DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS GONDANG
Jalan Raya Benteng Gumeng No. 137
Telp. (0321) 511110 Kode Pos 61372
e-mail : uptpuskesmas.gondang@gmail.com
KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS GONDANG
Nomor : 188.4/ /416-102.14/2020
TENTANG
Ditetapkan di : Mojokerto
Pada tanggal : 01 Februari 2020
A. PENDAFTARAN PASIEN
1. Jam buka ruang pendaftaran dan rekam medis UPT Puskesmas Gondang
selama masa pandemic COVID-19 adalah :
1) Hari Senin – Kamis : 08.00 – 11.00 WIB
2) Hari Jum’at : 08.00 – 10.00 WIB
3) Hari Sabtu : 08.00 – 10.00 WIB
4) Pendaftaran pasien UGD buka 24 jam dilakukan perawat atau petugas
jaga jika diluar jam kerja.
2. Jam buka pelayanan UPT Puskesmas Gondang selama masa pandemi
COVID-19 adalah
1) Hari Senin – Kamis : 08.30 s/d selesai
2) Hari Jum’at : 08.30 s/d selesai
3) Hari Sabtu : 08.30 s/d selesai
4) Pelayanan gawat darurat dan rawat inap di UPT Puskesmas Gondang
24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu.
3. Pelayanan UKP UPT Puskesmas Gondang selama pandemi COVID-19
Adalah :
1) Pelayanan Pemeriksaan Umum
a. Pemeriksaan pasien memperhatikan aturan physical distancing, jarak
antar petugas dan pasien ± 2 meter.
b. Petugas memakai APD level 1-2 lengkap dengan face shield.
c. Petugas membatasi waktu kontak dengan pasien.
d. Petugas memberikan edukasi kepada pasien untuk pengobatan
mandiri dulu bila ada keluhan ringan. Untuk pasien PRB memberikan
resep untuk 3 bulan dengan memberikan tulisan iter pada resep
PRB. Proses permintaan dan pemberian rujukan untuk dipercepat.
e. Surat keterangan sehat dapat dikeluarkan berdasarkan hasil
pemeriksaan kondisi pasien secara umum pada saat pemeriksaan
dilakukan.
f. Surat keterangan bebas COVID-19 dapat dikeluarkan jika ada hasil
pemeriksaan minimal Rapid Test pada hari yang sama.
g. Sistem rujukan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dengan memperhatikan
2) Pelayanan Pemeriksaan Gigi dan Mulut
a. Melakukan screening terhadap semua pasien sesuai prosedur.
b. Merujuk pasien yang diduga terinfeksi COVID-19.
c. Menunda tindakan tanpa keluhan simtomatik, bersifat elektif,
perawatan estetis, tindakan dengan menggunakan bur/scaler/suction.
d. Petugas menggunakan APD level 2-3 lengkap dengan face shield.
e. Pasien diminta berkumur dengan Hidrogen Peroksida 0,5% - 1%
selama 60 detik atau Povidone Iodine 1 % selama 15-60 detik
sebelum dilakukan perawatan dan disaat dipandang perlu.
f. Pembersihan alat kedokteran gigi dengan sodium hipokrit 5% dengan
perbandingan 1:100 selama 1 menit. Untuk semua benda dan alat
kedokteran gigi dapat dibersihkan menggunakan etanol 70%
sebelum proses sterilisasi dengan autoclave.
3) Pelayanan Kesehatan Ibu dan KB
a. ANC Terpadu dilaksanakan khusus untuk umur kehamilan memasuki
Trimester III
b. Tindakan kontrasepsi IUD dan Implan tidak dilakukan selama masa
pandemic.
c. Kontrasepsi injeksi dan Pil dilakukan di desa di lingkup kerja UPT
Puskesmas Gondang.
4) Pelayanan Gawat Darurat
a. Pelayanan gawat darurat tetap dilaksanakan sesuai standar
pelayanan yang berlaku dengan memperketat proses triase dan
memperhatikan prinsip PPI.
b. Apabila tidak dapat ditentukan bahwa pasien memiliki potensi
COVID-19 maka psien diperlukan sebagai kasus COVID-19
5) Pelayanan Rawat Inap
a. Pelayanan rawat inap diprioritaskan pada kasus-kasus non COVID-
19.
b. Pemberian pelayanan rawat inap harus memperhatikan prinsip
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dan physical distancing.
6) Pelayanan Kesehatan Lansia
a. Pelayanan gizi dilakukan sesuai dengan protokol COVID-19.
b. Petugas memakai APD level 1-2 dan dengan melakukan physical
distancing.
7) Pelayanan Kefarmasian
a. Pelayanan kefarmasian tetap dilaksanakan sesuai dengan standar
pelayanan kefarmasian dengan memperhatikan kewaspadaan
standar serta menerapkan physical distancing.
b. Apabila diperlukan, pemberian obat terhadap pasien dengan gejala
ISPA dapat dilakukan terpisah dari pasien non ISPA untuk mencegah
terjadinya transmisi.
c. Kegiatan pelayanan diupayakan memanfaatkan system informasi
dan telekomunikasi.
d. Petugas farmasi berkoordinasi dengan program terkait melakukan
penyesuaian kebutuhan obat dan BMHP termasuk APD dan
Desinfektan serta bahan untuk pemeriksaan laboratorium COVID-19
( rapid test,container steril,swab Dacron, atau flocked swab dan virus
transport medium )
e. Pelayanan farmasi bagi lansia, pasien PTM dan penyakit khronis
lainnya, obat dapat diberikan untuk jangka waktu lebih dari 1 bulan,
hal ini mengacu pada surat edaran direktur BPJS No.14 Tahun 2020
tentang pelayanan kesehatan bagi peserta JKN selama masa
pencegahan COVID-19.
8) Pelayanan Laboratorium
a. Pelayanan laboratorium untuk kasus non COVID-19 tetap
dilaksanakan sesuai standar dengan memperhatikan PPI dan
physical distancing.
b. Pemeriksaan laboratorium terkait COVID-19 (termasuk pengelolaan
dan pengiriman specimen) mengacu kepada pedoman yang berlaku,
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang telah memperoleh
peningkatan kompetensi terkait pemeriksaan rapid test dan
pengambilan swab.
c. Petugas laboratorium menghitung kebutuhan rapid tes, container
steril, swab Dacron, atau flocked swab dan virus transport medium
(VTM) sesuai arahan dinas kesehatan daerah kabupaten/kota
dengan memperhatikan prevalensi kasus COVID-19 di wilayah kerja
UPT Puskesmas Gondang.
d. Mengingat adanya cross reaction dengan flava virus dan virus
unspecific lainnya ( termasuk COVID-19 ) setiap pemeriksaan
serological dengue IgM positif pada keadaan pandemic COVID-19
harus dipikirkan kemungkinan infeksi COVID-19 sebagai differential
diagnosis terutama bila gejala klinis semakin berat.
9) Pelayanan Gizi
a. Pelayanan gizi dilakukan sesuai dengan protokol COVID-19.
b. Petugas memakai APD level 1-2 dan dengan melakukan physical
distancing.
10)Pelayanan Persalinan
a. Setiap pasien yang akan menjalani persalinan/datang dengan kondisi
inpartu harus dilakukan Rapid Tes.
b. Persalinan normal tetap dapat dilakukan bagi ibu hamil dengan
status bukan ODP,PDP atau terkonfirmasi COVID-19 sesuai kondisi
kebidanan menggunakan APD sesuai pedoman.
c. Ibu hamil beresiko atau berstatus ODP,PDP atau terkonfirmasi
COVID-19 dilakukan rujukan secara terencana untuk bersalin di
fasyankes rujukan.
11)Pelayanan Imunisasi
a. Pelayanan imunisasi dilakukan terjadwal seminggu sekali.
b. Pelayanan dilakukan sesuai dengan protokol COVID-19.
c. Pelaksanaan imunisasi petugas memakai APD level 2 dan dengan
melakukan physical distancing.
4. Pasien yang berkunjung wajib cuci tangan, memakai masker, melewati
pemeriksaan thermal, dan cuci tangan dengan hand sanitizer.
5. Petugas mengisi lembar screening COVID-19 berdasarkan informasi dari
pasien/pengunjung.
6. Pengantar pasien hanya 1 orang dan mematuhi prosedur yang ditetapkan.
7. Pendaftaran pasien dilaksanakan sesuai dengan Prosedur Pendaftaran dan
memperhatikan keselamatan pasien dan petugas.
8. Petugas pendaftaran memakai APD Level 1-2 dengan menggunakan face
shield dan menjaga jarak dengan pasien/pengunjung ± 2 meter.
9. Hambatan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan layanan selama masa
pandemic COVID-19 harus diidentifikasi.
10. Identifikasi pasien harus dipastikan minimal dengan cara sebagai berikut:
nama pasien, jenis kelamin, alamat, agama, tanggal lahir, pasien
umum/BPJS/SPM dan mencantumkan nomor KTP/BPJS) dan riwayat
translokasi local.
11. Petugas pendaftaran memanggil nama pasien, dengan nomor urut
pendaftaran, membuat rekam medis pasien, petugas mencatat dibuku
register rawat jalan, memasukkan data kunjungan pada aplikasi, pasien
umum membayar retribusi sesuai perda, pasien yang mempunyai jaminan
(BPJS,SPM,KIS) tidak dipungut biaya/gratis, Pasien mendatangi unit
pelayanan sesuai jenis pelayanan yang dituju.
12. Informasi yang tersedia di tempat pendaftaran :
1) Jam buka tutup
2) Jenis-jenis pelayanan UKM dan UKP
3) Alamat Rumah Sakit Rujukan dan Nomor Telepon
4) Jenis pemeriksaan dan tarif laboratorium
5) Alamat Laboratorium Rujukan
6) Denah Puskesmas
7) Bagan alur pendaftaran
8) Hak dan kewajiban pasien
9) Peraturan Undang-undang yang berkaitan dengan Puskesmas
misalnya : Perda Retribusi
10)Penunjuk Arah unit pelayanan
11)Sarana edukasi kepada masyarakat sesuai protokol COVID-19.
12)Hand sanitizer.
13. Segala informasi yang disampaikan petugas kepada pasien harus
dievaluasi sesuai prosedur.
14. Pegawai Puskesmas harus menjaga setiap informasi yang bersifat medis
yang dimiliki Puskesmas.
15. Hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruhan proses
pelayanan.
1) Hak Pasien Dan Keluarganya
Setiap pasien dan keluarganya memiliki hak :
a. Memperoleh Informasi mengenai tata tertib dan peraturan pelayanan
yang berlaku di puskesmas
b. Mendapatkan informasi atas :
Penyakit yang diderita
Tindakan medis yng akan dilakukan da kemungkinan resiko dari
akibat tindakan tersebut, cara mengatasi dan alternatif lainnya.
Upaya pencegahan agar penyakit tidak kambuh lagi atau
pencegahan agar keluarga atau orang lain tidak menderita
penyakit yang sama.
c. Meminta konsultasi medis
d. Menyampaikan pengaduan, saran, kritik dan keluhan berkaitan
dengan pelayanan.
e. Memperoleh pelayanan yang bermutu, aman, nyaman, adil, jujur, dan
manusiawi
f. Hasil pemeriksaan yang meliputi diagnosis, dan tata cara tindakan,
tujuan tindakan, alternatif tindakan, biaya, resiko tindakan dan
komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap yang
dilakukan.
g. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadappenyakit yang dideritanya
kecuali untuk kasus KLB (Kejadian Luar Biasa) dan kasus yang dapat
membahayaan masyarakat.
h. Keluarga dapat mendampingi saat menerima pelayanan kesehatan.
i. Memilih tenaga medis untuk melakukan pelayanan medis.
2) Kewajiban Pasien
a. Membawa Persyaratan pendaftaran pelayanan berupa:
Pengguna layanan bebasbiaya (khusus warga Kabupaten
Mojokerto) untuk membawa kartu identitas (KTP/KK)
Pengguna layanan Jaminan Kesehatan (BPJS, Jamkesda, dll.)
untuk membawa kartu Jaminan Kesehatannya.
Persyaratan pendaftaran di atas wajib dibawa setiap kali
pendaftaran.
Kepada pasien yang tidak dapat memenuhi persyaratan yang
tercantum pada poin-poin di atas akan dikenakan sebagai pasien
umum dengan biaya sesuai perda yang berlaku.
b. Mengikuti alur pelayanan Puskesmas.
c. Mentaati aturan pelayanan dan mematuhi nasehat serta petunjuk di
Puskesmas dalam masa pandemic.
d. Memberikan informasi yang lengkap dan benar tentang masalah
kesehatannya kepada tenaga kesehatan Puskesmas.
C. RENCANA RUJUKAN/PEMULANGAN
Sistem rujukan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan
memperhatikan :
1. Merujuk ke fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut ( FKTL ) sesuai
dengan kasus dan system rujukan yang telah ditetapkan oleh dinas
kesehatan daerah kabupaten Mojokerto sesuai peraturan yang berlaku.
2. Standar Pelayanan :
a. Puskesmas menempatkan pasien diduga COVID-19 yang akan dirujuk
pada ruang isolasi/tersendiri yang terpisah. Bila pasien diduga non
COVID-19 ditempatkan sesuai prosedur yang berlaku.
b. Mendapat persetujuan dari pasien dan/atau keluarga pasien.
c. Melakukan pertolongan pertama dan stabilisasi pra rujukan.
d. Melakukan komunikasi dengan penerima rujukan dan memastikan
bahwa penerima rujukan dapat menerima .
e. Membuat surat pengantar rujukan dan resume klinis rangkap dua.
f. Transportasi untuk rujukan sesuai dengan kondisi pasien dan
ketersediaan sarana transportasi.
g. Pasien yang memerlukan asuhan medis terus didampingi oleh tenaga
kesehatan yang kompeten dan membawa formulir monitoring khusus
untuk kasus COVID-19 sesuai dengan pedoman.
h. Rujukan dilaksanakan dengan menerapkan PPI, APD Level 1-3 dan
desinfeksi ambulans.
3. Kriteria pemulangan pasien :
a. Keluhan dan kegawatan pasien sudah teratasi
b. Diagnosa dan terapi sudah terlaksana sesuai dengan KMK 514 Tahun
2015.
c. Keadaan umum dan tanda-tanda vital pasien dalam batas normal
d. Asuhan keperawatan sudah terlaksana.
e. Status gizi pasien sudah membaik.
4. Dokter melaksanakan proses rujukan bila memenuhi kriteria TACC ( Time
Age Complication Comorbidity) berikut :
Time : jika perjalanan penyakit dapat digolongkan kepada
kondisi kronis atau melewati Golden Time Standard.
Age : jika usia pasien masuk dalam kategori yang
dikhawatirkan meningkatkan risiko komplikasi serta
resiko kondisi penyakit lebih berat.
Compilation : jika komplikasi yang ditemui dapat memperberat kondisi
pasien.
Comorbidity : jika terdapat keluhan atau gejala penyakit lain yang
memperberat kondisi pasien.
Selain empat kriteria di atas, kondisi fasilitas pelayanan juga dapat menjadi
dasar bagi dokter untuk melakukan rujukan demi menjamin
keberlangsungan penatalaksanaan dengan persetujuan pasien.
5. Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditindak lanjuti oleh dokter yang
menangani