DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS AMPELGADING
Jl. Raya Tirtomarto No. 75, Ampelgading Telp. (0341) 851076
Email : pkm.ampelgading1@gmail.com
AMPELGADING - 65183
Menimbang : a. bahwa dalam rangka menindak lanjuti Surat Keputusan Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Malang Nomor : 180/81/KEP/35.07.103/2019
tentang Pedoman Tata Naskah di Lingkungan Dinas Kesehatan
Kabupaten Malang dan Jajarannya;
b. bahwa guna keselarasan dan keseragaman dalam tertib administrasi
persuratan kedinasan di UPT Puskesmas Ampelgading;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a
dan b, perlu menetapkan Perubahan Pedoman Tata Naskah di UPT
Puskesmas Ampelgading dengan Keputusan Kepala UPT Puskesmas
Ampelgading.
MEMUTUSKAN
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan atau
perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Ampelgading
Pada tanggal : 7 Maret 2023
KEPALA UPT PUSKESMAS AMPELGADING
NURYANI MUBAYIN
LAMPIRAN : SURAT KEPUTUSAN KEPALA UPT
PUSKESMAS AMPELGADING
NOMOR : 440/1/KEP/35.07.103.123/2023
TANGGAL : 7 Maret 2023
TENTANG : PERUBAHAN PEDOMAN TATA NASKAH DI
UPT PUSKESMAS AMPELGADING
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyeragaman dan penertiban sistem tata naskah dinas di UPT Puskesmas
Ampelgading, merupakan unsur yang penting sebagai acuan kerja, bukti pelaksanaan dan
penerapan kebijakan, program dan kegiatan. Dengan adanya sistem tata naskah dinas yang baik
diharapkan fungsi-fungsi setiap personil maupun bagian-bagian dari organisasi dapat berjalan
sesuai dengan kaidah administrasi manajemen dalam upaya mewujudkan kinerja administrasi
manajemen yang optimal.
Pedoman tata naskah dinas tersebut digunakan untuk membangun dan membakukan
sistem administrasi manajemen yang menjamin mutu administrasi dan menunjang sistem
manajemen pelayanan. Dalam penyusunan pedoman tata naskah memperhatikan,
mempertimbangkan dan memenuhi standar yang ditetapkan oleh peraturan perundangan dan
pedoman yang berlaku.
C. Sasaran
UPT Puskesmas Ampelgading
D. Dasar Hukum
1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 35
Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintah;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik
Pertama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen
Puskesmas;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
7. Peraturan Bupati Malang Nomor 10 Tahun 2010 Tentang Tata Kearsipan;
8. Peraturan Bupati Malang Nomor 36 Tahun 2011 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang;
9. Peraturan Bupati Malang Nomor 32 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Kesehatan;
10. Peraturan Bupati Malang Nomor 24 Tahun 2017 tentang Pembentukan Unit Pelaksana
Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan;
11. Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Nomor:
180/81/KEP/35.07.103/2019 tentang Pedoman Tata Naskah di Lingkungan Dinas
Kesehatan Kabupaten Malang dan Jajarannya.
BAB II
NASKAH DINAS
A. Pengertian
Tata naskah dinas adalah pengelolaan informasi tertulis yang meliputi pengaturan jenis,
format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi, penyimpanan dan media yang
dipergunakan dalam komunikasi kedinasan. Naskah dinas adalah informasi tertulis sebagai alat
komunikasi kedinasan yang dibuat dan atau dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di UPT
Puskesmas Ampelgading.
Naskah dinas di UPT Puskesmas Ampelgading dirumuskan dalam bentuk dan susunan
produk-produk hukum, surat dan atau produk lain yang terkait dengan tugas pokok fungsi dan
kewenangan kedinasan.
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman tata naskah ini meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Jenis naskah Dinas;
Menjelaskan jenis-jenis naskah dinas yang diterapkan dan diberlakukan di UPT Puskesmas
Ampelgading
2. Sistematika;
Menjelaskan azas, prinsip dan tata naskah
3. Penomoran;
Membahas sistim penomoran yang ditetapkan untuk mencegah kerancuan dan memudahkan
dalam penyimpan dan penelusuran kembali jika diperlukan
Naskah kedinasan baik berupa produk hukum, surat maupun produk lain sesuai dengan
tugas pokok, fungsi dan kewenangan kedinasan UPT Puskesmas Ampelgading dapat dikelompokkan
berdasarkan jenisnya.
Adapun jenis - jenis naskah dinas di lingkungan UPT Puskesmas Ampelgading meliputi:
1. Peraturan
2. Surat Keputusan
3. Standar Operasional Prosedur (SOP)
4. Kerangka Acuan Kegiatan
5. Pedoman
6. Panduan
7. Surat Tugas
8. Surat
9. Sistematika penulisan
10. RBA BLUD
11. Rencana Lima Tahunan BLUD
12. Standar operasional prosedur (SOP)
13. Laporan Tahunan
14. Profil Tahunan
BAB IV
PENYELENGGARAAN TATA NASKAH DINAS
B. Penomoran Kedinasan
Sistem penomoran dokumen kedinasan di UPT Puskesmas Ampelgading sebagai berikut:
1. Surat keluar : Nomor klasifikasi dokumen /No urut/35.07.103.123/ Tahun
2. Surat Keputusan : Nomor klasifikasi dokumen/No urut/KEP/35.07.103.123/ Tahun
3. Standar Operasional Puskesmas : Nomor klasifikasi dokumen / No Urut Dokumen / SOP -
jenis upaya pelayanan (ADMEN / UKM / UKP) / 35.07.103. 123 / Tahun
4. Pedoman Internal : PI – No Urut Dokumen
5. Pedoman Eksternal : PE – No Urut Dokumen
6. Dokumen pertanggung jawaban anggaran BLUD : Nomor klasifikasi dokumen / No urut
dokumen /BLUD/ 35.07.103.123 / Tahun
7. Dokumen pertanggung jawaban anggaran BOK : Nomor klasifikasi dokumen / No urut
dokumen / BOK / 35.07.103.123 / Tahun
NO KODE KETERANGAN
1 000 UMUM
2 001 Lambang
3 .4 Daerah
4 .31 Provinsi
5 .32 Kabupaten/Kota
6 003 Hari Raya/Besar
7 .1 Nasional 17 Agustus, Hari Pahlawan, dan sebagainya
8 .2 Hari Raya Keagamaan
9 .3 Hari Ulang Tahun
NO KODE KETERANGAN
10 .4 Hari-hari Besar Internasional
11 004 Ucapan
12 .1 Ucapan Terima Kasih
13 .2 Ucapan Selamat
14 .3 Ucapan Belasungkawa
15 .4 Ucapan Lainnya
16 005 Undangan
17 010 URUSAN DALAM
Gedung Kantor/Termasuk Instalasi
18 011 Prasarana Fisik Pamong /Kantor Dinas
19 012 Rumah Dinas
20 .1 Tanah Untuk Rumah Dinas
21 .2 Perabot Rumah Dinas
22 .3 Rumah Dinas Golongan 1
23 .4 Rumah Dinas Golongan 2
24 .5 Rumah Dinas Golongan 3
25 .6 Rumah/Bangunan Lainnya
26 015 Penerangan Listrik/Jasa Listrik
27 016 Telepon/Faximile/Internet
28 017 Keamanan/Ketertiban Kantor
29 018 Kebersihan Kantor
30 019 Protokol
31 .1 Upacara Bendera
32 .2 Tata Tempat
33 .21 Pemasangan Gambar Presiden/Wakil Presiden
34 020 PERALATAN
35 .1 Penawaran
36 021 Alat Tulis
37 022 Mesin Kantor
38 023 Perabot Kantor
39 024 Alat Angkutan
40 025 Pakaian Dinas
41 027 Pengadaan
42 028 Inventaris
43 030 KEKAYAAN DAERAH
44 032 Asset Daerah
45 040 PERPUSTAKAAN DOKUMENTASI / KEARSIPAN / SANDI
46 042 Dokumentasi
47 045 Kearsipan
48 .1 Pola Klasifikasi
49 .2 Penataan Berkas
50 .3 Penyusutan Arsip
51 .31 Jadwal Retensi Arsip
52 .32 Pemindahan Arsip
53 .33 Penilaian Arsip
54 .34 Pemusnahan Arsip
55 .35 Penyerahan Arsip
56 .36 Berita Acara Penyusutan Arsip
57 .37 Daftar Pencarian Arsip
58 .4 Pembinaan Kearsipan
59 .41 Bimbingan Teknis
60 .5 Pemeliharaan /Perawatan Arsip
NO KODE KETERANGAN
61 047 Website
62 048 Pengelolaan Data
63 049 Jaringan Komunikasi Data
64 050 PERENCANAAN
65 058 Bidang Kepegawaian
66 059 Bidang Keuangan
67 060 ORGANISASI / KETATALAKSANAAN
68 .1 Program Kerja
69 061 Organisasi Instansi Pemerintah (struktur organisasi)
70 .1 Susunan dan Tata Kerja
71 .2 Tata Tertib Kantor, Jam Kerja di Bulan Puasa
72 065 Ketatalaksanaan / Tata Naskah / Sistem
73 067 Pelayanan Umum / Pelayanan Publik / Analisis
74 068 Komputerisasi / Siskomdagri
75 069 Standar Pelayanan Minimal
76 090 PERJALANAN DINAS
77 094 Perjalanan Pegawai Termasuk Pemanggilan Pegawai
78 440 KESEHATAN
79 441 Pembinaan Kesehatan
80 .1 Gizi
81 .2 Mata
82 .3 Jiwa
83 .4 Kanker
84 .5 Usaha Kegiatan Sekolah (UKS)
85 .6 Perawatan
86 .7 Penyuluhan Kesehatan Masyarakat (PKM)
87 .8 Pekan Imunisasi Nasional
88 442 Obat-obatan
89 .1 Pengadaan
90 .2 Penyimpanan
91 443 Penyakit Menular
92 .1 Pencegahan
93 .2 Pemberantasan dan Pencegahan
94 .21 Kusta
95 .22 Kelamin
96 .23 Frambosia
97 .24 TBC / AIDS / HIV
98 .3 Epidemiologi dan Karantina (Epidka)
99 .31 Kholera
100 .32 Imunisasi
101 .33 Survailense
102 .34 Rabies (Anjing Gila) Antraks
Pemberantasan & Pencegahan Penyakit Menular Sumber Binatang
103 .4 (P2B)
104 .41 Malaria
105 .42 Dengue Faemorrhagic Fever (Demam Berdarah HDF)
106 .43 Filaria
107 .44 Serangga
108 .5 Hygiene Sanitasi
Tempat-tempat Pembuatan Dan Penjualan Makanan dan Minuman
109 .51 (TPPMM)
110 .52 Sarana Air Minum Dan Jamban Keluarga (Samijaga)
NO KODE KETERANGAN
111 .53 Pestisida
112 444 Gizi
113 .1 Kekurangan Makanan Bahaya Kelaparan, Busung Lapar
114 .2 Keracunan Makanan
115 .3 Menu Makanan Rakyat
116 .4 Badan Perbaikan Gizi Daerah (BPGD)
117 .5 Program Makanan Tambahn Anak Sekolah (PMT-AS)
Rumah Sakit, Balai Kesehatan, PUSKESMAS, PUSKESMAS Keliling,
118 445 Poliklinik
119 446 Tenaga Medis
120 448 Pengobatan Tadisional
121 .1 Pijat
122 .2 Tusuk Jarum
123 .3 Jamu Tradisional
124 .4 Dukun / Paranormal
125 800 KEPEGAWAIAN
126 .1 Perencanaan
127 .2 Penelitian
128 .043 Pengaduan
129 .05 Tim
130 .07 Statistik
131 .08 Peraturan Perundang-Undangan
132 840 KESEJAHTERAAN PEGAWAI
133 841 Tunjangan
134 .1 Jabatan
135 .2 Kehormatan
136 .3 Kematian/Uang Duka
137 .4 Tunjangan Hari Raya
138 .5 Perjalanan Dinas Tetap/Cuti/Pindah
139 .6 Keluarga
140 .7 Sandang, Pangan, Papan (Bapertarum)
141 842 Dana
142 .1 Taspen
143 .2 Kesehatan
144 .3 Asuransi
145 843 Perawatan Kesehatan
146 .1 Poliklinik
147 .2 Perawatan Dokter
148 .3 Obat-Obatan
149 .4 Keluarga Berencana
150 846 Bantuan Sosial
151 .1 Bantuan Kebakaran
152 .2 Bantuan Kebanjiran
CUTI Meliputi Cuti Tahunan, Cuti Besar, Cuti Sakit, Cuti Hamil, Cuti
153 850 Naik Haji, Cuti Diluar Tanggungan Negara Dan Cuti Alasan Lain
Legitiminasi/Tanda Pengenal
190 874 Daftar Keluarga, Perkawinan, Perceraian, Karis, Karsu
Legitiminasi/Tanda Pengenal, Daftar Keluarga, Perkawinan,
191 .1 Perceraian, Karis, Karsu, Penggantian Nama
Legitiminasi/Tanda Pengenal
192 .2 Daftar Keluarga, Perkawinan, Perceraian, Karis, Karsu
Izin kepartaian Organisasi Kewenangan Mutasi Pegawai
193 .3
NO KODE KETERANGAN
Izin kepartaian Organisasi
Kewenangan Mutasi Pegawai
194 875 Pelimpahan Wewenang
Specimen Tanda Tangan
Pelimpahan Wewenang
Specimen Tanda Tangan
Penggajian
SKPP
Penggajian
SKPP
Sumpah/Janji
199 877 Penggajian
SKPP
Sumpah/Janji
Korps Pegawai
Penggajian
SKPP
Sumpah/Janji
Korps Pegawai
Izin kepartaian Organisasi
Kewenangan Mutasi Pegawai
Pelimpahan Wewenang
Specimen Tanda Tangan
Pelimpahan Wewenang
Specimen Tanda Tangan
Penggajian
SKPP
200 878 Pelimpahan Wewenang
Specimen Tanda Tangan
Penggajian
SKPP
Penggajian
SKPP
Sumpah/Janji
NAMA
Pangkat
NIP.
NAMA
Pangkat
NIP.
D. Bentuk, Ukuran Dan Isi Stempel
1 cm 2,7 cm 3,8 cm 4 cm
* *
X : DINAS KESEHATAN
XX : KABUPATEN MALANG
XXX : UPT PUSKESMAS AMPELGADING
A. Kebijakan
Kebijakan adalah Peraturan / Surat Keputusan yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
yang merupakan garis besar yang bersifat mengikat dan wajib dilaksanakan oleh penanggung
jawab maupun pelaksana. Berdasarkan kebijakan tersebut, disusun pedoman / panduan dan
standar operasional prosedur (SOP) yang memberikan kejelasan langkah-langkah dalam
pelaksanaan kegiatan di Puskesmas.
Penyusunan Peraturan / Surat Keputusan tersebut harus didasarkan pada peraturan
perundangan, baik Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan
Daerah, Peraturan Kepala Daerah, Peraturan Menteri dan pedoman-pedoman teknis yang berlaku
seperti yang ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan, Kementrian Dalam Negeri, Dinas Kesehatan
Provinsi, dan Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota.
Peraturan / Surat Keputusan Kepala Puskesmas dapat dituang dalam pasal - pasal dalam
keputusan tersebut, atau merupakan lampiran dari peraturan / keputusan.
Format Peraturan atau Surat Keputusan disusun sebagai berikut
1. Pembukaan
a. Pembukaan : ditulis dengan huruf kapital
b. Kebijakan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS
AMPELGADING
c. Nomor : ditulis sesuai sistem penomoran di Puskesmas
d. Judul : ditulis judul Peraturan / Keputusan TENTANG .......
e. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
f. Jabatan pembuat keputusan ditulis simetris, diletakkan di tengah margin diakhiri dengan
tanda koma (,)
2. Konsideran, meliputi :
a. Menimbang
1) Memuat uraian singkat tentang pokok – pokok pikiran yang menjadi latar belakang dan
alasan pembuatan keputusan.
2) Huruf awal kata “menimbang” ditulis dengan huruf kapital, diakhiri dengan tanda baca
titik dua (:) dan diletakkan di bagian kiri.
3) Konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunakan huruf kecil dan
dimulai dengan kata “bahwa” dengan huruh “b” huruf kecil, dan diakhiri dengan tanda
baca (;).
b. Mengingat
1) Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang memerintahkan pembuat
peraturan / surat keputusan tersebut.
2) Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum adalah peraturan yang tingkatnya
sederajat atau lebih tinggi.
3) Kata “mengingat” diletakkan di bagian kiri sejajar kata menimbang.
4) Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai dengan hirarki tata
perundangan dengan tahun yang lebih awal disebut lebih dulu, diawali dengan nomor 1,
2, dst, dan diakhiri dengan tanda baca (;).
3. Diktum
a. Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah, seluruhnya menggunakan huruf kapital
b. Diktum “Menetapkan” dicantumkan setelah kata memutuskan sejajar dengan kata
menimbang dan mengingat, huruf awal kata menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan
diakhiri dengan tanda baca titik dua (:)
c. Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala), seluruhnya ditulis dengan huruf
capital dan diakhiri dengan tanda baca titik (.)
4. Batang Tubuh
a. Batang tubuh memuat semua substansi peraturan / surat keputusan yang dirumuskan
dalam diktum – diktum, sebagai contoh :
KESATU :
KEDUA :
Dst
b. Dicantumkan saat berlakunya peraturan / surat keputusan, perubahan, pembatalan,
pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya.
c. Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran peraturan / surat keputusan, dan pada
halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan peraturan / surat
keputusan.
5. Kaki
Kaki peraturan / surat keputusan merupakan bagian akhir substansi yang memuat penanda
tangan penerapan peraturan / surat keputusan, pengundangan peraturan / surat keputusan
yang terdiri dari :
a. Tempat dan tanggal penetapan
b. Nama jabatan diakhiri dengan tanda koma (,)
c. Tanda tangan pejabat
d. Nama lengkap pejabat yang menanda tangani
e. Stempel
6. Penandatanganan
Peraturan / Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas, dituliskan nama tanpa gelar dengan huruf kapital
7. Lampiran Peraturan / Surat Keputusan
a. Halaman pertama harus dicantumkan nomor, tanggal dan judul peraturan / surat
keputusan
b. Halaman terakhir harus ditandatangani oleh kepala Puskesmas
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen peraturan / surat keputusan, yaitu :
1. Kebijakan yang telah ditetapkan Kepala Puskesmas tetap berlaku meskipun terjadi
penggantian Kepala Puskesmas hingga adanya kebutuhan revisi atau pembatalan
2. Untuk kebijakan berupa peraturan, pada batang tubuh tidak ditulis sebagai diktum tetapi
dalam bentuk bab – bab dan pasal – pasal
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS AMPELGADING
Jl. Raya Tirtomarto No. 75 Ampelgading Telp. (0341) 851076 1 spasi
Email : pkm.ampelgading1@gmail.com
AMPELGADING – 65183
1 enter
KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS AMPELGADING
NOMOR : XX/XXX/KEP/35.07.103.123/2020
TENTANG
.............................................................................................
1 enter Judul
Keseluruhan
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
huruf capital
1 enter (center)
KEPALA UPT PUSKESMAS AMPELGADING,
1 enter
Menimbang : a. bahwa ..............................................................................................;
b. bahwa ..............................................................................................;
c. dst.
1 enter Konsideran
Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia .........................................;
2. Peraturan Menteri Kesehatan .......................................................;
3. Peraturan Bupati ...........................................................................;
4. dst.
1 enter
MEMUTUSKAN
1 enter
Diktum
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS AMPELGADING TENTANG …..
KESATU : .......................................................................................................
1 enter
KEDUA : .......................................................................................................
1 enter
Batang tubuh
KETIGA : dst.
1 enter
2 enter
Ditetapkan di : Ampelgading
Pada tanggal : ........................................
KEPALA UPT PUSKESMAS AMPELGADING,
2 enter
1 enter
JUDUL LAMPIRAN
ISI LAMPIRAN
NURYANI MUBAYIN
B. Standar Operasional Prosedur (SOP)
Terdapat sejumlah pengertian istilah prosedur, diantaranya:
1. Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan
mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktivitas
2. Instruksi kerja adalah petunjuk kerja terdokumentasi yang dibuat secara rinci, spesifik dan
bersifat instruktif, yang dipergunakan oleh pekerja sebagai acuan dalam melaksanakan
suatu pekerjaan spesifik agar dapat mencapai hasil kerja sesuai persyaratan yang telah
ditetapkan.
3. Langkah di dalam penyusunan instruksi kerja, sama dengan penyusunan prosedur, namun
ada perbedaan, instruksi kerja adalah suatu proses yang melibatkan satu bagian / unit /
profesi, sedangkan prosedur adalah suatu proses yang melibat lebih dari satu bagian /
unit / profesi. Prinsip dalam penyusunan prosedur dan instruksi kerja adalah kerjakan yang
ditulis, tulis yang dikerjakan, buktikan dan tindak - lanjut, serta dapat ditelusur hasilnya.
4. Istilah Standar Prosedur Operasional (SPO) digunakan di UU Nomor 29 Tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran dan UU Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dan UU
Nomor 44 Tahun 2009, tentang Rumah Sakit.
5. Beberapa Istilah Prosedur yang sering digunakan yaitu:
a. Prosedur yang telah ditetapkan disingkat Protap,
b. Prosedur untuk panduan kerja (prosedur kerja, disingkat PK),
c. Prosedur untuk melakukan tindakan,
d. Prosedur penatalaksanaan,
e. Petunjuk pelaksanaan disingkat Juklak,
f. Petunjuk pelaksanaan secara teknis, disingkat Juknis,
g. Prosedur untuk melakukan tindakan klinis: protokol klinis, Algoritma / Clinical Pathway.
Karena beraneka ragamnya istilah tentang prosedur dan untuk menghindari salah tafsir
serta dalam rangka menyeragamkan istilah maka dalam pedoman penyusunan dokumen ini
digunakan istilah “Standar Operasional Prosedur “ (SOP) sebagaimana yang tercantum
dalam Permenpan Nomor 35 tahun 2012. Prosedur yang dimaksud dalam Istilah “Standar
Operasional Prosedur (SOP)“ bersifat institusi maupun perorangan sebagai profesi
sehingga dianggap lebih tepat karena prosedur yang dimaksud dalam pedoman
penyusunan dokumen akreditasi Puskesmas ini adalah prosedur yang bersifat institusi
maupun perorangan sebagai profesi, sementara istilah “ Standar Prosedur Operasional “
(SPO) yang dipergunakan dalam undang-undang Praktik Kedokteran maupun dalam
undang - undang Kesehatan lebih bersifat perorangan sebagai profesi.
6. Tujuan Penyusunan SOP
Agar berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan efisien, efektif, konsisten / seragam dan
aman, dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan melalui pemenuhan standar yang
berlaku.
7. Manfaat SOP
a. Memenuhi persyaratan standar pelayanan Puskesmas
b. Mendokumentasi langkah - langkah kegiatan
c. informasi Memastikan staf Puskesmas memahami bagaimana melaksanakan
pekerjaannya.
Contoh:
SOP Pemberian informasi, SOP Pemasangan infus, SOP Pemindahan pasien dari tempat
tidur ke kereta dorong.
8. Format SOP
a. Jika sudah terdapat Format baku SOP berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) masing-
masing, maka Format SOP dapat disesuaikan dengan Perda tersebut.
b. Jika belum terdapat Format Baku SOP berdasarkan Perda, maka SOP dapat dibuat
mengacu Permenpan No. 35/2012 atau pada contoh format SOP yang ada dalam buku
Pedoman Penyusunan Dokumen ini.
c. Prinsipnya adalah “Format” SOP yang digunakan dalam satu institusi harus “
SERAGAM’
d. Contoh yang dapat digunakan di luar format SOP Permenpan terlampir dalam Pedoman
Penyusunan Dokumen Akreditasi Puskesmas ini.
e. Format merupakan format minimal, oleh karena itu format ini dapat diberi tambahan
materi/kolom misalnya, nama penyusun SOP, unit yang memeriksa SOP. Untuk SOP
tindakan agar memudahkan di dalam melihat langkah-langkahnya dengan bagan alir,
persiapan alat dan bahan dan lain- lain, namun tidak boleh mengurangi item-item yang
ada di SOP.
SOP DISUSUN SATU HALAMAN
JUDUL
No. :
Dokumen
No. Revisi :
SOP
Tanggal :
Terbit
Halaman :
UPT
Nama Kepala Puskesmas
PUSKESMAS
TANDA TANGAN NIP.
AMPELGADING
KEPALA PUSKESMAS DAN STEMPEL
1 enter
1. Pengertian
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk……….
3. Kebijakan
4. Prosedur
5. Diagram Alir
6. Referensi
7. Dokumen Terkait
8. Unit Terkait
1 enter
9. Rekaman Historis Perubahan
No Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
SOP DISUSUN LEBIH DARI SATU HALAMAN
Pada halaman kedua kop SOP dibuat tanpa menyertakan logo.
JUDUL
No. :
Dokumen
UPT PUSKESMAS No. Revisi : Nama Kepala Puskesmas
AMPELGADING SOP NIP.
Tanggal :
Terbit
Halaman :
b. Tujuan
Berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci “sebagai acuan penerapan
langkah – langkah untuk .......”
c. Kebijakan
Berisi kebijakan kepala Puskesmas yang menjadi dasar dibuatnya SOP tersebut, contoh
untuk SOP imunisasi pada bayi, pada kebijakan dituliskan : Keputusan Kepala Puskesmas
nomor 005 tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.
d. Prosedur
Bagian ini merupakan bagian utama yang menguraikan langkah – langkah kegiatan untuk
menyelesaikan proses kerja tertentu.
e. Diagram alir
Diagram alir / bagan alir untuk memudahkan dalam pemahaman langkah – langkahnya. Di
UPT Puskesmas Ampelgading diagram alir ditulis jika diperlukan. Adapun bagan alir
secara garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu diagram alir makro dan diagram alir
mikro.
1. Diagram alir makro : menunjukkan kegiatan – kegiatan secara garis besar dari proses
yang ingin kita tingkatkan, hanya mengenal satu simbol, yaitu simbol balok
2. Diagram alir mikro : menunjukkan rincian kegiatan – kegiatan dari tiap tahapan diagram
makro, bentuk simbol sebagai berikut :
Awal kegiatan :
Akhir kegiatan :
Ya
Simbol keputusan :
?
Tidak
Penghubung :
Dokumen :
Arsip :
f. Referensi
Berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan SOP, bisa berbentuk buku,
peraturan perundang – undangan, ataupun bentuk lain sebagai bahan pustaka
g. Dokumen terkait
Berisi dokumen – dokumen yang terkait dalam proses kerja
h. Unit terkait
Berisi unit – unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam proses kerja tersebut
i. Rekaman Historis Perubahan
Berisi riwayat jika dilakukan revisi SOP
10. Syarat penyusunan SOP :
a. Perlu ditekankan bahwa SOP harus ditulis oleh mereka yang melakukan pekerjaan tersebut
atau oleh unit kerja tersebut. Tim atau panitia yang ditunjuk oleh Kepala Puskesmas hanya
untuk menanggapi dan mengkoreksi SOP tersebut. Hal tersebut sangatlah penting, karena
komitmen terhadap pelaksanaan SOP hanya diperoleh dengan adanya keterlibatan
personel/unit kerja dalam penyusunan SOP.
b. SOP harus merupakan flow charting dari suatu kegiatan. Pelaksana atau unit kerja agar
mencatat proses kegiatan dan membuat alurnya kemudian Tim Mutu diminta memberikan
tanggapan.
c. Di dalam SOP harus dapat dikenali dengan jelas siapa melakukan apa, dimana, kapan, dan
mengapa.
d. SOP jangan menggunakan kalimat majemuk. Subjek, predikat dan objek SOP harus jelas.
e. SOP harus menggunakan kalimat perintah/instruksi bagi pelaksana dengan bahasa yang
dikenal pemakai.
f. SOP harus jelas, ringkas, dan mudah dilaksanakan. Untuk SOP pelayanan pasien maka
harus memperhatikan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan pasien. Untuk SOP
profesi harus mengacu kepada standar profesi, standar pelayanan, mengikuti perkembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) kesehatan, dan memperhatikan aspek keselamatan
pasien.
11. Evaluasi SOP
Evaluasi SOP dilakukan terhadap isi maupun penerapan SOP.
a. Evaluasi penerapan/ kepatuhan terhadap SOP dapat dilakukan dengan menilai tingkat
kepatuhan terhadap langkah-langkah dalam SOP. Untuk evaluasi ini dapat dilakukan
dengan menggunakan daftar tilik/check list:
1) Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan secara konsisten, diikuti dalam
pelaksanaan suatu rangkaian kegiatan, untuk diingat, dikerjakan, dan diberi tanda (check-
mark).
2) Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk mendukung standarisasi
suatu proses pelayanan.
3) Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.
4) Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah pelaksanaan dan memonitor SOP,
bukan untuk menggantikan SOP itu sendiri.
5) Langkah-langkah menyusun daftar tilik:
6) Langkah awal menyusun daftar tilik dengan melakukan Identifikasi prosedur yang
membutuhkan daftar tilik untuk mempermudah pelaksanaan dan monitoringnya.
a) Gambarkan flow-chart dari prosedur tersebut,
b) Buat daftar kerja yang harus dilakukan,
c) Susun urutan kerja yang harus dilakukan,
d) Masukkan dalam daftar tilik sesuai dengan format tertentu,
e) Lakukan uji-coba,
f) Lakukan perbaikan daftartilik,
g) Standarisasi daftar tilik.
h) Daftar tilik untuk mengecek kepatuhan terhadap SOP dalam langkahlangkah kegiatan,
dengan rumus sebagai berikut.
Σ Ya
Compliance rate (CR) = ---------------------------- x 100 %
Σ Ya+Tidak
Format Daftar Tilik adalah sebagai berikut :
JUDUL
No. :
Dokumen
UNIT :
NAMA PETUGAS :
TANGGAL PELAKSANAAN :
TIDAK
NO KEGIATAN ADA TIDAK
BERLAKU
1
2
3
JUMLAH
(……………………………)
C.Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)
Sistematika / Format Kerangka Acuan Program / Kegiatan adalah sebagai berikut:
a. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal – hal yang bersifat umum yang masih terkait
dengan upaya / kegiatan.
b. Latar Belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa program tersebut
disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data – data sehingga alasan diperlukan program
tersebut dapat lebih kuat. Pada latar belakang juga harus disampaikan tata nilai yang ada di
UPT Puskesmas Ampelgading.
f. Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untuk mencapai tujuan –
tujuan upaya / kegiatan. Sasaran program / kegiatan menunjukkan hasil antara yang
diperlukan untuk merealisir tujuan tertentu. Sasaran yang baik harus memenuhi “SMART”
yaitu :
1. Specific, sasaran harus menggambarkan hasil spesifik yang diinginkan, bukan cara
pencapaiannya. Sasaran harus memberikan arah dan tolok ukur yang jelas sehingga
dapat dijadikan landasan untuk penyusunan strategi dan kegiatan yang spesifik.
2. Measurable, sasaran harus terukur dan dapat dipergunakan untuk memastikan apa dan
kapan pencapaiannya. Akuntabilitas harus ditanamkan ke dalam proses perencanaan.
Oleh karenanya metodologi untuk mengukur pencapaian sasaran (keberhasilan upaya /
kegiatan) harus ditetapkan sebelum kegiatan yang terkait dengan sasaran tersebut
dilaksanakan.
3. Agressive but Attainable, apabila sasaran harus dijadikan standar keberhasilan, maka
sasaran harus menantang, namun tidak boleh mengandung target yang tidak layak.
4. Result Oriented, sedapat mungkin sasaran harus menspesifikkan hasil yang ingin
dicapai. Contohnya mengurangi komplain masyarakat terhadap pelayanan rawat inap
sebesar 50%.
5. Time Bound, sasaran sebaiknya dapat dicapai dalam waktu yang relatif pendek, mulai
dari beberapa minggu sampai beberapa bulan (sebaiknya kurang dari 1 tahun). Kalau
ada program / kegiatan 5 (lima) tahun dibuat sasaran antara. Sasaran akan lebih mudah
dikelola dan dapat lebih serasi dengan proses anggaran apabila dibuat sesuai dengan
batas – batas tahun anggaran di Puskesmas.
j. Penutup
Nama Nama
Pangkat NIP.
NIP.
D.Pedoman / Panduan
Pedoman / panduan adalah: kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah langkah -
langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar untuk menentukan dan
melaksanakan kegiatan. Panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan, sehingga
dapat diartikan pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya mengatur 1
(satu) kegiatan. Pedoman / panduan dapat diterapkan dengan baik dan benar melalui
penerapan SOP.
Mengingat sangat bervariasinya bentuk dan isi pedoman /panduan maka Puskesmas
menyusun / membuat sistematika buku pedoman / panduan sesuai kebutuhan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen pedoman atau panduan yaitu:
1. Setiap pedoman atau panduan harus dilengkapi dengan peraturan atau keputusan
Kepala Puskesmas untuk pemberlakuan pedoman / panduan tersebut.
2. Peraturan Kepala Puskesmas tetap berlaku meskipun terjadi penggantian
Kepala Puskesmas.
3. Setiap pedoman / panduan sebaiknya dilakukan evaluasi minimal setiap 2-3 tahun
sekali.
4. Bila Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Pedoman / Panduan untuk suatu
kegiatan / pelayanan tertentu, maka Puskesmas dalam membuat pedoman / panduan
wajib mengacu pada pedoman / panduan yang diterbitkan oleh Kementerian
Kesehatan.
Sistematika pedoman / panduan pelayanan Puskesmas dapat dibuat sesuai dengan materi / isi
pedoman / panduan. Pedoman / panduan yang harus dibuat adalah pedoman / panduan minimal
yang harus ada di Puskesmas yang dipersyaratkan sebagai dokumen yang diminta dalam elemen
penilaian. Bagi Puskesmas yang telah menggunakan e-file tetap harus mempunyai hardcopy
pedoman/panduan yang dikelola oleh tim akreditasi Puskesmas atau bagian Tata Usaha Puskesmas.
E. Manual Mutu
Manual mutu Puskesmas disusun dengan sistematika sebagai berikut :
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Profil Organisasi
2. Kebijakan Mutu
3. Proses Pelayanan
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan
D. Landasan Hukum dan Acuan
E. Istilah dan Definisi
BAB II SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN
A. Persyaratan Umum
B. Pengendalian Dokumen
C. Pengendalian Rekaman
BAB III TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
A. Komitmen Manajemen
B. Fokus Pada Sasaran / Pasien
C. Kebijakan Mutu
D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran Kinerja / Mutu
E. Tanggung Jawab, Wewenang dan Komunikasi
F. Wakil Manajemen Mutu / Penanggung Jawab Manajemen Mutu
G. Komunikasi Internal
BAB IV TINJAUAN MANAJEMEN
A. Umum
B. Masukan Tinjauan Manajemen
C. Luaran Tinjauan
BAB V MANAJEMEN SUMBER DAYA
A. Penyediaan Sumber Daya
B. Manajemen Sumber Daya Manusia
C. Infrastruktur
D. Lingkungan Kerja
BAB VI PENYELENGGARAAN PELAYANAN
A. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas
1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, Akses dan Pengukuran Kinerja
2. Proses Yang Berhubungan Dengan Sasaran
a. Penetapan Persyaratan Sasaran
b. Tinjauan Terhadap Persyaratan Sasaran
c. Komunikasi Dengan Sasaran
3. Pembelian (Jika Ada)
4. Penyelenggaraan UKM
a. Pengendalian Proses Penyelenggaraan Upaya
b. Validasi Proses Penyelenggaraan Upaya
c. Identifikasi dan Mampu Telusur
d. Hak dan Kewajiban Sasaran
e. Pemeliharaan Barang Milik Pelanggan (Jika Ada)
f. Manajemen Risiko dan Keselamatan
5. Pengukuran, Analisis, dan Penyempurnaan Sasaran Kinerja UKM
a. Umum
b. Pemantauan dan Pengukuran
1) Kepuasan Pelanggan
2) Audit Internal
3) Pemantauan dan Pengukuran Proses
4) Pemantauan dan Pengukuran Hasil Layanan
c. Pengendalian Jika Ada Hasil Yang Tidak Sesuai
d. Analisis Data
e. Peningkatan Berkelanjutan
f. Tindakan Korektif
g. Tindakan Preventif
B. Pelayanan Klinis (Upaya Kesehatan Perorangan)
1. Perencanaan Pelayanan Klinis
2. Proses Yang Berhubungan Dengan Pelanggan
3. Pembelian / Pengadaan Barang Terkait Dengan Pelayanan Klinis
a. Proses Pembelian
b. Verifikasi Barang Yang Dibeli
c. Kontrak Dengan Pihak Ke Tiga
4. Penyelenggaraan Pelayanan Klinis
a. Pengendalian Proses Pelayanan Klinis
b. Validasi Proses Pelayanan
c. Identifikasi dan Ketelusuran
d. Hak dan Kewajiban Pasien
e. Pemeliharaan Barang Milik Pelanggan (Spesimen, Rekam Medis, dsb)
f. Manajemen Risiko dan Keselamatan Pasien
5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien
a. Penilaian Indikator Kinerja Klinis
b. Pengukuran Pencapaian Sasaran Keselamatan Pasien
c. Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
d. Anlisis dan Tindak Lanjut
e. Penerapan Manajemen Risiko
6. Pengukuran, Analisis, dan Penyempurnaan
a. Umum
b. Pemantauan dan Pengukuran
1) Kepuasan Pelanggan
2) Audit Internal
3) Pemantauan dan Pengukuran Proses Kinerja
4) Pemantauan dan Pengukuran Hasil Layanan
c. Pengendalian Jika Ada Hasil Yang Tidak Sesuai
d. Anlisis Data
e. Peningkatan Berkelanjutan
f. Tindakan Korekif
g. Tindakan Preventif
BAB VII PENUTUP
LAMPIRAN
3. Penutup
Panduan ini disusun dengan harapan akan membantu Kepala Puskesmas dalam menyusun
rencana kinerja lima tahunan, yang kemudian diuraikan dalam rencana tahunan dalam bentuk
Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pencapaian Kegiatan.
I. Rekam Implemantasi
a. Rekam implementasi adalah dokumen yang menjadi bukti obyektif dari kegiatan yang
dilakukan atau hasil yang dicapai sesuai kegiatan yang direncanakan.
b. Catatan / rekam implementasi sebagai bukti pelaksanaan kegiatan juga harus
dikendallikan. Organisasi harus menetapkan SOP terdokumentasi untuk mendefinisikan
pengendalian yang diperlukan untuk identifikasi, penyimpanan, perlindungan,
pengambilan, lama simpan dan pemusnahan. Catatan / rekam implementasi harus dapat
terbaca, segera dapat teridentifikasi dan dapat diakses kembali.
BAB VI
JENIS – JENIS SURAT DINAS
A. SURAT EDARAN
a. Surat Edaran adalah naskah dinas yang berisikan pemberitahuan, penjelasan dan / atau
petunjuk cara melaksanakan hal tertentu yang dianggap penting dan mendesak.
b. Susunan
1) Surat Edaran terdiri atas :
a) Kepala Surat Edaran terdiri atas :
1. Kop Surat;
2. Nama tempat, tanggal;
3. Kepada / alamat yang dituju;
4. Tulisan “Surat Edaran” ditempatkan di tengah lembar naskah dinas;
5. Nomor Surat;
6. Judul Surat Edaran.
b) Isi Surat Edaran dituangkan / dirumuskan dalam bentuk uraian.
c) Bagian akhir Surat Edaran terdiri atas :
1. Nama Kepala Puskesmas;
2. Tanda Tangan;
3. Nama jelas pejabat dengan huruf Kapital (NIP bagi PNS);
4. Stampel Puskesmas.
d) Bentuk naskah dinas Surat Edaran adalah sebagaimana berikut :
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS AMPELGADING
Jl. Raya Tirtomarto No. 75 Ampelgading Telp. (0341) 851076
Email : pkm.ampelgading1@gmail.com
AMPELGADING - 65183
Ampelgading .................................
Kepada
Yth. .............................................
.............................................
di..........................................
SURAT EDARAN
NOMOR : ...............................................
TENTANG
......................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................
.....................................................................................
......................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................
.....................................................................................
......................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................
.....................................................................................
Ampelgading, .................
Kepada
Nomor : ................................. Yth. ...............................
Sifat : ................................. ...............................
Lampiran : ................................. Di
Hal : ................................. ...........................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
............................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
Dasar : ..............................................................................................................
..............................................................................................................
MEMERINTAHKAN:
2. Nama : ......................................................
Pangkat / Gol : ......................................................
NIP : ......................................................
Jabatan : ......................................................
Untuk : 1. ......................................................
2. ......................................................
3. ......................................................
Sesuai prosedur, setelah melaksanakan kegiatan dimaksud agar melaporkan hasil kepada
pimpinan.
Demikian untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Ditetapkan di : ........................................
pada tanggal : ........................................
Lembar ke : ..........................................
Kode No : ..........................................
Nomor : ..........................................
Dikeluarkan di : ........................................
pada tanggal : ........................................
(.....................................) (.....................................)
III. Tiba di : ........................................ Berangkat dari : ........................................
Pada tanggal : ........................................ Ke : ........................................
Pada tanggal : ........................................
Kepala : ........................................ Kepala : ........................................
(.....................................) (.....................................)
IV. Tiba di : ........................................ Berangkat dari : ........................................
Pada tanggal : ........................................ Ke : ........................................
Pada tanggal : ........................................
Kepala : ........................................ Kepala : ........................................
(.....................................) (.....................................)
V. Tiba kembali di : ......................................
Pada tanggal : ......................................
Telah diperiksa, dengan keterangan bahwa perjalanan tersebut diatas
benar dilakukan atas perintahnya dan semata-mata untuk
kepentingan jabatan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
LEMBAR DISPOSISI
Surat dari : Diterima tanggal :
Nomor Surat : Nomor Agenda :
Tanggal Surat : Sifat :
Perihal :
.................................... Koordinasi/Konfirmasi
Catatan :………………………………..
DAFTAR HADIR
Hari :
Tanggal :
Jam :
Tempat :
Acara :
NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
NOTULEN
Sidang/Rapat :
Hari/Tanggal :
Waktu Panggilan :
Waktu Sidang/Rapat :
Acara : 1.
2. Dan seterusnya……………………………………
3. Penutup.
Pimpinan Rapat :
Ketua :
Sekretaris :
Pencatat :
Peserta Sidang/Rapat :
Kegiatan Sidang/Rapat : 1. ……………………………………………………….
2.Dan seterusnya.
1. Pembukaan :
2. Pembahasan :
3. Peraturan :
NAMA NAMA
NIP. NIP.
H. LAPORAN KEGIATAN
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS AMPELGADING
Jl. Raya Tirtomarto No. 75 Ampelgading Telp. (0341) 851076
Email : pkm.ampelgading1@gmail.com
AMPELGADING - 65183
LAPORAN KEGIATAN
TENTANG
......................................................................................
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Landasan Hukum
C. Maksud dan Tujuan
II. Kegiatan Yang Dilaksanakan
III. Hasil Yang Dicapai
IV. Kesimpulan dan Saran
Dibuat di :
Pada tanggal :
PELAKSANA KEGIATAN,
NAMA
NIP.
I. DOKUMENTASI KEGIATAN
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS AMPELGADING
Jl. Raya Tirtomarto No. 75 Ampelgading Telp. (0341) 851076
Email : pkm.ampelgading1@gmail.com
AMPELGADING - 65183
Foto
Foto
J. MATRIKS PDCA (PLAN, DO, CEK, ACTION)
NO Program/ Kegiatan Identifikasi Masalah Akar Penyebab Masalah Rencana Tindak Lanjut Tindak Lanjut Evaluasi
K. SURAT UNDANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS AMPELGADING
Jl. Raya Tirtomarto No. 75 Ampelgading Telp. (0341) 851076
Email : pkm.ampelgading1@gmail.com
AMPELGADING - 65183
Malang, ...........................
Kepada
Nomor : ................................. Yth. ...............................
Sifat : ................................. ...............................
Lampiran : ................................. di
Hal : Undangan ...........................
....................................................................................................................................................................
.......................................................................................................
Hari :
Tanggal :
Pukul :
Tempat :
Acara :
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
......................................................................
SURAT KETERANGAN
NOMOR : .................................
Ampelgading, ……………………………
KEPALA UPT PUSKESMAS AMPELGADING,
NAMA
PANGKAT
NIP.
M. SURAT IZIN
1. Pengertian
Surat Izin adalah naskah dinas yang berisi persetujuan terhadap suatu permohonan
yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.
2. Susunan
a. Surat Izin terdiri atas:
1) Kepala Surat Izin;
2) Isi Surat Izin;
3) Bagian akhir Surat Izin.
b. Penjelasan format sebagaimana angka 1) adalah sebagai berikut:
1) Kepala Surat Izin terdiri atas:
a) Tulisan “Surat Izin” yang ditempatkan di tengah lembar naskah dinas,
menggunakan huruf kapital tebal dan diberi garis bawah;
b) Nomor dan Tahun atau dapat menggunakan nomor panjang menurut
kebutuhan;
c) Judul Surat Izin;
d) Dasar pemberian Surat Izin.
2) Isi Surat Izin terdiri atas:
a) Tulisan “Memberi Izin” ditempatkan di tengah lembar naskah dinas;
b) Nama, jabatan dan alamat yang diberikan izin;
c) Peruntukan izin.
3) Bagian akhir Surat Izin terdiri atas:
a) Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun;
b) Nama jabatan;
c) Tanda tangan;
d) Nama jelas pejabat (Pangkat dan NIP bagi PNS);
e) Stempel jabatan/SKPD.
3. Bentuk naskah dinas Surat Izin adalah sebagaimana berikut:
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS AMPELGADING
Jl. Raya Tirtomarto No. 75 Ampelgading Telp. (0341) 851076
Email : pkm.ampelgading1@gmail.com
AMPELGADING - 65183
SURAT IZIN
NOMOR : ................................
TENTANG
…………………………………..
……………………………………
Dasar : a. ………………………………………………………………….
b. ………………………………………………………………….
MEMBERI IZIN:
Kepada :
Nama : ………………………………………………………………….
Jabatan : …………………………………………………………………..
Alamat : …………………………………………………………………
Untuk: …………………………………………………………………
Ditetapkan di : Ampelgading
Pada tanggal :
KEPALA UPT PUSKESMAS AMPELGADING,
SURAT PERJANJIAN
NOMOR : ................................
TENTANG
................................................................................
Pada hari ini ........ tanggal ......... bulan ......... tahun ..................., bertempat di .............., kami
yang bertanda tangan di bawah ini:
1. ................................................................................. PIHAK KESATU
2. ................................................................................. PIHAK KEDUA
Pasal ….
(1) ……………………..
(2) ……………………..
Pasal ….
.........................................................................................................
KETENTUAN PENUTUP
Pasal ....
Surat perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak, pada hari dan tanggal
tersebut di atas.
MATERAI
NAMA NAMA
Pangkat Pangkat
NIP NIP.
Saksi-saksi:
1. .......................... (tanda tangan)
2. .......................... (tanda tangan)
3. dst......................
O. SURAT KUASA
1. Pengertian
Surat Kuasa adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang kepada bawahan berisi
pemberian wewenang dengan atas namanya untuk melakukan suatu tindakan tertentu
dalam rangka kedinasan.
2. Susunan
a. Surat Kuasa terdiri atas:
1) Kepala Surat Kuasa;
2) Isi Surat Kuasa;
3) Bagian akhir Surat Kuasa.
b. Penjelasan format sebagaimana angka 1) adalah sebagai berikut:
1) Kepala Surat Kuasa terdiri atas:
a) Tulisan “Surat Kuasa” ditempatkan di tengah lembar naskah dinas,
menggunakan huruf kapital tebal dan diberi garis bawah;
b) Nomor dan Tahun atau dapat menggunakan nomor panjang menurut
kebutuhan.
2) Isi Surat Kuasa terdiri atas:
a) Nama dan jabatan yang memberi kuasa;
b) Tulisan “Memberi Kuasa” ditempatkan di tengah lembar naskah dinas;
c) Identitas pejabat yang diberi kuasa;
d) Jenis tugas dan tindakan yang dikuasakan.
3) Bagian akhir Surat Kuasa terdiri atas:
a) Sebelah kanan bawah:
(1) Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun;
(2) Nama jabatan pemberi kuasa;
(3) Tanda tangan pemberi kuasa;
(4) Nama jelas pemberi kuasa (Pangkat dan NIP bagi PNS);
(5) Stempel jabatan / SKPD.
b) Sebelah kiri bawah:
(1) Nama jabatan penerima kuasa;
(2) Tanda tangan penerima kuasa;
(3) Nama jelas, pangkat dan NIP penerima kuasa.
3. Bentuk naskah dinas Surat Kuasa adalah sebagaimana berikut:
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS AMPELGADING
Jl. Raya Tirtomarto No. 75 Ampelgading Telp. (0341) 851076
Email : pkm.ampelgading1@gmail.com
AMPELGADING - 65183
SURAT KUASA
NOMOR : ................................
MEMBERI KUASA
Kepada :
Nama : ……………………………………….
Jabatan: ......................................................
NIP : .......................................................
Untuk : ………………………………………
Demikian Surat Kuasa ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Ampelgading, …………………
Yang diberi kuasa Yang memberi kuasa
NAMA JABATAN Kepala UPT Puskesmas Ampelgading,
NAMA NAMA
Pangkat Pangkat
NIP. NIP.
P. SURAT KETERANGAN MELAKSANAKAN TUGAS
1. Pengertian
Surat Keterangan Melaksanakan Tugas adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang
berisi pernyataan bahwa seorang pegawai telah menjalankan tugas.
2. Susunan
a. Surat Keterangan Melaksanakan Tugas terdiri atas:
1) Kepala Surat Keterangan Melaksanakan Tugas;
2) Isi Surat Keterangan Melaksanakan Tugas;
3) Bagian akhir Surat Keterangan Melaksanakan Tugas.
b. Penjelasan format sebagaimana angka 1) adalah sebagai berikut:
1) Kepala Surat Keterangan Melaksanakan Tugas terdiri atas:
a) Tulisan ”Surat Keterangan Melaksanakan Tugas” ditempatkan di tengah lembar
naskah dinas, menggunakan huruf kapital tebal dan diberi garis bawah;
b) Nomor dan Tahun atau dapat menggunakan nomor panjang menurut
kebutuhan.
2) Isi Surat Keterangan Melaksanakan Tugas terdiri atas:
a) Nama, NIP, Pangkat / Golongan dan Jabatan pejabat / pegawai yang memberi
pernyataan;
b) Nama, NIP, Pangkat / Golongan dan Jabatan pejabat / pegawai yang diberi
pernyataan;
c) Nomor, tanggal, dasar keputusan pengangkatan dan mulai melaksanakan
tugas.
3) Bagian akhir Surat Keterangan Melaksanakan Tugas terdiri atas:
a) Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun;
b) Nama jabatan;
c) Tanda tangan;
d) Nama jelas pejabat (Pangkat dan NIP bagi PNS);
e) Stempel jabatan / SKPD.
3. Bentuk naskah dinas Surat Keterangan Melaksanakan Tugas adalah sebagaimana
berikut:
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS AMPELGADING
Jl. Raya Tirtomarto No. 75 Ampelgading Telp. (0341) 851076
Email : pkm.ampelgading1@gmail.com
AMPELGADING - 65183
Ampelgading, ……………………….
KEPALA UPT PUSKESMAS AMPELGADING,
NAMA
Pangkat
NIP.
Q. SURAT PENGANTAR
1. Pengertian
Surat Pengantar adalah naskah dinas berisi jenis dan jumlah barang yang berfungsi sebagai
tanda terima.
2. Susunan
a. Surat Pengantar terdiri atas:
1) Kepala Surat Pengantar;
2) Isi Surat Pengantar;
3) Bagian akhir Surat Pengantar.
b. Penjelasan format sebagaimana angka 1) adalah sebagai berikut:
1) Kepala Surat Pengantar terdiri atas:
a) Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun ditempatkan di kanan atas;
b) Nama pejabat / alamat yang dituju ditempatkan di bawah nama tempat,
tanggal, bulan dan tahun;
c) Tulisan “Surat Pengantar” ditempatkan di tengah lembar naskah dinas,
menggunakan huruf kapital tebal dan diberi garis bawah;
d) Nomor ditempatkan di bawah tulisan ”Surat Pengantar”.
2) Isi Surat Pengantar terdiri atas:
a) Kolom nomor urut;
b) Kolom jenis yang dikirim;
c) Kolom banyaknya naskah/barang dan sebagainya;
d) Kolom keterangan.
3) Bagian akhir Surat Pengantar terdiri atas:
a) Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun Surat Pengantar diterima;
b) Nama jabatan penerima dan pengirim;
c) Tanda tangan penerima dan pengirim;
d) Nama jelas pejabat, pangkat dan NIP;
e) Stempel SKPD.
3. Bentuk naskah dinas Surat Pengantar adalah sebagaimana berikut:
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS AMPELGADING
Jl. Raya Tirtomarto No. 75 Ampelgading Telp. (0341) 851076
Email : pkm.ampelgading1@gmail.com
AMPELGADING - 65183
Ampelgading, ……………………...
Kepada
Yth. ………………………..
……………..…………
Di
…………………
SURAT PENGANTAR
NOMOR ................................
No. Jenis yang dikirim Banyaknya Keterangan
NAMA NAMA
Pangkat Pangkat
NIP. NIP.
R. LAPORAN HASIL KEGIATAN
I. DASAR :
II. NAMA PETUGAS :
III. NAMA KEGIATAN :
IV. PELAKSANA KEGIATAN :
1. RENCANA KEGIATAN
RENCANA REALISASI
KETERANGAN
WAKTU TEMPAT SASARAN WAKTU TEMPAT SASARAN
2. TAHAPAN KEGIATAN
NO KEGIATAN REALISASI KETERANGAN
3. MASALAH :
b. Jawaban :
5. KELUHAN :
Ampelgading, ………………………………
PELAKSANA KEGIATAN,
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pedoman ini dibuat oleh UPT Puskesmas Ampelgading yang dijalankan sesuai dengan
peraturan yang berlaku untuk kebutuhan penyusunan dokumen di masing-masing unit kerja.
Sehingga dapat digunakan sebagai acuan keselarasan dan keseragaman dalam upaya tertib
administrasi naskah kedinasan. Hal-hal yang belum diatur dalam buku pedoman ini dapat
ditambahkan dalam pedoman penyusunan dokumen masing-masing unit kerja.
B. Saran
Agar buku pedoman penyusunan dokumen ini dipedomani dan jika ada yang masih belum
diatur dapat ditambahkan dalam pedoman penyusunan dokumen masing-masing unit kerja.
NURYANI MUBAYIN