JEJARING
UPT PUSKESMAS KOPO
TAHUN 2023
Jln Raya Kopo – Maja KM 3 Kec Kopo Kab Serang. Banten 42178
Puskesmaskopo1@gmail.com
KATA PENGANTAR
Dengan tersusunnya buku ini, kami mengucapkan banyak terima kasih yang tak
terhingga kepada semua pihak yang terlibat, yang telah memberikan kontribusi dalam
penyusunan buku ini.
Dan harapan terbesar kami semoga Pedoman Tata Naskah ini bermanfaat untuk
menjadi acuan penyusunan dokumen di UPT Puskesmas Kopo dan dapat meningkatkan
kinerja Puskesmas untuk mencapai hasil yang optimal.
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu unsur penting yang menentukan keberhasilan adalah bagaimana
mengatur sistem pendokumentasian dokumen di puskesmas. Pengaturan sistem
dokumentasi merupakan suatu proses implementasi puskesmas yang dianggap
penting karena dokumen merupakan acuan kerja, buku pelaksanaan dan
penerapan kebijakan, program dan kegiatan, serta bagian dari salah satu
persyaratan puskesmas. Dengan adanya pedoman tata naskah dokumentasi
yang baik diharapkan fungsi-fungsi setiap personil maupun bagian-bagian dari
organisasi dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan bersama dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan di puskesmas.
Dokumen yang dimaksud, secara garis besar dibagi atas dua bagian yaitu
dokumen internal dan eksternal. Dokumen tersebut digunakan untuk membangun
dan membakukan sistem manajemen mutu dan sistem manajemen pelayanan.
Dokumen internal tersebut berupa Kebijakan, Pedoman, Standar Operasional
Prosedur (SOP) dan dokumen lain disusun berdasarkan peraturan perundangan
dan pedoman-pedoman (regulasi) eksternal yang berlaku. Agar puskesmas
memiliki acuan untuk mempermudah dalam melakukan dokumentasi perlu disusun
pedoman penyusunan dokumen di UPT Puskesmas Kopo.
B. TUJUAN
Tujuan dari pedoman tata naskah UPT Puskesmas Kopo adalah :
1. Tersedianya pedoman bagi Kepala puskesmas, Penanggung Jawab dan
Pelaksana upaya kesehatan di UPT Puskesmas Kopo dalam menyusun
dokumen yang sesuai standar.
2. Tercapainya kesamaan pengertian, bahasa, dan penafsiran dalam
penyelenggaraan tata naskah di lingkungan UPT Puskesmas Kopo.
3. Terwujudnya keterpaduan pengelolaan tata naskah dalam lingkup administrasi
umum
4. Tercapainya penyelenggaraan tata naskah yang efektif dan efisien
C. SASARAN
1. Kepala Puskesmas
2. Penanggung jawab Manajemen Mutu
3. Penanggung jawab dan pelaksana Manajemen Puskesmas
4. Penanggung jawab dan pelaksana Upaya Kesehatan Masyarakat
5. Penanggung jawab dan pelaksana Upaya Kesehatan Perorangan
D. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009, Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor
193;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015
tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter,
dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016
tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
8. Peraturan Bupati Serang Nomor 46 Tahun 2010 tentang Tata Kearsipan
Pemerintah Kabupaten Serang;
9. Peraturan Bupati Serang Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tata Naskah Dinas di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Serang;
10. Peraturan Bupati Serang Nomor 22 Tahun 2017 tentang Pembentukan Unit
Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Serang;
BAB II
SISTEM DOKUMENTASI PUSKESMAS
A. JENIS KERTAS
Kertas yang digunakan adalah kertas HVS Putih Polos dengan berat 70-80 gram
B. UKURAN KERTAS
Ukuran kertas yang digunakan untuk penyusunan dokumen Puskesmas adalah
sebagai berikut:
1. A4 (210 x 297 mm); kertas ukuran ini digunakan untuk penyusunan dokumen
Perencanaan Tahunan Puskesmas (PTP), Rencana Lima Tahunan Puskesmas,
Profil Puskesmas, Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP), Manual Mutu,
Pedoman/Panduan, Kerangka Acuan Kegiatan (KAK), Pedoman/Panduan
Teknis lainnya
2. F4 (216 x 330 mm); kertas ukuran ini digunakan untuk penyusunan semua
dokumen di UPT Puskesmas kopo yang tidak tersebut pada poin satu.
C. KOP SURAT
Kop surat disusun dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Logo Pemerintah Daerah Kabupaten Serang terletak di sebelah kiri dengan
ukuran logo 2x2 cm
2. Logo Puskesmas terletak di sebelah kanan dengan ukuran logo 2x2 cm,
3. Tulisan “PEMERINTAH KABUPATEN SERANG” menggunakan jenis huruf
Tahoma dengan ukuran 12 pt, huruf kapital, warna huruf hitam dan dicetak
tebal,
4. Tulisan “DINAS KESEHATAN” menggunakan jenis huruf Tahoma dengan
ukuran 12 pt, huruf kapital, warna huruf hitam, dan dicetak tebal
5. Tulisan “UPT PUSKESMAS KOPO” menggunakan jenis huruf Tahoma dengan
ukuran 16, huruf kapital, warna huruf hitam, dan dicetak tebal
6. Tulisan alamat Puskesmas, kode pos, nomor telepon, dan email Puskesmas
menggunakan jenis huruf Tahoma dengan ukuran 10, warna huruf hitam, dan
dicetak tebal
7. Garis batas bawah berwarna hitam dengan ketebalan 3 pt, dengan jarak antara
garis dan tulisan 1.15 spasi
2 cm 2 cm
Rencana Lima Tahunan tersebut harus sesuai visi, misi, tugas pokok dan fungsi
puskesmas berdasarkan pada analisis kebutuhan masyarakat akan pelayanan
kesehatan sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
secara optimal.
Dalam menyusun rencana lima tahunan, Kepala Puskesmas bersama seluruh
jajaran karyawan yang bertugas di Puskesmas melakukan analisis situasi yang
meliputi analisis pencapaian kinerja, mencari faktor-faktor yang menjadi
pendorong maupun penghambat kinerja, sehingga dapat menyusun program
kerja lima tahunan yang dijabarkan dalam kegiatan dan rencana anggaran.
a. Sistematika Rencana Kinerja Lima Tahunan Puskesmas
Sistematika Rencana Kinerja Lima Tahunan Puskesmas dapat disusun
dengan sistematika sebagai berikut:
Kata Pengantar
Bab I. Pendahuluan
A. Keadaan Umum Puskesmas
B. Tujuan penyusunan rencana lima tahunan
Bab II. Kendala dan Masalah
A. Identifikasi keadaan dan masalah
1. Tim mempelajari kebijakan, RPJMN, rencana strategis
Kementerian Kesehatan, Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota,
target kinerja lima tahunan yang harus dicapai oleh
Puskesmas.
2. Tim mengumpulkan data:
a. Data umum
b. Data wilayah
c. Data penduduk sasaran
d. Data cakupan
e. Data sumber daya
3. Tim melakukan analisis data
4. Alternatif pemecahan masalah
B. Penyusunan rencana
1. Penetapan tujuan dan sasaran
2. Penyusunan rencana
a. Penetapan strategi pelaksanaan
b. Penetapan kegiatan
c. Pengorganisasian
d. Perhitungan sumber daya yang diperlukan
C. Penyusunan Rencana Pelaksanaan (Plan of Action)
1. Penjadwalan
2. Pengalokasian sumber daya
3. Pelaksanaan kegiatan
4. Penggerak pelaksanaan
D. Penyusunan Pelengkap Dokumen
Bab III. Indikator dan standar kinerja untuk tiap upaya dan jenis pelayanan
Puskesmas
Puskesmas menetapkan indikator kinerja capaian tiap
upaya/program dan jenis pelayanan
Bab IV. Analisis Kinerja
A. Pencapaian Kinerja untuk tiap jenis pelayanan dan upaya
Puskesmas
B. Analisis Kinerja: Menganalisis faktor pendukung dan
penghambat pencapaian kinerja
Bab V. Rencana Pencapaian Kinerja Lima Tahun
A. Program kerja dan kegiatan: berisi program-program kerja yang
akan dilakukan yang meliputi antara lain:
1. Program Kerja Pengembangan SDM, yang dijabarkan dalam
kegiatan-kegiatan, misalnya: pelatihan, pengusulan
penambahan SDM, seminar, workshop, dsb.
2. Program Kerja Pengembangan Sarana, yang dijabarkan
dalam kegiatan-kegiatan, misalnya: pemeliharaan sarana,
pengadaan alat-alat kesehatan, dsb.
3. Program Kerja Pengembangan Manajemen
4. Program Kerja Pengembangan UKM dan UKP dan
seterusnya.
B. Rencana anggaran: yang merupakan rencana biaya untuk tiap-
tiap program kerja dan kegiatan-kegiatan yang direncanakan
secara garis besar.
Bab VI. Pemantauan dan Penilaian
Bab VII. Penutup2.
b. Langkah-langkah Penyusunan Rencana Lima Tahunan Puskesmas:
Adapun tahapan penyusunan rencana lima tahunan puskesmas adalah
sebagai berikut :
1) Membentuk tim penyusunan rencana kinerja lima tahun yang terdiri dari
Kepala Puskesmas bersama dengan penanggung jawab upaya
Puskesmas dan Pelayanan Klinis.
2) Tim mempelajari RPJMN, rencana strategis Kementerian Kesehatan,
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota, Standar Pelayanan Minimal
(SPM) Kabupaten/Kota sebagai acuan target kinerja lima tahunan yang
harus dicapai oleh Puskesmas.
3) Tim menetapkan indikator kinerja tiap upaya Puskesmas
4) Tim mengumpulkan data pencapaian kinerja
5) Tim melakukan analisis kinerja
6) Tim menyusun pentahapan pencapaian indikator kinerja untuk tiap
upaya Puskesmas dengan penjabaran pencapaian untuk tiap tahun
7) Tim menyusun program kerja dan kegiatan yang akan dilakukan untuk
mencapai target pada tiap-tiap indikator kinerja.
8) Tim menyusun dokumen rencana kinerja lima tahunan untuk disahkan
oleh Kepala Puskesmas.
9) Sosialisasi rencana pada seluruh jajaran Puskesmas
d. Penutup
Panduan ini disusun dengan harapan akan membantu Kepala Puskesmas
dalam menyusun rencana kinerja lima tahunan, yang kemudian diuraikan
dalam rencana tahunan dalam bentuk Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK).
c. Manfaat SOP
1) Memenuhi persyaratan standar pelayanan Puskesmas;
2) Mendokumentasi langkah-langkah kegiatan;
3) Memastikan staf Puskesmas memahami bagaimana melaksanakan
pekerjaannya
d. Penulisan SOP
1) Judul SOP menggunakan huruf Arial ukuran 12 pt ditebalkan, dengan
huruf kapital.
2) Pengetikan isi dokumen menggunakan Arial ukuran 11 atau 12 Pt
dengan spasi 1 sampai 1,5 disesuaikan dengan estetika.
e. Format SOP
1) Prinsipnya adalah “Format” SOP yang digunakan dalam satu
institusi harus “SERAGAM”
2) Format merupakan format minimal, oleh karena itu format ini dapat
diberi tambahan materi/kolom misalnya, nama penyusun SOP, unit yang
memeriksa SOP. Untuk SOP tindakan agar memudahkan di dalam
melihat langkah-langkahnya dengan bagan alir, persiapan alat dan
bahan dan lain- lain, namun tidak boleh mengurangi item-item yang ada
di SOP. Format SOP adalah sebagai berikut:
a) Kop / Heading SOP Puskesmas
JUDUL
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Nama Nama Ka
Puskesmas Ttd Ka Puskesmas Puskesmas
NIP
Jika SOP disusun lebih dari satu halaman, pada halaman kedua dan
seterusnya SOP dibuat tanpa menyertakan kop / heading
b) Komponen SOP
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/ Langkah- langkah
6. Bagan Alir (jika dibutuhkan)
7. Hal-Hal yang perlu diperhatikan
8. Unit terkait
9. Dokumen terkait
10. Rekaman historis perubahan
3) Isi SOP
Isi dari SOP setidaknya adalah sebagai berikut :
a) Pengertian : diisi definisi judul SOP dan berisi penjelasan dan/atau
definisi tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau menyebabkan
salah pengertian / menimbulkan multi persepsi.
b) Tujuan: berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci:
“Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk ……”.
c) Kebijakan: berisi kebijakan Kepala Puskesmas yang menjadi dasar
dibuatnya SOP tersebut, misalnya untuk SOP imunisasi pada bayi, pada
kebijakan dituliskan: Keputusan Kepala Puskesmas No
…./…/PKM/…./2021, tentang Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.
d) Referensi: berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan SOP,
bisa berbentuk buku, peraturan perundang-undangan, ataupun bentuk
lain sebagai bahan pustaka.
e) Langkah-langkah prosedur: bagian ini merupakan bagian utama yang
menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses
kerja tertentu.
f) Unit terkait: berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam
proses kerja tersebut. Dari keenam isi SOP sebagaimana diuraikan di
atas, dapat ditambahkan antala lain: bagan alir, dokumen terkait.
g) Diagram Alir/ bagan alir (Flow Chart):
Di dalam penyusunan prosedur maupun instruksi kerja sebaiknya
dalam langkah- langkah kegiatan dilengkapi dengan diagram alir/
bagan alir untuk memudahkan dalam pemahaman langkah-langkahnya.
Adapun bagan alir secara garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu
diagram alir makro dan diagram alir mikro.
- Diagram alir makro, menunjukkan kegiatan-kegiatan secara
garis besar dari proses yang ingin kita tingkatkan, hanya
mengenal satu simbol, yaitu simbol balok :
- Diagram alir mikro, menunjukkan rincian kegiatan – kegiatan dari
tiap tahapan diagram makro, bentuk simbol adalah sebagai berikut:
Awal Kegiatan :
Akhir Kegiatan :
Ya
Simbol Keputusan :
Tidak
Penghubung :
Dokumen :
Arsip :
D. PENYUSUNAN DOKUMEN
Penyusunan dokumen secara keseluruhan dikoordinir oleh tim mutu/tim akreditasi
Puskesmas dengan mekanisme sebagai berikut:
1. SOP yang telah disusun oleh pelaksana atau unit kerja disampaikan ke tim mutu/tim
akreditasi
2. Fungsi tim mutu/tim akreditasi Puskesmas di dalam penyusunan dokumen adalah:
a. Memberikan tanggapan, mengkoreksi dan memperbaiki dokumen yang telah
disusun oleh pelaksana/unit kerja baik dari segi bahasa/penulisan
b. Mengkoordinir proses pembuatan dokumen sehingga tidak terjadi duplikasi /
tumpang tindih dokumen antar unit
c. Melakukan cek ulang terhadap dokumen yang akan ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas
Yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan identifikasi/perubahan serta penyusunan
dokumen di UPT Puskesmas Kopo adalah Kepala Sub Bag Tata Usaha Puskesmas,
Penanggung jawab Admen, Penanggung jawab upaya kesehatan Masyarakat (UKM) dan
upaya kesehatan perorangan (UKP).
E. PENOMORAN DOKUMEN
1. Tata cara penomoran dokumen
a. Penomoran diatur pada Surat Keputusan Pengendalian Dokumen
b. Pemberian nomor dilakukan secara terpusat
c. Penomoran dokumen harus dicatat di dalam file khusus yang berisi nama
dokumen, pencatatan nomor dokumen dan tanggal terbit dokumen (Daftar
Dokumen Internal dan Eksternal)
2. Metode penomoran dokumen
Metode penomoran yang digunakan di dalam pedoman ini ditetapkan sebagai
berikut:
a. Kebijakan/Surat Keputusan (SK)
Format : kode surat/nomor surat/SK-PKM/bulan/tahun
Contoh : 800/01/SK-PKM/I/2022
Keterangan:
- 800 : kode surat yang digunakan untuk kebijakan
- 01 : nomor surat
- SK-PKM : dokumen yang dikeluarkan
- I : bulan dikeluarkan dokumen (angka romawi)
- 2022 : tahun dikeluarkan dokumen
b. Standar Operasional Prosedur (SOP)
Format : kode surat/nomor surat/SOP-unit/PKM/bulan/tahun
Contoh : 440/01/SOP-Adm/PKM/II/2022
Keterangan:
- 440 : kode surat yang digunakan
- 01 : nomor surat
- SOP-unit : dokumen yang dikeluarkan oleh unit masing-masing
SOP-Adm (dokumen yang dikeluarkan oleh unit ADMEN)
SOP-Ukm (dokumen yang dikeluarkan oleh unit UKM)
SOP-Ukp (dokumen yang dikeluarkan oleh unit UKP)
- PKM : Nama Badan
- I : bulan dikeluarkan dokumen (angka romawi)
- 2022 : tahun dikeluarkan dokumen
c. Pedoman
Format : kode surat/nomor surat/Ped-PKM/bulan/tahun
Contoh :
Keterangan:
- 440 : kode surat yang digunakan
- 01 : nomor surat
- Ped-PKM : dokumen yang dikeluarkan oleh unit masing-masing
- I : bulan dikeluarkan dokumen (angka romawi)
- 2022 : tahun dikeluarkan dokumen
d. Panduan
Format : kode surat/nomor surat/Pand-PKM/bulan/tahun
Contoh :
Keterangan:
- 440 : kode surat yang digunakan
- 01 : nomor surat
- Pand-PKM : dokumen yang dikeluarkan oleh unit masing-masing
- I : bulan dikeluarkan dokumen (angka romawi)
- 2022 : tahun dikeluarkan dokumen
e. Kerangka Acuan Kegiatan
Format : kode surat/nomor surat/KAK-Adm/PKM/bulan/tahun
Contoh :
Keterangan:
- 440 : kode surat yang digunakan
- 01 : nomor surat
- KAK-Unit : dokumen yang dikeluarkan oleh unit masing-masing
- PKM : nama badan
- I : bulan dikeluarkan dokumen (angka romawi)
- 2022 : tahun dikeluarkan dokumen
F. PENGESAHAN DOKUMEN
1. Dokumen yang telah selesai dibuat, diperiksa terlebih dahulu oleh Tim Mutu, dan
dibubuhi paraf jika sudah sesuai
2. Dokumen disahkan oleh Kepala UPT Puskesmas Kopo dengan ditandatangani
menggunakan pena tinta biru
G. SOSIALISASI DOKUMEN
Agar dokumen dapat dikenali oleh seluruh pelaksana maka perlu dilakukan sosialisasi
terhadap dokumen tersebut.
1. Sosialisasi dokumen dilakukan setelah dokumen selesai diperiksa oleh Tim
Mutu/Tim Akreditasi dan telah di sahkan oleh Kepala Puskesmas
2. Kegiatan sosialisasi dokumen harus diikuti oleh seluruh pegawai agar seluruh
pegawai mengetahui isi dokumen
3. Khusus bagi SOP yang rumit, untuk melaksanakan SOP tersebut perlu dilakukan
pelatihan agar pelaksana SOP dapat memahami dengan baik
H. PENCATATAN DAN PEARIKAN DOKUMEN
Kepala Puskesmas menunjuk salah satu anggota Tim Mutu/Tim Akreditasi sebagai
Petugas Pengendali Dokumen.
Petugas tersebut bertanggung jawab atas:
1. Penomoran Dokumen
2. Pencatatan dalam Daftar Dokumen Eksternal atau Internal
3. Menyerahkan dokumen kepada pengusul untuk menggandakan
4. Mendistribusikan dokumen yang sudah diberi stempel terkendali
5. Menarik dokumen lama apabila dokumen ini adalah dokumen pengganti serta
mengisi format usulan penambahan/penarikan dokumen
6. Mengarsipkan dokumen induk yang sudah tidak berlaku dengan membubuhkan
stempel “Kedaluwarsa” dan kemudian menyimpan dokumen tersebut selama 2
tahun
7. Memusnahkan dokumen sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
I. PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN
Distribusi adalah kegiatan atau usaha menyampaikan dokumen kepada unit
upaya/pelaksana yang memerlukan dokumen tersebut agar dapat digunakan sebagai
panduan dalam melaksanakan kegiatannya.
1. Kegiatan pendisribusian dokumen dilakukan oleh Tim Mutu/bagian Tata Usaha
Puskesmas
2. Pendistribusian dokumen harus dicatat menggunakan buku ekspedisi dan/atau
formulir tanda terima
3. Distribusi dokumen dapat dilakukan hanya untuk unit kerja tertentu, tetapi bisa
juga untuk seluruh unit kerja lainnya
J. PENYIMPANAN DOKUMEN
1. Dokumen asli/dokumen induk (Master dokumen yang sudah dinomori dan sudah
ditandatangani) disimpan di sekretariat Tim Mutu Puskesmas, atau bagian Tata
Usaha Puskesmas
2. Penyimpanan dokumen asli dilakukan dengan rapi sesuai metode pengarsipan
dan tertata dengan baik, agar mudah dicari kembali bila diperlukan
3. Dokumen fotocopy disimpan di masing-masing unit upaya Puskesmas dimana
dokumen tersebut digunakan
4. Apabila dokumen fotocopy tersebut sudah tidak berlaku/tidak dipergunakan lagi,
maka unit kerja wajib mengembalikan dokumen yang sudah tidak berlaku tersebut
ke sekretariat Tim Mutu atau bagian Tata Usaha sehingga di unit kerja hanya ada
dokumen yang berlaku saja
5. Sekretariat Tim Mutu/bagian Tata Usaha dapat memusnahkan dokumen fotocopy
yang sudah tidak berlaku
6. Dokumen asli/dokumen induk yang sudah tidak berlaku tetap disimpan selama 2
tahun, sebelum dimusnahkan
7. Dokumen yang terletak di masing-masing unit upaya Puskesmas, diletakkan di
tempat yang mudah dilihat, mudah diambil dan mudah dibaca oleh pelaksana
K. PENATAAN DOKUMEN
Untuk memudahkan dalam pencarian dokumen akreditasi Puskesmas, dokumen
dikelompokkan berdasarkan masing-masing bab/kelompok pelayanan/UKM dengan
diurutkan setiap urutan kriteria dan elemen penilaian, dan diberikan daftar secara
berurutan
REKAM IMPLEMENTASI
1. Rekam implementasi adalah dokumen yang menjadi bukti obyektif dari kegiatan yang
dilakukan atau hasil yang dicapai sesuai kegiatan yang direncanakan.
2. Catatan/rekam implementasi sebagai bukti pelaksanaan kegiatan juga harus
dikendallikan.
3. Organisasi harus menetapkan SOP terdokumentasi untuk mendefinisikan
pengendalian yang diperlukan untuk identifikasi, penyimpanan, perlindungan,
pengambilan, lama simpan dan permusnahan
4. Catatan/ rekam implementasi harus dapat terbaca, segera dapat teridentifikasi dan
dapat diakses kembali
BAB V
PENUTUP
I. Pendahuluan
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, seluruh unit pelayanan yang
ada dan seluruh karyawan berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang
bermutu dan peduli terhadap keselamatan pasien, pengunjung, masyarakat, dan
karyawan yang bekerja di rumah sakit.
Pelindung : Ka
Puskesmas
Wakil
Manajemen Mutu
Ketua Tim
PMKP
B. Tata
Cara melaksanakan
No Kegiatan Sasaran Rincian Sasaran kegiatan
A Penilaian Kinerja Memilih dan Tersusun Pertemuan
kinerja pelayanan menetapkan indikator pembahasan
pelayanan klinis diukur indikator pelayanan indicator
klinis pada semua mutu klinis dan
unit pelayanan profil
pelayanan klinis, indikator
klinis Sasaran
Keselamatan
Pasien dan
menyusun
profil indikator
Menyusun Tersusunnya Pertemuan
panduan panduan pembahasan panduan
penilaian penilaian penilaian kinerja klinis
kinerja klinis kinerja klinis
Mencatat Terkumpul Pencatatan sensus
data melalui nya data harian
sensus melalui
harian sensus
harian
Melaksanakan Terkumpulny Pertemuan
penilaian a data pembahasan capaian
kinerja indikator indikator pelayanan
pelayanan kinerja klinis
klinis pelayanan
klinis
Melakukan Hasil analisis PDCA
analisis kinerja kinerja
pelayanan klinis pelayanan
klinis
Melaksanakan Laporan PDCA
Ɵndak lanjut pelaksanaa
hasil analisis n Ɵndak
kinerja lanjut
pelayanan
klinis
B Sasaran ....dst
Keselam
atan
pasien
VII. Jadwal Kegiatan (Gambarkan dalam Bagan untuk Rencana Satu Tahun
20….. 20……
No Kegiatan No Des Jan Fe Ma Ap Mei Ju J A Se O No Des
1 Memilih dan v X b r r n ul gs p kt v
menetapkan indikator
kinerja pelayanan
2 Menyusun
klinis pedoman X
penilaian kinerja
pelayanan klinis
3 Mencatat data X x X X x x x x x x x X
indikator melalui
sensus harian
4 Mengumpulkan data X x x x x x x x x x x X
indikator penilaian
kinerja pelayanan
klinis
5 Analisis kinerja X x x X
pelayanan klinis
6 Dst...
VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporannya
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai dengan
jadwal kegiatan, dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan
tersebut.
IX. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Sensus harian indikator mutu dan pelaporan dilakukan setiap bulan. Dilakukan
pencatatan dan pelaporan indikator pelayanan klinis dari tiap unit kerja.
Dilakukan pelaporan hasil analisis penilaian kinerja pelayanan klinis tiap tiga
bulan oleh ketua PMKP kepada Kepala Puskesmas, dan didistribusikan
kepada unit-unit terkait untuk ditindaklanjuti. Dilakukan pelaporan tahunan
hasil analisis penilaian kinerja pelayanan klinis oleh Ketua PMKP kepada
Kepala Puskesmas.
Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Kopo Penanggung Jawab Kegiatan
KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUKESMAS KOPO
Nomor : ……………………
TENTANG
KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN UPT PUSKESMAS KOPO
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di :...............................
Pada tanggal : 1 Januari 20……..
KEPALA UPT PUSKESMAS KOPO,
SITI JUHAENI
LAMPIRAN KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS KOPO
NOMOR :
TENTANG : KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN
PASIEN
Kopo,
KEPALA UPT PUSKESMAS KOPO,
SITI JUHAENI
Lampiran 3. Contoh Template Pedoman Mutu
PEDOMAN / MANUAL MUTU
I. Pendahuluan, yang berisi :
A. Latar belakang :
1. Profil Organisasi
a. Gambaran umum organisasi
b. Visi Organisasi
c. Misi Organisasi
d. Struktur Organisasi
e. Motto
f. Tata Nilai
2. Kebijakan mutu :
a. Kami jajaran pengelola dan seluruh karyawan UPT Puskesmas Kopo
berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan. Kami
berkomitmen untuk memperbaiki proses pelayanan berdasarkan fakta.
b. Kebijakan teknis dalam perbaikan mutu dan keselamatan pasien ada pada
lampiran pedoman ini.
3. Proses pelayanan (proses bisnis)
a. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat, dst.
b. Penyelenggaraan Pelayanan Klinis.....dst.
B. Ruang Lingkup
Lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan persyaratan ISO 9001:2008 dan
Standar Tata Naskas Pukesmas, yang meliputi: persyaratan umum sistem
manajemen mutu, tanggung jawab manajemen, manajemen sumber daya, proses
pelayanan yang terdiri dari penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat, yang
meliputi: upaya……..dst, dan Pelayanan Klinis. Dalam penyelenggaraan UKM dan
pelayanan klinis memperhatikan keselamatan sasaran/pasien dengan
menerapkan manajemen risiko.
C. Tujuan:
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam membangun
sistem manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan UKM maupun untuk
penyelenggaraan pelayanan klinis.
D. Landasan hukum dan acuan:
Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah:
(sebutkan peraturan yang terkait dengan Puskesmas). Acuan yang digunakan
dalam menyusun pedoman mutu ini adalah: Standar Tata Naskas puskesmas dan
persyaratan ISO 9001:2008.
E. Istilah dan definisi (urutkan sesuai abjad):
a. Pelanggan
b. Kepuasan pelanggan
c. Pasien
d. Koreksi
e. Tindakan korektif
f. Tindakan preventif
g. Pedoman mutu
h. Dokumen
i. Rekaman
j. Efektivitas
k. Efisiensi
l. Proses
m. Sasaran Mutu
n. Perencanaan Mutu
o. Kebijakan Mutu
p. Sarana
q. Prasarana...dsb (sesuai kebutuhan).
5. Prosedur 1. Alat:
a. Bak Instrumen Steril,
b. Alat tulis
2. Bahan:
a. Kapas alcohol
b. Obat injeksi
6. Langkah- 1. Petugas mencuci tangan,
langkah 2. Petugas menyiapkan alat-alat dan bahan dalam bak instrumen
steril,
3. Petugas memberi tahu maksud tindakan kepada pasien
4. Petugas melakukan aspirasi obat sesuai dosis dengan spuit
injeksi
5. Petugas mengatur posisi pasien
6. Petugas memilih area penusukan yang bebas dari lesi dan
peradangan
7. Petugas membersihkan area penusukan menggunakan kapas
alkohol
8. Petugas membuka tutup jarum
9. Petugas menusukkan jarum ke daerah penusukan dengan
sudut 90 derajat, kira-kira sampai jaringan otot
10. Petugas melakukan aspirasi spuit
11. Petugas mengobservasi ada tidak darah dalam spuit
12. Jika ada darah tarik kembali jarum dari kulit
13. Petugas menekan tempat penusukan dengan kapas alkohol
14. Petugas mengganti penusukan ke tempat lain
15. Jika tidak ada darah, masukkan obat perlahan-lahan hingga
habis
16. Petugas mencabut jarum
17. Petugas menekan tempat penusukan dengan kapas alkohol
18. Petugas memberitahu kepada pasien bahwa Ɵndakan sudah
selesai
19. Petugas membuang sampah medis pada tempatnya
20. Petugas mencatat Ɵndakan dalam rekam medis
21. Petugas merapikan alat dan bahan
22. Petugas mencuci tangan
7. Bagan Alir
Menyiapkan alat dan Memberi tahu maksud
Cuci Tangan bahan dalam bak kepada pasien
instrumen steril
Melakukan aspirasi
spuit
Tidak
Membuang Memberitahu
Sampah Medis Pasien
Mencatat dalam
Rekam Medis
Merapikan alat
dan bahan
Cuci Tangan
8. Hal-hal yang
perlu Observasi pasien antara 5 sampai dengan 15 menit terhadap
diperhatikan reaksi obat.
Lampiran 5. Contoh Sampul Pedoman/Panduan
Nomor Dokumen
Tanggal Terbit
Nomor Revisi
Jln Raya Kopo – Maja KM 3 Kec Kopo Kab Serang. Banten 42178
Puskesmaskopo1@gmail.com