Anda di halaman 1dari 2

PENEMPATAN PASIEN DENGAN PENYAKIT MENULAR

ATAU SUSPEK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMAH SAKIT ............................. ......... 1 dari 2
UMUM DAERAH
KAWALI
Ditetapkan oleh:
TanggalTerbit Direktur
STANDAR PROSEDUR …..................
OPERASIONAL
dr. YOSI GARNIWA, MM
NIP. 19660423 200212 1 001
Penempatan pasien dengan penyakit menular atau suspek adalah
menempatkan pasien dalam satu ruangan tersendiri (jika tidak tersedia)
kelompokkan kasus yang telah dikonfirmasi secara terpisah di dalam ruangan
PENGERTIAN atau bangsal dengan beberapa tempat tidur dari kasus yang belum dikonfirmasi
atau sedang didiagnosis (kohorting). Bila ditempatkan dalam satu ruangan, jarak
antara tempat tidur harus lebih dari dua meter dan diantara tempat tidur harus
ditempatkan penghalang fisik seperti tirai atau sekat.

TUJUAN Menghindari penularan penyakit melalui kontak langsung, droplet, airborne, dan
vehicle.
1. Peraturan menkes No 560/Menkes/Per/Vlll/1989, jenis penyakit yang
ACUAN menimbulkan wabah.
2. Keputusan Menteri Kesehatan No 129/Menkes/SK/ll/2008 tentang standart
pelayanan minimal di Rumah Sakit.
3. Surat Edaran Direktur Jendral Bina Pelayanan Medik No
YM:02.08/lll/673/07 tentang penatalaksanaan tuberculosis di rumah sakit
4. SK DIREKTUR/…./NOMOR…..

1. Tempatkan pasien di ruangan terpisah bila terdapat kontaminasi luas


terhadap lingkungan (misalnya luka lebar dengan cairan keluar, diare,
perdarahan masif)
2. Kamar terpisah dengan pintu tertutup, diwaspadai transmisi melalui
udara ke kontak / sumber luka
PROSEDUR (misalnya luka dengan infeksi kuman gram positif)
3. Kamar terpisah atau kohorting, ventilasi dibuang keluar dengan exhoust
ke area yang tidak dilalui orang
(misalnya kasus TBC)
PENEMPATAN PASIEN DENGAN PENYAKIT MENULAR
ATAU SUSPEK

RUMAH SAKIT No. Dokumen No. Revisi Halaman


UMUM DAERAH .................. ......... 2dari 2
KAWALI
4. Kamar terpisah dengan udara terkunci bila diwaspadai transmisi airborne
PROSEDUR luas(misalnya kasus varicella)
5. Kamar terpisah bila pasien kurang mampu menjaga kebersihan (anak,
gangguan mental)
6. Bila kamar terpisah tidak memungkinkan untuk difasilitasi, gunakan sistem
kohorting.
7. Kasus dilaporkan ke ruangan dengan telpon sebelumnya
1. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT 2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai