Anda di halaman 1dari 19

TUGAS VALIDASI PEMBERSIHAN

“ALAT KEMPA”

Disusun Oleh:

1. Jumahwi (192211101023)
2. Bayu Dwi Permana (192211101031)
3. Daniel Njoto Santoso (192211101032)
4. Ita Husnul Chotimah (192211101055)
5. Ulfi Mawadatur Rohmah (192211101061)
6. Ifan Arif Maulana (192211101072)
7. Tinton Agung Laksono (192211101097)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2019
PT . Jaya Aselole

No. Dokumen : 01 Halaman : 1 dari 7

PROTAP VALIDASI PROSEDUR PEMBERSIHAN

Bagian Nama Tanda Tangan Tanggal


Pemastian Mutu Tinton A. Laksono 11 Oktober 2019

Diperiksa oleh :
Supervisor Nama Tanda Tangan Tanggal
Pengawasan Mutu Jumahwi 11 Oktober 2019

Pemastian Mutu Tinton A. Laksono 11 Oktober 2019

Produksi Daniel N. Santoso 11 Oktober 2019


Teknik Bayu D. Permana 11 Oktober 2019

Disetujui oleh :
Kepala Bagian Nama Tanda Tangan Tanggal
Pengawasan Mutu Ulfi M. Rohmah 11 Oktober 2019
Teknik Ita H. Chotimah 11 Oktober 2019

Produksi Ifan A. Maulana 11 Oktober 2019


Pemastian Mutu Tinton A. Laksono 11 Oktober 2019

Distribusi Dokumen:
Asli : Kepala Bagian Pemastian Mutu
Kopi No. 1 : Laboratorium Pengujian Mikrobiologi
Kopi No. 2 : Laboratorium Fisika & Kimia
Kopi No. 3 : Departemen Produksi
Kopi No. 4 : Departemen Teknik

1
PT . Jaya Aselole

No. Dokumen : 01 Halaman : 2 dari 7


PROSEDUR TETAP
VALIDASI PROSEDUR PEMBERSIHAN

1. TUJUAN
Menyediakan bukti bahwa prosedur yang ditetapkan untuk membersihkan suatu
peralatan pengolahan, hingga pengemasan primer mampu membersihkan sisa bahan
aktif obat dan deterjen yang digunakan untuk proses pencucian dan juga dapat
mengendalikan cemaran mikroba pada tingkat yang dapat diterima.

2. RUANG LINGKUP
Protap ini berlaku untuk prosedur peralatan pengolahan dan pengemasan primer yang
dioperasikan di pabrik PT Jaya Aselole ini.

3. TANGGUNG JAWAB
3.1. Supervisor Produksi
3.1.1 Memberikan pelatihan prosedur pembersihan peralatan kepada operator.
3.1.2 Menjamin bahwa peralatan dibersihkan sesuai prosedur yang telah
ditetapkan dan disetujui.
3.1.3 Mengoordinasikan jadwal aktivitas validasi prosedur pembersihannya
setelah pemakaian produksi atau pengemasan produk yang dijadikan obyek
penanda.
3.2. Supervisor Laboratorium Pengawasan Mutu
3.2.1. Memastikan tersedianya prosedur analisis tervalidasi
3.2.2. Memberikan pelatihan kepada analis yang ditugaskan
3.2.3. Memberikan tugas pengambilan dan melakukan pengujian contoh dilakukan
oleh oleh analis yang terlatih untuk pengujian fisika, kimia maupun
mikrobiologi untuk cemaran mikroba.
3.2.4. Menyiapkan laporan hasil pengujian bersama bagian Pemastian Mutu.
3.3. Supervisor Pemastian Mutu
3.3.1. Memantau jadwal sesuai matriks Kajian Risiko untuk menentukan penanda
cemaran sisa bahan aktif obat.
3.3.2. Menyiapkan Protokol dan Laporan Validasi Prosedur Pembersihan bersama
bagian Produksi dan Teknik.
3.4. Supervisor Teknik
Memberikan bantuan dalam menyiapkan perhitungan total luas permukaan
peralatan yang kontak langsung dengan produk yang mengandung bahan aktif
obat yang diperlukan untuk pembuatan protokol dan laporan.
3.5. Manajer Produksi, Teknik, Pengawasan Mutu dan Pemastian Mutu
Melakukan evaluasi dan menyetujui Protokol dan Laporan validasi Prosedur
Pembersihan serta bertanggung jawab melakukan tindakan lanjut yang
diperlukan sesuai hasil validasi

2
4. PROSEDUR
4.1.Prinsip
Tersedianya prosedur pembersihan yang efektif untuk membersihkan peralatan
pengolahan hingga pengemasan primer adalah penting untuk mencegah risiko
kontaminasi silang terhadap produk berikutnya yang diproduksi di peralatan yang
sama.
Kontaminasi dapat bersumber dari:
• bahan aktif obat dari produk sebelumnya
• bahan pembersih / deterjen
• mikroba dari lingkungan
• bahan lain (debu, pelumas)
Pembersihan dilakukan setelah pembuatan ataupun pengemasan suatu produk.
Hasil pembersihan efektif akan menghilangkan sisa cemaran bahan aktif obat sisa
deterjen maupun tingkat cemaran mikroba bila mengikuti prosedur yang telah
divalidasi.
Setelah zat penanda (marker) ditetapkan sesuai tingkat kelarutan maupun
toksisitasnya, maka prosedur penetapan kadar residu disiapkan dan divalidasi.
Pengamatan dan pengujian dilakukan terhadap:
 Pengamatan secara visual kebersihan permukaan alat yang kontak langsung
dengan produk
 Kualitas air bilasan akhir
 Residu yang diambil secara usap dan / atau bilas
 Cemaran mikroba pada permukaan alat yang kontak dengan produk.

4.2. Metode Pengambilan Sampel


a. Cara Usap
Area sampel secara usap ditentukan secara seksama, sehingga dapat mewakili
seluruh permukaan alat.
Pengambilan sampel dengan cara usap menggunakan batang usap yang
dibasahi pelarut secara langsung dapat menyerap residu dari permukaan alat.
Jenis pelarut yang digunakan tergantung dari sifat fisik dan kimia residu.
Pelarut yang sering digunakan antara lain adalah air, etanol dan heksan.
Sebelum mengambil sampel secara usap lakukan uji perolehan kembali
(recovery) dengan larutan yang telah diketahui kadarnya yang dikeringkan
pada sebidang area seluas yaitu (5 x 5) cm2, kemudian setelah diambil secara
usap periksa menggunakan metode analisis yang ditetapkan.
b. Cara Bilas
Untuk memeroleh sampel bilasan (rinse sample) gunakan pelarut yang diketahui
jumlahnya.
Pelarut untuk sampel bilasan dapat digunakan pelarut organik seperti etanol
atau Air Murni.
Kelebihan dari metode ini adalah bila dikerjakan dengan benar, hasil
pengujiannya mencerminkan kondisi seluruh permukaan alat. Kekurangannya
adalah ada kemungkinan tidak seluruh bahan larut dalam pelarut yang
digunakan sehingga tidak terdeteksi seluruhnya. Recovery minimum 80%.

3
4.3. Penetapan kadar cemaran bahan aktif obat
Dalam rangka mengevaluasi prosedur pembersihan, penting untuk menetapkan
tingkat cemaran bahan aktif obat yang dapat diterima
Total cemaran pada peralatan dapat dihitung berdasarkan hasil usap atau bilas
yang mewakili seluruh permukaan.
Pendekatan skenario terburuk:
Perhitungan cemaran dilakukan secara terpisah untuk setiap alat yang dipakai
dalam proses pengolahan produk hingga pengemasan primer. Tingkat cemaran
bahan aktif obat dihitung berdasarkan luas permukaan alat yang kontak dengan
produk dan ukuran bets terkecil yang pada proses berikutnya setelah proses
pembersihan alat.

4.4. Penetapan cemaran mikroba


Efektifitas prosedur pembersihan untuk mengendalikan tingkat cemaran mikroba
dengan menguji kebersihan permukaan setelah proses pembersihan alat dan
pembilasan akhir.
Cemaran mikroba diperiksa setelah proses pencucian maupun pada akhir
penetapan lamanya status “bersih”.
Sampel untuk pengujian cemaran mikroba diambil dengan cara usap, rodac plates
ataupun dari air bilasan akhir.

4.5 Kriteria Keberterimaan


Kriteria keberterimaan ditetapkan secara rasional berdasarkan risiko terbawanya
sisa bahan aktif obat ke produk lain berikutnya serta risiko cemaran mikroba.
a. Kebersihan secara visual
Kriteria : tidak tampak sisa pengotor di permukaan peralatan setelah
pembersihan yang mungkin mencemari produk berikutnya.
b. Tingkat cemaran bahan aktif obat
Bila lebih dari satu produk diproses dengan peralatan yang sama, batas
ditetapkan sebagai Maximum Allowable Carryover (MACO) untuk penetapan
residu bahan aktif obat.
Penetapan Batas Cemaran
Batas paling ketat diambil berdasarkan ketentuan:
1. Dosis terapetik harian
Bila dosis perhari dari produk yang dibuat berikutnya dan produk yang dibuat
sebelum pencucian alat diketahui, maka perhitungan MACO diperhitungkan
sebagai bagian dari Minimum Single Dose (MSD) dari produk (X) yang akan
dihilangkan dalam Maximum Daily Dose (MDD) dari produk berikutnya (Y):
1 𝑀𝑆𝐷 𝑋 𝑥 106 𝑚𝑔
MACOT =
𝑆𝐹 𝑀𝐷𝐷 𝑌 𝑘𝑔

MACOT : Maximum Allowable Carry Over dihitung pada dosis terapetik (mg/kg)
MSD : Minimum Single Dose (MSD) dari produk (X) yang harus dihilangkan
MDD : Maximum daily Dose (MDD) dari produk berikutnya (Y) x berat unit

4
dosis dalam mg
SF : Safety Factor (SF), sebagai penetapan batas keamanan yang tepat
106 : Faktor konversi (mg --> kg)

Bentuk Sediaan Safety Factor

Topikal 10-100

Oral 100-1000

Injeksi/ ophthalmic/ inhalasi 1000-10000

2. Data toksisitas
Catatan Umum: menghasilkan angka carry over yang sangat tinggi dan tidak
dapat diterima, MACO dibatasi pada 1000 mg/kg. Data toksisitas dapat
digunakan untuk menghitung MACO jika dosis terapetik tidak tersedia (misal
untuk bahan antara atau prekursor). Dihitung dengan persamaan berikut:

1 𝑀𝑆𝐷 𝑋 𝑥 106 𝑚𝑔
MACOTox =
𝑆𝐹 𝑀𝐷𝐷 𝑌 𝑘𝑔

1
MACOT = x NOEL (mg)
𝑆𝐹

ADI : Acceptable Daily Intake dari produk (X) yang akan dihilangkan (mg)
NOEL : No Observable Effect Level (mg)
3. Batas Umum 10 ppm
Secara umum, tidak lebih dari 10 mg/kg (= 10 ppm) zat penanda (marker) yang
harus dibersihkan dari produk sebelumnya.
4. Tingkat cemaran bahan aktif obat
Batas visual ditetapkan 100 µg/25 cm2
5. Deterjen
Gunakan deterjen dengan komposisi yang diketahui. Bila tidak diketahui,
deterjen food grade dipilih yang diketahui tingkat toksisitasnya.
Batas residu deterjen adalah sebagai berikut:
 Jika LD50 dari deterjen diketahui dan maximum daily dose dari produk
berikutnya tersedia, MACO dapat dihitung dengan perhitungan NOEL dan
ADI seperti penjelasan pada butir 2 di atas (data toksisitas).
 Jika tidak ada data untuk maximum daily dose dari produk berikutnya,
MACO dari deterjen food grade dibatasi menjadi 10 mg/kg (produksi produk

5
jadi dan API tanpa tahap pemurnian selanjutnya) atau 100 mg/kg (produksi
API).
 Batas residu untuk deterjen dapat juga ditetapkan dengan cara TOC.
4.6 Batas Cemaran Mikroba (MAML: Maximum Allowable Microbial Limits)
Batas Cemaran Mikroba dihitung dengan mengacu pada ukuran. Contoh seluas 25
cm². Batas berikut dipakai sebagai acuan:
Produk Cawan Kontak atau Cara Usap Air Bilasan
Secara umum:
a. <10 % dari batas mikroba tertentu dari produk
berikutnya, dihitung untuk ukuran bets minimum dan Tidak melewati batas
total luas permukaan dari alat (MAML, lihat 6.3) kualitas air yang
Oral b. Namun dalam kasus jika lebih dari : digunakan untuk
 Total viable aerobic counts : <50 cfu/25 cm2 pembilasan (air
 Jamur & Kapang : <10 cfu/25 cm2 minum)
 Mikroorganisme tertentu: tidak ada E. coli,
Salmonella, S. aureus, P. aeruginosa

5. PELAKSANAAN
a. Validasi pembersihan dilakukan sebanyak tiga kali berurutan untuk produk dengan
bahan aktif obat penanda sesuai jadwal yang ditentukan pada rencana induk
validasi pembersihan dan mengikuti protokol.
b. Lakukan pencatatan dan penentuan terhadap beberapa waktu tunggu / hold time
seperti :
 Waktu tunggu kotor (dirty hold time) adalah waktu tunggu mesin dibiarkan dalam
keadan kotor
 Waktu tunggu bersih (clean hold time) adalah waktu keabsahan dari status
bersih. Waktu mulai mesin dalam keadaan bersih sampai waktu pembersihan
selanjutnya.

6. PROTOKOL VALIDASI PROSEDUR PEMBERSIHAN


Protokol validasi memuat paling sedikit:
 Tujuan,
 Ruang lingkup,
 Tim yang terlibat,
 Kriteria keberterimaan,
 Metode analisis yang tervalidasi,
 Metode pengambilan sampel dan pengujian:
1. Cara Usap
a. Bersihkan kapas usap dengan merendam dalam methanol/pelarut sesuai
validasi metode selama 5 menit, sonifikasi dan peras.
b. Pada saat pengambilan sampel, basahkan kapas usap dalam metanol/pelarut
sesuai validasi, peras kelebihan pelarut dengan menekan dibibir bagian dalam
wadah.
c. Sampel diambil di area kritis sesuai protokol.
Letakkan bingkai SS 5 x 5 cm di area yang akan diusap.
Usap luas area yang ditentukan sesuai arah berikut:

6
Masukkan kembali kapas usap ke dalam tabung bersih, tutup
d. Sampel di Uji dengan metode analisis yang telah di validasi
2. Cara Usap
Sampel air bilasan:
 Kumpulkan 500 ml air bilasan terakhir dan 500 ml secara aseptis untuk uji
cemaran mikroba.
 Ambil juga sampel Air Murni yang digunakan untuk membilas sebagai
pembanding.
Air bilasan diuji terhadap parameter pH, konduktivitas, logam berat, nitrat,
TOC, cemaran mikroba dan dibandingkan dengan kualitas air murni yang
digunakan dalam pembilasan.
3. Cemaran mikroba di permukaan alat.
Pemakaian Rodac plates berisi media yang sesuai (misal SBDC) atau teknik usap
yang direkomendasikan untuk mengevaluasi tingkat cemaran mikroba.

7. LAPORAN VALIDASI PROSEDUR PEMBERSIHAN


Laporan Validasi memuat:
 Hasil pengujian yang dilaksanakan sesuai protokol.
 Evaluasi dan perbandingan terhadap hasil uji yang diharapkan dari kriteria
keberterimaan.
 Evaluasi terhadap adanya penyimpangan dari protokol serta tindakan koreksi yang
diambil.
 Daftar referensi bila diperlukan.
 Laporan dievaluasi dan disetujui oleh Manajer Produksi, Teknik dan Pemastian
Mutu.

8. PENGENDALIAN PERUBAHAN
Setiap perubahan prosedur pembersihan pencucian alat dikelola melalui mekanisme
perubahan terkendali.

9. RIWAYAT PERUBAHAN
Versi No. Tanggal Berlaku Alasan

01 DVPA001 10 Januari 2019 Mesin kempa hanya digunakan untuk produksi


tablet Parasetamol 500 mg Metformin 500 mg
dan Asam Mefenamat 500mg.
02 DVP001 11 Oktober 2019 Mesin kempa digunakan untuk produksi tablet
Parasetamol 500 mg Metformin 500 mg dan
Asam Mefenamat 500mg dan tambahan produksi
tablet CTM 4 mg, sehingga perlu dihitung
kembali angka kemungkinan resiko (RPN)

7
(Contoh)
PROTOKOL VALIDASI PEMBERSIHAN
MESIN FLUIDIZED BED DRYER
PT JAYA ASELOLE Tanggal : 11 Oktober 2019
No. Protokol : DVP001
No. Revisi : 2019002
Tgl. Berlaku : 11 Oktober 2019

PROTOKOL VALIDASI PEMBERSIHAN


MESIN FLUIDIZED BED DRYER

Disusun oleh Tanda tangan Tanggal


Jumahwi 11 Oktober 2019

Diperiksa oleh
11 Oktober 2019
Kepala Bagian Produksi
Daniel N. Santoso

11 Oktober 2019
Kepala Bagian Teknik
Bayu Dwi Permana

11 Oktober 2019
Kepala Pabrik
Ifan A.
Maulana
Disetujui oleh
11 Oktober 2019
Kepala Bagian
Pemastian Mutu
Tinton A. Laksono

8
DAFTAR ISI

Bab Isi halaman


1. Tujuan 1
2. Ruang Lingkup 1
3. Tanggung Jawab 1
4. Kriteria Keberterimaan 2
5. Metode Analisis 2
6. Prosedur 2
7. Kesimpulan dan Langkah Perbaikan (bila diperlukan) 2
8. Lampiran 3

ii
1. Tujuan
1.1 Untuk membuat bukti tertulis efektifitas pembersihan dari prosedur pembersihan
untuk mencapai batas residu yang telah ditetapkan.
1.2 Untuk membuktikan bahwa prosedur pembersihan tersebut dapat diterapkan secara
konsisten akan memberi hasil yang sama.
1.3 Untuk membuktikan dan mendokumentasi bahwa prosedur pembersihan PG-40 high
speed Tablet Compression setelah digunakan untuk mengempa Tablet CTM, efektif
untuk mengurangi residu CTM serta sisa deterjen dan cemaran mikroba hingga
batas yang telah ditetapkan.

2. Ruang Lingkup
Validasi ini hanya mencakup validasi untuk proses pembersihan sesuai prosedur
pembersihan Protap No DVL001 yang digunakan untuk produk tablet Parasetamol 500
mg, Metformin 500 mg, Asam Mefenamat 500mg dan tablet CTM 4 mg, Berdasarkan
hasil Analisis Risiko Penggunaan Alat PG-40 high speed Tablet Compression No 01
dinyatakan bahwa tablet CTM merupakan produk yang paling tinggi risikonya.

3. Tanggung Jawab
3.1 Supervisor Produk Padat
3.1.1 Memastikan bahwa PG-40 high speed Tablet Compression telah dibersihkan
sesuai dengan Protap Pembersihan PG-40 high speed Tablet Compression No
01
3.1.2 Memberikan pelatihan dan mengawasi cara pengambilan sampel bilasan
maupun cara usap bagi tiap alat sesuai dengan kebutuhan.
3.1.3 Mengambil sampel dan mengirimkannya ke Laboratorium Pengawasan Mutu
3.2 Supervisor Laboratorium Pengawasan Mutu
3.2.1 Bertanggung jawab untuk melakukan validasi prosedur pengujian yang
digunakan untuk menguji residu bahan aktif obat dan deterjen.
3.2.2 Menguji semua sampel menggunakan prosedur yang telah tervalidasi.
3.2.3 Mengambil sampel untuk pengujian mikrobiologis.
3.3 Teknisi Bagian Teknik
3.3.1 Bertanggung jawab untuk membantu karyawan / operator produksi dalam
melaksanakan validasi pembersihan.
3.4 Supervisor Laboratorium Mikrobiologi
3.4.1 Bertanggung jawab untuk melakukan validasi prosedur pemeriksaan yang
digunakan untuk pemeriksaan dan penghitungan kontaminasi mikroba.
3.4.2 Memeriksa sampel menggunakan prosedur yang telah tervalidasi.
3.5 Supervisor Pemastian Mutu
3.5.1 Bertanggung jawab untuk menyusun protokol dan laporan validasi
pembersihan.
3.5.2 Mengawasi pelaksanaan validasi sesuai dengan yang telah ditetapkan pada
protokol.
3.6 Manajer Produksi, Manajer Teknik dan Manajer Pengawasan Mutu / Pemastian
Mutu
3.6.1 Bertanggung jawab untuk memeriksa protokol dan laporan validasi.

1
3.6.2 Bertanggung jawab untuk menerapkan semua rekomendasi yang diperoleh
dari hasil validasi pembersihan tersebut.

4. Kriteria Keberterimaan
Sesuai dengan perhitungan MACO.

5. Metode Analisis
Pengujian sampel menggunakan metode analisis Tablet CTM No 01 yang telah
divalidasi.

6. Prosedur
6.1 Lakukan pembersihan alat, sesuai Protap Pembersihan PG-40 high speed Tablet
Compression No 01 setelah alat tersebut digunakan untuk mengeringkan granul
Tablet CTM.
6.2 Lakukan pemeriksaan secara visual terhadap dinding bagian dalam, kantung filter
debu dan komponen lain yang bersentuhan dengan produk menggunakan dan
mengisi daftar periksa yang tersedia (lihat Lampiran 1. Formulir Pemeriksaan
Kebersihan Alat Secara Visual).
6.3 Lakukan pengambilan sampel untuk pemeriksaan residu CTM sebagai berikut:
6.3.1 Usapkan batang usap yang telah dibasahi dengan metanol pada dinding
bagian dalam alat (pada sela-sela yang sulit dibersihkan) dan (apabila tidak
menggunakan kantung filter debu terpisah) permukaan dalam kantung filter
debu dari alat yang sudah dibersihkan (lihat Lampiran 2. Formulir
Pengambilan Sampel dengan Cara Usap dan Gambar Titik Pengambilan
Sampel).
6.3.2 Masukkan batang usap ke dalam vial atau tabung reaksi, tutup rapat dengan
penutup plastik atau karet.
6.3.3 Kirim sampel ke Laboratorium Pengawasan Mutu
6.4 Pengambilan sampel untuk pemeriksaan sisa deterjen dilakukan sebagai berikut:
6.4.1 Bilas dengan Air Murni dinding bagian dalam alat dan kantung penyaring
debu yang telah dibersihkan.
6.4.2 Ambil dan tampung air bilasan tersebut sebanyak 500 ml dan masukkan ke
dalam botol yang telah disediakan. (Lihat Lampiran 3. Formulir
Pengambilan Sampel Bilasan Akhir). Tutup rapat dengan penutup plastik
atau karet.
6.4.3 Kirimkan sampel segera ke Laboratorium Pengawasan Mutu
6.5 Pengambilan sampel untuk pemeriksaan mikrobiologis dilakukan sebagai berikut:
6.5.1 Buka tutup "Rodac plate".
6.5.2 Tempelkan permukaan agar "Rodac plate" pada dinding bagian dalam
kantong, selama ± 2 menit (lihat Lampiran 2. Blanko Pengambilan Sampel
dengan Cara Usap).
6.5.3 Tutup segera "Rodac plate" tersebut.
6.5.4 Kirim "Rodac plate" ke Laboratorium Mikrobiologi.
7. Kesimpulan dan Langkah Perbaikan (Bila Diperlukan)
7.1 Bila hasil pengujian terhadap sampel yang diambil dari PG-40 high speed Tablet
Compression menunjukkan jumlah cemaran kimia, deterjen maupun mikroba di
2
bawah batas yang telah ditetapkan maka Protap Pembersihan PG-40 high speed
Tablet Compression No 01 dapat digunakan dan dinyatakan tervalidasi.
7.2 Bila hasil pengujian melampaui persyaratan yang telah ditetapkan maka Protap
PG-40 high speed Tablet Compression No 01 harus dikaji ulang dan diperbaiki,
untuk direvalidasi sebelum Protap Pembersihan tersebut dinyatakan layak untuk
digunakan.

8. Lampiran
8.1 Lampiran 1. Hasil Analisis Risiko Penggunaan Alat PG-40 high speed Tablet
Compression
8.2 Lampiran 2. Formulir Pengambilan Sampel dengan Cara Usap
8.3 Lampiran 3. Formulir Pengambilan Sampel Bilasan Akhir
8.4 Lampiran 4. Monitoring Pemantauan Validasi Pembersihan
8.5 Lampiran 5. Formulir Pemeriksaan Kebersihan Alat Secara Visual
8.6 Lampiran 6. Lembar Kerja Matriks Lokasi Sampel dan Hasil Pengujian
8.7 Lampiran 7. Gambar Titik Pengambilan Sampel

3
MATRIKS PENGELOMPOKAN VALIDASI PROSEDUR PEMBERSIHAN MENURUT NILAI RISIKO

Aktivitas Angka
Biologik Toksisitas Tingkat Kelarutan dalam Kemungkina
(Dosis (LD50) air (mudah dibersihkan) n Risiko
Kekuat terapetik (Y) *** (Z) (RPN)
Mesin Produksi Produk Zat aktif
an terkecil) (X) x (Y) x (Z)
(X) Pelarut A Pelarut B
(Air) (Etanol)

Chlorpeniramin
CTM Tab 4 mg 4 4 4 3 192
maleat
Parasetamol
Tab Parasetamol 500 mg 2 1 1 4 8
PG-40- high speed
tablet compression Metforminn
Tab Metformin HCL 500 mg 2 2 3 2 24
Asam Asam
mefenamat 500 mg 2 1 4 2 16
Tab mefenamat

Kesimpulan:
Dari matriks pengelompokan validasi prosedur pembersihan menurut nilai risiko diperoleh produk CTM Tab memiliki nilai RPN tertinggi dan
akan digunakan sebagai produk uji untuk validasi proses pembersihan.

4
Keterangan
Aktivitas Biologik Dosis kecil (poten dan zat aktif dengan toksisitas tingi (LD50 masuk
(Dosis terapetik terkecil) peringkat dalam pemilihan produk untuk validasi pembersihan rendah).
dan LD50
Kelarutan zat aktif dalam Zat aktif yang paling kecil kelarutannya dalam air masuk peringkat dalam
air pemilihan produk untuk validasi pembersihan
Kelarutan zat aktif dalam Bila zat kecil kelarutannya dalam air dan paling kecil pula
alkohol kelarutannya dalam alkohol dijustifikasi sulit dibersihkan dan masuk
peringkat dalam pemilihan produk untuk validasi pembersihan

* Beri angka penilaian Aktivitas Biologik : 1, 2, 3, 4 Nilai 2 lebih tinggi Aktivitas Biologiknya dari 1, dan seterusnya
** Beri angka penilaian Toksisitas : 1, 2, 3, 4 Nilai 2 lebih tinggi Toksisitasnya dari 1, dan seterusnya
*** Beri angka penilaian Kelarutan : 1, 2, 3, 4 Nilai 2 lebih rendah Kelarutannya dari 1 dalam Pelarut yang sama, dan seterusnya

5
FORMULIR PENGAMBILAN SAMPEL DENGAN CARA USAP

Area Pengambilan Sampel


Nama Peralatan Nama Bagian Gambar Permukaan Area
Alat (cm2) Metode Kode
(cm2)
PG-40-High Speed Tablet
Press Machine

Tablet discharge chute 35 Usap S1 25

Tablet discharge chute 32 Usap S2 25

6
Die 11 Usap S3 25

Punches disc 11 Usap S4 25

Fill-O-Matic 11 Usap S5 25

7,5 Usap S6 25

7,5 Usap S7 25
Tablet Channel

7,5 Usap S8 25

7
Tablet Discharge Tray 17,5 Usap S9 25

8320 Usap S10 25

Body Surface

8320 Usap S11 25

8
Powder Loading Hose 9 Usap S12 25

Anda mungkin juga menyukai