RS ZAHIRAH
NO : 050/SK.AKR.PPI/DIRUT/RSZ/II/2014
TENTANG
Ditetapkan : Di Jakarta
Pada tanggal : 3 Februari 2015
RS ZAHIRAH
1. PENDAHULUAN
1.1. Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) sangat penting untuk kesehatan dan keselamatan.
1.2. Baju pengaman dipakai oleh karyawan, sebagai tambahan di samping baju yang mereka pakai,
untuk melindungi pasien dan petugas kesehatan dari risiko infeksi. Pemilihan dari baju
pengaman berdasarkan risiko kontaminasi kulit atau baju oleh darah dan cairan tubuh dan risiko
transmisi mikroorganisme dari satu orang ke orang lain.
1.3. Pemakaian baju pengaman yang sesuai merupakan salah satu dari 9 elemen standar kontrol
tindakan pencegahan, yang harus diikuti setiap saat di dalam perawatan pasien.
1.4. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan praktik evidence-based; memastikan baju pengaman
1.5. yang dipakai sesuai dan benar, dalam rangka mencegah transmisi infeksi.
2. TUJUAN
2.1. Kebijakan ini menekankan pada pemakaian APD sebagai bagian dari standar kontrol tindakan
pencegahan.
2.2. Kebijakan ini menekankan penggunaan yang tepat APD dalam mengurangi transmisi infeksi dan
melindungi petugas kesehatan dan koleganya dari cairan tubuh dan infeksi akibat kerja.
3. RUANG LINGKUP
Kebijakan ini diperuntukkan bagi semua karyawan dan karyawan kontrak yang bekerja di RS
Zahirah.
4. DEFINISI
Alat Perlindungan Diri (APD). Merupakan pengaman/ barier yang bervariasi yang dapat
digunakan tersendiri atau secara kombinasi untuk melindungi membran mukosa, kulit dan
pakaian dari kontak terhadap agen infeksius. Yang termasuk APD adalah sarung tangan,
masker, respirator, kacamata pelindung, pelindung muka dan gaun pelindung
5.2. Semua Manajer juga bertanggung jawab untuk memastikan audit internal dilakukan
5.3. Kepala Unit bertanggung jawab terhadap implementasi dari kebijakan ini di dalam lingkup mereka
sendiri dan harus memastikan bahwa:
5.3.1. Semua karyawan dan karyawan baru memiliki akses ke dan diinformasikan tentang kebijakan
ini dan kebijakan yang berhubungan, SOP dan formulir yang berhubungan dengan kebijakan
ini.
5.3.2. SOP tertulis yang mendukung dan sesuai dengan kebijakan berada di tempat dan digunakan
untuk memonitor kepatuhan.
5.4. Semua karyawan bertanggung jawab atas implementasi kebijakan ini dan memastikan:
RS ZAHIRAH
Nomor Surat Peraturan DIRUT : Tanggal Revisi: Tanggal Implementasi:
050/SK.AKR.PPI/DIRUT/RSZ/II/20 Ditinjau Kembali Pada: 11 Februari 2017 12 Maret 2014
14
Hal. 2 dari 10
5.4.1. Mereka mengerti dan mematuhi kebijakan ini
5.4.2. Akan menggunakan kebijakan berhubungan dengan kebijakan dan SOP di RS Zahirah
5.4.3. Tidak mematuhi kebijakan akan mendapatkan sanksinya.
5.4.4. Semua karyawan dapat mengisi semua laporan kejadian dimana ada tidaknya kepatuhan
7. SARUNG TANGAN
7.1Sarung tangan harus dipakai saat:
7.1.1 Jika terdapat risiko atau kemungkinan terjadi risiko kontaminasi akibat kontak langsung
dengan darah atau cairan tubuh, membran mukosa, kulit yang tidak intak dan bahan lainnya
dengan potensial infeksius (contoh, pasien yang tidak bisa menahan BAB atau BAK.)
7.1.2 Memegang atau menyentuh peralatan perawatan pasien dan lingkungan sekitar pasien yang
terlihat atau berpotensi terkontaminasi.
7.1.3 Sarung tangan merupakan komponen yang penting dalam pencegahan infeksi pada tindakan
yang memerlukan kontak langsung (termasuk terhadap pasien yang terinfeksi
mikroorganisme yang multi-resisten-merujuk ke Kebijakan Pencegahan Transmisi dan Isolasi)
7.1.4 Sarung tangan harus dipakai satu kali saja. Sarung tangan harus diganti untuk pasien yang
berbeda maupun tindakan yang berbeda pada satu pasien. Ganti sarung tangan jika tangan
akan berpindah dari area tubuh pasien yang terkontaminasi (contoh, area perineum) ke area
tubuh pasien yang bersih (contoh, muka)
7.1.5 Sarung tangan box yang bersih,dan non-steril dapat dipakai untuk tindakan rutin keperawatan
non invasif. Sarung tangan steril harus selalu tersedia dan digunakan untuk untuk semua
tindakan aseptik dan steril.
7.1.6 Gunakan sarung tangan plastik untuk membersihkan lingkungan atau peralatan medis.
7.1.7 Setelah membuka sarung tangan, prosedur membersihkan tangan harus segera dilakukan
dan tangan dikeringkan secara menyeluruh. Sarung tangan tidak boleh dicuci atau disanitasi
dengan menggunakan alkohol. Sarung tangan bukan merupakan alat untuk menggantikan
kegiatan mencuci tangan/ prosedur membersihkan tangan. Sarung tangan harus dibuang
sebagai sampah medis kemudian prosedur membersihkan tangan harus segera dilakukan.
7.2.3.3. Setelah dipakai sarung tangan ini harus dibersihkan dan dikeringkan
8. APRON PLASTIK
8.1. Apron plastik dipakai untuk mencegah penyebaran mikroorganisme dari satu pasien ke pasien lain
dan juga untuk melindungi seragam dan kulit dari kontaminasi. Apron harus dipakai jika terdapat
risiko kontaminasi baju yang dipakai oleh darah atau cairan tubuh dan pasien telah diketahui
mengalami infeksi. (merujuk ke Kebijakan Isolasi)
8.2. Apron plastik harus dipakai sekali saja. Jangan menggunakan kembali apron yang sudah terpakai,
bahkan untuk kontak berulang terhadap pasien yang sama. Apron harus diganti untuk pasien
yang berbeda. Apron harus dibuang sebagai sampah medis dan prosedur membersihkan tangan
dilakukan.
8.3. Baju tahan air yang menutup seluruh tubuh harus dipakai saat ada risiko cipratan yang ekstensif
dari darah atau cairan tubuh, sekret dan ekskresi kecuali keringat pasien, terhadap permukaan
kulit dari petugas kesehatan.
8.4. Tidak ada indikasi penggunaan rutin dari apron saat memasuki unit risiko tinggi (contoh, ICU)
10. MASKER
Terdapat dua jenis dari masker yang digunakan praktik medis:
10.1 Masker operasi:
10.1.1 Longgar, sekali pakai yang menutupi hidung dan mulut. Dipakai untuk melindungi mulut dan
hidung dari cipratan. Masker ini juga berfungs untuk mencegah partikel-partikel dari mulut dan
hidung pemakai tersebar ke lingkungan sekitar.
10.1.2 Masker operasi ini dapat juga dipakaikan pada pasien yang batuk-batuk untuk membatasi
potensial penyebaran secret infeksius dari pasien tersebut ke orang lain.
10.1.3 Masker operasi harus dipakai ketika melakukan teknik operasi aseptik.
10.1.4 Beberapa keadaan yang dipertimbangkan untuk memakai masker operasi:
10.1.4.1. Masker harus diganti bila sudah kotor atau basah
10.1.4.2. Masker tidak boleh dipakai kembali apabila sudah dilepas
10.1.4.3. Masker tidak boleh digantungkan di leher
10.1.4.4. Hindari menyentuh bagian depan dari masker saat dipakai
10.1.4.5. Prosedur membersihkan tangan harus dilakukan setelah memegang masker atau
setelah membuang masker yang sudah dipakai.
RS ZAHIRAH
Nomor Surat Peraturan DIRUT : Tanggal Revisi: Tanggal Implementasi:
050/SK.AKR.PPI/DIRUT/RSZ/II/20 Ditinjau Kembali Pada: 11 Februari 2017 12 Maret 2014
14
Hal. 4 dari 10
13. MELEPASKAN APD
APD harus dilepaskan untuk meminimalkan potensi kontaminasi silang. Setelah tindakan/
prosedur telah selesai dilakukan, sarung tangan, apron/baju pelindung dan kacamata pelindung
harus dilepaskan (jika dipakai) dan dibuang sebagai sampah medis. Jika masker juga dipakai,
harus dilepas paling akhir. (Lihat ke lampiran 3)
14. PELATIHAN
Pelatihan karyawan
14.1. Semua karyawan harus mendapatkan pelatihan tentang pengendalian infeksi sebagai bagian
dari induction program.
14.2. Pengendalian infeksi harus termasuk di dalam pembaharuan tahunan yang diwajibkan untuk
semua staf medis.
14.3. Semua karyawan harus dilatih dengan baik dan menyadari pentingnya mengikuti kebijakan
rumah sakit, hal ini sangat penting untuk standar yang dibutuhkan dan keselamatan karyawan.
Pelatihan saat bekerja yang regular diperlukan untuk memastikan bahwa semua karyawan sadar
terhadap praktik dan prosedur terkini.
17. REFERENSI
18. DepKes RI, 2007, Pedoman Pencegahan dan pengendalian Infeksi di Rumah sakit dan
FasilitasPelayanan Kesehatan Lainnya
19. CDC 2007 Guideline for Isolation precautions: Preventing Transmission of infectious agents in
healthcare settings
20. National Health and Medical Research Council (2011) Australian Infection Control Guidelines.
URL:http://www.nhmrc.gov.au/guidelines/public-consultationsiarchived-public-consultations/draft -
australian-infection-control-guideline.
RS ZAHIRAH
Nomor Surat Peraturan DIRUT : Tanggal Revisi: Tanggal Implementasi:
050/SK.AKR.PPI/DIRUT/RSZ/II/20 Ditinjau Kembali Pada: 11 Februari 2017 12 Maret 2014
14
Hal. 5 dari 10
LAMPIRAN 1 - PEMILIHAN JENIS SARUNG TANGAN
Sarung tangan· Potensi terpapar darah, cairan tubuh, sekret · Fungsi vena
Non- steril dan ekskresi. · Pemeriksaan gigi
· Kontak dengan kulit tidak intak atau · Pengosongan kantong urin
membrane mukosa kateter
· Aspirasi naso-gastric
· Penatalaksanaan operasi
minor dan abrasi
Sarung tangan· Kontak dengan area yang rentan infeksi atau Prosedur atau tindakan operasi
steril alat klinis dimana harus mempertahankan aseptic, contohnya:
keadaan steril · Pemasangan kateter urin
· Perawatan luka dan pemakaian
verban yang kompleks
· Pemasangan kanul vena
sentral dan pergantian verban
· Pungsi lumbal
· Perawatan dari luka operasi
atau drain
· Tindakan dental/ perawatan
gigi yang memerlukan kondisi
steril
Sarung tangan Untuk kegiatan di luar perawatan pasien · Memegang atau membersihkan
yang,dapat alat yang terkontaminasi
dipakai kembali · Tugas kebersihan
· Pembersihan alat di unit
sterilisasi
Sarung tangan Selain yang disebutkan di atas, aktivitas· Memegang atau membersihkan
Plastic sekali non- perawatan alat yang terkontaminasi
pakai
RS ZAHIRAH
Nomor Surat Peraturan DIRUT : Tanggal Revisi: Tanggal Implementasi:
050/SK.AKR.PPI/DIRUT/RSZ/II/20 Ditinjau Kembali Pada: 11 Februari 2017 12 Maret 2014
14
Hal. 6 dari 10
LAMPIRAN 2 - MEMAKAI ALAT PELINDUNG DIRI
Untuk mengurangi risiko dari risiko penyebaran infeksi, APD harus dipakai dengan baik. Tabel dibawah
ini menjelaskan urutan dan prosedur memakai dan melepaskan APD. Langkah ke dua dan ketiga dapat
berubah selama masih sesuai dengan prinsipnya.
Prosedur membersihkan tangan harus dilakukan di antara setiap Iangkah dan segera setelah
melepaskan APD.
MEMAKAI APD
Masker
2. ,
lkatkan tali atau tali elastis di bagian
tengah kepala dan leher,
Sarung tangan
4.
Panjangkan hingga menutupi
pergelangan tangan yang ditutupi oleh
jubah
RS ZAHIRAH
Nomor Surat Peraturan DIRUT : Tanggal Revisi: Tanggal Implementasi:
050/SK.AKR.PPI/DIRUT/RSZ/II/20 Ditinjau Kembali Pada: 11 Februari 2017 12 Maret 2014
14
Hal. 7 dari 10
LAMPIRAN 3 - MELEPASKAN APD
Jubah
3.
Bagian depan jubah dan lengan terkontaminasi
Buka ikatan jubah
Tarik dari leher dan pundak, sentuh bagian dalam
jubah saja
Balikkan jubah dalam ke luar
Lipat atau atau buntalkan jubah dan masukan ke
sampah medis
Masker
4.
Bagian depan masker Terkontaminasi
JANGAN DISENTUH
Buka ikatan
Pegang bagian bawah, dan masukkan ke sampah
medis
RS ZAHIRAH
Nomor Surat Peraturan DIRUT : Tanggal Revisi: Tanggal Implementasi:
050/SK.AKR.PPI/DIRUT/RSZ/II/20 Ditinjau Kembali Pada: 11 Februari 2017 12 Maret 2014
14
Hal. 8 dari 10
LAMPIRAN 4 - TABEL APD YANG DIPERLUKAN PADA PERAWATAN PASIEN
Prosedur Kebersihan Sarung Sarung Masker Pelindung Jubah Penutup
Tangan Tangan Tangan Operasi Mata Kepala
Steril
Observasi
rutin (contoh
pengukuran √ - - - - - -
tekanan
darah)
√ √ √ √
Pemeriksaan Untuk
medis secara √ kontak - -
umum dengan kulit Jika ada Jika ada Jika ada
yang resiko resiko resiko
luka/ruam cipratan cipratan cipratan
membran
mukosa
√ √ √ √ √ √ -
Pemeriksaan
luka/ Kontak Irigasi luka Irigasi luka
pembalutan Untuk luka
dengan Kontak dengan dengan
yang sudah
jaringan langsung resiko terjadi resiko terjadi
terinfeksi
tubuh dengan luka cipratan cipratan
Monitor gula
darah dan √ √ - - - - -
hemoglobin
Membantu
melahirkan √ - - - √ √ -
normal
√
Memasang
√ √ - - - -
intravena line Kemungkinan
terjadi
cipratan
Memasang
√ - √ √ √ √ √
CVC
Perawatan
alat melalui
√ - √ - - - -
pembuluh
darah
Prosedur
antiseptik
tanpa
menyentuh √ - √ √ √ √ √
(contoh,
lumbal
puncture)
√ √ √
Memasang
√ - √ -
urin kateter
Jika terjadi Jika terjadi Jika terjadi
paparan paparan paparan
√ √
Memasang
√ √ - - -
urin kateter
Jika terjadi Jika terjadi
paparan paparan
RS ZAHIRAH
Nomor Surat Peraturan DIRUT : Tanggal Revisi: Tanggal Implementasi:
050/SK.AKR.PPI/DIRUT/RSZ/II/20 Ditinjau Kembali Pada: 11 Februari 2017 12 Maret 2014
14
Hal. 9 dari 10
√ √
Suction:
endotrache Menggunakan Jika terjadi
√ - √ √ -
altube, tangan paparan
tracheostomy (system
suction
trebuka
Prosedur
perawatan √ - √ √ √ √ -
gigi mayor
Prosedur √
rutin
√ √ - √ √ -
pemeriksaan
intra-oral Jika terjadi
paparan
RS ZAHIRAH
Nomor Surat Peraturan DIRUT : Tanggal Revisi: Tanggal Implementasi:
050/SK.AKR.PPI/DIRUT/RSZ/II/20 Ditinjau Kembali Pada: 11 Februari 2017 12 Maret 2014
14
Hal. 10 dari 10