DOKUMEN AKREDITASI
KLINIK PENGOBATAN PENYAKIT PARU
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu unsur penting dan sangat vital yang menentukan
keberhasilan akreditasi UPTD Klinik Utama Pengobatan
Penyakit Paru Kebumen adalah bagaimana mengatur sistem
pendokumentasian dokumen. Pengaturan sistem dokumentasi
dalam satu dalam proses implementasi akreditasi Klinik Utama
Pengobatan Penyakit Paru Kebumen dianggap penting karena
dokumen merupakan acuan kerja, bukti pelaksanaan dan
penerapan kebijakan, program dan kegiatan, serta bagian dari
salah satu persyaratan Akreditasi UPTD Klinik Utama
Pengobatan Penyakit Paru Kebumen. Dengan adanya sistem
dokumentasi yang baik dalam suatu institusi/organisasi
diharapkan fungsi- fungsi setiap personil maupun bagian-
bagian dari organisasi dapat berjalan sesuai dengan
perencanaan bersama dalam upaya mewujudkan kinerja yang
optimal.
Dokumen yang dimaksud dalam Akreditasi UPTD Klinik
Utama Pengobatan Penyakit Paru Kebumen secara garis besar
dibagi atas dua bagian yaitu dokumen internal dan eksternal.
Dokumen tersebut digunakan untuk membangun dan
membakukan sistem manajemen mutu dan sistem manajemen
pelayanan. Regulasi internal tersebut berupa Kebijakan,
Pedoman, Standar Prosedur Operasional (SPO) dan dokumen
lain disusun berdasarkan peraturan perundangan dan
pedoman-pedoman (regulasi) eksternal yang berlaku. Agar
para pemangku kepentingan Akreditasi UPTD Klinik Utama
Pengobatan Penyakit Paru Kebumen memiliki acuan dan
memudahkan dalam melakukan dokumentasi perlu disusun
Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Klinik UPTD Utama
Pengobatan Penyakit Paru Kebumen.
2. Tujuan
a. Tersedianya pedoman bagi Kepala, penanggung jawab
dan pelaksana upaya kesehatan di UPTD Klinik Utama
Pengobatan Penyakit Paru Kebumen dalam menyusun
dokumen-dokumen yang dipersyaratkan dalam standar
akreditasi.
C. Sasaran
1. Pelatih akreditasi
2. Pendamping dan surveior akreditasi UPTD Klinik Utama Pengobatan
Penyakit Paru Kebumen
3. Kepala UPTD Klinik Pengobatan Penyakit Paru Kebumen,
penanggungjawab, pelaksana danTim Mutu/Akreditasi UPTD
Klinik Utama Pengobatan Penyakit Paru Kebumen
4. Pemerhati akreditasi UPTD Klinik Utama Pengobatan Penyakit Paru
Kebumen.
D Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2004 tentang Praktik Kedokteran, Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan, Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2009 tetang Pelayanan Publik, Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 112;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2014 tentang Tenaga Kesehatan;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2014tentang Pemerintahan Daerah;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun
2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional;
7. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012
tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional
Prosedur Administrasi Pemerintahan;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun 2013
tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan
Nasional;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 tahun 2014 tentang Klinik;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2021 Tentang Standar Kegiatan Usaha Dan Produk
Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
Sektor Kesehatan;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 tahun 2022
Tentang Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat , Klinik ,
Laboratorium Kesehatan, Unit Tranfusi Darah, Praktek
Mandiri Dokter Dan Tempat Praktek Mandri Dokter Gigi;
E. Sasaran
1.TKK
2.PMKP
3.PKP
BAB II
DOKUMEN AKREDITASI Klinik Utama Pengobatan Penyakit Paru
KEBUMEN
A. Kebijakan
Kebijakan adalah Peraturan/Surat Keputusan yang ditetapkan oleh
Kepala UPTD Klinik Utama Pengobatan Penyakit Paru Kebumen
yang merupakan garis besar yang bersifat mengikat dan wajib
dilaksanakan oleh penanggung jawab maupun pelaksana.
Berdasarkan kebijakan tersebut, disusun pedoman/panduan dan
standar prosedur operasional (SPO) yang memberikan kejelasan
langkah-langkah dalam pelaksanaan kegiatan di UPTD Klinik Utama
Pengobatan Penyakit Paru Kebumen.
Penyusunan Peraturan/Surat Keputusan tersebut harus
didasarkan pada peraturan perundangan, baik Undang-undang,
Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Daerah,
Peraturan Kepala Daerah, Peraturan Menteri dan pedoman- pedoman
teknis yang berlaku seperti yang ditetapkan oleh Kementerian
Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Dinas Kesehatan Provinsi,
dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Peraturan/Surat Keputusan Kepala UPTD Klinik Utama
Pengobatan Penyakit Paru Kebumen dapat dituangkan dalam pasal-
pasal dalam keputusan tersebut, atau merupakan lampiran dari
peraturan/keputusan. Penulisan dengan huruf tebal (Bold). Format
Peraturan/Surat Keputusan yang berlaku atau dapat disusun sebagai
berikut:
1. Pembukaan ditulis dengan huruf capital dan tebal :
a. Kebijakan : Peraturan/Keputusan Kepala UPTD Klinik Utama
Pengobatan Penyakit Paru
b. Nomor : Ditulis sesuai sistem penomoran di Klinik,
c. Judul : ditulis judul Peraturan/Keputusan tentang
d. Jabatan pembuat keputusan ditulis simetris, diletakkan di
tengah margin diakhiri dengan tanda koma (,)
2. Konsideran, meliputi:
a. Menimbang:
1) Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang
menjadi latar belakang dan alasan pembuatan keputusan,
2) Penulisan kata “ Menimbang” ditulis dengan font tebal (Bold)
3) Huruf awal kata “menimbang” ditulis dengan diakhiri
dengan tanda baca titik dua ( : ), dan diletakkan di bagian
kiri,
4) Konsideran menimbang diawali dengan penomoran
menggunakan huruf kecil dan dimulai dengan kata “bahwa”
dengan “b” huruf kecil, dan diakhiri dengan tanda baca (;).
b. Mengingat:
1) Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan
yang memerintahkan pembuat Peraturan/Surat Keputusan
tersebut,
2) Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum adalah
peraturan yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi,
3) Kata “mengingat” diletakkan di bagian kiri sejajar kata
menimbang dengan huruf tebal,
4) Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan
sesuai dengan hirarki tata perundangan dengan tahun yang
lebih awal disebut lebih dulu, diawali dengan nomor 1, 2,
dst, dan diakhiri dengan tanda baca (;).
3. Diktum:
a. Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah,
seluruhnya dengan huruf capital dan tebal ;
b. Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata
memutuskan sejajar dengan kata menimbang dan
mengingat, huruf awal kata menetapkan ditulis dengan
huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua (:);
c. Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan
(Kepala), huruf awal kata menetapkan ditulis dengan
huruf kapital diakhiri tanda baca titik (.).
4. Batang Tubuh.
Batang tubuh memuat semua substansi
Peraturan/Surat Keputusan yang dirumuskan dalam
diktum-diktum, misalnya:
Kesatu :
Kedua :
dst
a. Dicantumkan saat berlakunya Peraturan/Surat
Keputusan, perubahan, pembatalan, pencabutan
ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
b. Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran
Peraturan/Surat Keputusan, dan pada halaman terakhir
ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan
Peraturan/Surat Keputusan.
5. Kaki:
Kaki Peraturan/Surat Keputusan merupakan bagian akhir
substansi yang memuat penanda tangan penerapan
Peraturan/Surat Keputusan, pengundangan peraturan/
keputusan yang terdiri dari:
a. tempat dan tanggal penetapan,
b. nama jabatan diakhiri dengan tanda koma (,),
c. tanda tangan pejabat, dan
d. nama lengkap pejabat yang menanda tangani.
6. Penandatanganan:
Peraturan/Surat Keputusan Kepala UPTD Klinik Utama
Pengobatan Penyakit Paru Kebumen ditandatangani oleh
Kepala Klinik Utama Pengobatan Penyakit Paru Kebumen,
dituliskan nama dengan gelar.
7. Lampiran Peraturan/Surat Keputusan:
a. Halaman pertama harus dicantumkan nomor dan
Judul Peraturan/Surat Keputusan,
b. Halaman terakhir harus ditanda tangani oleh Kepala Klinik
c. Penulisan Lampiran di sisi kanan dengan rata pasak
kiri, dengan menggunakan huruf capital.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen Peraturan
/ Surat Keputusan yaitu:
1. Kebijakan yang telah ditetapkan Kepala Klinik tetap
berlaku meskipun terjadi penggantian Kepala Klinik
hingga adanya kebutuhan revisi atau pembatalan.
2. Untuk Kebijakan berupa Peraturan, pada Batang Tubuh
tidak ditulis sebagai diktum tetapi dalam bentuk Bab-bab
9
dan Pasal-pasal.
3. Untuk Ukuran kertas Menggunakan Ukuran : A4.
4. Batas Kertas yang digunakan adalah kiri cm, kanan 2cm,
atas 1,5 cm, bawah cm.
5. Huruf yang digunakan adalah Arial ukuran 12.
6. Spasi untuk Surat Keputusan dan Kebijakan : 1 , Selain
Surat Keputusan dan Kebijakan spasi 1,15 , dan untuk judul
menggunakan spasi 1.
D. Rencana Tahunan
Perencanaan adalah: suatu proses kegiatan secara urut
yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam
rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan
memanfaatkan sumberdaya yang tersedia secara berhasil
guna dan berdaya guna.
Perencanaan Klinik diartikan sebagai proses penyusunan
rencana kegiatan Klinik pada tahun yang akan datang,
dilakukan secara sistematis untuk memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat.
Perencanaan Klinik mencakup semua kegiatan upaya
Klinik yang dilakukan di Klinik dalam menjalankan fungsi
penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Perorangan (PKP)
tingkat pertama, sebagai rencana Tahunan Klinik yang dibiayai
oleh klinik serta sumber dana lain. Sistematika Rencana
Tahunan :
1. Kata Pengantar
2. Daftar Isi
3. Bab I Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Tujuan
4. Bab II Analisis Situasi
a. Peta Kabupaten Kebumen
b. Keadaan Geografis
c. Keadaan Demografi Kabupaten Kebumen
d. Sumber Daya Manusia
e. Sarana dan Prasarana
f. Data 10 Besar Penyakit
g. Keadaan Obat Klinik
h. Keadaan Alat Kesehatan
5. Bab III Identifikasi Masalah
6. Bab IV Urutan Prioritas Masalah
7. Bab V Analisa Penyebab Masalah
8. Bab VI Alternatif Pemecahan Masalah
9. Bab VII Rencana Kegiatan Tahunan
E. Pedoman/ Panduan
Pedoman/ panduan adalah: kumpulan ketentuan dasar
yang memberi arah langkah-langkah yang harus dilakukan.
Pedoman merupakan dasar untuk menentukan dan
11
melaksanakan kegiatan. Panduan adalah petunjuk dalam
melakukan kegiatan, sehingga dapat diartikan pedoman
mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya mengatur
1 (satu) kegiatan. Pedoman/ panduan dapat diterapkan
dengan baik dan benar melalui penerapan SPO. Mengingat
sangat bervariasinya bentuk dan isi pedoman/panduan maka
Klinik menyusun/membuat sistematika buku pedoman/
panduan sesuai kebutuhan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen
pedoman atau panduan yaitu :
KERANGKA ACUAN
…………………………………..
I. Pendahuluan
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………..
VI. Sasaran
1. ……………………………
2. ……………………………
3. ……………………………
D. Isi SPO
Isi dari SPO setidaknya adalah sebagai berikut:
1. Pengertian : diisi definisi judul SPO, dan berisi penjelasan dan atau
definisi tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau menyebabkan
salah pengertian/menimbulkan multi persepsi.
2. Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan SPO secara spesifik. Kata kunci : “
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk ……”
3. Kebijakan : berisi kebijakan Kepala Klinik Utama Pengobatan Penyakit
Paru Kebumen yang menjadi dasar dibuatnya SPO tersebut, misalnya
untuk SPO Pemeriksaan Radiologi Thorax , pada kebijakan dituliskan :
Keputusan Kepala Klinik No.001/005/2024 tentang Pelayanan
Radiologi Thaorax .
4. Referensi : berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan
SPO, bisa berbentuk buku, peraturan perundang-undangan, ataupun
bentuk lain sebagai bahan pustaka.
5. Alat dan bahan : berisi alat dan bahan yang digunakan untuk
mempermudah pekerjaan.
6. Langkah-langkah prosedur : bagian ini merupakan bagian utama yang
menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses
kerja tertentu.
7. Hal-hal yang perlu diperhatikan : berisi segala sesuatu yang harus
diperhatikan yang mungkin terjadi yang dapat mengganggu atau
memperlancar kegiatan.
8. Unit terkait : berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait
dalam proses kerja tersebut.
9. Dokumen terkait : berisi tulisan yang berisi informasi tentang hal-hal
yang terkait dengan SPO tersebut.
10. Rekaman historis : berisi tentang catatan bagianbagian SPO yang
mengalami perubahan.
Isi SPO ditulis dengan huruf Arial ukuran 10 pt dan dari kesepuluh isi
SPO sebagaimana diuraikan di atas, dapat ditambahkan antara lain :
bagan alir.
Diagram Alir/ bagan alir
Didalam penyusunan prosedur maupun instruksi kerja dalam
langkah-langkah kegiatan dapat ditambah dilengkapi dengan diagram
alir/bagan alir untuk dalam pemahaman langkah-langkahnya. Adapun
bagan alir secara garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu diagram
alir makro dan diagram alir mikro.
o Awal kegiatan:
o Akhir kegiatan:
o Simbol Keputusan:
Ya
?
Tidak
o Penghubung :
o Dokumen
:
o Arsip :
F. Evaluasi SPO
Evaluasi SPO dilakukan terhadap isi maupun penerapan SPO.
a) Evaluasi penerapan/kepatuhan terhadap SPO dapat
dilakukan dengan menilai tingkat kepatuhan
terhadap langkah-langkah dalam SPO. Untuk
evaluasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan
daftar tilik/check list:
(1) Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions)
yang dikerjakan secara konsisten, diikuti dalam
pelaksanaan suatu rangkaian kegiatan, untuk
diingat, dikerjakan, dan diberi tanda (check-
mark).
(2) Daftar tilik merupakan bagian dari sistem
manajemen mutu untuk mendukung
standarisasi suatu proses pelayanan.
(3) Daftar tilik digunakan untuk mendukung,
mempermudah pelaksanaan dan memonitor
SPO, bukan untuk menggantikan SPO itu
sendiri.
b) Evaluasi isi SPO.
1) Evaluasi SPO dilaksanakan sesuai kebutuhan
dan minimal dua tahun sekali yang dilakukan
oleh masing-masing unit kerja.
A. Pengertian
B. Tujuan
C. Kebijakan
D. Referensi
E. Alat dan Bahan
F. Prosedur
G. Bagan Alir
H. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
I. Unit terkait
J. Dokumen terkait
K. Rekaman historis
L. Penyusunan Dokumen
21
Kepala, Ketua Pokja TKK , PKP, PMKP bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan identifikasi/perubahan serta
penyusunan dokumen. Penyusunan dokumen secara
keseluruhan dikoordinir oleh tim akreditasi K l i n i k U t a m a
P e n g o b a t a n P e n y a k i t P a r u Kebumen dengan
mekanisme sebagai berikut :
1. SPO yang telah disusun oleh pelaksana atau unit kerja
disampaikan tim akreditasi.
2. Fungsi tim akreditasi Klinik didalam penyusunan dokumen adalah :
a. Memberikan tanggapan, mengkoreksi dan memperbaiki
dokumen yang telah disusun oleh pelaksana atau unit
kerja baik dari segi bahasa maupun penulisan,
b. Mengkoordinir proses pembuatan dokumen sehingga tidak terjadi
duplikasi
/tumpang tindih dokumen antar unit,
c. Melakukan cek ulang terhadap dokumen yang akan
ditandatangani oleh Kepala Klinik.
M. Pengesahan Dokumen
Dokumen disahkan oleh Kepala Klinik .
N. Sosialisasi Dokumen
Agar dokumen dapat dikenali oleh seluruh pelaksana maka
perlu dilakukan sosialisasi dokumen tersebut, khusus bagi
SPO, bila rumit maka untuk melaksanakan SPO tersebut perlu
dilakukan pelatihan.
Keterangan :
001 : kode surat keputusan / SK
berdasarkan
Pedoman pola klasifikasi
No urut kendali : No urut sesuai dengan kendali Surat
Keputusan
KEP : Sesuai dengan SK mengenai
Keputusan Kepala Klinik
Tahun : Tahun penyusunan dokumen
Contoh : 001 / 005/KEP/2024
Pedoman / Panduan
23
g. Pencatatan dalam Daftar Dokumen Eksternal atau Internal
h. Menyerahkan dokumen kepada pengusul untuk
menggandakan dokumen oleh petugas pengendali
dokumen.
i. Mendistribusikan dokumen yang sudah diberi
stempel terkendali Tata Cara Pendistribusian
dokumen
1) Distribusi adalah kegiatan atau usaha menyampaikan
dokumen kepada unit upaya atau pelaksana yang
memerlukan dokumen tersebut agar dapat digunakan
sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatannya.
Kegiatan ini dilakukan oleh tim mutu atau bagian Tata
Usaha Klinik sesuai pedoman tata naskah.
2) Distribusi harus memakai ekspedisi dan atau formulir tanda terima.
3) Distribusi dokumen bisa hanya untuk unit kerja tertentu
tetapi bisa juga untuk seluruh unit kerja lainnya.
j. Menarik dokumen lama apabila dokumen ini adalah
dokumen pengganti serta mengisi format usulan
penambahan/penarikan dokumen
k. Mengarsipkan dokumen induk yang sudah tidak berlaku
dengan membubuhkan stempel “Kedaluwarsa” dan
kemudian menyimpan dokumen tersebut selama 2 tahun
l. Memusnahkan dokumen sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
2. Tata Cara Penyimpanan dokumen
a. Dokumen asli (master dokumen yang sudah dinomori
dan sudah ditandatangani) agar disimpan di sekretariat
Tim Akreditasi Klinik, sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di Klinik tentang tata cara pengarsipan dokumen
yang diatur dalam pedoman/tata naskah. Penyimpanan
dokumen yang asli harus rapi, sesuai metode
pengarsipan sehingga mudah dicari kembali bila
diperlukan.
b. Dokumen fotocopy disimpan di masing-masing UPTD
Klinik Utama Pengobatan Penyakit Paru Kebumen,
dimana dokumen tersebut dipergunakan. Bila tidak
berlaku lagi atau tidak dipergunakan maka unit kerja
wajib mengembalikan dokumen yang sudah tidak berlaku
tersebut ke sekretariat Tim mutu , sehingga di unit kerja
hanya ada dokumen yang masih berlaku saja. Sekretariat
Tim Mutu dapat memusnahkan fotocopy dokumen yang
tidak berlaku tersebut, namun untuk dokumen yang asli
agar tetap disimpan, dengan lama penyimpanan sesuai
ketentuan dalam ketentuan retensi dokumen yang
berlaku di Klinik2.
c. Dokumen di UPTD Klinik Utama Pengobatan Penyakit
Paru Kebumen harus diletakkan di tempat yang mudah
dilihat, mudah diambil, dan mudah dibaca oleh
pelaksana.
d. Dokumen dalam bentuk softfile disimpan oleh petugas yang telah
ditunjuk.s
3. Penataan Dokumen.
24
Untuk memudahkan didalam pencarian dokumen akreditasi
UPTD Klinik Utama Pengobatan Penyakit Paru Kebumen
dikelompokan masing-masing bab/kelompok pelayanan
dengan diurutkan setiap urutan kriteria dan elemen
penilaian, dan diberikan daftar secara berurutan.
4. Revisi atau perubahan dokumen
a) Dilakukan setelah proses pengkajian serta mendapat
pengesahan sesuai pejabat yang berwenang.
b) Setiap kali revisi seluruh halaman akan mengalami perubahan
c) Isi revisi atau perubahan harus tercatat pada Riwayat Perubahan
Dokumen
d) Tanggal terbit pada sudut kanan atas cover
merupakan tanggal terbit dokumen terkini (untuk
dokumen selain kebijakan danSPO).
5. Rekam implementasi.
a. Definisi
Rekam implementasi adalah : dokumen yang menjadi
bukti obyektif dari kegiatan yang dilakukan atau hasil
yang dicapai didalam kegiatan UPTD Klinik Utama
Pengobatan Penyakit Paru Kebumen dalam
melaksanakan regulasi internal atau kegiatan yang
direncanakan. Catatan/rekam implementasi sebagai bukti
pelaksanaan kegiatan juga harus dikendallikan.
Organisasi harus menetapkan SPO terdokumentasi untuk
mendefinikan pengendalian yang diperlukan untuk
identifikasi, penyimpanan, perlindungan, pengambilan,
lama simpan dan permusnahan. Catatan/rekam
implementasi harus dapat terbaca, segera dapat
teridentifikasi dan dapat diakses kembali.
b. Jenis Rekaman
1) TKK (Tata Kelola Klinik)
(a) Laporan pertemuan manajemen (kerangka acuan,
undangan, notulen/ hasil pertemuan, daftar hadir,
kwitansi dan nota bila ada, berita acara bila ada,
bukti dokumentasi)
(b) Laporan kegiatan terkait manajemen sumber daya,
keuangan, kepegawaian, dll.
(c) Penilaian kinerja pegawai
(d) Pembinaan pegawai
(e) Rencana kegiatan
(f) Pelaksanaan orientasi pegawai/ pelaksanaan program baru
(g) Monitoring dan evaluasi kegiatan
Dasar :
MEMERINTAHKAN
Kepada : 1. Nama :
Pangk :
at NIP :
Jabatan :
2. Nama :
Pangk :
26
at NIP :
Jabatan :
Untuk : 1. …………………………………………………………………….
2. …………………………………………………………………….
3. …………………………………………………………………….
Ditetapkan di : Kebumen
Pada Tanggal :
Kepala
Klinik Utama Pengobatan Penyakit
Paru
27
I SPPD NO :
Berangkat dari :
(Kedudukan
asal)
Pada tanggal :
Ke :
II Tiba di : Berangkat dari :
Pada tanggal : ke :
Kepala Pada tanggal :
Kepala
(............................................) (............................................)
III Tiba di : Berangkat dari :
Pada tanggal : ke :
Kepala Pada tanggal :
Kepala
(............................................) (............................................)
IV Tiba di : Berangkat dari :
Pada tanggal : ke :
Kepala Pada tanggal :
Kepala
(............................................) (............................................)
V Tiba kembali di …………………
Pada tanggal ……………………
Telah diperiksa denganketerangan
bahwa perjalanan tersebut benar
dilakukan atas perintahnya dan
semata mata untuk kepentingan
jabatan dalam waktu yang
sesingkat singkatnya
3) Undangan
Nomor
Sifat
Lampiran
Perihal Undangan
..........................................
Yth. .........................................
................................................
di............................................
...................................................................................................
....................................................................................................................
....
Hari :
Tanggal :
Pukul :
Tempat :
Acara :
Demikian..................................................................................
....................................................................................................................
....
MENGETAHUI ,
KEPALA
KLINIK PENGOBATAN PENYAKIT PARU
Tembusan
1. ........................................................
29
2. ........................................................
4) Daftar Hadir
DAFTAR HADIR
PERTEMUAN Hari :
.............................................
........
Tanggal : .....................................................
Waktu : .....................................................
Tempat : .....................................................
Acara : .....................................................
TANDA
NO NAMA JABATAN/PANGKAT KET
TANGAN
1 1........
2 2........
3 3........
4 4.......
5 5........
Kepala
Klinik P3 Kebumen
30
5) Notulen / Hasil Pertemuan
NOTULEN
Nama Pertemuan :
Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Susunan Acara : 1. Pembukaan
2. Pembahsan
3. Penutup
Hasil Pertemuan :
1. Pembukaan
…………………………………………………………………………………..
2. Pembahasan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………..
3. Penutup
KEPALA
KLINIK PENGOBATAN PENYAKIT PARU
31
6) Hasil Kegiatan
1. Tanggal Kegiatan :
2. Tujuan Kegiatan :
3. Nama Petugas :
4. Maksud Kegiatan :
HASIL
4. Proses Pelaksanaan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………….
5. Permasalahan yang Dihadapi
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
………………………………………………………………..
6. Rencana Tindak Lanjut
……………………………………………………………………………
……………………………………….......................................................
....
.................................................................................................
1. Nama (…………ttd…..........)
2. Nama (…………ttd…..........)
32
7) Bukti Dokumentasi
JUDUL KEGIATAN
Lokasi/Tempat, Tanggal Kegiatan
FOTO FOTO
FOTO FOTO
8) Laporan Kinerja
Laporan kinerja sesuai dengan format dari
Dinas Kesehatan untuk masing – masing program.
9) Rencana Kegiatan Bulanan/ Tahunan Pegawai
10) Kwitansi
Kwitansi sesuai dengan ketentuan yang berlaku
33
14) Lembar Disposisi
LEMBAR DISPOSISI
Nomor Surat : Tanggal Surat :
Asal Surat : Tanggal Masuk :
Perihal Surat :
Disposisi Direktur
Yth.1.............................
2............................
3............................
SURAT
EDARAN
NOMOR : ......./ ./ 20...
TENTANG
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
35
Ditetapkan di :………………………..
Pada tanggal :…………………………
Kepala
Klinik P3 Kebumen
Kepada :
a. Nama : ………………………………
b. Pangkat : ………………………………
c. Jabatan : ………………………………
Untuk :
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
mestinya.
36
Kebumen, …………………………….
Yang memberi wewenang
(…………………………………..) (……………………………….)
Mengetahui,
Kepala
Klinik P3 Kebumen
BAB IV PENUTUP
37
38