Tentang
PEDOMAN TATA NASKAH RUMAH SAKIT CITAMA
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Bogor
Pada Tanggal : 10 Januari 2018
Direktur
0
Lampiran Keputusan Direktur Rumah Sakit Citama
Nomor : 118/SK/DIR/RSC/I/2018
Tanggal : 10 Januari 2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pedoman penyusunan regulasi dilingkukangan Rumah Sakit Citama
diperlukan dalam mendukung tugas pokok Rumah Sakit Citama. Salah satu
komponen penting dalam ketatalaksanaan rumah sakit citaman adalah
administrasi umum. Ruang lingkup administrasi umum meliputi tata naskah
penamaan lembaga, singkatan dan akronim, kearsipan, dan tata ruang
perkantoran.
1
2. Tujuan
Pedoman penyusunan regulasi dilingkungan Rumah Sakit Citama bertujuan
menciptakan kelancaran komunikasi tulis yang berhasil guna dan berdaya
guna dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi dilingkungan Rumah
Sakit Citama.
C. SASARAN
1. Tercapainya kesamaan pengertian, bahasa, dan penafsiran dalam
penyelenggaraan tata naskah di Lingkungan Rumah Sakit Citama
2. Terwujudnya keterpaduan pengelolaan tata naskah dengan unsur lainnya
dalam lingkup administrasi umum;
3. Tercapainya kemudahan dalam pengendalian komunikasi tulis;
4. Tercapainya penyelenggaraan tata naskah di Lingkungan Rumah Sakit
Citama yang efisien dan efektif;
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Pedoman Umum Tata Naskah di Lingkungan Rumah Sakit Citama
meliputi:
1. Pengaturan tentang jenis, bentuk, dan penyusunan naskah, serta
kelengkapan naskah termasuk penggunaan logo, stempel dan amplop serta
kewenangan penandatanganan naskah.
2. Pengendalian dokumen internal yang meliputi kegiatan penyusunan,
pengesahan, pengindentifikasian, penertiban, penggadaan, pendeskripsian,
pemeliharaan, penarikan, perubahan atau refisi dan pemusnahan dokumen.
E. PENGERTIAN UMUM
1. Naskah adalah semua informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan
yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.
2. Dokumen adalah informasi (data yang ada artinya) dan media pendukungnya
(bisa berupa kertas, file elektronik, dll).
3. Tata Naskah adalah pengelolaan informasi tertulis (naskah) yang mencakup
pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi
dan penyimpanan serta media yang digunakan dalam komunikasi.
2
4. Administrasi Umum adalah rangkaian kegiatan administrasi yang meliputi tata
naskah (tata persuratan, distribusi, formulir, dan media), penamaan lembaga,
singkatan dan akronim, kearsipan, dan tata ruang perkantoran.
5. Komunikasi Intern adalah tata hubungan dalam penyampaian informasi yang
dilakukan antar unit kerja di lingkungan Rumah Sakit Citama, secara vertikal
dan horizontal
6. Komunikasi Ekstern adalah tata hubungan penyampaian informasi yang
dilakukan oleh Rumah Sakit Citama dengan pihak lain di luar lingkungan
Rumah Sakit Citama.
7. Format adalah susunan dan bentuk naskah yang menggambarkan bentuk
redaksional, termasuk tata letak dan penggunaan lambang, logo, dan stempel.
8. Kewenangan Penandatanganan Naskah adalah hak dan kewajiban yang ada
pada seorang pejabat untuk menadatangani naskah sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab pada jabatannya.
9. Kode Klasifikasi Naskah adalah tanda pengenal isi informasi dalam naskah
berdasarkan sistem tata berkas instansi bersangkutan.
10. Logo adalah tanda pengenal atau identitas dalam bentuk gambar atau tulisan.
3
BAB II
TATA NASKAH
A. JENIS
Naskah di lingkungan Rumah Sakit Citama terdiri dari dua jenis, yaitu :
1. Naskah yang dirumuskan dalam susunan dan bentuk produk-produk hukum
berupa regulasi.
a. Peraturan Direktur
Peraturan Direktur Rumah Sakit Citama adalah naskah yang berbentuk
peraturan, yang mengatur urusan RS Citama untuk mewujudkan kebijakan
dan kebijaksanaan baru, melaksanakan peraturan perundang-undangan yang
lebih tinggi dan menetapkan sesuatu dalam lingkungan Rumah Sakit Citama.
b. Keputusan Direktur
Keputusan adalah naskah yang bersifat penetapan, dan memuat kebijakan
pokok atau kebijakan pelaksanaan yang merupakan penjabaran dari
peraturan perundang-undangan, yaitu kebijakan dalam rangka
ketatalaksanaan, penyelenggaraan tugas umum dan pembangunan, misalnya
: penetapan organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis, penetapan
ketatalaksaan organisasi, program kerja dan anggaran, pendelegasian
kewenangan yang bersifat tetap.
c. Instruksi Direktur
Instruksi adalah naskah yang memuat arahan atau perintah tentang
pelaksanaan kebijakan.
d. Surat Edaran Direktur
Surat Edaran adalah naskah yang memuat pemberitahuan tentang hal
tertentu, bisa berupa perintah, petunjuk, atau penjelasan yang dianggap
penting dan mendesak.
e. Standar Prosedur Operasional
Standar Prosedur Operasional (SPO) adalah naskah yang memuat
serangkaian petunjuk tentang cara serta urutan suatu kegiatan operasional
atau administratif tertentu yang harus diikuti oleh individu pejabat atau unit
kerja.
f. Perjanjian
Surat perjanjian adalah naskah yang berisi kesepakatan bersama tentang
suatu objek yang mengikat antara kedua belah pihak atau lebih untuk
melaksanakan suatu tindakan atau perbuatan hukum yang telah disepakati
bersama.
4
2. Naskah yang dirumuskan dalam bentuk surat
a. Surat Perintah Tugas
Surat perintah adalah naskah yang dibuat oleh atasan kepada bawahan dan
memuat perintah yang harus dilakukan
b. Surat Undangan
Surat undangan adalah surat yang memuat undangan kepada
pejabat/pegawai pada alamat tujuan untuk menghadiri suatu acara tertentu,
misalnya rapat, pertemuan, dan sebagainya.
c. Pengumuman
Pengumuman adalah naskah yang memuat pemberitahuan yang ditujukan
pada pegawai di lingkungan Rumah Sakit Citama.
d. Surat Balasan
Surat balasan adalah naskah yang memuat balasan dari surat yang telah
diterima terlebih dahulu dari instansi lain.
e. Surat Peringatan
Surat peringatan adalah naskah yang memuat peringatan bagi karyawan yang
melakukan pelanggaran.
f. Surat Keterangan Kerja
Surat keterangan kerja adalah naskah pengalaman kerja selama kerja di
Rumah Sakit yang akan diberikan kepada karyawan yang keluar dari Rumah
Sakit Citama.
g. Surat Pernyataan
Surat peryataan adalah naskah yang membuat pernyataan suatu hal yang
terkait dengan kegiatan yang dilakukan dilingkungan Rumah Sakit Citama.
h. Lembar Disposisi
Lembar Disposisi adalah alat komunikasi tertulis yang ditujukan kepada
bawahan yang berisi informasi atau perintah. Lembar disposisi dibuat diatas
kertas ukuran ¼ folio
i. Berita Acara
Berita Acara adalah Naskah yang berisi pernyataan yang bersifat pengesahan
atas sesuatu kejadian, peristiwa, perubahan status dan lain-lain bagi suatu
permasalahan baik berupa perencanaan, pelaksanaan maupun pengendalian
kebijaksanaan pimpinan.
j. Daftar Hadir
Daftar Hadir adalah Naskah yang dipergunakan untuk mencatat dan
mengetahui kehadiran seseorang.
5
k. Notulen
Notulen adalah Naskah Dinas yang memuat catatan jalannya kegiatan sidang,
rapat, mulai dari acara pembukaan, pembahasan masalah sampai dengan
pengambilan Peraturan serta penutupan.
l. Data Pribadi pada Surat Elektronik.
B. BENTUK
1. Naskah yang dirumuskan dalam susunan dan bentuk produk- produk hukum
berupa regulasi.
a. Peraturan Direktur
Bentuk dan susunan naskah peraturan Direktur adalah sebagai berikut :
1) Kepala
a) Kop naskah peraturan terdiri atas gambar logo Rumah Sakit Royal
Progress.
b) Kata peraturan dan nama jabatan pejabat yang menetapkan, ditulis
simetris dengan huruf capital.
c) Nomor peraturan ditulis dengan huruf kapital di bawah kata
Peraturan.
Penomoran Naskah Peraturan Direktur :
XXX/PER/DIR/RSC/I/2015
Tahun dikeluarkan
Bulan dikeluarkan
Identitas RS : RSC
Singkatan Unit yang bertanggung
jawab terhadap dokumen
6
2) Pembukaan
1.) Konsiderans
(1) Konsiderans Menimbang, memuat uraian singkat tentang pokok-
pokok pikiran yang menjadi latar belakang dan alasan pembuatan
peraturan. Huruf awal kata menimbang ditulis dengan huruf kapital
diakhiri dengan tanda baca titik dua (:) dan diletakkan di bagian
kiri;
(2) Konsiderans Mengingat, yang memuat dasar kewenangan dan
peraturan perundang-undangan yang memerintahkan pembuatan
peraturan tersebut. Peraturan perundang - undangan yang menjadi
dasar hukum adalah peraturan yang tingkatannya sederajat atau
lebih tinggi. Konsiderans Mengingat diletakkan di bagian kiri tegak
lurus dengan kata menimbang.
2.) Diktum
(1) Diktum Memutuskan ditulis simetris di tengah, seluruhnya dengan
huruf kapital, serta diletakkan di tengah margin;
(2) Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan
disejajarkan ke bawah dengan kata menimbang dan mengingat,
huruf awal kata Menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan
diakhiri dengan tanda baca titik dua;
(3) nama peraturan sesuai dengan judul (kepala) tanpa RI,
seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda
baca titik.
3.) Batang Tubuh
(1) Batang tubuh memuat semua substansi peraturan yang
dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya :
KESATU :
KEDUA :
Dst
(2) Dicantumkan saat berlakunya peraturan, perubahan, pembatalan,
pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
(3) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran peraturan, dan
pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang
menetapkan peraturan.
7
4.) Kaki
Kaki peraturan merupakan bagian akhir substansi peraturan yang
memuat penanda tangan penetapan peraturan, pengundangan
peraturan yang terdiri atas tempat dan tanggal penetapan, nama
jabatan, tanda tangan pejabat, dan nama lengkap pejabat yang
menandatangani
5.) Penandatanganan.
Peraturan Direktur ditandatangani oleh Direktur Rumah Sakit Citama
dan keabsahan salinan dilakukan oleh TU. Ditulis disebelah kanan
margin.
NOMOR…………………
TENTANG
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
Menimbang : a. mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm;
b. mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mengingat : 1. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm;
2. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
3. Dst.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Kedua : mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Ketiga : mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Ditetapkan di…………...
Pada tanggal ……………
Direktur,
NAMA JELAS
8
Peraturan Direktur Rumah Sakit Citama Berupa :
1. Pedoman atau Panduan
Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah bagaimana sesuatu
yang harus dilakukan, dengan demikian merupakan hal pokok menjadi dasar untuk
menentukan atau melaksanaakan kegiatan. dengan demikian, dapat diartikan bahwa
pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya meliputi 1 (satu)
kegiatan. walaupun format baku sistematika pedoman/ panduan tidak ditetapkan,
namun ada sistematika yang lazim digunakan sekurang- kurangnya memuat sebagai
berikut:
a) Format Pedoman Perorganisasian Unit Kerja :
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum Rumah Sakit
BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai, dan Tujuan Rumah Sakit
BAB IV Struktur Organisasi Rumah Sakit
BAB V Struktur Unit Kerja
BAB VI Uraian Jabatan
BAB VII Tata Hubungan Kerja
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB IX Kegiatan Orientasi
BAB X Pertemuan atau Rapat
BAB XI Pelaporan
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan
b) Format Pedoman Pelayanan Unit Kerja
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Ruang Lingkup Pelayanan
C. Batasan Operasional
D. Landasan Hukum
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Pengaturan Jaga
BAB III STRANDAR FASILITAS
A. Denah Ruangan
B. Standar Fasilitas
9
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian
B. Tujuan
C. Tata Laksana Keselamatan Pasien
BAB VII KESELAMATAN KERFJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
c) Format Panduan Pelayanan RS :
BAB I Definisi
BAB II Ruang Lingkup
BAB III Tata Laksana
BAB IV Dokumentasi
2. Kebijakan
Kebijakan RS adalah penetapan direktur RS pada tataran strategis atau
bersifat garis besar yang mengikat. Karna kebijakan bersifat garis besar maka untuk
penerapan kebijakan tersebut perlu disusun pedoman atau panduan dan prosedur
sehingga ada kejelasan langkah-langkah untuk melaksanakan kebijakan tersebut.
Kebijakan ditetapkan dengan peraturan direktur RS. Kebijakan dapat dituangkan
dalam pasal-pasal didalam peraturan tersebut atau merupakan lampiran dari
peraturan.
b. Keputusan Direktur
Bentuk dan susunan naskah keputusan direktur adalah sebagai berikut:
1) Kepala
a) Kop naskah keputusan terdiri atas gambar logo Rumah Sakit Citama.
b) Kata keputusan dan nama jabatan pejabat yang menetapkan ditulis
simetris di tengah margin dengan huruf capital (bold).
10
c) Nomor keputusan ditulis simetris ditengah halaman (center) dengan
menggunakan huruf capital (bold). Penomoran Surat Keputusan Direktur
XXX/ SK /DIR /RSC/ I/ 2015
Tahun dikeluarkan
Bulan dikeluarkan
Identitas RS : RSC
Singkatan Unit yang bertanggung
jawab terhadap dokumen
2) Pembukaan
a) Konsiderans
(1) Konsiderans Menimbang, memuat uraian singkat tentang pokok-pokok
pikiran yang menjadi latar belakang dan alasan pembuatan keputusan. Huruf
awal kata menimbang ditulis dengan huruf kapital, diakhiri tanda baca titik
dua, dan diletakkan di bagian kiri.
(2) Konsiderans Mengingat memuat dasar kewenangan dan keputusan yang
memerintahkan pembuatan keputusan tersebut. Keputusan yang menjadi
dasar hukum adalah keputusan yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi.
b) Diktum
(1) Diktum Memutuskan ditulis seluruhnya dengan huruf kapital tanpa spasi di
antara suku kata dan diletakkan di tengah margin.
(2) Diktum Menetapkan dicantumkan sesudah kata Memutuskan, disejajarkan
ke bawah dengan kata menimbang dan mengingat, huruf awal kata
Menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik
dua.
(3) Nama keputusun sesuai dengan judul (kepala) keputusan seluruhnya ditulis
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik.
3) Batang Tubuh
a) Batang tubuh memuat semua substansi keputusan yang dirumuskan dalam
diktum-diktum, misalnya :
KESATU : dst
11
b) Dicantumkan saat berlakunya keputusan, perubahan, pembatalan, pencabutan
ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
c) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran keputusan, dan pada halaman
terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan keputusan.
4) Kaki
Kaki memuat nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun, nama jabatan, tanda tangan
dan stempel jabatan serta nama lengkap pembuat keputusan.
5) Penandatanganan
Surat Keputusan Direktur ditandatangani oleh Direktur Rumah Sakit Citama dan
keabsahan salinan dilakukan oleh TU. Ditulis disebelah kanan margin.
12
c. Surat Edaran Direktur
Bentuk dan susunan naskah dinas surat edaran adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop naskah dinas surat edaran terdiri atas gambar logo Rumah Sakit Citama.
b) Tulisan surat edaran dicantumkan di bawah logo Rumah Sakit Citama, ditulis
dengan huruf kapital.
c) Nomor surat edaran ditulis dibawah surat edaran dengan huruf kapital.
Penomoran surat edaran
XXX/SE/DIR/RSC/I/2015
Tahun dikeluarkan
Bulan dikeluarkan
Identitas RS : RSC
Singkatan Unit yang bertanggung
jawab terhadap dokumen
d) Kata tentang dicantumkan dibawah surat edaran ditulis dengan huruf kapital.
e) Rumusan judul (kepala) SURAT EDARAN ditulis dengan huruf kapital simetris di
bawah tentang.
2) Batang Tubuh
Batang tubuh surat edaran memuat pemberitahuan tentang hal tertentu yang
dianggap mendesak.
3) Kaki
Kaki sebelah kanan bawah memuat
a) Tempat dan tanggal penetapan;
b) Nama jabatan yang menandatangani, ditulis dengan huruf awal kapital dan
diakhiri dengan tanda baca koma;
c) Tanda tangan pejabat yang menetapkan;
d) Nama lengkap yang menandatangani ditulis dengan huruf awal kapital;
e) Stempel Rumah Sakit Citama.
4) Penandatanganan.
Surat Edaran Direktur ditandatangani oleh Direktur Rumah Sakit Citama dan
keabsahan salinan dilakukan oleh HRD.
13
Format Naskah Surat Edaran
SURAT EDARAN
Nomor
TENTANG
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
m
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Dikeluarkan di.…………
Pada tanggal…………….
Direktur,
NAMA JELAS
2) Manfaat SPO
1. Memenuhi persyaratan standar pelayanan RS/Akreditasi RS.
2. Mendokumentasi langkah-langkah kegiatan.
3. Memastikan staf RS memahami bagaimana melaksanakan pekerjaannya.
14
3) Tanggung Jawab
1. Panitia Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien bertanggung jawab dalam
mengawasi penyusunan dan atauperubahan SPO RS Citama.
2. Kepala Unit Kerja terkait bertanggung jawab untuk membuat rancangan awal
prosedur berdasarkan analisa kebutuhan.
3. Perubahan dan pembuatan SPO harus diajukan oleh KEpala Unit Kerja yang
terkait dan ditujukan kepada Panitia Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
untuk melakukan pengecekan keterkaitan SPO yang diajukan tersebut dengan
SPO sudah ada.
15
7. SPO harus jelas ringkas dan mudah dilaksanakan. Untuk SPO pelayanan pasien
maka harus memperhatikan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan
pasien. Untuk SPO profesi harus mengacu kepada stadar profesi, standar
pelayanan, mengikuti perkembangan IPTEK dan memperhatikan aspek
keselamatan pasien.
8. Mengingat SPO merupakan flow chartingdari proses kegiatan maka untuk
memperoleh pengertian yang jelas bagi subyek, penulisan SPO adalah dimulai
dengan membuat flow charting dari kegiatan yang dilaksanakan. Caranya adalah
membuat diagram kotak sederhana yang menggambarkan langkah penting dari
seluruh proses.
Contoh : diagram kotak untuk pembelian bahan yang digunakan di RS.
PEMILIHAN
MENGKOMUNIKASIKAN
PENERIMAAN BARANG
PERIKSA
MENEMPATKAN DI
16
5. Ada sosialisasi SPO-SPO tersebut dan bila SPO tersebut rumit maka untuk
melaksanakan SPO tersebut perlu dilakukan pelatihan.
7) Pengesahan
1. Standar Prosedur Operasional (SPO) yang diajukan dinyatakan mulai berlaku
setelah ditanda-tangani oleh Direktur RS Citama.
2. Apabila SPO yang sudah di tanda-tangani Direktur RS Citama, dikemudian hari
ada duplikasi atau bertentangan dengan SPO yang sudah ada sebelumnya,
maka Panitia Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien segera melakukan
kajian dan mengajukan ketetapan terhadap SPO tersebut kepada Direktur RS
Citama.
17
3. Duplikat SPO disimpan dimasing-masing Unit Kerja dimana SPO tersebut
dipergunakan. Yang berwenang menggandakan SPO adalah Sekretariat RS
dengan membubuhkan cap “Duplikat” disertai tanggal pembuatan duplikat dan
paraf staf Sekretariat yang melakukan penggadaan disesuaikan dengan panduan
pengendalian dokumen.
4. Bila SPO tersebut sudah tidak berlaku lagi atau tidak dipergunakan lagi karena di
revisi atau hal lainnya, maka Unit Kerja wajib mengembalikan SPO yang sudah
tidak berlaku tersebut ke Sekretariat RS melalui Panitia Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien, sehingga di Unit Kerja hanya ada duplikat SPO yang masih
berlaku.
5. Duplikat SPO di Unit Kerja harus disimpan dengan baik sehingga hanya bisa
dibaca oleh staf RS yang berwenang.
6. Duplikat SPO yang diberikan kepada pihak luar Rumah Sakit, harus dengan
persetujuan Direktur RS Citama.
10) Bentuk dan susunan naskah Standar Prosedur Operasional adalah sebagai berikut :
1. Kepala
a) Kepala sebelah kiri memuat
(1) Kop naskah standar prosedur operasional terdiri atas gamba logo Rumah
Sakit Citama serta alamat Rumah Sakit Citama di bawahnya.
(2) Nomor Dokumen, Nomor Revisi, dan Halaman dicantumkan secara
simetris dibawah judul. Nomor SPO diperoleh dari Sekretariat RS Citama.
18
Penomoran dokumen
01/01/01
19
Dst……….
e) Instalasi terkait : berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam
proses kerja tersebut.
Contoh:
Instalasi terkait: Instalasi rawat inap,instalasi gawat darurat.
JUDUL SPO
RS CITAMA
NOMOR NOMOR HALAMAN
DOKUMEN REVISI
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT
TERKAIT
e. Perjanjian
20
Penomoran surat perjanjian
XXX/PKS/UM/RSC/I/2015
Tahun dikerluarkan
Bulan dikeluarkan
Identitas RS : RSC
Singkatan unit yang
Bertanggungjawab
terhadap dokumen
Kode jenis dokumen
Nomor urut dokumen
c) Tulisan “Tentang”;
d) Judul Surat Perjanjian.
21
Format Naskah Perjanjian
SURAT PERJANJIAN
NOMOR ………./………./………/……..
TENTANG
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
Pada hari mmmmmmmm, Tanggal mmmmmmmm, Bulan
mmmmmmmm dan Tahun MMMM, bertempat di Mmmmmmmm, kami yang
bertanda tangan dibawah ini :
1. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mm
mmmmmmmmmmmmmmmm PIHAK KE I
2. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mm
mmmmmmmmmmmmmmmm PIHAK KE II
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmm
__________________________
Pasal Umum
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmm
PIHAK KE II PIHAK KE I
MATERAI
NAMA JELAS
1) Kepala
a) Kop surat perintah terdiri atas logo Rumah Sakit Citama.
22
b) Kata Surat Perintah Tugas ditulis dengan huruf capital diletakkan ditengah
margin.
c) Nomor surat edaran ditulis simetris di tengah margin dengan huruf capital (bold)
dibawah surat perintah tugas.
Penomoran surat perintah
XXX/SPT/UM/RSC/I/2015
Tahun dikerluarkan
Bulan dikeluarkan
Identitas RS : RSC
Singkatan unit yang
Bertanggungjawab
terhadap dokumen
Kode jenis dokumen
2) Batang Tubuh
Diktum dimulai dengan kata Memerintahkan ditulis dengan huruf capital diletakkan
di tengah margin, diikuti kata kepada di tepi kiri, serta nama dan jabatan karyawan
yang mendapat perintah. Dibawah kepada ditulis untuk disertai tugas-tugas yang
harus dilaksanakan.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas.
a) Tempat dan tanggal surat perintah;
b) Jabatan pejabat yang menandatangani, ditulis dengan huruf awal capital, diakhiri
dengan tanda baca koma;
c) Paraf bawahan langsung dari pejabat penanda tangan surat di sebelah kiri nama
jabatan penanda tangan;
d) Tanda tangan pejabat yang memerintahkan;
e) Nama lengkap pejabat yang menandatangani surat;
f) Stempel.
23
2) Surat perintah tidak berlaku lagi setelah perintah dilaksanakan atau masa
berlakunya berakhir.
MEMERINTAHKAN :
Kepada :
a. Nama :MMMMMMMMM
b. Jabatan :MMMMMMMMMMMM
Untuk :
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmm
Ditetapkan di..............
Pada tanggal...............
Jabatan,
Nama Jelas
Tembusan :
24
b. Surat Undangan
Bentuk dan susunan surat undangan adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop surat undangan terdiri atas logo Rumah Sakit Citama
b) Tempat dan tanggal pembuatan undangan ditulis di sebelah kanan.
c) Nomor, lampiran, dan perihal ditulis di sebelah kiri undangan.
Nomor surat edaran ditulis simetris ditengah margin dengan huruf capital
(bold) dibawah surat Undangan.
Penomoran surat undangan
XXX/U/UM/RSC/I/2015
Tahun dikerluarkan
Bulan dikeluarkan
Identitas RS : RSC
Singkatan unit yang
Bertanggungjawab
terhadap dokumen
Kode jenis dokumen
Nomor urut dokumen
2) Batang Tubuh
a) Batang tubuh surat undangan terdiri atas kalimat pembuka;
b) Isi undangan, terdiri atas hari/tanggal, pukul, tempat, dan acara, serta
kalimat Penutup.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas
a) Nama Jabatan;
b) Tanda tangan
c) Stempel jabatan/instansi, dan
d) Tembusan jika perlu dan diletakkan di sebalah kiri bawah.
25
Format Naskah Surat Undangan
RUMAH SAKIT CITAMA
Cepat, Tepat, Akrab dan Tuntas
Jl. Raya Pabuaran No.52 Bojonggede, Bogor – Jawa Barat 16922
Telepon : 021-8798 4444 / 8798 5555, Fax. : 021-8798 6666, Email : rumahsakitcitama@gmail.com
Mmmmmm, ….………………
Nomor : mmmmmmmmmmmm
Lampiran : mmmmmmmmmmmm
Perihal : mmmmmmmmmmmm
Kepada Yth.
Mmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmm
Hari / tanggal:……………………….
Pukul :……………………….
Tempat : ………………………
Acara : ………………………
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmm
Nama Jabatan,
Nama Jelas
c. Pengumuman
Bentuk dan susunan pengumuman adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop surat terdiri atas logo Rumah Sakit Citama
b) Kata Pengumuman dicantumkan di tengah margin dan ditulis dengan
huruf kapital
26
c) Kata Tentang dicantumkan di bawah pengumuman ditulis dengan hufur
capital.
d) Rumusan judul pengumuman ditulis dengan huruf capital simetris dibawah
tentang.
2) Batang Tubuh
Batang tubuh memuat
a) Alasan tentang perlunya dibuat pengumuman;
b) Peraturan yang menjadi dasar pembuatan pengumuman;
c) Informasi tentang suatu yang perlu diketahui oleh objek target
pengumuman.
3) Kaki
Bagian Kaki terdiri atas
a) Tempat dan tanggal penetapan;
b) Jabatan pejabat yang menetapkan, ditulis dengan huruf awal capital, diakhiri
dengan tanda baca koma;
c) Tanda tangan pejabat yang menetapkan;
d) Nama lengkap yang menandatangani; stempel
PENGUMUMAN
TENTANG
MMMMMMMMMMMMM
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
Ditetapkan di......................
Pada tanggal.....................
Nama Jabatan
Nama Jelas
27
I. Surat Balasan
1) Kepala
a) Kop Surat perintah terdiri atas logo Rumah Sakit Citama
b) Tempat dan tanggal pembuatan surat
c) Nomor Surat
Penomoran surat balasan
XXX/SB/UM/RSC/I/2015
Tahun dikerluarkan
Bulan dikeluarkan
Identitas RS : RSC
Singkatan unit yang Bertanggungjawab
terhadap dokumen
Kode jenis dokumen
Nomor urut dokumen
28
Format Surat Balasan
Mmmm,................
Nomor :..........
Lampiran :..........
Perihal :..........
Kepada Yth.
Mmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmm
Nama Jabatan,
Nama jelas
e. Surat peringatan
1) Kepala
a) Kop surat perintah terdiri atas logo Rumah Sakit Citama.
b) Kata Surat Peringatan ditulis dengan huruf capital diletakkan ditengah
margin.
c) Nomor surat edaran ditulis simetris di tengah margin dengan huruf capital
(bold) dibawah surat peringatan.
Penomoran surat peringatan
XXX/SP/UM/RSC/I/2015
Tahun dikerluarkan
Bulan dikeluarkan
Identitas RS : RSC
Singkatan unit yang
Bertanggungjawab terhadap dokumen
Kode jenis dokumen
Nomor urut dokumen
29
2) Batang Tubuh
a) Diktum dimulai dengan kata SURAT PERINGATAN ditulis dengan huruf
capital diletakkan di tengah margin, diikuti kata kepada ditepi kiri, serta
nama dan jabatan karyawan yang mendapat peringatan.
b) Isi sesuai dengan peringatan yang didapatkan.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas.
a) Tempat dan tanggak surat peringatan;
b) Jabatan pejabat dan yang bersangkutan yang menandatangani, ditulis
dengan huruf awal capital, diakhiri dengan tanda baca koma;
c) Tanda tangan
d) Nama lengkap yang menandatngani surat;
e) Stempel.
SURAT PERINGATAN
NOMOR:.............
Berdasarkan peraturan Rumah Sakit yang menjelaskan tentang pelanggaran disiplin, maka
dengan ini diterbitkan surat peringatan kepada:
30
f. Surat Keterangan Kerja
Bentuk dan susunan Surat keterangan kerja adalah sebagai berikut:
1. Kepala
a. Kop Surat Keteranagn terdiri dari Logo Rumah Sakit Citama
b. Tulisan surat keterangan kerja seluruhnya menggunakan hurup kapital
dan diletakkan di tengah margin.
c. Nomor surat ditulis di bawah tulisan surat keterangan kerja dan
diletakkan di tengah margin.
Penomoran surat keterangan kerja
XXX/SKK/UM/RSC/I/2015
Tahun dikeluarkan
Bulan dikeluarkan
Identitas RS: RSC
Singkatan unit yang
bertanggungjawab terhadap
dokumen
Kode jenis dokumen
Nomor urut dokumen
2. Batang Tubuh
Batang tubuh memuat nama dan jabatan pihak yang memberikan
keterangan dan pihak yang diterangkan serta maksud dan tujuan
diterbitkan keterangan kerja.
3. Kaki
Bagian Kaki terdiri atas:
a. Tempat, tanggal, bulan dan tahun
b. Nama jabatan
c. Tandatanagn
d. Nama pejabat yang membuat surat keterangan dan
e. Stempel jabatan/instansi.
Hal yang perlu diperhatikan adalah posisi bagian kaki terletak pada bagian
kanan bawah.
31
Format Surat Keterangan
RUMAH SAKIT CITAMA
Cepat, Tepat, Akrab dan Tuntas
Jl. Raya Pabuaran No.52 Bojonggede, Bogor – Jawa Barat 16922
Telepon : 021-8798 4444 / 8798 5555, Fax. : 021-8798 6666, Email : rumahsakitcitama@gmail.com
Menerangkan Bahwa
Nama :mmmmmmmmmmmm
Jabatan :mmmmmmmmmmmm
Alamat :mmmmmmmmm
Adalah benar karyawan RS Citama yang telah bekerja sejak mmmmmms/d mmmmmm
Bersama dengan ini RS Citama juga menerangkan bahwa sejak tangal mmmm bulan
mmm tahun mmmm telah mengakhiri hubungan kerja dengan yang bersangkutan
Demikian surat keterangan ini dibuat agar dapat digunakan sebagaimana mestinya
Mmmmm,…………..
Jabatan
NAMA JELAS
g. Lembar Disposisi
Lembar disposisi terdiri atas:
1. Tanggal diterimanya surat
2. Diteruskan kepada,
3. Catatan
4. Paraf atasan.
32
FORMAT LEMBAR DISPOSISI
Lembar Disposisi
Tgl Diteruskan Materi Paraf
kepada
h. Berita Acara
Bentuk dan susunan berita acara serah terima adalah sebagai berikut:
1. Kepala
a. Kop berita acara terdiri atas logo Rumah Sakit Citama
b. Tulisan berita acara ditulis seluruhnya dengan huruf kapital dan
diletakkan di tengah margin.
2. Batang Tubuh
Batang Tubuh memuat hal-hal berikut:
a. Kalimat pertama diawali dengan frasa Pada Hari ini diikuti dengan
tanggal, bulan, dan tahun;
b. Identitas para pihak yang melaksanakan kegiatan
c. Kegiatan yang dilaksanakan
d. Kalimat penutup dengan frasa Demikian berita acara ini dibuat
untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
3. Kaki
Bagian kaki memuat hal-hal berikut:
a. Nama tempat;
b. Tanggal, bulan, tahun;
33
c. Tandatangan para pihak;
d. Nama jelas penandatangan;
e. Stempel jabatan/instansi;
Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa saksi ditulis pada bagian
tengah bawah dengan mencantumkan nama dan tanda tangan.
BERITA ACARA
TENTANG
Pada hari ini tanggal mmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmm
Mmmmmmm,…………...
Pihak ke II PIhak ke I
NAMA JABATAN NAMA JABATAN
34
i. Daftar Hadir
Daftar hadir terdiri atas:
1. Kepala Daftar Hadir terdiri atas:
a. Tulisan “Daftar Hadir” ditempatkan ditengah-tengah lembar naskah;
b. Tempat, hari, tanggal, waktu dan acara ditulis di bawah tulisan Daftar
Hadir sebelah kiri
2. Isi Daftar Hadir terdiri atas:
a. Kolom nomor urut;
b. Kolom nama;
c. Kolom jabatan;
d. Kolom tandatangan/paraf
FORMAT DAFTAR HADIR
DAFTAR HADIR
Hari/ Tanggal :
Waktu :
Acara :
j. Notulen
Bentuk dan susunan notulen adalah sebagai berikut:
1. Kepala
a. Pada bagian tengah kertas berisi kata notulen yang ditulis dengan
huruf kapitaal
35
b. Sebelah kiri di bawah kata risalah berisi rapat, hari/tanggal, waktu, dan
tempat;
2. Notulen berisi uraian tentang pokok bahasan, usulan/keputusan rapat,
dan keterangan.
3. Kaki notulen memuat:
a. Nama jabatan dan nama jelas penanda tangan risalah,
b. Nama jabatan dan nama jelas pembuat notulen.
Format Notulen
NOTULEN
Rapat :
Hari / Tanggal :
Waktu :
Tempat :
NO Pokok Bahasan Usulan/Keputusan Keterangan
Mengetahui,
36
BAB III
3. Kebijakan
Pengetikan Kebijakan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Menggunakan kertas HVS A4 – 80 gram berlogo RS Citama
b. Besar batas atas-bawah-kiri-kanan yang dipakai adalah 2 ;1,5 ;2;2,5
cm
c. Jenis huruf yang digunakan adalah Arial dengan ukuran 11 dan lebar
spasi sebesar 1 spasi
d. Bentuk yang dipakai adalah bentuk surat lurus (block style) dan
penulisan judul dokumen maka yang digunakan adalah posisi sejajar
di tengah.
37
4. Standar Prosedur Operasional
a. Menggunakan kertas HVS A4 – 80 gram
b. Jenis huruf yang digunakan adalah Arial dengan ukuran 11 dan lebar
spasi sebesar 1,5 spasi dan untuk penulisan judul SPO adalah
menggunakan huruf capital (Bold)
B. Penyusunan naskah dalam bentuk surat di lingkungan Rumah Sakit Citama harus
memperhatikan beberapa hal, yaitu sebagai berikut :
1. Penyelenggaraan urusan kedinasan melalui surat menyurat dinas harus
dilaksanakan secara cermat agar tidak menimbulkan salah penafsiran.
2. Koordinasi antar pejabat terkait hendaknya dilakukan dengan mengutamakan
metode yang paling cepat dan tepat, misalnya diskusi, kunjungan pribadi dan
jaringan telepo local. Jika dalam menyusun surat dinas diperlukan koordinasi,
pejabat yang bersangkutan melakukannya mulai tahap penyusunan draft,
sehingga perbaikan pada konsep final dapat dihindari.
3. Urusan kedinasan yang dilakukan dengan menggunakan tatacara dan
prosedur surat menyurat harus menggunakan sarana komunikasi resmi.
4. Batas waktu jawaban surat disesuaikan dengan sifat surat yang bersangkutan
:
a. Amat segera/kilat, dengan batas waktu 24 jam setelah surat diterima.
b. Segera, dengan batas waktu 2 x 24 jam setelah surat diterima, dan
c. Biasa, dengan batas waktu maksimum 5 hari kerja
5. Waktu penandatanganan surat harus memperhatikan jadwal pengirim surat
yang berlaku di Rumah Sakit Citama dan segera dikirim setelah di
tandatangani.
6. Penggandaan/salinan surat hanya diberikan kepada yang berhak dan
memerlukan, dinyatakan dengan memberikan alamat yang dimaksud dalam
“Tembusan”. Salinan surat dibuat terbatas hanya untuk kebutuhan sebagai
berikut :
a. Salinaa Tembusan adalah Salinan surat yang disampaikan kepada
pejabat yang secara fungsional terkait.
b. Salinan Laporan adalah salinan surat yang disampaikan kepada pejabat
yang berwenang, dan
c. Salinan untuk arsip adalah salinan surat yang disimpan untuk kepentingan
pengelolaan arsip.
7. Tembusan surat disampaikan kepada unit kerja terkait, sedangkan lampiran
hanya disampaikan kepada unit yang bertanggung jawab.
8. Tingkat Keamanan.
a. Sangat Rahasia disingkat (SR), tingkat keamanan isi surat yang tertinggi,
sangat erat hubungannya dengan keamanan dan keselamatan Rumah
Sakit Citama.Jika disiarkan secara tidak sah atau jatuh ketangan yang
tidak berhak, akan membahayakan keamanan dan keselamatan Rumah
Sakit Citama.
b. Rahasia disingkat (R), tingkat keamanan isi surat yang berhubungan erat
dengan keamanan dan keselamatan Rumah Sakit Citama. Jika disiarkan
secara tidak sah atau jatuh ketangan yang tidak berhak akan merugikan
Rumah Sakit Citama.
38
c. Biasa disingkat (B), tingkat keamanan isi suatu surat yang tidak termasuk
dalam butir a sampai dengan c, namun tidak berarti bahwa isi surat
tersebut dapat disampaikan kepada yang tidak berhak mengetahuinya.
9. Kecepatam Penyampaian
a. Amat Segera/Kilat, surat harus diselesaikan / dikirim / disampaikan pada
hari yang sama dengan batas waktu 24 jam;
b. Segera, surat harus diselesaikan / dikirim / disampaikan dalam waktu 2 x
24 jam ; dan
c. Biasa, surat harus diselesaikan / dikirim / disampaikan menurut yang
diterima oleh bagian pengiriman, sesuai dengan jadwal perjalanan kurir,
batas waktu 5 hari.
10. Surat dengan Tingkat Keamanan Tertentu (Sangat Rahasia dan Rahasia)
harus dijaga keamanannya. Tanda tingkat keamanan ditulis dengan cap (tidak
diketik), berwarna merah pada bagian atas dan bawah setiap halaman surat.
Jika surat tersebut dibuat salinan, cap tingkat keamanan pada salinan harus
dengan warna yang sama dengan warna cap pada surat asli.
11. Penggunaan Kertas Surat
Kertas yang digunakan adalah HVS ukuran A4 – 80 gram dan berlogo Rumah
Sakit Citama atau disesuaikan dengan kebutuhan, antara lain untuk kegiatan
surat- menyurat, penggandaan dan dokumen pelaporan.
12. Pengetikan sarana administrasi dan komunikasi perkantoran
a. Besar batas atas-bawah-kiri-kanan yang dipakai adalah 2 ;1,5 ;2;1,5 cm
b. Jenis huruf yang digunakan adalah Arial dengan ukuran 11 dan lebar
spasi sebesar 1,5 spasi
c. Bentuk yang dipakai adalah bentuk surat lurus (block style) dengan sedikit
penyesuaian yaitu posisi rata kiri kecuali untuk penulisan tanggal posisi
yang digunakan adalah posisi rata kanan dan penulisan judul pada jenis
surat tertentu maka yang digunakan adalah posisi sejajar ditengah.
D. Pembubuhan Paraf
Naskah di lingkungan Rumah Sakit Citama sebelum ditandatangani oleh Direktur
harus diparaf terlebih dahulu oleh maksimal tiga orang untuk ikut bertanggung jawab
karena tugas pokok dan fungsinya atau terkait dengan tugasnya, yakni disebelah
kanan nama yang berwenang menandatangani naskah.
39
a. a.n (atas nama, di tulis a huruf kecil dan n huruf kecil) dipergunakan jika yang
berwenang menandatangani (pejabat setingkat dibawahnya) telah mendapat
mandat dari pejabat atasannya, dan pertanggungjawaban materi surat tersebut
tetap berada ditangan yang memberikan mandate. Pejabat yang menandatangani
dapat diminta pertanggungjawabannya tentang isi surat dimaksud oleh yang
memberi mandat ;
b. Pelaksanaan Tugas (Plt), ditulis di depan nama jabatan yang menjadi
wewenangnya.
NAMA JELAS
2. Penggunaan “a.n.”
a.n. DIREKTUR :
NAMA JELAS :
40
BAB IV
PENGENDALIAN NASKAH RUMAH SAKIT CITAMA
A. TANGGUNG JAWAB
B. PENGESAHAN DOKUMEN
1. Keefektifan dan kesesuaian dokumen yang telah disusun, ditinjau dan dievaluasi
jika telah sesuai, ditandatangani dan dicantumkan tanggal efektifnya.
2. Tanggung Jawab pembuatan, pemeriksaan dan pengesahan dokumen sesuai
tabel berikut :
Khusus untuk dokumen tabel 2 yang sudah berjalan, tidak perlu diganti formatnya
sementara yang baru harus mengikuti aturan.
41
PEDOMAN TATA NASKAH
42
43