Anda di halaman 1dari 3

MELEPASKAN APD PADA KEGIATAN

RISIKO RENDAH
No. : SOP/ /Pusk.Sgd
Dokumen /202
No. Revisi :-
SOP
Tanggal
:
Terbit
Halaman : 1/3
PUSKESMAS
RAWAT JALAN Widiarty, Amd.Far
SEGEDONG NIP. 19730310 199803 2 008

1. Pengertian Alat Pelindung Diri (APD) adalah perangkat alat yang dirancang sebagai
pengahalang terhadap penetrasi zat, partikel padat, cair, atau udara
untuk melindungi pemakainya dari cedera atau penyebaran infeksi atau
penyakit
APD terdiri dari sarung tangan, masker/Respirator Partikulat,
pelindung mata (goggle), perisai/pelindung wajah, kap penutup
kepala, gaun pelindung/apron, sandal/sepatu tertutup (Sepatu
Boot).
Tujuan Pemakaian APD adalah melindungi kulit dan membran
mukosa dari resiko pajanan darah, cairan tubuh, sekret,
ekskreta, kulit yang tidak utuh dan selaput lendir dari pasien
ke petugas dan sebaliknya

Melepaskan APD adalah rangkaian kegiatan setelah penggunaan APD


pada pasca kegiatan
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melepasakan Alat pelindung Diri/ masker pada
kegiatan non kritikal
3. Kebijakan
SK Kepala Puskesmas Rawat Jalan Segedong No. Tahun 2023
tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

4. Referensi 1. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;


2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
4. Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2016 Tentang Fasilitas
Pelayanan Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2017 Tentang Keselamatan Pasien;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun
2017 Tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 52 Tahun
2018 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 tahun
2019 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi di
Lingkungan;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2021 Tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis
Risiko Sektor Kesehatan;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30 tahun
2022 tentang Indikator Nasional Mutu Pelayanan kesehatan Tempat
Praktik Mandiri Dokter dan Dokter Gigi, Klinik, Pusat Kesehatan
Masyarakat, Rumah Sakit, Laboratorium Kesehatan, dan Unit
Tranfusi Darah;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun
2022 Tentang Akreditasi Puskesmas , Klinik Pratama, Tempat
Paraktek Mandiri Dokter Dan Tempat Prakter Mandiri Dokter Gigi;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.02.02/I/105/2023 Tentang Istrumen Standar Akreditasi Klinik

5. Prosedur dan 1. Petugas melepas masker dengan cara memegang tali masker
langkah- langkah 2. Petugas melepaskan tali bagian bawah dan kemudian
tali/karet bagian atas.
3. Petugas membuang masker kedalam tempat limbah infeksius yang
telah disiapkan
4. Petugas melakukan kebersihan tangan
6. Hal-Hal yang 1. Ingatlah bahwa bagian depan masker telah terkontaminasi-
perlu diperhatikan JANGAN SENTUH
2. Buang ke tempat limbah infeksius
7. Unit Terkait 1. Semua petugas kesehatan di Unit pelayanan Puskesmas
2. Pengunjung Puskesmas
3. Masyarakat
8. Dokumen Terkait 1. SOP kebersihan tangan
2. SOP penggunaan APD sesuai Indikasi
9. Rekaman historis perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai


diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai