PUSKESMAS
BANSARI
PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BANSARI
Jalan Raya Bansari, Mojosari,Bansari Temanggung kode pos 56265 Telepon (0293)596925
Surat elektronik: puskesmasbansari@gmail.com laman: http://puskesmasbansari.temanggungkab.go.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan buku Pedoman Tata Naskah Puskesmas
Bansari Tahun 2023 dapat diselesaikan dengan baik. Buku pedoman ini kami susun
sebagai salah satu upaya untuk memberikan acuan dan kemudahan dalam menyusun
dokumen- dokumen di Puskesmas Bansari.
Dengan tersusunnya buku Pedoman Tata Naskah Puskesmas Bansari ini, kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
memberikan kontribusi dalam penyusunan pedoman ini.
Kami sadari buku pedoman ini belum sempurna, oleh karenanya masukan dan
saran perbaikan sangat kami harapkan guna penyempurnaannya.
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tata naskah merupakan unsur penting dalam menentukan keberhasilan
penyusunan dokumen di Puskesmas. Tata Naskah adalah pengelolaan informasi
tertulis yang meliputi pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan,
pengabsahan, distribusi dan penyimpanan naskah dinas serta media yang
digunakan dalam komunikasi kedinasan.
Keterpaduan tata naskah di Puskesmas Bansari sangat diperlukan untuk
menunjang komunikasi tulis instansi dalam penyelenggaraan tugas umum bidang
kesehatan secara efektif dan efisien. Untuk itu, diperlukan Pedoman Tata Naskah
Dinas sebagai pedoman dan acuan dalam melaksanakan tata laksana
pemerintah di lingkungan Puskesmas Bansari.
Ketentuan tata naskah yang berlaku di Puskesmas Bansari berpedoman
pada Peraturan Bupati Kabupaten Temanggung Nomor 102 Tahun 2021 tentang
Pedoman Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Temanggung dan Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi FKTP.
B. Tujuan
1. Maksud
Pedoman ini dimaksudkan agar seluruh pegawai Puskesmas Bansari memiliki
acuan dalam melakukan standarisasi tata naskah seluruh dokumen di
Puskesmas
2. Tujuan
a. Tersedianya pedoman bagi Kepala Puskesmas dan seluruh pegawai
Puskesmas Bansari dalam menyusun dokumen-dokumen puskesmas.
b. Tersedianya pedoman bagi pendamping/konsultan yang direkomendasikan
dari Dinas Kesehatan Kabupaten untuk melakukan pendampingan pada
Puskesmas Bansari.
c. Terciptanya kelancaran komunikasi tulis baik intenal maupun eksternal
puskesmas
C. Sasaran
Kepala Puskesmas, Penanggung Jawab Program, Penanggung Jawab
Kegiatan, serta Pelaksana Kegiatan.
D. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
2. Kedokteran, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
4. Kesehatan, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tetang Pelayanan
Publik, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112;
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional;
9. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun 2016 tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas;
12. Permenkes 14 tahun 2017 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan
Kementrian Kesehatan;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Puskesmas;
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 tahun 2022 tentang Tentang
Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit
Transfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter, Dan Tempat Praktik Mandiri
Dokter Gigi;
15. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 53 Tahun 2012 tentang Pedoman
Klafikasi Arsip di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah;
16. Peraturan Bupati Temanggung Nomor 102 Tahun 2021 tentang Pedoman
Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Temanggung;
BAB II
b. Dokumen terkendali
Dokumen yang didistribusikan kepada sekretariat /tiap unit
/pelaksana, terdaftar dalam Daftar Distribusi Dokumen Terkendali dan
menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan serta dapat ditarik bila ada
perubahan (direvisi). Dokumen ini harus ada tanda/stempel
“TERKENDALI”.
c. Dokumen tidak terkendali
Dokumen yang didistribusikan untuk kebutuhan eksternal atau atas
permintaan pihak di luar Puskesmas Bansari digunakan untuk keperluan
insidentil, tidak dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan
pekerjaan. Yang berhak mengeluarkan dokumen ini adalah Tim Mutu dan
tercatat pada Daftar Distribusi Dokumen Tidak Terkendali. Dokumen ini
memiliki tanda/stempel “TIDAK TERKENDALI”.
d. Dokumen Kadaluwarsa
Dokumen yang dinyatakan sudah tidak berlaku oleh karena telah
mengalami perubahan/revisi sehingga tidak dapat lagi menjadi acuan
dalam melaksanakan pekerjaan. Dokumen ini harus ada tanda/stempel
“KADALUWARSA”.
E. FORMAT PENULISAN
1. Penggunaan Kertas
a. Jenis Kertas : HVS 70 gram
b. Ukuran Kertas :
1) Ukuran Kertas untuk surat menyurat
Folio/F4 (215 x 330 cm)
2) Ukuran Kertas untuk Makalah, Paper, dam Laporan
A4 (210 x 297 mm)
2. Pengetikan Naskah Dinas
a. Pengetikan naskah dinas yang berbentuk SK, surat perintah, surat
tugas, dan SPPD:
1) Jenis dan Ukuran Huruf : Bookman Old Style 12
2) Spasi : Memperhatikan aspek keserasian dan estetika
b. Pengetikan naskah dinas selain SK, surat perintah, surat tugas, dan
SPPD:
1) Jenis dan Ukuran Huruf : Arial 12
2) Spasi : 1 atau 1,5
3) Margin :
Atas : Apabila menggunakan Kop Surat 2 spasi di bawah Kop
Surat, jika tidak menggunakan Kop Surat, maka 2 cm dari
tepi atas.
Kanan : 2 cm
Kiri : 3 cm
Bawah : 2,5 cm dari tepi bawah
c. Ketentuan Jarak Spasi:
1) Jarak antara bab dan judul adalah 2 spasi
2) Jika judul lebih dari satu baris, jarak antara baris pertama dan kedua
adalah satu spasi
3) Jarak antara judul dan sub judul adalah 4 spasi
4) Jarak sub judul dan uraian 2 spasi
5) Jarak masing-masing baris disesuaikan dengan keperluan
3. Nomor Halaman
Nomor halaman naskah ditulis dengan menggunakan nomor urut angka
arab dan dicantumkan secara simetris di tengah bawah, kecuali halaman
pertama naskah dinas yang menggunakan kop tidak perlu mencantumkan
nomor halaman.
Naskah dinas yang terdiri dari 2 halaman/lembar, tidak diberi nomor
halaman, sedangkan yang lebih dari 2 (dua) halaman harus diberi nomor
halaman.
4. Nomor Naskah Dinas
Nomor pada naskah dinas merupakan segmen penting dalamkearsipan,
oleh karena itu susunannya harus dapat memberikan kemudahan
penyimpanan, temu balik, dan penilaian arsip.
a. Naskah dinas dalam bentuk Surat Keterangan, Surat Perintah, Surat Tugas,
Surat Izin, Surat Perjanjian, Surat Perintah perjalanan Dinas, Surat Kuasa,
Surat Pernyataan, Surat Keterangan Melaksanakan Tugas, Nota Dinas,
Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas, Telaah Staf, Pengumuman,
Rekomendasi, Surat Pengantar, Berita Acara, Piagam, dan Sertifikat yang
ditandatangani Kepala Puskesmas:
Contoh penomoran:
Nomor: ...(1).../...(2).../...(3)...
Keterangan :
(1) : Kode klasifikasi.
(2) : Nomor urut naskah dinas (ditulis minimal 3 digit dalam satu tahun
takwin).
(3) : Tahun terbit (ditulis 4 digit)
b. Naskah dinas dalam bentuk Surat Biasa, Surat Undangan, dan Surat
Panggilan yang ditandatangani Kepala Puskesmas;
Contoh penomoran:
Nomor:...(1).../...(2).../...(3).../...(4).../...(5)...
Keterangan :
(1) : Kategori klasifikasi keamanan arsip.
(2) : Nomor urut naskah dinas (ditulis minimal 3 digit dalam satu tahun
takwin).
(3) : Kode klasifikasi.
(4) : Bulan (ditulis dalam bentuk angka Romawi)
(5) : Tahun terbit (ditulis 4 digit)
900 KEUANGAN
901 Nota Keuangan
920 AKUNTANSI
954 Surat tanda setoran (STS)
956 Rekonsiliasi
440 KESEHATAN
440.1 Kebijakan dan Program Pemerintah untuk kesehatan
441 Pembinaan Kesehatan
441.5 UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)
441.8 Kesehatan Ibu dan Anak
441.93 JAMPERSAL
442 Obat-obatan
442.1 Pengadaan
442.2 Pemeriksaan obat
442.3 Penyimpanan obat
442.4 Distribusi obat
442.5 Pengawasan obat
442.51 Obat Generik
442.52 Obat Terlarang
443 Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit
443.1 Pencegahan Penyakit
443.2 Pemberantasan Penyakit Menular Langsung (P.2.M.L)
443.3 Pemberantasan Penyakit Menular Sumber Binatang (P2B)
443.4 Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular
443.51 Imunisasi
443.52 Surveilanse
443.6 Higiene sanitasi
443.7 Kejadian Khusus
443.76 Kejadian Luar Biasa (KLB)
445.1 Pelayanan Medis (termasuk surat keterangan berkaitan dengan
kondisi pasien, visum)
445.12 Rawat Jalan
445.13 IGD
445.16 MCU (Medical Check Up)
445.2 Penunjang Medis
445.21 Farmasi
445.22 Rekam Medik
445.24 Gizi
445.5 SPI (Satuan Pengawas Internal)
445.61 Akreditasi
445.64 IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat)
445.8 Promosi layanan kesehatan
446 Tenaga Medis
446.1 Perencanaan Tenaga Medis
447 Peralatan Kesehatan
447.1 Standarisasi
447.2 Penyimpanan
447.3 Distribusi
447.4 Perijinan berkaitan dengan Alat Kesehatan
448 Pengobatan Alternatif
449.1 PUSKESMAS dan PUSKESMAS Keliling
449.4 Posyandu
BAB III
Format Penulisan
Jenis Huruf Ari
al
Ukuran huruf
PEMERINTAH 1
KABUPATEN 4
TEMANGGUNG
Ukuran huruf
1
DINAS KESEHATAN 4
Ukuran huruf
18
PUSKESMAS BANSARI (BOLD)
Ukuran huruf
9
Jalan Raya Bansari…..
Spasi Kepala Surat 1
B. KEBIJAKAN/SURAT KEPUTUSAN
Kebijakan adalah Peraturan/Keputusan merupakan garis besar yang
bersifat mengikat dan wajib dilaksanakan oleh penanggung jawab maupun
pelaksana. Berdasarkan kebijakan tersebut, disusun pedoman/panduan dan
Standar Oprasional Prosedur (SOP) yang memberikan kejelasan langkah-
langkah dalam pelaksanaan kegiatan di Puskesmas.
Penyusunan Peraturan/Surat Keputusan tersebut harus didasarkan pada
peraturan perundangan, baik Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan
Presiden, Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah, Peraturan Menteri dan
pedoman-pedoman teknis yang berlaku seperti yang ditetapkan oleh
Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Dinas Kesehatan Provinsi,
dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Peraturan/Surat Keputusan dapat dituangkan dalam pasal-pasal dalam
keputusan tersebut atau merupakan lampiran dari peraturan/keputusan. Setiap
surat keputusan harus menggunakan kop surat sesuai dengan peraturan yang
berlaku di Kabupaten Temanggung. Berdasarkan Surat Edaran Sekretariat
Daerah Kabupaten Temanggung Nomor B/03/060/01.8/VI/2022 yang mengacu
pada Peraturan Bupati Nomor 102 Tahun 2021 tetang Pedoman Tata Naskah
Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Temanggung, penandatangan
keputusan-keputusan di lingkup Puskesmas ditandatangi oleh Kepala Dinas
Kesehatan atas nama Bupati. Format Peraturan/Surat Keputusan adalah sebagai
berikut:
1. Kepala Keputusan terdiri dari :
a. Kop naskah Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung
b. Kata KEPUTUSAN BUPATI ditulis dengan huruf kapital secara simetris
c. Nomor dan tahun, ditulis dengan huruf kapital secara simetris dan sesuai
penomoran di Puskesmas Bansari
d. Kata penghubung TENTANG, ditulis dengan huruf kapital
e. Judul keputusan, ditulis dengan huruf kapital
f. Jabatan pembuat keputusan ditulis dengan huruf kapital di tengah margin
dan diakhiri dengan tanda baca koma
2. Konsiderans
a. Kata Menimbang
Memuat alasan/tujuan/kepentingan/pertimbangan tentang perlu
ditetapkannya Keputusan, diawali dengan kata bahwa dan diakhiri tanda
baca titik koma
b. Kata Mengingat
Memuat peraturan perundang-undangan sebagai dasar pengeluaran
Keputusan yang penulisannya diakhiri tanda baca titik koma.
3. Diktum
Diktum dimulai dengan kata MEMUTUSKAN ditulis dengan huruf kapital
tanpa spasi, diletakkan di tengah margin yang diakhiri dengan tanda baca titik
dua, dan diikuti kata menetapkan di tepi kiri dengan huruf awal kapital. Untuk
keperluan tertentu, Keputusan dapat dilengkapi dengan Salinan dan Petikan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
4. Isi Keputusan
5. Bagian akhir Keputusan
a. Tempat dan tanggal penetapan Keputusan;
b. Jabatan Kepala Dinas Kesehatan yang menetapkan, ditulis dengan huruf
kapital dan diakhiri dengan tanda baca koma
c. Tanda tangan Kepala Dinas Kesehatan atas nama Bupati yang
menetapkan Keputusan
d. Nama lengkap Kepala Dinas Kesehatan yang menandatangi Keputusan,
ditulis dengan huruf kapital disertai gelar, pangkat, dan NIP.
6. Lampiran Peraturan/Surat Keputusan
a. Halaman pertama harus dicantumkan nomor dan Judul Peraturan/Surat
Keputusan
b. Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan atas
nama Bupati
Format Penulisan
Ukuran Kertas F4 (21,5 cm x 33 cm)
Margin atas 2
cm
Margin bawah 2,5
cm
Margin kanan 2
cm
Margin kiri 3
cm
Bentuk huruf Bookman Old Style
Ukuran huruf keseluruhan 1
2
Ukuran huruf
PEMERINTAH 1
KABUPATEN 4
TEMANGGUNG
Ukuran huruf
18
DINAS KESEHATAN (BOLD)
Ukuran huruf
9
Jalan Jenderal Sudirman……..
Spasi Kepala Surat 1
Spasi isi Kebijakan 1,1
5
Format Surat Keputusan
NOMOR :………….TAHUN………………
TENTANG
………………………………………………………………………….
BUPATI TEMANGGUNG,
Menimbang : a. bahwa………………………………………………………………;
b. ………………………………………………………………………;
Mengingat : 1. Undang-undang………………………………………………….;
2. Dst
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : …………………………………………………………………………..
KEDUA : dst
Ditetapkan di……………………
Pada Tanggal……………………
JUDUL LAMPIRAN
Isi Lampiran
1. ………………………………
2. ………………………………
VII. Penutup
Format penulisan
D. RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS
Sejalan dengan rencana strategi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,
Puskesmas perlu menyusun rencana kinerja lima tahunan dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan target kinerja yang ditetapkan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Rencana lima tahunan tersebut harus sesuai dengan visi, misi, tugas
pokok dan fungsi Puskesmas bedasarkan pada analisis kebutuhan masyarakat
akan pelayanan kesehatan sebagai upaya untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat secara optimal.
Dalam menyusun rencana lima tahunan, Kepala Puskesmas bersama
seluruh jajaran karyawan yang bertugas di Puskesmas melakukan analisis situasi
yang meliputi analisis pencapaian kinerja, mencari faktor-faktor yang menjadi
pendorong maupun penghambat kinerja, sehingga dapat menyusun program
kerja lima tahunan yang dijabarkan dalam kegiatan dan rencana anggaran.
1. Sistematika Rencana kinerja lima tahunan Puskesmas
Sistematika Rencana kinerja lima tahunan Puskesmas dapat disusun dengan
sistematika sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
A. Keadaan Umum Puskesmas
B. Tujuan penyusunan rencana lima tahunan
BAB II Kendala dan Masalah
A. Identifikasi keadaan dan masalah
a. Tim mempelajari kebijakan, RPJMN, rencana strategis
Kementrian Kesehatan, Standar Pelayanan Minimal (SPM)
kabupaten/kota, Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota,
target kinerja lima tahunan yang harus dicapai oleh
Puskesmas.
b. Tim mengumpulkan data:
Data umum, data wilayah, data penduduk sasaran, data
cakupan, dan data sumberdaya.
c. Tim melakukan analisis data
d. Alternatif pemecahan masalah
B. Penyusunan rencana
1) Penetapan tujuan dan sasarang
2) Penyusunan rencana
a. Penetapan strategi pelaksanaan
b. Penetapan kegiatan
c. Pengorganisasian
d. Perhitungan sumber daya yang diperlukan
C. Penyusunan Rencana Pelaksanaan (Plan of Action)
1. Penjadwalan
2. Pengalokasian sumber daya
3. Pelaksanaan kegiatan
4. Penggerak pelaksanaan
D. Penyusunan Pelengkap Dokumen
BAB III Indikator dan standar kinerja untuk tiap upaya dan jenis
pelayanan Puskesmas
Puskesmas menetapkan indikator kinerja capaian tiap
upaya/program dan jenis pelayanan
BAB IV Analisis Kinerja
A. Pencapaian Kinerja untuk tiap jenis pelayanan dan upaya
Puskesmas
B. Analisis Kinerja: menganalisis faktor pendukung dan
penghambat pencapaian kinerja
BAB V Rencana Pencapaian Kinerja Lima Tahun
A. Program Kerja dan Kegiatan: berisi program-program kerja yang
akan dilakukan yang meliputi antara lain:
1) Program Kerja Pengembangan SDM, yang dijabarkan dalam
kegiatan- kegiatan. Misalnya: pelatihan, pengusulan,
penambahan SDM, seminar, workshop, dsb.
2) Program Kerja Pengembangan sarana, yang dijabarkan dalam
kegiatan-kegiatan. Misalnya: pemeliharaan sarana, pengadaan
alat- alat kesehatan, dsb.
3) Program Kerja Pengembangan Manajemen
4) Program Kerja Pengembangan UKM dan UKP dan
seterusnya.
B. Rencana anggaran: yang merupakan rencana biaya hidup untuk
tiap-tiap program kerja dan kegiatan-kegiatan yang direncanakan
secara garis besar.
Format Penulisan
2) Penyusunan RUK.
Penyusunan RUK meliputi upaya kesehatan upaya wajib,
pengembangan dan upaya khusus setempat yang meliputi:
a) Kegiatan tahun yang akan datang
b) Kebutuhan sumber daya
c) Rekapitulasi rencana usulan kegiatan.
d) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Keterangan :
Keterangan:
Keterangan :
Format Penulisan
Ukuran Kertas F4 (215 x 330 mm)
Margin atas dan kanan 2
cm
Margin bawah 2,5
cm
Margin kiri 3
cm
Bentuk huruf Ari
al
Ukuran huruf 1
2
Ukuran Judul BAB 12
(BOLD)
Spasi 1,
5
A. PENDAHULUAN
B. LATAR BELAKANG
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
D. TATA NILAI
E. KEGIATAN POKOK DAN RENCANA KEGIATAN
F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
G. SASARAN
H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
I. SUMBER BIAYA
J. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Mengetah ……………………………………
ui, …
NIP………………………
Kepala Puskesmas …
Bansari
Pelaksana,
……………………………………
NIP……………………………………
H. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
1. Definisi SOP
Dalam pedoman penyusunan dokumen ini digunakan istilah
“Standar Operasional Prosedur (SOP)”. Standar Oprasional Prosedur
(SOP) adalah suatu perangkat instruksi/langkah langkah yang dibakukan
untuk menyelesaikan proses kerja rutin tertentu.
b. Komponen SOP
1) Pengertian
Berisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan dan atau definisi
tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah
pengertian/menimbulkan multi persepsi.
2) Tujuan
Berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci: “Sebagai
acuan penerapan langkah-langkah untuk …….”.
3) Kebijakan
Berisi kebijakan Kepala Puskesmas yang menjadi dasar dibuatnya
SOP tersebut.
4) Referensi
Berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan SOP, bisa
berbentuk buku, peraturan perundang-undangan, ataupun bentuk lain
sebagai bahan pustaka.
5) Prosedur
Merupakan bagian utama yang menguraikan langkah-langkah
kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja tertentu. Setiap langkah-
langkah dalam prosedur ditulis dengan menggunakan kalimat aktif,
bukan kalimat perintah.
6) Diagram Alir (bila perlu)
Digunakan pada pelayanan klinis. Di dalam penyusunan prosedur,
sebaiknya dalam langkah-langkah kegiatan dilengkapi dengan
diagram alir/bagan alir untuk memudahkan dalam pemahaman
langkah-langkahnya. Adapun bagan alir secara garis besar dibagi
menjadi dua macam, yaitu diagram alir makro dan diagram alir mikro
(1) Diagram alir makro, menunjukkan kegiatan-kegiatan secara
garis besar dari proses yang ingin kita tingkatkan, hanya
mengenal satu simbol, yaitu simbol balok.
Awal kegiatan
Akhir kegiatan
Simbol keputusan ya
Tidak
Penghubung
Dokumen
Arsip
7) Unit terkait
Berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam proses
kerja tersebut
8) Dokumen terkait
Berupa dokumen penunjang yang berkaitan dengan proses kerja
9) Rekaman historis perubahan
Dicantumkan bila ada perubahan/revisi dari proses kerja
6. Evaluasi SOP
Evaluasi SOP dilakukan terhadap isi maupun penerapan SOP.
a. Evaluasi penerapan/kepatuhan terhadap SOP dapat dilakukan dengan
menilai tingkat kepatuhan terhadap langkah-langkah dalam SOP. Untuk
evaluasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan daftar tilik:
1) Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan secara
konsisten, diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian kegiatan, untuk
diingat, dikerjakan, dan diberi tanda (check-mark).
2) Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk
mendukung standarisasi suatu proses pelayanan.
3) Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.
4) Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah pelaksanaan
dan memonitor SOP, bukan untuk menggantikan SOP itu sendiri.
5) Langkah-langkah menyusun daftar tilik:
Langkah awal menyusun daftar tilik dengan melakukan identifikasi
prosedur yang membutuhkan daftar tilik untuk mempermudah
pelaksanaan dan monitoringnya.
a) Gambarkan flow-chart dari prosedur tersebut
b) Buat daftar kerja yang harus dilakukan
c) Susun urutan kerja yang harus dilakukan
d) Masukkan dalam daftar tilik sesuai dengan format tertentu
e) Lakukan uji-coba
f) Lakukan perbaikan daftar tilik
g) Standarisasi daftar tilik.
6) Daftar tilik
untuk mengecek
kepatuhan
terhadap SOP dalam langkah-langkah kegiatan, dengan rumus sebagai
berikut.
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur
6. Diagram Alir
7. Unit Terkait
8. Dokumen Terkait
9. Rekaman historis
perubahan Tanggal Mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
Diberlakukan
Format Daftar Tilik
JUDUL SOP
No. Dokumen :
No. Revisi :
DAFTAR Tanggal Terbit :
TILIK Halaman : /
TIDAK
NO KEGIATAN YA TIDA BERLAKU
K
Tanggal Evaluasi
Pelaksana/ Auditor
Nama Terang
I. SURAT BIASA
Surat Biasa adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan, pernyataan,
permintaan atau saran dan sebagainya. Surat biasa ditanda tangani oleh Kepala
Puskesmas. Surat biasa terdiri atas:
1. Kepala Surat Biasa, berisi:
a. Lambang daerah dan nama instansi secara sistematis
b. Nomor, sifat, lampiran, dan hal/perihal, yang diketik dengan huruf awal
kapital disebelah kiri di bawah kop dinas;
c. Tempat dan tanggal pembuatan surat, yang diketik disebelah kanan atas
sejajar/sebaris dengan nomor;
d. Kata Kepada Yth., yang ditulis di kanan atas di bawah tempat dan
tanggal pembuatan surat, diikuti dengan nama yang dituju;
e. Alamat surat, yang ditulis dibelakang Yth.
2. Isi Surat Biasa, terdiri atas:
Alinea pembuka, isi, dan penutup.
3. Bagian Akhir Surat Biasa, berisi:
a. Nama jabatan, yang ditulis dengan huruf awal kapital, diakhiri tanda baca
koma;
b. Tanda tangan pejabat;
c. Nama lengkap Kepala Puskesmas disertai dengan gelar pangkat, dan
NIP, yang ditulis dengan huruf awal kapital;
d. Stempel/cap Puskesmas
e. Tembusan, yang memuat nama jabatan pejabat penerima (jika ada)
4. Hal yang perlu diperhatikan
a. Kop naskah dinas hanya digunakan pada halaman pertama Surat Dinas.
b. Jika Surat Dinas disertai lampiran, pada kolom Lampiran dicantumkan
jumlahnya.
c. Hal berisi pokok surat sesingkat mungkin yang ditulis dengan huruf awal
kapital pada setiap unsurnya, tanpa diakhiri tanda baca.
Format Penulisan
Nomor : Bansari,……………………………
Sifat : Kepada:
Lampiran : Yth. ………………………............
Perihal : ………………………………
di –
…………………….
...........................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
...........................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
................................................................................................ ...........
..................................................................................................................
..................................................................................................................
Tembusan:
1. ……………………………;
2. ……………………………
J. SURAT TUGAS
Surat tugas adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan kepada bawahan
yang berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya.
Surat Tugas terdiri atas:
1. Kepala Surat Tugas, berisi:
a. Tulisan “Surat Tugas”
b. Nomor ditulis dibawah tulisan surat tugas
2. Isi Surat Tugas
Isi Surat Tugas memuat dasar dan pertimbangan penugasan, nama
jabatan yang diberi tugas, jenis tugas yang harus dilaksanakan dan
waktu pelaksanaan tugas.
3. Bagian Akhir Surat Tugas, terdiri atas:
a. Tempat, tanggal, bulan dan tahun ditetapkan.
b. Nama jabatan yang memberi tugas (Kepala Puskesmas)
c. Tanda tangan Kepala Puskesmas
d. Nama lengkap Kepala Puskesmas
e. Gelar, Pangkat, dan NIP bagi Kepala Puskesmas
f. Stempel Puskesmas
g. Tembusan.
Format Penulisan
SURAT TUGAS
NOMOR…………………..
Dasar :……………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………...
MEMERINTAHKAN:
Kepada : 1. Nama :
…………………………………
….
Pangkat :
…………………………………
….
NI :
P …………………………………
….
Jabatan :
…………………………………
….
2. Nama : ……………………………………
Pangkat : ……………………………………
NIP : ……………………………………
Jabatan : …………………………………...
Untuk : 1. ………………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………………
Ditetapkan di ………………..
Pada tanggal………………….
1. …………………………….;
2. …………………………….
K. SURAT UNDANGAN
Surat undangan adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
undangan kepada pejabat/pegawai yang tersebut pada alamat tujuan untuk
menghadiri suatu acara kedinasan, pada waktu, tempat dan acara yang
ditentukan. Surat undangan ditandatangi oleh Kepala Puskesmas. Surat
Undangan terdiri atas:
1. Kepala Surat Undangan, berisi:
a. Kop naskah dinas, berisi lambang daerah dan nama instansi;
b. Nomor, sifat, lampiran, dan hal, diketik di sebelah kiri di bawah kop
naskah dinas;
c. Tempat dan tanggal pembuatan surat, diketik sebelah kanan atas
sejajar/sebaris dengan nomor;
d. Tulisan “Kepada”
e. Kata Yth, diikuti dengan nama jabatan, dan alamat yang dikirimi surat
2. Isi Surat Undangan, terdiri atas:
a. Maksud dan tujuan
b. Hari, tanggal, jam, dan tempat penyelenggaraan
c. Acara yang akan diselenggarakan
d. Keterangan bila perlu
e. Tulisan penutup
3. Bagian akhir Surat Undangan
a. Nama jabatan (Kepala Puskesmas), ditulis dengan huruf kapital
b. Tanda tangan Kepala Puskesmas
c. Nama Kepala Puskesmas dengan huruf awal kapital disertai dengan
gelar, pangkat, dan NIP
d. Stempel Puskesmas
e. Tembusan bila perlu
4. Hal yang perlu diperhatikan:
a. Format surat undangan sama dengan format Surat dinas; bedanya
adalah bahwa pihak yang dikirimi surat pada Surat Undangan dapat
ditulis pada lampiran;
b. Surat Undangan untuk keperluan tertentu dapat berbentuk kartu.
Format Penulisan
Ukuran Kertas F4 (215 x 330 mm)
Margin atas dan kanan 2
cm
Margin bawah 2,5
cm
Margin kiri 3
cm
Bentuk huruf Ari
al
Ukuran huruf 1
2
Spasi isi surat 1,
5
Kop Surat Halaman Pertama Format mengikuti kop surat
44
Format Surat Undangan
Nomor : Bansari,…………………………….
Sifat : Kepada:
Lampiran : Yth. ………………………………..
Perihal : UNDANGAN ………………………………….
…………………………………
di –
……………………
…………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………
Hari/Tanggal : …………………………………………………….
Waktu : …………………………………………………….
Tempat : …………………………………………………….
Acara : …………………………………………………….
Keterangan : …………………………………………………….
…………………………………………………………………………….
………………………………
Kepala Puskesmas
Bansari,
Tembusan :
1. …………………………;
2. …………………………
L. LEMBAR DISOPSISI
Lembar Disposisi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
petunjuk tertulis kepada bawahan. Lembar disposisi terdiri atas:
3. Kepala Lembar Disposisi, berisi :
a. Kop naskah dinas, berisi lambang daerah dan nama instansi
b. Tulisan “Lembar Disposisi”
c. Surat dari
d. Nomor surat
e. Tanggal surat
f. Diterima tanggal
g. Nomor agenda
h. Sifat surat
i. Perihal
j. Diteruskan kepada
4. Isi Lembar Disposisi
Isi Lembar Disposisi dirumuskan dalam bentuk uraian.
5. Bagian Akhir Lembar Disposisi
Bagian Akhir Lembar Disposisi dibubuhi paraf Kepala Puskesmas beserta
tanggalnya.
Format Penulisan
Ukuran Kertas ½ F4 (215 x 330 mm)
Margin atas dan kanan 2
cm
Margin bawah 2,5
cm
Margin kiri 3
cm
Bentuk huruf Ari
al
Ukuran huruf 1
2
Spasi isi surat 1,
5
Kop Surat Halaman Pertama Format mengikuti kop surat
Format Lembar Diposisi
LEMBAR DISPOSISI
Sangat
Segera Rahasia
Segera
Perihal :
lanjut
…………………………………
… Dst…………………………
Koordinasi/konfirma
si
…………………………
Format Penulisan
Ukuran Kertas F4 (215 x 330 mm)
Margin atas dan kanan 2
cm
Margin bawah 2,5
cm
Margin kiri 3
cm
Bentuk huruf Ari
al
Ukuran huruf 1
2
Spasi isi surat 1,
5
Kop Surat Halaman Pertama Format mengikuti kop surat
Format Laporan Pelaksanaan Kegiatan
Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Pelaksanaan :
a. ……
b. ……
c. …….
d. Dst
Mengetah
ui,
Pelaksana,
Kepala Puskesmas
Bansari
……………………………………
NIP……………………………………
……………………………………
…
NIP………………………
…
N. NOTULEN
Notulen adalah naskah dinas yang memuat catatan jalannya kegiatan rapat,
mulai dari acara pembukaan, pembahasan masalah sampai dengan pengambilan
keputusan serta penutup. Susunan Notulen terdiri atas:
1. Kepala Notulen, berisi: Kop naskah dinas, berisi lambang daerah dan nama
instansi
2. tulisan “Notulen”.
3. Keterangan tentang Notulen sidang/rapat, berisi:
a. Nama rapat.
b. Hari, tanggal, Jam, Tempat, dan Acara
c. Pimpinan rapat.
d. Peserta rapat
e. Isi Notulen
f. Bagian akhir Notulen
4. Isi Notulen berisi susunan acara yang terdiri atas:
a. Pembukaan
b. Pembahasan
c. Kesimpulan
d. Rencana Tindak Lanjut
5. Bagian Akhir Notulen terdiri atas :
a. Nama jabatan
b. Tanda tangan
c. Nama pejabat, Pangkat, dan NIP
Format Penulisan
NOTULEN
Hari/Tanggal :………………………………
Waktu :………………………………
Tempat :………………………………
2. Dst
Acara :
Susunan Acara :
1. Pembukaan
2. Pembahasan
3. Kesimpulan
4. Recana Tindak Lanjut
Pimpinan Rapat
Nama Jabatan
NAMA LENGKAP
Pangkat
NIP
O. DAFTAR HADIR
Daftar hadir adalah naskah dinas dari pejabat berwenang yang berisi keterangan
atas kehadiran seseorang. Daftar Hadir terdiri atas:
1. Daftar Hadir yang didalamnya sudah dicantumkan nama-nama orang yang
akan hadir
2. Daftar Hadir yang didalamnya belum dicantumkan nama-nama orang yang
akan hadir
3. Daftar Hadir dirumuskan untuk keperluan sidang/pertemuan/rapat
Format Penulisan
: …………………………………….. Tempat :
……………………………………..
Acara : ……………………………………...
TANDA
NO NAM JABATAN
A TANGAN
1
.
2
.
3
.
4
.
5
st
Bansari,
…………………………..
Kepala Puskesmas
Bansari,
NAMA LENGKAP DAN GELAR
Pangkat
NIP
P. REKAM IMPLEMENTASI
1. Rekam implementasi adalah dokumen yang menjadi bukti obyektif dari
kegiatan yang dilakukan atau hasil yang dicapai didalam kegiatan
Puskesmas dalam melaksanakan regulasi internal atau kegiatan yang
direncanakan.
2. Rekam implementasi sebagai bukti pelaksanaan kegiatan juga harus
dikendalikan. Puskesmas Bansari menetapkan SOP terdokumentasi untuk
pengendalian yang diperlukan untuk identifikasi, penyimpanan, perlindungan,
pengambilan, lama simpan dan permusnahan. Catatan/rekam implementasi
harus dapat terbaca, segera dapat teridentifikasi dan dapat diakses
kembali,agar memperjelas dalam pengendalian dokumen yang diatur dalam
pedoman pengendalian dokumen.
BAB IV
PENUTUP
Pedoman Tata Naskah Dinas ini agar dapat digunakan sebagai acuan dalam
melakukan kegiatan administrasi di lingkungan Puskesmas Bansari.
DAFTAR PUSTAKA