Anda di halaman 1dari 19

DEWAN PENGURUS PUSAT PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA

(INDONESIAN NATIONAL NURSES ASSOCIATION)


4R

KEPUTUSAN DEWAN PENGURUS PUSAT


PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA
NOMOR: 041/DPP.PPNI/SK/K.S/III/2020

TENTANG

PEDOMAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)


DALAM PENANGANAN COVID-19
PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA (PPNI)

DEWAN PENGURUS PUSAT PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA

Menimbang a. bahwa perawat merupakan salah satu garda terdepan dalam


memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien/klien terinfeksi
COVID-19
b. bahwa dalam penanganan pasien/klien terinfeksi COVID-19
perawat membutuhkan APD sebagai upaya dalam mencegah
penularan
c. bahwa PPNI sebagai organisasi perawat bertanggung jawab
memberikan pedoman sebagai acuan bagi perawat dalam
penggunaan APD secara tepat dan benar
d. bahwa untuk memberikan panduan dan menjainin huruf c, maka
dibuatlah Pedoman APD dalam Penanganan COVID-19 PPNI
e. bahwa Pedoman APD dalam Penanganan COVID-19 PPNI
sebagaimana yang dimaksud huruf d di atas perlu ditetapkan
dengan Surat Keputusan Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia
Mengingat 1. Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2 Undang-Undang RI No, 17 tahun 2013 tentang Organisasi
Masyarakat
4. Undang-Undang RI No. 38 tahun 2014 tentang Keperawatan
5. Keputusan Kemenkum dan HAM No. AHU 93.AH.01.07 tahun
2012 tentang Pengesahan Badan Hukum Perkumpulan PPNI
6, Keputusan Kemenkum dan HAM No. AHU 133.AH.01.08 tahun
2015 tentang Persetujuan Perubahan Pengurus dan Pengawas
PPNI
7, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPNI Hasil
MUNAS IX PPNI di Palembang Sumatera Selatan
Memperhatikan 1. Hasil Rapat Pleno DPP PPNI tanggal 21 Maret 2020
2. Hasil Rapat Tim Penanganan COVID-19 tanggal *1 Maret 2020

1
(INDONESIAN NATIONAL NURSES ASSOCIATION) "”
Address: Jl. Raya Le6teng Agung No, 64 Rt tO6 Rw 008, Lenient Agung, Jagakana, laltarta Sclatan -
l26I0 Phone : 021-2271-0272, Fax : 021-2271-4959 E-Mail: dpp@ppni-infra.org
www. i-tuna.

MXMUTUSKAN
MENETAPKAN : PEDOMAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
DALAM PENANGANAN COVID-19 PERSATUAN PERAWAT
NASIONAL INDONESIA (PPNIJ

KESATU Pedoman APD dalam Penanganan COVID-19 PPNI beserta


lampirannya merupakan Suatu keaatuan yang tidak terpisahkan dari
Surat Keputusan ini.
KEDUA Pedoman APD dalam Penanganan COVID-19 PPNI sebagaimana
dimaksud dalam Diktum KESATU digunakan sebagai acuan pemwat
dalam penggunaan APD secara tepat dan benar sesuai dengan fungsi
APD.
KETIGA Dewan Pengurus Wilayah PPNI Provinsi (DPW), Dewan Pengurus
Daerah PPNI Kabupaten/ Kota (DPD), Dewan Pengurus Komisariat
PPNI (DPK) seluruh Indonesia, Dewan Pengurus Luar Negeri PPNI
(DPLN) dan Ikatan dan atau Himpunan Pusat PPNI
mensosialisasikan dan melaksanakan keputusan ini sesuai dengan tugas
dan fungsinya
KEEMPAT
Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal A> Pkan dan apabila di
kemudian hari terdapat kekeliruan atau memerlukan penyempumaan,
akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Jakarta
pada tanggal : 22 Maret 2020

Dewan Pengurus Pusat


Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Ketua Umum, g$ Sekretaris Jenderal,

NIRA: 31730002030 NIRA: 31730001926

2
BOOKLET

PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI


BAGI PETUGAS KESEHATAN DALAM
PENANGANAN PASIEN COVID-19

.
LATAR BELAKANG
Berdasarkan bukti ilmiah bahwa penularan COVID -19
dapat terjadi akibat penularan melalui Kontak dan
droplet karena itu yang sangat beresiko tertular adalah
orang yang kontak langsung dengan pasien COVID
termasuk yang merawat pasiennya. Upaya mencegah
penularan yaitu dengan memutus mata rantai penularan
tersebut salah satunya dengan menggunakan APD yang
tepat dan benar

Penggunaan APD yang tepat dan benar sangat penting


diketahui khususnya oleh seluruh petugas kesehatan terkait
dengan fungsi APD dan kebutuhan APD pada area Kerja di
seluruh fasilitas pemberi layanan kesehatan.

Strategi-strategiPPI
untukmencegahataumembatasipenularandi
tempatlayanankesehatantermasuk:
1. Menjalankan langkah-langkah Pencegahan
standa runtuk semua pasien; (kebersihan
tangan, jaga jarak dan penggunaan APD) dan
disinfeksi semua permukaan yang sering
disentuh
2. Memastikan dilakukannya triase, identifikasi
awal, dan pengendalian sumber
3. Menerapkan langkah-langkah pencegahan
tambahan empiris atas kasus-kasus suspek
infeksi COVID-19;
4. Menerapkan pengendalian administratif; dan
menggunakan pengendalian lingkungan dan
rekayasa
PENCEGAHAN : KEBERSIHAN TANGAN

Gosok tangan selama 20-30 detik! Cuci tangan selama 40-60 detik!
Definisi
Alat Pelindung Diri (APD) adalah Alat yang digunakan untuk
melindungi pekerja dari luka atau penyakit yang diakibatkan
oleh kontak dengan bahaya (hazards) ditempat kerja, baik
yang bersifat kimia, biologis, radiasi, fisik, elektrik, mekanik
dan lainnya (OSHA).

TUJUAN
Tujuan penggunaan alat pelindung diri bagi petugas kesehatan
pada pasien covid19 adalah untuk melindungi tenaga kesehatan
dari bahaya akibat paparan virus corona pada saat memberikan
pelayanan kesehatan, terciptanya perasaan aman dan terlindung
bagi tenaga kerja dan mampu meningkatkan motivasi utuk yang
bekerja dan memelihara dan meningkatkan keselamatan
kerja.sehingga terlindungi dari risiko paparan virus corona dari
pasien dan lingkungan
NO JENIS KEGUNAAN
1 GOWN COVER Berfungsi untuk melindungi tubuh dari bahaya mikroorganisme
ALL pathogen : virus, bakteri dan jamur.
DISPOSABLE

2 Masker N 95 Proteksi terhadap hidung dan mulut dari


paparan partikel termasuk partikel kecil
aerosol, dapat di dipakai kembali dengan
menyimpan didalam kertas berlubang oleh
petugas yang sama
3 Face Shield Proteksi terhadap mata dari paparan
partikel termasuk partikel kecil aerosol
dapat dipergunakan kembali dengan
membersihkan semua permukaan dengan
kain bersih dan cairan disinfektan atau
detergen dan keringkan
4 Surgical Melindungi selaput lendir hidung, mulut,
Masker sepanjang bertindak atau perawatan
pasien yang mungkin terjadi percikan,
masker ini TIDAK dapat di reuse)
5 Head cup Menghindari jatuhnya mikroorganisme
yang ada dirambut dan kulit kepala
petugas pada alat- alat/daerah steril
Sekali pakai

6 Kacamata Melindungi mata dari percikan semua jenis


(google) cairan dapat dipergunakan kembali setelah
pencucian dengan disinfektan kemudian
keringkan
7 Sepatu Melindungi petugas dari percikan darah atau cairan badan lain yang
bisa mencemari kaki petugas. Rendam dengan disinfektan kemudian
keringkan dengan dijemur, cover shoes hanya sekali pakai

8 Sarung Melindungi tangan dari kontak darah, semuanya jenis cairan badan,
tangan sekret, ekskreta, kulit yg tidak utuh. Selaput lendir pasien dan benda
yang terkontaminasi..
PENGGUNAAN APD triase awal

Petugas yang melakukan triase pasien yang datang


ke pelayanan kesehatan

1. Gunakan baju kerja


2. Lakukan kebersihan tangan 5 moment
3. Gunakan masker bedah
4. Sepatu kerja
PENGGUNAAN APD DI IGD (triage)
1. Petugas Kesehatan (dokte, perawat) kontak langsung dengan
pasien menggunakan :
1) Baju dinas Kamar Operasi(baju kerja)
2) Gunakan topi atau jika mengunakan jilbab maka
ujungan masukan kedalam baju kerja
3) Pakai Sarung tangan bedah
4) Apron single use
5) Gunakan Masker Bedah
6) Pelindung wajah (Face shield)
7) penutup sepatu (cover shoes) sekali pakai
APD DI RUANG TINDAKAN IGD
1.
2. Gunakan baju kerja kamar bedah
3. Pakai Masker N95
4. Pasang Goggle/face shield
5. Gaun bedah, topi (head cap), atau cover all (full body suit)
6. Sarung tangan doble (sarung tangan bersih dan sarung
tangan bedah panjang)
7. Sarung kaki, sepatu boot/sepatu khusus/ dan shoe cover
APD DI RUANG RAWAT INAP
PASIEN KHUSUS COVID (ISOLASI)

1. Gunakan baju kerja kamar bedah


2. Masker N95
3. Kacamata (Goggle)/Pelindung wajah (face shield)
4. Gunakan cover all (full body suit), topi (head cap),
5. Sarung tangan doble (sarung tangan bedah dan
sarung tangan bedah panjang)
6. Sarung kaki, sepatu boot/sepatu khusus/ dan shoe cover
* Gunakan masker N95 jika melakukan tindakan potensi
adanya cipratan /aerosol, contoh : inhalasi, intubasi,
suctioning, swab tenggorokan dan pemasangan NGT.
APD petugas kesehatan DI RUANG
Rawat inap non covid
1. Baju kerja ( baju seragam perawat/jas
dokter/baju kerja petugas penunjang)
2. Masker bedah

APD petugas cleaning services


Rawat inap covid
1. Masker Bedah
2. Google/face shield
3. Coverall /full body suit
4. Sarung tangan double (sarung tangan
medis dan sarung tangan rumah tangga)
5. Cover shoes dan sepatu boot
URUTAN PENGGUNAAN APD DI triage
igd
1. Cara mengguanakan
1) Lepaskan semua assesoris yang diperguanakan
(jam tangan, cincin, kalung, anting)
2) Pakailah baju kerja kamar bedah dan
gunakan sepatu tertutup
3) Rapikan rambut(ikat jika Panjang) atau gunakan
jilbab (bergo) yang ujungnya dimasukan kedalam
kerah baju
4) Lakukan kebersihan tangan dengan cairan
berbasis alcohol
5) Pakai gaun tahan air (apron) sekali pakai
6) Gunakan masker bedah pastikan terpasang baik
menutup seluruh hidung dan mulut
7) Gunakan pelindung wajah (face shield)
dengan terpasang kuat dan nyaman
8) Gunakan pelindung kaki sekali pakai (cover
shoes) menutup seluruh sepatu
2. Cara melepaskan
1) Pastikan tersedia tempat limbah infeksius pada
area pelepasan dan pembuangan APD yang aman
2) Lepaskan sarung tangan dengan hati hati dan buang
ke limbah infekisu
3) Lakukan kebersihan tangan dengan alcohol
4) Lepaskan gaun dengan melepaskan ikatan terlebih
dahulu kemudian menarik dari belakang ke depan
dengan menggulung dari bagian dalam kearah
bawah dan tempatkan ke wadah infekius
5) Buka face shield hati hati tempatkan ke wadah
infekius
6) Buka masker bedah dan buang ke limbah infekius
7) Lakukan cuci tangan dengan air mengalir dan sabun
URUTAN APD DI ruang ISOLASI KETAT
1. PEMASANGAN APD
1) Lepaskan semua assesoris yang diperguanakan
(jam tangan, cincin, kalung, anting)
2) Pakailah baju kerja kamar bedah dan
gunakan sepatu tertutup
3) Rapikan rambut(ikat jika Panjang) atau gunakan
jilbab (bergo) yang ujungnya dimasukan kedalam
kerah baju
4) Lakukan kebersihan tangan
5) Gunakan masker N95 sesuai ukuran dan
pastikan terpasang dengan, erat dan nyaman
6) Gunakan google dan lekatkan/kencangkan
dengan erat, pastikan posisi nyaman dan
tidak ada anak rambut yang terselip pada
google
7) Gunakan coverall ( overall suit) hingga
menutupi seluruh tubuh mulai dari kaki hingga
ke kepala dan pastikan menutupi area kepala
8) Gunakan pelindung kaki sekali pakai (cover
shoes) lalu pakai sepatu boot
9) Lakukan kebersihan tangan dengan handrubs
10) Pasang sarung tangan bersih, posisi
dimasukan kedalam tangan baju coverall yang
berfungsi sarung tangan dalam
11) Kemudian gunakan sarung tangan Panjang
untuk menutupi seluruh permukaan tangan
diatas tangan gaun

2. PELEPASAN APD
1) Pastikan tersedia tempat limbah infeksius pada
area pelepasan dan pembuangan APD yang aman
2) Lepaskan sarung tangan Panjang secara hati hati
dengan prinsip yang benar dan jangan sampai
sarung tangan tangan di bagian dalam terlepas,
segera buang ke limbah infekius
3) lepaskan sepatu boot dikedua kaki secara
bergantian dan tempakan kedalam wadah
infeksius
4) Lakukan kebersihan tangan dengan cairan
handrubs
5) Lepaskan (coverall) dengan melepaskan ikatan
terlebih dahulu kemudian menarik bagian
Pundak bagian dalam kebelakang secara
perlahan gulung dari bagian dalam ke bawah,
letakan/buang ke wadah infeksius
6) Lepaskan pelindung kaki (cover shoes) buang
ke limbah infeksius kemudian gunakan
sepatu/sendal tertutup yang bersih
7) Lakukan kebersihan tangan dengan alcohol
base handrun pada area sarung tangan dan
lepaskan sarung buang ke limbah infeksius
8) Lakukan kebersihan tangan kemudian buka
kacamata (google) dengan memegang tali
bagian belakang kepala Tarik kearah depan
kemudian tempatkan ke wadah infeksius
9) Lepaskan masker N95 dengan memegang tali
masker bagian bawah dan tali bagian atas kea
rah depan wajah secara bergantian kemudian
tempatkan ke wadah infeksius
10) Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
keringkan dengan tissue
Dalam kondisi keterbatasan
alat pelindung diri
maka langkah reuse peralatan

A. Prioritas penggunaan respirator N95

1. Prioritas utama adalah untuk petugas kesehatan,


terutama mereka yang melakukan tindakan
menghasilkan aerosol, termasuk trakea intubasi,
pengisapan bronkial, bronkoskopi, dan induksi
dahak termasuk mengambil usap nasofaring
sebagai bagian dari tes COVID-19
2. Respirator N95 dapat digunakan hingga 4 jam
untuk beberapa pasien tanpa melepasnya ,
kecuali jika respirator rusak, kotor atau
terkontaminasi, misalnya kasus yang diduga
sebagai gejala batuk pada mereka.
3. Dengan tidak adanya respirator N95,
petugas layanan kesehatan harus
menggunakan masker tersebut dengan
melakukan reusable melalui menyimpan
dengan kantong berlubang dan dijemur
dengan sinar matahari untuk petugas yang
sama
4. Jika persediaan respirator N95 tidak
mencukupi, maka staf terlibat dalam
pembersihan lingkungan dan limbah (cleaning
service dan manajemen harus mengenakan
masker bedah, dan menjaga jarak minimal 1
meter dari pasien
B. Prioritas untuk penggunaan masker bedah

1. Prioritas tertinggi adalah untuk kasus COVID-19 yang


dikonfirmasi dengan gejala, diikuti oleh dugaan kasus.
2. Prioritas tertinggi berikutnya adalah bagi mereka
yang merawat pasien COVID-19, jika tidak ada
respirator N95.
C. Prioritas untuk penggunaan hand hygiene
berbasis alkohol

1. Prioritaskank cuci tangan menggunakan air dan


sabun, memastikan tersedia akses ke fasilitas cuci
tangan.
2. Jika cairan berbasis alkohol tidak tersedia, prioritas
tertinggi adalah di tempat perawatan dengan pasien
dikonfirmasi kasus. Jika stok cukup tersedia,
tempatkan di area prioritas pelayanan pasien dan
area umum yang ditunjuk
D. Pembersihan APD dan produk disinfektan

1. Jika jumlah coverall yang tersedia tidak mencukupi,


gunakan gaun bedah yang dilapisi apron/celemek
anti air
2. Pelindung wajah (Face shield) dan Google
(kacamata) Setelah dilepaskan petugas segera
membersihkan semua permukaan dengan tissue
disinfectan kemudian ditempatkan ke wadah infekius
untuk di proses dekontaminasi (Bersihkan semua
permukaan dalan dengan detergent dan bagian luar
dengan cairan disinfektan klorin o,5%) sebelum
dipakai kembali petugas membersihkan permukaan
dengan alcohol 70 %
3. Sepatu boot
Sepatu direndam dengan cairan detergent atau
disinfekatan (klorin o,5 %) selama 10 – 15 menit
kemudian cuci bersih keringkan (bias dibawah sinar
matahari)
4. Gaun
dapat digunakan kembali dengan merendam dengan
cairan disinfektan (klorin 0.5 %) kemudian dibilas
dengan air panas 70 ‘C kemudian keringkan
lanjutkan dengan penyetrikaan sampai kering

5. Pembersihan menggunakan disinfektan


direkomendasikan oleh rumah sakit. Jika terjadi
kekurangan desinfektan rumah sakit, dekontaminasi
dapat dilakukan menggunakan 0,1% natrium
hipoklorit (pengenceran 1:50 jika ,menggunakan
pemutih rumah tangga gunakan pada konsentrasi
5%
)
LARUTAN PENGENCERAN LARUTAN
PEMUTIH PEMUTIH

% Volume of bleach Volume of water

1 100ml 900ml
2 50ml 950ml
3 33ml 967ml
4 25ml 975ml
5 20ml 980ml

6. Permukaan yang mungkin menjadi rusak oleh


natrium hipoklorit dapat dibersihkan dengan deterjen
netral diikuti oleh konsentrasi 70% etanol.
REFERENSI

1. PMK No.27 tahun 2017 Pedoman Pencegahan &


Pengendalian Infeksi, Kemenkes tahun 2017
2. Revisi ke 3 Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Coronavirus (COVID-19),
Kemenkes Maret 2020
3. Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) untuk
Novel coronavirus (COVID-19) . WHO
4. Penggunaan APD dan Pelepasan APD
RS. Persahabatan Jakarta
5. Infection prevention and control for COVID-19
in healthcare settings Macr 2929. Europa centre
for Disease Prevention and Control

Nela/Maret20

Anda mungkin juga menyukai