TENTANG
PANDUAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
RSUD SULTAN ABDUL AZIZ SYAH PEUREULAK
KABUPATEN ACEH TIMUR 2022
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PANDUAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
(APD) SAKIT PADA RSUD SULTAN ABDUL AZIZ SYAH
PEUREULAK KABUPATEN ACEH TIMUR.
Ditetapkan di Peureulak
pada tanggal : 05 Januari 2022 M
02 Jumadil Akhir 1443 H
BAB I
DEFENISI
RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup APD (Alat Pelindung Diri)
Ruang Lingkup APD digunakan sesuai fungsi dan manfaatnya:
Untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya terhadap
kemungkinan adanya potensi infeksi dan cidera.
Mengurangi resiko penularan penyakit.
Penggunaan APD di rumah sakit disesuaikan berdasarkan fungsi
dan manfaatnya, seperti pada prosedur tindakan operasi, tindakan
invasif, pelindung saluran pernafasan, pelindung tangan seperti
sarung tangan saat diperlukan, dan lain-lain. Jadi penggunaan APD
disesuaikan berdasarkan manfaatnya. APD diperlukan oleh seluruh
petugas kesehatan seperti dokter, perawat, bidan dan petugas yang
bekerja di fasilitas kesehatan seperti cleaning servis, laundry, dll.
Panduan ini dibuat sebagai acuan untuk semua pekerja yang berada
di lingkungan rumah sakit, terutama dukungan dari pimpinan,
manajemen dan merupakan salah satu upaya kegiatan pencegahan
dan pengendalian infeksi di rumah sakit.
Panduan ini dapat diterapkan kepada semua pekerja yang berada
dilingkungan rumah sakit.
Tujuan Khusus
2. SASARAN
Sasaran Pedoman Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
disusun untuk digunakan oleh seluruh pelaku pelayanan
di rumah sakit.
BAB III
TATA LAKSANA
3. Masker
a. Tujuan
Untuk melindungi wajah dan membrane mukosa mulut dan
hidung dari cipratan darah dan cairan tubuh dari pasien atau
permukaan lingkungan yang kotor dan melindungi pasien dari
petugas pada saat batuk atau bersin.
b. Syarat: masker yang digunakan harus menutupi hidung dan
mulut serta penggunaan masker N95 harus dilakukan fit test
(penekanan dibagian hidung dan penilaian kerapatan
penggunaan masker).
c. Indikasi
Pada tindakan atau prosedur yang dapat menghasilkan
cipratan darah, cairan tubuh, sekresi atau ekskresi atau jika
petugas berisiko menghasilkan cipratan cairan dari selaput
lendir mulut dan hidung.
Masker N95 digunakan pada resiko paparan penularan
infeksi melalui udara (Airborne disease) dan dapat didaur
ulang sesuai ketentuan.
Tabel 2. Jenis dan kegunaan masker
Masker Masker Masker
Kegunaan N95 KN95 Bedah
Pelindung perna-
pasan yang diran-
cang dengan segel
ketat disekitar
hidung dan mulut
untuk menyaring
hampir 95 % par-
tikel yang lebih
kecil < 0,3 mikron
dan kontaminasi
melalui airbone.
Penghalang fisik
antara mulut dan
hidung, pengguna
dengan kontami-
nan potensial
(percikan atau
droplet selaput
mukosa mulut
dan hidung serta
debu).
Mencegah per-
cikan pada saat
batuk, bersin atau
debu.
Re-usable atau
penggunaan kem-
bali
d. Cara menggunakan
Masker bedah, seperti dalam gambar berikut:
4. Gaun
a. Tujuan
Untuk melindungi baju petugas dari kemungkinan paparan atau
percikan darah atau cairan tubuh, sekresi, eksresi atau
melindungi pasien dari paparan pakaian petugas pada tindakan
steril.
b. Indikasi
Transmisi kontak missal saat adanya wabah dan transmisi
droplet, saat pencegahan infeksi sebelum operasi atau pra
bedah.
Membersihkan luka, tindakan drainase, menuangkan cairan
kontaminasi ke pembuangan atau WC/toilet.
Menangani pasien perdarahan massif, tindakan bedah dan
perawatan gigi.
c. Jenis gaun dan kegunaannya
Tabel 3. Jenis gaun dan kegunaannya
d. Sarung tangan
a. Tujuan
Melindungi tangan dari paparan cairan tubuh, darah, sekresi,
eksresi dan bahan infeksius lainnya. Menggunakan sarung
tangan sesuai dengan ukuran tangan dan digunakan pada
kedua belah tangan dan hanya digunakan untuk satu kali
prosedur pada satu pasien, jika rusak atau robek maka
mengganti dengan sarung tangan yang baru.
b. Indikasi
Digunakan pada saat tindakan aseptic, tindakan steril untuk
mencegah risiko penularan mikroorganisme (tindakan bedah).
Tabel 4. Jenis sarung tangan dan kegunaannya
e. Sepatu
(i) Tujuan
Sepatu untuk melindungi kaki petugas dari tumpahan/
percikan darah atau cairan tubuh lainnya dan mencegah dari
kemungkinan tusukan benda tajam atau kejatuhan alat
kesehatan yang beresiko melukai kulit. Sepatu yang
dipergunakan harus tertutup dan tahan air serta tahan
tusukan. Segera lepaskan sepatu jika terkontaminasi darah
atau cairan tubuh untuk dilakukan proses pembersihan/
dekontaminasi sesuai ketentuan.
(ii) Indikasi
Sepatu tertutup dipergunakan oleh seluruh tenaga
kesehatan, sedangkan sepatu boot dipergunakan pada
prosedur, sebagai berikut:
Penanganan pemulasaran jenazah
Penanganan limbah
Tindakan operasi
Pertolongan dan tindakan persalinan
Penanganan linen
Pencucian peralatan di ruang gizi
(iii) Jenis sepatu dan kegunaannya
Berikut ini dijelaskan jenis sepatu serta penggunanya
Tabel 5. Contoh jenis sepatu dan kegunaannya
D. Pemakaian dan pelepasan APD
Tabel 6. Cara Pemakaian APD
Ditetapkan di Peureulak
pada tanggal : 05 Januari 2022 M
02 Jumadil Akhir 1443 H