Menetapka :
n Ditetapkan di : Depok
ii
LAMPIRAN KEPUTUSAN PJ
NOMOR : no urut/kode klinik/bulan/tahun
TANGGAL : 1 Juli 2023
BAB I
1
iii. Konsideran menimbang diawali dengan penomoran
menggunakan huruf kecil dan dimulai dengan kata
“bahwa” dengan “b” huruf kecil.
2) Mengingat
i. Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan
yang memerintahkan pembuat peraturan/surat
keputusan tersebut
ii. Kata “Mengingat” ditulis sejajar dengan kata
“Menimbang”
iii. Perundangan ditulis tanpa menggunakan garis miring (/)
iv. Perundangan di urutkan sesuai hirarki tata perundangan
dengan tahun awal disebut lebih dahulu.
3) Hirarki perundangan
i. Undang-Undang;
ii. Peraturan Pengganti Undang-Undang;
iii. Peraturan Pemerintah;
iv. Peraturan Presiden;
v. Keputusan Presiden;
vi. Peraturan Menteri Kesehatan;
vii. Keputusan Menteri kesehatan;
viii. Peraturan Daerah;
ix. Peraturan Gubernur;
x. Peraturan Walikota;
xi. Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok.
4) Diktum
i. Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah
seluruhnya dengan huruf kapital;
ii. Diktum “Menetapkan” huruf awal ditulis dengan huruf
kapital, ditulis sejajar dengan kata “Menimbang” dan
“Mengingat”
iii. Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan, ditulis
seluruhnya dengan huruf kapital dan diakhiri tanda
baca titik ( . ).
5) Batang Tubuh
a) Batang tubuh memuat semua substansi peraturan/surat
keputusan yang dirumuskan dalam diktum-diktum
misalnya :
KESATU :
2
KEDUA :
KETIGA :
b) Dicantumkan saat berlakunya surat keputusan,
perubahan, pembatalan, pencabutan ketentuan, dan
peraturan lainya.
c) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran surat
keputusan dan pada halaman terakhir ditandatangani
oleh pejabat yang menetapkan surat keputusan.
6) Kaki
Kaki peraturan/surat keputusan merupakan bagian
akhir substansi yang memuat penanda tangan
penerapan peraturan/surat keputusan, pengundangan
peraturan/keputusan yang terdiri dari :
a) Tempat dan tanggal penetapan,
b) Nama jabatan diakhiri dengan tanda koma,
c) Tanda tangan pejabat,
d) Nama lengkap pejabat yang menandatangani ,
e) Ditandatangani oleh pejabat yang menandatangani
dengan gelar,
f) Jika surat keputusan lebih dari satu halaman,
halaman kedua, ketiga dan seterusnya ditulis tanpa
menggunakan kop surat, dan penandatanganan
Penanggung Jawab Klinik diletakkan di halaman
terakhir,
g) Lampiran Peraturan/Surat Keputusan,
h) Bentuk dan format penulisan Surat Keputusan
Klinik adalah sebagai berikut :
3
Format Surat Keputusan Klinik
Kop surat
KEPUTUSAN
PJ KLINIK
NOMOR :(no.urut SK)/KLINIK/bl/tahun
Kepala
TENTANG
...................................................................
PJ KLINIK,
MEMUTUSKAN : Diktum
Menetapkan :
KESATU : ……………………………………………………………….
Ditetapkan di Depok
Pada tanggal …………………
PJ KLINIK,
Kaki
NAMA LENGKAP
4
Format lampiran Surat Keputusan klinik sebagai berikut:
1) Lampiran hanya ada satu tidak perlu penyebutan angka romawi, bila lampiran
lebih dari 1 (satu), penulisan LAMPIRAN diikuti angka romawi I, II, III dan
seterusnya.
2) Penulisan LAMPIRAN tanpa kop surat bagian di atas terdiri dari;
a) LAMPIRAN
b) NOMOR
c) TANGGAL
3) Penulisan bagian atas berada di sebelah kiri surat keputusan.
4) Judul keputusan, ditulis dengan huruf kapital secara simetris dan ditebalkan
setelah penulisan “TANGGAL” pada bagian di atas dokumen keputusan.
5) Contoh format lampiran sebagai berikut :
JUDUL KEPUTUSAN
…………………………….
…………………………………………………………………..
…………………………………………………………………...
…………………………………………………………………… Judul dan
…………………………………………………………………… isi lampiran
…. ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
NAMA LENGKAP
5
2. Pedoman dan/ atau Panduan Klinik
a. Pedoman pelayanan klinik adalah kumpulan ketentuan dasar yang
memberi arah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pelayanan
klinik sesuai dengan bentuk klinik dan jenis layanannya.
b. Panduan pelayanan klinik adalah ketentuan dasar yang memberikan
arah langkah-langkah yang harus dilakukan pada satu unit pelayanan
Klinik.
c. Pedoman dan/ atau panduan pelayanan klinik harus memiliki ketetapan
dalam bentuk keputusan Penanggung Jawab Kinik untuk
pemberlakuannya, isi pedoman sebagai lampiran penetapan surat
keputusan.
e. Sistematika pedoman dan/ atau panduan pelayanan Klinik dapat
dibuat sesuai dengan materi/isi pedoman/panduan sesuai perundang-
undangan yang berlaku.
f. Format Pedoman dan Panduan terlampir.
6
2) Berisi langkah rinci atau cara melakukan pekerjaan atau langkah
detail pelaksanaan kegiatan.
d. Dasar penentuan format penyusunan SOP yang akan dipakai oleh
suatu organisasi adalah :
1) Berapa banyak keputusan yang akan dibuat dalam suatu prosedur.
2) berapa banyak langkah dan sub langkah yang diperlukan dalam
suatu prosedur.
3) Siapa yang dijadikan target sebagai pelaksana SOP.
4) Apa tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan SOP ini.
e. Format terbaik SOP adalah format yang sederhana dan dapat
menyampaikan informasi yang dibutuhkan secara tepat serta
memfasilitasi implementasi SOP secara konsisten sesuai dengan
tujuan penyusunan SOP.
f. Format SOP Teknis di Klinik disusun sebagai berikut :
1) Format penulisan kop heading.
Kop heading hanya untuk halaman pertama, untuk halaman
selanjutnya tanpa menggunakan kop heading. Kop heading
menggunakan logo perusahaan atau klinik.
2) Komponen SOP ;
a) Pengertian
Berisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan dan atau definisi
tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau menyebabkan
salah pengertian/menimbulkan multi persepsi.
b) Tujuan
Berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik, dengan diawali
dengan kalimat aktif dengan komposisi kalimat antara lain;
i. Menetapkan acuan/pedoman/langkah-langkah dan
seterusnya;
ii. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dan seterusnya.
c) Kebijakan
Berisi kebijakan (SK) Direktur Utama atau Penanggung jawab
klinik yang memuat dasar dibuatnya SOP tersebut.
d) Referensi
Berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan SOP, bisa
berbentuk buku, peraturan perundang-undangan, ataupun
bentuk lain sebagai bahan pustaka.
e) Prosedur/langkah-langkah
Merupakan bagian utama yang menguraikan langkah-langkah
kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja tertentu.
7
f) Diagram alir/bagan alir (Flow Chart) ;
i. Diagram alir/bagan alir digunakan untuk memudahkan dalam
pemahaman langkah-langkah dalam SOP;
ii. Diagram alir dalam SOP wajib digunakan untuk kegiatan
yang sudah dibakukan dalam pedoman antara lain
penyelenggaraan program dan penyelenggaraan
pelayanan/tindakan klinis. sedangkan untuk tindakan yang
berkaitan dengan fungsi manajemen tidak wajib dibuat;
iii. Diagram alir disusun dalam SOP berdasarkan urutan
langkah-langkah proses kegiatan dan tidak boleh diacak;
iv. Diagram alir mikro, menunjukkan rincian kegiatan-kegiatan
dari tiap tahapan diagram makro, bentuk simbol sebagai
berikut:
Awal Kegiatan
Akhir Kegiatan
Simbol Keputusan
Penghubung
Dokumen
Arsip
8
g) Unit terkait
h) Berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam
proses kerja tersebut.
i) Format SOP klinik terlampir.
5. Surat Tugas
Terlampir
6. Notulen
Terlampir
7. Daftar hadir
Terlampir
8. Surat Keterangan Sehat
Terlampir
9. Rekam medis dalam bentuk dokumen dan/ atau aplikasi
Terlampir
9
BAB II
PENGENDALIAN DOKUMEN KLINIK
A. Pengesahan
Pengesahan dokumen oleh PJ Klinik…………….
B. Penulisan nama
1. Penulisan nama PJ klinik…… sebagai pejabat yang mengesahkan
dokumen:
a. Gelar.
b. Nama lengkap
C. Penandatanganan
1. PJ menandatangani dokumen dalam bentuk surat, terdiri atas :
a. Surat Keputusan Klinik
b. MOU
c. SOP klinik
d. KAK klinik
e. Surat Tugas
D. Penggunaan tinta
1. Tinta yang digunakan untuk naskah dinas berwarna hitam.
2. Tinta yang digunakan untuk penandatanganan dokumen berwarna hitam.
E. Stempel
1. Stempel berbentuk lingkaran.
2. Stempel untuk dokumen menggunakan tinta warna biru dan dibubuhkan
pada bagian kiri tandatangan pejabat yang menandatangani dokumen.
3. Kewenangan pemegang dan penyimpan stempel klinik dilakukan oleh
bagian manajemen klinik.
F. Penyimpanan dokumen :
a. Dokumen Induk
a) Dokumen asli.
a) Telah disahkan oleh PJ Klinik….
b) Didokumentasikan oleh Pengendali Dokumen atau administrasi di
manajemen klinik .
c) Tidak memiliki cap “TERKENDALI” atau “TIDAK TERKENDALI” maupun
“KADALUARSA”.
b. Dokumen Terkendali
a) Dokumen yang didistribusikan kepada setiap unit kerja atau dokumen
klinik didistribusikan ke unit pelayanan maupun bagian dari manajemen.
b) Terdaftar dalam Daftar Distribusi Dokumen Klinik.
a) Menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan.
10
b) Ditarik bila ada perubahan (revisi).
c) Pada dokumen ini harus ada tanda/stempel “TERKENDALI” dengan
warna tinta biru.
c. Dokumen Tidak Terkendali
a) Didistribusikan untuk kebutuhan eksternal atau atas permintaan pihak di
luar organisasi klinik.
b) Digunakan untuk keperluan insidentil.
c) Tidak dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan pekerjaan.
d) Apabila didistribusikan harus memiliki tanda/stempel “TIDAK
TERKENDALI” dengan warna tinta biru.
d. Yang berhak mengeluarkan dokumen ini adalah penanggung jawab
sekretariat pengendalian dokumen dan tercatat pada Daftar Distribusi
Dokumen Tidak Terkendali.
e. Dokumen Kadaluarsa / tidak berlaku
a) Dokumen yang dinyatakan sudah tidak berlaku oleh karena telah
mengalami perubahan/revisi.
b) Tidak dapat lagi menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan.
c) Dokumen ini harus ditarik dari seluruh unit dan dicatat dalam Lembar
Distribusi/Penarikan Dokumen.
d) Dokumen induk diberi stempel “KADALUARSA” dengan tinta warna
merah dan dokumen tersebut dimusnahkan bila sudah dalam pengajuan
dokumen retensi.
G. Ketentuan Penomoran Dokumen adalah sebagai berikut:
a. Surat Keputusan/Kebijakan :
XXX/KLINIK/MM/YYYY
XXX : nomor urut dokumen
KLNK : klinik
MM : bulan terbit dokumen
YYYY : tahun terbit dokumen
b. Standar Operasional Prosedur:
XXX
XXX : nomor urut dokumen
c. Dokumen Eksternal, khusus buku-buku atau peraturan yang dijadikan
referensi untuk melaksanakan kegiatan :
a) Undang-Undang : UU-[XX]
b) Keputusan Menteri Kesehatan RI : KMK-[XX]
c) Peraturan Menteri Kesehatan RI : PMK-[XX]
d) Pedoman atau panduan : Ped-[XX]
e) Dokumen jenis lain : X-[XX]
11
XX : nomor urut dokumen
H. Revisi atau Perubahan Dokumen :
a. Dilakukan jika terdapat perubahan pada sebagian atau seluruh isi
dokumen.
b. Revisi atau perubahan dokumen harus sepengetahuan PJ klinik dan/atau
Wakil Manajemen Mutu.
c. Revisi atau perubahan dokumen merupakan upaya perbaikan
berkelanjutan.
d. Revisi atau perubahan dokumen yang telah disetujui diajukan ke
Pengendali Dokumen untuk pencatatan, penomoran, penggandaan dan
pendistribusian.
e. Dokumen yang dirubah/direvisi ditarik oleh Pengendali Dokumen.
I. Dokumen yang beredar :
a. Status terkendali.
b. Telah mendapat pengesahan.
J. Rekaman:
a. Dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau memberi bukti
pelaksanaan kegiatan.
b. Dapat dipakai untuk mendokumentasikan ketelusuran dan memberi bukti
verifikasi, tindakan pencegahan dan tindakan perbaikan.
c. Tidak perlu terkena pengendalian revisi.
d. Formulir yang diisi dan atau semua catatan yang merupakan bukti
melaksanakan pekerjaan menjadi rekaman.
e. Penyimpanan dan pemusnahan rekaman sesuai dengan masa retensi yang
telah ditetapkan memeriksa rekam yang telah habis masa simpan.
f. Masa retensi terdiri dari :
a) Rekam Medis selama 3 tahun.
b) Dokumen kadaluwarsa selama 5 tahun.
g. Membuat daftar rekam habis masa simpan.
h. Rekaman yang telah habis masa simpan dilaporkan ke atasan terkait untuk
dilakukan pemusnahan.
i. Data rekam yang akan dimusnahkan dicek dan direview kemudian disetujui
pemusnahan rekam sesuai dalam aturan yang berlaku.
j. Memerintahkan staf untuk melakukan pemusnahan.
k. Memisahkan rekam dan melakukan pemusnahan rekam dan membuat
berita acara pemusnahan rekam.
l. Pemusnahan rekaman diarsipkan dalam Berita Acara Pemusnahan
Rekaman.
12
BAB III
PENUTUP
PJ KLINIK.............,
Nama
13
LAMPIRAN TEMPLATE SOP
JUDUL SOP
No.
: SOP/ Nomor Urut
LOGO Dokumen
SOP No. Revisi : ..............................
Tgl. Terbit : .............................
HALAMAN : ..............................
Nama
Klinik Tanda tangan PJ Klinik
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/Langkah-langkah
6. Bagan Alir
7. Unit terkait
Lampiran Template Rekaman Historis Perubahan
Catatan :
Rekaman Historis Perubahan digunakan jika ada isi dari SOP yang
diubah,ditambahkan atau di perbarui, namun jika tidak mengalami perubahan atau
penambahan maka Rekaman Historis Perubahan tidak perlu digunakan.
Lampiran Template Daftar Tilik
1. Tanggal :
2. Nama Petugas yang diperiksa :
3. Unit yang diperiksa :
4. Nama Observer :
DAFTAR TILIK
NO
LANGKAH KEGIATAN YA TIDAK KET
5
LAMPIRAN TEMPLATE PANDUAN
PANDUAN…………………………………..
Sistematika
BAB I DEFINISI
BAB IV DOKUMENTASI
BAB I
DEFINISI
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………………........................................................................................................
PJ KLINIK
NAMA LENGKAP
LAMPIRAN TEMPLATE PEDOMAN
PEDOMAN…………………………………..
Sistematika
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Sasaran
D. Ruang Lingkup
E. Batsan Operasional
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
………………………………………………………………………………………………
............…………………………………………………………………………….............
...........................................................................................……........………….....…
PJ KLINIK
NAMA LENGKAP
LAMPIRAN TEMPLATE KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
a. Pendahuluan
b. Latar Belakang
c. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
d. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
e. Cara Melaksanakan Kegiatan
f. Sasaran
g. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
h. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Laporan
i. Pencatatan, Laporan dan Evaluasi Kegiatan
Mengetahui,
TTD TTD
KOP SURAT
NOTULEN RAPAT
……………………………………………………..
Mengetahui,
……………………… ……………………
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis (A)
Rencana (P)
Pemeriksaan Diagnostik
Terapi
Edukasi :
( ................................................ ) ( ................................................ )
Nama dan Tanda Tangan Nama dan Tanda Tangan
2. ASESMEN KEPERAWATAN
Keluhan Utama :
Riwayat Penyakit :
Nutrisi : BB : ........ kg, TB : ........ cm, IMT : ........ cm, Lingkar Kepada (Khusus Pediatric) : ........
cm
Aktifitas Latihan
Keterangan
Jenis Aktivitas Skor
Skor :
Mobilisasi
0 (mandiri)
Toileting
1 (dibantu sebagian)
Makan / Minum
2 (perlu bantuan orang lain)
Mandi
3 (perlu bantuan orang lain dan alat)
Sosial Ekonomi : Senang Tenang Sedih Tegang Takut Depresi Lain-lain .........
Dx Keperawatan :
Intervensi/Implementasi Keperawatan:
Evaluasi Keperawatan:
S = ..............................................................................................................................................................................
O = ..............................................................................................................................................................................
A = ..............................................................................................................................................................................
P = ..............................................................................................................................................................................
Penerima Informasi,
( ................................................ )
Nama dan Tanda Tangan