Anda di halaman 1dari 12

Lampiran :

Keputusan direktur rumah sakit raudhah


Nomor : /SK-DIR/RSR/ XII/2021
Tanggal : 01 Desember 2021

BAB I

DEFINISI

Alat Pelindung Diri adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat


bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang lain yang ada disekelilingnya.
Alat pelindung diri mencakup sarung tangan, masker, alat pelindung mata, topi,
gaun, apron dan pelindung kaki.
Pedoman Umum Alat Pelindung Diri
1) Tangan harus selalu dibersihkan meskipun menggunakan APD
2) Lepas dan ganti bila perlu segala perlengkapan APD yang dapat digunakan
kembali yang sudah rusak atau sobek segera setelah anda mengetahui APD
tersebut tidak berfungsi optimal
3) Lepaskan semua APD segera mungkin setelah selesai memberikan
pelayanan dan hindari kontaminasi
a. Lingkungan diluar ruangan isolasi
b. Para pasien atau pekerja lain,
c. Diri anda sendiri
4) Buang semua perlengkapan APD dengan hati – hati dan segera
membersihkan tangan.
a. Perkirakan risiko terpajan cairan tubuh atau area terkontaminasi
sebelum melakukan kegiatan perawatan kesehatan
b. Pilih APD sesuai dengan perkiraan risiko terjadi pajanan
c. Menyediadakan sarana APD bila emergensi dibutuhkan untuk dipakai.

1
BAB II
RUANG LINGKUP

Panduan dan penggunaan Alat Pelindung Diri, diterapkan kepada seluruh


kegiatan yang memerlukan penggunaan APD di Rumah Sakit Raudhah Adapun
penepatan penggunaan APD sesuai dengan resiko pajanan meliputi:
1. Apron (baju/gaun)                              
Apron plastik digunakan saat kontak langsung dengan pasien atau lingkungan : saat
membersihkan /merapikan tempat tidur pasien
2. Sepatu pelindung : sepatu harus menutupi seluruh ujung dan telapak kaki, terbuat
dari karet atau plastik agar mudah dicuci dan tahan  tusukan. Sepatu pelindung
dipakai di ruang khusus : kamar bedah, laboratorium, ICU, ruang isolasi,
pemulasaraan jenazah, kamar bayi, kamar bersalin, ruang hemodialisa.  
3.  Sarung Tangan (Gloves) :                          
sarung tangan steril digunakan pada tindakan / prosedur invasive. sarung  tangan 
bersih  dan  baik  boleh  digunakan  setiap  akan  melakukan kontak dengan bahan /
benda yang infeksius (darah atau  substansi tubuh lainnya) atau bersifat kotor.
4. Masker N95 hanya digunakan untuk penyakit infeksi saluran pernapasan seperti TBC
paru, SARS, Avian Flu. Harus digunakan sebelum masuk kamar pasien dan dilepas
sebelum meninggalkan ruangan
5. Masker bedah (surgical mask) dapat digunakan sesuai kebutuhan / prosedur
berpotensi terjadi paparan langsung pada tubuh yang akan dilakukan
6. Penutup kepala
Pelindung wajah dan mata : harus digunakan saat melakukan tindakan yang akan
berisiko timbul percikan pada wajah, mata dan mulut seperti saat perawatan pasien
trakheostomi, tindakan operasi dll
7. Pelindung wajah dan mata : harus digunakan saat melakukan tindakan yang akan
berisiko timbul percikan pada wajah, mata dan mulut seperti saat perawatan pasien
trakheostomi, tindakan operasi dll            

2
Prinsip
1. Setiap pegawai Rumah Sakit Raudhah harus dapat menggunaan APD dengan baik
dan benar
2. Setiap tindakan atau kegiatan yang dapat menimbulkan potensi bahaya di rumah sakit
harus dilakukan dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
3. Penggunaan APD disesuaikan dengan jenis tindakan dan kegiatan disetiap instalasi
Rumah Sakit Raudhah
4. Kejadian tidak diharapkan yang disebabkan oleh kelalaian dalam menggunakan APD
di rumah sakit, bukan merupakan tanggung jawab rumah sakit

Tugas dan Tanggung Jawab


1. Perawat/ Bidan / Koordinator APD di instalasi
a. Menyiapkan kelengkapan Alat Pelindung Diri di instalasi
b. Memberikan penyuluhan tentang hal – hal yang berkaitan penggunaan APD kepada
pengunjung
c. Mencegah terjadinya kejadian yang tidak diharapkan yang disebabkan kesalahan
penggunaan APD
2. Kepada Instalasi / Kepala Ruangan
a. Memastikan penggunaan APD sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan
b. Mengidentifikasi setiap kelalaian yang timbul dalam pelaksanaan penggunaan APD
dan memastikan terlaksananya suatu tindakan untuk mencegah terulangnya kembali
insiden tersebut
3. Direktur
Menetapkan kebijakan untuk mengembangkan atau mengatasi setiap masalah
yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan kegiatan penggunaan APD di rumah sakit.

3
BAB III
KEBIJAKAN

Kebijakan penggunaan APD alat pelindung diri di rumah sakit Raudhah meliputi :
1. Alat pelindung diri adalah pakaian khusus atau peralatan yang dipakai petugas
untuk memproteksi diri dari bahaya fisik, kimia, biologi/bahan infeksius.
2. APD terdiri dari sarung tangan, masker/respirator partikulat, pelindung mata
(google), perisai atau pelindung wajah, telindung kepala atau topi, gaun pelindung
atau apron, sepatu penutup (sepatu boot).
3. Tujuan pemakaian APD adalah melindungi kulit dan membran mukosa dari
pajanan darah, cairan tubuh, secret, eksreta, kulit yang tidak utuh dan selaput
lender dari pasien ke prtugas dan sebaliknya.
4. Indikasi penggunaan APD adalah jika melakukan Tindakan yang memungkinkan
tubuh atau membran mukosa terkena atau terpercik darah atau cairan tubuh atau
kemungkinan pasien terkontaminasi dari petugas.
5. Upaya utama bagi setiap orang yang ada dilingkungan rumah sakit untuk
memutus mata rantai penularan infeksi adalah dengan menerapkan prisip
kebersihan tangan sesuai indikasi dan 6 langkah cuci tangan (termasuk dalam
rangkaian Langkah-langkah penggunaan da selama pemakaian APD).
6. Semua petugas rumah sakit raudhah harus melakukan kebersihan badan dan
mengganti baju kerja dengan baju bersih setelah selesai bekerja.

4
RUMAH SAKIT RAUDHAH
Alamat : Jl. Lintas Sumatera Km. 1 Bukit Aur Bangko
Kabupaten Merangin – Provinsi Jambi
Telp/Fax.(0746) 322834 E-mail : rs.raudhah_bko@yahoo.co.id

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT RAUDHAH


NOMOR : /SK-DIR/RSR /XII/2021

TENTANG

PANDUAN PENGGUNAAN APD


DI RUMAH SAKIT RAUDHAH

Menimbang :
a. Bahwa dalam upaya mencegah infeksi dan kecelakaan kerja di rumah
sakit Raudhah harus selalu berorientasi pada keselamatan pasien dan
petugas di rumah sakit.
b. Bahwa perlindungan terhadap setiap petugas kesehatan di rumah sakit
Raudhah menjadi salah satu faktor penting dalam pengendalian infeksi di
rumah sakit.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud diatas perlu
ditetapkan dengan keputusan direktur rumah sakit raudhah mengenai
penggunaan APD.

Mengingat :
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan.
b. Keputusan Menkes RI Nomor 270/Menkes/SK/III/2007 tentang pedoman
manajerial rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
c. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1087/Menkes/SK/VIII/2010 tentang
Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit.
d. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya, Depkes RI, 2011.
MEMUTUSKAN
5
Menetapkan :

PERTAMA :
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT RAUDHAH NOMOR :
/SK-DIR/RSR /XII/2021 TENTANG PANDUAN
PENGGUNAAN APD DI RUMAH SAKIT RAUDHAH
KEDUA :
Kebijakan yang dimaksud dalam keputusan ini adalah Kebijakan
penggunaan APD di rumah sakit raudhah.
KETIGA :
Kebijakan ini mengatur bagaimana melaksanakan penggunaan APD di
rumah sakit Raudhah.
KEEMPAT :
Komite PPI bertanggung jawab atas pelaksanaan sosialisasi kebijakan serta
monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan tersebut.
KELIMA :
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya apabila di kemudian hari terdapat
kekeliruan dalam penetapan ini

Ditetapkan di : Bangko
Pada tanggal : 01 Desember 2021

Direktur Rumah Sakit Raudhah

dr. Amelia
NIKRS 1502015256120392

6
BAB IV
TATA LAKSANA APD

Jenis Alat pelindung Diri (APD)

1) Sarung tangan
Penggunaan sarung tangan dan kebersihan tangan, merupakan
komponen kunci dalam meminimalkan penyebaran penyakitdan
mempertahankansuatu lingkungan bebas infeksi (Garner dan fevero, 1986)
Tujuan pemakaian sarung tangan yaitu untuk melindungi
tangan dari kontak dengan darah, cairan tubuh, secret, eksekreta,
mukosa, kulit yang utuh dan benda-benda yang terkontaminasi.
Jenis sarung tangan :
a. Sarung tangan steril:
 Digunakan di IGD, OK, Rawat inap, ICU, VK, Perinatologi,
Laboratorium, CCSD, Poli gigi, Poli bedah
 Digunakan saat pembedahan atau prosedur invasif
 Penggunaanya sekali pakai.
b. Sarung tangan tidak steril
 Digunakan di IGD, ICU, VK, Radiologi, Poli klinik, Rawat inap,
Kamar isolasi, CSSD, Cleaning servis,
 Digunakan saat akan bersentuhan dangan cairan atau mukosa
tubuh atau bahan berbahaya
c. Sarung tangan rumah tangga
 Digunakan diloundry, gizi, cleaning servis.
 Digunakan untuk menyentuh bahan-bahan yang memerlukan
perlakuan khusus (piring yg licin, mencuci linen yang tebal, dll)

7
Tiga saat petugas perlu memakai sarung tangan yaitu:

a. Sebagai barier protektif dan mencegah kontaminasi yang berat ( saat


akan menyentuh cairan tubuh, sekresi, ekskresi, membran mukosa
dan kulit yang tidak utuh ).
b. Untuk menghindari transmisi mikroba ditangan petugas ke pada
pasien (saat akan melakukan tindakan aseptik atau menangani
benda– benda yang terkontaminas).
c. Untuk mencegah tangan petugas terkontaminasi mikroba dari pasien

Hal Yang Harus Dilakukan Bila Persediaan sarung Tangan Terbatas


Bila sumber daya terbatas dan jumlah sarung tangan periksa tidak
memadai, sarung tangan bedah sekali pakai (disposable) yang sudah digunakan
dapat diproses ulang dengan cara :
 Bersihkan dan disinfeksi dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
 Dicuci dan dibilas, serta dikeringkan
 Hanya digunakan pada tindakan – tindakan yang tidak menembus jaringan
tubuh.

Hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan sarung tangan;


 Kebersihan tangan sebelum dan sesudah melepas sarung tangan.
 Gunakan sarung tangan berbeda untuk setiap pasien .
 Hindari jamahan pada benda-benda lain.
 Teknik menggunakan dan melepas sarung tangan harus dipahami

2) Pelindung wajah.
Tujuan : melindungi selaput lendir , hidung, mulut dan mata.
Jenis alat :
1) Masker.
a. Masker bedah

8
 Masker yang digunakan saat pembedahan di kamar operasi, poli
gigi, poli bedah, VK

 Masker harus bisa menutupi hidung, muka bagian bawah, rahang


dan semua rambut muka
 Digunakan untuk menahan tetesan keringat yang keluar sisa
bekerja , bicara, batuk atau bersin dan juga untuk mencegah
cipratan darah atau cairan tubuh yang terkontaminasi masuk ke
dalam hidung atau mulut

b. Masker khusus
 Digunakan pada saat penanganan pasien, pasien yang mendapatkan
imunosupresan atau petugas atau pasien yang sakit batuk.
 Digunakan untuk pencegahan penyakit TBC di ruang isolasi.
c. Masker biasa.
 Digunakan dalam kegiatan sehari- hari kegiatan yang menimbulkan
bau ( saat pengelolaan sampah , kamar mandi, ipal dll )
 Digunakan saat penderita batuk pilek.
 Digunakan saat tindakan perawatan yang menimbulkan bau
(personal hygiene, membantu bab, bak, perawatan luka)
3) Gogless ( kacamata )
a. Digunakan untuk melindungi dari cipratan darah atau cairan tubuh
lainnya yang terkontaminasi. Pelindung mata termasuk pelindung
plastik yang jernih, kacamata pengaman, pelindung muka dan visor.
b. Digunakan untuk prosedur bedah dan mengosongkan drinage

4) Apron ( Clemek )
a. Apron steril digunakan untuk prosedur pembedahan atau yang
beresiko terjadi cipratan atau kontak dengan cairan tubuh pasien.
b. Digunakan untuk melindungi dari cairan atau bahan kimia di ruang
linen , dapur, Laboratorium, VK, OK, Loundry

9
c. Saat menangani pencucian peralatan bekas digunakan pasien
(instrumen, urinal, pispot, bengkok, dll )

5) Gaun
Tujuannya adalah melindungi petugas dari kemungkinan genangan
atau percikan darah atau cairan tubuh lainnya yang dapat mencemari baju
Jenis Gaun :
a. Gaun pelindung tidak kedap air.
b. Gaun pelindung kedap air
c. Gaun steril.
Indikasi yaitu untuk tindakan atau penanganan alat yang memungkinkan
pencemaran /kontaminasi pada pakaian petugas seperti :
a. Seperti membersihkan luka bakar.
b. Tindakan drainage.
c. Menangani pasien perdarahan aktif.
d. Tindakan bedah.
e. Tindakan poli.
6) Pelindung kaki
Tujuan adalah Melindungi kaki petugas dari tumpahan/percikan
darah atau cairan tubuh lainnya dan mencegah dari kemungkinan
tusukan benda tajam atau kejatuhan alkes. Pelindung kaki digunakan
dalam operasi dan menolong persalinan serta kegiatan petugas lainnya
yang beresiko, pelindung kaki terbuat dari plastik yang menutupi seluruh
ujung dan telapak kaki digunakan untuk melindungi kaki dari:
 Cairan atau bahan kimia yang berbahaya
 Bahan atau peralatan yang tajam
7) Topi (penutup kepala)
Digunakan untuk melindungi rambut dan kepala dari cairan tubuh
atau bahan berbahaya.
Mencegah jatuhnya mikroorganisme yang ada di rambut dan kulit
10
kepala petugas terhadap alat-alat di daerah steril dan juga sebaliknya
melindungi kepala petugas dari bahan – bahan berbahaya dari pasien

11
BAB V
DOKUMENTASI

Dokumentasi yang tersedia distandar penggunaan Alat Pelindung Diri yaitu:


a. SOP Alat Pelindung Diri Masker
b. SOP Alat Pelindung Diri Sarung Tangan steril
c. SOP Alat Pelindung Diri Apron/celemek
d. SOP Alat Pelindung Diri Gaun Pelindung
e. SOP Alat Pelindung Diri Pelindung Kaki
f. Dokumentasi penggunaan APD

12

Anda mungkin juga menyukai