Anda di halaman 1dari 11

PERJANJIAN KERJASAMA RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN

ANTARA
RUMAH SAKIT MEKAR SARI
DENGAN
RUMAH SAKIT ANANDA
Nomor : .../PKS/DIR/RSMS/I/2017
Nomor : ……./DIR/RSA/PKS/I/2017

Pada hari ini Senin tanggal bulan tahun (... - ... – 2017) yang
bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama : dr. Eka Surya Nugraha, MPH


2. Jabatan : Direktur

Bertindak untuk dan atas nama Rumah Sakit MEKAR SARI berkedudukan di Jl. Mekar Sari
No.1 Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur 17122, Kota Bekasi - Jawa Barat, selanjutnya
disebut PIHAK PERTAMA.

1. Nama : Dr. Ihsan. AS


2. Jabatan : Direktur

Bertindak untuk dan atas nama Rumah Sakit ANANDA berkedudukan diJl. Sultan Agung no.
173, Medan Satria,Bekasi Barat, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri-sendiri disebut sebagai Pihak,
adapun secara bersama-sama disebut sebagai Para Pihak.

Para Pihak menerangkan hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA adalah Rumah Sakit yang memberikan
fasilitas layanan kesehatan kepada masyarakat.
2. Bahwa karena keterbatasan ketersediaan peralatan medis, fasilitas kesehatan, tenaga
medis, penunjang medis dan obat-obatan, PIHAK PERTAMA ingin merujuk Pasien
PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
3. Bahwa Rujukan Pasien dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dapat berupa
Rujukan Penuh pada seluruh fasilitas dan layanan kesehatan maupun rujukan
sebagian dari fasilitas dan layanan kesehatan PIHAK KEDUA.
4. Bahwa Pasien Rujukan Penuh dengan sendirinya menjadi Pasien PIHAK KEDUA,
sementara Pasien Rujukan Sebagian tetap menjadi pasien PIHAK PERTAMA dan
akan kembali melanjutkan layanan perawatan kesehatan melalui rumah sakit PIHAK
PERTAMA setelah selesainya layanan Pasien Rujukan Sebagian pada rumah sakit
PIHAK KEDUA.
5. Bahwa PIHAK KEDUA bersedia menerima Rujukan Pasien dari PIHAK PERTAMA,
selanjutnya akan dilayani melalui layanan kesehatan yang dimiliki PIHAK KEDUA.

1
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan
perjanjian kerjasama dalam pelayanan kesehatan dengan ketentuan sebagai berikut :

PASAL 1
PENGERTIAN

Istilah-istilah yang digunakan dalam perjanjian ini, memiliki pengertian seperti yang dijabarkan
dibawah ini, kecuali jika disebutkan lain:

1.1. Perjanjian adalah naskah perjanjian kerja sama rujukan pelayanan kesehatan ini
beserta seluruh lampiran-lampirannya dan perjanjian tambahan/perubahan ( addendum)
yang menyertainya dan dimasukkan kemudian;
1.2. Rumah Sakit adalah lembaga atau yayasan atau perseroan terbatas yang mempunyai
izin operasi secara sah sesuai ketentuan hukum yang berlaku di negara tempat lembaga
atau yayasan atau perseroan terbatas tersebut berada serta mempunyai fasilitas
pelayanan kesehatan sesuai yang telah ditentukan oleh Kementerian Kesehatan R I;
1.3. Pasien Rujukan Penuh adalah Pasien dari PIHAK PERTAMA yang dirujuk secara
penuh melalui fasilitas dan layanan kesehatan milik PIHAK KEDUA dan oleh karenanya
menjadi pasien PIHAK KEDUA.
1.4. Pasien Rujukan Sebagian adalah Pasien dari PIHAK PERTAMA yang dirujuk secara
sebagian khusus pada fasilitas layanan kesehatan yang tidak dimiliki PIHAK PERTAMA
melalui fasilitas dan layanan kesehatan milik PIHAK KEDUA dan oleh karenanya tetap
menjadi pasien PIHAK PERTAMA;
1.5. Pelayanan Kesehatan adalah semua pelayanan medis yang disediakan oleh Rumah
Sakit meliputi Rawat Jalan, Rawat Inap dan Penunjang Medis;
1.6. Rawat Jalan adalah semua jasa pelayanan medis yang diberikan Rumah Sakit kepada
Pasien di Rumah Sakit dalam upaya perawatan dan/atau pengobatan atau pemulihan
kesehatan yang tidak memerlukan Rawat Inap di Rumah Sakit;
1.7. Rawat Inap adalah semua jasa pelayanan kesehatan yang diberikan Rumah Sakit
kepada Pasien di Rumah Sakit dalam upaya perawatan dan/atau pengobatan atau
pemulihan kesehatan yang memerlukan Rawat Inap di Rumah Sakit;
1.8. Surat Rujukan adalah surat keterangan yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA yang
diberikan kepada PIHAK KEDUA untuk mendapatkan perawatan kesehatan baik secara
penuh maupun secara sebagian;
1.9. Gawat Darurat adalah Pelayanan Kesehatan yang harus segera diberikan kepada
Pasien yang dapat berakibat fatal atau mengancam jiwa sehingga perlu penanganan
medis secara cepat dan terpadu dengan jenis kondisi dan diagnosis tertentu;
1.10. Tarif adalah harga Pelayanan Kesehatan yang berlaku pada Rumah Sakit PIHAK
KEDUA yang dibebankan kepada PIHAK PERTAMA untuk kasus Pasien Rujukan
Sebagian dan dibebankan kepada Pasien secara langsung untuk kasus Pasien Rujukan
Penuh. Untuk Rujukan Sebagian Tarif yang berlaku adalah Tarif Rumah Sakit PIHAK
PERTAMA.

2
PASAL 2
RUANG LINGKUP PELAYANAN KESEHATAN

a) Pelayanan Kesehatan bagi Pasien yang disediakan oleh Rumah Sakit meliputi:
a. Pelayanan medis :
1) Rawat Jalan
2) Rawat Inap
3) Instalasi Gawat Darurat (IGD)
4) ICU
5) NICU
6) PICU
b. Pelayanan penunjang medis :
1) Laboratorium,
2) Radiologi
3) Fisioterapy
4) Rehabilitasi Medik
5) Instalasi Farmasi (obat-obatan)
6) Pelayanan penunjang medis lainnya yang disediakan oleh Rumah Sakit.
b) Pasien dapat dilayani di Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan dan standar pelayanan
medis yang berlaku, Patient Safety, dan prinsip Cost Effectiveness serta syarat-syarat dan
ketentuan sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini.

PASAL 3
PROSEDUR RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN

(1) Prosedur Rujukan Pelayanan Kesehatan Pasien Rujukan Penuh

a. PIHAK PERTAMA mengirimkan Surat Rujukan bagi Pasien Rujukan Penuh


kepada PIHAK KEDUA
b. PIHAK PERTAMA mengirim Pasien berikut Rujukannya kepada PIHAK
KEDUA untuk diterima dan dilayani di rumah sakit PIHAK KEDUA.
c. Pasien akan mengikuti prosedur pelayanan kesehatan yang berlaku pada
rumah sakit PIHAK KEDUA
d. Seluruh tagihan dan tarif layanan kesehatan langsung ditagihkan kepada
pasien.
e. Pasien dalam hal ini menjadi pasien penuh PIHAK KEDUA.
f. PIHAK KEDUA mengirim rincian pembiayaan Pasien Rujukan Penuh kepada
PIHAK PERTAMA dan membayar biaya fee rujukan kepada PIHAK PERTAMA.
(2) Prosedur Rujukan Pelayanan Kesehatan Pasien Rujukan Sebagian
a. PIHAK PERTAMA mengirimkan Surat Rujukan bagi Pasien Rujukan Sebagian
kepada PIHAK KEDUA, dengan menjelaskan rujukan layanan kesehatan apa saja
yang harus dilakukan melalui Rumah Sakit PIHAK KEDUA.
b. PIHAK PERTAMA mengirim Pasien berikut Rujukannya kepada PIHAK
KEDUA untuk diterima dan dilayani di rumah sakit PIHAK KEDUA.
c. Setelah menerima layanan kesehatan di Rumah Sakit PIHAK KEDUA, Pasien
kembali dikirim ke Rumah Sakit PIHAK PERTAMA untuk mendapatkan layanan
kesehatan lanjutan di rumah sakit PIHAK PERTAMA.

3
d. Seluruh tagihan dan tarif layanan kesehatan ditagihkan PIHAK PERTAMA
kepada PIHAK KEDUA.
e. Pasien dalam hal ini tetap menjadi pasien penuh PIHAK PERTAMA.
f. PIHAK KEDUA mengirim rincian pembiayaan Pasien Rujukan sebagian
kepada PIHAK PERTAMA.
g. PIHAK PERTAMA akan membayar biaya pelayanan kesehatan kepada PIHAK
KEDUA setelah Pasien selesai menjalani pelayanan kesehatan lanjutan di Rumah
Sakit PIHAK PERTAMA dan memotong biaya fee rujukan kepada PIHAK KEDUA.

PASAL4
KETENTUAN-KETENTUAN

4.1. PIHAK PERTAMA akan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang dimiliki oleh
PIHAK KEDUA untuk melayani Pasien yang memerlukan pelayanan kesehatan yang
tersedia di Rumah Sakit PIHAK KEDUA.

4.2. PIHAK KEDUA menjadi mitra PIHAK PERTAMA dengan memberikan pelayanan
kesehatan kepada Peserta dengan fasilitas-fasilitas yang dimilikinya.

PASAL5
FEE RUJUKAN DAN CARA PEMBAYARAN

5.1. Prosedur Rujukan Pelayanan Kesehatan Pasien Rujukan Penuh

a. PIHAK PERTAMA memberikan Fee Rujukan kepada PIHAK KEDUA sebesar 5 %


(lima persen) dari Tarif yang dibebankan kepada Pasien.
b. PIHAK KEDUA mengirim rincian pembiayaan Pasien Rujukan Penuh kepada PIHAK
PERTAMA dan membayar biaya fee rujukan kepada PIHAK PERTAMA setelah
selesainya perawatan pasien di Rumah Sakit PIHAK KEDUA.

5.2. Prosedur Rujukan Pelayanan Kesehatan Pasien Rujukan Sebagian

a. PIHAK PERTAMA memberikan Fee Rujukan kepada PIHAK KEDUA sebesar 5 %


(sepuluh persen) dari Tarif yang dibebankan kepada Pasien.
b. PIHAK KEDUA mengirim rincian pembiayaan Pasien Rujukan Sebagian kepada
PIHAK PERTAMA.
c. PIHAK PERTAMA akan melanjutkan pemberian pelayanan kesehatan kepada pasien
di rumah sakit PIHAK PERTAMA.
d. PIHAK PERTAMA akan membayar Pembiayaan Pasien Rujukan Sebagian kepada
PIHAK KEDUA setelah dipotong fee rujukan (dikompensasikan) kepada PIHAK
PERTAMA setelah selesainya perawatan pasien di Rumah Sakit PIHAK KEDUA.

4
PASAL 6
KEBERLAKUAN PERJANJIAN

6.1. Perjanjian ini hanya berlaku bagi pasien umum.

6.2. Pasien dengan program BPJS Kesehatan, Jamkesda, JKN, atau Asuransi Kesehatan
yang disediakan Pemerintah dan Swasta tidak dapat diterapkan melalui perjanjian ini.

PASAL7
KEWAJIBAN-KEWAJIBAN

PARA PIHAK memiliki kewajiban:

7.1. Mematuhi peraturan yang berlaku pada masing-masing Pihak.


7.2. Menjamin sepenuhnya atas semua biaya pelayanan kesehatan Peserta sesuai dengan
tagihan dan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
7.3. Memberikan nama dan contoh tanda tangan pejabat yang berwenang di Rumah Sakit
masing-masing untuk menerbitkan Surat Rujukan, Surat Tagihan atau lainnya.
7.4. Memberitahu Pihak lainnya perihal nama dan contoh tanda tangan pejabat bila terjadi
penggantian pejabat yang berwenang di lingkungan masing-masing pihak.
7.5. Menerima dan melayani Pasien yang membawa setelah mendapatkan otorisasi
pelayanan rujukan berdasarkan perjanjian ini.
7.6. Memberikan pelayanan kesehatan kepada Pasien sesuai dengan standar baku dari
Rumah Sakit.
7.7. Memberitahukan kepada Pihak lain tentang pemberlakuan ketentuan tarif baru paling
lambat 2 (dua) bulan sebelumnya.
7.8. Mempertimbangkan usulan yang diajukan oleh salah satu Pihak untuk kepentingan
kedua belah pihak.

PASAL8
JANGKA WAKTU PERJANJIAN

8.1 Perjanjian kerjasama ini berlaku selama 2 ( dua ) tahun, sejak ditandatangani tgl. ...........
sampai dengan tgl. ................ dan akan tetap berlaku sampai adanya pemberitahuan
tertulis dari salah satu pihak untuk memutuskan perjanjian ini.

8.2 Bila salah satu pihak akan memutuskan perjanjian ini maka harus memberitahukan 3 ( tiga )
bulan sebelumnya

5
PASAL9
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)

9.1. Force Majeure. Apabila salah satu Pihak tidak dapat melaksanakan kewajibannya
sebagaimana dimaksud Perjanjian ini sebagai akibat dari terjadinya Force Majeure,
Para Pihak akan memberitahukan secara tertulis.
9.2. Uraian Force Majeure . Kejadian yang termasuk dalam pengertian Force Majeure
antara lain:
a) Kejadian alam, seperti gempa bumi, angin ribut, badai, banjir, wabah dan kejadian-
kejadian lain yang serupa yang mengakibatkan tidak memungkinkan Para Pihak
untuk melakukan sebagian atau seluruh kewajiban sebagaimana Perjanjian ini.
b) Akibat perbuatan manusia, seperti perang, armed invasion, revolusi, reaksi yang
tidak dapat dipastikan, blokade, pemberontakan, civil disturbance, serangan atau
sebab serupa lainnya, termasuk terjadinya a national banking moratorium,
insolvensi, likuidasi atau pembubaran Pihak lainnya yang mengakibatkan Para
Pihak tidak mungkin untuk melaksanakan kewajiban sebagaimana Perjanjian ini;
c) Sebab-sebab lain seperti kebakaran, peraturan pemerintah Indonesia, keputusan
atau petunjuk yang mempengaruhi penyedia dan pengguna di dalam pelaksanaan
pengadaan.
9.3. Pemberitahuan Force Majeure. Apabila terjadi keadaan Force Majeure maka harus
diberitahukan kepada pihak lainnya secarat tertulis disertai dengan bukti-bukti yang sah
antara lain pernyataan resmi dari pemerintah atau instansi lainnya yang berwenang
selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) Hari Kalender setelah terjadinya
Force Majeure tersebut, Para Pihak setuju untuk berunding tentang pelaksanaan hak-
hak dan kewajiban-kewajiban masing-masing Pihak bila terjadi Force Majeure. Para
Pihak berhak untuk menunda atau menghentikan Perjanjian ini dengan pemberitahuan
tertulis dalam waktu 15 (lima belas) Hari Kalender sebelumnya kepada Pihak lainnya
dalam hal adanya Force Majeure sebagaimana dimaksud pasal ini antara lain yang
bersifat natural causes seperti bencana alam, human causes misalnya insolvensi,
likuidasi atau pembubaran Pihak lainnya, tindakan pemerintah (termasuk pemberlakuan
dari hukum-hukum yang mengatur lainnya), pemogokan atau aksi perburuhan yang
mencegah atau yang pada pokoknya membatasi pelaksanaan kewajiban-kewajiban
Pihak tersebut menurut Perjanjian ini.
9.4. Dalam jangka waktu 15 (lima belas) Hari Kerja sejak tanggal diterimanya pemberitahuan
dari salah satu Pihak perihal penundaan atau pengakhiran Perjanjian ini, Pihak lainnya
wajib memberikan tanggapan sehubungan dengan pelaksanaan Pekerjaan berdasarkan
Perjanjian.
9.5. Apabila dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, sebagaimana dimaksud Pasal ini,
Pihak lainnya tidak memberikan tanggapan, Pihak yang mengajukan penundaan atau
pengakhiran Perjanjian dapat menunda atau mengakhiri Perjanjian.
9.6. Dalam hal penghentian atau penundaan Perjanjian ini, PARA PIHAK akan mengatur
secara rinci dalam dokumen tambahan terhadap ketentuan penghentian dan atau
penundaan.
9.7. Dalam hal terjadinya pengakhiran Perjanjian sebagamana dimaksud Pasal ini, Para
Pihak sepakat untuk mengesampingkan Pasal 1266 KUHPerdata.

6
PASAL 10
PEMUTUSAN PENGAKHIRAN PERJANJIAN

10.1. Pemutusan Sepihak. PIHAK KEDUA berhak secara sepihak tanpa keputusan Hakim,
dengan terlebih dahulu menerbitkan surat peringatan untuk memutuskan/mengakhiri
Perjanjian ini secara sepihak dalam hal:
a. Dalam waktu 7 (tujuh) Hari Kalender sejak Tagihan diterima PIHAK PERTAMA,
PIHAK PERTAMA belum melakukan pembayaran biaya yang ditagihkan, tanpa
pemberitahuan dan alasan yang dapat diterima oleh PIHAK KEDUA;dan/atau
b. Salah satu Pihak Tidak melaksanakan kewajiban penyelesaian pelaksanaan
Perjanjian ini; dan/atau
c. Salah satu pihak Melanggar ketentuan yang tercantum dalam perjanjian
ini;dan/atau
d. Salah satu pihak menyampaian laporan yang secara material salah, tidak benar
atau tidak lengkap. Setelah diberi peringatan tertulis mengenai
kesalahan/pelanggarannya tersebut dalam waktu 7 (tujuh) Hari Kalender sejak
menerima peringatan tersebut.
a. Peringatan tertulis yang diberikan oleh pihak yang dirugikan diberikan 1 (satu)
kali kepada pihak yang melanggar.
b. Pemutusan Sepihak tanpa Surat Peringatan . Pihak yang dirugikan berhak
untuk memutuskan Perjanjian sepihak tanpa adanya surat peringatan apabila:
e. Pihak lainnya dilikuidasi atau dibubarkan atau likuiditor atau kurator ditunjuk
untuk mengambil alih seluruh tanggung jawab, kegiatan usaha atau hartanya;
dan/atau
f. Pihak lainnya dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan yang
berwenang yang telah berkekuatan hukum tetap; dan/atau
g. Ijin usaha Pihak lainnya untuk melakukan kegiatan usaha dibekukan atau
dicabut sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku; dan/atau
h. Pihak lainnya sedang dalam proses maupun telah diputuskan oleh Keputusan
Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dari tindakan pidana
atau perdata, yang menurut penilaian dapat menghambat pelaksanaan Pekerjaan
sebagaimana dimaksud di dalam Perjanjian ini.
10.2. Pengesampingan Pasal 1266 KUH-Perdata. Dalam hal pengakhiran Perjanjian ini,
Para Pihak secara tegas mengesampingkan ketentuan dalam Pasal 1266 KUH-
Perdata.
10.3. Pengakhiran Tidak Membatasi Hak dalam Hukum. Dalam hal dan kondisi apapun
pengakhiran Perjanjian ini oleh salah satu pihak tidak mengurangi hak dari pihak
lainnya untuk mengakhiri, mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan untuk
memperoleh pembayaran, ganti rugi dari pihak lainnya sesuai ketentuan dalam Pasal
ini.

PASAL11
PEMBERITAHUAN DAN KORESPONDENSI

11.1. Alamat Pemberitahuan. Seluruh pemberitahuan atau komunikasi lainnya berkenaan


dengan Perjanjian ini harus dilakukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dan
dikirimkan melalui surat yang dikirimkan secara langsung (melalui jasa kurir) atau

7
tindak langsung (faksimili/teleks). Dalam hal dikirim secara langsung dianggap telah
disampaikan pada :
(a) Hari Kerja berikutnya setelah tanggal pengiriman;
(b) dan jika dikirim secara tidak langsung maka dianggap telah disampaikan pada, 2
(dua) Hari Kerja berikutnya setelah tanggal pengiriman sebagaimana tercantum
pada tanggal penerimaan atas pengiriman ( aswer back code), yang ditujukan
kepada masing-masing pihak dengan alamat-alamat yang tersebut di bawah ini :

PIHAK PERTAMA
RUMAH SAKIT MEKAR SARI
Up. Fitry / Customer Relations Officer
Jl. Mekar Sari No.1 Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur 17122, Kota Bekasi
- Jawa Barat,
Fax : (021) 8813787
Phone : (021) 8810055

PIHAK KEDUA
RUMAH SAKIT ANANDA
Up. Joko Mulyono,SKM / KaBag Humas Marketing
Jl. Sultan Agung No. 173
Fax : (021) 88950141
Phone : (021) 8854338

11.2. Bukti Pengiriman. Pengiriman surat/faksimili sebagaimana dimaksud dalam ayat


Pasal ini harus dapat dibuktikan bahwa pengiriman telah dilakukan sebagaimana
mestinya.
11.3. Perubahan Alamat. Dalam hal terjadi perubahan alamat tersebut di atas atau alamat
terakhir yang tercatat pada masing-masing pihak, maka perubahan tersebut harus
diberitahukan secara tertulis kepada pihak lain dalam Perjanjian ini selambat-
lambatnya 5 (lima) Hari Kerja sebelum perubahan alamat yang dimaksud. Jika
perubahan alamat tersebut tidak diberitahukan, maka surat menyurat atau
pemberitahuan-pemberitahuan berdasarkan Perjanjian ini dianggap telah diberikan
sebagaimana mestinya dengan dikirimkannya surat atau pemberitahuan-
pemberitahuan tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Pasal ini.

PASAL 12
ADDENDUM

12.1. Hal-hal Yang Belum Diatur. Hal-hal lain yang belum di atur dalam Perjanjian ini akan
diselesaikan melalui perundingan antara Para Pihak yang dituangkan dalam bentuk
addendum yang ditandatangani oleh Para Pihak, dan menjadi bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari dan mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan Perjanjian ini.
12.2. Perubahan Atau Penambahan . Setiap perubahan dan/atau tambahan terhadap
Perjanjian ini dan lampiran-lampirannya hanya berlaku dan mengikat Para Pihak
apabila dituangkan dalam bentuk addendum yang ditandatangani oleh Para Pihak, dan
menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari dan mempunyai kekuatan hukum

8
yang sama dengan Perjanjian ini.
12.3. Dalam hal terdapat satu atau beberapa ketentuan maupun pengertian yang digunakan
dalam Perjanjian ini dan perubahan ternyata bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, maka ketentuan atau pengertian dimaksud
dianggap tidak pernah dimuat dalam Perjanjian ini. Ketentuan-ketentuan dan
pengertian-pengertian lain yang ada dinyatakan tetap berlaku dan mengikat Para
Pihak dan akan diubah berdasarkan kesepakatan Para Pihak. Ketentuan dan /atau
pengertian lain yang ada dinyatakan tetap berlaku dan mengikat Para Pihak.

PASAL13
KERAHASIAAN

13.1. Seluruh informasi dan data yang terkait dengan Perjanjian yang diterima oleh Para
Pihak sepakat untuk tidak memberitahukan dan/atau memberikan data sebagian
ataupun seluruhnya kepada pihak ketiga manapun juga atau menggunakan informasi
dan data tersebut untuk kepentingan Para Pihak yang tidak berhubungan dengan
pelaksanaan Perjanjian, kecuali dengan persetujuan tertulis dari Pihak lainnya.
13.2. Ketentuan kerahasiaan dalam Ayat 1 pasal ini tidak berlaku untuk informasi atau data
yang:
a. Telah atau menjadi tersedia secara umum untuk publik selain akibat
pengungkapan oleh Pihak penerima informasi yang melanggar Perjanjian ini; atau
b. Secara sah telah berada dalam penguasaan Pihak yang menerima informasi
sebelum menerimanya dari Pihak lainnya; atau
c. Secara independen dikembangkan oleh Pihak yang menerima tanpa
menggunakan informasi atau data rahasia milik Pihak lainnya; atau
d. Wajib diungkapkan menurut undang-undang yang berlaku, dengan ketentuan
sebelum melakukan pengungkapan telah memberitahukan kepada Pihak lainnya
mengenai kewajiban tersebut dan hanya akan mengungkapkan informasi atau
data sebagaimana diwajibkan oleh undang-undang, tidak lebih; atau
e. Wajib diungkapkan kepada penasehat professional dari Pihak yang menerima,
termasuk auditor, yang tunduk pada kewajiban kerahasiaan atas dasar hukum
atau secara kontraktual.
13.3. Para Pihak wajib memastikan bahwa semua pejabat, karyawan atau siapapun yang
berada di bawah pengawasannya atau pihak-pihak yang terafiliasi dengannya
mematuhi kewajiban menjaga kerahasiaan tersebut selama Perjanjian berlangsung
maupun setelah Perjanjian berakhir atau diakhiri.
13.4. Kelalaian salah satu Pihak untuk melakukan kewajibannya sesuai dengan ketentuan
ayat (1) Pasal ini dapat mengakibatkan pengakhiran Perjanjian oleh Pihak lainnya dan
Para Pihak sepakat bahwa segala kerugian yang timbul dari pelanggaran tersebut
ditanggung sepenuhnya oleh Pihak yang melanggar ketentuan kerahasiaan.

9
PASAL14
PERNYATAAN DAN JAMINAN

14.1. PARA PIHAK menyatakan dan menegaskan ulang, menjamin bahwa pihak-pihak yang
menandatangani Perjanjian ini adalah pihak yang berhak dan berwenang bertindak
untuk dan atas nama masing-masing Pihak sesuai anggaran dasarnya.
14.2. PARA PIHAK menyatakan dan menjamin bahwa Perjanjian ini tidak bertentangan
dengan perjanjian apapun yang telah dibuat oleh dan antara masing-masing Pihak
dengan pihak ketiga.
14.3. PARA PIHAK menyatakan dan menjamin akan melaksanakan serta memenuhi
ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini dengan penuh rasa tanggung jawab dan sikap
profesionalisme.

PASAL15
KETENTUAN-KETENTUAN LAIN

15.1. Pengalihan
Masing-masing Pihak tidak dapat mengalihkan hak dan kewajibannya berdasarkan
Perjanjian ini kepada pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis dari Pihak lainnya.
15.2. Keseluruhan Perjanjian
Perjanjian ini dan Perjanjian yang mengatur antara Para Pihak, termasuk setiap dan
seluruh lampiran serta segala perubahannya adalah satu perjanjian yang menyeluruh
berkaitan dengan hal-hal sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini dan akan
menggantikan seluruh penawaran, pernyataan, maksud, atau pengertian sebelumnya
yang berkaitan dengan hal-hal tersebut.
15.3. Amandemen
Hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian ini akan diatur lebih lanjut dalam perjanjian
tambahan, perubahan, atau adendum sebagaimana disepakati dan dibuat secara
tertulis oleh Para Pihak yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian ini.
15.4. Ketentuan yang Tetap Berlaku
Para Pihak sepakat bahwa batalnya demi hukum atau pembatalan salah satu ketentuan
dalam Perjanjian ini tidak akan mengakibatkan batalnya atau pembatalan ketentuan-
ketentuan lain dalam Perjanjian ini dan Para Pihak berkewajiban untuk mengganti
ketentuan yang batal atau dibatalkan tersebut dengan suatu ketentuan lain yang sah
menurut hukum dengan sejauh dan sedapat mungkin mencerminkan maksud dan tujuan
dari ketentuan yang batal atau dibatalkan tersebut.
15.5. Hukum yang berlaku
Ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini dibuat, diartikan, ditafsirkan, dilaksanakan
dengan sesungguhnya, dan tunduk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku
di Republik Indonesia.

PASAL 16
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

16.1. Penyelesaian Secara Musyawarah . Setiap perselisihan yang timbul sebagai akibat

10
dari Perjanjian ini, Para Pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah.
16.2. Penyelesaian Melalui Pengadilan . Apabila penyelesaian secara musyawarah dan
mufakat tersebut di atas tidak tercapai, Para Pihak sepakat untuk memilih
menyelesaikan melalui Pengadilan Negeri Bekasi dan tempat kedudukan (domisili)
hukum di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bekasi.

P ASAL 1 7
PENUTUP

17.1. Hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam perjanjian ini telah disepakati
bersama untuk diatur tersendiri dalam suatu perjanjian tambahan (addendum) yang
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan perjanjian ini dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama.
17.2. Bila terdapat kewajiban yang belum dapat diselesaikan oleh masing-masing pihak, maka
para pihak akan menyelesaikan masing-masing kewajibannya dan bertanggung jawab
sampai kewajiban tersebut terselesaikan.

17.3. Perjanjian ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan, bermaterai
cukup, dibuat rangkap 2 ( dua ) dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

( dr.Eka Surya Nugraha,MPH ) (dr. Ihsan.AS)


Direktur R.S.Mekar Sari Direktur

Mengetahui,
Penasehat Hukum RS Mekar Sari

Agusfian, S.H., S.E. M.H.


Advokat

11

Anda mungkin juga menyukai