertian Umum
A. Pengertian
B. Bentuk
Kepala Naskah ;
Keterangan ;
1) Lambang Pemerintah Kabupaten Konawe di letakkan di sebelah kiri
dan logo Puskemas di sebelah kanan.
2) Tulisan PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE di tulis pada baris
pertama, menggunakan huruf Arial ukuran 12 pt tebal, tulisan
DINAS KESEHATAN di tulis pada baris kedua menggunakan huruf
Arial ukuran 14 pt tebal dan UPTD PUSKESMAS WONGGEDUKU
BARAT di tulis pada baris ketiga, menggunakan huruf Arial ukuran
12 pt tebal.
3) Tulisan Alamat, Desa dan Kecamatan, di tulis dengan menggunakan
huruf Arial ukuran 10 pt miring.
4) Tulisan email menggunakan huruf Arial ukuran 10 pt miring
berwarna merah.
5) Jarak antara kop surat dengan baris berikutnya 1 enter, spasi 1.15
dalam table.
2. Metode Penomoran
3. Penulisan.
a. Memakai kertas dengan menggunakan ukuran Legal (22cm x 36cm)
dengan penulisan SK menggunakan margin atas 3cm, margin kiri 3cm,
margin kanan 2.5cm dan margin bawah 5cm.
b. Penulisan SOP menggunakan Legal (22cm x 36cm) dengan penulisan SK
menggunakan margin atas 3cm, margin kiri 3cm, margin kanan 2.5cm dan
margin bawah 5cm.
c. Penulisan Naskah ditulis dengan jenis huruf Arial, dengan ukuran font
12pt spasi 1.5 untuk SK dan SOP.
C. Jenis Naskah
1. Surat Keputusan;
1) Pembukaan ditulis dengan huruf kapital ;
a. Kebijakan : Keputusan Kepala UPTD Puskesmas
b. Nomor : ditulis sesuai sistem penomoran di FKTP,
c. Judul : ditulis judul Peraturan/Keputusan tentang
d. Nama UPTD Puskesmas
e. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
f. Jabatan pembuat keputusan ditulis simetris, diletakkan di tengah
margin.
2) Konsideran, meliputi :
Menimbang:
a. Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi
latar belakang dan alasan pembuatan keputusan,
b. Huruf awal kata “menimbang” ditulis dengan huruf kapital diakhiri
dengan tanda baca titik dua( : ), dan diletakkan di bagian kiri,
c. Konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunakan
huruf kecil dan dimulai dengan kata “bahwa” dengan “b” huruf kecil,
dan diakhiri dengan tanda baca (;).
Mengingat:
a. Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang
memerintahkan pembuat Peraturan/Surat Keputusan tersebut,
b. Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum adalah peraturan
yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi,
c. Kata “mengingat” diletakkan di bagian kiri sejajar kata menimbang,
d. Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai
dengan hirarki tata perundangan dengan tahun yang lebih awal
disebut lebih dulu, diawali dengan nomor 1, 2, dst, dan diakhiri
dengan tanda baca (;).
3) Diktum:
a. Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah, dengan jarak 1
spasi dari huruf awal dan seterusnya, seluruhnya dengan huruf capital
dan tebal;
b. Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan sejajar
dengan kata menimbang dan mengingat, huruf awal kata menetapkan
ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua
( : );
c. Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala), seluruhnya
ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik ( . ).
4) Batang Tubuh.
a. Batang tubuh memuat semua substansi Peraturan/Surat Keputusan
yang dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya :
Kesatu :
Kedua :
Dst.
b. Dicantumkan saat berlakunya Peraturan/Surat Keputusan, perubahan,
pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
c. Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiranPeraturan/ Surat
Keputusan, dan pada halaman terakhir ditanda tangani oleh pejabat
yang menetapkan Peraturan/Surat Keputusan.
5) Kaki :
Kaki Peraturan/Surat Keputusan merupakan bagian akhir substansi yang
memuat penanda tangan penerapan Peraturan/Surat Keputusan,
pengundangan peraturan/keputusan yang terdiri dari :
a. Tempat dan tanggal penetapan,
b. Nama jabatan diakhiri dengan tanda koma (,),
c. Tanda tangan pejabat, dan
d. Nama lengkap pejabat yang menanda tangani tanpa gelar dan NIP.
6) Penandatanganan:
Peraturan/Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas ditandatangani
oleh Kepala UPTD Puskesmas, dituliskan nama tanpa gelar.
7) Lampiran Peraturan/Surat Keputusan:
Hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen Peraturan / Surat Keputusan
yaitu :
a. Halaman pertama pada pojok kanan atas harus dicantumkan
menggunakan huruf kapital
b. Lampiran Peraturan/Surat Keputusan Kepala FKTP. ( Apabila lebih
dari 1 lampiran maka di tulis lampiran ( I,II,III,dst)
c. Nomor , dan
d. Judul Peraturan/ Surat Keputusan sesuai dengan Peraturan/Surat
Keputusan di halaman pertama Surat Keputusan.
e. Halaman terakhir haru di tanda tangani oleh Kepala FKTP sesuai
dengan kaki Peraturan / Surat Keputusan di atas.
Kebijakan yang telah ditetapkan Kepala UPTD Puskesmas tetap berlaku
meskipun terjadi penggantian Kepala UPTD Puskesmas hingga adanya
kebutuhan revisi atau pembatalan.
KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS WONGGEDUKU BARAT
NOMOR : 445/……../01/……./2019
TENTANG
…………………………………………..
UPTD PUSKESMAS WONGGEDUKU BARAT
Mengingat : 1 ……………………………………………………….…………..………..;
2. ……………………………………………………….……………………;
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di :
Pada Tanggal :
NAMA JABATAN,
NAMA LENGKAP
LAMPIRAN KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS
WONGGEDUKU BARAT
NOMOR : ………………………
TENTANG : ……………………….
Ditetapkan di :
Pada Tanggal :
NAMA JABATAN,
NAMA LENGKAP
2. Instruksi;
1) Pengertian
Instruksi adalah naskah yang memuat perintah atau arahan untuk
melakukan pekerjaan atau melaksanakan tugas yang bersifat sangat
penting.
2) Wewenang Penetapan dan Penandatanganan
Pejabat yang berwenang menetapkan dan menandatangani instruksi
adalah pimpinan instansi UPTD Puskesmas.
3) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala instruksi terdiri dari :
(1) kop naskah yang berisi gambar lambang dan tulisan nama dan
logo instansi, yang ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
(2) kata instruksi dan nama jabatan pejabat yang menetapkan, yang
ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
(3) nomor instruksi, yang ditulis dengan huruf capital dan tebal
secara simetris;
(4) kata tentang, yang ditulis dengan huruf kapital secara
simetris;
(5) judul instruksi, yang ditulis dengan huruf kapital secara
simetris;
(6) nama jabatan pejabat yang menetapkan instruksi, yang
ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca
koma secara simetris.
b) Konsiderans
Bagian konsiderans instruksi terdiri dari
(1) kata menimbang, yang memuat latar belakang penetapan
instruksi;
(2) kata mengingat, yang memuat dasar hukum sebagai
landasan penetapan instruksi.
c) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh instruksi memuat substansi Instruksi.
d) Kaki
Bagian kaki instruksi terdiri dari
(1) tempat (kota sesuai dengan alamat instansi) dan tanggal
penetapan instruksi;
(2) nama jabatan pejabat yang menetapkan instruksi, yang ditulis
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda koma;
(3) tanda tangan pejabat yang menetapkan instruksi;
(4) nama lengkap pejabat yang menandatangani instruksi, yang ditulis
dengan huruf kapital, mencantumkan gelar dan NIP.
(5) Stempel instansi.
4) Distribusi dan Tembusan
Instruksi yang telah ditetapkan didistribusikan kepada yang
berkepentingan.
5) Hal yang Perlu Diperhatikan
a) Instruksi merupakan pelaksanaan kebijakan pokok sehingga
instruksi harus merujuk pada suatu peraturan perundang- undangan.
b) Wewenang penetapan dan penandatanganan instruksi tidak dapat
dilimpahkan kepada pejabat lain.
CONTOH FORMAT INSTRUKSI
NOMOR : 445/……………………
TENTANG
………………………………………………………….
KEPALA UPTD PUSKESMAS WONGGEDUKU BARAT
Untuk :
Kesatu : …………………………………………………………………………..
Kedua : …………………………………………………………………………..
Ketiga : …………………………………………………………………………..
Keempat : Melaksanakan instruksi ini dengan penuh tanggung jawab.
Instruksi ………………… ini mulai berlaku pada tanggal dikeluarkan.
Ditetapkan di :
Pada Tanggal :
NAMA JABATAN,
NAMA LENGKAP
Ditetapkan di :
Pada Tanggal :
NAMA JABATAN,
a. Pengertian
Surat kuasa / Pendelegasian wewenang adalah naskah yang berisi
pemberian wewenang kepada badan hukum/kelompok orang/perseorangan
atau pihak lain dengan atas namanya untuk melakukan suatu tindakan
tertentu.
b. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala surat kuasa terdiri dari;
a) kop naskah dinas yang berisi logo dan nama instansi, yang
diletakkan secara simetris dan ditulis dengan huruf kapital;
b) judul surat kuasa;
c) nomor surat kuasa.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat kuasa memuat materi yang
dikuasakan.
3) Kaki
Bagian kaki surat kuasa memuat keterangan tempat, tanggal, bulan,
dan tahun pembuatan serta nama dan tanda tangan para pihak yang
berkepentingan, dan dibubuhi materai.
Nama :.……………………………
NIP : .……………………………
Jabatan : ………………………….…
Alamat : ………………………….…
Untuk …………………………………………………………….…............................
Demikian Surat Kuasa / pendelegasian wewenang ini dibuat untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Puday, …………………
Penerima Kuasa, Pemberi Kuasa,
Tanda Tangan Materai dan Tanda Tangan
5. Surat Perjanjian
Pada hari ini, ……… tanggal …..., bulan ……, tahun …….. bertempat di ……
yang bertanda tangan di bawah ini :
1. ……………… : ………………….selanjutnya disebut sebagai Pihak I
2. ……………… : ………………….selanjutnya disebut sebagai Pihak II
Pasal 2
RUANG LINGKUP KERJA SAMA
…………………………………………………………..……………………………….
Pasal 3
PELAKSANAN KEGIATAN
…………………………………………………………...……………………………...
Pasal 4
PEMBIAYAAN
…………………………………………………………..……………………………...
…………………………………………………………...……………………………..
Pasal 5
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
…………………………………………………………………………………………
….……………………………………………………………………………….……
Pasal 6
LAIN-LAIN
1) Apabila terjadi hal-hal yang di luar kekuasaan kedua belah pihak,
dapat dipertimbangkan kemungkinan perubahan tempat dan waktu
pelaksanaan tugas pekerjaan dengan persetujuan kedua belah pihak.
2) Segala perubahan dan/atau pembatalan terhadap kerja sama ini
akan diatur bersama kemudian oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua.
Pasal 7
PENUTUP
……………………………………………………………………………………….…………
………………………. ……………………..
NIP. ……………………. NIP………………….
6. Surat Keterangan
a. Pengertian
Surat keterangan adalah naskah dinas yang berisi informasi hal atau
seseorang untuk kepentingan kedinasan.
b. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Surat keterangan dibuat dan ditandatangani oleh pejabat sesuai
dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala surat keterangan terdiri dari
a) kop surat keterangan, yang berisi logo dan nama instansi
diletakkan secara simetris dan ditulis dengan huruf kapital;
b) judul surat keterangan di cetak tebal dan di tulis dengan huruf
kapital dan di garis bawah;
c) nomor surat keterangan.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat keterangan memuat pejabat yang
menerangkan dan pegawai yang diterangkan serta maksud dan
tujuan diterbitkannya surat keterangan.
3) Kaki
Bagian kaki surat keterangan memuat keterangan tempat, tanggal,
bulan, tahun, nama jabatan, tanda tangan, dan nama pejabat yang
membuat surat keterangan tersebut. Posisi bagian kaki terletak pada
bagian kanan bawah.
SURAT KETERANGAN…………………………
No : 445/ …………………………..
Nama : .……………………………
NIP : .……………………………
Jabatan : ………………………….…
Puday, ……………………..
Pembuat Keterangan,
Nama Lengkap
NIP…………………………
7. Berita Acara
a. Pengertian
Berita acara adalah naskah dinas yang berisi uraian tentang proses
pelaksanaan suatu kegiatan yang harus ditandatangani oleh para
pihak dan para saksi apabila diperlukan.
b. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala berita acara terdiri dari
a) kop naskah yang berisi logo dan nama instansi
diletakkan secara simetris dan ditulis dengan huruf kapital;
b) judul berita acara dituli dengan huruf capital dan cetak tebal di
garis bawah;
c) nomor berita acara.
2) Batang tubuh
Bagian batang tubuh berita acara terdiri dari
a) tulisan hari, tanggal, dan tahun, serta nama dan jabatan para
pihak yang membuat berita acara;
b) substansi berit acara.
3) Kaki
Bagian kaki berita acara memuat tempat pelaksanaan
penandatanganan nama jabatan/pejabat dan tanda tangan para pihak
dan para saksi apabila diperlukan.
BERITA ACARA
No : ……………………………
Pada hari ini,…..tanggal …., bulan …., tahun ….., kami masing-masing:
1) ……(nama pejabat) …… (NIP dan jabatan), selanjutnya disebut PIHAK
PERTAMA. Dan
2) ..…(pihak lain) …..……..,selanjutnya disebut PIHAK KEDUA, telah
melaksanakan :
a. . …………………………………………………………….
b. ……………………………..
c. dan seterusnya.
Berita acara ini dibuat dengan sesungguhnya berdasarkan ..............................
Dibuat di ……………………..
Mengetahui / Mengesahkan
Nama Jabatan,
Tanda Tangan,
NAMA LENGKAP
8. Surat Pengantar
a. Pengertian
Surat pengantar adalah naskah yang digunakan untuk mengantar /
menyampaikan barang atau naskah.
b. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
c. Surat pengantar dibuat dan ditanda tangani oleh pejabat sesuai
dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.
d. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala surat pengantar terdiri dari :
a) kop naskah dinas;
b) nomor;
c) tanggal;
d) nama jabatan/alamat yang dituju;
e) tulisan surat pengantar yang diletakkan secara simetris.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat pengantar dalam bentuk kolom terdiri dari
a) nomor urut;nn
b) jenis yang dikirim;
c) banyaknya naskah/barang;
d) keterangan.
3) Kaki
Bagian kaki surat pengantar terdiri dari :
a) pengirim yang berada di sebelah kanan, yang meliputi
(1) nama jabatan pembuat pengantar;
(2) tanda tangan;
(3) nama dan NIP;
(4) stempel jabatan/instansi
b) penerima yang berada di sebelah kiri, yang meliputi :
(1) nama jabatan
penerima;
(2) tanda tangan;
(3) nama dan NIP;
(4) cap instansi instansi;
e. Hal yang Perlu Diperhatikan
Surat pengantar dikirim dalam dua rangkap: lembar pertama
untuk penerima dan lembar kedua untuk pengirim.
SURAT PENGANTAR
No. ……………………….
No Dokumen/Barang yang di
Banyaknya Keterangan
. minta/Dikirimkan
Diterima tanggal………………..
Penerima Pengirim
Nama jabatan, Nama jabatan,
a. Pengertian
Notulen adalah naskah yang membuat catatan jalannya acara (kegiatan)
mulai dari pembukaan, pembahasan masalah, sampai dengan
pengambilan keputusan, serta penutupan.
b. Fungsi Notulen
Notula/Notulen merupakan catatan ringkas, padat, sistematis, dari suatu
kegiatan sidang. Fungsi notula/notulen sangatlah penting terhadap
kegiatan rapat tersebut. Karena di dalam notulen/notula semua kegiatan
rapat akan dibuktikan secara tertulis, berikut fungsi notulen :
Berfungsi sebagai bukti tertulis setelah diadakannya rapat/siding
sebagai pengukur sukses atau tidaknya suatu rapat,
sebagai pelaksanaan kegiatan yang dihasilkan dari keputusan
rapat.
c. Susunan
a) Kepala
Kepala notulen merupakan bagian awal dari penulisan notulen. Adapun
kepala notulen berisi tentang :
1) Nama atau tema yang di bahas.
2) Hari dan tanggal acara dilaksanakan
3) Waktu (Jam) pelaksanaan acara
4) Tempal pelaksanaan acara
5) Unsur - unsur yang terlibat dalam acara (Ketua dan wakil ketua,
sekertaris, notulis, peserta.)
b) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh atau isi dari notuen adalah bagian dari notulen
yang berupa hal-hal yang di bahas dan hasil keputusan rapat. Isi
Notulen ditulis agar dapat membedakan dari susunan sistematis.
Susunan sistematika dalam isi notulen dapat dibagi menjadi 4 yaitu ;
1) Kata Pembuka
2) Pembahasan
3) Pembacaan keputusan
4) Waktu (Jam) Penutupan
c) Kaki
Bagian kaki dari notulen terdiri dari :
1) Nama jabatan
2) Tanda tangan
3) Nama pajabat, pangkat, atau NIP.
…………………………….. ……………………………
NIP:
10. Pengumuman
a. Pengertian
Pengumuman adalah naskah yang memuat pemberitahuan yang ditujukan
kepada semua pejabat/pegawai dalam instansi atau perseorangan dan
golongan di dalam atau di luar instansi.
b. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Pengumuman dibuat dan ditandatangani oleh pejabat yang mengumumkan
atau pejabat lain yang ditunjuk.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala pengumuman terdiri dari :
a) kop naskah dinas yang memuat logo dan nama instansi, yang ditulis
dengan huruf kapital secara simetris;
b) tulisan pengumuman dicantumkan di bawah logo instansi, yang
ditulis dengan huruf kapital dan tebal serta bergaris bawah, ditulis
secara simetris dan nomor pengumuman dicantumkan di
bawahnya;
c) kata tentang, yang dicantumkan di bawah pengumuman ditulis
dengan huruf kapital dan tebal, di tulis secara simetris;
d) rumusan judul pengumuman, yang ditulis dengan huruf capital dan
tebal, di tulis secara simetris di bawah tentang.
2) Batang Tubuh
Batang tubuh pengumuman hendaknya memuat
a) alasan tentang perlunya dibuat pengumuman;
b) peraturan yang menjadi dasar pembuatan pengumuman:
c) pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap mendesak.
3) Kaki
Bagian kaki pengumuman terdiri dari :
a) tempat dan tanggal penetapan;
b) nama jabatan pejabat yang menetapkan, yang ditulis dengan
huruf awal kapital, diakhiri dengan tanda baca koma;
c) tanda tangan pejabat yang menetapkan;
d) nama lengkap yang menandatangani, yang ditulis dengan huruf
awal kapital;
e) stempel.
d. Hal yang Perlu Diperhatikan
1) Pengumuman tidak memuat alamat, kecuali yang ditujukan kepada
kelompok/golongan tertentu.
2) Pengumuman bersifat menyampaikan informasi, tidak memuat tata
cara pelaksanaan teknis suatu peraturan.
TENTANG
..............................................................................
…………………………………………………………….…………………….….................
…………………………………………………………………….……….......................................
…………………………………………………………………….…………………….….................
…………………………………………………………….…………………….….................………
…………………………………………………………….…………………….…..................………
…………………………………………………………….…………………….….................………
…………………………………………………….…………………….….......................................
Dikeluarkan di :……………………..
Pada Tanggal : .....................................
Pembuat Keterangan,
Tanda Tangan dan Cap Instansi
Nama Lengkap
11. Formulir
Formulir adalah bentuk pengaturan alokasi ruang atau lembar naskah untuk
mencatat berbagai data dan informasi. Formulir dibuat dalam bentuk kartu
atau lembaran tercetak dengan judul tertentu berisi keterangan yang
diperlukan.
E. Pedoman /Panduan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen pedoman atau panduan
yaitu :
1. Setiap pedoman atau panduan harus dilengkapi dengan peraturan atau
keputusan Kepala Puskesmas untuk pemberlakuan pedoman/ panduan
tersebut.
2. Peraturan Kepala Puskesmas tetap berlaku meskipun terjadi penggantian
Kepala Puskesmas.
3. Setiap pedoman/ panduan sebaiknya dilakukan evaluasi minimal setiap 2-3
tahun sekali.
4. Bila Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Pedoman/ Panduan untuk
suatu kegiatan/ pelayanan tertentu, maka Puskesmasdalam membuat
pedoman/ panduanwajib mengacu pada pedoman/ panduan yang
diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan.
5. Menggunakan Kertas F4, 70 gram, ukuran kertas Legal, margin standart,
bottom 5cm, top 2 cm, left 2,5 cm dan right 2 cm, Font Arial 11, Spasi 1,15.
6. Format baku sistematika pedoman panduan yang lazim digunakan sebagai
berikut :
a. Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum Puskesmas
BAB III Visi, Mis, Falsafah, Nilai dan Tujuan Puskesmas
BAB IV Struktur Organisasi Puskesmas
BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB VI Uraian Jabatan
BAB VII Tata Hubungan Kerja
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB IX Kegiatan Orientasi
BAB X Pertemuan/ Rapat
BAB XI Pelaporan
1) Laporan Harian
2) Laporan Bulanan
3) Laporan Tahunan
b. Format Pedoman Pelayanan Unit Kerja
1) BAB I PENDAHULUAN
a) Latar Belakang
b) Tujuan Pedoman
c) Ruang Lingkup Pelayanan
d) Batasan Operasional
e) Landasan Hukum
2) BAB II STANDAR KETENAGAAN
a) Kualifikasi Sumber Daya Manusia
b) Distribusi Ketenagaan
c) Jadual Kegiatan, termasuk Pengaturan Jaga (Rawat Inap)
3) BAB III STANDAR FASILITAS
a) Denah Ruang
b) Standar Fasilitas
4) BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN
a) Lingk up kegiatan
b) Metode
c) Langkah Kegiatan
5) BAB V LOGISTIK
6) BAB VI KESELAMATAN PASIEN
7) BAB VII KESELAMATAN KERJA
8) BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
9) BAB IX PENUTUP
c. Format Panduan Pelayanan Puskesmas
1) BAB I DEFINISI
2) BAB II RUANG LINGKUP
3) BAB III TATALAKSANA
4) BAB IV DOKUMENTASI
Petunjuk Penulisan
1. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang
masih terkait dengan upaya/ kegiatan
2. Latar belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa program
tersebut disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data-data sehingga alasan
diperlukan program tersebut dapat lebih kuat.
3. Tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan ini adalah merupakan tujuan upaya/ kegiatan. Tujuan umum adalah
tujuan secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan
secara rinci.
4. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan
yang harus dilakukan sehingga tercapainyaa tujuan upaya/ kegiatan
tersebut. Oleh karena itu antara tujuan dan kegiatan harus berkaitan dan
sejalan.
5. Cara melaksanakan kegiatan
Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan kegiatan
pokok dan rincian kegiatan. Metode tersebut bisa antara lain dengan
membentuk tim, melakukan rapat, melakukan audit, dan lain-lain
6. Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untuk
mencapai tujuan-tujuan upaya/ kegiatan
7. Ketentuan Umum
Menggunakan Kertas F4, 70 gram, ukuran kertas Legal, margin standart,
bottom 5cm, top 2 cm, left 2,5 cm dan right 2 cm, Font Arial 11, Spasi 1,15.
Ditetapkan di : Puday
Pada Tanggal :
KEPALA UPTD PUSKESMAS WONGGEDUKU
BARAT,
JUHARTIN
BAB IV
PENUTUP
Prinsip dokumen tata naskah akreditasi adalah “tulis yang dikerjakan dan
kerjakan apa yang tertulis, dan buktikan dengan menelusur bukti dokumen-
dokumennya”. Semoga dalam penerapan tata naskah ini dapat bermanfaat dalam
penyusunan dokumen akreditasi. kebijakan, pedoman/ panduan, standar operasional
prosedur dan program diperlukan komitmen dan juga diperlukan dukungan dan
kerjasama tim yang mampu dokumen akreditasi tersebut.