Anda di halaman 1dari 3

MENGGUNAKAN APD PADA

KEGIATAN RISIKO SEDANG


No. : SOP/ /Pusk.Sgd
Dokumen /2023
No. Revisi :-
SOP
Tanggal
:
Terbit
Halaman : 1/3
PUSKESMAS
RAWAT JALAN Widiarty, Amd.Far
SEGEDONG NIP. 19730310 199803 2 008

1. Pengertian Alat Pelindung Diri (APD) adalah perangkat alat yang dirancang sebagai
pengahalang terhadap penetrasi zat, partikel padat, cair, atau udara
untuk melindungi pemakainya dari cedera atau penyebaran infeksi atau
penyakit
APD terdiri dari sarung tangan, masker/Respirator Partikulat,
pelindung mata (goggle), perisai/pelindung wajah, kap penutup
kepala, gaun pelindung/apron, sandal/sepatu tertutup (Sepatu
Boot).
Tujuan Pemakaian APD adalah melindungi kulit dan membran
mukosa dari resiko pajanan darah, cairan tubuh, sekret,
ekskreta, kulit yang tidak utuh dan selaput lendir dari pasien
ke petugas dan sebaliknya
Ada 3 kegiatan berdasarkan Kategori Teori dr. Spaulding
adalah sebagai berikut:
a) Kritikal
Kegiatan berkaitan dengan jaringan steril atau sistem
darah sehingga merupakan risiko infeksi tingkat tertinggi.
Kegagalan manajemen sterilisasi dapat mengakibatkan
infeksi yang serius dan fatal.
b) Semikritikal
Kegiatan ini merupakan terpenting kedua setelah kritikal
yang berkaitan dengan mukosa dan area kecil di kulit
yang lecet.Pengelola perlu mengetahui dan memiliki
keterampilan dalam penanganan peralatan invasif,
pemrosesan alat, Disinfeksi Tingkat Tinggi (DTT),
pemakaian sarung tangan bagi petugas yang menyentuh
mukosa atau kulit tidak utuh.
c) Non-kritikal
kegiatan yang berhubungan dengan kulit utuh yang
merupakan risiko terendah. Walaupun demikian,
pengelolaan yang buruk pada bahan dan peralatan non-
kritikal akan dapat menghabiskan sumber daya
dengan manfaat yang terbatas (contohnya sarung
tangan steril digunakan untuk setiap kali memegang
tempat sampah atau memindahkan sampah).

2. Tujuan Sebagai acuan dalam menggunakan Alat pelindung Diri pada kegiatan
Semi kritikal
3. Kebijakan
SK Kepala Puskesmas Rawat Jalan Segedong No. Tahun 2023
tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
4. Referensi 1. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
4. Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2016 Tentang Fasilitas
Pelayanan Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2017 Tentang Keselamatan Pasien;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun
2017 Tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 52 Tahun
2018 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 tahun
2019 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi di
Lingkungan;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2021 Tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
Sektor Kesehatan;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30 tahun
2022 tentang Indikator Nasional Mutu Pelayanan kesehatan Tempat
Praktik Mandiri Dokter dan Dokter Gigi, Klinik, Pusat Kesehatan
Masyarakat, Rumah Sakit, Laboratorium Kesehatan, dan Unit Tranfusi
Darah;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun
2022 Tentang Akreditasi Puskesmas , Klinik Pratama, Tempat
Paraktek Mandiri Dokter Dan Tempat Prakter Mandiri Dokter Gigi;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.02.02/I/105/2023 Tentang Istrumen Standar Akreditasi Klinik

5. Prosedur dan
langkah- langkah 1. Petugas memastikan melepas semua aksesoris yang ada di tangan
seperti Cincin, gelang, jam tangan atau lainnya.
2. Petugas melakukan Kebersihan Tangan
3. Petugas menyiapkan perlengkapan APD yang akan digunakan pada
kegiatan Semi Kritikal
4. Petugas menggunakan gaun pelindung dengan menu tupi badan
sepenuhnya dari leher hingga lutut, lengan hingga bagian
pergelangan tangan dan selubungkan ke belakang punggung. Ikat
di bagian belakang leher dan pinggang
5. Petugas Memegang masker bedah pada bagian tali (kaitkan pada
telinga jika menggunakan kaitan tali karet atau simpulkan tali di
belakang kepala jika menggunakan tali lepas).
6. Petugas mengeratkan tali kedua pada bagian tengah kepala atau
leher.
7. Petugas Tekan klip tipis fleksibel (jika ada) sesuai lekuk tulang hidung
dengan kedua ujung jari tengah atau telunjuk.
8. Petugas Membetulkan agar masker bedah melekat erat pada wajah
dan di bawah dagu dengan baik.
9. Petugas Periksa ulang untuk memastikan bahwa masker bedah telah
melekat dengan benar.
10. Petugas menggunakan tutup kepala dengan memegang bagian
dalam tutup kepala
11. Petugas menggunakan sarung tangan
6. Hal-Hal yang 1. Menggunakan APD disesuaikan dengan indikasi
perlu diperhatikan 2. Sebelum menggunakan dan melepas APD petugas
melakukan kebersihan tangan
3. Petugas yang menggunakan APD pada Kegiatan Semi
kritikal tidak berjalan di area pelayanan sampai dipastika
APD dilepas
7. Unit Terkait Semua petugas kesehatan di Unit pelayanan Puskesmas yang
melakukan kegiatan Semi kritikal
8. Dokumen Terkait 1. Daftar Tilik dan monitoring Penggunaan APD sesuai indikasi
2. . SOP kebersihan tangan

9. Rekaman historis perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai


diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai