DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KAWEDANAN
Jalan A. Yani No. 372 Kec. Kawedanan 63382
Telp. (0351) 439120
E-mail : kawedanan.pusk@gmail.com
MEMUTUSKAN :
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS
KAWEDANAN
NOMOR TAHUN 2022
TENTANG
PELAYANAN SELAMA PANDEMI COVID-19
A. LATAR BELAKANG
Penyakit coronavirus (COVID-19) adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh virus Severe Acute Rspiratory Syndrome Coronavirus-2
(SARS-CoV2). Penyakit ini ditularkan melalui manusia ke manusia dimana
sebagian besar orang akan terinfeksin (COVID-19) akan mengalami penyakit
pernapasan ringan hingga sedang dan sembuh tanpa memerlukan perawatan
khusus. Penularan Covid -19 melalui kontak erat dan droplet, kecuali jika ada
tindakan yang memicu terjadinya aerosol (seperti bronkoskopi, nebulisasi dan
lain-lain) dimana dapat memicu terjadinya risiko penularan melalui airborne.
Individu yang paling beresiko terinfeksi adalah yang mengalami kontak erat
atau petugas kesehatan yang merawat pasien COVID-19. Petugas kesehatan
dapat melindungi diri ketika merawata pasien dengan mematuhi praktik
pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) yang mencakup pengendalian
administratif, lingkungan dan engineering serta penggunaan Alat Pelindung
Diri (APD) yang tepat, yakni dalam pemilihan jenis, cara pemakaian, carav
pelepasan dan cara pembuangan dan pencucian APD. Dalam merawat pasien
COVID-19, tenaga kesehatan sangat rentan tertular maka APD yang
digunakan adalah APD standar yang berbasis asesmen risiko dengan tetapo
menggunakan prinsip kewaspadaan standar dan kewaspadaan isolasi.
a) Penempatan Pasien
Tempatkan pasien di ruang terpisah, bila tidak mungkin kohorting. Bila
keduanya tidak mungkin, buat pemisah dengan jarak > 1 meter antar
kursi tunggu dan jarak dengan pengunjung. Pertahankan pintu terbuka,
tidak perlu penanganan khusus terhadap udara dan ventilasi.
b) Transport pasien
Batasi gerak dan transportasi untuk batasi droplet dari pasien dengan
mengenakan masker pada pasien dan menerapkan hygiene respirasi dan
etika batuk.
a. Penempatan Pasien
Tempatkan pasien di ruang terpisah yang mempunyai ; tekanan negatif,
pertukaran udara 6-12x/jam sebelum udara mengalir ke ruang atau
tempat lain di Puskesmas. Usahakan pintu ruang pasien tertutup. Bila
ruang terpisah tidak memungkinkan, tempatkan pasien dengan pasien
lain yang mengidap mikroba yang sama, jangan dicampur dengan
infeksi lain (kohorting) dengan jarak >1 meter. Konsultasikan dengan
Tim PPI Puskesmas sebelum menempatkan pasien bila tidak ada ruang
isolasi dan kohorting tidak memungkinkan.
b. Transport Pasien
Batasi gerakan dan transport pasien hanya kalau diperlukan saja. Bila perlu
untuk pemeriksaan pasien dapat diberi masker bedah untuk cegah
menyebarnya droplet nuclei.
c. Penggunaan APD Petugas
Kenakan masker respirator (N95/ kategori N pada efisiensi 95%) saat
masuk ruang pasien atau suspek TB paru. Orang yang rentan seharusnya
tidak boleh masuk ruang pasien yang diketahui atau suspek campak, cacar
air kecuali petugas yang telah imun. Bila terpaksa harus masuk maka harus
menggunakan masker respirator untuk pencegahan. Orang yang pernah
sakit campak atau cacar air tidak perlu memakai masker. Bila melakukan
tindakan dengan kemungkinan timbut aerosol maka APD yang digunakan
adalah masker bedah, gaun, goggle, dan sarung tangan.
d. Pengelolaan peralatan perawatan pasien
Pengelolaan perawatan pasien sesuai pedoman TB CDC “Guidence for
Preventing of Tuberculosis in Healthcare Facilities”
C.. KEBIJAKAN PENGGUNAAN APD BERDASARKAN TEMPAT LAYANAN
KESEHATAN, PROFESI DAN AKTIVITAS PETUGAS
Keterangan :
KABUPATEN MAGETAN
RENNY KURNIAWATY