DOKUMEN AKREDITASI
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala Rahmat
dan Hidayah-Nya, sehingga Pedoman Penyusunan Dokumen Klinik Permata Husada dapat
diselesaikan dengan baik.
Dalam proses penyusunan dokumen diperlukan acuan penulisan dokumen sehingga
format yang dihasilkan seragam, maka dibuat buku Pedoman Penyusunan Dokumen Klinik
Permata Husada yang saat ini akan dijadikan sebagai acuan pembuatan dokumen dalam
kegiatan klinik.
Dengan tersusunnya buku Pedoman Penyusunan Dokumen Klinik Permata Husada,
kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
memberikan kontribusi dalam penyusunan pedoman ini.
Kami sadari buku ini belum sempurna, oleh karenanya masukan dan saran
perbaikan sangat kami harapkan guna penyempurnaannya.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita
semua.
Wawan Mulyana, SE
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.1 Maksud
Pedoman ini dimaksudkan agar semua pemangku kepentingan memiliki acuan dalam
melakukan standarisasi dalam penyusunan seluruh dokumen terkait di Klinik
Permata Husada, baik Tata Kelola Klinik, Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
serta Penyelenggaraan Kesehatan Perorangan.
1.2.2 Tujuan
Pedoman ini disusun dengan tujuan agar tersedianya pedoman bagi Pimpinan,
Penanggung Jawab dan Pelaksana Upaya Kesehatan serta tim mutu di Klinik PERMATA
HUSADA dalam menyusun dokumen.
3
BAB II
Sistem manajemen mutu, sistem pelayanan dan sistem penyelenggaraan upaya klinik
perlu dibakukan berdasarkan regulasi internal. Regulasi internal ini disusun dalam
bentuk dokumen yang harus dipersiapkan oleh klinik untuk memenuhi standar.
Penyusunan regulasi internal, perlu didukung regulasi eksternal yang berupa
peraturan perundangan dan pedoman yang diberlakukan oleh Kementerian Kesehatan,
Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan organisasi profesi yang
merupakan acuan bagi Klinik dalam menyelenggarakan Tata Kelola Klinik, Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien serta Penyelenggaraan Kesehatan Perorangan. Dokumen -
dokumen tersebut sebaiknya ada di klinik dan merupakan dokumen eksternal yang
dikendalikan.
1. Dokumen Induk
2. Dokumen Terkendali
Dokumen yang didistribusikan kepada sekretariat/ tiap unit/ pelaksana, ada Daftar
Distribusi Dokumen Terkendali, dan menjadi acuan dalam melaksanakan
pekerjaan dan dapat ditarik bila ada perubahan (revisi). Dokumen ini harus ada
tanda/stempel “TERKENDALI”
Secara garis besar, regulasi internal di Klinik PERMATA HUSADA dapat dibedakan sebagai
berikut :
Kebijakan adalah naskah yang bersifat penetapan dan memuat kebijakan pokok
atau kebijakan pelaksanaan yang merupakan penjabaran dari peraturan
perundang-undangan, yaitu kebijakan dalam rangka ketatalaksanaan,
penyelenggaraan tugas umum dan pembangunan, misalnya : penetapan organisasi
dan tata kerja unit pelaksana teknis, penetapan ketatalaksanaan organisasi,
program kerja dan anggaran, pendelegasian kewenangan yang bersifat tetap.
2. Manual Mutu
4
3. Pedoman/Panduan
Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah bagaimana sesuatu
harus dilakukan, dengan demikian merupakan hal pokok yang menjadi dasar untuk
menentukan atau melaksanakan kegiatan. Sedangkan panduan hanya meliputi 1
(satu) kegiatan
5. Perjanjian
Surat perjanjian adalah naskah yang berisi kesepakatan bersama tentang suatu
objek yang mengikat antara kedua belah suatu tindakan atau perbuatan hukum
yang telah disepakati bersama.
6. Surat Undangan
Internal memo atau Memorandum adalah bentuk naskah intern yang dibuat oleh
seorang pejabat/pegawai dalam melaksanakan tugas guna meyampaikan
pemberitahuan, pernyataan atau permintaan pejabat lain.
Memorandum memuat hal yang bersifat rutin, berupa catatan ringkas yang tidak
memerlukan penjelasan yang panjang dan dapat langsung dijawab dengan disposisi
oleh pejabat yang dituju.
8. Notulen
Notulen adalah Naskah Dinas yang memuat catatan jalannya kegiatan sidang, rapat,
mulai acara dan pembukaan, pembahasan masalah sampai dengan pengambilan
peraturan serta penutupan.
9. Daftar hadir adalah naskah dari petugas berwenang yang berisi keterangan atas
kehadiran seseorang.
5
BAB III
Seluruh isi dokumen ditulis menggunakan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia yang
digunakan dalam penulisan tata naskah harus Bahasa Indonesia baku (Sesuai Ejaan Yang
Disesuaikan/EYD) dengan menaati kaidah tata bahasa. Kalimat harus utuh dan lengkap.
Pergunakan tanda baca seperlunya dan secukupnya agar dapat dibedakan anak kalimat
dari kalimat induknya, kalimat keterangan dari kalimat yang diterangkan, dan sebagainya.
Penulisan istilah dalam bahasa asing ditulis dengan tulisan miring, pedoman
penulisan dapat menggunakan kamus-kamus bidang khusus yang lazim digunakan oleh
masing-masing bidang ilmu terkait.
3. Ukuran huruf :
Judul 14 pt (point)
Isi 12 pt (point)
5. Batas kertas:
3.2 Kebijakan
6
Penyusuan Peraturan/Keputusan tersebut harus didasarkan pada peraturan
perundangan, baik Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan
Daerah, Peraturan Kepala Daerah, Peraturan Menteri dan pedoman-pedoman teknis yang
berlaku seperti yang ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan, Kementrian Dalam Negeri,
Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatah Kabupaten/Kota.
Contoh : 01/SK/I/PH/I/2024
2. Konsideran, meliputi :
a. Menimbang :
2) Huruf awal kata “menimbang” ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri
dengan tanda baca titik dua ( : ), dan diletakkan dibagian kiri,
b. Mengingat :
7
4) Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai dengan
hirarki tata perundangan dengan tahun yang lebih awal disebut lebih
dulu, diawali dengan nomor 1, 2, dst dan diakhiri dengan tanda baca (;)
3. Diktum :
4. Batang Tubuh :
Kesatu :
Kedua :
Dst
5. Kaki :
6. Penandatanganan :
8
7. Lampiran Peraturan/ Surat Keputusan
1. Kebijakan yang telah ditetapkan oleh penanggung Jawab Klinik tetap berlaku
meskipun terjadi penggantian penanggung jawab klinik hingga adanya
kebutuhan revisi atau pembatalan.
2. Untu Kebijakan berupa peraturan, pada Batang Tubuh tidak ditulis sebagai
diktum tetapi dalam bentuk Bab-bab dan Pasal-pasal.
3.3 Pedoman/Panduan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen pedoman atau panduan
yaitu:
9
pemenuhan standar yang berlaku.
B. Manfaat SPO
1) Memenuhi persyaratan standar pelayanan Klinik.
2) Mendokumentasi langkah-langkah kegiatan.
3) Memastikan staf Klinik memahami bagaimana melaksanakan pekerjaannya.
Contoh : SPO Pemberian informasi, SPO pendaftaran pasien baru
a. Logo
Masing-masing kotak (Logo, judul SPO, nomor dokumen, nomor revisi, halaman,
SPO, tanggal terbit, nama jelas dan tandatangan Penanggung Jawab Klinik) diisi
sebagai berikut:
Kop/Heading
Dicetak pada setiap halaman. Untuk halaman pertama heading lengkap
dengan logo Klinik Permata Husada. Untuk halaman kedua dan seterusnya
heading tidak perlu diberi SPO, tanggal terbit dan tanda tangan Penanggung
Jawab Klinik.
Judul SPO
Diberi Judul/nama SPO sesuai proses kerjanya
No. Dokumen
Ditulis sesuai sistem penomoran di Klinik Permata Husada: Nomor
Dokumen/Jenis Dokumen/BAB dalam romawi/Identitas Klinik/Bulan dalam
romawi/Tahun
Contoh : 01/SPO/I/PH/I/2024
No. Revisi
Diisi dengan status revisi, diisi menggunakan angka, misalnya untuk
dokumen baru dapat diberi nomor 0, sedangkan dokumen revisi pertama
diberi nomor 1, revisi kedua diberi nomor 2, dan seterusnya
Tanggal terbit
Diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tanggal diberlakukannya SPO
tersebut
Halaman
Diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total halaman untuk SPO
tersebut.
10
2) Komponen SPO
a) Pengertian : Diisi definisi Judul SPO, dan berisi penjelasan dan atau definisi
tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah
pengertian/menimbulkan multi persepsi
b) Tujuan : Berisi tujuan pelaksanaan SPO secara spesifik. Kata kunci : “sebagai
acuan penerapan langkah-langkah untuk…….”
Adapun bagan alir secara garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu diagram
alir makro dan diagram alir mikro.
o Awal kegiatan :
o Akhir kegiatan :
11
o Simbol Keputusan :
o Penghubung :
o Dokumen :
o Arsip :
g) Unit Terkait : berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam
proses kerja tersebut.
3.5 Perjanjian
c) Tulisan “Tentang”;
b) Nama, pangkat, NIP (Bagi PNS), pekerjaan dan alamat pihak-pihak yang terlibat
dalam perjanjian;
d) Sanksi-sanksi hukum;
e) Penyelesaian-penyelesaian
12
3) Bagaian Akhir naskah perjanjian
d) Materai;
g) Stampel jabatan/Instansi;
h) Pada bagian Footnote dibuatkan kolom paraf kedua pihak disetiap halaman,
kecuali halaman yang telag ada tandatangan resmi kedua pihak.
1) Kepala
b) Nomor, lampiran, dan perihal ditulis disebelah kiri: penomoran naskah surat
dinas terdiri dari nomor surat/Nama Klinik/Jenis Surat/Bulan/Tahun
Contoh : 001/PH/SD/XII/2023
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh terdiri atas alinea pembuka, isi dan penutup
3) Kaki
a) Nama jabatan;
b) Tanda tangan;
c) Nama lengkap;
1. Kepala
13
a. Kop surat undangan terdiri atas gambar logo, Nama Klinik Permata Husada
2. Batang Tubuh
b. Isi undangan, terdiri atas hari / tanggal, pukul, tempat, dan acara, serta kalimat
penutup.
3. Kaki
a. Nama jabatan;
b. Tanda tangan;
c. Stempel jabatan/instansi, dan tembusan jika perlu dan diletakkan disebelah kiri
bawah
1) Kepala
a) Kop surat undangan terdiri atas gambar logo, Nama Klinik Permata Husada
b) Kata internal memo atau memorandum ditulis ditengah dengan huruf kapital;
2) Batang tubuh
Bagian batang tubuh terdiri atas alinea pembuka, isi dan penutup
3) Kaki
a) Nama jabatan;
b) Tanda tangan;
3.9 Notulen
1) Kepala
14
Bagian kepala terdiri dari Kop naskah, yang berisi lambang, Logo Klinik Permata
Husada dan identitas Klinik Permata Husada Bagian kepala notulen memuat juga
judul notulen ditulis dengan huruf kapital dan diletakkan secara simetris
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh notulen terdiri dari:
a. Pembahasan Materi notulen, yang terdiri dari kegiatan yang dilaksanakan,
hasil pelaksanaan kegiatan, hambatan yang dihadapi, dan hal lain yang perlu
dilaporkan;
b. Simpulan dan saran, sebagai bahan masukan dan pertimbangan
3) Kaki
Bagian kaki notulen terdiri dari:
a. Tempat dan tanggal pembuatan notulen;
b. Nama jabatan pejabat pembuat notulen, ditulis denganhuruf awal kapital;
c. Tanda tangan; dan
d. Nama lengkap, ditulis dengan huruf awal kapital.
3.10 Daftar Hadir
1) Pengertian
Daftar hadir adalah naskah dari petugas berwenang yang berisi keterangan atas
kehadiran seseorang.
2) Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Wewenang pembuatan daftar hadir dilakukan oleh staf yang diberi tugas. Daftar
hadir ditandatangani oleh petugas dan staf yang diserahi tugas.
3) Susunan
a. Kepala
Bagian kepala terdiri dari Kop naskah dinas, yang berisi lambang, Logo
Klinik Permata Husada dan identitas Klinik Permata Husada Bagian kepala
notulen memuat juga judul daftar hadir dan tanggal kegiatan ditulis dengan
huruf kapital dan diletakkan secara simetris
b. Batang Tubuh
Bagian batang tubuh daftar hadir terdiri dari No, Nama Peserta yang hadir
dan Tanda Tangan.
c. Kaki
Bagian kaki daftar hadir terdiri dari:
a) Tempat dan tanggal pembuatan daftar hadir;
b) Mengetahui Kepala Klinik Permata Husada
c) Tanda tangan Kepala Klinik Permata Husada
d) Nama lengkap, ditulis dengan huruf awal kapital.
15
3.11 Perubahan, Pencabutan, Pembatalan dan ralat
1. Pengertian
b. Yang dimaksud dengan pencabutan adalah suatu pernyataan tidak berlaku lagi
suatu naskah dinas terhitung mulai saat ditentukan dalam pencabutan tersebut
a. Naskah yang bersifat mengatur apabila diubah, dicabut atau dibatalkan harus
dengan naskah yang sama jenisnya. Misalnya peraturan harus dengan peraturan
c. Ralat yang bersifat kekeliuan kecil isalnya salah ketik dikeluarkan oleh pejabat
yang menandatangani naskah dinas atau dapat oleh pejabat setingkat lebih
rendah
16
BAB VI
PENUTUP
Pada prinsipnya dokumen adalah “TULIS YANG DIKERJAKAN DAN KERJAKAN YANG
DITULIS, BISA DIBUKTIKAN SERTA DAPAT DITELUSUR,
DENGAN BUKTINYA”. Namun pada penerapannya tidaklah semudah itu. Penyusunan
kebijakan, pedoman, standar operasional prosedur dan program selain diperlukan
komitmen pimpinan klinik, juga diperlukan staf yang mampu dan mau menyusun dokumen
tersebut.
Dengan tersusunnya Buku Pedoman Penyusunan Dokumen ini diharapkan dapat
membantu klinik dalam menyusun dokumen-dokumen yang bertujuan untuk
meningkatkan mutu pelayanan. Dokumen ini terbuka terhadap saran-saran untuk
perbaikan dan penyempurnaan. Akhirnya semoga buku pedoman ini bermanfaat secara
maksimal, dengan tidak mengurangi kesempatan untuk berkonsultasi.
Salam Sukses
KEPALA KLINIK PERMATA HUSADA
Wawan Mulyana, SE
17
LAMPIRAN
18
KEPUTUSAN
PENANGGUNG JAWAB KLINIK PERMATA HUSADA
NOMOR : ......./SK/....../PH/....../.........
TENTANG
........................................................................
KLINIK PERMATA HUSADA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PENANGGUNG JAWAB KLINIK PERMATA HUSADA
Menimbang : a. bahwa
b. bahwa
Mengingat : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu :
Kedua :
19
Ketiga :
Ditetapkan di : Cilegon
Pada tanggal : .............................................
PENANGGUNG JAWAB
KLINIK PERMATA HUSADA
20
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK PERMATA HUSADA
NOMOR : 01/SK/......./PH/...../..........
TENTANG : ................................................................
Ditetapkan di : Cilegon
Pada tanggal : .............................................
PENANGGUNG JAWAB
KLINIK PERMATA HUSADA
21
JUDUL SPO
Ditetapkan
Penanggung Jawab Klinik
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
.................... dr. Dian Arissanthy
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur
6. Diagram Alir
7. Unit Terkait
22