NOMOR : 01/PJ.KCB/2022
TENTANG
TATA NASKAH
PADA KLINIK CAHAYA BUNDA
Mengingat :
1. Undang – Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia 4846);
MEMUTUSKAN :
Pasal 1
Tata Naskah merupakan acuan bagi Klinik Cahaya Bunda dalam pengelolaan
tata naskah;
Pasal 2
Pasal 4
Ditetapkan di : Badung
Pada tanggal : 26 Desember 2022
PENANGGUNG JAWAB
KLINIK CAHAYA BUNDA,
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tata naskah sebagai salah satu unsur administrasi umum
merupakan komponen penting dalam tatalaksana pelayanan di Klinik.
Tata naskah diperlukan untuk menunjang kelancaran komunikasi tertulis
dalam penyelenggaraan klinik secara efektif dan efisien.
Ketentuan tata naskah yang berlaku di lingkungan Klinik Cahaya
Bunda mengacu pada Peraturan Bupati Badung Nomor 48 Tahun 2011
Tentang Tata Naskah Dinas Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Badung (Berita Daerah Kabupaten Badung Tahun 2011 Nomor 39).
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Sebagai acuan dalam pengelolaan naskah baik untuk naskah tercetak
dan naskah digital
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari peraturan ini adalah mengatur :
a. Jenis dan format naskah;
b. Pendokumentasian regulasi tercetak dan atau digital
c. Peninjauan dan persetujuan semua regulasi oleh pihak yang
berwenang sebelum diterbitkan
d. Penetapan waktu proses peninjauan regulasi berkelanjutan
e. Tatacara pemeliharaan identitas dan keterbacaan regulasi
f. Tatacara pengelolaan regulasi yang berasal dari luar Klinik
g. Tatacara mengidentifikasi adanya perubahan dalam regulasi
h. Proses retensi regulasi yang sudah tidak terpakai
i. Proses identifikasi dan pelacakan semua dokumen yang beredar
C. SASARAN
1. Tercapainya kesamaan pengertian, bahasa, dan penafsiran dalam
penyelenggaraan tata naskah di Lingkungan Klinik Cahaya Bunda
2. Terwujudnya keterpaduan pengelolaan tata naskah dengan unsur
lainnya dalam lingkup administrasi umum
3. Tercapainya kemudahan dalam pengendalian komunikasi tulis
4. Tercapainya penyelenggaraan tata naskah di Lingkungan Klinik
Cahaya Bunda yang efisien dan efektif
5. Berkurangnya tumpang tindih, salah tafsir dan pemborosan dalam
penyelenggaraan tata naskah
D. AZAS
Azas naskah adalah pedoman atau acuan dasar mengenai pelaksanaan
naskah di lingkungan Klinik Cahaya Bunda, terdiri dari :
1. Azas efisien dan efektif
Dilakukan melalui penyederhanaan dalam penulisan, penggunaan
ruang atau lembar naskah dinas, spesifikasi informasi, serta informasi,
serta dalam pengunaan bahasa Indonesia yang baik benar dan lugas
2. Azas Pembakuan
Dilakukan melalui tatacara dan bentuk yang telah dibakukan
3. Azas Akuntabilitas
Penyelenggaraan naskah dinas harus dapat dipertangungjawabkan
dari segi isi, format, prosedur, kewenangan, keabsahan dan
dokumentasi
4. Azas Keterkaitan
Naskah dinas diselenggarakan dalam satu kesatuan sistem
5. Azas Kecepatan dan Ketepatan
Yaitu naskah dinas diselenggarakan tepat waktu dan tepat sasaran
6. Azas Keamanan
Yaitu penyelenggaraan naskah dinas harus aman secara fisik dan
substansi
E. PENGERTIAN
1. Administrasi Umum adalah rangkaian kegiatan administrasi yang
meliputi tata naskah (tata persuratan, distribusi, formulir, dan media),
penamaan lembaga, singkatan dan akronim, kearsipan, dan tata ruang
perkantoran
2. Delegasi adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dari
pejabat kepada pejabat atau pejabat dibawahnya.
3. Format adalah susunan dan bentuk naskah yang menggambarkan
bentuk redaksional, termasuk tata letak dan penggunaan lambang,
logo, dan stempel.
4. Kewenangan adalah kekuasaan yang melekat pada suatu jabatan
5. Kop Surat Dinas adalah Kepala Surat yang menunjukkan jabatan atau
nama instansi yang ditempatkan dibagian atas kertas.
6. Kop Sampul Naskah Dinas adalah kop Surat yang menunjukan
jabatan atau nama Instansi yang ditempatkan dibagian atas sampul
surat.
7. Komunikasi Intern adalah tata hubungan dalam penyampaian
informasi yang dilakukan antar unit kerja di lingkungan Klinik Cahaya
Bunda, secara vertikal dan horisontal.
8. Komunikasi Ekstern adalah tata hubungan penyampaian informasi
yang dilakukan oleh Klinik Cahaya Bunda dengan pihak lain di luar
lingkungan Klinik Cahaya Bunda.
9. Kewenangan Penandatanganan Naskah adalah hak dan kewajiban
yang ada pada seorang pejabat untuk menadatangani naskah sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab kedinasan pada jabatannya.
10. Kebijakan adalah rangkaian konsep/azas yang menjadi garis besar dan
dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan
dan cara bertindak.
11. Kode Klasifikasi Naskah adalah tanda pengenal isi informasi dalam
naskah berdasarkan sistem tata berkas Klinik Cahaya Bunda.
12. Logo adalah tanda pengenal atau identitas dalam bentuk gambar atau
tulisan.
13. Lampiran adalah bahan keterangan yang disertakan pada surat asli
sebagai bukti, penguat tambahan terhadap apa yang dinyatakan di
dalam surat.
14. Mandat adalah pelimpahan wewenang yang diberikan oleh atasan
kepada bawahan unuk melakukan suatu tugas tertentu atas nama
yang memberi mandat.
15. Naskah adalah semua informasi tertulis sebagai alat komunikasi
kedinasan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.
16. Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah
bagaimana sesuatu harus dilakukan, hal pokok yang menjadi dasar
(pegangan, petunjuk) untuk menentukan atau melaksanakan sesuatu
17. Panduan adalah merupakan petunjuk teknis untuk melaksanakan
suatu kegiatan
18. Perubahan adalah merubah atau menyisipkan suatu naskah dinas.
19. Pembatalan adalah pernyataan bahwa suatu naskah dinas dianggap
tidak pernah dikeluarkan.
20. Pencabutan adalah suatu pernyataan tidak berlakunya suatu naskah
dinas sejak ditetapkannya pencabutan tersebut.
21. Stempel / Cap dinas adalah tanda identitas dari suatu jabatan atau
nama Instansi.
22. Standar Prosedur Operasional (SPO) adalah suatu perangkat
instruksi/langkah – langkah yang dibakukan untuk menyelesaikan
proses kerja rutin tertentu
23. Tata Naskah adalah pengelolaan informasi tertulis (naskah) yang
mencakup pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan,
pengabsahan, distribusi dan penyimpanan serta media yang
digunakan dalam komunikasi.
24. Tembusan surat adalah hasil penggandaan dari suatu naskah dinas
yang jumlahnya sesuai dengan jumlah pejabat yang dipandang perlu
untuk mengetahui isi surat dan disebut dalam naskah asli sebagai
penerima tembusan
BAB II
JENIS DAN FORMAT NASKAH
A. Naskah Arahan
adalah naskah yang memuat kebijakan pokok atau kebijakan
pelaksanaan yang menjadi pedoman dan dilaksanakan dalam
penyelenggaraan tugas dan kegiatan setiap unit kerja dan unit
pelayanan yang berupa produk hukum yang bersifat pengaturan,
penetapan, dan penugasan
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala keputusan terdiri dari:
a) Kop keputusan adalah kop surat klinik;
b) Kata keputusan dan nama jabatan pejabat yang
menetapkan, ditulis dengan huruf kapital secara
simetris;
c) Nomor keputusan, ditulis dengan huruf kapital secara
simetris;
d) Kata penghubung tentang, ditulis dengan huruf
kapital secara simetris;
e) Judul keputusan, ditulis dengan huruf kapital secara
simetris; dan
f) Nama jabatan pejabat yang menetapkan keputusan,
ditulis dengan huruf kapital secara simetris dan
diakhiri dengan tanda baca koma.
2) Konsiderans
Bagian konsiderans keputusan terdiri dari:
a) Kata Menimbang, yaitu konsiderans yang memuat
alasan/ tujuan/kepentingan/pertimbangan tentang
perlu ditetapkannya keputusan;
b) Jika konsiderans menimbang memuat lebih dari satu
pokok pikiran, tiap-tiap pokok pikiran dirumuskan
dalam rangkaian kalimat yang merupakan kesatuan
pengertian;
c) Tiap-tiap pokok pikiran diawali dengan huruf abjad
dan dirumuskan dalam satu kalimat yang diawali
dengan kata bahwa dan diakhiri dengan tanda baca
titik koma.
d) Kata Mengingat, yaitu konsiderans yang memuat
peraturan perundang-undangan sebagai dasar
pengeluaran keputusan;
e) Peraturan perundang – undangan yang digunakan
sebagai dasar hukum hanya peraturan perundang
undangan yang tingkatannya lebih tinggi.
f) Peraturan perundang – undangan yang digunakan
sebagai dasar hukum hanya peraturan perundang –
undangan yang terkait dengan peraturan yang akan
disusun.
g) Jika jumlah peraturan perundang-undangan yang
dijadikan dasar hukum lebih dari satu, urutan
pencantuman perlu memperhatikan tata urutan
peraturan perundang-undangan dan jika tingkatannya
sama disusun secara kronologis berdasarkan saat
pengundangan atau penetapannya.
h) Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, dan
Peraturan Presiden perlu dilengkapi dengan
pencantuman Lembaran Negara Republik Indonesia
dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
yang diletakkan di antara tanda baca kurung.
3) Diktum
Bagian diktum keputusan terdiri dari hal-hal sebagai
berikut:
a) Diktum dimulai dengan kata memutuskan yang ditulis
dengan huruf kapital dan diikuti kata menetapkan di
tepi kiri dengan huruf awal kapital;
b) Isi keputusan yang ditetapkan dicantumkan setelah
kata menetapkan yang ditulis dengan huruf awal
kapital; dan
c) Untuk keperluan tertentu, keputusan dapat dilengkapi
dengan salinan dan petikan sesuai dengan peraturan
perundangundangan.
4) Batang Tubuh
a) Isi keputusan diuraikan dengan bilangan
bertingkat/diktum kesatu, kedua, ketiga, dan
seterusnya;
b) Keputusan dapat dilengkapi dengan lampiran.
5) Kaki
Bagian kaki keputusan ditempatkan di sebelah kanan
bawah, yang terdiri dari:
a) Tempat dan tanggal penetapan keputusan;
b) Jabatan pejabat yang menetapkan, yang ditulis
dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca
koma;
c) Tanda tangan pejabat yang menetapkan keputusan;
d) Nama lengkap pejabat yang menandatangani
keputusan; dan
d. Pengabsahan
1) Pengabsahan merupakan pernyataan pengesahan bahwa
suatu keputusan telah dicatat dan diteliti sehingga dapat
diumumkan dan didistribusikan oleh pejabat yang
bertanggung jawab dibidang hukum atau administrasi
umum atau pejabat yang ditunjuk sesuai dengan isi
keputusan.
2) Pengabsahan dilakukan dengan membubuhkan
tandatangan Penanggung jawab dan stempel klinik
disebelah kiri tandatangan.
f. Distribusi
Keputusan yang telah ditetapkan didistribusikan kepada yang
berkepentingan.
TENTANG
....................................................................................................
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU : ………………………………………………………………
KEDUA ; ………………………………………………………………
Dan seterusnya ;
Ditetapkan di Badung
pada tanggal, ....bulan... tahun....
PENANGGUNG JAWAB
KLINIK CAHAYA BUNDA,
URAIAN TUGAS
A. Identitas Pegawai
1. Nama :
2. Jabatan :
3. Kualifikasi :
B. Tugas Pokok
1.…………………………………………………………………………………….
1.……………………………………………………………………………………
2. Dan seterusnya
C. Uraian Tugas
1. ………………………………………………………………………………….
1. ………………………………………………………………………………….
2. Dan seterusnya
2. Naskah Pengaturan
Naskah yang bersifat pengaturan terdiri dari Peraturan Penanggung
Jawab Klinik, Pedoman, Panduan, Standar Prosedur Operasional
(SPO), dan Surat Edaran.
a. Peraturan
1) Pengertian
Peraturan adalah naskah yang berlaku dan mengikat
secara umum, bersifat mengatur dan memuat kebijakan
pokok.
2) Wewenang Penetapan dan Penandatanganan
Pejabat yang berwenang menetapkan dan menandatangani
peraturan adalah penanggung jawab klinik.
3) Susunan
a) Kepala
(1) Kop Surat Klinik
(2) Judul peraturan memuat keterangan mengenai
jenis, nomor, tahun penetapan, dan nama
peraturan.
(3) Nama peraturan dibuat secara singkat dan
mencerminkan isi peraturan.
(4) Judul ditulis seluruhnya dengan huruf kapital
yang diletakkan di tengah margin, tanpa diakhiri
tanda baca.
b) Pembukaan
(1) Nama jabatan pejabat yang menetapkan
peraturan ditulis seluruhnya dengan huruf
kapital yang diletakkan di tengah margin dan
diakhiri dengan tanda baca koma.
(2) Konsiderans diawali dengan kata Menimbang.
(a) Konsiderans memuat uraian singkat
mengenai pokok – pokok pikiran yang
menjadi latar belakang dan alasan
pembuatan peraturan.
(b) Pokok-pokok pikiran pada konsiderans
memuat unsur filosofis, yuridis, dan
sosiologis yang menjadi latar belakang
pembuatannya.
(c) Jika konsiderans memuat lebih dari satu
pokok pikiran, tiap-tiap pokok pikiran
dirumuskan dalam rangkaian kalimat yang
merupakan kesatuan pengertian.
(d) Tiap-tiap pokok pikiran diawali dengan huruf
abjad dan dirumuskan dalam satu kalimat
yang diawali dengan kata bahwa dan diakhiri
dengan tanda baca titik koma.
(3) Dasar Hukum diawali dengan kata Mengingat.
(a) Dasar hukum memuat dasar kewenangan
pembuatan peraturan.
(b) Peraturan perundang – undangan yang
digunakan sebagai dasar hukum hanya
peraturan perundang undangan yang
tingkatannya lebih tinggi.
(c) Peraturan perundang – undangan yang
digunakan sebagai dasar hukum hanya
peraturan perundang – undangan yang
terkait dengan peraturan yang akan disusun.
(d) Jika jumlah peraturan perundang-undangan
yang dijadikan dasar hukum lebih dari satu,
urutan pencantuman perlu memperhatikan
tata urutan peraturan perundang-undangan
dan jika tingkatannya sama disusun secara
kronologis berdasarkan saat pengundangan
atau penetapannya.
(e) Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, dan
Peraturan Presiden perlu dilengkapi dengan
pencantuman Lembaran Negara Republik
Indonesia dan Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia yang diletakkan di antara
tanda baca kurung.
(4) Diktum terdiri dari
(a) kata Memutuskan, yang ditulis seluruhnya
dengan huruf kapital tanpa spasi di antara
suku kata dan diakhiri dengan tanda baca
titik dua serta diletakkan di tengah margin.
(b) kata Menetapkan, yang dicantumkan
sesudah kata Memutuskan, disejajarkan ke
bawah dengan kata Menimbang dan
Mengingat. Huruf awal kata Menetapkan
ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri
dengan tanda baca titik dua.
c) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh peraturan terdiri dari :
(1) Semua substansi Peraturan Penanggung Jawab
Klinik yang dirumuskan dalam pasal-pasal.
(2) Substansi peraturan perundang-undangan terdiri
dari:
(a) Ketentuan Umum;
(b) Materi Pokok yang diatur;
(c) Ketentuan Sanksi (jika diperlukan);
(d) Ketentuan Peralihan (jika diperlukan); dan
(e) Ketentuan Penutup.
d) Kaki
Bagian kaki peraturan ditempatkan disebelah kanan
bawah, yang terdiri dari :
(1) Tempat dan tanggal penetapan peraturan;
(2) Nama jabatan penanggung jawab klinik yang
menetapkan, yang diawali dengan huruf kapital,
dan diakhiri dengan tanda baca koma;
(3) Tandatangan penanggung jawab klinik yang
menetapkan peraturan;
(4) Nama lengkap penanggung jawab klinik yang
menetapkan peraturan.
e.) Lampiran
Lampiran naskah dinas pengaturan dapat berupa
pedoman atau panduan. dengan sistematika sebagai
berikut :
(1) Pedoman
Sistematika pedoman minimal terdiri
dari
• Pendahuluan, yang berisi latar
belakang/dasar pemikiran, maksud
dan tujuan, ruang lingkup dan
pengertian;
• Materi Pedoman;
• Penutup yang terdiri dari hal yang
harus diperhatikan, memerlukan
penjabaran lebih lanjut
(2) Pedoman Pengorganisasian.
(3) Pedoman Pelayanan
(4) Pedoman Kerja
(5) Panduan
4) Pengabsahan
a) Pengabsahan merupakan pernyataan pengesahan
bahwa peraturan telah dicatat dan diteliti sehingga
dapat diumumkan dan didistribusikan oleh pejabat
yang bertanggung jawab administrasi umum atau
pejabat yang ditunjuk sesuai dengan isi keputusan.
b) Pengabsahan dilakukan dengan membubuhkan
tandatangan penanggung jawab klinik dan stempel
klinik disebelah kiri tandatangan
5) Tata Cara Penulisan
a) Ukuran Kertas
Naskah Peraturan menggunakan kertas F4 ukuran
215 x 330 mm dengan jenis kertas HVS putih 70
gram.
b) Penulisan
Setiap naskah peraturan penulisannya menggunakan
komputer dengan bentuk huruf Bookman Old Style,
ukuran 12, spasi 1
6) Distribusi
Peraturan yang telah ditetapkan disampaikan kepada pihak
yang berhak secara cepat dan tepat waktu, lengkap serta
aman. Pendistribusian peraturan diikuti dengan tindakan
pengendalian.
7) Hal Yang Perlu Diperhatikan
Naskah asli peraturan yang di stempel master disimpan
oleh Unit Administrasi Umum, salinan berupa softcopy
disimpan dalam format PDF dan salinan berupa hardcopy
di stempel dokumen terkendali.
NOMOR .....TAHUN.....
TENTANG
....................................................................................................
MEMUTUSKAN :
Pasal 1
……………………………………………
Pasal 2
……………………………………………
(dan seterusnya)
………………………………
Ditetapkan di Badung
pada tanggal, ....bulan... tahun....
PENANGGUNG JAWAB
KLINIK CAHAYA BUNDA,
PEDOMAN
……………………………………………….
I. PENDAHULUAN
II. …………………… III. …………………….
IV. dst
b. Pedoman
1) Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi
arah langkah-langkah yang harus dilakukan dan merupakan
dasar untuk melakukan kegiatan.
2) Sistematika
a) Sistematika Lampiran Pedoman Pengorganisasian Klinik
Cahaya Bunda :
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum Klinik
BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan Klinik
BAB IV Struktur Organisasi Klinik
BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB VI Uraian Jabatan
BAB VII Tata Hubungan Kerja
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB IX Kegiatan Orientasi
BAB X Pertemuan/Rapat
BAB XI Pelaporan
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Triwulan
4. Laporan Tahunan
b) Sistematika Pedoman Pelayanan Klinik
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Landasan Hukum
D. Ruang Lingkup Pelayanan
E. Batasan Operasional
BAB II Standar Ketenagaan
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan
BAB III Standar Fasilitas
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV Tata Laksana Pelayanan
A. Lingkup Kegiatan
B. Metode
C. Langkah Kegiatan
BAB V Logistik
BAB VI Keselamatan Sasaran Kegiatan
BAB VII Keselamatan Kerja
BAB VII Pengendalian Mutu
BAB IX Penutup
2) Isi SPO
a) Pengertian : diisi definisi judul SPO, dan berisi
penjelasan dan atau definisi tentang istilah yang
mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah
pengertian/menimbulkan multi persepsi
b) Tujuan : berisi tujuan Pelaksanaan SPO secara spesifik
dengan kata kunci ”Sebagai acuan penerapan langkah-
langkah untuk ...........”
c) Kebijakan : berisi Kebijakan Penanggung Jawab Klinik
Cahaya Bunda yang menjadi dasar disusunnya SPO
tersebut, dituliskan nomor kebijakan dan judul
kebijakan
d) Refrensi : berisi dokumen eksternal sebagai acuan
penyusunan SPO, bisa berbentuk buku, peraturan
perundang-undangan ataupun bentuk lain sebagai
bahan pustaka
e) Prosedur/Langkah-langkah : menguraikan langkah-
langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kegiatan
tertentu, tertulis jelas siapa melakukan apa, dimana,
kapan dan mengapa, tidak boleh menggunakan kalimat
majemuk, dan menggunakan kalimat
perintah/instruksi.
f) Unit terkait : berisi unit-unit yang terkait dengan isi
SPO tersebut
3) Tata cara penulisan
a) Ukuran kertas
Untuk keseragaman tata naskah dinas, penulisan
naskah SPO menggunakan kertas F4 ukuran 215 x 330
mm dengan jenis kertas HVS putih 70 gram.
b) Penulisan
(1) Setiap naskah SPO penulisannya menggunakan
komputer dengan bentuk huruf Arial, untuk judul
SPO menggunakan huruf ukuran 14 dan bold,
sedangkan yang lainnya menggunakan huruf
ukuran 10
(2) Untuk keserasian dan kerapihan bentuk panduan,
perlu ditetapkan ruang tepi (margin) sebagai berikut
:
Atas : 3 cm
Kiri : 3 cm
Bawah : 3 cm
Kanan : 3 cm
Spacing single
Before : 6 pt
After : 6 pt
4) Hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan SPO
adalah:
a) SPO harus merupakan flow charting dari suatu kegiatan
b) Di dalam SPO harus dapat dikenali dengan jelas siapa
(Who) melakukan apa (What), dimana (Where), kapan
(When) , dan mengapa (Why) dan Bagaimana (How)
c) SPO jangan menggunakan kalimat majemuk, subjek,
predikat dan objek harus jelas.
d) SPO harus menggunakan kalimat perintah/instruksi
dengan bahasa yang dikenal pemakai.
e) SPO harus jelas, ringkas, dan mudah dilaksanakan.
Untuk SPO pelayanan pasien maka harus
memperhatikan aspek keselamatan, keamanan dan
kenyamanan pasien.
f) Untuk SPO profesi harus mengacu kepada standar
profesi, standar pelayanan, mengikuti perkembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) kesehatan,
dan memperhatikan aspek keselamatan pasien.
g) Evaluasi terhadap SPO dilaksanakan sesuai kebutuhan
dan paling lambat 3 tahun sekali
h) Perbaikan/revisi SPO bisa sebagian atau keseluruhan
i) Perbaikan/revisi perlu dilakukan bila :
(1) Alur di SPO sudah tidak sesuai dengan keadaan
yang ada
(2) Adanya perkembangan IPTEK sehingga merubah
tatalaksana
(3) Adanya perubahan organisasi atau kebijakan baru
(4) Adanya perubahan fasilitas
j) Apabila isi SPO masih sesuai maka tidak perlu di
lakukan revisi bila terjadi pergantian Penanggung
Jawab Klinik
FORMAT NASKAH SPO TEKNIS
Judul Ditetapkan
No. Dokumen : Penanggung Jawab
LOGO Klinik &
No. Revisi : Klinik Cahaya Bunda
Nama Klinik SPO
Tanggal Terbit :
Halaman :
Nama Klinik Nama PJ Klinik
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Refrensi
5. Prosedur/
6. Langkah-
langkah
7. Unit terkait
1) Stand
e. Surat Edaran
1) Pengertian Surat edaran adalah naskah yang memuat
pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap penting
dan mendesak.
1) Wewenang Penetapan dan Penandatanganan
Kewenangan untuk menetapkan dan menandatangani surat
edaran adalah pimpinan tertinggi lembaga, dapat
dilimpahkan kepada pimpinan sekretariat lembaga atau
pejabat yang ditunjuk sesuai dengan substansi surat
edaran.
2) Kata Yth., yang diikuti oleh nama pejabat yang dikirimi
surat edaran;
3) Tulisan surat edaran ditulis dengan huruf kapital serta
nomor surat edaran di bawahnya secara simetris
4) Kata tentang, yang dicantumkan di bawah kata surat
edaran ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
5) rumusan judul surat edaran, yang ditulis dengan huruf
kapital secara simetris di bawah kata tentang;
6) Isi edaran mengenai hal tertentu yang dianggap mendesak;
7) Kaki Bagian kaki surat edaran ditempatkan di sebelah
kanan yang terdiri dari:
a) Tempat dan tanggal penetapan;
b) Nama jabatan pejabat penanda tangan, yang ditulis
dengan huruf kapital, diakhiri dengan tanda baca koma;
c) Tanda tangan pejabat penanda tangan;
d) Nama lengkap pejabat penanda tangan; dan
e) Stempel klinik
FORMAT SURAT EDARAN
KLINIK CAHAYA BUNDA
Jl. Raya Tuban 333 X, Tuban, Kuta, Kabupaten Badung 80361
Telp/Fax: (0361)754119, Email : kcb.tuban333@gmail.com
Kepada
Yth ………..
di-…………………………………
……………………..
di -
……………………
SURAT EDARAN
NOMOR …………….
TENTANG
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………….
Penanggung Jawab
Klinik Cahaya Bunda,
f. Program
Program disusun setiap tahun dan diberlakukan pada awal
tahun
1) Program Unit Kerja/Unit Pelayanan
a) Sistematika
SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
BAB II Latar Belakang
BAB III Tujuan
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
BAB IV Kegiatan Pokok & Rincian Kegiatan
A. Kegiatan Pokok Unit Pelayanan
1. Pelayanan di Instalasi tersebut
2. SDM
a. Kebutuhan SDM (rekrutmen)
b. Orientasi
c. Pendidikan dan Pelatihan
d. Evaluasi Kinerja
3. Fasilitas
a. Pemeliharaan
b. Kalibrasi
c. Penggantian/Penambahan
4. Pengembangan Pelayanan
5. Kegiatan Peningkatan Mutu (di Instalasi
tersebut)
6. Kegiatan Keselamatan Pasien (di Instalasi
tersebut)
7. Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(di Instalasi tersebut)
8. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (di Instalasi
tersebut)
9. Manajemen Risiko (di Instalasi tersebut)
B. Rincian Kegiatan
BAB V Cara Melaksanakan Kegiatan
BAB VI Sasaran
BAB VII Skedul (jadwal) Pelaksanaan Kegiatan (dibuat
dalam bentuk tabel)
BAB VIII Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan &
Pelaporannya (dari skedul pada BAB VII)
BAB IX Pencatatan, Pelaporan & Evaluasi Kegiatan
BAB X Penutup
b) Petunjuk Penyusunan
BAB I
Pendahuluan :
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang
bersifat umum yang masih terkait dengan program.
BAB II
Latar Belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan
mengapa program tersebut disusun. Sebaiknya
dilengkapi dengan data-data sehingga alasan diperlukan
program tersebut dapat lebih kuat.
BAB III
Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
Tujuan disini adalah merupakan tujuan program. Tujuan
umum adalah tujuan secara garis besarnya, sedangkan
tujuan khusus adalah tujuan secara rinci.
BAB IV
Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-
langkah kegiatan yang harus dilakukan sehingga
tercapainya program tersebut. Karena itu antara tujuan
dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan.
BAB V
Cara Melaksanakan Kegiatan
Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk
melaksanakan kegiatan pokok dan rincian kegiatan.
BAB VI
Sasaran
Sasaran program adalah target per tahun yang spesifik
dan terukur untuk mencapai tujuan-tujuan program.
BAB VII
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Jadwal adalah merupakan perencanaan waktu
melaksanakan langkah-langkah kegiatan program dalam
kurun waktu tertentu
BAB VIII
Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Adalah evaluasi dari
skedul (jadwal ) kegiatan. Skedul (jadwal) tersebut akan
dievaluasi setiap berapa bulan sekali (kurun waktu
tertentu), sehingga bila dari evaluasi diketahui ada
pergeseran jadwal atau penyimpangan jadwal maka
dapat segera diperbaiki sehingga tidak mengganggu
program secara keseluruhan. Karena itu, yang ditulis
adalah kapan (setiap kurun waktu berapa lama) evaluasi
pelaksanaan kegiatan dilakukan dan siapa yang
melakukan.
Pelaporan Adalah bagaimana membuat laporan evaluasi
pelaksanaan kegiatan tersebut. Dan kapan laporan
tersebut harus dibuat. Jadi yang harus ditulis di dalam
program adalah cara atau bagaimana membuat laporan
evaluasi dan kapan laporan tersebut harus dibuat dan
ditujukan kepada siapa.
BAB IX
Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan adalah catatan kegiatan, karena itu yang
ditulis di dalam program adalah bagaimana melakukan
pencatatan kegiatan atau membuat dokumentasi
kegiatan
Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program
dan kurun waktu (kapan) laporan harus diserahkan
serta kepada siapa saja laporan tersebut harus
ditujukan.
Evaluasi kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan program
secara menyeluruh. Jadi yang ditulis di dalam krangka
acuan bagaimana melakukan evaluasi dan kapan
evaluasi harus dilakukan.
c) Tata Cara Penulisan
(1) Ukuran Kertas
Untuk keseragaman tata naskah dinas, penulisan
naskah program menggunakan kertas A4 ukuran 210
x 297 mm dengan jenis kertas HVS putih 70 gram.
(2) Penulisan
(a) Setiap naskah program penulisannya
menggunakan komputer dengan bentuk huruf
Times New Roman ukuran 12
(b) Untuk keserasian dan kerapihan bentuk program ,
perlu ditetapkan ruang tepi (margin) sebagai
berikut :
Margin atas : 3 cm
Margin kiri : 3 cm
Margin bawah : 3 cm
Margin kanan : 3 cm
Spacing : 1,5 lines
Before : 0 pt
After : 0 pt
(c) Nomor halaman diketik di pojok kanan bawah
ukuran 10 pt
(d) Judul Bab ditulis dengan huruf kapital dan bold
(e) Judul sub bab ditulis dengan huruf kapital hanya
pada awal kata dan bold
(f) Kata-kata asing dicetak miring
(g) Penomoran sub bab :
A. Xxxxxxxxxxx
1. Xxxxxxxxx
a. Xxxxxxxxx
1) Xxxxxxxxx
a) Xxxxxxxxx
(1) Xxxxxxxxx
(a) Xxxxxxxxx
d) Pengesahan
Program Instalasi/Unit Kerja/Unit Pelayanan disahkan
oleh Unit Umum yang membawahi
TENTANG
……………………………….
……………………………….
1. …………………………………………………………………………………………………………………
………………..PIHAK KE I
2. …………………………………………………………………………………………………………………
………………..PIHAK KE II
Pasal …
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
……(isi perjanjian )
Pasal…
………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Penutup
Surat perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak, pada hari dan tanggal tersebut
diatas
PIHAK KE II PIHAK KE I
Penanggung Jawab
Klinik Cahaya Bunda,
Nama Jelas
Pangkat …………..Nama PJ Klinik…………
Saksi-Saksi
1. ……….(tandatangan)
2. ………(tandatangan )
3. dst
DENGAN
NOMOR : …………………………
TENTANG
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Pada hari ini ......, tanggal ...., bulan ......., Tahun ........... bertempat di Badung, kami yang
bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama lengkap pihak luar : ………….(diisi nama lengkap pihak luar yang
klinik yang menandatangani menandatangani perjanjian), dalam hal ini
perjanjian bertindak untuk dan atas nama…… (nama
perusahaan/badan usaha yang diwakili),
berkedudukan di ……… (alamat lengkap
perusahaan/badan usaha), Telp ………………..,
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya disebut PARA PIHAK, sepakat untuk
membuat Perjanjian Kerjasama tentang ………………………………..dengan ketentuan
sebagai berikut :
Pasal 1
DASAR KESEPAKATAN
Pasal 3
TUJUAN
Memuat tujuan diadakannya perjanjian kerjasama
Pasal 4
RUANG LINGKUP
Memuat ruang lingkup perjanjian kerjasama
Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN
Memuat hak dan kewajiban dari kedua belah pihak yang melakukan perjanjian kerjasama
Pasal 6
PROSEDUR
Pasal 7
JANGKA WAKTU
Perjanjian kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu ....... ( dengan huruf ) tahun sejak
ditandatangani, yaitu mulai tanggal ............ sampai dengan ..........,dan dapat diperpanjang
berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK
Pasal 8
BERAKHIRNYA KERJA SAMA
DENGAN
NOMOR : …………………………
TENTANG
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
2. Nama lengkap pihak luar : ………….(diisi nama lengkap pihak luar yang
rumah sakit yang menandatangani perjanjian), dalam hal ini
menandatangani perjanjian bertindak untuk dan atas nama…… (nama
perusahaan/badan usaha yang diwakili),
berkedudukan di ……… (alamat lengkap
perusahaan/badan usaha), Telp ………………..,
selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya disebut PARA PIHAK, sepakat untuk
mengikatkan diri kedalam Kesepakatan Bersama membuat Kesepakatan Bersama tentang
………..…………………….. dengan ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
DASAR KESEPAKATAN
(1) ................................................................................................................................ ;
(2) Dan seterusnya;
Tambahkan Peraturan Perundang-undangan yang terkait dengan kerjasama yang akan
dilaksanakan ditulis sesuai hirarki peraturan perundang-undangan
Pasal 2
TUJUAN
Kesepakatan Bersama ini bertujuan untuk meningkatkan dan membina hubungan
kelembagaan antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA dalam bidang ...................
Pasal 3
RUANG LINGKUP
Pasal 4
PELAKSANAAN
Kesepakatan Bersama ini ditindaklanjuti dengan perjanjian Kerjasama
Pasal 5
PENUTUP
Kesepakatan Bersama ini dibuat dan ditandatangani di Badung pada hari, tanggal, bulan dan
tahun sebagaimana disebutkan pada awal Kesepakatan Bersama dalam rangkap 3 (tiga),
masing-masing sama bunyinya, bermeterai cukup pada rangkap pertama dan kedua sebagai
naskah asli serta semua rangkap mempunyai kekuatan hukum yang sama sejak ditandatangani
oleh PARA PIHAK.
PIHAK PERTAMA
PENANGGUNG JAWAB PIHAK KEDUA
KLINIK CAHAYA BUNDA …………………..
Nama Lengkap
………..Nama PJ KLINIK………….
2. Surat Kuasa
a. Pengertian
Surat kuasa adalah naskah yang berisi pemberian wewenang
kepada badan hukum/kelompok orang/ perseorangan atau pihak
lain dengan atas namanya untuk melakukan suatu tindakan
tertentu dalam rangka kedinasan; dan
b. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala surat kuasa terdiri dari kop surat, judul surat
kuasa dan nomor surat kuasa.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat kuasa memuat materi yang
dikuasakan.
3) Kaki
Bagian kaki surat kuasa memuat keterangan tempat, tanggal,
bulan, dan tahun pembuatan serta nama dan tanda tangan
para pihak yang berkepentingan, dan dibubuhi meterai.
SURAT KUASA
Nomor ………………..
Kepada :
Nama :
Alamat :
Jabatan :
Untuk :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………
Demikian surat kuasa ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
3. Berita Acara
a. Pengertian
Berita acara adalah naskah yang berisi tentang pernyataan
bahwa memang telah terjadi suatu proses pelaksanaan kegiatan
pada waktu tertentu yang harus ditandatangani oleh para pihak
dan para saksi. Berita acara dapat disertai lampiran.
b. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala berita acara terdiri dari kop surat, judul dan
nomor surat.
2) Batang tubuh
Bagian batang tubuh berita acara terdiri dari :
a) Tulisan hari, tanggal, dan tahun, serta nama dan jabatan
para pihak yang membuat berita acara;
b) Substansi berita acara;
c) Keterangan yang menyebutkan adanya lampiran; dan
d) Penutup yang menerangkan bahwa berita acara ini dibuat
dengan sebenar-benarnya.
3) Kaki
Bagian kaki berita acara memuat tempat pelaksanaan
penandatanganan nama jabatan/pejabat dan tanda tangan
para pihak dan para saksi.
4) Lampiran Berita Acara
Lampiran berita acara adalah dokumen tambahan yang berisi
antara lain laporan, notulensi, memori, daftar seperti daftar
aset/arsip yang terkait dengan materi muatan suatu berita
acara.
BERITA ACARA
NOMOR :…………………….
2. Nama :
Jabatan :
Bertindak untuk dan atasnama ………………………………, selanjutnya disebut
PIHAK KEDUA
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
Dibuat di
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
(NAMA JELAS)
4. Surat Keterangan
a. Pengertian
Surat keterangan adalah naskah yang berisi informasi mengenai
hal, peristiwa, atau tentang seseorang untuk kepentingan
kedinasan.
b. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Surat keterangan dibuat dan ditandatangani oleh pejabat atau
staf klinis yang sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung
jawabnya.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala surat keterangan terdiri dari :
a) Kop surat keterangan;
Adalah kop surat klinik
b) Judul surat keterangan;
Judul surat keterangan sesuai dengan peruntukan surat
keterangan tersebut
c) Nomor surat keterangan.
Nomor surat keterangan teregistrasi ditempat surat
keterangan tersebut dikeluarkan
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat keterangan memuat pejabat yang
menerangkan mengenai sesuatu hal, peristiwa, atau tentang
seseorang yang diterangkan, maksud dan tujuan
diterbitkannya surat keterangan.
3) Kaki
Bagian kaki surat keterangan memuat keterangan tempat,
tanggal, bulan, tahun, nama jabatan, tanda tangan, dan
nama pejabat yang membuat surat keterangan tersebut.
Posisi bagian kaki terletak pada bagian kanan bawah.
FORMAT SURAT KETERANGAN
KLINIK CAHAYA BUNDA
Jl. Raya Tuban 333 X, Tuban, Kuta, Kabupaten Badung 80361
Telp/Fax: (0361)754119, Email : kcb.tuban333@gmail.com
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
Badung, tanggal/bulan/tahun
Jabatan/profesi
STEMPEL
(………….nama …………..)
Halaman Depan :
Foto bayi
Badung, ……………………………
*) Surat Keterangan Lahir ini bukan merupakan
Badung, akte Kelahiran / This Birth statement is not a birth certificate
…………………………..
Penolong Persalinan,
Attending Physician
……………Nama Lengkap……………….
Halaman Belakang :
KLINIK CAHAYA BUNDA
Jl. Raya Tuban 333 X, Tuban, Kuta, Kabupaten Badung 80361
Telp/Fax: (0361)754119, Email : kcb.tuban333@gmail.com
5. Surat Pengantar
a. Pengertian
Surat pengantar adalah naskah yang digunakan untuk
mengantar/menyampaikan barang atau naskah.
b. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Surat pengantar dibuat dan ditandatangani oleh pejabat baik
yang mengirim dan menerima sesuai dengan tugas, wewenang,
dan tanggung jawabnya.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala surat pengantar terdiri dari:
a) Kop surat pengantar;
b) Nomor;
c) Tanggal;
d) Nama jabatan/alamat yang dituju; dan
e) Tulisan surat pengantar yang diletakkan secara simetris.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat pengantar dalam bentuk kolom
terdiri dari:
a) Nomor urut;
b) Jenis yang dikirim
c) Banyaknya naskah/barang;
d) Keterangan
3) Kaki
Bagian kaki surat pengantar terdiri dari:
a) Pengirim yang berada di sebelah kanan, yang meliputi:
(1) Nama jabatan pembuat pengantar;
(2) Tanda tangan;
(3) Nama dan NIP; dan
(4) Stempel jabatan/lembaga.
b) Penerima yang berada di sebelah kiri, yang meliputi:
(1) Nama jabatan penerima;
(2) Tanda tangan;
(3) Nama dan NIP;
(4) Cap lembaga;
(5) Nomor telepon/faksimile; dan
(6) Tanggal penerimaan.
d. Hal yang Perlu Diperhatikan
Surat pengantar dikirim dalam dua rangkap: lembar pertama
untuk penerima dan lembar kedua untuk pengirim.
Badung,……………………………………..
Kepada
Yth ……………………………………
Di ……………………………….
SURAT PENGANTAR
NOMOR …………………..
Penerima Pengirim
Nama jabatan Jabatan
6. Pengumuman
a. Pengertian
Pengumuman adalah naskah yang memuat pemberitahuan
tentang suatu hal yang ditujukan kepada semua pejabat/
pegawai/perseorangan/lembaga baik di dalam maupun di luar
lembaga.
b. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Pengumuman dibuat dan ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang atau pejabat lain yang ditunjuk.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala pengumuman terdiri dari:
a) Kop pengumuman terdiri dari logo dan nama lembaga,
yang ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
b) Tulisan pengumuman dicantumkan di bawah logo
lembaga, yang ditulis dengan huruf kapital secara simetris
dan nomor pengumuman dicantumkan di bawahnya;
c) Kata tentang, yang dicantumkan di bawah pengumuman
ditulis dengan huruf kapital secara simetris; dan
d) Rumusan judul pengumuman, yang ditulis dengan huruf
kapital secara simetris di bawah tentang.
2) Batang Tubuh
Batang tubuh pengumuman hendaknya terdiri dari:
a) Alasan tentang perlunya dibuat pengumuman;
b) peraturan yang menjadi dasar pembuatan pengumuman;
dan
c) pemberitahuan tentang hal tertentu.
3) Kaki
Bagian kaki pengumuman ditempatkan di sebelah kanan,
yang terdiri dari:
a) Tempat dan tanggal penetapan;
b) Nama jabatan pejabat yang menetapkan, yang ditulis
dengan huruf awal kapital, diakhiri dengan tanda baca
koma;
c) Tanda tangan pejabat yang menetapkan;
d) Nama lengkap yang menandatangani, yang ditulis dengan
huruf awal kapital; dan
e) Cap klinik.
FORMAT NASKAH PENGUMUMAN
KLINIK CAHAYA BUNDA
Jl. Raya Tuban 333 X, Tuban, Kuta, Kabupaten Badung 80361
Telp/Fax: (0361)754119, Email : kcb.tuban333@gmail.com
PENGUMUMAN
NOMOR :
TENTANG
……………………………….
……………………………….
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………
……………………………………………………………………………………
…………………………
Ditetapkan di ……………………………….
Pada tanggal ………………………………
………………..Nama ….………….
Penanggung Jawab Klinik
7. Formulir
a. Pengertian
Formulir merupakan lembar kerja yang digunakan untuk
melakukan pencatatan terhadap suatu kegiatan/hasil kegiatan
b. Jenis
Di Klinik Cahaya Bunda jenis formulir yang ada meliputi :
1) Formulir Rekam Medis
Bentuk, jenis dan cara pengisian formulir rekam medis diatur
dalam panduan tersendiri
2) Formulir Monitoring
3) Formulir Administratif
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala formulir berisi :
a) Nomor formulir
b) Judul formulir
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh formulir dapat berbentuk table yang
isinya disesuaikan dengan peruntukan dari formulir tersebut
3) Kaki
Bagian kaki berisi tanda tangan/nama staf sesuai dengan
peruntukan formulir tersebut
8. Sertifikat Pelatihan/Piagam
a. Sertifikat Pelatihan adalah surat tanda bukti seseorang telah
mengikuti kegiatan.
b. Piagam adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang yang
berisi penghargaan atas prestasi yang telah dicapai atau
keteladanan yang diwujudkan
CONTOH FORMAT SERTIFIKAT PELATIHAN
Halaman Depan :
KLINIK CAHAYA BUNDA
Jl. Raya Tuban 333 X, Tuban, Kuta, Kabupaten Badung 80361
Telp/Fax: (0361)754119, Email : kcb.tuban333@gmail.com
Sertifikat
No xxxx/xx/xxxx/KCB
Diberikan Kepada:
………………………………………………….
Stempel
Nama Jelas
Sertifikat
No xxxx/xx/xxxx/KCB
Diberikan Kepada:
………………………………………………….
Penanggung Jawab
Klinik Cahaya Bunda
…………..Nama……………..
Halaman Belakang :
Pelatihan
…………………………………………………….
Dilaksanakan pada tanggal……………………………
Penanggung Jawab
Klinik Cahaya Bunda
…………..Nama……………..
NIP
9. Surat Cuti
Surat cuti adalah surat yang berisi informasi tentang pemberian cuti
kepada seorang pegawai/staf, jenis surat cuti yang ada di Klinik
Cahaya Bunda adalah Cuti Karena Ada Alasan Penting, Cuti Tahunan,
dan Cuti Besalin
V. CATATAN CUTI***
1. Cuti Tahunan 2. Cuti Sakit
Tahun Sisa Keterangan 3. Cuti Melahirkan
N-2 4. Cuti karena Alasan Penting
N-1
N
Catatan:
* Coret yang tidak perlu N = Cuti tahun berjalan
** Pilih salah satu dengan memberi tanda centang (v) N-1 – Sisa cuti 1 tahun sebelumnya
*** Diisi oleh pejabat yang menangani kepegawaian sebelum PNS mengajukan cuti N-2 = Sisa Cuti Tahun sebelumnya
**** Diberi tanda centang dengan alasannya.
10. Telaah Staf
a. Pengertian
Telaahan staf adalah bentuk uraian yang disampaikan oleh
pejabat atau staf yang memuat analisis singkat dan jelas mengenai
suatu persoalan dengan memberikan jalan keluar/pemecahan yang
disarankan.
b. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala telaahan staf terdiri dari :
a) Judul telaahan staf dan diletakkan secara simetris di
tengah atas;
b) Uraian singkat tentang permasalahan.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh telaahan staf terdiri dari :
a) Persoalan, yang memuat pernyataan singkat dan jelas
tentang persoalan yang akan dipecahkan;
b) Praanggapan, yang memuat dugaan yang beralasan,
berdasarkan data yang ada, saling berhubungan sesuai
dengan situasi yang dihadapi, dan merupakan kemungkinan
kejadian di masa yang akan datang;
c) Fakta yang mempengaruhi, yang memuat fakta yang
merupakan landasan analisis dan pemecahan persoalan;
d) Analisis pengaruh praanggapan dan fakta terhadap
persoalan dan akibatnya, hambatan serta keuntungan dan
kerugiannya, pemecahan atau cara bertindak yang mungkin
atau dapat dilakukan;
e) Simpulan, yang memuat intisari hasil telaahan, yang
merupakan pilihan cara bertindak atau jalan keluar; dan
f) Tindakan yang disarankan, yang memuat secara ringkas dan
jelas saran atau usul tindakan untuk mengatasi persoalan
yang dihadapi.
3) Kaki
Bagian kaki telaahan staf ditempatkan di sebelah kanan bawah,
yang terdiri dari:
FORMAT TELAAHAN STAF
TELAAHAN STAF
Kepada : ………………………………………
Dari : ………………………………….......
Tanggal : ……………………………………….
Nomor : ……………………………………….
Lampiran : ……………………………………….
Hal : ……………………………………….
I. Persoalan
II. Praanggapan
IV. Analisis
V. Kesimpulan
VI. Saran
Penanggung Jawab
Klinik Cahaya Bunda
………………..Nama PJ………
11. Rekomendasi
Rekomendasi adalah Naskah yang berisikan keterangan / penjelasan
atau catatan dari pejabat yang berwenang tentang sesuatu hal
urusan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh atasan.
REKOMENDASI……………………………
NOMOR
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….
a. …………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………........
b. …………………………………………………………………………………………
…………………………………………..
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………
Badung, ………………………….
Penanggung Jawab
Klinik Cahaya Bunda
………………..Nama PJ Klinik………
Badung, tanggal,bulan,tahun
Nomor : Kepada
Sifat : Yth…………………………………
Lampiran :
Perihal :
Kepada :
Alamat :
Untuk
…………………………………………………………………………………………………………
……………………..
Demikian untuk dilaksanakan
Jabatan
nama jelas
Tembusan : KLINIK CAHAYA BUNDA
Jl. Raya Tuban 333 X, Tuban, Kuta, Kabupaten Badung 80361
Telp/Fax: (0361)754119, Email : kcb.tuban333@gmail.com
C. Naskah Korespondensi
1. Surat Undangan
a. Pengertian
Surat undangan adalah surat dinas yang memuat undangan
kepada pejabat/pegawai untuk menghadiri suatu acara
kedinasan tertentu, seperti rapat, upacara, dan pertemuan.
b. Kewenangan Surat undangan interen ditandatangani oleh
pejabat sesuai dengan tugas, fungsi, wewenang, dan tanggung
jawabnya.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala surat undangan intern terdiri dari:
a) kop surat
b) nomor, sifat, lampiran, dan hal, yang diketik di sebelah
kiri di bawah kop surat undangan intern;
c) tempat dan tanggal pembuatan surat, yang diketik
di sebelah kanan atas sejajar/sebaris dengan nomor; dan
d) kata Yth., yang ditulis di bawah tanggal surat, yang
diikuti dengan nama jabatan, dan alamat yang dikirimi
surat undangan intern (jika diperlukan).
2) Batang Tubuh
Batang Tubuh Bagian batang tubuh surat undangan intern
terdiri dari:
a) alinea pembuka;
b) isi surat undangan intern, yang meliputi hari, tanggal,
waktu, tempat, dan acara; dan
c) alinea penutup
d) surat undangan dilengkapi dengan lampiran peserta
yang diundang
d. Hal yang Perlu Diperhatikan
Penomoran surat undangan internal dikeluarkan oleh unit yang
mengeluarkan surat undangan tersebut
Dengan Hormat,
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………..
Hari/Tanggal :
Jam :
Tempat :
Acara :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……..
Tanda tangan
Nama lengkap
Tembusan :
1. ………………..
2. ………………..
3. …………………
2. Daftar Hadir
Hari : …………………………………………………….
Tanggal : ……………………………………………………
Waktu : ……………………………………………………
Tempat : ……………………………………………………
Acara : ……………………………………………………
NO NAMA JABATAN/ TANDA TANGAN
PANGKAT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
dan
seterusya
2. Notulen
FORMAT NOTULEN
KLINIK CAHAYA BUNDA
Jl. Raya Tuban 333 X, Tuban, Kuta, Kabupaten Badung 80361
Telp/Fax: (0361)754119, Email : kcb.tuban333@gmail.com
NOTULEN RAPAT
Agenda :
Hari/Tanggal :
Tempat :
Waktu :
Penyelenggara :
Peserta :
Kegiatan Rapat :
Pembukaan : ………………………………………………………………….
Pembahasan : ……………………………………………………………………
Diskusi : ……………………………………………………………………
Rekomendasi : …………………………………………………………………….
Penutup : ……………………………………………………………………
Badung, ………………………..
Notulis
(……………nama………...)
3. Lembar Disposisi
Disposisi adalah petunjuk tertulis mengenai tindak lanjut /tanggapan
terhadap surat masuk, ditulis secara jelas pada lembar disposisi,
tidak pada suratnya. Ketika didisposisikan, lembar disposisi
merupakan satu kesatuan dengan surat masuk.
LEMBAR DISPOSISI
Surat Dari : Diterima Tanggal :
Tanggal : No Agenda :
Surat
No. Surat : Sifat :
Indeks : □ Sangat segera □ Segera □
Kode : Rahasia
Perihal :
Catatan :
PENANGGUNG JAWAB
KLINIK CAHAYA BUNDA,
Penanggung Jawab
KLINIK CAHAYA BUNDA