KLINIK
ARISHA
Nomor :
Revisi :
Berlaku Tgl :
SIMPANG EMPAT
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu unsur penting dan sangat vital yang menentukan
keberhasilan akreditasi Klinik Pratama Arisha adalah bagaimana
mengatur sistem pendokumentasian dokumen. Dengan adanya
sistem dokumentasi yang baik di Klinik Pratama Arisha diharapkan
fungsi-fungsi setiap personil maupun bagian-bagian dari organisasi
dapat berjalan sesuai dengan perencanaan bersama dalam upaya
mewujudkan kinerja yang optimal.
Dokumen yang dimaksud dalam Akreditasi Klinik Pratama
Arisha secara garis besar dibagi atas dua bagian yaitu dokumen
internal dan dokumen eksternal. Dokumen internal adalah dokumen
yang berasal/dibuat oleh pihak klinik sendiri, sedangkan dokumen
eksternal adalah dokumen yang berasal dari luar klinik seperti dari
Permenkes, Undang-undang, dll. Dokumen internal terbagi lagi
menjadi Dokumen Induk (dokumen asli, dipegang oleh Admin),
Dokumen Terkendali (dokumen induk yang diperbanyak untuk
kepentingan), Dokumen tidak terkendali dan Dokumen Expayerd.
Dokumen tersebut digunakan untuk membangun dan
membakukan sistem manajemen mutu dan system manajemen
pelayanan. Regulasi internal tersebut berupa Kebijakan, Pedoman,
Standar operasional prosedur (SOP) dan dokumen lain disusun
berdasarkan peraturan perundangan dan pedoman-pedoman
(regulasi) eksternal yang berlaku. Agar para pemangku kepentingan
Akreditasi Klinik Pratama Arisha memiliki acuan dan memudahkan
dalam melakukan dokumentasi perlu disusun Pedoman Penyusunan
Dokumen Klinik Pratama Arisha.
B. TUJUAN
Pedoman penyusunan dokumen bertujuan agar memiliki acuan
dalam melakukan standarisasi tata naskah seluruh dokumen terkait
akreditasi Klinik Pratama Arisha. Pedoman ini bertujuan untuk
acuan bagi Pimpinan Klinik, Kepala Tata Usaha, Penanggung Jawab,
dan Pelaksana Upaya Kesehatan tim Klinik Pratama Arisha dalam
menyusun dokumen-dokumen yang dipersyaratkan dalam akreditasi
klinik.
C. SASARAN
Sasaran Pedoman penyusunan dokumen ini adalah Pimpinan
Klinik, Kepala Tata Usaha, Penanggung Jawab, dan Pelaksana Upaya
Kesehatan di Klinik Pratama Arisha.
D. DASAR HUKUM
1. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2012
tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan, Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009
tetang Pelayanan Publik, Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 112;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun2009
tentang Tenaga Kesehatan;
5. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 09 tahun 2014 tentang
klinik;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 59 tahun 2015 tentang
Komisi Akreditasi FKTP;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 tahun 2015 Tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktek Mandiri
Dokter, dan Tempat Praktek Mandiri Dokter Gigi.
BAB II
DOKUMEN KLINIK
A. Kebijakan
Format Peraturan / Surat Keputusan disesuaikan dengan
Peraturan Daerah yang berlaku atau dapat disusun sebagai berikut :
1. Pembukaan ditulis dengan huruf kapital:
a. Kebijakan : Peraturan / Keputusan Pimpinan Klinik
Pratama Arisha
b. Nomor : Ditulis sesuai sistem penomoran di Klinik
Pratama Arisha
c. Judul : Ditulis judul Peraturan / Keputusan tentang
d. Penulisan menggunakan huruf Bookman Old Style dengan
ukuran huruf 12
e. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
f. Jabatan pembuat keputusan ditulis simetris, diletakkan di
tengah margin diakhiri dengan tanda koma (,)
2. Konsideran, meliputi :
a. Menimbang:
1) Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang
menjadi latar belakang dan alasan pembuatan keputusan,
2) Huruf awal kata “Menimbang” ditulis dengan huruf kapital
diakhiri dengan tanda baca titik dua ( : ), dan diletakkan
dibagian kiri,
3) Konsideran menimbang diawali dengan penomoran
menggunakan huruf kecil dan dimulai dengan kata “bahwa”
dengan “b” huruf kecil, dan diakhiri dengan tanda baca (;)
b. Mengingat:
1) Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan
yang memerintahkan pembuat Peraturan/ Surat Keputusan
tersebut,
2) Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum adalah
peraturan yang diangkatannya sederajat atau lebih Tinggi,
3) Kata “mengingat” diletakkan di bagian kiri sejajar kata
menimbang,
4) Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan
sesuai dengan hirarki tata perundangan dengan tahun yang
lebih awal disebut lebih dulu,diawali dengan nomor 1, 2,
dst, dan diakhiri dengan tanda baca (;).
c. Diktum:
a. Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah,
seluruhnya dengan huruf kapital;
b. Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata
memutuskan sejajar dengan kata menimbang dan
mengingat, huruf awal kata menetapkan ditulis dengan
huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua ( : );
c. Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala),
seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri
dengan tanda baca titik ( . ).
d. Batang Tubuh.
Batang tubuh memuat semua substansi Peraturan/Surat
Keputusan yang dirumuskan dalam diktum diktum, misalnya:
KESATU :
KEDUA :
dst
Dan dikahiri dengan tanda titik.
e. Kaki:
Kaki Peraturan / Surat Keputusan merupakan bagian akhir
substansi yang memuat penanda tangan penerapan Peraturan/
Surat Keputusan, pengundangan peraturan / keputusan yang
terdiri dari:
a. tempat dan tanggal penetapan,
b. nama jabatan diakhiri dengan tanda koma (,)
c. tanda tangan pejabat, dan
d. nama lengkap pejabat yang menanda tangani.
f. Penandatanganan:
Peraturan / Surat Keputusan Pimpinan Klinik Pratama Arisha
ditandatangani oleh Pimpinan Klinik Paratama Arisha,
dituliskan nama tanpa gelar.
g. Lampiran Peraturan / Surat Keputusan:
a) Halaman pertama harus dicantumkan nomor dan Judul
Peraturan / Surat Keputusan,
b) Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Pimpinan
Klinik Pratama Arisha.
Format :
I. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat
umum yang masih terkait dengan upaya/kegiatan.
II. Latar belakang
Latar belakang merupakan justifikasi atau alasan mengapa
program tersebut disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data-
data sehingga alasan diperlukan program tersebut dapat lebih
kuat.
III. Tujuan
Tujuan ini adalah merupakan tujuan Program/kegiatan, tujuan
terbagi menjadi dua jenis, yaitu :
A. Tujuan umum
Tujuan umum adalah tujuan secara garis besarnya.
B. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus adalah tujuan secara rinci.
VI. Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan
terukur untuk mencapai tujuan-tujuan upaya/kegiatan Sasaran
Program/kegiatan.
D. SOP
Format SOP sebagai berikut:
1. Kop/heading SOP
2. Pengertian
Yang paling awal diisi judul SOP adalah, dan berisi
penjelasan dan atau definisi tentang istilah yang mungkin
sulit dipahami atau menyebabkan salah pengertian /
menimbulkan banyak persepsi.
3. Tujuan
Berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci :
“Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk.”
4. Kebijakan
Berisi kebijakan kepada Klinik yang menjadi dasar dibuatnya
SOP tersebut. Dicantumkan kebijakan yang mendasari SOP
tersebut. Contoh untuk SOP imunisasi pada bayi, pada
kebijakan dituliskan : Keputusan Kepala Puskesmas Nomor
445/...../SK/Pusk/2018 tentang pelayanan imunisasi
5. Referensi
Berisikan dokumen external sebagai acuan khusus
penyusunan SOP bisa berbentuk buku, peraturan
perundang-undangan ataupun bentuk lain sebagai bahan
pustaka
6. Prosedur
Bagian ini terdiri dari alat dan bahan, petugas yang
melaksanakan serta langkah-langkah.
Langkah-langkah
Bagian ini merupakan bagian utama yang menguraikan
langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja
tertentu.
7. Hal – hal yang diperlukan ...............
8. Unit terkait
Berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam
proses kerja tersebut.
9. Dokumen Terkait ....
10. Rekaman historis perubahan .....
A. DOKUMEN
1. Identifikasi Penyusunan/Perubahan Dokumen
Identifikasi kebutuhan, dilakukan pada tahap self-assesment
dalam Pendampingan Akreditasi. Hasil self-assessment digunakan
sebagai acuan untuk mengidentifikasi dokumen sesuai Standar
Akreditasi yang sudah ada di Puskesmas. Bila dokumen sudah
ada, dapat Identifikasi dokumen tersebut masih efektif atau tidak.
Penyusunan Dokumen
Kepala Subag Tata Usaha Puskesmas, Penanggung jawab Admin
di Klinik Pratama dan Tempat Praktik Mandiri Dokter/Tempat
Praktik Mandiri Dokter Gigi, dan Penanggung jawab UKM dan
UKP bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Identifikasi /
perubahan serta penyusunan dokumen. Penyusunan dokumen
secara keseluruhan dikoordinir oleh tim mutu/tim akreditasi
Puskesmas dengan mekanisme sebagai berikut:
a) SOP yang telah disusun oleh pelaksana atau unit kerja
disampaikan ke tim mutu/tim akreditasi,
b) Fungsi tim mutu/tim akreditasi klinik di dalam penyusunan
dokumen adalah:
1) Memberikan tanggapan, mengkoreksi dan memperbaiki
dokumen yang telah disusun oleh pelaksana atau unit kerja
baik dari segi bahasa maupun penulisan,
2) Mengkoordinir proses pembuatan dokumen sehingga tidak
terjadi duplikasi/tumpang tindih,
3) Melakukan cek ulang terhadap dokumen yang akan
ditandatangani oleh Pimpinan Klinik Pratama Arisha.
3. Pengesahan Dokumen
Dokumen disahkan oleh Pimpinan Klinik dan harus melalui
pemeriksaan oleh Kepala Tata Usaha untuk menghindari
kesalahan dokumen.
Jika ada dokumen yang harus disahkan pada saat Pimpinan
Klinik tidak berada di tempat maka pengesahan dapat dilakukan
oleh Kepala Tata Usaha. Dan jika keduanya tidak ada di tempat
maka harus ada bukti pelimpahan tugas/wewenang.
4. Sosialisasi Dokumen
Agar dokumen dapat dikenali oleh seluruh pelaksana maka perlu
dilakukan sosialisasi dokumen tersebut, khusus bagi SOP, bila
rumit maka untuk melaksanakan SOP tersebut perlu dilakukan
pelatihan.
445/.........../TU/KP-A/2018
Keterangan :
445/.........../........../Pusk/2018
Keterangan :
3. Penomoran SK
445/.........../SK/KP-A/2018
Keterangan :
SK : Jenis dokmen
KP-A : Nama instansi yang mengeluarkan surat
445/.........../KA/KP-A/2018
Keterangan :
KA : Jenis dokmen
5. Penomoran SOP
445/.........../SOP/KP-A/2018
Keterangan :
6. Penomoran Panduan/Pedoman
445/.........../PD/KP-A/2018
Keterangan :
445/.........../DT/KP-A/2018
Keterangan :
DT : Jenis dokmen
445/.........../DE/KP-A/2018
Keterangan :
DE : Jenis dokmen
9. Pemusnahan Dokumen
Memusnahkan dokumen sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan yaitu dua tahun, pemusnahan dokumen harus
menggunakan berita acara pemusnahan.
BAB V
REKAM IMPLEMENTASI
B. REKAMAN
Rekam implementasi adalah: dokumen yang menjadi bukti
obyektif dari kegiatan yang dilakukan atau hasil yang dicapai di
dalam kegiatan Klinik dalam melaksanakan regulasi internal atau
kegiatan yang direncanakan.
Catatan/rekam implementasi sebagai bukti pelaksanaan
kegiatan juga harus dikendallikan. Organisasi harus menetapkan
SOP terdokumentasi untuk mendefinisikan pengendalian yang
diperlukan untuk identifikasi, penyimpanan, perlindungan,
pengambilan, lama simpan dan pemusnahan. Catatan/rekam
implementasi harus dapat terbaca, segera dapat teridentifikasi dan
dapat diakses kembali.
3. Pemusnahan
Penyimpanan rekaman adalah selama 2 tahun. Kemudian
dimusnahkan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dengan
disertai berita acara.
BAB VI
PENUTUP
KLINIK
KLINIK PRATAMA ARISHA
Jl. Prof Hamka Nomor 31
Simpang Empat Pasaman Barat
Hp. 081267976484 / 081276112436
ARISHA
Email : arishaklinik@yahoo.com
Menimbang : a. bahwa...........;
Dani Adrian
LAMPIRAN
TENTANG : ..................................
Dani Adrian
LAMPIRAN 2 : FORMAT SOP
JUDUL
KLINIK
Nomor : 445/ /SOP/KP-A/2018
Nomor Revisi :-
SOP
ARISHA
Tanggal Terbit :
Halaman :1/
KLINIK PRATAMA dr.Dani Adrian
RAWAT INAP
ARISHA
1. Pengertian
2. Tujuan
C. Langkah-langkah
1. .....
2. .....
6. Bagan Alir -
7. Hal-hal
yang perlu
diperhatikan
terkait
perubahan
LAMPIRAN 3 : CONTOH KERANGKA ACUAN
KERANGKA ACUAN
I. Pendahuluan
Dalam rangka untuk meningkatkan kapasitas kemampuan karyawan
baru, maka diperlukan suatu mekanisme untuk melakukan pembinaan
dan pembekalan kepada karyawan baru melalui program orientasi.
III. Tujuan
Sebagai pedoman pelaksanaan orientasi bagi karyawan baru guna
menjaga mengenal tata kerja dan lingkungan kerjanya
VI. Sasaran
Sasaran dari kegiatan orientasi adalah karyawan baru dan karyawan
pindahan dari tempat kerja yang lain yang ditetapkan melalui SK Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Pasaman Barat.
c. Pengenalan
kegiatanprogram,
c. 6 hari
melibatkan dalam
jadwal kegiatan
program
d. Menugaskan
d. 2 hari
Penanggung Jawab Baru
dan Pelaksana Baru
mempelajari tatacara
pelaporan program atau
membuat laporan
program
e. Menugaskan
penanggung jawab
orientasi membuat e. 1 hari
rencana kegiatan selama
orientasi, mencatat
kegiatan selama
orientasi, membuat
laporan,
Melakukan evaluasi
setelah 6 bulan