Dsn. Sumberglagah, Ds. Tanjungkenongo, Kec. Pacet, Kab. Mojokerto, Jawa Timur
LEMBAR PENGESAHAN
TANDA
NAMA KETERANGAN TANGGAL
TANGAN
Lukas, S.K.M., M.AP
Kepala Bagian Tata
Pembina
Usaha
NIP. 19660702 199203 1 010
Syafitria Kumala Sari, S.KM
Penata Authorized Person
NIP. 19890219 201903 2 014
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUMBERGLAGAH
NOMOR 440/ /102.15/2022
TENTANG
5. Peraturan
1
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 3 tahun 2020 tentang Klasifikasi dan Perizinan
Rumah Sakit;
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 15
Tahun 2017 tentang Pencabutan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia
Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata Naskah
Dinas Instansi Pemerintah
7. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 123 Tahun
2016 tentang Peraturan Internal Rumah Sakit Umum
Daerah Sumberglagah;
8. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 95 Tahun
2018 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas di
lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur;
9. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 6 Tahun 2021
tentang Nomenklatur, Susunan Organisasi, Uraian
Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Rumah Sakit
Umum Daerah Sumberglagah.
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Mojokerto
pada tanggal : Mei 2022
DIREKTUR
RSUD SUMBERGLAGAH
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR............................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................6
A. LATAR BELAKANG....................................................................6
B. MAKSUD DAN TUJUAN.............................................................6
C. SASARAN..................................................................................7
D. ASAS .......................................................................................7
E. RUANG LINGKUP......................................................................8
F. PENGERTIAN UMUM.................................................................8
BAB II JENIS DAN FORMAT TATA NASKAH........................................5
A. JENIS.......................................................................................5
B. FORMAT NASKAH DINAS..........................................................9
BAB III PENYUSUNAN NASKAH..........................................................6
A. PENYUSUNAN NASKAH REGULASI DI LINGKUNGAN RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH SUMBERGLAGAH...........................................................50
B. PENYUSUNAN NASKAH DALAM BENTUK SURAT DI LINGKUNGAN RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH SUMBERGLAGAH.......................................7
C. KEWENANGAN PENANDATANGANAN NASKAH DINAS.............11
D. PENERAPAN TATA NASKAH DINAS..........................................12
E. PERUBAHAN, PENCABUTAN, PEMBATALAN DAN RALAT.........14
BAB IV PENGENDALIAN NASKAH.....................................................15
A. TANGGUNG JAWAB................................................................15
B. PENGESAHAN DOKUMEN.......................................................15
C. PENGGANDAAN DAN PENDISTRIBUSIAN................................16
D. PEMELIHARAAN DOKUMEN....................................................16
E. PERUBAHAN DOKUMEN.........................................................17
F. PEMUSNAHAN DOKUMEN......................................................18
G. MONITORING DAN EVALUASI DOKUMEN PERJANJIAN...........18
H. BUKU AGENDA/FORM YANG DIGUNAKAN...............................18
BAB V PENUTUP..............................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pedoman Tata Naskah Dinas di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah
Sumberglagah diperlukan dalam mendukung tugas pokok dan fungsi
Rumah Sakit Umum Daerah Sumberglagah. Salah satu komponen penting
dalam ketatalaksanaan Rumah Sakit Umum Daerah Sumberglagah adalah
administrasi umum. Ruang lingkup administrasi umum meliputi tata
naskah penamaan lembaga, singkatan dan akronim, kearsipan, dan tata
ruang perkantoran.
Pedoman Tata Naskah Dinas di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah
Sumberglagah sebagai salah satu unsur administrasi umum mencakup
pengaturan tentang Tata Naskah Dinas yaitu jenis, penyusunan,
penggunaan lambang rumah sakit, logo, stempel, penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar dalam naskah dinas serta pengelolaan
regulasi (kebijakan dan prosedur internal RS).
Keterpaduan penyusunan regulasi di lingkungan Rumah Sakit Umum
Daerah Sumberglagah sangat diperlukan untuk menunjang kelancaran
komunikasi tertulis instansi dalam penyelenggaraan tugas Rumah Sakit
Umum Daerah Sumberglagah. Untuk itu diperlukan Pedoman Tata
Naskah Dinas di Lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Sumberglagah
sebagai acuan dalam melaksanakan tata naskah dinas dan pengendalian
dokumen di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Sumberglagah.
C. SASARAN
1. Tercapainya kesamaan pengertian, bahasa, dan penafsiran dalam
penyelenggaraan tata naskah dinas di lingkungan Rumah Sakit Umum
Daerah Sumberglagah;
2. Terwujudnya keterpaduan pengelolaan tata naskah dinas dengan
unsur lainnya dalam lingkup administrasi umum;
3. Tercapainya kemudahan dalam pengendalian komunikasi tulis;
4. Tercapainya penyelenggaraan tata naskah dinas yang efisien dan
efektif;
6. Asas Keamanan
cadalah tata naskah dinas harus aman secara fisik dan substansi (isi)
mulai dari penyusunan, klasifikasi, penyampaian kepada yang berhak,
pemberkasan, kearsipan dan distribusi.
Prinsip penyusunan tata naskah dinas, meliputi :
1. Prinsip ketelitian, adalah penyelenggaraan tata naskah dinas secara
teliti dan cermat dari bentuk, susunan pengetikan, isi, struktur,
kaidah bahasa dan penerapan kaidah ejaan di dalam pengetikan.
2. Prinsip kejelasan, adalah penyelenggaraan tata naskah dinas dengan
memperhatikan kejelasan aspek fisik dan materi dengan
mengutamakan metode yang tepat dan cepat.
3. Prinsip singkat, adalah penyelenggaraan tata naskah dinas dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
4. Prinsip logis dan meyakinkan, adalah penyelenggaraan tata naskah
dinas secara runtut, logis dan meyakinkan serta struktur kalimat
harus lengkap dan efektif.
E. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Pedoman Tata Naskah Dinas di lingkungan Rumah Sakit
Umum Daerah Sumberglagah meliputi :
1. Pengaturan tentang jenis, bentuk, dan penyusunan naskah, serta
kelengkapan naskah termasuk penggunaan logo, cap/stempel dan
amplop serta kewenangan penandatanganan naskah.
2. Pengendalian dokumen internal yang meliputi kegiatan penyusunan,
pengesahan, pengidentifikasian, penertiban, penggandaan,
pendistribusian, pemeliharaan, penarikan, perubahan atau revisi dan
pemusnahan dokumen.
3. Pengendalian dokumen eksternal yang meliputi pengidentifikasian,
pemeliharaan dan pendistribusian dokumen.
F. PENGERTIAN UMUM
1. Naskah Dinas adalah semua informasi tertulis sebagai alat
komunikasi kedinasan yang dikeluarkan oleh pejabat yang
berwenang.
2. Tata Naskah Dinas adalah pengelolaan informasi tertulis (naskah)
yang meliputi pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan,
pengabsahan, distribusi dan penyimpanan naskah dinas serta media
yang digunakan dalam komunikasi kedinasan.
3. Format adalah susunan dan bentuk naskah yang menggambarkan
tata letak dan redaksional, serta penggunaan lambang atau logo, dan
cap Dinas.
4. Logo adalah tanda pengenal atau identitas dalam bentuk gambar
atau tulisan.
5. Kop Naskah Dinas adalah bagian teratas dari naskah dinas yang
memuat sebutan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Dinas Kesehatan,
dan Rumah Sakit Umum Daerah Sumberglagah (semuanya dengan
huruf kapital), alamat, nomor telepon, nomor faximile, website, e-mail
dan kode pos serta menggunakan lambang daerah.
6. Kewenangan Penandatanganan Naskah Dinas adalah hak dan
kewajiban yang ada pada seorang pejabat untuk menadatangani
naskah dinas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab pada
jabatannya.
7. Stempel UPT adalah berisi nama Pemerintah Provinsi, nama
Perangkat Daerah, dan nama UPT.
8. Tanggal Efektif sama dengan tanggal berlakunya dokumen yang
bersangkutan.
9. Pengubahan dokumen adalah kegiatan amandemen dan revisi.
10. Revisi adalah pengubahan signifikan terhadap suatu dokumen.
BAB II
JENIS DAN FORMAT NASKAH DINAS
A. JENIS
1. NASKAH DINAS ARAHAN
Naskah dinas arahan merupakan naskah dinas yang memuat kebijakan
pokok atau kebijakan pelaksanaan yang harus dipedomani dan
dilaksanakan dalam penyelenggaraan tugas dan kegiatan di Rumah
Sakit yang berupa produk hukum yang bersifat pengaturan, penetapan,
dan penugasan.
1.1 Naskah Dinas Pengaturan
a) Peraturan
Peraturan Direktur adalah naskah yang berbentuk
peraturan, yang mengatur urusan Rumah Sakit Umum
Daerah Sumberglagah untuk mewujudkan kebijakan dan
kebijaksanaan baru, melaksanakan peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi dan menetapkan sesuatu dalam
lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Sumberglagah.
b) Kebijakan
Kebijakan adalah penetapan Direktur pada tataran strategis
atau bersifat garis besar yang mengikat. Karena kebijakan
bersifat garis besar maka untuk penerapan kebijakan
tersebut perlu disusun Pedoman/Panduan dan prosedur
sehingga ada kejelasan langkah–langkah untuk
melaksanakan kebijakan tersebut. Kebijakan ditetapkan
dengan Peraturan Direktur. Kebijakan merupakan lampiran
dari Peraturan.
c) Pedoman
Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi
arah bagaimana sesuatu harus dilakukan, dengan demikian
merupakan hal pokok yang menjadi dasar untuk
menentukan atau melaksanakan kegiatan.
Setiap Pedoman harus dilengkapi dengan Peraturan Direktur
untuk pemberlakuannya. Apabila Direktur diganti, Peraturan
Direktur untuk pemberlakuan Pedoman tidak perlu diganti.
Peraturan Direktur diganti bila memang ada perubahan
dalam Pedoman tersebut. Setiap Pedoman sebaiknya
dilakukan evaluasi minimal setiap 2-3 tahun sekali.
d) Panduan
Panduan adalah merupakan petunjuk dalam melakukan
kegiatan. Dengan demikian dapat diartikan bahwa Pedoman
mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya meliputi
1 (satu) kegiatan. Setiap Panduan harus dilengkapi dengan
Peraturan Direktur untuk pemberlakuannya.
e) Surat Edaran
Surat Edaran adalah naskah yang memuat pemberitahuan
tentang hal tertentu, bisa berupa perintah, petunjuk, atau
penjelasan yang dianggap penting dan mendesak.
f) Standar Prosedur Operasional (SPO)
Standar Prosedur Operasional (SPO) adalah naskah yang
memuat serangkaian petunjuk tentang cara serta urutan
suatu kegiatan operasional atau administratif tertentu yang
harus diikuti oleh individu pejabat atau unit kerja. SPO
merupakan suatu perangkat instruksi/langkah-langkah
yang dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin
tertentu.
Istilah yang digunakan adalah Standar Prosedur Operasional
(SPO) mengacu pada istilah yang digunakan dalam Undang-
Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
dan Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
Format SPO sesuai dengan Lampiran Surat Edaran Direktur
Pelayanan Medik Spesialistik Nomor YM.00.02.2.2.837
tanggal 1 Juni 2001 tentang Bentuk SPO, yang diberlakukan
mulai 1 Januari 2002. Format minimal SPO tersebut dapat
diberi tambahan materi, misalnya nama penyusun SPO, unit
yang memeriksa SPO, dll., namun tidak boleh mengurangi
item-item yang ada di SPO
d) Lembar Disposisi
Lembar disposisi adalah naskah dinas dari pejabat yang
berwenang berisi petunjuk tertulis kepada bawahan.
5. LAPORAN
Laporan adalah naskah dinas dari bawahan kepada atasan yang berisi
informasi dan pertanggungjawaban tentang pelaksanaan tugas
kedinasan.
6. TELAAHAN STAF
Telahaan Staf adalah naskah yang dibuat oleh staf atau bawahan yang
memuat analisis pertimbangan-pertimbangan, pendapat, dan saran-
saran secara sistematis.
7. NASKAH DINAS ELEKTRONIK
Naskah dinas elektronik adalah naskah dinas berupa komunikasi
informasi yang dilakukan secara elektronik atau yang terekam dalam
multimedia elektronik. Ketentuan lebih lanjut tentang tata naskah
dinas elektronik diatur sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Identitas RS
Kode Klasifikasi
b) Diktum
(1) Diktum Memutuskan ditulis simetris di tengah,
seluruhnya dengan huruf kapital tanpa spasi, serta
diletakkan di tengah margin.
(2) Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata
memutuskan disejajarkan ke bawah dengan kata
menimbang dan mengingat, huruf awal kata Menetapkan
ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda
baca titik dua.
(3) Nama peraturan sesuai dengan judul (kepala), seluruhnya
ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda
baca titik.
c) Batang Tubuh
(1) Batang tubuh memuat semua substansi peraturan yang
dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya :
KESATU :
KEDUA :
dst
Kata KESATU, KEDUA, dan seterusnya ditulis dengan
huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik dua.
(2) Dicantumkan saat berlakunya peraturan, perubahan,
pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan
lainnya, dan
(3) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran peraturan,
dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat
yang menetapkan peraturan.
d) Kaki
Kaki peraturan merupakan bagian akhir substansi peraturan
yang memuat penanda tangan penetapan peraturan,
pengundangan peraturan yang terdiri atas tempat dan tanggal
penetapan, nama jabatan, tanda tangan pejabat, dan nama
lengkap pejabat yang menandatangani. Ditulis disebelah
kanan margin.
e) Penandatanganan
Peraturan ditandatangani oleh Direktur.
b. Ketentuan naskah peraturan Direktur adalah sebagai berikut :
1) Kertas yang digunakan untuk Surat Keputusan Direktur adalah
HVS 70/80 gsm.
2) Ukuran kertas yang digunakan untuk Surat Keputusan Direktur
adalah Folio/F4 yang berukuran 215 mm x 330 mm.
3) Orientasi/ arah kertas untuk bagian utama Surat Keputusan
menggunakan Orientasi Portrait, sedangkan bagian Lampiran
dapat menyesuaikan kebutuhan.
4) Dokumen harus disimpan dalam bentuk hard copy.
5) Dokumen dibuat dalam rangkap 2 (dua)
6) 1 (satu) rangkap naskah asli Peraturan Direktur berparaf.
Gambar 1 Format Naskah Peraturan Direktur
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUMBERGLAGAH
NOMOR : ………./………./………/……..
TENTANG
.....................................................................................
Ditetapkan di ....................
pada tanggal ………………
DIREKTUR,
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUMBERGLAGAH
ttd
Nama Lengkap
2. Kebijakan
Kebijakan adalah penetapan Direktur Rumah Sakit pada tataran
strategis atau bersifat garis besar yang mengikat. Karena kebijakan
bersifat garis besar maka untuk penerapan kebijakan tersebut perlu
disusun Pedoman/Panduan dan prosedur sehingga ada kejelasan
langkah–langkah untuk melaksanakan kebijakan tersebut.
Kebijakan ditetapkan dengan Peraturan Direktur Rumah Sakit.
Kebijakan merupakan lampiran dari Peraturan Direktur.
3. Pedoman
Format baku sistematika pedoman yang lazim digunakan sekurang-
kurangnya memuat sebagai berikut :
1) Format Pedoman Organisasi Unit Kerja :
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum RS
BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan RS
BAB IV Struktur Organisasi RS
BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB VI Uraian Jabatan
BAB VII Tata Hubungan Kerja
BAB VIIIPola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB IX Kegiatan Orientasi
BAB X Pertemuan / rapat
BAB XI Pelaporan
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan
4. Panduan
Format baku sistematika panduan yang lazim digunakan sekurang-
kurangnya memuat sebagai berikut :
BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATA LAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI
5. Surat Edaran
Bentuk dan susunan naskah dinas surat edaran adalah sebagai berikut :
1) Kepala
a) Kop naskah dinas surat edaran terdiri atas gambar logo
Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan logo Rumah Sakit Umum
Daerah Sumberglagah.
b) Tempat dan tanggal penetapan
c) Pihak yang dituju
d) Tulisan surat edaran dicantumkan di bawah logo Rumah Sakit
Umum Daerah Sumberglagah (setelah tanggal penetapan dan
pihak yang dituju), ditulis simetris di tengah margin dengan huruf
kapital.
e) Nomor surat edaran ditulis simetris di tengah margin dibawah
surat edaran dengan huruf kapital.
Penomoran surat edaran
440/ /102.15/2022
Identitas RS
Kode Klasifikasi
Yth. …………………………………..
………………….
di
…………………….
SURAT EDARAN
NOMOR : ………./………./………/……..
TENTANG
…………………………………………………….
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………………..
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………………..
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..
NAMA JELAS
Pangkat
NIP.
6. Standar Prosedur Operasional (SPO)
Bentuk dan susunan naskah standar prosedur operasional adalah
sebagai berikut :
1) Kepala
a) Kepala sebelah kiri memuat
(1) Kop naskah standar prosedur operasional terdiri atas : nama
Rumah Sakit Umum Daerah Sumberglagah yang ditulis
kapital dan di bold, serta gambar logo Rumah Sakit Umum
Daerah Sumberglagah di atasnya.
(2) Tulisan Standar Prosedur Operasional dicantumkan di
bawah logo Rumah Sakit Umum Daerah Sumberglagah
disingkat SPO yang ditulis kapital dan di bold.
b) Kepala sebelah kanan memuat
(1) Judul standar prosedur operasional yang ditulis dengan
huruf kapital (bold).
(2) Nomor Dokumen, Nomor Revisi, dan Halaman
dicantumkan secara simetris dibawah judul. Nomor SPO
diperoleh dari Tata Usaha Rumah Sakit Umum Daerah
Sumberglagah.
Penomoran dokumen SPO :
445/XXX/102.15/RJ/2022
Tahun dikeluarkan
Kode Unit
Identitas RS
Kode Klasifikasi
Tahun dikeluarkan
Identitas RS
Kode Klasifikasi
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUMBERGLAGAH
NOMOR : ………./………./………/……..
TENTANG
……………………………………………………….
Ditetapkan di ....................
pada tanggal ………………
DIREKTUR,
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUMBERGLAGAH
ttd
Nama Lengkap
Pangkat
NIP.
8. Instruksi
Bentuk dan susunan naskah Instruksi Direktur adalah sebagai berikut :
1) Kepala
b) Kop naskah Instruksi terdiri atas bagian teratas dari naskah
dinas yang memuat sebutan Pemerintah Provinsi Jawa Timur,
Dinas Kesehatan, dan Rumah Sakit Umum Daerah Sumberglagah
(semuanya dengan huruf kapital), alamat, nomor telepon, nomor
faximile, website, e-mail dan kode pos serta menggunakan
lambang daerah dan logo Rumah Sakit.
b) Kata instruksi dan nama jabatan pejabat yang menetapkan
ditulis simetris di tengah margin dengan huruf kapital.
c) Nomor instruksi ditulis simetris dengan huruf kapital di bawah
kata Instruksi.
Penomoran Instruksi Direktur :
445/XXX/102.15/2022
Tahun dikeluarkan
Identitas RS
Kode Klasifikasi
INSTRUKSI DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUMBERGLAGAH
NOMOR : ………./………./………/……..
TENTANG
……………………………………………….
Tahun dikeluarkan
Identitas RS
2) Batang Tubuh
Batang tubuh surat tugas terdiri dari hal berikut :
a) Konsiderans memuat dasar hukum sebagai landasan penetapan
surat tugas;
b) Diktum dimulai dengan frasa memerintahkan, yang ditulis
dengan huruf kapital dicantumkan secara simetris, diikuti kata
kepada di tepi kiri serta nama dan jabatan pegawai yang
mendapat yang mendapat tugas. Di bawah kata kepada ditulis
kata untuk disertai tugas-tugas yang harus dilaksanakan.
c) Jika tugas merupakan tugas kolektif, daftar pegawai yang
ditugasi dimasukkan ke dalam lampiran yang terdiri dari kolom
nomor urut, nama, pangkat, NIP, jabatan, dan keterangan.
3) Kaki
Bagian kaki surat tugas terdiri dari:
a) tempat dan tanggal surat tugas
b) nama jabatan pejabat yang menandatangani, yang ditulis dengan
huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca koma;
c) tanda tangan pejabat yang menugasi;
d) nama lengkap pejabat yang menandatangani surat perintah, yang
ditulis dengan huruf kapital;
e) stempel dinas.
SURAT TUGAS
NOMOR : ………./………./………/……..
Ditetapkan di ……….……….
pada tanggal ………………...
DIREKTUR,
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUMBERGLAGAH
ttd
Nama Lengkap
Pangkat
NIP.
10. Surat Perjalanan Dinas
Ketentuan lebih lanjut mengenai proses Surat Perjalanan Dinas dan
kewenangan penandatangaan Surat Perjalanan Dinas bagi Pejabat
Pimpinan Tinggi Madya mengacu pada ketentuan peraturan
perundangundangan.
Gambar 7. Format Naskah Surat Perjalanan Dinas
Nomor :
Lembar Ke :
LEMBAR DISPOSISI
ISI DISPOSISI
12. Nota Dinas
Format susunan naskah nota dinas terdiri atas:
1) Kepala
Bagian kepala nota dinas terdiri dari :
a) Kop naskah dinas perangkat daerah yang bersangkutan tanpa
menggunakan lambang daerah yang ditulis dengan huruf kapital
secara simetris;
b) garis pemisah horizontal atas dengan panjang sama dengan lebar
ruang penulisan nota dinas dengan ukuran tebal 1 ½ pt;
c) kata Nota Dinas, ditulis dengan huruf kapital secara simetris
tanpa garis bawah;
d) kata Kepada: Yth., yang ditulis dengan huruf awal kapital, diikuti
tanda baca titik dua ( : ) setelah kata Kepada dan titik setelah
kata Yth;
e) kata Dari, ditulis dengan huruf awal kapital diikuti tanda baca
titik dua;
f) kata Tanggal, ditulis dengan huruf awal kapital diikuti tanda baca
titik dua;
g) kata Nomor, ditulis dengan huruf awal kapital diikuti tanda baca
titik dua;
h) kata Sifat, ditulis dengan huruf awal kapital diikuti tanda baca
titik dua;
i) kata Lampiran, ditulis dengan huruf awal kapital diikuti tanda
baca titik dua, apabila tidak ada lampiran kata Lampiran ini tidak
digunakan;
j) kata Hal, ditulis dengan huruf awal kapital diikuti tanda baca
titik dua; dan
k) garis pemisah horizontal atas dengan panjang sama dengan lebar
ruang penulisan nota dinas dengan ukuran tebal ¾ pt.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh nota dinas terdiri dari alinea pembuka, isi, dan
penutup ditulis secara singkat, padat, dan jelas.
3) Kaki
Bagian kaki nota dinas terdiri dari :
a) nama jabatan penandatangan nota dinas, ditulis dengan huruf
kapital dan diakhiri dengan tanda koma;
b) tanda tangan; dan
c) nama lengkap penandatangan surat, ditulis dengan huruf kapital,
tanpa diberi tanda baca apapun, dan dibawahnya ditulis
pangkat/golongan berikut tulisan NIP tanpa tanda baca titik.
d) kata tembusan, ditulis dengan huruf awal kapital diikuti tanda
baca titik dua tanda tangan, nama pejabat, dan tembusan (jika
perlu).
4) Nota Dinas tidak dibubuhi stempel dinas
5) Penomoran nota dinas dilakukan dengan mencantumkan : kode
klasifikasi arsip/nomor urut nota dinas/kode perangkat
daerah/tahun.
Penomoran Nota Dinas :
445/XXX/102.15/2022
Tahun dikeluarkan
Identitas RS
Kode Klasifikasi
Gambar 9 Format Naskah Dinas Nota Dinas
NOTA DINAS
……………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………
13.…………………………
Memorandum
Format naskah dinas memorandum terdiri atas:
1) Kepala
DIREKTUR,
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SUMBERGLAGAH
NAMA LENGKAP
Tembusan : Pangkat
NIP.
1. ……………………
2. ……………………
3. dst.
13. Memorandum
1) Bagian kepala memorandum terdiri dari
a) kop naskah dinas adalah bagian teratas dari naskah dinas yang
memuat sebutan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Dinas
Kesehatan, dan Rumah Sakit Umum Daerah Sumberglagah
(semuanya dengan huruf kapital), alamat, nomor telepon,
nomor faximile, website, e-mail dan kode pos serta
menggunakan lambang daerah dan logo Rumah Sakit.
b) kata memorandum, ditulis di tengah dengan huruf kapital;
2) Batang Tubuh
Batang tubuh memorandum terdiri dari: asal (dari), tujuan
(kepada) dan isi memorandum.
3) Kaki
Bagian kaki memorandum terdiri dari: tempat dan tanggal
memorandum, nama jabatan, tanda tangan nama pejabat.
4) Hal Yang Perlu Diperhatikan
Memorandum tidak dibuhi stemple dinas.
Gambar 10. Format Naskah Dinas Memorandum
MEMORANDUM
DIREKTUR,
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SUMBERGLAGAH
NAMA LENGKAP
Pangkat
Tembusan : NIP.
1. ……………………
2. ……………………
3. dst.
15. SURAT DINAS
Format naskah dinas surat dinas terdiri atas:
1) Kepala
Bagian kepala surat dinas terdiri dari:
a) kop surat dinas adalah bagian teratas dari naskah dinas yang
memuat sebutan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Dinas
Kesehatan, dan Rumah Sakit Umum Daerah Sumberglagah
(semuanya dengan huruf kapital), alamat, nomor telepon,
nomor faximile, website, e-mail dan kode pos serta
menggunakan lambang daerah dan logo Rumah Sakit.
b) nomor, sifat, lampiran, dan hal, diketik dengan huruf awal
kapital di sebelah kiri di bawah kop surat dinas;
a) tanggal, bulan, tahun, ditulis dengan huruf awal kapital, diketik
sebelah kanan atas;
b) kata Yth., ditulis di bawah kata tempat dan tanggal surat,
diikuti dengan nama jabatan/ nama pejabat/orang yang dituju;
dan
c) alamat surat, ditulis di bawah nama jabatan/ nama
pejabat/orang yang dituju
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat dinas terdiri dari alinea pembuka, isi,
dan penutup.
3) Kaki
Bagian kaki surat dinas terdiri dari :
a) nama jabatan, ditulis dengan huruf kapital, diakhiri tanda baca
koma;
b) tanda tangan pejabat;
c) nama lengkap pejabat/penanda tangan, ditulis dengan huruf
kapital;
d) stempel dinas, yang digunakan sesuai dengan ketentuan;
e) tembusan, yang memuat nama jabatan pejabat penerima (jika
ada).
4) Hal yang Perlu Diperhatikan :
a) Kop surat dinas hanya digunakan pada halaman pertama surat
dinas;
b) Jika surat dinas disertai lampiran, pada kolom Lampiran
dicantumkan jumlahnya;
c) Kata Hal, berisi pokok surat sesingkat mungkin yang ditulis
dengan huruf awal kapital pada setiap unsurnya, tanpa diakhiri
tanda baca.
d) Penomoran Surat Dinas dilakukan dengan mencantumkan :
kode klasifikasi arsip/nomor urut nota dinas/kode perangkat
daerah/tahun.
Penomoran Surat Dinas :
445/XXX/102.15/2022
Tahun dikeluarkan
Identitas RS
Kode Klasifikasi
Gambar 11. Format Naskah Dinas Surat Dinas
DIREKTUR,
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SUMBERGLAGAH
NAMA LENGKAP
Pangkat
Tembusan : NIP.
1. ……………………
2. ……………………
3. dst.
16. Surat Undangan
Format naskah dinas Surat Undangan terdiri atas:
a. Kepala
Bagian kepala surat undangan terdiri dari :
1) kop surat undangan dinas adalah bagian teratas dari naskah
dinas yang memuat sebutan Pemerintah Provinsi Jawa Timur,
Dinas Kesehatan, dan Rumah Sakit Umum Daerah
Sumberglagah (semuanya dengan huruf kapital), alamat, nomor
telepon, nomor faximile, website, e-mail dan kode pos serta
menggunakan lambang daerah dan logo Rumah Sakit.
2) nomor, sifat, lampiran, dan hal, diketik di sebelah kiri di bawah
kop naskah dinas;
3) tanggal, bulan, tahun, ditulis dengan huruf awal kapital,
diketik sebelah kanan atas;
4) kata Yth., ditulis sejajar/sebaris dengan nomor, di bawah kata
tempat dan/atau tanggal surat, diikuti dengan nama
jabatan/nama pejabat/orang yang dituju dengan alamat jika
diperlukan
b. Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat undangan terdiri dari:
1) alinea pembuka;
2) isi undangan, yang meliputi hari, tanggal, pukul, tempat, dan
acara;
3) alinea penutup.
c. Kaki
Bagian kaki surat undangan terdiri dari nama jabatan ditulis dengan
huruf kapital, tanda tangan, dan nama pejabat ditulis dengan huruf
kapital, pangkat, serta Nomor Induk Pegawai.
d. Hal yang Perlu Diperhatikan :
Format surat undangan sama dengan format surat dinas yang
membedakan adalah bahwa pihak yang dituju pada surat undangan
dapat ditulis pada lampiran.
Gambar 12. Format Naskah Dinas Surat Undangan
DIREKTUR,
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SUMBERGLAGAH
NAMA LENGKAP
Tembusan : Pangkat
NIP.
1. ……………………
2. ……………………
3. dst.
17. Surat Perjanjian
Susunan naskah dinas surat perjanjian :
a. Kepala
1) lambang Pemerintah Provinsi Jawa Timur/logo yang diletakkan
di sebelah kanan dan kiri atas, disesuaikan dengan penyebutan
nama instansi;
2) nama instansi;
3) judul perjanjian;
4) nomor.
b. Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat perjanjian kerja sama memuat
perjanjian, yang dituangkan dalam bentuk pasal-pasal.
c. Kaki
Bagian kaki surat perjanjian kerja sama terdiri dari nama penanda
tangan para pihak yang mengadakan perjanjian dan para saksi
(jika dipandang perlu), dibubuhi meterai sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
d. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1) Pada footer Perjanjian ditambahkan nomor urut halaman dan
kolom untuk legalitas tiap halaman.
2) Perjanjian dibuat dalam 2 (dua) rangkap atau menyesuaikan
dengan jumlah para pihak yang terlibat dalam perjanjian.
3) Masing-masing pihak menyimpan naskah asli surat perjanjian
yang sudah ditandatangani.
4) Pada rangkap ke 1 meterai ditempel pada PIHAK KESATU,
sedangkan pada rangkap ke 2 meterai ditempel pada PIHAK
KEDUA.
5) Perjanjian yang ditandatangani oleh Pejabat Pembuat
Komitmen dapat menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku
terkait dengan Pengadaan Barang dan Jasa.
Gambar 11. Format Naskah Dinas Surat Perjanjian
PERJANJIAN ………………..
NOMOR : (Nomor Dokumen Pihak Kesatu)
NOMOR : (Nomor Dokumen Pihak Kedua)
TENTANG
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
Pada Hari ………, Tanggal ………, Bulan ………… Tahun ……….., bertempat di ……………., kami yang
bertanda tangan di bawah ini :
PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA secara Bersama disebut PARA PIHAK dan masing-masing disebut
sebagai PIHAK.
PARA PIHAK dengan ini sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kejasama tentang
……………………………… dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut :
(isi perjanjian)
Pasal …….
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………
Pasal …….
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………...
Pasal …….
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………...
PIHAK KE II
NAMA JABATAN
Pasal …….
PIHAK KE II METERAI
PENUTUP
NAMA JABATAN
Saksi-saksi
Perjanjian ini dibuat dalam NAMAtertanggal
rangkap:2 (dua) masing-masing bermeterai cukup JELAS dan
1. ……………………… (tanda tangan)
ditandatangani oleh PARA PIHAK;
2. ……………………… (tanda tangan)
Hal-hal yang belumNAMA 3. dst
JELAS
diatur ……………….
dalam perjanjian ini, akan diatur dalam perjanjian tambahan
(addendum), yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan perjanjian ini.
Materai
SURAT KUASA
NOMOR : ………./………./………/……..
Untuk ........................................................................................................
..................................................................................................................
...............................................
‘
Gambar 13 Format Naskah Dinas Berita Acara
BERITA ACARA
NOMOR : ………./………./………/……..
Pada hari ini, ……….. tanggal …………. Bertempat di …………. RSUD Sumberglagah, telah
dilaksanakan kegiatan ……………. dengan hasil sebagai berikut :
………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………….
………………………………………
………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………….
………………………………………
Tahun dikeluarkan
Identitas RS
Kode Klasifikasi
b. Batang Tubuh
Batang tubuh memuat nama dan jabatan pihak yang memberikan
keterangan dan pihak yang diterangkan serta maksud dan tujuan
diterbitkan keterangan.
c. Kaki
1) Bagian kaki terdiri atas tempat, tanggal, bulan, tahun
penandatanganan;
2) nama jabatan pejabat yang menandatangani, ditulis dengan
huruf kapital, dan diakhiri tanda baca koma;
3) tandatangan pejabat yang memberi keterangan;
4) nama lengkap pejabat yang menandatangani; dan
5) stempel
Gambar 14 Format Naskah Dinas Surat Keterangan
SURAT KETERANGAN
NOMOR : ………./………./………/……..
Nama : …………………………………………….
NIP : …………………………………………….
Jabatan : …………………………………………….
Alamat : …………………………………………….
Nama Lengkap
Pangkat
NIP.
21. Surat Pengantar
Bentuk dan susunan surat pengantar adalah sebagai berikut :
a. Kepala
1) Kop surat pengantar merupakan bagian teratas dari naskah
dinas yang memuat sebutan Pemerintah Provinsi Jawa Timur,
Dinas Kesehatan, dan Rumah Sakit Umum Daerah
Sumberglagah (semuanya dengan huruf kapital), alamat, nomor
telepon, nomor faximile, website, e-mail dan kode pos serta
menggunakan lambang daerah dan logo Rumah Sakit.
2) tanggal, bulan, tahun, ditulis dengan huruf awal kapital,
diketik sebelah kanan atas;
3) tanggal surat, diketik disebelah kanan atas;
4) nama jabatan/alamat yang dituju;
5) tulisan surat pengantar ditulis kapital yang diletakkan secara
simetris; dan
6) nomor surat pengantar ditulis kapital dan diletakkan secara
simetris.
Penomoran Surat Pengantar :
445/XXX/102.15/2022
Tahun dikeluarkan
Identitas RS
Kode Klasifikasi
b. Batang Tubuh
Batang tubuh surat pengantar berbentuk kolom, dan memuat
1) nomor urut;
2) uraian (jenis naskah dinas yang dikirim);
3) jumlah (banyaknya naskah/barang), dan;
4) keterangan.
c. Kaki (pengirim yang berada di sebelah kanan)
Bagian kaki terdiri atas
1) nama jabatan pembuat pengantar;
2) tanda tangan;
3) nama lengkap dan;
4) stempel.
d. Kaki (penerima yang berada di sebelah kiri)
Bagian kaki terdiri atas
1) tanggal penerimaan;
2) nama jabatan penerima;
3) tanda tangan; dan
4) nama, pangkat dan NIP.
e. Hal yang perlu diperhatikan dalam surat pengantar adalah Surat
pengantar dikirim dalam dua rangkap: lembar pertama untuk
penerima dan lembar kedua untuk pengirim.
Gambar 15 Format Naskah Dinas Surat Pengantar
Yth. ………………………..
………………….
di
……….………..
SURAT PENGANTAR
NOMOR : ……. / ……… / ……. / ……..
Tahun dikeluarkan
Identitas RS
Kode Klasifikasi
PENGUMUMAN
NOMOR : ………./………./………/……..
TENTANG
……………………………………..
………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
NAMA JELAS
Tembusan : PANGKAT
1. …………………… NIP
2. ……………………
3. dst.
23. NOTULA RAPAT
Bentuk dan susunan notula rapat adalah sebagai berikut :
a. Kepala
1) Bagian kepala notula adalah bagian teratas dari naskah dinas
yang memuat sebutan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Dinas
Kesehatan, dan Rumah Sakit Umum Daerah Sumberglagah
(semuanya dengan huruf kapital), alamat, nomor telepon,
nomor faximile, website, e-mail dan kode pos serta
menggunakan lambang daerah dan logo Rumah Sakit.
2) kata NOTULA, ditulis di tengah dengan huruf kapital
b. Batang Tubuh
Batang tubuh memuat :
1) Nama kegiatan rapat
2) Hari dan tanggal;
3) Surat undangan;
4) Pukul rapat;
5) Acara;
6) Pimpinan sidang/rapat (ketua, sekretaris pencatat, peserta
siding/rapat, dan kegiatan siding/rapat);
c. Kaki
Bagian kaki memuat :
1) Tempat, tanggal
2) Nama jabatan
3) Tanda tangan
4) Nama pejabat ditulis dengan huruf kapital
Gambar 17 Format Naskah Dinas Notula
NOTULA
NAMA JELAS
PANGKAT
NIP
24. DAFTAR HADIR
Bentuk dan susunan daftar hadir adalah sebagai berikut :
a. Kepala
Bagian kepala daftar hadir terdiri :
1) Kop daftar hadir adalah bagian teratas dari naskah dinas yang
memuat sebutan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Dinas
Kesehatan, dan Rumah Sakit Umum Daerah Sumberglagah
(semuanya dengan huruf kapital), alamat, nomor telepon,
nomor faximile, website, e-mail dan kode pos serta
menggunakan lambang daerah dan logo Rumah Sakit.
2) tulisan DAFTAR HADIR dicantumkan di bawah gambar
lambang daerah berwarna hitam dan tulisan Pemerintah
Provinsi Jawa Timur, yang ditulis dengan huruf kapital secara
simetris;
3) tulisan hari/tanggal dicantumkan di bawah tulisan daftar
hadir, ditulis dengan huruf awal kapital
b. Batang Tubuh
Batang tubuh daftar hadir memuat :
1) nomor;
2) nama dan NIP;
3) jabatan;
4) tanda tangan; dan
5) keterangan
c. Kaki
Bagian kaki daftar hadir terdiri dari :
1) nama jabatan pejabat yang menetapkan, yang ditulis dengan
huruf kapital, diakhiri dengan tanda baca koma;
2) tanda tangan pejabat yang menetapkan; dan
3) nama lengkap yang menandatangani, yang ditulis dengan huruf
kapital
Gambar 18 Format Naskah Dinas Daftar Hadir
NAMA JELAS
PANGKAT
NIP
25. SURAT REKOMENDASI
Bentuk dan susunan Surat Rekomendasi adalah sebagai berikut :
a. Kepala
1) Kop naskah dinas surat rekomendasi adalah bagian teratas
dari naskah dinas yang memuat sebutan Pemerintah Provinsi
Jawa Timur, Dinas Kesehatan, dan Rumah Sakit Umum
Daerah Sumberglagah (semuanya dengan huruf kapital),
alamat, nomor telepon, nomor faximile, website, e-mail dan
kode pos serta menggunakan lambang daerah dan logo Rumah
Sakit.
2) tulisan rekomendasi dicantumkan di bawah gambar lambang
daerah berwarna hitam dan tulisan Pemerintah Provinsi Jawa
Timur, yang ditulis dengan huruf kapital secara simetris; dan
3) tulisan nomor dicantumkan di bawah rekomendasi ditulis
secara simetris
Penomoran naskah dinas Surat Rekomendasi :
445/XXX/102.15/2022
Tahun dikeluarkan
Identitas RS
Nomor urut dokumen
Kode Klasifikasi
b. Batang Tubuh
Batang tubuh rekomendasi terdiri dari :
1) Dasar hukum perlunya dibuat rekomendasi;
2) Pertimbangan rekomendasi:
3) Nama/objek;
4) Jabatan/Tempat/Identitas; dan
5) Peruntukan/isi rekomendasi
c. Kaki
Bagian kaki rekomendasi terdiri dari :
1) tempat dan tanggal penetapan;
2) nama jabatan pejabat yang menetapkan, yang ditulis dengan
huruf kapital, diakhiri dengan tanda baca koma;
3) tanda tangan pejabat yang menetapkan; dan
4) nama lengkap yang menandatangani, yang ditulis dengan huruf
kapital.
Gambar 19 Format Naskah Dinas Surat Rekomendasi
REKOMENDASI ………………………..
NOMOR …… / …… / …… / …...
NAMA JELAS
PANGKAT
NIP
26. SURAT PERNYATAAN MELAKSANAKAN TUGAS
Bentuk dan susunan Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas adalah
sebagai berikut :
a. Kepala
Bagian kepala Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas terdiri dari :
1) Kop Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas adalah bagian
teratas dari naskah dinas yang memuat sebutan Pemerintah
Provinsi Jawa Timur, Dinas Kesehatan, dan Rumah Sakit Umum
Daerah Sumberglagah (semuanya dengan huruf kapital), alamat,
nomor telepon, nomor faximile, website, e-mail dan kode pos
serta menggunakan lambang daerah dan logo Rumah Sakit.
2) tulisan surat pernyataan melaksanakan tugas, ditulis dengan
huruf kapital secara simetris; dan
3) nomor surat pernyataan ditulis dengan huruf kapital secara
simetris
b. Batang Tubuh
Bagian batang tubuh Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas
memuat pejabat yang menyatakan dan pegawai yang dinyatakan
serta maksud dan tujuan diterbitkannya surat pernyataan
melaksanakan tugas.
c. Kaki
Bagian kaki surat pernyataan memuat keterangan tempat, tanggal,
bulan, tahun, nama jabatan, tanda tangan, dan nama pejabat yang
membuat surat pernyataan tersebut. Posisi bagian kaki terletak
pada bagian kanan bawah.
Gambar 20 Format Naskah Dinas Surat Pernyataan Melaksakana Tugas
berdasarkan Keputusan ……………… Nomor ………. Tanggal …………. dan terhitung mulai
tanggal …. …………. ……….. telah nyata melaksanakan tugas sebagai ………………. di
………… terhitung mulai tanggal …………
Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dengan mengingat
Sumpah Jabatan dan apabila dikemudian hari isi surat pernyataan ini tidak benar yang
mengakibatkan kerugian terhadap negara, maka saya bersedia menanggung kerugian
tersebut.
NAMA JELAS
PANGKAT
NIP
27. SERTIFIKAT
Bentuk dan susunan Sertifikat adalah sebagai berikut :
a. Kepala
1) Bagian kepala sertifikat adalah bagian teratas dari naskah dinas
yang memuat sebutan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Dinas
Kesehatan, dan Rumah Sakit Umum Daerah Sumberglagah
(semuanya dengan huruf kapital), alamat, nomor telepon, nomor
faximile, website, e-mail dan kode pos serta menggunakan
lambang daerah dan logo Rumah Sakit.
2) tulisan SERTIFIKAT ditulis kapital dan simetris; dan
3) nomor ditulis huruf awal kapital dan simetris.
b. Batang Tubuh
Bagian batang tubuh sertifikat memuat :
1) Pas foto (4x6) apabila diperlukan
2) Nama;
3) NIP;
4) Tempat/tanggal lahir
5) Pangkat/Golongan Ruang;
6) Jabatan; dan
7) Instansi.
c. Kaki
Bagian kaki surat pernyataan memuat keterangan tempat, tanggal,
bulan, tahun, nama jabatan, tanda tangan, dan nama pejabat yang
membuat surat pernyataan tersebut. Posisi bagian kaki terletak
pada bagian kanan bawah.
Gambar 21 Format Naskah Dinas Serifikat
SERTIFIKAT
NOMOR : …………………….
Gubernur Jawa Timur berdasarkan PP Nomor 101 Tahun 2000 dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 38 Tahun 2022 dan ketentuan-ketentuan yang
menyatakan bahwa :
Penataan / kursus / Bimbingan Teknis / Orientasi / Seminar / Workshop yang diselenggarakan oleh ............ ............................ dari tanggal ………………… sampai dengan
Pas foto 4 X 6
………………….
NAMA JELAS
PANGKAT
NIP
1
28. LAPORAN
a. Laporan terdiri dari :
1) Laporan Kinerja Managerial
a) Laporan Bulanan Unit
b) Laporan Departemen
2) Laporan Akuntabilitas (Pertanggungjawaban)
b. Isi laporan terdiri dari :
1) Laporan Kinerja Managerial (berisi 4 aspek KPI/Key
Performance Indicator : Bisinis Internal, Pertumbuhan &
Pembelajaran, Pelanggan/Customer & Keuangan)
2) Laporan Akuntabilitas (Pertanggungjawaban) :
a) Bab I : Pendahuluan memuat secara ringkas rencana
kegiatan dan pencapaian
b) Bab II : Hasil Kegiatan Pelayanan
c) Bab III : Laporan Keuangan
Laporan realisasi pencapaian terhadap anggaran
Laporan Arus Kas
Laporan Laba/Rugi
Laporan Neraca
d) Bab IV : Laporan Pengelolaan
e) Bab V : Permasalahan dan Tindak Lanjut
f) Bab VI : Penutup
c. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan Laporan adalah
menggunakan kertas HVS putih 70 gram ukuran A4 (kuarto).
1
Gambar 22 Format Laporan Bulanan Unit
KANIT/KASUBUNIT :
UNIT/URUSAN :
(PARAF)
MANAJER :
BULAN :
(PARAF)
I. PENCAPAIAN PELAYANAN
A. Perspektif Pelanggan
B. Perspektif Bisnis Internal
C. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
V. PENDAPATAN
VI. BIAYA
29. TELAAHAN STAF
Bentuk dan susunan telaahan adalah sebagai berikut :
a. Kepala
Bagian kepala memuat
1) Judul telaahan dan judul itu diletakkan di tengah atas, ditulis
dengan huruf kapital diberi garis bawah.
2) Telaah ditujukan, tanggal, nomor, sifat, lampiran, perihal, dan
uraian singkat permasalahan.
b. Batang Tubuh
Batang tubuh naskah dinas telaahan staf memuat :
1) Tulisan TELAAHAN STAF ditulis kapital dan simetris
2) Tulisan Kepada: Yth., yang ditulis dengan huruf awal kapital,
diikuti tanda baca titik dua ( : ) setelah kata Kepada dan titik
setelah kata Yth;
3) Tulisan Dari, ditulis dengan huruf awal kapital diikuti tanda
baca titik dua;
4) Tulisan Tanggal, ditulis dengan huruf awal kapital diikuti tanda
baca titik dua;
5) Tulisan Nomor, ditulis dengan huruf awal kapital diikuti tanda
baca titik dua
6) Tulisan Lampiran, ditulis dengan huruf awal kapital diikuti
tanda baca titik dua, apabila tidak ada lampiran kata Lampiran
ini tidak digunakan;
7) Tulisan Hal, ditulis dengan huruf awal kapital diikuti tanda
baca titik dua;
8) Persoalan, yang memuat pernyataan singkat dan jelas tentang
persoalan yang akan dipecahkan;
9) Praanggapan, yang memuat dugaan yang beralasan,
berdasarkan data yang ada, saling berhubungan sesuai dengan
situasi yang dihadapi dan merupakan kemungkinan kejadian di
masa yang akan datang;
10) Fakta-fakta yang mempengaruhi, yang memuat fakta yang
landasan analisis dan pemecahan persoalan;
11) Analisis pengaruh praanggapan dan fakta terhadap persoalan
dan akibatnya, hambatan serta keuntungan dan kerugiannya,
pemecahan atau cara bertindak yang mungkin atau dapat
dilakukan;
12) Kesimpulan, yang memuat intisari hasil diskusi, yang
merupakan pilihan cara bertindak atau jalan keluar; dan
13) Saran, yang memuat secara ringkas dan jelas saran atau usul
tindakan untuk mengatasi persoalan yang dihadapi
c. Kaki
Bagian kaki terdiri atas
1) nama jabatan pembuat telaahan staf, yang ditulis dengan
huruf kapital;
2) tanda tangan; dan
3) nama lengkap
Gambar 23 Format Telaahan Staf
TELAAHAN STAF
Kepada : ………………………………………….
Dari : ………………………………………….
Tanggal : ………………………………………….
Nomor : ………………………………………….
Lampiran : ………………………………………….
Hal : ………………………………………….
NAMA JABATAN
NAMA JELAS
Tembusan : PANGKAT
1. …………………… NIP
2. ……………………
3. dst.
BAB III
PENYUSUNAN NASKAH
Nama Pejabat
2. Untuk beliau (u.b.)
Untuk beliau digunakan jika yang diberi kuasa memberi kuasa lagi kepada
pejabat satu tingkat di bawahnya. Untuk beliau digunakan setelah ada atas nama
(a.n.)
Pelimpahan kewenangan penandatangan surat dengan bentuk untuk beliau (u.b.)
hanya sampai pada pejabat dua tingkat di bawahnya.
Peryaratan yang harus dipenuhi antara lain, sebagai berikut :
a. Pelimpahan harus mengikuti urutan sampai dua tingkat di bawahnya;
b. Materi yang ditangani merupakan tugas dan tanggung jawabnya;
c. Dapat pula digunakan oleh pejabat yang ditunjuk sebagai pemangku jabatan
sementara atau yang mewakili; dan
d. Tanggung jawab berada pada pejabat yang telah diberi kuasa.
Contoh :
a.n. Direktur
Jabatan
u.b.
Jabatan
Nama Pejabat
A. TANGGUNG JAWAB
1. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sumberglagah bertanggung jawab atas
pengesahan dokumen internal,
2. Para Kepala Bagian / Kepala Bidang bertanggung jawab atas kesesuaian dan
kebenaran isi dokumen dan/atau pengubahan dokumen,
3. Para Kepala Instalasi/Kepala Unit bertanggung jawab atas materi usulan
pembuatan/atau pengubahan dokumen,
4. Sekretariat bertanggung jawab atas penyimpanan dokumen dan pelaksanaan
pemusnahan dokumen,
5. Pimpinan langsung diatasnya & Autorized Person Rumah Sakit Umum Daerah
Sumberglagah bertanggung jawab atas pemeriksaan dan penilaian dokumen,
pengidentifikasian, pemeriksaan dokumen.
B. PENGESAHAN DOKUMEN
1. Keefektifan dan kesesuaian dokumen yang telah disusun, ditinjau dan dievaluasi
jika telah sesuai, ditandatangani dan dicantumkan tanggal efektifnya.
2. Tanggung jawab pembuatan, pemeriksaan dan pengesahan dokumen sesuai
tabel berikut:
Leve Disiapkan Diperiksa Ditetapkan
Jenis Dokumen
l Oleh Oleh Oleh
Pimpinan
Keputusan Direktur,
langsung
Instruksi Direktur, Sekretariat Direktur
1 diatasnya dan
Surat Edaran RS
Autorized
Direktur.
Person
Pimpinan
Kebijakan,
Kepala Bagian / langsung
Panduan, Direktur
2 Kepala Bidang Diatasnya dan
Pedoman, SPO dan RS
terkait Autorized
Formulir
Person
3 Perjanjian/MOU Kepala Bagian / Pimpinan Direktur/
Kepala langsung Pemilik RS
Leve Disiapkan Diperiksa Ditetapkan
Jenis Dokumen
l Oleh Oleh Oleh
diatasnya dan
Bidang /Panitia
Autorized
AdHoc terkait
Person
D. PEMELIHARAAN DOKUMEN
1. Ketua KMKP secara berkala, 1 tahun sekali, mengidentifikasi kesesuaian semua
dokumen yang digunakan.
2. Apabila ditemukan dokumen yang tidak sesuai dan atau sudah tidak berlaku,
maka Ketua KMKP menarik dokumen tersebut, diberi cap TIDAK BERLAKU dan
diganti dengan dokumen yang sesuai dan mutakhir.
3. Ketua KMKP menyerahkan dokumen yang sudah tidak berlaku ke Sekretariat
untuk penyimpanan atau pemusnahan sesuai dengan kategorinya.
E. PERUBAHAN DOKUMEN
1. Unit yang terlibat pada suatu proses dapat mengajukan usulan perubahan
dokumen internal yang diperkirakan mengakibatkan penyimpangan/masalah
terhadap kinerja.
2. Usulan diajukan kepada KMKP, dengan menggunakan Formulir Permintaan
Perubahan Dokumen. Semua usulan dievaluasi sesuai dengan jenis
permintaannya dan alasan perubahan yang disampaikan.
3. Untuk perubahan yang bersifat redaksional/ atau penambahan keterangan tanpa
mengubah substansi dan maksud daripada isi materi tidak dilakukan perubahan
nomor revisi, hanya di catat dalam Catatan Perubahan Dokumen.
4. Dokumen yang telah direvisi didistribusikan ke unit terkait dengan menggunakan
Formulir Pengiriman dan Pengambilan Dokumen yang dilengkapi dengan
Formulir Catatan Perubahan Dokumen).
5. Revisi dapat dilakukan sampai revisi 100, setelah itu dokumen harus diterbit
ulang dan kembali ke revisi 00.
6. Penomoran formulir yang direvisi dilakukan dengan menambahkan perubahan
nomor revisi.
7. Semua dokumen yang diganti dengan revisi terbaru dan dokumen yang tidak
berlaku dikembalikan pada SEKRETARIAT.
8. Dokumen kadaluarsa yang berasal dari master dokumen diberi cap / stempel
“KADALUARSA” berwarna biru dan tetap dipelihara untuk satu atau dua kali
periode (5 – 10 tahun) perubahan sedangkan dokumen lama dokumen yang
terkendali yang tersebar ditarik / untuk dimusnahkan.
9. Khusus untuk dokumen eksternal yang dicap salinan terkendali, apabila
mengalami perubahan, Dokumen yang sudah mengalami perubahan ditarik,
dipisahkan dan dimusnahkan atau jika disimpan diberi identifikasi kadaluarsa.
F. PEMUSNAHAN DOKUMEN
1. Ketua KMKP mengidentifikasi dan mengusukan pemusnahan dokumen yang
tidak berlaku dan disampaikan kepada Kepala Unit masing-masing melalui
memo.
2. Ketua KMKP menyampaikan usulan pemusnahan dokumen yang telah disetujui
oleh Kepala Unit masing-masing kepada Direktur.
3. Atas perintah Direktur, staf sekretariat melaksanakan pemusnahan dokumen dan
membuat berita acara pemusnahan dengan mengisi Formulir Berita Acara
Pemusnahan dengan melampirkan daftar dokumen yang dimusnahkan.
4. Pemusnahan dokumen dapat dilakukan dengan cara dibakar, dicacah atau
dijadikan bubur kertas, atau cara lain sehingga fisik dan informasinya tidak dapat
dikenali lagi.
5. Dokumen yang dimusnahkan direkam dengan menggunakan Daftar dokumen
yang Dimusnahkan
Demikian Panduan Tata Naskah Dinas di Lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah
Sumberglagah ini disusun untuk menciptakan kelancaran komunikasi tulis intern
maupun ekstern yang berdaya guna dan berhasil guna dalam rangka mendukung tertib
administrasi.
Meskipun demikian, perlu disadari bahwa buku Panduan Tata Naskah Dinas Rumah
Sakit Umum Daerah Sumberglagah perlu ditinjau dan perlu disempurnakan pada waktu
mendatang sesuai dengan perkembangan ilmu.
DIREKTUR
RSUD SUMBERGLAGAH