TENTANG
TATA NASKAH DINAS
PADA RSUD LUKAS ENEMBE
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di Kobakma
Pada Tanggal, 1 Mei 2022
BAB I
SASARAN, AZAS DAN TUJUAN
A. Sasaran
1. Tercapainya kesamaan pengertian, bahasa, dan penafsiran dalam penyelenggaraan tata naskah di
Lingkungan RSUD Lukas Enembe
2. Terwujudnya keterpaduan pengelolaan tata naskah dengan unsur lainnya dalam lingkup administrasi umum
3. Tercapainya kemudahan dalam pengendalian komunikasi tulis
4. Tercapainya penyelenggaraan tata naskah di Lingkungan RSUD Lukas Enembe yang efisien dan efektif
5. Berkurangnya tumpang tindih, salah tafsir dan pemborosan dalam penyelenggaraan tata naskah
B. Azas
Azas naskah dinas adalah pedoman atau acuan dasar mengenai pelaksanaan naskah dinas di lingkungan RSUD
Lukas Enembe, terdiri dari :
1. Azas efisien dan efektif
Dilakukan melalui penyederhanaan dalam penulisan, penggunaan ruang atau lembar naskah dinas,
spesifikasi informasi, serta informasi, serta dalam pengunaan bahasa Indonesia yang baik benar dan lugas
2. Azas Pembakuan
Dilakukan melalui tatacara dan bentuk yang telah dibakukan
3. Azas Akuntabilitas
Penyelenggaraan naskah dinas harus dapat dipertangungjawabkan dari segi isi, format, prosedur,
kewenangan, keabsahan dan dokumentasi
4. Azas Keterkaitan
Naskah dinas diselenggarakan dalam satu kesatuan sistem
5. Azas Kecepatan dan Ketepatan
Yaitu naskah dinas diselenggarakan tepat waktu dan tepat sasaran
6. Azas Keamanan
Yaitu penyelenggaraan naskah dinas harus aman secara fisik dan substansi
C. Tujuan
1. Menciptakan kelancaran komunikasi tertulis yang berhasil guna dan berdaya guna dalam penyelenggaraan
tugas pokok dan fungsi di lingkungan RSUD Lukas Enembe.
2. Tercapainya kesamaan pengertian, bahasa, dan penafsiran dalam penyelenggaraan naskah dinas di
Lingkungan RSUD Lukas Enembe.
3. Terwujudnya keterpaduan pengelolaan naskah dinas dengan unsur lainnya dalam lingkup administrasi
umum.
4. Tercapainya kemudahan dalam pengendalian komunikasi tulis.
5. Tercapainya penyelenggaraan naskah dinas di Lingkungan RSUD Lukas Enembe yang efektif dan efisien.
6. Berkurangnya tumpang tindih, salah tafsir dan pemborosan dalam penyelenggaraan naskah dinas.
BAB II
JENIS, FORMAT DAN TATA CARA PENULISAN NASKAH DINAS
A. Naskah Dinas Arahan
Naskah dinas arahan adalah naskah dinas yang memuat kebijakan pokok atau kebijakan pelaksanaan yang
menjadi pedoman dan dilaksanakan dalam penyelenggaraan tugas dan kegiatan setiap unit kerja dan unit
pelayanan yang berupa produk hukum yang bersifat pengaturan, penetapan, dan penugasan.
1. Naskah Dinas Penetapan (Keputusan)
a. Pengertian
Adalah naskah dinas yang dalam bentuk susunan produk hukum yang bersifat penetapan dan memuat
kebijakan pokok atau kebijakan pelaksanaan yang merupakan penjabaran dari peraturan perundang-
undangan, yaitu kebijakan dalam rangka ketatalaksanaan pelayanan, penyelenggaraan tugas umum dan
pembangunan yang digunakan untuk:
1) Menetapkan/mengubah status kepegawaian/personal/ keanggotaan / material / peristiwa;
2) Menetapkan/ mengubah/ membubarkan suatu kepanitiaan/ tim/komite; dan
3) Menetapkan kewenangan klinik/penugasan klinik/uraian tugas/pelimpahan wewenang.
b. Wewenang Penetapan dan Penandatanganan
3
Pejabat yang berwenang menetapkan dan menandatangani keputusan adalah Pimpinan tertinggi rumah
sakit
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala keputusan terdiri dari:
a) Kop keputusan adalah kop surat rumah sakit;
b) Kata keputusan dan nama jabatan pejabat yang menetapkan, ditulis dengan huruf kapital secara
simetris;
c) Nomor keputusan, ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
d) Kata penghubung tentang, ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
e) Judul keputusan, ditulis dengan huruf kapital secara simetris; dan
f) Nama jabatan pejabat yang menetapkan keputusan, ditulis dengan huruf kapital secara simetris dan
diakhiri dengan tanda baca koma.
2) Konsiderans
Bagian konsiderans keputusan terdiri dari:
a) Kata Menimbang, yaitu konsiderans yang memuat alasan/ tujuan/kepentingan/pertimbangan
tentang perlu ditetapkannya keputusan;
b) Jika konsiderans menimbang memuat lebih dari satu pokok pikiran, tiap-tiap pokok pikiran
dirumuskan dalam rangkaian kalimat yang merupakan kesatuan pengertian;
c) Tiap-tiap pokok pikiran diawali dengan huruf abjad dan dirumuskan dalam satu kalimat yang
diawali dengan kata bahwa dan diakhiri dengan tanda baca titik koma.
d) Kata Mengingat, yaitu konsiderans yang memuat peraturan perundang-undangan sebagai dasar
pengeluaran keputusan;
e) Peraturan perundang – undangan yang digunakan sebagai dasar hukum hanya peraturan perundang
undangan yang tingkatannya lebih tinggi.
f) Peraturan perundang – undangan yang digunakan sebagai dasar hukum hanya peraturan perundang
– undangan yang terkait dengan peraturan yang akan disusun.
g) Jika jumlah peraturan perundang-undangan yang dijadikan dasar hukum lebih dari satu, urutan
pencantuman perlu memperhatikan tata urutan peraturan perundang-undangan dan jika
tingkatannya sama disusun secara kronologis berdasarkan saat pengundangan atau penetapannya.
h) Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, dan Peraturan Presiden perlu dilengkapi dengan
pencantuman Lembaran Negara Republik Indonesia dan Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia yang diletakkan di antara tanda baca kurung.
3) Diktum
Bagian diktum keputusan terdiri dari hal-hal sebagai berikut:
a) Diktum dimulai dengan kata memutuskan yang ditulis dengan huruf kapital dan diikuti kata
menetapkan di tepi kiri dengan huruf awal kapital;
b) Isi keputusan yang ditetapkan dicantumkan setelah kata menetapkan yang ditulis dengan huruf
awal kapital; dan
c) Untuk keperluan tertentu, keputusan dapat dilengkapi dengan salinan dan petikan sesuai dengan
peraturan perundangundangan.
4) Batang Tubuh
a) Isi keputusan diuraikan dengan bilangan bertingkat/diktum kesatu, kedua, ketiga, dan seterusnya;
b) Keputusan dapat dilengkapi dengan lampiran.
5) Kaki
Bagian kaki keputusan ditempatkan di sebelah kanan bawah, yang terdiri dari:
a) Tempat dan tanggal penetapan keputusan;
b) Jabatan pejabat yang menetapkan, yang ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda
baca koma;
c) Tanda tangan pejabat yang menetapkan keputusan;
d) Nama lengkap pejabat yang menandatangani keputusan; dan
d. Pengabsahan
1) Pengabsahan merupakan pernyataan pengesahan bahwa suatu keputusan telah dicatat dan diteliti
sehingga dapat diumumkan dan didistribusikan oleh pejabat yang bertanggung jawab dibidang hukum
atau administrasi umum atau pejabat yang ditunjuk sesuai dengan isi keputusan.
4
2) Pengabsahan dilakukan dengan membubuhkan tandatangan Direktur dan stempel rumah sakit
disebelah kiri tandatangan.
e. Tata Cara Penulisan
1) Ukuran Kertas
Naskah Peraturan menggunakan kertas F4 ukuran 215 x 330 mm dengan jenis kertas HVS putih 70
gram.
2) Penulisan
Setiap naskah peraturan penulisannya menggunakan komputer dengan bentuk huruf Times New
Roman, ukuran 11, spasi 1.15
f. Distribusi
Keputusan yang telah ditetapkan didistribusikan kepada yang berkepentingan.
g. Hal yang Perlu Diperhatikan
Naskah asli peraturan yang di stempel master disimpan oleh Sub Bagian Hukum dan Humas, salinan
berupa softcopy disimpan dalam format PDF dan salinan berupa hardcopy yang didistribusikan didalam
rumah sakit di stempel dokumen terkendali.
KEPUTUSAN DIREKTUR
RSUD LUKAS ENEMBE
NOMOR :.......................................
5
RINCIANKEWENANGAN KLINIK …………………………….. (diisi nama lengkap staf klinis)
1.
2.
3.
Dan seterusnya
DIREKTUR
RSUS LUKAS ENEMBE
URAIAN TUGAS
A. Identitas Pegawai
1.Nama
2.Unit Kerja
3.Jabatan
4.Kualifikasi
B. Tugas Pokok
1. …………………………………………………………………………………….
2. ……………………………………………………………………………………
3. Dan seterusnya
C. Uraian Tugas
1. ………………………………………………………………………………….
2. ………………………………………………………………………………….
3. Dan seterusnya
2. Naskah Dinas Pengaturan
Naskah dinas yang bersifat pengaturan terdiri dari Peraturan Direktur, Instruksi, Pedoman, Panduan, Standar
Prosedur Operasional (SPO), dan Surat Edaran.
a. Peraturan
1) Pengertian
Peraturan adalah naskah dinas yang berlaku dan mengikat secara umum, bersifat mengatur dan memuat
kebijakan pokok.
2) Wewenang Penetapan dan Penandatanganan
Pejabat yang berwenang menetapkan dan menandatangani peraturan adalah pimpinan rumah sakit.
3) Susunan
a) Kepala
(1) Kop Surat Rumah Sakit
(2) Judul peraturan memuat keterangan mengenai jenis, nomor, tahun penetapan, dan nama peraturan.
(3) Nama peraturan dibuat secara singkat dan mencerminkan isi peraturan.
(4) Judul ditulis seluruhnya dengan huruf kapital yang diletakkan di tengah margin, tanpa diakhiri
tanda baca.
6
b) Pembukaan
(1) Nama jabatan pejabat yang menetapkan peraturan ditulis seluruhnya dengan huruf kapital yang
diletakkan di tengah margin dan diakhiri dengan tanda baca koma.
(2) Konsiderans diawali dengan kata Menimbang.
(a) Konsiderans memuat uraian singkat mengenai pokok – pokok pikiran yang menjadi latar
belakang dan alasan pembuatan peraturan
(b) Pokok-pokok pikiran pada konsiderans memuat unsur filosofis, yuridis, dan sosiologis yang
menjadi latar belakang pembuatannya
(c) Jika konsiderans memuat lebih dari satu pokok pikiran, tiap-tiap pokok pikiran dirumuskan
dalam rangkaian kalimat yang merupakan kesatuan pengertian
(d) Tiap-tiap pokok pikiran diawali dengan huruf abjad dan dirumuskan dalam satu kalimat yang
diawali dengan kata bahwa dan diakhiri dengan tanda baca titik koma.
(3) Dasar Hukum diawali dengan kata Mengingat.
(a) Dasar hukum memuat dasar kewenangan pembuatan peraturan
(b) Peraturan perundang – undangan yang digunakan sebagai dasar hukum hanya peraturan
perundang undangan yang tingkatannya lebih tinggi.
(c) Peraturan perundang – undangan yang digunakan sebagai dasar hukum hanya peraturan
perundang – undangan yang terkait dengan peraturan yang akan disusun.
(d) Jika jumlah peraturan perundang-undangan yang dijadikan dasar hukum lebih dari satu, urutan
pencantuman perlu memperhatikan tata urutan peraturan perundang-undangan dan jika
tingkatannya sama disusun secara kronologis berdasarkan saat pengundangan atau
penetapannya.
(e) Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, dan Peraturan Presiden perlu dilengkapi dengan
pencantuman Lembaran Negara Republik Indonesia dan Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia yang diletakkan di antara tanda baca kurung.
(4) Diktum terdiri dari
(a) kata Memutuskan, yang ditulis seluruhnya dengan huruf kapital tanpa spasi di antara suku kata
dan diakhiri dengan tanda baca titik dua serta diletakkan di tangah margin.
(b) kata Menetapkan, yang dicantumkan sesudah kata Memutuskan, disejajarkan ke bawah
dengan kata Menimbang dan Mengingat. Huruf awal kata Menetapkan ditulis dengan huruf
kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik dua.
c) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh peraturan terdiri dari :
(1) Semua substansi Peraturan Direktur yang dirumuskan dalam pasal-pasal.
(2) Substansi peraturan perundang-undangan terdiri dari:
(a) Ketentuan Umum;
(b) Materi Pokok yang diatur;
(c) Ketentuan Sanksi (jika diperlukan);
(d) Ketentuan Peralihan (jika diperlukan); dan
(e) Ketentuan Penutup.
d) Kaki
Bagian kaki peraturan ditempatkan disebelah kanan bawah, yang terdiri dari :
(1) Tempat dan tanggal penetapan peraturan;
(2) Nama jabatan pimpinan rumah sakit yang menetapkan, yang diawali dengan huruf kapital, dan
diakhiri dengan tanda baca koma;
(3) Tandatangan pimpinan rumah sakit yang menetapkan peraturan;
(4) Nama lengkap pimpinan rumah sakit yang menetapkan peraturan.
4) Pengabsahan
a) Pengabsahan merupakan pernyataan pengesahan bahwa peraturan telah dicatat dan diteliti sehingga
dapat diumumkan dan didistribusikan oleh pejabat yang bertanggung jawab dibidang hukum atau
administrasi umum atau pejabat yang ditunjuk sesuai dengan isi keputusan.
b) Pengabsahan dilakukan dengan membubuhkan tandatangan Direktur dan stempel rumah sakit
disebelah kiri tandatangan
5) Tata Cara Penulisan
a) Ukuran Kertas
Naskah Peraturan menggunakan kertas F4 ukuran 215 x 330 mm dengan jenis kertas HVS putih 70
gram.
b) Penulisan
7
Setiap naskah peraturan penulisannya menggunakan komputer dengan bentuk huruf Times New
Roman, ukuran 11, spasi 1.15
6) Distribusi
Peraturan yang telah ditetapkan disampaikan kepada pihak yang berhak secara cepat dan tepat waktu,
lengkap serta aman. Pendistribusian peraturan diikuti dengan tindakan pengendalian.
7) Hal Yang Perlu Diperhatikan
Naskah asli peraturan yang di stempel master disimpan oleh Sub Bagian Hukum dan Humas, salinan
berupa softcopy disimpan dalam format PDF dan salinan berupa hardcopy yang didistribusikan
didalam rumah sakit di stempel dokumen terkendali.
b. Instruksi
1) Pengertian
Instruksi adalah naskah dinas yang memuat perintah berupa petunjuk/arahan tentang pelaksanaan suatu
kebijakan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.
2) Wewenang Penetapan dan Penandatanganan
Pejabat yang berwenang menetapkan dan menandatangani instruksi adalah pimpinan rumah sakit.
3) Susunan
8
a) Kepala
Bagian kepala instruksi terdiri dari :
(1) Kop Instruksi;
(2) Kata instruksi dan nama jabatan pejabat yang menetapkan, yang ditulis dengan huruf kapital secara
simetris;
(3) Nomor instruksi, yang ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
(4) Kata tentang, yang ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
(5) Judul instruksi, yang ditulis dengan huruf kapital secara simetris; dan
(6) Nama jabatan pejabat yang menetapkan instruksi, yang ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri
dengan tanda baca koma secara simetris.
b) Konsideran
Bagian konsiderans instruksi terdiri dari:
(1) Kata Menimbang, yang memuat latar belakang penetapan instruksi; dan
(2) Kata Mengingat, yang memuat dasar hukum sebagai landasan penetapan instruksi.
c) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh instruksi memuat substansi instruksi.
d) Kaki
Bagian kaki instruksi ditempatkan di sebelah kiri bawah, yang terdiri dari:
(1) Tempat dan tanggal penetapan instruksi;
(2) Nama jabatan pejabat yang menetapkan, dan diakhiri dengan tanda koma;
(3) Tanda tangan pejabat yang menetapkan instruksi;
(4) Nama lengkap pimpinan rumah sakit yang menandatangani,
4) Tata Cara Penulisan
a) Ukuran Kertas
Naskah Instruksi menggunakan kertas F4 ukuran 215 x 330 mm dengan jenis kertas HVS putih 70 gram.
b) Penulisan
Setiap naskah Instruksi penulisannya menggunakan komputer dengan bentuk huruf Times New Roman,
ukuran 11, spasi 1.15
5) Distribusi dan Tembusan
Instruksi disampaikan kepada pihak yang berhak secara cepat dan tepat waktu, lengkap serta aman.
Pendistribusian instruksi diikuti dengan tindakan pengendalian.
6) Hal Yang Perlu Diperhatikan
a) Instruksi merupakan pelaksanaan kebijakan pokok sehingga instruksi harus merujuk pada suatu
peraturan perundang – undangan
b) Wewenang penetapan dan penandatanganan instruksi tidak dapat dilimpahkan kepada pejabat lain.
c) Naskah asli instruksi yang di stempel master disimpan oleh Sub Bagian Hukum dan Humas, salinan
berupa softcopy disimpan dalam format PDF dan salinan berupa hardcopy yang didistribusikan didalam
rumah sakit di stempel dokumen terkendali
9
PEMERINTAH KABUPATEN MAMBERAMO TENGAH
RSUD LUKAS ENEMBE
Alamat : Jln. Erry Wunungga, Kobakma, Kabupaten Mamberamo Tengah
Email : rsudmamteng@yahoo.com
Untuk
PERTAMA : ……………………………………………………………………………
KEDUA : ……………………………………………………………………………
Dan seterusnya
Dikeluarkan di : Kobakma
pada tanggal :....bulan... tahun....
DIREKTUR
RSUD LUKAS ENEMBE,
c. Pedoman
1) Jenis
Di RSUD Lukas Enembe Pedoman dapat berupa:
a) Pedoman Pengorganisasian dan Pedoman Pelayanan untuk setiap Instalasi
b) Pedoman Kerja untuk setiap Komite/Tim/Panitia
2) Sistematika
a) Sistematika Pedoman Pengorganisasian:
SAMPUL : halaman paling depan yang berisi judul, logo rumah sakit,
PENGESAHAN : berisi keputusan direktur tentang pemberlakuan Pedoman Pengorganisasian
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum Rumah Sakit
BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan Rumah Sakit
BAB IV Struktur Organisasi Rumah Sakit BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB VI Uraian Jabatan
BAB VII Tata Hubungan Kerja
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB IX Kegiatan Orientasi
BAB X Pertemuan/Rapat
BAB XI Pelaporan
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Triwulan
4. Laporan Tahunan
b) Sistematika Pedoman Pelayanan
SAMPUL : halaman paling depan yang berisi judul, logo rumah sakit, PENGESAHAN : berisi
keputusan direktur tentang pemberlakuan Pedoman HALAMAN JUDUL DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
10
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Ruang Lingkup Pelayanan
D. Batasan Operasional
E. Landasan Hukum
BAB II Standar Ketenagaan
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Pengaturan Jaga
BAB III Standar Fasilitas
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV Tata Laksana Pelayanan
BAB V Logistik
BAB VI Keselamatan Pasien
BAB VII Pengendalian Mutu
BAB IX Penutup
c) Pedoman Kerja
SAMPUL : halaman paling depan yang berisi judul, logo rumah sakit, PENGESAHAN :berisi
keputusan direktur tentang pemberlakuan Pedoman HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
BAB II Latar Belakang
BAB III Tujuan
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
BAB IV Pengertian
(Adalah definisi dari istilah penting dalam pedoman tersebut)
BAB V Kebijakan
(Merupakan kebijakan yang mendasari komite/tim/panitia tersebut)
BAN VI Pengorganisasian
A. Struktur Organisasi
B. Tata hubungan Kerja
BAB VII Kegiatan
(Merupakan kegiatan dalam komite/tim/panitia yang nantinya akan dituangkan dalam program)
BAB VIII Tatalaksana
BAB IX Metode
(Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan)
BAB X Pencatatan dan Pelaporan
A. Pencatatan
B. Pelaporan
C. Alur Laporan
D. Alur Feedback
BAB XI Monitoring dan Evaluasi
BAB XII Penutup
3) Hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan pedoman adalah:
a) Setiap pedoman harus dilengkapi dengan Keputusan Direktur untuk pemberlakuannya
b) Setiap pedoman dilakukan evaluasi minimal setiap 3 tahun sekali
c) Bila Kementerian Kesehatan sudah menerbitkan pedoman untuk suatu kegiatan/pelayanan tertentu, maka
pedoman yang disusun oleh Rumah Sakit wajib mengacu pada pedoman yang diterbitkan oleh Kementerian
Kesehatan Tersebut
d) Untuk keseragaman tata naskah dinas, penulisan naskah pedoman menggunakan kertas F4 ukuran 215 x
330 mm dengan jenis kertas HVS putih 70 gram
e) Setiap naskah pedoman penulisannya menggunakan komputer dengan bentuk huruf Times New Roman
ukuran 11
f) Untuk keserasian dan kerapihan bentuk panduan , perlu ditetapkan ruang tepi (margin) sebagai berikut :
Margin atas : 1,5 cm
11
Margin kiri : 2 cm
Margin bawah : 1,5 cm
Margin kanan : 1,5 cm
Spacing : 1,15 lines
Before : 0 pt
After : 0 pt
g) Nomor halaman diketik di pojok kanan bawah ukuran 10 pt
h) Judul Bab ditulis dengan huruf kapital dan bold
i) Judul sub bab ditulis dengan huruf kapital hanya pada awal kata dan bold
j) Setiap kata asing dicetak miring
k) Penomoran sub bab :
A. Xxxxxxxxxxx
1. Xxxxxxxxx
a. Xxxxxxxxx
1) Xxxxxxxxx
a) Xxxxxxxxx
(1) Xxxxxxxxx
(a) Xxxxxxxxx
l) Sampul/cover dibuat dengan mencantumkan logo Rumah Sakit dan Judul Naskah
Nama Instalasi/Komite/Tim/Panitia
d. Panduan
1) Sistematika
SAMPUL : halaman paling depan yang berisi judul, logo rumah sakit,
PENGESAHAN : berisi keputusan direktur tentang pemberlakuan Pedoman
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I Definisi
BAB II Kebijakan
BAB III Ruang Lingkup
BAB IV Tata Laksana
BAB V Dokumentasi
Sistematika panduan diatas bukanlah baku tetapi bisa ditambahkan sesuai dengan materi/isi panduan
12
2) Tata cara penulisan :
a) Ukuran Kertas
Untuk keseragaman tata naskah dinas, penulisan naskah panduan menggunakan kertas F4 ukuran 215 x 330
mm dengan jenis kertas HVS putih 70 gram.
b) Penulisan
(1) Setiap naskah panduan penulisannya menggunakan komputer dengan bentuk huruf Times New Roman
ukuran 11
(2) Untuk keserasian dan kerapihan bentuk panduan , perlu ditetapkan ruang tepi (margin) sebagai berikut :
Margin atas : 1,5 cm
Margin kiri : 2 cm
Margin bawah : 1,5 cm
Margin kanan : 1,5 cm
Spacing : 1,15 lines
Before : 0 pt
After : 0 pt
(3) Nomor halaman diketik di pojok kanan bawah ukuran 10 pt
(4) Judul Bab ditulis dengan huruf kapital dan bold
(5) Judul sub bab ditulis dengan huruf kapital hanya pada awal kata dan bold
(6) Kata-kata asing dicetak miring
(7) Penomoran sub bab :
A. Xxxxxxxxxxx
1. Xxxxxxxxx
a. Xxxxxxxxx
1) Xxxxxxxxx
a) Xxxxxxxxx
(1) Xxxxxxxxx
(a) Xxxxxxxxx
3) Hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan panduan adalah:
a) Setiap panduan harus dilengkapi dengan Keputusan Direktur untuk pemberlakuannya
b) Setiap panduan dilakukan evaluasi minimal setiap 3 tahun sekali
PANDUAN
JUDUL PANDUAN
13
FORMAT PANDUAN PRAKTEK KLINIK (PPK)
LOGO RS JUDUL PPK
1. Definisi
2. Anamnesis
3. Pemeriksaan Fisik
4. Diagnosis
5. Diagnosis Kerja
6. Diagnosis Banding
7. Pemeriksaan Penunjang
8. Terapi
9. Edukasi
10. Prognosis
11. Tingkat Evidens
12. Tingkat Rekomendasi
13. Kepustakaan
1. Definisi
2.Dasar Data Pengkajian Keperawatan
3. Diagnosa Keperawatan
4. Nursing Out Come
5. Intervensi Keperawatan
6. Informasi Edukasi
7. Discharge Planning
8. Evaluasi
9. Penelaah Kritis
10. Kepustakaan
1. Definisi
2. Asesmen Kefarmasian
3. Identifikasi DRP
4. Intervensi Farmasi
5. Monitoring dan Evaluasi
6. Edukasi dan Informasi
7. Penelaah Kritis
8. Indikator
9. Kepustakaan
1. Definisi
2. Asesmen
3. Biokimia
4. Klinis/Fisik
5. Riwayat Makan
6. Riwayat Personal
14
7. Diagnosa Gizi
8. Intervensi Gizi
9. Monitoring dan Evaluasi
10. Re – asesmen
11. Target yang akan dicapai
12. Kepustakaan
Hal – hal lain dalam penyusunan PPK<PAK< PAKf dan PAG diatur dalam panduan tersendiri.
15
Bawah : 1,5 cm
Kanan : 1,5 cm
Spacing 1,15
Before : 0 pt
After : 0 pt
c) Hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan SPO adalah:
(1) Evaluasi terhadap SPO dilaksanakan sesuai kebutuhan dan paling lambat 3 tahun sekali
(2) Perbaikan/revisi SPO bisa sebagian atau keseluruhan
(3) Perbaikan/revisi perlu dilakukan bila :
(a) Alur di SPO sudah tidak sesuai dengan keadaan yang ada
(b) Adanya perkembangan IPTEK sehingga merubah tatalaksana
(c) Adanya perubahan organisasi atau kebijakan baru
(d) Adanya perubahan fasilitas
(4) Apabila isi SPO masih sesuai maka tidak perlu di lakukan revisi bila terjadi pergantian Direktur Rumah Sakit
Berdasarkan sifat kegiatannya SPO di RSUD Lukas Enembe dikatagorikan ke dalam dua jenis yaitu SPO Teknis
dan SPO Administratif/SPO alur.
SPO Teknis disusun untuk prosedur yang pelaksananya hanya satu orang, sedangkan SPO Administratif/SPO alur
adalah untuk prosedur yang dalam pelaksanaannya melibatkan beberapa pelaksana dari bagian/unit yang berbeda
JUDUL SPO
16
(b) Nomor SPO AP (sesuai dengan tata penomoran pada SPO Teknis)
(c) Tanggal pembuatan
(d) Tanggal revisi, diisi tanggal SPO direvisi atau tanggal rencana
diperiksa kembali SPO yang bersangkutan
(e) Tanggal efektif
(f) Pengesahan: oleh direktur Rumah Sakit . Item pengesahan berisi
nomenklatur jabatan, tanda tangan, nama pejabat yang disertai
dengan NIP/NIK serta stempel/cap instansi
(g) Judul SPO AP
(h) Dasar Hukum, berupa peraturan perundang-undangan yang
mendasari prosedur yang di buat menjadi SPO beserta aturan
pelaksanaannya.
(i) Keterkaitan memberikan penjelasan mengenai keterkaitan
prosedur yang distandarkan dengan prosedur lain yang
distandarkan (SPO lain yang terkait secara langsung dalam proses
pelaksanaan kegiatan dan menjadi bagian dari kegiatan tersebut).
(j) Peringatan memberikan penjelasan mengenai kemungkinan yang terjadi ketika prosedur
dilaksanakan atau tidak dilaksanakan. Peringatan memberikan indikasi berbagai permasalahan
yang mungkin muncul dan berada di luar kendali pelaksana ketika prosedur dilaksanakan, serta
berbagai dampak lain yang ditimbulkan. Dalam hal ini dijelaskan pula bagaimana cara
mengatasinya bila diperlukan. Umumnya menggunakan kata peringatan,
(k) Kualifikasi pelaksana menjelaskan tentang kualifikasi pelaksana yang dibutuhkan dalam
melaksanakan perannya pada prosedur yang distandarkan
(l) Peralatan dan perlengkapan menjelaskan tentang daftar peralatan utama (pokok) dan perlengkapan
yang dibutuhkan yang terkait secara langsung dengan prosedur
(m) Pencatatan dan Pendataan, memuat berbagai hal yang perlu didata dan dicatat oleh pejabat
tertentu. Dalam kaitan ini, perlu dibuat formulir-formulir tertentu yang akan diisi oleh setiap
pelaksana yang terlibat dalam proses. Setiap pelaksana yang ikut berperan dalam proses,
diwajibkan untuk mencatat dan mendata apa yang sudah dilakukannya, dan memberikan
pengesahan bahwa langkah yang ditanganinya dapat dilanjutkan pada langkah selanjutnya.
Pendataan dan pencatatan akan menjadi dokumen yang memberikan informasi penting mengenai
“apakah prosedur telah dijalankan dengan benar”.
(2) Bagian flowchart merupakan uraian mengenai langkah-langkah prosedur kegiatan beserta baku mutu
dan keterangan yang diperlukan. Bagian ini menggunakan simbol – simbol sebagai berikut :
(a) Simbol Kapsul/Terminator ( ) untuk mendeskripsikan kegiatan mulai dan berakhir;
(b) Simbol Kotak/Process ( ) untuk mendeskripsikan proses atau kegiatan
eksekusi;
(c) Simbol Belah Ketupat/Decision ( ) untuk mendeskripsikan kegiatan pengambilan keputusan;
(d) Simbol Anak Panah/Panah/Arrow ( ) untuk mendeskrpsikan arah kegiatan (arah proses
kegiatan);
(e) Simbol Segilima/Off – Page Connector ( ) untuk men-deskripsikan hubungan antar simbol
yang berbeda halaman.
b) Tata cara penulisan
(1) Ukuran kertas
Untuk keseragaman tata naskah dinas, penulisan naskah SPO menggunakan kertas F4 ukuran 215 x
330 mm dengan jenis kertas HVS putih 70 gram.
(2) Penulisan
- Setiap naskah SPO penulisannya menggunakan komputer dengan bentuk huruf Times New
roman, untuk judul SPO dan kata Standar Operasional Prosedur menggunakan huruf ukuran 14
dan bold, sedangkan yang lainnya menggunakan huruf ukuran 11
- Untuk keserasian dan kerapihan bentuk panduan , perlu ditetapkan ruang tepi (margin) sebagai
berikut :
Atas : 1,5 cm
Kiri : 2 cm
Bawah : 1,5 cm
Kanan : 1,5 cm
Spacing 1,15
Before : 0 pt
17
After : 0 pt
…….Nama jelas…….
Pangkat
NIP
JUDUL SPO
DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA
1.Undang-Undang 1. Memiliki kemampuan ………..
]2.Peraturan Pemerintah 2. Mengetahui tugas dan fungsi mekanisme …..
3.Peraturan Pemerintah
Daerah
KETERKAITAN PENCATATAN DAN PENDATAAN
1. SPO ………… 1. Lembar kerja/RKA
2. SPO ………… 2. TOR
3. Komputer/printer/scanner
4. Jaringan internet
5. dll
PERINGATAN
Apabila kegiatan dalam SPO Disimpan sebagai data elektronik dan manual
terlambat di
buat/dilaksanakan maka
kegiatan berikutnya akan
tertunda
18
4 Menyusun laporan Konsep 1 hari Draft
dan menyerahkan laporan laporan,
kepada kabid disposisi
5 Memeriksa laporan tidak Draft laporan 1 jam Laporan,
jika setuju bukti
menandatangani, dokumentasi
jika tidak setuju
dikembalikan
kepada kasie untuk
diperbaiki
f. Surat Edaran
1) Pengertian Surat edaran adalah naskah dinas yang memuat pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap
penting dan mendesak.
2) Wewenang Penetapan dan Penandatanganan
Kewenangan untuk menetapkan dan menandatangani surat edaran adalah pimpinan tertinggi lembaga, dapat
dilimpahkan kepada pimpinan sekretariat lembaga atau pejabat yang ditunjuk sesuai dengan substansi surat
edaran.
3) Kata Yth., yang diikuti oleh nama pejabat yang dikirimi surat edaran;
4) Tulisan surat edaran ditulis dengan huruf kapital serta nomor surat edaran di bawahnya secara simetris
5) Kata tentang, yang dicantumkan di bawah kata surat edaran ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
6) rumusan judul surat edaran, yang ditulis dengan huruf kapital secara simetris di bawah kata tentang;
7) Isi edaran mengenai hal tertentu yang dianggap mendesak;
8) Kaki Bagian kaki surat edaran ditempatkan di sebelah kanan yang terdiri dari:
a) tempat dan tanggal penetapan;
b) nama jabatan pejabat penanda tangan, yang ditulis dengan huruf kapital, diakhiri dengan tanda baca
koma;
c) tanda tangan pejabat penanda tangan;
d) nama lengkap pejabat penanda tangan; dan
e) stempel rumah sakit
9) ukuran
menggunakan kertas A4 ukuran 210 x 297 mm dengan jenis kertas HVS putih 70 gram. Ukuran tulisan 11
19
PEMERINTAH KABUPATEN MAMBERAMO TENGAH
RSUD LUKAS ENEMBE
Alamat : Jln. Erry Wunungga, Kobakma, Kabupaten Mamberamo Tengah
Email : rsudmamteng@yahoo.com
SURAT EDARAN
NOMOR …………….
TENTANG
…………………………………………………....................
…………………………………………………................
………………………………...................
Direktur
RSUD Lukas Enembe,
…………..Nama Direktur…………
Jabatan
NIP
g. Program
Program disusun setiap tahun dan diberlakukan pada awal tahun
1) Program Unit Kerja/Unit Pelayanan/Instalasi
a) Sistematika
SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
BAB I Pendahuluan
BAB II Latar Belakang
BAB III Tujuan
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
BAB IV Kegiatan Pokok & Rincian Kegiatan
A. Kegiatan Pokok Unit Pelayanan
1. Pelayanan di Instalasi tersebut
2. SDM
a. Kebutuhan SDM (rekrutmen)
b. Orientasi
c. Pendidikan dan Pelatihan
d. Evaluasi Kinerja
3. Fasilitas
a. Pemeliharaan
b. Kalibrasi
c. Penggantian/Penambahan
20
4. Pengembangan Pelayanan
5. Kegiatan Peningkatan Mutu (di Instalasi tersebut)
6. Kegiatan Keselamatan Pasien (di Instalasi tersebut)
7. Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (di Instalasi
tersebut)
8. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (di Instalasi tersebut)
9. Manajemen Risiko (di Instalasi tersebut)
B. Rincian Kegiatan
BAB V Cara Melaksanakan Kegiatan
BAB VI Sasaran
BAB VII Skedul (jadwal) Pelaksanaan Kegiatan (dibuat dalam bentuk
tabel)
BAB VIII Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan & Pelaporannya (dari skedul
pada BAB VII)
BAB IX Pencatatan, Pelaporan & Evaluasi Kegiatan
BAB X Penutup
b) Petunjuk Penyusunan
BAB I Pendahuluan :
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang masih terkait dengan
program.
BAB II Latar Belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa program tersebut disusun.
Sebaiknya dilengkapi dengan data-data sehingga alasan diperlukan program tersebut dapat lebih
kuat.
BAB III Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
Tujuan disini adalah merupakan tujuan program. Tujuan umum adalah tujuan secara garis
besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan secara rinci.
BAB IV Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan
sehingga tercapainya program tersebut. Karena itu antara tujuan dan kegiatan harus berkaitan dan
sejalan.
BAB V Cara Melaksanakan Kegiatan
Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan kegiatan pokok dan rincian
kegiatan.
BAB VI Sasaran
Sasaran program adalah target per tahun yang spesifik dan terukur untuk mencapai tujuan-tujuan
program.
BAB VII Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Jadwal adalah merupakan perencanaan waktu melaksanakan langkah-langkah kegiatan program
dalam kurun waktu tertentu
BAB VIII Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Adalah evaluasi dari skedul (jadwal ) kegiatan. Skedul (jadwal)
tersebut akan dievaluasi setiap berapa bulan sekali (kurun waktu tertentu), sehingga bila dari
evaluasi diketahui ada pergeseran jadwal atau penyimpangan jadwal maka dapat segera diperbaiki
sehingga tidak mengganggu program secara keseluruhan. Karena itu, yang ditulis adalah kapan
(setiap kurun waktu berapa lama) evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dan siapa yang
melakukan.
Pelaporan Adalah bagaimana membuat laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut. Dan kapan
laporan tersebut harus dibuat. Jadi yang harus ditulis di dalam program adalah cara atau bagaimana
membuat laporan evaluasi dan kapan laporan tersebut harus dibuat dan ditujukan kepada siapa.
BAB IX Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan adalah catatan kegiatan, karena itu yang ditulis di dalam program adalah bagaimana
melakukan pencatatan kegiatan atau membuat dokumentasi kegiatan
Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan kurun waktu (kapan) laporan harus
diserahkan serta kepada siapa saja laporan tersebut harus ditujukan.
Evaluasi kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan program secara menyeluruh. Jadi yang ditulis di
dalam krangka acuan bagaimana melakukan evaluasi dan kapan evaluasi harus dilakukan.
c) Tata Cara Penulisan
21
(1) Ukuran Kertas
Untuk keseragaman tata naskah dinas, penulisan naskah program menggunakan kertas F4 ukuran 215
x 330 mm dengan jenis kertas HVS putih 70 gram.
(2) Penulisan
(a) Setiap naskah program penulisannya menggunakan komputer
dengan bentuk huruf Times New Roman ukuran 11
(b) Untuk keserasian dan kerapihan bentuk program , perlu
ditetapkan ruang tepi (margin) sebagai berikut :
Margin atas : 1,5 cm
Margin kiri : 2 cm
Margin bawah : 1,5 cm
Margin kanan : 1,5 cm
Spacing : 1,15 lines
Before : 0 pt
(c) Nomor halaman diketik di pojok kanan bawah ukuran 10 pt
(d) Judul Bab ditulis dengan huruf kapital dan bold
(e) Judul sub bab ditulis dengan huruf kapital hanya pada awal kata
dan bold
(f) Kata-kata asing dicetak miring
(g) Penomoran sub bab :
A. Xxxxxxxxxxx
1. Xxxxxxxxx
a. Xxxxxxxxx
1) Xxxxxxxxx
a) Xxxxxxxxx
(1) Xxxxxxxxx
(a) Xxxxxxxxx
d) Pengesahan
Program Instalasi/Unit Kerja/Unit Pelayanan disahkan oleh Kasubag yang membawahi
2) Program Komite/Tim/Panitia
a) Sistematika
SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
BAB I Pendahuluan
BAB II Latar Belakang
BAB III Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
BAB IV Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
BAB V Cara Melaksanakan Kegiatan
BAB VI Sasaran
BAB VII Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
BAB VIII Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
BAB IX Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
BAB X Penutup
b) Tata cara penulisan
(1) Ukuran Kertas
Untuk keseragaman tata naskah dinas, penulisan naskah program menggunakan kertas F4 ukuran 215
x 330 mm dengan jenis kertas HVS putih 70 gram.
(2) Penulisan
(a) Setiap naskah program penulisannya menggunakan komputer
dengan bentuk huruf Times New Roman ukuran 11
(b) Untuk keserasian dan kerapihan bentuk program , perlu
ditetapkan ruang tepi (margin) sebagai berikut :
Margin atas : 1,5 cm
Margin kiri : 2 cm
Margin bawah : 1,5 cm
Margin kanan : 1,5 cm
Spacing : 1,15 lines
Before : 0 pt
22
After : 0 pt
(c) Nomor halaman diketik di pojok kanan bawah ukuran 10 pt
(d) Judul Bab ditulis dengan huruf kapital dan bold
(e) Judul sub bab ditulis dengan huruf kapital hanya pada awal kata
dan bold
(f) Kata-kata asing dicetak miring
(g) Penomoran sub bab :
A. Xxxxxxxxxxx
1. Xxxxxxxxx
a. Xxxxxxxxx
1) Xxxxxxxxx
a) Xxxxxxxxx
(1) Xxxxxxxxx
(a) Xxxxxxxxx
c) Pengesahan
(1) Program Komite disahkan oleh Direktur Rumah Sakit
(2) Program Diklat dan program PMKP rumah sakit disahkan oleh Dewan
Pengawas dan Direktur rumah sakit
PROGRAM
Tanggal Berlaku :
Disetujui Oleh Disusun Oleh
JUDUL PROGRAM
( Nama Unit dan Periode Program
Tandatangan )
Tandatangan
(.......namalengkap.........) (........namalengkap............)
Jabatan Jabatan
Nomor Salinan :
h. Laporan
Laporan dibuat sesuai dengan jadwal penyusunan laporan yang
ditetapkan dalam Pedoman Pengorganisasian atau Pedoman Kerja
1) Sistematika
SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
23
BAB I Pendahuluan
BAB II Latar Belakang
BAB III Tujuan
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
BAB IV Kegiatan (sesuai dengan program) BAB V Pembahasan
A. Hasil Kegiatan dan Analisa
B. Rencana Perbaikan dan Tindak Lanjut (dengan PDSA)
C. Rekomendasi
BAB VI Penutup
2) Tata Cara Penulisan
a) Ukuran Kertas
Untuk keseragaman tata naskah dinas, penulisan naskah laporan menggunakan kertas F4 ukuran 215 x
330 mm dengan jenis kertas HVS putih 70 gram.
b) Penulisan
(1) Setiap naskah laporan penulisannya menggunakan komputer dengan bentuk huruf Time News Roman
ukuran 11
(2) Untuk keserasian dan kerapihan bentuk pedoman , perlu ditetapkan ruang tepi (margin) sebagai
berikut :
Margin atas : 1,5 cm
Margin kiri : 2 cm
Margin bawah : 1,5 cm
Margin kanan : 1,5 cm
Spacing : 1,15 lines
Before : 0 pt
After : 0 pt
(3) Nomor halaman diketik di pojok kanan bawah ukuran 10 pt
(4) Judul Bab ditulis dengan huruf kapital dan bold
(5) Judul sub bab ditulis dengan huruf kapital hanya pada awal kata dan bold
(6) Kata-kata asing dicetak miring
(7) Penomoran sub bab :
A. Xxxxxxxxxxx
1. Xxxxxxxxx
a. Xxxxxxxxx
1) Xxxxxxxxx
a) Xxxxxxxxx
(1) Xxxxxxxxx
3) Pengesahan
a) Laporan Instalasi/Unit Kerja/Unit Pelayanan disahkan oleh Kasubag yang membawahi
b) Laporan Komite disahkan oleh Direktur Rumah Sakit
c) Laporan Diklat dan program PMKP rumah sakit disahkan oleh Dewan Pengawas dan Direktur rumah sakit
FORMAT HALAMAN PENGESAHAN
24
LAPORAN
LAPORAN
(Nama Unit dan Periode Laporan)
Tanggal Berlaku :
Disetujui Oleh Disusun Oleh
Tandatangan Tandatangan
(.......namalengkap.........) (........nama
lengkap............)
Jabatan Jabatan
Nomor Salinan :
25
NIP : 19790721 200909 1 001
Pangkat/Gol. : III/d
Jabatan : Direktur RSUD Lukas Enembe
Memerintahkan kepada :
Nama : dr. Marlien Diana Mohede
NIP : 19830115 201508 2 001
Pangkat/Gol. : /IIIb
Jabatan : Kasubag Pelayanan Medis
Nama Jelas
NIP
Dikeluarkan di : ………………………
Pada Tanggal : …………………......
Direktur
RSUD Lukas Enembe
......Nama Direktur…
NIP
Pangkat
Halaman belakang
B. Naskah Dinas Khusus
26
I. Berangkat dari :
Ke
Pada tanggal :
II. Tiba di : Berangkat dari :
Pada tanggal : Ke :
Kepala : Pada tanggal :
Kepala :
III. Tiba di : Berangkat dari :
Pada tanggal : Ke :
Kepala : Pada tanggal :
Kepala :
IV. Tiba di : Berangkat dari :
Pada tanggal : Ke :
Kepala : Pada tanggal :
Kepala :
V. Tiba di (tempat : Telah diperiksa, dengan keterangan bahwa
Kedudukan ) perjalanan tersebut atas perintahnya dan semata- 1. Surat
Pada tanggal : mata untuk kepentingan jabatan dalam waktu yang
sesingkat - singkatnya
VI. CATATAN LAIN-LAIN
VII. PERHATIAN : PPK yang menerbitkan SPD, pegawai yang melakukan perjalanan dinas, para
pejabat yang mengesahkan tanggal berangkat / tiba, serta bendahara pengeluaran bertanggung
jawab berdasarkan peraturan - peraturan keuangan negara apabila negara menderita rugi akibat
kesalahan, kelalaian, dan kealpaannya.
…………..Nama Direktur…………
Nama Jelas Jabatan
Pangkat NIP
NIP
Saksi-Saksi
1. ……….(tandatangan)
2. ………(tandatangan )
3. dst
DENGAN
TENTANG
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Pada hari ini ......, tanggal ...., bulan ......., Tahun ........... bertempat di Kobakma, kami yang bertanda
tangan dibawah ini :
1. Nama lengkap pihak luar : ………….(diisi nama lengkap pihak luar yang
rumah sakit yang menandatangani perjanjian), dalam hal ini bertindak
menandatangani perjanjian untuk dan atas nama…… (nama perusahaan/badan
usaha yang diwakili), berkedudukan di ……… (alamat
lengkap perusahaan/badan usaha),Telp
28
……………….., selanjutnya disebut PIHAK
PERTAMA
2. Nama lengkap Direktur RSUD : Direktur RSUD Lukas Enembe, dalam hal ini
Lukas Enembe bertindak untuk dan atas nama Direktur RSUD Lukas
Enembe, berkedudukan di Jalan R.A Kartini No. 133
Telp ( 0361 ) 222141, 222412, 234532, selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya disebut PARA PIHAK, sepakat untuk membuat
Perjanjian Kerjasama tentang ………………………………..dengan ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
DASAR KESEPAKATAN
(Disebutkan Undang-Undang/peraturan yang melandasi kesepakatan)
1. ………………………………………………………………………………………………..;
2. dan seterusnya;
Pasal 2
PENGERTIAN
Memuat definisi/pengertian dari istilah-istilah yang ada dalam perjanjian
Pasal 3 TUJUAN
Memuat tujuan diadakannya perjanjian kerjasama
Pasal 6 PROSEDUR
Memuat prosedur-prosedur dalam perjanjian kerjasama
Pasal 8
BERAKHIRNYA KERJA SAMA
Memuat aturan-aturan yang mengakibatkan berakhirnya kerjasama
Pasal 10 PENUTUP
Perjanjian kerjasama ini dibuat dan di tandatangani diKobakma pada hari, tanggal, bulan dan tahun
sebagaimana disebutkan pada awal perjanjian kerjasama ini dalam rangkap 2 (dua) masing - masing
sama bunyinya, bermaterai cukup dan memiliki kekuatan hukum yang sama untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
29
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
DIREKTUR …………………..
RSUD LUKAS ENEMBE
………..Nama Direktur…………
Pangkat Nama Lengkap
NIP
DENGAN
TENTANG
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Pada hari ini…………, tanggal………, bulan…………., Tahun ……….. bertempat diKobakma, kami
yang bertandatangan di bawah ini :
1. Nama lengkap Direktur RSUD Lukas Direktur RSUD Lukas Enembe, dalam hal ini
Enembe bertindak untuk dan atas nama Direktur RSUD
Lukas Enembe, berkedudukan di Kobakma
PIHAK PERTAMA
2. Nama lengkap pihak luar rumah sakit ………….(diisi nama lengkap pihak luar yang
yang menandatangani perjanjian menandatangani perjanjian), dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama…… (nama
perusahaan/badan usaha yang diwakili),
berkedudukan di ……… (alamat lengkap
perusahaan/badan usaha), Telp
……………….., selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya disebut PARA PIHAK, sepakat untuk
mengikatkan diri kedalam Kesepakatan Bersama membuat Kesepakatan Bersama tentang ………..
…………………….. dengan ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
DASAR KESEPAKATAN
(1) ................................................................................................................................ ;
(2) Dan seterusnya;
Tambahkan Peraturan Perundang-undangan yang terkait dengan kerjasama yang akan dilaksanakan
ditulis sesuai hirarki peraturan perundang-undangan
Pasal 2
TUJUAN
Kesepakatan Bersama ini bertujuan untuk meningkatkan dan membina hubungan kelembagaan antara
PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA dalam bidang ...................
Pasal 3
RUANG LINGKUP
Kesepakatan Bersama ini meliputi : (apa yang menjadi ruang lingkup kesepakatan tersebut)
30
1. ……………………………………………………………………………………………
2. Dan seterusnya
Pasal 4
PELAKSANAAN
Kesepakatan Bersama ini ditindaklanjuti dengan perjanjian Kerjasama
Pasal 5
PENUTUP
Kesepakatan Bersama ini dibuat dan ditandatangani diKobakma pada hari, tanggal, bulan dan tahun
sebagaimana disebutkan pada awal Kesepakatan Bersama dalam rangkap 3 (tiga), masing-masing sama
bunyinya, bermeterai cukup pada rangkap pertama dan kedua sebagai naskah asli serta semua rangkap
mempunyai kekuatan hukum yang sama sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK.
………..Nama Direktur………….
Pangkat Nama Lengkap
NIP
2. Surat Kuasa
a. Pengertian
Surat kuasa adalah naskah dinas yang berisi pemberian wewenang kepada badan hukum/kelompok orang/
perseorangan atau pihak lain dengan atas namanya untuk melakukan suatu tindakan tertentu dalam rangka
kedinasan; dan
b. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala surat kuasa terdiri dari kop surat, judul surat kuasa dan nomor surat kuasa.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat kuasa memuat materi yang dikuasakan.
3) Kaki
Bagian kaki surat kuasa memuat keterangan tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan serta nama dan
tanda tangan para pihak yang berkepentingan, dan dibubuhi meterai
FORMAT NASKAH SURAT KUASA
31
PEMERINTAH KABUPATEN MAMBERAMO TENGAH
DINAS KESEHATAN
RSUD LUKAS ENEMBE
Alamat : Jln. Erry Wunungga, Kobakma, Kabupaten Mamberamo Tengah
Telepon : 081248846183Email : rsudmamteng@yahoo.com
SURAT KUASA
Nomor ………………..
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama :
Alamat :
Jabatan :
MEMBERI KUASA
Kepada : 3.
Nama : Berita
Alamat : Acara
Jabatan : a.
NIP :
Untuk :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………
Demikian surat kuasa ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Tempat, Tanggal, Bulan, dan Tahun
Yang diberi kuasa Yang member kuasa
Jabatan Direktur
Materai Rumah sakit Umum DaerahKobakma
32
PEMERINTAH KABUPATEN MAMBERAMO TENGAH
RSUD LUKAS ENEMBE
Alamat : Jln. Erry Wunungga, Kobakma, Kabupaten Mamberamo Tengah
Email : rsudmamteng@yahoo.com
BERITA ACARA
NOMOR : ..................
Pada hari ini, ................. tanggal............Bulan .............Tahun........kami yang bertandatangan di bawah ini,
masing-masing :
1. Nama :
Jabatan :
Bertindak untuk dan atas nama …………………………….., selanjutnya disebut
PIHAK PERTAMA
2. Nama :
Jabatan :
Bertindak untuk dan atasnama ………………………………, selanjutnya disebut
PIHAK KEDUA
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
Berita acara ini dibuat dengan sesungguhnya dalam rangkap…..untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya
Dibuat di
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
Mengetahui
……………………………..
(NAMA JELAS)
4. Surat Keterangan
a. Pengertian
Surat keterangan adalah naskah dinas yang berisi informasimengenai hal, peristiwa, atau tentang seseorang
untuk kepentingan kedinasan.
b. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Surat keterangan dibuat dan ditandatangani oleh pejabat atau staf klinis yang sesuai dengan tugas,
wewenang, dan tanggung jawabnya.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala surat keterangan terdiri dari :
a) Kop surat keterangan;
Adalah kop surat rumah sakit
b) Judul surat keterangan;
Judul surat keterangan sesuai dengan peruntukan surat keterangan tersebut
c) Nomor surat keterangan.
Nomor surat keterangan teregistrasi ditempat surat keterangan tersebut dikeluarkan
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat keterangan memuat pejabat yang menerangkan mengenai sesuatu hal,
peristiwa, atau tentang seseorang yang diterangkan, maksud dan tujuan diterbitkannya surat keterangan.
3) Kaki
Bagian kaki surat keterangan memuat keterangan tempat, tanggal, bulan, tahun, nama jabatan, tanda
tangan, dan nama pejabat yang membuat surat keterangan tersebut. Posisi bagian kaki terletak pada
bagian kanan bawah.
ukuran
menggunakan kertas F4 ukuran 215 x 330 mm dengan jenis kertas HVS putih 70 gram. Ukuran tulisan 11
33
FORMAT SURAT KETERANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN MAMBERAMO TENGAH
RSUD LUKAS ENEMBE
Alamat : Jln. Erry Wunungga, Kobakma, Kabupaten Mamberamo Tengah
Email : rsudmamteng@yahoo.com
Yang bertanda tangan di bawah ini ….. (nama yang mengeluarkan surat keterangan)
Menerangkan dengan sebenarnya bahwa :
Nama :
Tanggal lahir :
Pekerjaan :
Alamat :
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
Kobakma, tanggal/bulan/tahun
Jabatan/profesi
STEMPEL
(………….nama …………..)
NIP………………………....
34
PEMERINTAH KABUPATEN MAMBERAMO TENGAH
RSUD LUKAS ENEMBE
Alamat : Jln. Erry Wunungga, Kobakma, Kabupaten Mamberamo Tengah
Email : rsudmamteng@yahoo.com
Nama Jelas
35
b) jenis yang dikirim
c) banyaknya naskah/barang;
d) keterangan
3) Kaki
Bagian kaki surat pengantar terdiri dari:
a) pengirim yang berada di sebelah kanan, yang meliputi:
(1) nama jabatan pembuat pengantar;
(2) tanda tangan;
(3) nama dan NIP; dan
(4) stempel jabatan/lembaga.
b) penerima yang berada di sebelah kiri, yang meliputi:
(1) nama jabatan penerima;
(2) tanda tangan;
(3) nama dan NIP;
(4) cap lembaga;
(5) nomor telepon/faksimile; dan
(6) tanggal penerimaan.
d. Hal yang Perlu Diperhatikan
Surat pengantar dikirim dalam dua rangkap: lembar pertama untuk penerima dan lembar kedua untuk
pengirim.
Kobakma,…………………………………..
Kepada
Yth ……………………………………
Di ……………………………….
SURAT PENGANTAR
NOMOR …………………..
Penerima Pengirim
Nama jabatan Jabatan
37
PEMERINTAH KABUPATEN MAMBERAMO TENGAH
RSUD LUKAS ENEMBE
Alamat : Jln. Erry Wunungga, Kobakma, Kabupaten Mamberamo Tengah
Email : rsudmamteng@yahoo.com
PENGUMUMAN
NOMOR :
TENTANG
……………………………….
……………………………….
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….
Ditetapkan di ……………………………….
Pada tanggal ………………………………
Nama jabatan yang membuat pengumuman
………………..Nama ….………….
Pangkat
NIP
7. Formulir
a. Pengertian
Formulir merupakan lembar kerja yang digunakan untuk melakukan pencatatan terhadap suatu kegiatan/hasil
kegiatan
b. Jenis
Di RSUD Lukas Enembe jenis formulir yang ada meliputi :
1) Formulir Rekam Medis
Bentuk, jenis dan cara pengisian formulir rekam medis diatur dalam panduan tersendiri
2) Formulir Monitoring
3) Formulir Administratif
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala formulir berisi :
a) Nomor formulir
b) Judul formulir
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh formulir dapat berbentuk table yang isinya disesuaikan dengan peruntukan dari
formulir tersebut
3) Kaki
Bagian kaki berisi tanda tangan/nama staf sesuai dengan peruntukan formulir tersebut
38
Ruang / Unit / Bagian :__________________ Bulan : _______
NO. TANGGAL NO. RM JUMLAH JUMLAH OBAT JUMLAH NAMA
SELURUH YANG OBAT OBAT
OBAT DISTRIBUSINYA YANG YANG
YANG SESUAI ORDER TIDAK TIDAK
DIORDER SESUAI SESUAI
ORDER ORDER
8. Sertifikat Pelatihan/Piagam
a. Sertifikat Pelatihan adalah surat tanda bukti seseorang telah mengikuti kegiatan.
b. Piagam adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang yang berisi penghargaan atas prestasi yang telah
dicapai atau keteladanan yang diwujudkan
39
PEMERINTAH KABUPATEN MAMBERAMO TENGAH
RSUD LUKAS ENEMBE
Alamat : Jln. Erry Wunungga, Kobakma, Kabupaten Mamberamo Tengah
Email : rsudmamteng@yahoo.com
Sertifikat
No xxxx/xx/xxxx/RSUDLE-MT
Diberikan Kepada:
......………………………………………………….
Nama Jelas
CONTOH FORMAT SERTIFIKAT PELATIHAN
Halaman depan :
40
Sertifikat No xxxx/xx/xxxx/RSUDLE-MT
Diberikan Kepada:
………………………………………………….
Atas partisipasi aktif sebagai :
……………………………………………..
Direktur
RSUD Lukas Enembe
.........NAMA..............
Pangkat
NIP
Halaman Belakang :
41
Pelatihan
…………………………………………………….
Dilaksanakan pada tanggal……………………………
No. Materi Pembicara Waktu
Direktur
RSUD Lukas Enembe
…………..Nama……………..
Pangkat
NIP
42
9. Surat Izin
Surat ijin adalah surat yang berisi informasi tentang pemberian izin kepada seseorang untuk melakukan
sesuatu atau tidak melakukan sesuatu
FORMAT SURAT IJIN
PEMERINTAH KABUPATEN MAMBERAMO TENGAH
RSUD LUKAS ENEMBE
Alamat : Jln. Erry Wunungga, Kobakma, Kabupaten Mamberamo Tengah
Email : rsudmamteng@yahoo.com
Nama : ……
NIP : …….
Pangkat/Gol : …..
Jabatan : …..
Yang bersangkutan diberikan izin sejak tanggal ……… sampai dengan ……. untuk keperluan
Menghadiri Acara Keluarga dan yang bersangkutan harus kembali bekerja pada RSUD Lukas Enembe
setelah tanggal berakhirnya surat izin ini.
Demikian Surat Keterangan Izin ini kami buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Yang Memohon, an. Direktur RSUD Lukas Enembe
Kasubag Tata Usaha
43
Selama menjalankan cuti saya dapat dihubungi ke:
Alamat : ……………………………………………………………………………………………
Telepon : ……………………………………………………………………………………………
Demikian surat permohonan cuti ini saya buat untuk dapat dipertimbangkan sebagai mana mestinya
Nama jelas
3) Kaki
Bagian kaki telaahan staf ditempatkan di sebelah kanan bawah, yang terdiri dari:
FORMAT TELAAHAN STAF
44
PEMERINTAH KABUPATEN MAMBERAMO TENGAH
RSUD LUKAS ENEMBE
Alamat : Jln. Erry Wunungga, Kobakma, Kabupaten Mamberamo Tengah
Email : rsudmamteng@yahoo.com
TELAAHAN STAF
Kepada : ………………………………………
Dari : ………………………………….......
Tanggal : ……………………………………….
Nomor : ……………………………………….
Lampiran : ……………………………………….
Hal : ……………………………………….
I. Persoalan
II. Praanggapan
III. Fakta-fakta yang mempengaruhi
IV. Analisis
V. Kesimpulan
VI. Saran
Direktur
RSUD Lukas Enembe
………..Nama Direktur………
Pangkat
NIP
12. Rekomendasi
Rekomendasi adalah Naskah yang berisikan keterangan / penjelasan atau catatan dari pejabat yang
berwenang tentang sesuatu halurusan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh atasan.
45
FORMAT NASKAH REKOMENDASI
PEMERINTAH KABUPATEN MAMBERAMO TENGAH
RSUD LUKAS ENEMBE
Alamat : Jln. Erry Wunungga, Kobakma, Kabupaten Mamberamo Tengah
Email : rsudmamteng@yahoo.com
REKOMENDASI ……………………………
NOMOR
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….
a. …………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………........
b. …………………………………………………………………………………………
…………………………………………..
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………
Kobakma, ………………………….
Direktur
RSUD Lukas Enembe
………………..Nama Direktur………
Pangkat
NIP
Kobakma, tanggal,bulan,tahun
Kepada
Yth .........................................
Nomor :
Sifat :
Lampiran :
Perihal :
Dengan ini diminta kedatangan Saudara di kantor ................................................pada
46
Hari :
Tanggal :
Pukul :
Tempat :
Menghadap
kepada :
Alamat :
Untuk
…………………………………………………………………………………………………………
……………………..
Demikian untuk dilaksanakan
Direktur
RSUD Lukas Enembe
………………..Nama Direktur………
Pangkat
NIP
Tembusan :
47
PEMERINTAH KABUPATEN MAMBERAMO TENGAH
RSUD LUKAS ENEMBE
Alamat : Jln. Erry Wunungga, Kobakma, Kabupaten Mamberamo Tengah
Email : rsudmamteng@yahoo.com
Nomor
Lampiran
Hal
Kepada
Yth. ……….
Di –
Tempat
Dengan Hormat,
...........................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
Hari / Tanggal :
Jam :
Tempat :
Acara :
.............................................................................................
.....................................................................................................
....................
Kobakma, ....
Tanda tangan
Nama lengkap
3. Daftar Hadir
Email : rsudmamteng@yahoo.com
1.
2.
3.
4.
5.
dst
Mengetahui
Nama jelas
49
3. Notulen
FORMAT NASKAH NOTULEN
PEMERINTAH KABUPATEN MAMBERAMO TENGAH
RSUD LUKAS ENEMBE
Alamat : Jln. Erry Wunungga, Kobakma, Kabupaten Mamberamo Tengah
Email : rsudmamteng@yahoo.com
NOTULEN RAPAT
Agenda :
Hari/Tanggal :
Tempat :
Waktu :
Kegiatan rapat :
Pembukaan : ......................................................................
Pembahasan : ......................................................................
Diskusi : ......................................................................
Rekomendasi : ......................................................................
Penutup : ......................................................................
Kobakma,.......................
Notulis
( ...........Nama..............)
4. Lembar Disposisi
Disposisi adalah petunjuk tertulis mengenai tindak lanjut/tanggapan terhadap surat masuk, ditulis secara jelas
pada lembar disposisi, tidak pada suratnya. Ketika didisposisikan, lembar disposisi merupakan satu kesatuan
dengan surat masuk.
50
RSUD LUKAS ENEMBE
Alamat : Jln. Erry Wunungga, Kobakma, Kabupaten Mamberamo Tengah
Email : rsudmamteng@yahoo.com
LEMBAR OPOSIS
Surat Dari : Diterima :
Tanggal Surat : No. Agenda :
No. Surat : Sifat :
Indeks : Sangat segera Segera Rahasia
Kode :
Perihal :
51
4. Memo
MEMO
Dari : …………………………………………………………………………………
Kepada : …………………………………………………………………………………
isi…………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
………………………………………………………………..
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………..
Tandatangan
……………. nama………….
Pangkat
NIP
6. Nota Dinas
a. Pengertian
Nota dinas adalah naskah dinas intern yang dibuat oleh pejabat dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
di lingkungan lembaga.
b. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Nota dinas dibuat oleh pejabat suatu lembaga sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala nota dinas terdiri dari:
a) kop nota dinas;
b) kata nota dinas, yang ditulis dengan huruf kapital secara
simetris;
c) kata nomor, yang ditulis dengan huruf kapital secara
simetris;
d) kata Yth., yang ditulis dengan huruf awal kapital, diikuti
dengan tanda baca titik;
52
e) kata Dari, yang ditulis dengan huruf awal kapital;
f) kata Hal, yang ditulis dengan huruf awal kapital;
g) kata Tanggal, yang ditulis dengan huruf awal kapital.
2) Batang Tubuh Bagian batang tubuh nota dinas terdiri dari alinea pembuka, isi, dan penutup yang
singkat, padat, dan jelas.
3) Kaki Bagian kaki nota dinas terdiri dari tanda tangan, namapejabat, dan tembusan (jika perlu).
4) Hal yang Perlu Diperhatikan
a. Nota dinas tidak dibubuhi cap dinas.
b. Tembusan nota dinas berlaku di lingkungan intern lembaga.
c. Penomoran nota dinas dilakukan dengan mencantumkannomor nota dinas, kode jabatan penanda
tangan, kodeklasifikasi arsip, bulan, dan tahun.
NOTA DINAS
Nomor .............
………………………………………
Menimbang : ………………..
Mengingat : ……………..
Memperhatikan : ……………..
MEMUTUSKAN
Menetapkan : ………………..
PERTAMA : ………………
KEDUA : ………………
KETIGA : ………………..
DI TETAPKAN DI : KOBAKMA
PADA TANGGAL: 11 NOVEMBER 2019
Tanda tangan
......Nama.......
NIP
Tembusan :
……..
….
53
FORMAT KONSEP PENGAJUAN NASKAH DINAS
PEMERINTAH KABUPATEN MAMBERAMO TENGAH
RSUD LUKAS ENEMBE
Alamat : Jln. Erry Wunungga, Kobakma, Kabupaten Mamberamo Tengah
Email : rsudmamteng@yahoo.com
Kobakma, …………………………
Kepada
Yth : ………………………
di-
……………………
Nama Jelas
Tindak lanjut Staf Pangkat
NIP
BAB III
PENYUSUNAN NASKAH DINAS
A. Persyaratan Penyusunan
Setiap naskah dinas harus merupakan intisari dari pemikiran yang ringkas dan jelas sesuai dengan maksud
dan tujuan dibuatnya naskah dinas yang disusun secara sistematis. Dalam pembuatannya perlu
memperhatikan syarat-syarat sebagai berikut:
1. Ketelitian
Dalam membuat naskah dinas harus mencerminkan ketelitian dan kecermatan, baik dalam bentuk,
susunan, pengetikan, isi, struktur, kaidah bahasa, dan penerapan kaidah ejaan di dalam pengetikan.
2. Kejelasan
Naskah dinas harus memperlihatkan kejelasan maksud dari materi yang dimuat dalam naskah dinas.
3. Logis dan Singkat
Naskah dinas harus menggunakan bahasa Indonesia yang formal, logis secara efektif, singkat, padat, dan
lengkap sehingga mudah dipahami bagi pihak yang menerima naskah dinas.
4. Pembakuan
Naskah dinas harus taat mengikuti aturan baku yang berlaku sehingga dapat menjamin terciptanya arsip
yang autentik dan reliable.
B. Penomoran Naskah Dinas
Penomoran pada naskah dinas merupakan bagian penting dalam proses penciptaan arsip. Oleh karena itu,
susunannya harus dapat memberikan kemudahan penyimpanan, pengamanan, temu balik, dan penilaian
arsip.
55
1. Penomoran naskah dinas arahan - SK(keputusan, peraturan, pedoman, panduan, instruksi, surat edaran)
dikendalikan oleh Sub Tata Usaha, dengan susunan terdiri dari tulisan Nomor, nomor urut SK, garis
miring, kode klasifikasi, garis miring, tulisan SK dengan huruf capital, garis miring, tulisan RSUDLE-MT
dengan huruf kapital, garis miring, bulan dalam angka romawi, dan tahun terbit
Contoh : Nomor 440/123/SK/RSUDLE-MT/2022
2. Penomoran naskah dinas arahan – SPO dikendalikan oleh Komite Mutu dan Keselamatan Pasien, dengan
susunan terdiri dari tulisan Nomor, nomor urut SPO, garis miring, kode klasifikasi, garis miring, tulisan
SPO dengan huruf kapital, garis miring, tulisan RSUDLE-MT dengan huruf kapital dan tahun terbit.
Contoh : Nomor 440/123/SPO/RSUDLE-MT/2022
3. Penomoran sertifikat pelatihan internal dikendalikan oleh Bagian Diklat, dengan susunan terdiri dari
tulisan Nomor, nomor urut sertifikat, garis miring, kode klasifikasi, garis miring, tulisan DIKLAT dengan
huruf kapital, garis miring, garis miring, tulisan RSUDLE-MT dengan huruf kapital dan tahun terbit.
Contoh : Nomor 440/123/DIKLAT/RSUDLE-MT/2022
4. Penomoran surat keluar dikendalikan oleh Sub Bag Umum, dengan susunan terdiri dari tulisan Nomor,
nomor urut surat keluar, garis miring, kode klasifikasi, garis miring, tulisan RSUDLE-MT dengan huruf
kapital dan tahun terbit.
Contoh : Nomor 440/123/ RSUDLE-MT/2022
5. Penomoran surat korespondensi internal rumah sakit dikendalikan oleh unit masing – masing yang
mengeluarkan surat, dengan susunan terdiri dari tulisan Nomor, nomor urut surat, garis miring, kode
klasifikasi, garis miring, tulisan RSUDLE-MT, garis miring, nama unit dengan huruf kapital dan tahun
terbit.
Contoh : Nomor 440/123/RSUDLE-MT /Farmasi/2022
6. Nomor formulir Rekam Medis dikendalikan oleh Instalasi Rekam Medis, dengan susunan terdiri dari
tulisan RM dalam huruf kapital, spasi, nomor urut formulir rekam medik, ditulis di pojok kanan atas
formulir
7. Nomor formulir oleh masing – masing unit yang mengeluarkan formulir, dengan susunan terdiri dari
tulisan Nomor, nomor urut formulir, garis miring, kode klasifikasi, garis miring, tulisan FORM dalam
huruf kapital, garis miring, tulisan RSUDLE-MT dengan huruf kapital, garis miring, nama unit dengan
huruf kapital dan tahun terbit.
Contoh : Nomor 440/123/FORM/RSUDLE-MT /GIZI/2022
8. Nomor Surat Keterangan dikeluarkan oleh unit yang mengeluarkan surat keterangan tersebut, dengan
susunan terdiri dari tulisan Nomor, nomor urut surat keterangan, garis miring, kode klasifikasi, garis
miring, tulisan KET dalam huruf kapital, garis miring, tulisan RSUDLE-MT dengan huruf kapital.
Contoh : Nomor 123/445/KET/ RSUDLE-MT
C. Penyusunan
1. Sumber Materi
Sumber materi yang menjadi rujukan dalam penyusunan materi naskah dinas terutama naskah dinas
pengaturan dan penetapan dapat bersumber dari Peraturan Perundang – Undangan, buku – buku standar
yang dikeluarkan oleh pemerintah ataupun penerbit resmi, dan jurnal – jurnal yang sudah dipublikasikan.
Rujukan materi dapat bersumber dari internet, akan tetapi harus dari website yang resmi dan dapat
dipertanggungjawabkan.Peraturan perundang – undangan, buku standard dan jurnal yang digunakan
sebagai dasar acuan hanya yang terkait dengan peraturan/naskah yang akan disusun.
2. Penyusunan Rancangan Konsep Naskah Dinas
Rancangan/konsep naskah dinas pengaturan dan penetapan disusun oleh Bagian/Unit Kerja/Unit
Pelayanan/Komite/Tim/Panitia, kemudian diajukan kepada atasannya untuk ditelaah dan dikoreksi.
Khusus untuk dokumen akreditasi, sebelum diusulkan kepada atasannya akan dikoreksi terlebih dahulu
oleh Sub Komite Mutu KOmite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) yang diberikan tugas
sebagai Sekretaraiat Akreditasi Rumah Sakit.
Rancangan naskah dapat diusulkan dalam bentuk softcopy
ataupun hardcopy.
3. Ketentuan Penulisan
56
a. Penggunaan kertas surat sebagai berikut:
1) Kertas yang digunakan untuk naskah dinas adalah HVS 70 gram;
2) Penggunaan kertas HVS minimal ukuran 70 gram atau jenis lain, hanya terbatas untuk jenis naskah
dinas yang mempunyai nilai keasaman tertentu dan nilai kegunaan dalam waktu lama;
3) Produk Hukum dicetak di atas kertas minimal ukuran 70 gram;
4) Ukuran kertas yang digunakan untuk naskah Peraturan, Keputusan, Penetapan, Penugasan, pedoman,
panduan, program dan laporan adalah Folio/F4 (215 x 330 mm);
5) Ukuran kertas yang digunakan untuk Surat Izin, Surat Sakit, Surat Cuti Pengumuman, Edaran dan
surat-menyurat adalah A4 (210x 297 mm).
b. Pengetikan
1) Naskah Peraturan, Keputusan, Penetapan dan Penugasan menggunakan huruf Times New Roman 11,
dengan spasi 1,15.
2) Naskah SPO menggunakan huruf Times New roman.
3) Naskah Pedoman, Panduan, Program dan Laporan menggunakan huruf Times New roman Ukuran
11 spasi 1,15
4) Penentuan Batas / Ruang Tepi Demi keserasian dan kerapian (estetika) dalam penyusunan naskah
dinas, diatur supaya tidak seluruh permukaan kertas digunakan secara penuh. Oleh karena itu, perlu
ditetapkan batas antara tepi kertas dan naskah, baik pada tepi atas, kanan, bawah, maupun pada tepi
kiri sehingga terdapat ruang yang dibiarkan kosong. Penentuan ruang tepi dilakukan berdasarkan
ukuran yang terdapat pada peralatan yang digunakan untuk membuat naskah dinas, yaitu:
a) Ruang tepi atas: apabila menggunakan kop naskah dinas, 1 spasi dibawah kop, dan apabila tanpa
kop naskah dinas, sekurang-kurangnya 1,5 cm dari tepi atas kertas; 2. ruang tepi bawah:
sekurangkurangnya 1.5 cm dari tepi bawah kertas; 3. Ruang tepi kiri: sekurang-kurangnya 2 cm
dari tepi kiri kertas; dan 4. ruang tepi kanan: sekurang-kurangnya 1,5 cm dari tepi kanan kertas.
Catatan: Dalam pelaksanaannya, penentuan ruang tepi seperti
tersebut di atas bersifat fleksibel, disesuaikan dengan
banyak atau tidaknya isi suatu naskah dinas. Penentuan
ruang tepi (termasuk juga jarak spasi dalam paragraf)
hendaknya memperhatikan aspek keserasian dan estetika.
b) Nomor Halaman naskah dinas ditulis dengan menggunakan nomor urut angka dan dicantumkan
secara simetris di pojok kanan bawah.
c) Tembusan Tembusan surat bagian ini dicantumkan disebelah kiri bawah, yang menunjukan
bahwa pihak tersebut perlu mengetahui isi surat tersebut.
d) Lampiran Jika naskah memiliki beberapa lampiran, setiap lampiran harus diberi nomor urut
dengan angka. Nomor halaman lampiran merupakan nomor lanjutan dari halaman sebelumnya.
Gambar :
c. Kepala Bagian Tata Usaha bertanggung jawab atas penggunaan stempel instansi dilingkungan RSUD
Lukas Enembe
BAB IV
KEWENANGAN PENANDATANGANAN
A. Penggunaan Garis Kewenangan
Pimpinan lembaga bertanggung jawab atas segala kegiatan yang dilakukan di dalam organisasi atau
lembaganya. Tanggung jawab tersebut tidak dapat dilimpahkan atau diserahkan kepada seseorang yang
bukan pejabat berwenang. Garis kewenangan digunakan jika surat dinas ditandatangani oleh pejabat yang
mendapat pelimpahan dari pejabat yang berwenang.
B. Penandatanganan
Penandatanganan surat dinas yang menggunakan garis kewenangan
dapat dilaksanakan dengan menggunakan empat cara:
1. Atas Nama (a.n.) Atas nama yang disingkat (a.n.) digunakan jika pejabat yang menandatangani surat
dinas telah diberi kuasa oleh pejabat yang bertanggung jawab, berdasarkan bidang tugas dan tanggung
jawab pejabat yang bersangkutan. Tanggung jawab tetap berada pada pejabat yang melimpahkan
wewenang dan pejabat yang menerima pelimpahan wewenang harus mempertanggungjawabkan kepada
pejabat yang melimpahkan wewenang. Susunan penandatanganan atas nama (a.n.) pejabat lain yaitu
nama jabatan pejabat yang berwenang ditulis lengkap dengan huruf kapital pada setiap awal kata,
didahului dengan singkatan
Contoh :
Nama Jelas
Pangkat
NIP
2. Untuk Beliau (u.b.) Untuk beliau yang disingkat (u.b.) digunakanjika yang diberikan kuasa memberikan
kuasa lagi kepada pejabatsatu tingkat di bawahnya, sehingga untuk beliau (u.b.) digunakansetelah atas
nama (a.n.). Pelimpahan wewenang ini mengikutiurutan sampai dua tingkat struktural di bawahnya.
Tanggungjawab tetap berada pada pejabat yang melimpahkan wewenangdan pejabat yang menerima
pelimpahan wewenang harus mempertanggungjawabkan kepada pejabat yang melimpahkan wewenang.
58
Contoh :
Direktur RSUD Lukas Enembe
Kasubag
u.b
Kepala Seksi,
Nama Jelas
Pangkat
NIP
3. Pelaksana Tugas (Plt.) Ketentuan penandatanganan pelaksanatugas, yang disingkat (Plt.), adalah sebagai
berikut:
a. Pelaksana tugas (Plt.) digunakan apabila pejabat yang berwenang menandatangani naskah dinas
belum ditetapkan karena menunggu ketentuan bidang kepegawaian lebih lanjut.
b. Pelimpahan wewenang bersifat sementara, sampai dengan pejabat yang definitif ditetapkan.
c. Plt bertanggung jawab atas naskah dinas yang ditandatanganinya.
Contoh :
Plt. Direktur RSUD Lukas Enembe
Nama Jelas
Pangkat
NIP
4. Pejabat sementara (Pjs.) Ketentuan penandatanganan pejabat sementara, yang disingkat (Pjs.), adalah
sebagai berikut:
a. Pejabat sementara (Pjs.) digunakan apabila pejabat yangberwenang menandatangani naskah dinas
tidak berada ditempat sehingga untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sehari-hari perlu ada
pejabat sementara yang menggantikannya.
b. Pelimpahan wewenang bersifat sementara, sampai denganpejabat yang definitif kembali di tempat.
c. PJS mempertanggungjawabkan naskah dinas yang ditandatanganinya kepada pejabat definitif.
Contoh :
Pjs. Direktur RSUD Lukas Enembe
Nama Jelas
Pangkat
NIP
C. Kewenangan Penandatanganan
1. Kewenangan untuk melaksanakan dan menandatangani naskah dinas yang bersifat
kebijakan/keputusan/arahan berada pada pejabat pimpinan tertinggi (Direktur) rumah sakit.
2. Kewenangan untuk melaksanakan dan menandatangani naskah dinas yang tidak bersifat
kebijakan/keputusan/arahan dapat dilimpahkan kepada pimpinan di setiap tingkat eselon atau pejabat
lain yang diberi kewenangan untuk menandatanganinya.
D. Kecepatan proses:
1. Amat segera/kilat, dengan batas waktu 24 jam setelah surat diterima;
2. Segera , dengan batas waktu 2 x 24 jam setelah surat diterima;
3. Penting , dengan batas waktu 3 x 24 jam setelah surat diterima;dan
4. Biasa , dengan batas waktu maksimum 5 hari kerja setelah surat diterima.
BAB V
59
PENGENDALIAN NASKAH DINAS
61