UMUM DAERAH
KOTA
PADANG PANJANG No.Dokumen No. Halaman
200/ / /AKRE/RSUD-PP/VI/2016
Revisi
1/3
-
Standar Prosedur Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
200// /AKRE/RSUD-PP/VI/2016
Revisi
3/ 3
-
.
RUMAH SAKIT TATALAKSANA ANTISEPTIK DAN DISINFEKTAN
UMUM DAERAH
KOTA
PADANG PANJANG
No.Dokumen No. Halaman
Revisi
200/ / /AKRE/RSUD-PP/VI/2016 3/3
-
2. Masker
2.1.Masker bedah
2.1.1. Indikasi pemakaian masker bedah
2.1.1.1. Semua tindakan yang berisiko
menyebabkan percikan darah/cairan
tubuh pasien memasuki hidung ,
mulut , mata petugas atau sebaliknya
2.1.1.2. Semua petugas yang akan masuk
kamar operasi dan selama kontak
dengan pasien yang menular melalui
droplet.
2.2.Masker efisiensi tinggi N95 Indikasi N 95 :
2.2.1. Pemakaian masker efisiensi tinggi N 95 :
Setiap kontak dengan pasien yang menular
melalui udara
3. Tutup Kepala
3.1.Indikasi pemakaian tutup kepala
3.1.1. Setiap tindakan yang berisiko jatuhnya
mikroorganisme yang ada di rambut dan kulit
kepala petugas terhadap alat atau daerah
steril dan sebaliknya setiap tindakan yang
menyebabkan percikan bahan-bahan dari
pasien terhadap rambut atau kulit kepala
petugas.
3.1.2. Pada tindakan sterilisasi alat, prosedur
operasi, masuk kamar isolasi penularan
melalui udara .
4. Baju pelindung
4.1.Indikasi pemakaian baju pelindung.
4.1.1. Baju/ gaun steril
Indikasi pada tindakan bedah di kamar
operasi.
4.1.2. Apron
Indikasi pada tindakan berisiko terkontaminasi
darah, cairan tubuh, sekresi dan eskreta,
misalnya pada perawatan luka bakar.
5. Kacamata/ pelindung wajah
5.1.Indikasi pemakaian pelindung wajah
5.1.1. Dipakai sebelum melakukam tindakan yang
memungkinkan terkena percikan cairan tubuh
pasien.
5.1.2. Tindakan operasi, prosedur gigi dengan
memakai bor berkecepatan tinggi .
6. Sepatu/ pelindung kaki
6.1.Indikasi pakai sepatu/pelindung kaki
6.1.1. Dipakai sebelum melakukan tindakan yang
berisiko kaki petugas terkena tumpahan/
percikan darah atau cairan tubuh lainnya dan
berisiko tertusuk benda tajam atau kejatuhan
alat kesehatan selama melakukan tindakan.
6.1.2. Tindakan operasi high risk
Ruang lingkup prosedur ini adalah mulai pengadaan APD
sampai pelaksanaan monitoring dan evaluasi
Tujuan 1. Tersedianya acuan penerapan langkah-langkah
pengelolaan alat pelindung diri.
2. Tercapainya upaya pencegahan infeksi silang.
SK Direktur No.
Kebijakan Tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah
Sakit dalam Kewaspadaan Isolasi melalui Pengunaan Alat
Pelindung Diri
Prosedur 1. Pengadaan APD untuk petugas yang memberikan
pelayanan kepada pasien sesuai jenis risiko pajanan
berupa sarung tangan , topi , dan masker aleh Instalasi
Farmasi , gaun , sepatu spoot , pelindung wajah
disediakan oleh bagian rumah tangga .
RUMAH SAKIT PENGELOLAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
UMUM DAERAH
KOTA
PADANG PANJANG
No.Dokumen No. Halaman
200/ / /AKRE/RSUD-PP/VI/2016
Revisi
4/4
-
200// /AKRE/RSUD-PP/VI/2016
Revisi
1/2
-
Standar Prosedur Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
Operasional Juni 2016 Direktur RSUD Padang Panjang
(SPO)
dr. ARDONI
NIP.19720315 200501 1 009
Pengertian Pelayanan Sterilisasi Sentral adalah pusat kegiatan
sterilisasi di rumah sakit melayani semua unit pelayanan
yang menggunakan bahan/ alat dalam kondisi steril
Tujuan Terpenuhinya kebutuhan bahan/ alat dalam kondisi steril
pada seluruh unit pelayanan di rumah sakit meliputi :
Revisi
200/ / /AKRE/RSUD-PP/VI/2016 2/2
-
dr. ARDONI
NIP.19720315 200501 1 009
Pengertian Infeksi Daerah Operasi Superfisial: Infeksi yang terjadi
pada daerah insisi dalam waktu 30 hari pasca bedah dan
hanya meliputi kulit, subkutan atau jaringan lain di atas
fascia.
Infeksi Daerah Operasi Profunda : Infeksi yang terjadi pada
daerah insisi dalam waktu 30 hari pasca bedah atau sampai
satu tahun pasca bedah (bila ada implant berupa non-
human derived implant) dan meliputi jaringan lunak di
bawah fascia.
Infeksi Luka Operasi Organ/ Rongga : Infeksi timbul dalam
waktu 30 hari setelah prosedur pembedahan, bila tidak
dipasang implant atau dalam waktu satu tahun biia dipasang
implant dan Infeksi tidak mengenai bagian tubuh manapun,
kecuali insisi kulit, fascia atau lapisan-lapisan otot yang
dibuka atau dimanipulasi selama prosedur pembedahan
Tujuan 1. Untuk menanggulangi KLB yang sedang berlangsung
2. Untuk mencegah berulangnya KLB
3. Untuk menyediakan pelayanan yang diwajibkan
Untuk memutus rantai penyebaran penyakit
Kebijakan 1. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RSUP
Sanglah tahun 2011.
2. Setiap Kejadian Luar Biasa (KLB) harus dilakukan
penanganan.
Prosedur 1. Tim PPI melakukan investigasi KLB :
Penemuan kasus
Menetapkan situasi KLB
Menetapkan penyebab, sumber penularan dan cara
penularan penyakit
RUMAH SAKIT PENANGANAN KEJADIAN INFEKSI
UMUM DAERAH DAERAH OPERASI
KOTA
PADANG PANJANG
No.Dokumen No. Halaman
200/ / /AKRE/RSUD-PP/VI/2016
Revisi
2/3
-
2. Komite Medik
3. Komite PPI
4. Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan
5. Dokter PPI (IPCD)
6. Perawat PPI (IPCN)
7. Tim Patient Safety
8. Dokter spesialis sesuai dengan kasus
9. Dokter Spesilalis Mikrobiologi dan Patologi klinik
2. Perawat
3. Petugas CSSD
RUMAH SAKIT PENGEMASAN BAHAN/ ALAT YANG AKAN
UMUM DAERAH DISTERILKAN
KOTA
PADANG PANJANG No.
No.Dokumen Halaman
200// /AKRE/RSUD-PP/VI/2016
Revisi
1/2
-
Standar Prosedur Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
Unit Terkait
RUMAH SAKIT MEMBUAT LARUTAN HELYZIME 1 %
UMUM DAERAH
KOTA
PADANG PANJANG No.Dokumen No. Halaman
Revisi
200/ / /AKRE/RSUD-PP/VI/2016 1/2
-
Standar Prosedur Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
200/ / /AKRE/RSUD-PP/VI/2016
Revisi
1/2
-
Standar Prosedur Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
200/ / /AKRE/RSUD-PP/VI/2016
Revisi
2/2
-
6. Buat cairan surfanios 0,25 % sesuai dengan keperluan.
2. Farmasi
Standar Prosedur
Operasional (SPO) Juni 2016 Direktur RSUD Padang Panjang
dr. ARDONI
Pengertian NIP.19720315 200501 1 009
Proses menghilangkan atau mematikan mikroorganisme
transien dan mengurangi mikroorganisme residen di tangan
petugas dengan menggunakan larutan antiseptik di bawah
air steril yang mengalir.
Sebagai Acuan dalam kebersihan tangan Bedah dengan
Tujuan
Kebijakan sabun antiseptik dan air mengalir.
SK Direktur tentang Kebijakan Pelayanan RSUD Kota
Padang Panjang No ... …………………………..Tahun 2015
Sk Direktur tentang kebijakan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi DIRSUD Kota Padang panjang No ...
Prosedur ……………………………………..Tahun 2015.
Lima saat melakukan praktek membersihkan tangan :
1. Sebelum kontak dengan pasien.
2. Sebelum melakukan tindakan asepsis.
3. Setelah terpapar/kontak cairan tubuh pasien.
4. Setelah kontak dengan pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan di sekitar
pasien. Lakukan Kebersihan tangan dengan cara
Basahi tangan dengan air mengalir yang bersih
Tuangkan sabun secukupnya, ± 3 – 5 cc pilih sabun cair.
(Cukup 1 x tekan pada pompa conteiner sabun)
Ratakan sabun pada kedua telapak tangan.
Gosokkan punggung, sela-sela jari dan punggung jari
bagian bawah tangan kiri tangan dengan tangan kanan
dan lakukan sebaliknya.
Gosokkan kedua talapak tangan dan sela-sela jari saling
menyilang.
RUMAH SAKIT
CUCI TANGAN BEDAH
UMUM DAERAH
KOTA
PADANG PANJANG No.Dokumen No. Halaman
200// /AKRE/RSUD-PP/VI/2016
Revisi
2/2
-
200// /AKRE/RSUD-PP/VI/2016
Revisi
1/3
-
Standar Prosedur Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
Operasional Juni 2016 Direktur RSUD Padang Panjang
(SPO)
dr. ARDONI
200// /AKRE/RSUD-PP/VI/2016
Revisi
1/2
-
Standar Prosedur Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
dan cincin.
2. Gulung lengan baju hingga atas siku
3. Tuangkan cairan handrub sebanyak 5ml ke telapak
tangan kiridengan menggunakan siku tangan kanan
4. Celupkan ujung jari tangan kanan ke cairan handrub
untuk mendekontaminasi bagian bawah kuku selama 5
detik
5. Gosok lengan kanan hingga siku dengan gerakan
melingkar sampai cairan handrub merata
200/ / /AKRE/RSUD-PP/VI/2016
Revisi
1/2
-
Standar Prosedur Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
200// /AKRE/RSUD-PP/VI/2016
Revisi
2/2
-
Standar Prosedur
Operasional (SPO) Juni 2016 Direktur RSUD Padang Panjang
dr. ARDONI
NIP.19720315 200501 1 009
Pengertian Adalah mempertahankan kebersihan sarana / alat yang
Tujuan terbuat dari stainless di RSUD Kota padang Panjang.
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah yang harus
diambil oleh petugas dalam membersihkan peralatan dari
Kebijakan stianless.
Pengendalian infeksi nosokomial di rumah sakit sehingga
diperlukan protap dalam membersihkan peralatan dari
Prosedur stainless.
1. Petugas mempersiapkan peralatan dan bahan.
2. Pada peralatan dari kuningan : metal gel dioleskan
secukupnya pada lap kemudian digosokkan setelah
bersih peralatan digosok dengan lap kering sampai
mengkilap
3. Ulangi langkah yang sama untuk membersihkan
peralatan lain yang terbuat dari stenless
4. Setelah selesai peralatan dirapikan kembali dan alat
pembersih dibereskan serta di kembalikan ketempat
semula.
Unit Terkait
Petugas Kebersihan, Instalasi Sanitasi, Ruangan terkait
Standar Prosedur
Operasional (SPO) Juni 2016 Direktur RSUD Padang Panjang
dr. ARDONI
Pengertian NIP.19720315 200501 1 009
Mesin poles adalah alat untuk stripping, sealing
dan finishing.
- Stripping adalah langkah pertama untuk perawatan
lantai.
- Sealing adalah memberi lapisan dasar pada lantai yang
telah distripping.
- Finishing adalah memberi beberapa lapisan baru pada
lantai yang sudah diberi lapisan seaber.
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah yang harus
Tujuan
diambil oleh petugas dalam menggunakan mesin poles.
Kebijakan Pengendalian infeksi nosokomial di rumah sakit sehingga
Prosedur diperlukan protap pemakaian mesin poles
1. Petugas mempersiapkan peralatan dan chemical DDC
untuk poles kering, obat A/H (GEDUNG RSUD
PADANG PANJANG) So Klin (Gedung Lama) untuk
poles basah (obat pembersih) untuk peralatan
berpelitur menggunakan obat FO (GEDUNG RSUD
KOTA PADANG PANJANG) dan Polish Mebelair
(Gedung Lama), beberapa lap lembut dan kuas bila
perlu.
2. Sudut – sudut peralatan dibersihkan dengan sikat atau
kuas kering
3. Debu dibersihkan dengan lap lembab kemudian
dikeringkan dengan lap kering.
4. Tuangkan chemical FO/Polish Mebelair (obat
pembersih) pada lap atau semprotkan langsung
dipermukaan peralatan, kemudian di gosokkan sampai
RUMAH SAKIT rata, menurut serat kayu supaya meresap.
PEMAKAIAN MESIN POLES
UMUM DAERAH
KOTA
PADANG PANJANG No.Dokumen No. Halaman
200// /AKRE/RSUD-PP/VI/2016
Revisi
2/2
-
Standar Prosedur
Operasional (SPO) Juni 2016 Direktur RSUD Padang Panjang
dr. ARDONI
Pengertian NIP.19720315 200501 1 009
Kegiatan mengumpulkan sampah sementara di tempat
Tujuan sampah yang telah di tentukan di dalam ruangan.
Kebijakan Agar ruangan tetap bersih, rapi, dan tidak bau
Prosedur Kondisi ruang kerja harus bersih dan nyaman
1. Semua tempat sampah di ruangan baik medis maupun
non medis harus selalu di tutup agar tidak menimbulkan
bau.
2. Bila sampah sudah penuh, segera di tampung di tempat
penampungan sampah.
Unit Terkait
Semua Unit Pelayanan, Petugas Cleaning Service.
Standar Prosedur
Operasional (SPO) Juni 2016 Direktur RSUD Padang Panjang
dr. ARDONI
NIP.19720315 200501 1 009
Pengertian Sampah Medis adalah sampah yang berasal dari sisa-sisa
Tujuan tindakan perawatan dan atau tindakan medis.
Sebagai acuan untuk membedakan antara sampah medis
dan sampah non medis di Rumah Sakit Islam Sultan Agung
agar sampah tidak menjadi sumber infeksi di rumah sakit
dan masyarakat sekitarnya.
Penanganan limbah harus benar dan tepat sesuai dengan
Kebijakan
Prosedur Permenkes RI No. 986/Menkes/Per/XI/92
1. Semua sampah infeksius / medis (perban, potongan
tubuh, benda terkontaminasi ) diletakkan di dalam
tempat sampah yang tertutup dan dilapisi kantong
plastik warna kuning.
2. Untuk sampah Non Medis dimasukkan ke tempat
sampah dengan kantong plastik warna hitam.
3. Tata cara pengangkutan sesuai dengan protap
Pengelolaaan Sampah Medis dan Sampah Non
Medis.
Petugas IRNA, Petugas IRJA, Pengunjung, Penunggu
Unit Terkait
Pasien
Standar Prosedur
Operasional (SPO) Juni 2016 Direktur RSUD Padang Panjang
dr. ARDONI
Pengertian NIP.19720315 200501 1 009
Suatu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara terus
menerus, aktif dan sistematis terhadap kejadian dan
penyebaran infeksi di rumah sakit pada suatu populasi serta
peristiwa yang mempengaruhi terjadinya infeksi di rumah
sakit
Sebagai acuan dalam melaksanakan survellans infeksi
Tujuan
Kebijakan rumah sakit
SK Direktur tentang Kebijakan Pelayanan Kesehatan RSUD
Kota Padang Panjang No .... Tahun 2015.
SK Direktur Kebijakan tetang Pencegahan dan
Pengendalian infeksi RS di RSUD kota Padang Panjang
Prosedur No.... Tahun 2015
Pencegahan Infeksi Luka Oprasi (ILO/IDO )Bersihkan
1. Mandikan pasien dengan zat antiseptik 2 kali,sebelum
operasi malam,sebelum hari operasi dan pagi hari
sebelum operasi.
2. Cuci Tangan.
3. Lakukan teknik aseptik
4. Lakukan teknik perawatan luka.
Pencegahan Infeksi Saluran Kemih
Teknik Pemasangan Kateter
1. Kateter harus dipasang mengunakanteknik aseptik dan
dengan peralatan seteril.
2. Untuk membersihkandaerah sekitar uretra harus
digunakan sarung tangan,drape,dan larutan antiseptik
yang sesuai,dan harus dipakai jelly/pelumas kemasan
sekali pakai.
RUMAH SAKIT
SURVEILANS INFEKSI RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH
KOTA
PADANG PANJANG No.Dokumen No. Halaman
200// /AKRE/RSUD-PP/VI/2016
Revisi
2/3
-
200// /AKRE/RSUD-PP/VI/2016
Revisi
3/3
-
Standar Prosedur
Operasional (SPO) Juni 2016 Direktur RSUD Padang Panjang
dr. ARDONI
Pengertian NIP.19720315 200501 1 009
Tindakan Administratif yang berhubungan dengan sistem
pelaporan bila ada kejadian pasien infeksi setelah dirawat di
RSUD Kota Padang panjang
Sebagai acuan dalam pelaporan pasien yang kejadian
Tujuan
Kebijakan infeksi nosokomial
SK Direktur tentang Kebijakan Pelayanan Kesehatan di
RSUD Kota Padang Panjang No………………………. ..
Tahun 2015
SK Direktur tentang kebijakan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi RS No…………………… ..
Prosedur ……………………………......Tahun 2015
1. Perawat yang bertugas sebagai Infection prevention and
Control Nurse (IPCN) menerima laporan dari Perawat
atau Dokter yang bertugas atau menemukan sendiri di
ruang perawatan adanya infeksi rumah sakit.
2. Bila laporan itu diterima dari dokter yang merawat, dan
dokter yang merawat menyatakan pasien tersebut
mendapatkan infeksi ketika di rawat di rumah sakit
maka data tersebut langsung dimasukkan sebagai data
infeksi rumah sakit
3. Bila laporan diterima dari perawat ruangan atau
ditemukan sendiri oleh IPCN, maka IPCN harus
menghubungi dokter yang merawat untuk konfirmasi
data (dengan atau tanpa hasil kultur) dan klinis pasien.
Bila dokter yang merawat pasien tersebut menyatakan
itu infeksi rumah sakit maka data pasien tersebut
dimasukkan sebagai data infeksi rumah sakit
RUMAH SAKIT
PELAPORAN INFEKSI RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH
KOTA
PADANG PANJANG No.Dokumen No. Halaman
200// /AKRE/RSUD-PP/VI/2016
Revisi
2/2
-
Standar Prosedur
Operasional (SPO) Juni 2016 Direktur RSUD Padang Panjang
dr. ARDONI
Pengertian NIP.19720315 200501 1 009
Menyetrika adalah kegiatan untuk membuat linen kering
yang kusut menjadi linen yang rapih dan halus serta siap
pakai
Sebagai acuan langkah – langkah yang harus dilakukan
Tujuan
oleh petugas dalam menyetrika linen kering
Kebijakan Sesuai dengan pedoman pelayanan Laundry RSUD Kota
Prosedur Padang Panjang
Dengan roll :
1. Lembaran-lembaran linen yang sudah ditumpuk,
dipisahkan sesuai dengan jenisnya
2. Linen dimasukan mesin roll dengan cara ujung sprei
dipegang dan dimasukkan ke mesin roll
3. Linen keluar diambil dan dipegang kedua ujungnya
selanjutnya dilipat dan dipisahkan menurut jenisnya
Dengan manual :
1. Lembaran – lembaran linen yang berkancing dan
sudah ditumpuk dipisahkan sesuai jenisnya
2. Pasang setrika manual pada saklar, putar pengatur
suhu sesuaikan dengan jenis kain yang akan disetrika
3. Setrika lembar demi lembar sampai semua rapi dan
halus
4. Linen dilipat dan dipisahkan menurut jenisnya serta
ditempatkan sesuai
Unit Terkait
tempatnya Instalasi Laundry
Standar Prosedur
Operasional (SPO) Juni 2016 Direktur RSUD Padang Panjang
dr. ARDONI
NIP.19720315 200501 1 009
Pengertian Kegiatan pelipatan dan penyortiran linen bersih sebelum
disetrika
Tujuan Agar linen sebelum disetrika sudah rapi tersusun sesuai
dengan jenisnya dan mudah di identifikasi
Kebijakan Persediaan linen rumah sakit harus siap pakai untuk
Prosedur memenuhi kebutuhan rumah sakit
1. Petugas memakai alat pelindung diri (masker)
2. Linen bersih yang sudah kering dilakukan pelipatan
3. Linen bersih yang telah dilipat tidak boleh diletakkan di
lantai
4. Pada pelipatan linen dilakukan penyortiran linen yang
rusak
5. Bila ada linen yang rusak, linen dikumpulkan kemudian
diserahkan ke bagian penjahitan untuk diperbaiki
6. Petugas menyerahkan linen yang sudah dilipat ke
bagian penyetrikaan
Unit Terkait
Instalasi Laundry
Standar Prosedur
Operasional (SPO) Juni 2016 Direktur RSUD Padang Panjang
dr. ARDONI
NIP.19720315 200501 1 009
Pengertian Suatu kegiatan pencucian linen kotor infeksius dengan cara
yang benar
Tujuan Menghasilkan linen bersih bebas dari kotoran dan kuman
atau bakteri sehingga terhindar dari infeksi nosokomial
Kebijakan Angka kejadian infeksi nosokomial harus ditekan seminimal
Prosedur mungkin
1. Petugas laundry menggunakan APD (masker, sarung
tangan, google, penutup kapala, apron, sepatu
pelindung)
2. Petugas pencucian menerima linen dari petugas
pengambil linen yang sudah ditimbang
3. Linen di masukkan ke dalam mesin cuci sesuai
kapasitas mesin cuci,untuk proses pencucian
4. Petugas memberi bahan cuci dan pewangi
5. Petugas menjalankan mesin cuci sesuai prosedur mesin
cuci,sampai proses cuci selesai
6. Linen di jemur hingga kering atau di masukkan ke dalam
mesin pengering
Unit Terkait
Instalasi Laundry
Standar Prosedur
Operasional (SPO) Juni 2016 Direktur RSUD Padang Panjang
dr. ARDONI
NIP.19720315 200501 1 009
Pengertian Suatu kegiatan pencucian linen kotor non infeksius dengan
cara yang benar
Tujuan Menghasilkan linen bersih bebas dari kotoran dan kuman
atau bakteri sehingga terhindar dari infeksi nosokomial
Kebijakan Angka kejadian infeksi nosokomial harus ditekan seminimal
Prosedur mungkin
1. Petugas laundry menggunakan APD (masker, sarung
tangan, google, penutup kapala, apron, sepatu
pelindung)
2. Petugas pencucian menerima linen kotor non infeksius
dari petugas pengambil linen kotor
3. Petugas memasukkan linen kotor ke dalam mesin cuci
sesuai kapasitas mesin
4. Petugas memberikan bahan cuci dan pewangi sesuai
ukuran, dan menjalankan mesin cuci sesuai prosedur
mesin
5. Setelah proses pencucian , petugas mengeluarkan
linen dari mesin cuci
6. Kemudian linen di jemur hingga kering atau di
masukkan ke dalam mesin
Unit Terkait
pengering Instalasi Laundry
ruangan.
2. Petugas menyiapkan sisa linen yang tertera di buku
catatan linen sesuai dengan ruangan masing – masing
langsung di tulis di kolom bersih untuk menghindari
kekeliruan
3. Linen bersih di ambil oleh petugas dari masing –
masing ruangan.
Unit Terkait 1. Instalasi Laundry
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Ruang intensif
5. Instalasi Gawat Darurat
Standar Prosedur
Operasional (SPO) Juni 2016 Direktur RSUD Padang Panjang
dr. ARDONI
Pengertian NIP.19720315 200501 1 009
Pengambilan linen bersih oleh petugas ruangan dari bagian
Tujuan Laundry
Linen bersih dan rapi dikelompokkan sesuai macam/ jenis
Kebijakan agar siap pakai
Prosedur
1. Petugas laundry memakai alat pelindung diri (masker)
2. Petugas laundry menyerahkan linen ke patugas
ruangan sesuai jumlah yang di cucikan (sesuai form
serah terima linen)
3. Bila ada linen yang belum kering, linen diambil sore
hari
4. Petugas laundry dan petugas ruangan
menandatangani blangko serah terima
5. Petugas ruangan membawa linen ke ruangan dengan
Unit Terkait menggunakan kereta dorong yang tertutup
1. Instalasi Laundry
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Intensif
4. Haemodialisa
Standar Prosedur
Operasional (SPO) Juni 2016 Direktur RSUD Padang Panjang
dr. ARDONI
Pengertian NIP.19720315 200501 1 009
Prosedur pengambilan linen bersih oleh petugas ruangan ke
Tujuan bagian Laundry
Linen bersih dan rapi dikelompokkan sesuai macam/ jenis
Kebijakan agar siap pakai
Prosedur Pengambilan linen bersih ke unit laundry jam 10.00 WIB
1. Petugas ruangan membawa kereta dorong ke
Laundry untuk mengambil linen bersih
2. Petugas ruangan mengambil linen bersih sesuai
dengan macam, jenis dan jumlah linen. Dicocokkan
dengan data pengambilan linen kotor
3. Linen bersih diletakkan di kereta dorong tertutup
4. Membawa linen bersih ke ruangan
5. Dimasukkan ke dalam lemari dan ditata sesuai
dengan macam dan jenis linen untuk memudahkan
Standar Prosedur
Operasional (SPO) Juni 2016 Direktur RSUD Padang Panjang
dr. ARDONI
NIP.19720315 200501 1 009
Pengertian Suatu Kegiatan untuk memisahkan linen infeksius dan linen
Tujuan non infeksius
1. Supaya linen kotor yang infeksius tidak tercampur
dengan linen kotor non infeksius
2. Memudahkan proses pencucian oleh petugas Laundry
3. Memudahkan pengangkutan ke ruang Laundry
Angka kejadian infeksi nosokomial harus ditekan seminimal
Kebijakan
Prosedur mungkin
1. Petugas ruangan menggunakan APD
2. Petugas ruang memisahkan antara linen kotor infeksius
dan non infeksius
3. Linen kotor infeksius dimasukkan ke dalam ember
tertutup dengan dilapisi plastik berwarna kuning
4. Linen kotor non infeksius dimasukkan ke dalam troli
linen kotor yang dilapisi plastic hitam dan ditutup rapat
5. Petugas Laundry mengambil linen ke ruang- ruang yang
bersangkutan dengan menggunakan kereta dorong
Unit Terkait khusus
1. Instalasi Laundry
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Haemodialisa
Standar Prosedur
Operasional (SPO) Juni 2016 Direktur RSUD Padang Panjang
dr. ARDONI
Pengertian NIP.19720315 200501 1 009
Kegiatan penyetrikaan dan penataan linen sebelum
Tujuan disimpan dalam almari linen
Kebijakan Agar linen halus dan nyaman dipakai serta tertata rapi
Persediaan linen rumah sakit harus siap pakai untuk
Prosedur memenuhi kebutuhan rumah sakit
1. Petugas menggunakan alat pelindung diri (masker)
2. Petugas menerima linen dari petugas pelipatan,
dilanjutkan dengan penyetrikaan
3. Penyetrikaan dilakukan berdasarkan jenis linen
4. Penyetrikaan dilakukan dengan setrika manual dan
setrika roll
5. Setelah selesai, linen dikelompokkan menurut jenis linen
dan nama ruangan terkait
6. Kemudian linen dimasukkan ke dalam rak
Unit Terkait
Instalasi Laundry
Standar Prosedur
Operasional (SPO) Juni 2016 Direktur RSUD Padang Panjang
dr. ARDONI
NIP.19720315 200501 1 009
Pengertian Kegiatan penyimpanan linen bersih yang memenuhi syarat-
syarat penyimpanan
Tujuan Tertatanya linen bersih dalam penyimpanan yang baik dan
Kebijakan terhindar dari infeksi nosokomial
1. Angka kejadian infeksi nosokomial harus ditekan
seminimal mungkin
2. Ruang penyimpanan linen harus bersih, kering, jauh
dari daerah kotor supaya linen bersih tidak
terkontaminasi
3. Ruang penyimpanan linen harus cukup, tidak lembab,
Prosedur bebas dari serangga atau binatang pengganggu
1. Petugas memakai alat pelindung diri (masker)
kemudian melakukan cuci tangan sesuai prosedur
2. Linen disimpan di rak khusus penyimpanan linen
3. Linen dipisahkan sesuai jenisnya dan masing- masing
rak linen diberi kartu stok
4. Susunan linen diatur, sehingga linen yang lama bisa
Unit Terkait dipakai lebih dahulu.
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Instensif
3. Haemodialisa
Standar Prosedur
Operasional (SPO) Juni 2016 Direktur RSUD Padang Panjang
dr. ARDONI
Pengertian NIP.19720315 200501 1 009
Adalah Standar baku untuk merencanakan kebutuhan linen
di RSUD Kota Padang Panjang agar kebutuhan linen
Tujuan tercukupi
1. Sebagai acuan bagi petugas untuk pengadaan linen
Kebijakan 2. Menyamakan jenis linen yang dipakai
Prosedur
1. Standart linen yang dibutuhkan
Tidak panas
Tidak mengandunng nylon
Lembut, tidak menimbulkan iritasi
Daya serap tinggi
Warna tidak mudah pudar
2. Standart jumlah
Perbandingan 1: 3 yaitu ;
1 part stok dipakai
1 part stok simpan ruangan
1 part stok dicuci
3. Warna, ukuran dan desain linen menyesuaikan dengan
ruangan masing- masing instansi
4. Tata laksana
Bagian Laundry mengajukan linen baru sejumlah
kebutuhan sesuai standart ke Direksi dengan
sepengetahuan Kepala Bagian terkait.
Bila sudah ada disposisi Unit Laundry mengadakan
pemesanan linen sesuai kebutuhan dengan
menggunakan surat pelaksanaan
Linen yang telah diterima selanjutnya didistribusikan
RUMAH SAKIT ke seluruh bagian rumah sakit
PERENCANAAN KEBUTUHAN LINEN RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH
KOTA
PADANG PANJANG No.Dokumen No. Halaman
200/ / /AKRE/RSUD-PP/VI/2016
Revisi
2/2
-
Unit Terkait 1. Instalasi Laundry
Standar Prosedur
Operasional (SPO) Juni 2016 Direktur RSUD Padang Panjang
dr. ARDONI
Pengertian NIP.19720315 200501 1 009
Pengadaan linen baru untuk pemenuhan kebutuhan
Tujuan ruangan
Kebijakan Memenuhi kebutuhan linen ruangan Kebutuhan linen rumah
sakit harus sesuai dengan standart
Prosedur yang telah ditetapkan
1. Unit terkait mengajukan permintaan linen baru kepada
Direksi dengan surat permohonan yang telah di tanda
tangani oleh manajer
2. Setelah daftar permintaan linen baru disetujui oleh
Direksi,ada surat disposisi yang di tujukan ke bagian
pengadaan
3. Bagian pengadaan bekerjasama dengan bagian
Laundry dan unit terkait memanggil vedor yang telah
ditunjuk dan memilih jenis kain serta corak yang telah
ditentukan
4. Penyerahan linen baru di lakukan oleh bagian
pengadaan kepada unit terkait,sesuai jumlah
permintaan linen
5. Penerima barang menandatangani buku serah terima
Unit Terkait barang
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Intensif
3. Haemodialisa
4. Unit Logistik
serebrospinal
2. Mendeteksi adanya blok sub arakhnoidspinal cairan
serebrospinal memberikan antibiotic intra thekal ke
dalam kanalis spinal terutama kasus infeksi.
Kebijakan SK Direktur No.
Tentang Pencegahan dan pengendalian Infeksi
rumah sakit dalam Kewaspadaan isolasi melalui
Pelaksanaan Lumbal Pungsi
Prosedur I. Alat dan bahan
1. Jarum pungsi ukuran 18-22 dilengkapi dengan
stilet, mandren dan three way stop cock
2. Manometer gelas
3. Disposibel spuit dengan berbagai ukuran ( 1 cc-
50 cc)
4. Tabung reagen
5. Tabung kultur
6. Cawan gelas
7. Kain steril berlubang
8. Kasa steril
9. Kapas steril
10. Plester
11. Desinfectan : alcohol 70 %, iodine povidon
12. Lidokain 2 % injeksi
200// /AKRE/RSUD-PP/VI/2016
Revisi
2/2
-
Standar Prosedur
Operasional (SPO) Juni 2016 Direktur RSUD Padang Panjang
dr. ARDONI
Pengertian NIP.19720315 200501 1 009
Pembersihan Bedpan adalah suatu proses atau cara
membersihkan urinal atau pispot setelah digunakan oleh
pasien supaya aman untuk digunakan kembali.
Pispot adalah panci bertutup dan bertangkai untuk tempat
air kencing atau kotoran (faeces) biasanya digunakan untuk
orang sakit.
Ruang lingkup prosedur pembersihan meliputi persiapan
Tujuan alat sampai petugas melakukan hand hygiene.
1. Tersedianya acuan penerapan langkah-langkah
pembersihan bedpan
Kebijakan 2. Terhindarnya penyebaran penyakit infeksi
SK Direktur No.
Pencegahan dan pengendalian Infeksi Rumah Sakit dalam
Prosedur kewaspadaan Isolasi melalui pengendalian Lingkungan
1. Hand Hygiene
2. Gunakan alat pelindung diri (google,masker,sarung
tangan rumah tangga )
3. Basahi Bedpan dengan air mengalir
4. Sabuni seluruh permukaan bedpan Gosok
menggunakan tapas
5. Bilas di air mengalir
6. Tiriskan dengan menyimpan di rak
7. Buka APD
Unit Terkait 8. Hand Hygiene
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Rawat Inap
3. Ruangan ICU
4. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
5. Bidang Pelayanan
dr. ARDONI
NIP.19720315 200501 1 009
Pengertian Penapisan penempatan pasien di ruang isolasi berdasarkan
transmisi adalah penempatan pasien yang potensial
mengkontaminasi lingkungan atau yang tidak dapat
diharapkan menjaga kebersihan atau kontrol lingkungan ke
dalam ruang yang terpisah.
Penapisan penempatan pasien berdasarkan
penularan penyakit dibagi menjadi 3 yaitu: melalui
kontak,melalui droplet, dan udara (airbone)
1. Penularan infeksi melalui droplet :Infeksi yang
disebarkan melalui butiran cairan yang lebih besar
(>5 µm) yang dihasilkan oleh seorang pasien yang
batuk, bersin, atau berbicara penyakit yang menular
melalui droplet yaitu B pertussis,Meningitis, Avian
Influenza, Streptoococcus grup A, Adenovirus, H1N1
2. Penularan infeksi melalui udara (airbone) : Infeksi
yang disebarkan melalui cairan yang butirannya lebih
kecil dari 5µm. Penyakit yang menular melalui udara
misalnya TB
3. Penularan infeksi melalui kontak :Infeksi atau
koloniasi yang ditransmisikan melalui kontak
langsung atau tidak langsung.Penyakit menular
melalui kontak :MRSA, VRE, resisten E colli ISK,
diare karena suspek Clostridium diffcile, norovirus,
RSV, pseudomonas aeruginosa, Herpes simplx virus.
Ruang lingkup proseur ini mulai penempatan pasien sampai
pasang sign transmisi di depan kamar pasien
Standar Prosedur
Operasional (SPO) Juni 2016 Direktur RSUD Padang Panjang
dr. ARDONI
Pengertian NIP.19720315 200501 1 009
Phlebitis adalah peradangan pada vena perifer yang
ditandai dengan adanya keluhan nyeri , nyeri tekan ,
bengkak , pengerasan, eritema , dan hangat pada vena oleh
Tujuan karena peradangan , infeksi dan/ thrombosis
1. Tersedianya acuan penerapan langkah-langkah
pencegahan dan pengendalian phlebitis.
2. Terkendalinya angka phlebitis sesuai standar indikator
rumah sakit.
Kebijakan 3. Terjadinya Patient Safety
SK Direktur No.
Tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah
Sakit dalam Pencegahan Phlebitis di RSUD Kota padang
Prosedur Panjang
1. Dilakukan hand hygiene sebelum dan sesudah
melakukan prosedur pemasangan infuse vena perifer.
2. Cek infuse vena perifer di tempat semula masih
diperlukan
3. Pindah infuse vena perifer dimana ada ektra vacation
atau inflamasi
4. Cek balutan infuse vena perifer tertutup dengan baik
5. Penggantian infuse vena periver di tempat semula tidak
Unit Terkait lebih dari 72 jam
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Intensif (ICU, PERINATOLOGI )
5. Kamar Ok
6. Komite Keperawatan
7. Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja
8. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infek
9. Bidang Pelayanan Keperawatan
7. Pengendalian lingkungan
7.1. Kebersihan
7.1.1. Permukaan lingkungan sekitar pasien
7.1.2. Peralatan perawatan pasien
7.1.3. Tempat tidur
7.1.4. Monitor dan aksesoris
7.1.5. Ventilator dan aksesoris
7.2.Jarak tempat tidur
7.2.1. Single room jarak min 1m
8. Dekontaminasi peralatan :
Sirkuit ventilator
8.1. Ganti sirkuit setiap pasien
8.2. Ganti sirkuit pernapasan jika terlihat kotor atau
tidak berfungsi (tidak ada rekomendasi waktu
penggantian breathing circuit)
8.3. Segera ganti sirkuit bila kotor
8.4. Tidak membuka sirkuit ventilator secara rutin
8.5. Segera buang kondensasi air dalam sirkuit ke
tempat penampungan (water trapp)
Sebelum melakukan intubasi laringoscope
blade terlebih dahulu diusap dengan alkohol
9. Gunakan antimikroba rasional jika ada indikasi
10. Berikan Peptic Ulcer Prophylaxis
11. Berikan Deep Vein Trombosis (DVT)
(Airbone Precaution)
Diterapkan sebagai tambahan
kewaspadaan standar terhadap pasien yang
diduga atau telah diketahui terinfeksi mikroba
yang secara epidemiologi penting dan
ditransmisikan melalui udara
2. Kewaspadaan Standar
2.1. Pelaksanaan Hand hygiene
Bila jelas terlihat kotor atau terkontaminasi
oleh bahan yang mengandung protein, tangan
harus dicuci dengan sabun dan air mengalir , bila
tangan tidak jelas terlihat kotor atau
terkontaminasi , gosok dengan cairan berbasis
alcohol pastikan tangan kering sebelum memulai
tindakan.
2.2. Penggunaan Alat Pelindung Diri
Alat yang digunakan untuk melindungi kulit
dan selaput lendir petugas dari risiko pajanan
darah , semua jenis cairan tubuh , sekret ,
ekskreta , kulit yang tidak utuh dan selaput lendir
pasien.
Tujuan pemakaian APD untuk melindungi
pasien dari mikroorganisme yang ada pada
petugas kesehatan dan sebaliknya. Penggunaan
APD sesuai jenis risiko pajanan .
2.3. Pemrosesan Peralatan Pasien dan
Penatalaksanaan Linen
Suatu proses untuk menghilangkan/ memusnahkan
Mikroorganisme dan kotoran yang melekat pada peralatan
Medis/ objek, sehingga aman untuk penggunaan selanjutnya.
RUMAH SAKIT PENERAPAN KEWASPADAAN ISOLASI
UMUM DAERAH (ISOLASI PRECAUTION)
KOTA
PADANG PANJANG No.
No.Dokumen Halaman
200/ / /AKRE/RSUD-PP/VI/2016
Revisi
3/4
-
Tujuan memutus mata rantai penularan
Revisi
200// /AKRE/RSUD-PP/VI/2016 2/2
-
nampak kotor.
Pembersihan dilakukan setiap hari dan sewaktu waktu bila
nampak kotor oleh petugas di satuan kerja.
Ruang lingkup prosedur ini mulai dari persiapan alat sampai
mencuci tangan setelah selesai melakukan tindakan.
Tujuan 1. Terciptanya acuan penerapan langkah langkah
pembersihan tempat tidur/meja periksa pasien
2. Terlindunginya pasien,petugas dan pengunjung rumah
sakit dari infeksi silang.
Kebijakan SK Direktur No.
Tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah
sakit dalam kewaspadaan Isolasi melalui Pengendalian
Lingkungan
Prosedur 1. Siapkan alat :
a. Kain lap bersih 3 buah
b. Baskom plastik 2 buah,satu berisi air 5 liter
larutan sodium hipocloride 0,05%, satu buah
berisi 5 liter air bersih.
2. Cuci tangan
3. Gunakan sarung tangan karet
4. Celupkan satu kain lap pada air bersih,peras dengan
maksimal, celupkan kain pada cairan sodium
hipocloride 0,05 %,peras secukupnya.