Anda di halaman 1dari 1

Pola konsumsi masyarakat telah mengalami perubahan.

Hal ini terlihat dari kecenderungan


mereka dalam memilih makanan yang praktis, ekonomis, dan cepat tersedia untuk dikonsumsi.
Selain itu, daerah perkotaan, mekanan siap santap lebih diterima oleh masyarakat dari pada
kebiasaan pola makan sehat (Achmad suryana, dkk., 2008). Suatu studi pada remaja di Amerika
Serikat oleh French (2001), menunjukkan bahwa konsumsi makanan cepat saji atau yang lebih
dikenal dengan fast food adalah makanan yang disajikan dalam waktu singkat dan dapat
dikonsumsi secara cepat (Betram, 1975). Salah satu makanan olahan siap saji yang disukai
masyarakat saat ini adalah nugget dari daging ayam. Nugget ayam disukai karena rasanya lezat,
akan tetapi tinggi lemak (18,82g/100g) dan rendah serat (0,9g/100g) (Grier, 2007).
Makanan tinggi lemak dan rendah serat dapat meningkatkan risiko kelebihan berat badan,
sulit buang air besar, kolesterol yang tinggi, dan berbagai penyakit degeneratif lainnya.
Kebiasaan makan tinggi lemak tetapi rendah serat ternyata secara signifikan berkontribusi
terhadap meingkatnya prevalensi obesitas (Ebbeling, dkk., 2002). Densitas energi lemak lebih
tinggi (38kJ/g) dibanding karbohidrat dan protein (17kJ/g) sehingga asupan tinggi lemak dapat
meningkatkan asupan energi dengan demikian asupan menjadi berlebih.
Produk yang berasal dari bahan hewani biasanya mengandung tinggi lemak dan rendah serat
disamping tinggi protein. Oleh karena itu dilakukan substitusi bahan baku nugget yang berasal
dari bahan hewan disubstitusi dengan bahan nabati yang rendah lemak serta tinggi serat seperti
kacang merah dan kacang tolo.

Anda mungkin juga menyukai