TENTANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pedoman Penyusunan Regulasi di Lingkungan RSUD KRT. Setjonegoro
Wonosobo diperlukan dalam mendukung tugas pokok dan fungsi RSUD
KRT. Setjonegoro Wonosobo. Salah satu komponen penting dalam
ketatalaksanaan RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo adalah administrasi
umum. Ruang lingkup administrasi umum meliputi tata naskah
penamaan lembaga, singkatan dan akronim, kearsipan, dan tata ruang
perkantoran.
3
2. Tujuan
Pedoman Penyusunan Regulasi di Lingkungan RSUD KRT. Setjonegoro
Wonosobo bertujuan menciptakan kelancaran komunikasi tulis yang
berhasil guna dan berdaya guna dalam penyelenggaraan tugas pokok
dan fungsi di Lingkungan RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo.
C. SASARAN
1. Tercapainya kesamaan pengertian, bahasa, dan penafsiran dalam
penyelenggaraan tata naskah di Lingkungan RSUD KRT. Setjonegoro
Wonosobo;
2. Terwujudnya keterpaduan pengelolaan tata naskah dengan unsur
lainnya dalam lingkup administrasi umum;
3. Tercapainya kemudahan dalam pengendalian komunikasi tulis;
4. Tercapainya penyelenggaraan tata naskah di Lingkungan RSUD KRT.
Setjonegoro Wonosobo yang efisien dan efektif;
D. ASAS
1. Asas Daya Guna dan Hasil Guna
Penyelenggaraan tata naskah regulasi secara berdaya guna dan
berhasil guna dalam penulisan, penggunaan ruang atau lembar
naskah, spesifikasi informasi, serta dalam penggunaan bahasa
Indonesia yang baik, benar, dan lugas.
2. Asas Pembakuan Naskah regulasi diproses dan disusun menurut tata
cara dan bentuk yang telah dibakukan, termasuk jenis, penyusun
naskah, dan tata cara penyelenggaraannya.
3. Asas Pertanggungjawaban
Penyelenggaraan tata naskah regulasi dapat dipertanggungjawabkan
dari segi isi, format, prosedur, kearsipan, kewenangan, dan
keabsahan.
4. Asas Keterkaitan
Kegiatan penyelenggaraan tata naskah regulasi terkait dengan
kegiatan administrasi umum dan unsur administrasi umum lainnya.
5. Asas Kecepatan dan Ketepatan
Untuk mendukung kelancaran tugas dan fungsi satuan kerja atau
satuan organisasi, tata naskah regulasi harus dapat diselesaikan
tepat waktu dan tepat sasaran, antara lain dilihat dari kejelasan
redaksional, kemudahan prosedural, kecepatan penyampaian dan
distribusi.
6. Asas Keamanan Tata
naskah regulasi harus aman secara fisik dan substansi (isi) mulai
dari penyusunan, klasifikasi, penyampaian kepada yang berhak,
pemberkasan, kearsipan dan distribusi.
E. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Pedoman Penyusunan Regulasi di Lingkungan RSUD KRT.
Setjonegoro Wonosobo meliputi :
1. Pengaturan tentang jenis, bentuk, dan penyusunan naskah, serta
kelengkapan naskah termasuk penggunaan logo, stempel, dan
amplop serta kewenangan penandatanganan naskah.
2. Pengendalian dokumen internal yang meliputi kegiatan penyusunan,
pengesahan, pengidentifikasian, penertiban, penggandaan,
pendistribusian, pemeliharaan, penarikan, perubahan atau revisi,
dan pemusnahan dokumen.
3. Pengendalian dokumen eksternal yang meliputi pengidentifikasian,
pemeliharaan dan pendistribusian dokumen.
F. PENGERTIAN UMUM
1. Naskah adalah semua informasi tertulis sebagai alat komunikasi
kedinasan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.
2. Dokumen adalah informasi (data yang ada artinya) dan media
pendukungnya bisa berupa kertas, file elektronik, dll).
3. Tata Naskah adalah pengelolaan informasi tertulis (naskah) yang
mencakup pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan,
pengabsahan, distribusi dan penyimpanan serta media yang
digunakan dalam komunikasi.
4. Administrasi Umum adalah rangkaian kegiatan administrasi yang
meliputi tata naskah (tata persuratan, distribusi, formulir, dan
media), penamaan lembaga, singkatan dan akronim, kearsipan, dan
tata ruang perkantoran.
5. Komunikasi Intern adalah tata hubungan dalam penyampaian
informasi yang dilakukan antar unit kerja di Lingkungan RSUD KRT.
Setjonegoro Wonosobo, secara vertikal dan horisontal.
6. Komunikasi Ekstern adalah tata hubungan penyampaian informasi
yang dilakukan oleh RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo dengan pihak
lain di luar Lingkungan RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo.
7. Format adalah susunan dan bentuk naskah yang menggambarkan
bentuk redaksional, termasuk tata letak dan penggunaan lambang,
logo, dan stempel.
8. Kewenangan Penandatanganan Naskah adalah hak dan kewajiban
yang ada pada seorang pejabat untuk menadatangani naskah sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab pada jabatannya.
9. Kode Klasifikasi Naskah adalah tanda pengenal isi informasi dalam
naskah berdasarkan sistem tata berkas instansi bersangkutan.
10. Logo adalah tanda pengenal atau identitas dalam bentuk gambar
atau tulisan.
5
11. Dokumen Internal adalah dokumen yang dimiliki RSUD KRT.
Setjonegoro Wonosobo.
12. Dokumen EKSTERNAL merupakan dokumen yang berasal dari luar
RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo sebagai pendukung kegiatan yang
berupa standar, pedoman dan peraturan.
13. Dokumen DIKENDALIKAN adalah bahwa dokumen tersebut
diperbaharui secara berkala sesuai perubahan yang terjadi selama
pemakaiannya. Dokumen ini didistribusikan kepada personil yang
sudah ditentukan, dan apabila terjadi perubahan/revisi terhadap
dokumen tersebut, maka Bagian Umum berkewajiban untuk
memberikan revisi yang terbaru dan memastikan dokumen yang lama
telah ditarik.
14. Dokumen TIDAK DIKENDALIKAN, adalah bahwa dokumen tersebut
sejak diterbitkan tidak diperbaharui dan karenanya tidak
diperuntukkan sebagai acuan kerja. Dokumen ini didistribusikan
kepada personil yang sudah ditentukan, dan apabila terjadi
perubahan/revisi pada dokumen tersebut, maka Bagian Umum tidak
berkewajiban untuk memberikan revisi yang terbaru dan juga untuk
menarik dokumen yang lama.
15. Tanggal Efektif sama dengan tanggal berlakunya dokumen yang
bersangkutan.
16. Pengubahan dokumen adalah kegiatan amandemen dan revisi.
17. Amandemen adalah pengubahan minor terhadap suatu dokumen.
18. Revist adalah pengubahan signifikan terhadap suatu dokumen.
BAB II
TATA NASKAH
A. JENIS
Naskah di Lingkungan RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo terdiri dari
dua jenis, yaitu :
1. Naskah yang dirumuskan dalam susunan dan bentuk produk-
produk hukum berupa regulasi:
a. Peraturan Direktur;
Peraturan Direktur adalah naskah yang berbentuk peraturan,
yang mengatur urusan RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo untuk
mewujudkan kebijakan baru, melaksanakan peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi dan menetapkan sesuatu
dalam Lingkungan RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo.
b. Keputusan Direktur;
Keputusan Direktur dalah naskah yang bersifat penetapan, dan
memuat kebijakan pokok atau kebijakan pelaksanaan yang
merupakan penjabaran dari peraturan perundang-undangan,
yaitu kebijakan dalam umum tugas rangka ketatalaksanaan,
penyelenggaraan pembangunan, misalnya pedoman penetapan
organisasi dan tata kerja unit pelaksana teknis, penetapan
ketatalaksaan organisasi, program kerja dan anggaran,
pendelegasian kewenangan yang bersifat tetap.
A. Instruksi Direktur
Instruksi Direktur adalah naskah yang memuat arahan atau
perintah tentang pelaksanaan kebijakan.
B. Surat Edaran Direktur;
Surat Edaran Direktur adalah naskah yang memuat
pemberitahuan tentang hal tertentu, bisa berupa perintah,
petunjuk, atau penjelasan 'yang dianggap penting dan
mendesak.
C. Standar Prosedur Operasional
serta urutan Standar Prosedur Operasional (SPO) adalah naskah
yang memuat serangkaian petunjuk tentang cara suatu kegiatan
operasional atau administratif tertentu yang harus diikuti oleh
individu, pejabat atau unit kerja. Berdasarkan UU No 29 tahun
2009 tentang Praktik Kedokteran dan UU No 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit, SPO adalah suatu perangkat
instruksi/langkah-langkah yang dibakukan untuk
menyelesaikan proses kerja rutin tertentu.
D. Panduan
Panduan adalah naskah yang memuat petunjuk tentang tata
urutan suatu kegiatan yang diuraikan melalui beberapa bab
yang saling berkaitan satu sama lain.
E. Program Kerja
Program Kerja adalah acuan yang dimiliki oleh setiap Unit Kerja
dalam melaksanakan kegiatan selama satu tahun.
F. Perjanjian
Surat Perjanjian adalah naskah yang berisi kesepakatan
bersama tentang suatu objek yang mengikat antara kedua belah
pihak atau lebih untuk melaksanakan suatu tindakan atau
perbuatan hukum yang telah disepakati bersama.
2. Naskah yang dirumuskan dalam bentuk surat.
a. Surat Biasa;
Surat Biasa adalah alat penyampaian berita secara tertulis yang
berisi pemberitahuan, pertanyaan, permintaan jawaban atau
saran dan sebagainya.
b. Surat Keterangan
Surat Keterangan adalah naskah yang berisi informasi mengenai
hal atau seseorang untuk kepentingan kedinasan.
c. Surat Perintah
Surat Perintah adalah naskah yang dibuat oleh atasan kepada
bawahan dan memuat perintah yang harus dilakukan.
d. Surat Izin
7
Surat Izin adalah surat yang berisi informasi tentang pembelian
izin kepada seseorang untuk melakukan sesuatu atau tidak
melakukan sesuatu.
e. Surat Kuasa
Surat Kuasa adalah surat pernyataan pelimpahan wewenang
dari pimpinan kepada pejabat/pegawai bawahannya atau orang
lain guna bertindak dan atas namanya melakukan suatu
perbuatan hukum mengenai hak dan wewenang yang tersebut di
dalamnya.
f. Surat Undangan
Surat Undangan adalah surat yang memuat undangan kepada
pejabat/pegawai pada alamat tujuan untuk menghadiri suatu
acara tertentu, misalnya rapat, pertemuan, dan sebagainya.
g. Surat Panggilan
Surat Panggilan adalah naskah yang dipergunakan untuk
memanggil Pejabat Instansi Pemerintah/Badan
Hukum/Swasta/Perorangan, guna diminta keterangan mengenai
sesuatu permasalahan/persoalan.
h. Memorandum
Memorandum adalah bentuk naskah intern yang dibuat oleh
seorang pejabat/pegawai dalam melaksanakan tugas guna
menyampaikan pemberitahuan, pernyataan atau permintaan
pejabat lain. Memorandum memuat hal yang bersifat rutin,
berupa catatan ringkas yang tidak memerlukan penjelasan yang
panjang dan dapat langsung dijawab dengan disposisi oleh
pejabat yang dituju. Memorandum dibuat dengan menggunakan
kertas setengah folio.
i. Pengumuman
Pengumuman adalah naskah yang KRT. Setjonegoro ditujukan
pada pegawai di Lingkungan RSUD Wonosobo.
j. Laporan
Laporan adalah naskah yang berisi informasi mengenai
pertanggung jawaban seorang pejabat atau pegawai kepada
atasannya sehubungan 'dengan pelaksanaan tugas yang
diberikan/dipercayakan kepadanya. Laporan dibuat dan
ditandatangani oleh pejabat atau pegawai yang diserahi tugas.
k. Surat Pengantar
Surat Pengantar adalah naskah yang berisikan penjelasan
singkat atau informasi mengenai suatu pengiriman yang
digunakan untuk mengantar/menyampaikan barang atau
naskah.
l. Lembar Disposisi
Lembar Disposisi adalah alat komunikasi tertulis yang ditujukan
kepada bawahan yang berisi informasi atau perintah.
m. Berita Acara
Berita Acara adalah naskah yang berisi pernyataan yang bersifat
pengesahan atas sesuatu kejadian, peristiwa, perubahan status
dan lain-lain bagi suatu permasalahan baik berupa perencanaan,
pelaksanaan maupun pengendalian kebijaksanaan pimpinan.
n. Nota Dinas
Nota Dinas adalah alat komunikasi tertulis intern antar pejabat
satuansatuan organisasi dalam suatu satuan organisasi yang
memuat/berisi pemberitahuan, permintaan, penjelasan, laporan
dan sebagainya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan
proses penggarisan atau pematangan sesuatu kebijaksanaan
atau proses penyesuaian persoalan / masalah.
o. Telaahan Staf
Telaahan staf adalah naskah yang dibuat oleh staf atau bawahan
yang memuat analisis pertimbangan-pertimbangan, pendapat,
dan saran tentang sesuatu masalah.
p. Rekomendasi
Rekomendasi adalah naskah yang berisikan
keterangan/penjelasan/ catatan dari pejabat yang berwenang
tentang sesuatu hal urusan yang dapat dijadikan bahan
pertimbangan oleh atasan.
q. Daftar Hadir
Daftar Hadir adalah naskah yang dipergunakan untuk mencatat
dan mengetahui kehadiran seseorang.
r. Seirtifikat Pelatihan
Sertifikat Pelatihan adalah surat tanda bukti seseorang telah
mengikuti kegiatan.
s. Notulen
Notulen adalah Naskah Dinas yang memuat catatan jalannya
kegiatan sidang, rapat, mulai dari acara pembukaan,
pembahasan masalah sampai dengan pengambilan keputusan
serta penutupan.
B. BENTUK
1. Naskah yang dirumuskan dalam susunan dan bentuk produk-produk
hukum berupa regulasi.
a. Peraturan Direktur
Bentuk dan susunan naskah Peraturan Direktur adalah sebagai
berikut:
1) Kepala
a) Kop;
b) Tulisan PERATURAN dan NAMA JABATAN pejabat yang
menetapkan, terletak di bawah Kop, ditulis simetris di
tengah halaman (center) dengan menggunakan huruf
Kapital (Bold);
9
c) Nomor Peraturan ditulis dengan huruf Kapital di bawah
kata Peraturan.
Penomoran Naskah Peraturan Direktur:
445/XXXX/XX/XXXX/RSUD
Identitas Rumah sakit
Tahun dikeluarkan
Bulan dikeluarkan
2) Pembukaan
a) Konsiderans
(1.) Konsiderans Menimbang, memuat uraian singkat
tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi latar
belakang dan alasan pembuatan peraturan. Huruf awal
kata menimbang ditulis dengan huruf Kapital diakhiri
dengan tanda baca titik dua (:) dan diletakkan di
bagian kiri;
(2.) Konsiderans Mengingat, yang memuat dasar
kewenangan dan peraturan yang memerintahkan
pembuatan peraturan tersebut. Peraturan
perundangundangan yang menjadi dasar hukum
adalah peraturan yang tingkatannya sederajat atau
lebih tinggi. Konsiderans Mengingat diletakkan di
bagian kiri tegak lurus dengan kata menimbang.
b) Diktum
(1.) Diktum Memutuskan ditulis simetris di tengah,
seluruhnya dengan huruf Kapital, serta diletakkan di
tengah margin;
(2.) Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata
memutuskan disejajarkan ke bawah dengan kata
menimbang dan mengingat, huruf awal kata
Menetapkan ditulis dengan huruf Kapital, dan diakhiri
dengan tanda baca titik dua;
(3.) Nama peraturan sesuai dengan judul (kepala),
seluruhnya ditulis dengan huruf Kapital dan diakhiri
dengan tanda baca titik.
3) Batang Tubuh
a) Batang tubuh memuat semua substansi peraturan yang
dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya :
KESATU :
KEDUA :
dsr
b) Dicantumkan saat berlakunya peraturan, perubahan,
pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan
lainnya, dan
c) Materi peraturan dapat dibuat sebagai lampiran peraturan.
4) Kaki
Kaki Peraturan merupakan bagian akhir substansi peraturan
yang memuat penanda tangan penetapan peraturan,
peraturan yang terdiri atas tempat dan tanggal penetapan,
nama pengundangan jabatan, tanda tangan pejabat, dan nama
lengkap pejabat yang menandatangani. Ditulis disebelah
kanan margin.
5) Penandatanganan
Peraturan Direktur ditandatangani oleh Direktur RSUD KRT.
Setjonegoro Wonosobo dan keabsahan salinan dilakukan oleh
Bagian Umum. Ditulis disebelah kanan margin.
11
FORMAT PERATURAN DIREKTUR
MEMUTUSKAN
Pasal 1
1.
2.
3.dst……………
BAB II
SUB JUDUL
Pasal 1
1.
2.
3.dst……………
BAB III
SUB JUDUL
Pasal 1
1…..
2…..
3…dst
BAB dst…
PENUTUP
Pasal ….
Ditetapkan di : Wonosobo
Pada tanggal :…………….
TTD
13
b. Keputusan Direktur
Bentuk dan susunan naskah keputusan Direktur adalah sebagai
berikut:
1) Kepala
a) Kop;
b) Tulisan KEPUTUSAN dan NAMA JABATAN pejabat yang
menetapkan, terletak di bawah Kop, ditulis simetris di
tengah margin dengan huruf Kapital (Bold);
c) Nomor Keputusan ditulis ditengah halaman (center) dengan
menggunakan huruf Kapital (Bold);
Penomoran Surat Keputusan :
445/XXXX/XX/XXXX/RSUD
Identitas Rumah sakit
Tahun dikeluarkan
Bulan dikeluarkan
15
menentukan atau melaksanakan kegiatan. Dengan
demikian, dapat diartikan bahwa pedoman mengatur
beberapa hal, sedangkan panduan hanya meliputi 1 (satu)
kegiatan. Walaupun format baku sistematika pedoman /
panduan tidak ditetapkan, namun ada sistematika yang
lazim digunakan sekurang-kurangnya memuat sebagai
berikut :
(1.) Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja :
BAB I PENDAHULUAN
BAB II GAMBARAN UMUM RS
BAB III VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN
TUJUAN RS
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RS
BAB V STRUKTUR ORGANISASI UNIT
KERJA
BAB VI URAIAN JABATAN
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA
BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN
KUALIFIKASI PERSONIL
BAB IX KEGIATAN ORIENTASI
BAB X PERTEMUAN / RAPAT
BAB XI PELAPORAN
A. Laporan Harian
B. Laporan Bulanan
C. aporan Tahunan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Ruang Lingkup Pelayanan
D. Batasan Operasional
E. Landasan Hukum
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya
Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Pengaturan Jaga
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian
B. Tujuan
C. Tata Laksana Keselamatan
Pasien
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
TENTANG
Menimbang : a.bahwa…………………..;
17
b.bahwa…………………..;
c.dan seterusnya……;
Mengingat : 1.
2.
3.
4.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : ……………………………………………..
KEDUA : …………………………………………………
KETIGA : ……………………………………………….
KEEMPAT : ……………………………………………….
KELIMA : ……………………………………………………
Ditetapkan di : Wonosobo
Pada tanggal :…………….
TTD
c. Instruksi
Bentuk dan susunan naskah instruksi adalah sebagai berikut:
1) Kepala
a) Kop;
b) Tulisan INSTRUKSI dan NAMA JABATAN pejabat yang
menetapkan, terletak di bawah Kop, ditulis simetris di
tengah margin dengan huruf Kapital (Bold);
c) Nomor Instruksi ditulis ditengah margin dengan
menggunakan huruf Kapital;
Penomoran Surat Keputusan :
Bulan dikeluarkan
4) Kaki
19
Kaki memuat nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun, nama
jabatan, tanda tangan, cap jabatan dan nama lengkap pemberi
instruksi. Ditulis disebelah kanan margin
5) Penandatanganan
Instruksi Direktur ditandatangani oleh Direktur RSUD KRT.
Setjonegoro Wonosobo dan keabsahan salinan dilakukan oleh
Bagian Umum. Ditulis disebelah kanan margin.
FORMAT INSTRUKSI DIREKTUR
TENTANG
…………………………………………………………..(JUDUL INSTRUKSI DIREKTUR)
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KRT SETJONEGORO KABUPATEN
WOSNOSOBO,
Dalam
rangka……………………………………………………………………………………………………
…………………………………..
Dengan ini menginstruksikan:
Kepada : 1…………………………………………….
2…………………………………………………
3……………………………………………………
4 dan seterusnya………………………………..
Untuk :
KESATU ………………………………………………………………….
KEDUA :………………………………………………………………………
KETIGA : dan seterusnya………………………………………………
Ditetapkan di : Wonosobo
Pada tanggal :…………….
TTD
21
d. Surat Edaran Direktur
Bentuk dan susunan naskah Surat Edaran Direktur adalah
sebagai berikut:
a. Kepala
a) Kop;
b) Tulisan SURAT EDARAN dicantumkan di bawah kop, ditulis
simetris di tengah margin dengan huruf Kapital (Bold) dan
digarisbawahi (Underline):
c) Nomor surat edaran ditulis simetris ditengah margin
dengan menggunakan huruf Kapital dibawah SURAT
EDARAN; Penomoran Surat Keputusan :
XXXX/SE/DIR/RSUD/I/2014
b. Batang Tubuh Batang tubuh surat edaran memuat
pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap mendesak;
c. Kaki
Kaki sebelah kanan bawah membuat :
a. Tempat dan tanggal penetapan;
b. Nama jabatan yang menandatangani, ditulis dengan huruf
awal Kapital dan diakhiri dengan tanda baca koma;
c. Tanda tangan pejabat yang menetapkan;
d. Nama lengkap yang menandatangani ditulis dengan huruf
awal Kapital;
e. Stampel RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo.
d. Penandatanganan
Surat Edaran Direktur ditandatangani oleh Direktur RSUD
KRT. Setjonegoro Wonosobo dan keabsahan Salinan dilakukan
oleh Bagian Umum.
SATUAN ORGANISASI
SURAT EDARAN
Nomor :
TENTANG
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
Dikeluarkan di……………….
Pada tanggal…………………
Direktur,
e. Standar Prosedur Operasional (SPO)
1) Tujuan penyusunan SPO
Agar berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan efisien,
efektif, konsisten/ seragam dan aman, dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan melalui pemenuhan standar
yang berlaku.
2) Manfaat SPO
a) Memenuhi persyaratan standar pelayanan rumah sakit
/akreditasi rumah sakit.
b) Mendokumentasi langkah-langkah kegiatan.
c) Memastikan staf rumah sakit memahami bagaimana
melaksanakan pekerjaannnya.
3) Tanggung Jawab
a) Komite Mutu dan Keselamatan Pasien bertanggungjawab
dalam mengawasi penyusunan dan atau perubahan SPO
RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo.
b) Kepala Unit Kerja terkait bertanggungjawab untuk membuat
rancangan awal prosedur berdasarkan analisa kebutuhan.
c) Perubahan dan pembuatan SPO harus diajukan oleh Kepala
Unit Kerja yang terkait kemudian direview oleh pejabat
sesuai dengan tupoksi SOTK yang ada di rumah sakit
sebelum ditandatangani oleh Direktur.
4) Syarat Penyusunan SPO
a) Identifikasi kebutuhan yakni mengidentifikasi apakah
kegiatan yang dilakukan saat ini sudah ada SPO belum
dan bila sudah ada agar diidentifikasi, apakah SPO masih
efektif atau tidak.
b) Untuk SPO pelayanan dan SPO administrasi, untuk
melakukan identifikasi kebutuhan SPO bisa dilakukan
dengan menggambarkan proses bisnis di Unit Kerja
tersebut atau alur kegiatan dari kerja yang dilakukan di
unit tersebut. Sedangkan untuk SPO Profesi identifikasi
kebutuhan dilakukan dengan mengetahui pola penyakit
yang sering ditangani di Unit Kerja tersebut. Dari
identifikasi kebutuhan SPO maka di suatu Unit Kerja
dapat diketahui berapa banyak dan macam SPO yang
harus dibuat/disusun. Untuk melakukan identifikasi
23
kebutuhan SPO dapat pula dilakukan dengan
memperhatikan elemen penilaian pada standar akreditasi
rumah sakit, minimal SPO-SPO apa saja yang harus ada.
SPO yang dipersyaratkan di elemen penilaian adalah SPO
minimal yang harus ada di rumah sakit. Sedangkan
identifikasi SPO dengan menggambarkan terlebih dahulu
proses bisnis di Unit Kerja adalah seluruh SPO secara
lengkap yang harus ada di Unit Kerja tersebut.
c) Didalam SPO harus dapat dikenali dengan jelas siapa
melakukan apa, dimana, kapan dan mengapa.
d) SPO jangan menggunakan kalimat majemuk. Subyek,
predikat dan obyek harus jelas, SPO tidak diperbolehkan
menggunakan kata atau, mungkin, dan kata lain yang
menimbulkan makna ganda.
e) SPO harus menggunakan kalimat perintah/instruksi
dengan bahasa yang dikenal pemakai.
f) SPO harus jelas ringkas dan mudah dilaksanakan. Untuk
SPO pelayanan pasien maka harus memperhatikan aspek
keselamatan, keamanan dan kenyamanan pasien. Untuk
SPO profesi harus mengacu kepada standar profesi,
standar pelayanan, mengikuti perkembangan IPTEK dan
memperhatikan aspek keselamatan pasien.
g) SPO di RSUD KRT. Setjonegoro meliputi:
(1.) SPO yang berupa kalimat instruksi;
(2.) SPO yang berupa diagram alir (flowchat)
5) Yang Mempengaruhi Keberhasilan Penyusunan SPO
a) Ada komitinen dari pimpinan RS yang terlihat dengan
adanya dukungan fasilitas dan sumber daya lainnya
b) Ada fasilitator/ petugas yang mempunyai kemampuan dan
kemauan untuk menyusun SPO, jadi ada aspek pekerjaan
dan aspek psikologis.
c) Ada target waktu yaitu ada target dan jadwal yang disusun
dan disepakati
d) Adanya pemantauan dan pelaporan kemajuan penyusunan
SPO
e) Ada sosialisasi SPO-SPO tersebut dan bila SPO tersebut
rumit maka untuk melaksanakan SPO tersebut perlu
dilakukan pelatihan
6) Proses Penyusunan SPO
a) Rancangan awal SPO disusun oleh Kepala Unit Kerja, bila
melibatkan Unit Kerja lain, melibatkan Kepala Unit Kerja
terkait tersebut.
b) SPO yang sudah sesuai format diprint dan direview oleh
Ka. Instalasi/Kabid/Kasi/Ket. Komite.
c) SPO yang sudah direview, kemudian diajukan kepada
Direktur RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo.
7) Pengesahan
a) Standar Prosedur Operasional (SPO) yang diajukan
dinyatakan mulai berlaku setelah ditandatangani oleh
Direktur RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo.
b) Apabila SPO yang sudah ditandatangani Direktur RSUD
KRT. Setjonegoro Wonosobo, dikemudian hari ada
duplikasi atau bertentangan dengan SPO yang sudah ada
sebelumnya, maka Panitia Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien segera melakukan kajian dan
mengajukan ketetapan terhadap SPO tersebut kepada
Direktur RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo.
8) Tata Cara Penyimpanan SPO
a) Dokumen asli SPO yang telah disahkan Direktur RSUD
KRT. Setjonegoro Wonosobo disimpan dan
didokumentasikan di Sekretariat Akreditasi.
b) Penyimpanan SPO yang asli harus rapi, sesuai metode
pengarsipan dokumen sehingga mudah dicari kembali bila
diperlukan.
c) Duplikat SPO disimpan di masing-masing Unit Kerja
dimana SPO tersebut dipergunakan. Yang berwenang
menggandakan SPO adalah Sekretariat Akreditasi dengan
membubuhkan cap "Terkendali" disertai nomor distribusi
SPO sesuai dengan ketentuan yang diputuskan.
d) Bila SPO tersebut sudah tidak berlaku lagi atau tidak
dipergunakan lagi karena di revisi atau hal lainnya, maka
Unit Kerja wajib mengembalikan SPO yang sudah tidak
berlaku tersebut ke Sekretariat Akreditasi.
e) Duplikat SPO di Unit Kerja harus disimpan dengan baik
sehingga hanya bisa dibaca oleh staf rumah sakit yang
berwenang.
f) Duplikat SPO yang diberikan kepada pihak luar rumah
sakit, harus dengan persetujuan Direktur RSUD KRT.
Setjonegoro Wonosobo. Tata Cara Evaluasi
9) Tata Cara Evaluasi
a) Evaluasi SPO dilaksanakan oleh Unit Kerja sesuai
kebutuhan (tentative).
25
b) Perbaikan/revisi dilakukan
(1.) Atas instruksi direksi
(2.) Terjadi perubahan organisasi rumah sakit
(3.) Usulan Unit Kerja
(4.) Berdasarkan hasil temuan/evaluasi audit internal
atau eksternal
(5.) Perubahan regulasi pemerintah
(6.) Berdasarkan rekomendasi dari hasil evaluasi
c) Bila terjadi pergantian Direktur atau Pimpinan Rumah
Sakit, dan dan SPO masih sesuai/dipergunakan maka
tidak perlu di revisi.
10) Bentuk dan susunan naskah Standar Prosedur Operasional
adalah sebagai berikut :
a) SPO yang berupa kalimat instruksi/perintah
(1.) Kepala
Kepala sebelah kiri memuat :
(a.) Kop naskah Standar Prosedur Operasional terdiri
atas gambar logo RSUD KRT. Setjonegoro
Wonosobo serta alamat RSUD KRT. Setjonegoro
Wonosobo di bawahnya.
(b.) Tulisan Standar Prosedur Operasional
dicantumkan di bawah logo RSUD KRT.
Setjonegoro Wonosobo.
27
Inap, Instalasi Gawat Darurat, Intensive Care
Unit,
FORMAT SPO
JUDUL SPO
Ditetapkan Oleh
TANGGAL TERBIT DIREKTUR RSUD KRT SETJONEGORO
KABUPATEN WONOSOBO
SPO
29
Simbol untuk mendeskripsikan
kegiatan pengambilan keputusan
Simbol untuk menghubungkan
simbol-simbol yang berada pada halaman
yang berbeda. Simbol ini menggunakan
angka-angka yang tertulis di bagian
bdalam simbol untuk menandakan
keterhubungan. Simbol dengan angka yang
sama menandakan bahwa kedua symbol
tersebut saling terhubung.
Simbol untuk mendeskripsikan
input atau output data.
Simbol untuk mendeskripsikan
penundaan suatu kegiatan
Simbol untuk mendeskripsikan
pendokumentasian suatu kegiatan.
Simbol untuk menandakan rincain
operasi berada di tempat lain.
Simbol (tanda panah) untuk
mendeskripsikan arah proses kerja
(e.) Unit Terkait
Berisi unit-unit terkait dan atau prosedur terkait
dalam proses kerja tersebut.
f. Panduan
1) Format Panduan Meliputi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
BAB II DEFINISI
BAB III RUANG LINGKUP
BAB IV TATA LAKSANA
BAB V BUKTI DOKUMENTASI
BAB VI PENUTUP
31
2) Pengesahan Panduan menggunakan lembar pengesahan yang
terletak pada halaman cover.
LEMBAR PENGESAHAN
PANDUAN……………………..
Diusulkan Oleh:
Ka. Instalasi/Kabid/Ket.Komite
Ditetapkan Oleh
DIREKTUR RSUD KRT.SETJONEGORO
KABUPATEN WONOSOBO
g. Program
Format Program meliputi :
A. PENDAHULUAN
B. LATAR BELAKANG
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
F. SASARAN
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
I. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN
LEMBAR PENGESAHAN
PROGRAM……………………..
Diusulkan Oleh:
Ka. Instalasi/Kabid/Ket.Komite
Ditetapkan Oleh
DIREKTUR RSUD KRT.SETJONEGORO
KABUPATEN WONOSOBO
h. Perjanjian
Bentuk dan susunan Perjanjian adalah sebagai berikut :
1) Kepala naskah Perjanjian
a) Kop;
b) Tulisan "SURAT PERJANJIAN" yang ditempatkan ditengah
lembar naskah dinas;
c) Nomor dan tahun;
33
d) Tulisan "TENTANG”;
e) Judul Surat Perjanjian.
2) Isi naskah Perjanjian
a) Hari, Tanggal, Bulan dan Tahun serta tempat pembuatan;
b) Nama, pangkat, NIP (bagi PNS), pekerjaan dan alamat
pihak-pihak yang terlibat dalam perjanjian;
c) Permasalahan-permasalahan yang diperjanjikan,
dirumuskan dalam bentuk uraian atau dibagi dalam
pasal-pasal dan dikemukakan yang menyangkut hak dan
kewajiban dari masing- masing pihak serta tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
d) Sanksi - sanksi Hukum
e) Penyelesaian-penyelesaian
3) Bagian akhir naskah perjanjian
a) Tulisan "Pihak ke……”
b) Nama jabatan pihak-pihak yang membuat perjanjian;
c) Tanda tangan pihak-pihak yang membuat perjanjian;
d) Materai;
e) Nama jelas pihak-pihak penandatangan;
f) Pangkat dan NIP bagi PNS;
g) Stempel Jabatan/Instansi;
h) Saksi-saksi (nama jelas dan tandatangan).
PIHAK KE II PIHAK KE II
SAKSI-SAKSI :
1……………………..: (mmmmmmmm)
2…………………..…: (mmmmmmmm)
Mmmmm,……………
Nomor: a. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm;
Lampiran: b.
Perihal:
Kepada Yth. 35
Mmmmmmmmm
mmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mm
Nama Jabatan
Nama Jelas
Tembusan :
b. Surat Keterangan
Bentuk dan susunan Surat Keterangan adalah sebagai berikut:
1) Kepala
a) Kop;
b) Tulisan SURAT KETERANGAN seluruhnya menggunakan
huruf Kapital (Bold) dan diletakkan di tengah margin;
c) Nomor surat ditulis di bawah tulisan surat keterangan dan
diletakkan di tengah margin. Penomoran surat keterangan :
001/KET/DIR/2014.
2) Batang Tubuh
Batang tubuh memuat nama dan jabatan pihak yang
memberikan keterangan dan pihak yang diterangkan serta
maksud dan tujuan diterbitkan keterangan.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas
a) Tempat, tanggal, bulan, tahun;
b) Nama jabatan;
c) Tanda tangan;
d) Nama jabatan yang membuat surat keterangan, dan
e) Stampel jabatan/instansi
f) Hal yang pertlu diperhatikan adalah posisi bagian kaki
terletak pada bagian kanan bawah.
FORMAT SURAT KETERANGAN
SURAT PERJANJIAN
NOMOR
XXXX/KET/DIR/XXXX
Mmmmmmm,……..
Jabatan
NAMA JELAS
c. Surat Perintah
1) Kepala
a) Kop;
b) Tulisan SURAT PERINTAH ditulis dengan huruf Kapital
diletakkan ditengah margin;
c) Nomor surat berada di bawah tulisan surat perintah.
2) Batang Tubuh
Diktum dimulai dengan kata MEMERINTAHKAN ditulis dengan
huruf Kapital diletakkan di tengah margin, diikuti kata kepada
di tepi kiri, serta nama dan jabatan pegawai yang mendapat
perintah. Di bawah kepada ditulis untuk disertai tugas-tugas
yang harus dilaksanakan.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas:
a) Tempat dan tanggal surat perintah;
b) Jabatan pejabat yang menandatangani, ditulis dengan huruf
awal Kapital, diakhiri dengan tanda baca koma;
c) Paraf bawahan langsung dari pejabat penanda tangan surat
di sebelah kiri nama jabatan penanda tangan;
d) Tanda tangan pejabat yang memerintahkan;
e) Nama lengkap pejabat yang menandatangani surat;
f) Stempel.
4) Hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut
a) Jika perintah merupakan perintah kolektif, daftar pegawai
yang diperintahkan dimasukkan dalam lampiran yang
terdiri atas kolom nomor urut, nama, jabatan, dan
keterangan.
37
b) Surat perintah tidak berlaku lagi setelah perintah
dilaksanakan atau masa berlakunya berakhir,
SURAT PERINTAH
NOMOR. ………………
MEMERINTAHKAN:
Kepada :
Nama :
Jabatan :
Untuk :
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Ditetapkan di..……..
pada tanggal....……..
Jabatan
NAMA JELAS
Tembusan:
d. Surat Cuti
Surat cuti/izin dibuat dengan format landscape, dibuat menjadi 2
lembar. Bentuk dan susunan Surat Izin Cuti Tahunan adalah
sebagai berikut :
1) Lembar Sebelah Kiri (permintaan cuti tahunan)
a) Kepala
(1.) Tulisan Permintaan Cuti Tahunan terletak di sebelah
kiri atas, ditulis dengan huruf Kapital (Bold);
(2.) Tempat, tanggal, bulan, dan tahun terletak sebelah
kanan atas;
(3.) Pejabat yang tuju (dimintai cuti) terletak di sebelah
kanan atas, persis di bawah tempat, tanggal, bulan,
dan tahun
b) Batang Tubuh
Batang tubuh berisi hal-hal berikut :
(1.) Identitas pemohon cuti, meliputi
(2.) Permohonan cuti untuk tahun, selama (…hari), dari
tanggal X sampai tanggal X, dan tempat cuti dijelaskan
dalam bentuk uraian.
c) Kaki
(1.) Sebelah kiri bawah berisi kolom yang berisi jenis cuti
yang diambil
(2.) Sebelah kanan bawah berisi :
(a.) Tanda tangan pemohon cuti (Nama jelas, NIP/NIK);
(b.) Tanda tangan atasan langsung yang menyetujui
permohonan cuti (Nama jelas, NIP).
2) Lembar Sebelah Kanan (pemberian cuti tahunan)
a) Kepala
(1.) Tulisan PEMBERIAN CUTI TAHUNAN terletak di sebelah
kiri atas, ditulis dengan huruf Kapital (Bold);
(2.) Tempat, tanggal, dan tahun terletak di sebelah kanan
atas;
(3.) Tulisan SURAT IZIN CUTI TAHUNAN terletak center
(sejajar di tengah), ditulis dengan huruf Kapital dan
digarisbawahi (underline);
(4.) Nomor dimulai dengan kode 851.1
b) Batang Tubuh
Batang tubuh berisi hal-hal berikut
(1.) Identitas Pemohon cuti, meliputi
(a.) Nama;
(b.) NIP/NIK;
(c.) Pangkat/ Gol.Ruang;
(d.) Jabatan;
39
(e.) Satuan Organisasi.
(2.) Selama (….hari), mulai (tanggal x s.d x), dijelaskan
dalam bentuk uraian.
(3.) Penjelasan ketentuan selama cuti dijelaskan dalam
bentuk uraian.
c) Kaki
(1.) Sebelah kiri bawah berisi tembusan
(2.) Sebelah kanan bawah berisi tanda tangan Direktur
RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo (Nama Jelas, NIP)
41
Bentuk dan susunan Surat Kuasa adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop;
b) Tulisan SURAT KUASA seluruhnya menggunakan huruf
Kapital (Bold) dan diletakkan di tengah margin
2) Batang tubuh
Batang tubuh memuat nama, alamat, jabatan, nomor KTP
pihak pemberi kuasa dan penerima surat kuasa serta objek
yang dikuasakan.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas :
a) Tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan;
b) Tanda tangan dan nama jelas pihak pemberi kuasa dan
penerima kuasa;
c) Materai.
4) Hal-hal berikut perlu diperhatikan.
a) Penerima kuasa terletak di sebelah kanan dan pemberi
kuasa terletak disebelah kiri.
b) Materai ditempel di tempat pemberi kuasa.
SURAT KUASA
Yang bertanda tangan dibawah ini,
Alamat: …………..
Jabatan: …………..
No KTP: …………..
Selanjutnya disebut Pemberi Kuasa,
Dengan ini memberi kuasa penuh kepada:
Nama: …………..
Alamat: …………..
Jabatan: …………..
No KTP: …………..
Selanjutnya disebut Penerima Kuasa,
KHUSUS
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Demikian Surat Kuasa ini dibuat untuk dapar dipergunakan sebagaimana mestinya.
Mmm,..……..
MATERAI
f. Surat Undangan
Bentuk dan susunan Surat Undangan adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop;
b) Tempat dan tanggal pembuatan undangan ditulis di
sebelah kanan;
c) Nomor, iampiran, dan perihal ditulis di sebelah kiri
undangan;
d) Alamat tujuan diletakkan tegak lurus dengan kata Perihal
2) Batang tubuh
a) surat undangan terdiri atas kalimat pembuka;
b) Isi undangan, terdiri atas hari / tanggal, pukul, tempat,
dan acara, serta kalimat Penutup.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas
a) Nama jabatan;
b) Tanda tangan;
43
c) Stempel jabatan/instansi, dan
d) Tembusan jika perlu dan diletakkan di sebelah kiri
bawah
Mmmmm,……………
Nomor: mmmmmmKepada
Lampiran: mmmmmmYth. Mmmmm
Perihal: mmmmmmdi -
Mmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Hari/tanggal:……………………….
Pukul:……………………….
Tempat:………………………
Acara:………………………..
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Nama Jabatan
Nama Jelas
Tembusan :
g. Surat Panggilan
Bentuk dan susunan Surat Panggilan adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop;
b) Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun;
c) Nama Perorangan yang dipanggil;
d) Nomor, Sifat, Lampiran dan Perihal.
2) Isi Surat Panggilan terdiri atas :
a) Hari, Tanggal, Pukul, Tempat, Menghadap Kepada,
Alamat Pemanggil;
b) Maksud Surat Panggilan tersebut.
3) Bagian Akhir Surat.Panggilan terdiri atas :
a) Nama Jabatan;
b) Tanda tangan pejabat;
c) Nama pejabat.
d) Stempel jabatan/instansi;
e) Tembusan apabila diperlukan.
Mmmmm,……………
Nomor: mmmmmmKepada
Lampiran: mmmmmmYth. Mmmmm
Perihal: mmmmmmdi -
Mmmmm
Nama Jabatan
Nama Jelas
h. Memorandum
Bentuk dan susunan Memorandum adalah sebagai berikut :
1) Kepala
a) Kop;
b) Kata MEMORANDUM ditulis di tengah dengan huruf
Kapital (Bold) dan digarisbawahi (Underline);
c) Tempat dan tanggal ditulis disebelah kanan; d) Kata
kepada ditulis di sebelah kiri;
45
2) Batang tubuh
Bagian batang tubuh terdiri atas alinea pembuka, isi dan
penutup.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas
a) Nama jabatan,
b) Tanda tangan pejabat,
c) Nama lengkap,
d) Tembusan, memuat nama jabatan pejabat penerima.
FORMAT MEMORANDUM
MEMORANDUM
Mmmmm,……………
Kepada Yth.
Mmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Jabatan
NAMA JELAS
Tembusan :
i. Pengumuman
Bentuk dan susunan Pengumuman adalah sebagai berikut:
1) Kepala
a) Kop
b) Kata PENGUMUMAN dicantumkan di tengah margin dan
ditulis dengan huruf Kapital;
c) Kata TENTANG dicantumkan di bawah kata
Pengumuman ditulis dengan huruf Kapital;
d) Rumusan judul pengumuman ditulis dengan huruf
Kapital simetris di bawah kata tentang.
2) Batang tubuh
Batang tubuh memuat :
a) Alasan tentang perlunya dibuat pengumuman;
b) Peraturan yang menjadi dasar pembuatan pengumuman;
c) Pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap
mendesak;
d) Informasi tentang sesuatu yang perlu diketahui oleh
objek target pengumuman.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas :
a) Tempat dan tanggal penetapan;
b) Jabatan pejabat yang menetapkan, ditulis dengan huruf
awal Kapital, diakhiri dengan tanda baca koma;
c) Tanda tangan pejabat yang menetapkan;
d) Nama lengkap yang menandatangani;
e) Stempel.
FORMAT PENGUMUMAN
PENGUMUMAN
TENTANG
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Ditetapkan di..……..
Pada tanggal....……..
Nama Jabatan,
NAMA JELAS
47
j. Laporan
Bentuk dan susunan Laporan adalah sebagai berikut:
1. Kepala Laporan, teridiri dari
a) Kop;
b) Judul Laporan ditulis dengan menggunakan huruf
Kapital.
2. Isi Laporan dirumuskan dalam bentuk uraian.
3. Sistematika Laporan terdiri atas:
a) Pendahuluan memuat penjelasan umum, maksud dan
tujuan, ruang lingkup, dan dasar laporan;
b) Materi laporan terdiri atas kegiatan yang dilaksanakan,
hasil pelaksanaan kegiatan, hambatan yang dihadapi,
dan hal lain yang perlu dilaporkan;
c) Kesimpulan dan saran perlu perlu disampaikan sebagai
bahan pertimbangan;
d) Penutup inerupakan akhir laporan memuat harapan dan
ucapan terima kasih.
4. Bagian Akhir Laporan terdiri atas:
a) Nama tempat;
b) Tanggal, bulan, dan tahun:
c) Nama Jabatan pembuat laporan;
d) Nama jelas pembuat laporan.
FORMAT LAPORAN
LAPORAN
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
PENDAHULUAN
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
1. ISI LAPORAN
Data
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Analisa
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Evaluasi
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
2. BIDANG
Data
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Analisa
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Evaluasi
3. BIDANG
......……………………….dst………………………………………….
III KESIMPULAN SARAN
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
PENUTUP
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Nama Jelas
49
k. Surat Pengantar
Bentuk dan susunan Surat Pengantar adalah sebagai berikut :
1. Kepala
a) Kop;
b) Tempat dan tanggal pembuatan surat ditulis di sebelah
kanan;
c) Nomor surat ditulis di sebelah kiri sejajar dengan
tempat dan tanggal pembuatan surat;
d) Alamat tujuan ditulis di bawah nomor surat;
e) Tulisan SURAT PENGANTAR menggunakan huruf
Kapital diletakkan ditengah margin.
2. Batang Tubuh
Batang tubuh surat pengantar berbentuk kolom, dan
memuat:
a) Nomor urut;
b) Jenis naskah dinas yang dikirim;
c) Banyaknya naskah/barang, dan;
d) Keterangan.
3. Kaki
a) Bagian kaki sebelah kanan terdiri atas :
(1.) Nama jabatan pembuat pengantar;
(2.) Tanda Tangan
(3.) Nama dan;
(4.) Stempel jabatan/instansi.
b) Bagian kaki terdiri atas
(1.) Tempat dan tanggal penerimaan;
(2.) Nama jabatan penerima;
(3.) Tanda tangan;
(4.) Nama dan;
(5.) Stempel jabatan atau instansi;
(6.) Bagian kaki kanan terdiri atas nama jabatan dan
nama jelas pengirim;
4. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa surat pengantar
dibuat rangkap dua, lembar pertama untuk penerima, dan
lembar kedua untuk pengirim.
FORMAT SURAT PENGANTAR
Kepada
Yth. Mmmmm
di
Mmmmm
SURAT PENGANTAR
NOMOR:…………….
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
l. Lembar Disposisi
Lembar Disposisi terdiri atas :
1) Kepala Lembar Disposisi
Terdiri atas :
a) Kop;
b) Nomor Urut, terletak di sebelah kanan atas;
c) Surat dari;
d) Tanggal terima;
e) Nomor surat;
f) Index surat;
g) Disposisi kepada.
51
2) Isi lembar disposisi dirumuskan dalam bentuk uraian
3) Bagian akhir terdiri atas nama jabatan, paraf dan nama jelas.
m. Berita Acara
Bentuk dan susunan Berita Acara Serah Terima adalah sebagai
berikut:
1) Kepala
a) Kop;
b) Tulisan BERITA ACARA ditulis dengan huruf Kapital
(Bold) dan diletakkan di tengah margin
c) Nomor Berita Acara.
2) Batang Tubuh
Batang tubuh memuat hal-hal berikut :
a) Kalimat pertama diawali dengan Tulisan Pada hari ini
diikuti dengan tanggal, bulan, dan tahun;
b) Identitas para pihak yang melaksanakan kegiatan;
c) Kegiatan yang dilaksanakan;
d) Kalimat penutup dengan Tulisan Demikian berita
acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya……
3) Kaki
Bagian kaki memuat hal-hal berikut :
a) Nama tempat;
b) Tanggal, bulan, tahun;
c) Tanda tangan para pihak;
d) Nama jelas penanda tangan;
e) Stempel jabatan / instansi;
4) Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa saksi ditulis pada
bagian tengah bawah dengan mencantumkan nama dan tanda
tangan.
FORMAT BERITA ACARA
BERITA ACARA
NOMOR :
TENTANG
MMMMMMMMMMMM
Pada hari ini tanggal mmmmm, Bulan mmmmm dan Tahun mmmm, bertempat di
mmmm, kami masing-masing,
1. Mmmmmmmm yang selanjutnya disebut Pihak I (memuat nama, NIP,
pangkat/golongan, jabatan dan alamat)
2. Mmmmmmmmm yang selanjutnya disebut Pihak II
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmm
Demikian Berita Acara ini dibuat dalam rangkap …… untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Mmmmmm…..
Pihak ke IIPihak ke I
Dilakukan dihadapan,
Mmmmmmmmmmm
NAMA JELAS
53
n. Nota Dinas
Nota dinas terdiri atas :
1) Kepala
a) Kop;
b) Tulisan NOTA DINAS ditulis dengan huruf Kapital (Bold)
dan digarisbawahi (Underline) dengan posisi simetris
sejajar di tengah;
c) Pejabat yang dituju;
d) Pejabat yang mengirim;
e) Tembusan;
f) Nomor;
g) Tanggal, bulan, dan tahun;
h) Sifat;
i) Lampiran;
j) Perihal;
2) Isi Nota Dinas diuraikan dalam bentuk uraian.
3) Bagian Akhir Nota Dinas terdiri atas :
a) Nama Jabatan;
b) Tanda tangan Pejabat;
c) Nama, pangkat, NIP.
NOTA DINAS
Kepada Yth:………………………
Dari:……………………...
Tembusan:………………………
Nomor:………………………
Tanggal:………………………
Sifat:………………………
Lampiran:………………………
Perihal:…………………….…
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Nama Jabatan
NAMA JELAS
NIP.
o. Telaahan Staf
Bentuk dan susunan Telaahan Staf adalah sebagai berikut :
1) Kepala
Bagian Kepala Terdiri atas :
a) Kop;
b) Tulisan TELAAHAN STAF ditulis menggunakan huruf
Kapital (Bold) dan digarisbawahi (Underline) dan
diletakkan di tengah atas;
c) Telaah ditujukan, tanggal, nomor, sifat, lampiran, dan
perihal.
2) Batang Tubuh
Batang tubuh terdiri atas:
a) Permasalahan/persoalan menuat pernyataan singkat dan
jelas tentang permasalahan/persoalan yangakan
dipecahkan.
b) Pra Anggapan memuat dugaan yang beralasanyang ada,
saling berhubungan sesuai dengan situasi yang dihadapi,
dan merupakan kemungkinan kejadian pada masa yang
akan datang.
c) Fakta yang mempengaruhi memuat fakta yang
merupakan landasan analisis dan pemecahan
permasalahan/persoalan.
d) Pembahasan dan analisis pengaruh praanggapan dan
fakta terhadap permasalahan/persoalan dan akibatnya,
hambatan serta keuntungan dan kerugian, pemecahan
atau cara bertindak yang mungkin atau dapat dilakukan.
e) Simpulan memuat intisari hasil diskusi yang merupakan
pilihan cara bertindak atau jalan keluar.
f) Saran memuat secara ringkas dan jelas tindakan yang
disarankan untuk mengatasi permasalahan/persoalan
yang dihadapi.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas:
a) Jabatan penelaah yang ditulis dengan huruf awal Kapital;
b) Tanda tangan;
c) Nama lengkap dan NIP;
d) Tembusan.
55
FORMAT TELAAHAN STAF
TELAAHAN STAF
Kepada :Mmmmmmmmmmmmmm
Dari :Mmmmmmmmmmmmmmm
Tanggal :Mmmmmmmmmmmmmmm
Nomor :Mmmmmmmmmmmmmmm
Sifat :Mmmmmmmmmmmmmmm
Lampiran :Mmmmmmmmmmmmmmm
Perihal :Mmmmmmmmmmmmmmm
I. Pokok Persoalan :
II. Pra Anggapan :
III. Fakta dan data yang berpengaruh terhadap persoalan :
IV. Pembahasan :
V. Kesimpulan :
VI. Saran :
NAMA JABATAN
NAMA JELAS
NIP
Tembusan:
1.. Mmmmmmmmmmmmmmm
p. Rekomendasi
1) Kepala
a) Kop;
b) Tulisan REKOMENDASI ditulis menggunakan huruf
Kapital dan ditempatkan di tengah atas;
c) Nomor ditempatkan dibawah tulisan REKOMENDASI;
d) Tulisan TENTANG ditulis menggunakan hurud Kapital
dan ditempatkan di bawah nomor;
e) Nama / Judul Rekomendasi ditulis dengan menggunakan
huruf Kapital dan ditempatkan dibawah tulisan TENTANG
simetris di tengah.
2) Isi Rekomendasi dirumuskan dalam bentuk uraian.
3) Bagian Akhir Rekomendasi terdiri atas :
a) Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun;
b) Nama Jabatan pembuat rekomendasi;
c) Tanda tangan pejabat;
d) Nama Jelas;
e) Stempel jabatan/instansi.
FORMAT REKOMENDASI
REKOMENDASI
NOMOR …………..
TENTANG
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmm,....……..
NAMA JABATAN,
NAMA JELAS
NIP.
q. Daftar Hadir
Daftar Hadir terdiri atas :
1) Kepala Daftar Hadir terdiri atas :
a) Tulisan “Daftar Hadir" ditempatkan ditengah-tengah
lembar naskah;
b) Tempat, Hari, Tanggal, Waktu dan Acara ditulis dibawah
tulisan Daftar Hadir sebelah kiri.
2) Isi Daftar Hadir terdiri atas :
57
a) Kolom nomor urut;
b) Kolom nama;
c) Kolom Unit Kerja;
d) Kolom tanda tangan/paraf
DAFTAR HADIR
MMMMMMMMMMMMM
HARI :
TANGGAL :
PIMPINAN RAPAT
NAMA JELAS
NIP.
r. Notulen
Bentuk dan susunan Notulen adalah sebagai berikut :
1) Kepala
a) Pada bagian tengah kertas berisi kata NOTULEN yang
ditulis dengan huruf Kapital (Bold) dan digarisbawahi
(Underline);
b) Sebelah kiri di bawah kata risalah berisi jenis rapat, hari /
tanggal, waktu, dan tempat;
2) Notulen berisi uraian tentang pokok bahasan, usulan /
keputusan dan keterangan.
3) Kaki notulen membuat :
a) nama jabatan dan nama jelas penanda tangan risalah
b) nama jabatan dan nama jelas pembuat notulen
FORMAT NOTULEN
NOTULENSI
Judul Rapat :
Hari :
Tanggal :
Pukul :
Jumlah peserta :
NOTULIS
(………………..)
s. Sertifikat Pelatihan
1) Kepala
Kepala terdiri atas :
a) Kop;
b) Tulisan "SERTIFIKAT" ditulis dengan huruf Kapital dan
posisi sejajar di tengah;
c) Nomor sertifikat;
d) Isi sertifikat pelatihan berisi nama peserta pelatihan,
uraian kegiatan yang telah diikuti, tempat kegiatan dan
tanggal kegiatan
59
2) Isi sertifikat pelatihan berisi nama peserta pelatihan, uraian
kegiatan yang telah diikuti, tempat kegiatan dan tanggal
kegiatan
3) Bagian akhir sertifikat pelatihan terdiri atas :
a) Tempat, tanggal, bulan dan tahun sertifikat dikeluarkan;
b) Nama jabatan dan instansi;
c) Tanda Tangan;
d) Nama jelas, pangkat dan NIP.
FORMAT SERTIFIKAT
SERTIFIKAT
Nomor:……………..
Diberikan Kepada
……………………………
……………………………
Yang diselenggarakan di :
RSUD KRT. Setjonegoro Kabupaten Wonosobo
Pada Tanggal…………….
Wonosobo,
DIREKTUR RSUD KRT SETJONEGORO
KABUPATEN WONOSOBO
61
c. Jenis huruf yang digunakan adalah Bookman Old Style
dengan ukuran 11 dan lebar spasi 1,15.
d. Bentuk yang dipakai adalah bentuk surat lurus (rata kanan-
kiri) sedangkan penulisan judul dokumen adalah posisi sejajar
tengah.
e. Penulisan nomor halaman di tengan bagian bawah.
4. Program
Pengetikan program dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Dokumen program dibuat menggunakan kertas HVS ukuran
F4 (21,5 cm x 33 cm) 70 gram.
b. Ukuran batas atas-bawah-kiri-kanan yang dipakai adalah 2,5;
2,5; 3; 2 cm.
c. Jenis huruf yang digunakan adalah Bookman Old Style
dengan ukuran 11 dan lebar spasi 1,15.
d. Bentuk yang dipakai adalah bentuk surat lurus (rata kanan-
kiri) sedangkan penulisan judul dokumen adalah posisi sejajar
tengah.
e. Penulisan nomor halaman di tengan bagian bawah.
5. Standar Prosedur Operasional
a. SPO disahkan oleh Direktur dengan dibuat menggunakan
kertas HVS ukuran F4 (21,5 cm x 33 cm) - 70 gram.
b. Ukuran batas atas-bawah-kiri-kanan yang dipakai adalah
1,5; 1,8 ; 2; 2 cm.
c. Jenis font yang digunakan adalah Times New Roman
d. Penulisan konten SPO dengan ukuran font 12 dan spasi 1,5.
e. Penulisan judul berada di kolom tengah atas menggunakan
huruf Kapital (Bold) dengan ukuran font 12 dan spasi 1.
f. Penulisan nomor, nomor revisi, dan halaman SPO
menggunakan huruf Kapital dengan ukuran font 12 dan
spasi 1, masing-masing berada pada kolom di bawah judul
SPO.
g. Penulisan penhesahan SPO dengan ukuran font 11 dan spasi
1.
h. Penulisan identitas rumah sakit berada dikolom sebelah kiri
atas dengan ukuran font 11 dan spasi 1.
i. Logo RSUD KRT. Setjonegoro yang terdapat di SPO berada di
atas identitas rumah sakit dengan ukuran panjang 2,5 cm
dan lebar 2,2 cm.
j. Tata cara penomoran SPO adalah nomor/instalasi,
komite/bulan/tahun. Misal 001/B.U/disesuaikan
pembuatan atau revisi/2016. bidang atau dengan bulan
pembuatan atau revisi/2016.
k. Penomoran revisi SPO tidak boleh 0, kecuali SPO baru.
B. Penyusunan naskah dalam bentuk surat di lingkungan RSUD KRT.
Setjonegoro Wonosobo harus memperhatikan beberapa hal, yaitu
sebagai berikut :
1. Penyelenggaraan urusan kedinasan melalui surat-menyurat dinas
harus dilaksanakan sexara cermat agar tidak menimbulkan salah
penafsiran
2. Koordinasi antar pejabat terkait hendaknya dilakukan dengan
mengutamakan metode yang paling cepat dan tepat, misalnya
diskusi, kunjungan pribadi dan jaringan telepon lokal. Jika dalam
menyusun dinas diperlukan tahap mulai yang bersangkutan surat
koordinasi, pejabat melakukannya penyusunan draft, sehingga
perbaikan pada konsep final dapat dihindari.
3. Urusan kedinasan yang dilakukan dengan menggunakan tatacara
dan prosedur surat menyurat harus menggunakan sarana
komunikasi resmi.
4. Batas prosedur surat menyurat harus menggunakan sarana
komunikasi resmi. disesuaikan waktu jawaban surat dengan
bersangkutan:
a. Amat segera/kilat, dengan batas waktu 24 jam setelah
surat diterima.
b. Segera, dengan batas waktu 2 x 24 jam setelah surat
diterima, dan
c. Biasa, dengan batas waktu maksimum 5 hari kerja.
5. Waktu penandatanganan surat harus memperhatikan jadwal
pengirim surat yang berlaku di RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo
dan segera dikirim setelah ditandatangani.
6. Penggandaan/Salinan Surat hanya diberikan kepada yang berhak
dan memerlukan, dinyatakan dengan memberikan alamat yang
dimaksud dalam "Tembusan". Salinan surat dibuat terbatas
hanya untuk kebutuhan sebagai berikut :
a. Salinan Tembusan adalah Salinan surat yang disampaikan
kepada pejabat yang secara fungsional terkait.
b. Salinan Laporan adalah salinan surat yang disampaikan
kepada pejabat yang berwenang, dan.
c. Salinan untuk arsip adalah salinan surat yang disimpan
untuk kepentingan pengelolaan arsip.
7. Tembusan surat disampaikan kepada unit kerja terkait,
sedangkan lampiran hanya disampaikan kepada unit yang
bertanggung jawab.
8. Tingkat Keamanan.
a. Sangat Rahasia disingkat (SR), tingkat keamanan isi surat
yang tertinggi, sangat erat hubungannya dengan
63
keamanan dan keselamatan RSUD KRT. Setjonegoro
Wonosobo. Jika disiarkan secara tidak sah atau jatuh ke
tangan yang tidak berhak, akan membahayakan
keamanan dan keselamatan RSUD KRT. Setjonegoro
Wonosobo.
b. Rahasia disingkat (R), tingkat keamanan isi surat yang
berhubungan erat dengan keamanan dan keselamatan
RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo. Jika disiarkan secara
tidak sah atau jatuh ke tangan yang tidak berhak akan
merugikan RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo.
c. Biasa disingkat (B), tingkat keamanan isi suatu surat yang
tidak termasuk dalam butir a sampai dengan c, namun
tidak berarti bahwa isi surat tersebut dapat disampaikan
kepada yang tidak berhak mengetahuinya.
9. Kecepatan penyampaian.
a. Amat Segera/Kilat, surat harus diselesaikan /dikirim/
disampaikan pada hari yang sama dengan batas waktu 24
jam;
b. Segera, surat harus diselesaikan /dikirimn / disampaikan
dalam waktu 2 x 24 jam; dan
c. Biasa, surat harus diselesaikan / dikirim / diterima oleh
bagian pengiriman, sesuai dengan jadwal perjalanan kurir,
batas waktu 5 hari.
10. Surat dengan Tingkat Keamanan Tertentu (harus dijaga
keamanannya. Tanda tingkat keamanan ditulis dengan cap (tidak
diketik), berwarna merah pada bagian atas dan bawah setiap
halaman surat. Jika surat tersebut dibuat salinan, cap tingkat
keamanan pada salinan dengan warna yang sama dengan warna
cap pada surat asli.
11. Penggunaan Kertas
Kertas yang digunakan adalah HVS ukuran F4 70 gram dan
berlogo KRT. Setjonegoro Wonosobo atau disesuaikan dengan
kebutuhan, antara lain untuk kegiatan surat-menyurat,
penggandaan dan dokumen pelaporan;
12. Pengetikkan sadaran administrasi dan komunikasi perkantoran
a. Besar batas atas-bawah-kiri-kanan yang dipakai adalah 2 ;
2 ; 2 ; 2 cm.
b. Jenis huruf yang digunakan adalah Arial dengan ukuran
12 dan lebar 1,5 spasi.
c. Bentuk yang dipakai adalah bentuk surat lurus (block
style) dengan sedikit penyesuaian yaitu posisi rata kiri
kecuali untuk penulisan tanggal posisi yang digunakan
adalah posisi rata kanan dan penulisan judul pada jenis
surat tertentu maka yang digunakan adalah posisi sejajar
di tengah.
d. Pemakaian huruf tebal diatur sendiri tergantung pada jenis
surat.
C. Bentuk Stampel RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo
Stampel yang diakui sebagai stempel RSUD KRT. Setjonegoro
Wonosobo yaitu:
a. Bentuk :
1) Stempel RSUD KRT. Setjonegoro berbentuk lingkaran dengan
Lingkaran dengan ukuran diameter 4 cm.
2) Tulisan "PEMERINTAH KABUPATEN" ditulis dengan huruf
Kapital menggunakan Font Calibri ukuran 12 dan terletak
melingkar tengah ke atas searah jarum jam.
3) Tulisan "WONOSOBO" ditulis dengan huruf Kapital
menggunakan Font Calibri ukuran 12 dan terletak melingkar
dari tengan ke bawah berlawanan dengan jarum jam.
4) Tulisan "RSUD KRT. SETJONEGORO" ditulis dengan huruf
Kapital menggunakan Font Calibri ukuran 11 dan terletak
simetris di tengah.
b. Warna :
Warna tinta yang digunakan dalam pemakaian stampel adalah
warna ungu,
c. Penerbitan :
Bagian Sekretariat.
Gambar Stampel RSUD. KRT Setjonegoro
65
2. Warna
a. Warna yang digunakan pada bentuk palang adalah warna
Hijau.
b. Warna yang digunakan pada huruf “S” terpotong bagian atas
adalah warna Kuning.
c. Warna yang digunakan pada huruf “S” terpotong bagian
bawah adalah warna Merah.
3. Makna Logo
a. Palang Empat Warna Hijau
b. Huruf “S” yang terpotong
1) Menunjukkan initial nama rumah sakit, yaitu “setjonegoro”
2) Menunjukkan pula kedinamisan gerak maju RSUD KRT.
Setjonegoro beserta seluruh Civitas Hospitalia dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan dan kompetensi
perorangan.
c. Warna Kuning pada potongan “S” bagian atas
Menunjukkan optimisme rumah sakit dengan toleransi yang
penuh serta kesiapsiagaan dalam memberikan pertolongan
bagi yang membutuhkan tanpa memandang perbedaan.
d. Warna Merah pada potongan “S” bagian bawah
Menunjukkan sikap tegas, kewajiban dan kemajuan keras
dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan.
67
1. a.n. (atas nama, ditulis a huruf kecil dan n huruf kecil)
dipergunakan jika yang berwenang menandatagani (pejabat
setingkat dibawahnya) telah mendapa mandate dari pejabat
atasannya, dan pertanggungjawaban materi surat tersebut tetap
berada ditangan yang memberikan mandate. Pejabat yang
menandatangani dapat diminta pertanggungjawabannya tentang
isi surat dimaksud oleh yang memberi mandate;
2. Pelaksanaan Harian (Plh), ditulis di depan nama jabatan yang
menjadi wewenangnya.
Nama Jelas
Pangkat
NIP
BAB IV
A. TANGGUNG JAWAB
1. Direktur RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo bertanggung jawab
atas pengesahan dokumen internal.
2. Kepala Bidang/ Ketua Komite bertanggung jawab atas
kesesuaian dan kebenaran isi dokumen dan/atau pengubahan
dokumen
3. Para Kepala Instalasi/Kepala Unit bertanggung jawab atas materi
usulan pembuatan/atau pengubahan dokumen
4. Subag Tata Usaha dan Humas bertanggung jawab atas
penyimpanan dokumen dan pelaksanaan pemusnahan
dokumen.
B. PENGESAHAN DOKUMEN
1. Keefektifan dan kesesuaian dokumen yang telah disusun,
ditinjau dan dievaluasi jika telah sesuai, ditandatangani dan
dicantumkan tanggal efektifnya.
2. Tanggung Jawab pembuatan, pemeriksaan dan pengesahan
dokumen sesuai table berikut :
C. PENGGANDAAN DOKUMEN
1. Dokumen Rumah Sakit
a. Penggandaan dokumen rumah sakit dilakukan oleh Bagian
Umum;
b. Penggandaan dokumen rumah sakit ditulis dalam Buku
Ekspedisi Dokumen Internal.
2. Penggandaan Khusus Standar Prosedur Operasional
a. Dokumen terdiri dari dokumen terkendali dan dokumen tidak
terkendalai. Penggandaannya dilakukan dengan
membutuhkan cap di halaman depan dokumen asli
b. Cap untuk dokumen terkendali berwarna biru dengan tulisan
“DOKUMEN TERKENDALI”.
c. Setiap penggandaan dokumen terkendali harus
menggunakan Berita Acara Serah Terima Dokumen yang
69
ditandatangani oleh perwakilan secretariat dan peneriman
dokumen terkendali.
d. Penyimpanan dan pengendalian dokumen asli dilakukan oleh
Sekretariat Akreditasi
D. PEMELIHARAAN DOKUMEN
1. Komite Mutu dan Keselamatan Pasien secara berkala, 1 tahun
sekali, mengidentifikasi kesesuaian semua dokumen yang
digunakan.
2. Apabila ditemukan dokumen yang tidak sesuai dan atau
sudah tidak berlaku, Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
diganti dengan dokumen yang sesuai dan mutakhir.
3. Komite Mutu dan Keselamatan Pasien menyerahkan dokumen
yang sudah tidak berlaku ke Subag Tata Usaha dan Humas
untuk penyimpanan atau pemusnahan sesuai dengan
kategorinya.
E. PERUBAHAN DOKUMEN
1. Unit yang terlibat pada suatu proses dapat mengajukan
usulan perubahan dokumen internal yang diperkirakan
mengakibatkan penyimpangan/masalah terhadap kinerja.
2. Usulan diajukan kepada Kabid Umum
3. Semua usulan dievaluasi sesuai dengan jenis permintaannya
dan alasan perubahan yang disampaikan.
4. Untuk perubahan yang bersifat redaksional/ atau
penambahan keterangan tanpa mengubah substansi dan
maksud daripada isi materi tidak dilakukan perubahan nomor
revisi, di cacat dalam Catatan Perubahan Dokumen.
5. Dokumen yang telah direvisi didistribusikan ke unit terkait
dengan menggunakan Berita Acara Serah Terima Dokumen.
6. Revisi dapat dilakukan sampai revisi 100, setelah itu dokumen
harus diterbit ulang dan Kembali ke revisi 00.
7. Penomoran formular yang direvisi dilakukan dengan
menambahkan perubahan nomor revisi.
8. Semua Dokumen yang diganti dengan revisi terbaru dan
dokumen yang tidak berlaku dikembalikan pada Sekretariat.
9. Dokumen kadaluarsa yang berasal dari master dokumen
diberi cap / stampel “DOKUMEN KADALUARSA” berwarna
merah dan tetap dipeliharan untuk satu atau dua kali periode
(5-10 tahun) perubahan sedangkan dokumen lama dokumen
yang terkendali yang tersebar ditarik / untuk dimusnahkan.
10. Khusus untuk dokumen eksternal yang dicap Salinan
terkendali, apabila mengalami perubahan, Dokumen yang
sudah mengalami perubahan ditarik, dipisahkan dan
dimusnahkan atau jika disimpan diberi identifikasi
kadaluarsa.
F. PEMINDAHAN ARSIP
1. Pemindahan Arsip dari Unit Kerja ke Bagian Umum.
a. Unit Kerja berkerja sama dengan Bagian Umum
menggandakan penelitian arsip yang sudah mencapai
masa inafiktif berdasarkan Jadwal Retensi Arsip.
b. Memisahkan arsip yang akan dipindahkan dengan
Gudang Penyimpanan Inaktif dan yang akan
dimusnahkan.
c. Arsip inaktif yang akan dipindahkan, dibungkus dan
diberi identitas yang jelas.
d. Memuat Daftar Pertelaan Arsip Inaktif yang akan
dipindahkan ke Gudang Penyimpanan Arsip Inaktif.
Wonosobo,……
PIHAK KEDUA PIHAK KESATU
NIP. NIP.
NOMOR :
Nama/NIP :
Jabatan :
71
Dalam hal ini bertindak atas nama Bidang/Bagian/Sub
Dinas/Seksi……….pada Badan/Sekretariat/Dinas/Kantor…………
yang selanjutnya disebut Pihak Kesatu:
Nama/NIP :
Jabatan :
SAKSI-SAKSI WONOSOBO,
1 ………… (BAGIAN 1 ……. (KETUA)
HUKUM)
2 …………. (BAWASDA) 2 …….. (SEKRETARIS)
NOMOR:……….
a. Penghancuran
b. Pembakaran
c. Peleburan secara kimis
Wonosobo,……..
SAKSI-SAKSI WONOSOBO,
1 ………… (BAGIAN 1 ……. (KETUA)
HUKUM)
2 …………. (BAWASDA) 2 …….. (SEKRETARIS)
73