Anda di halaman 1dari 4

Kode adalah tanda- tanda atau simbol-simbol yang berupa kata-kata, tulisan atau

benda yang disepakati untuk maksud-maksud tertentu, misalnya untuk menjamin suatu
berita, keputusan atau kesepakatan suatu organisasi. Kode juga berarti kumpulan peraturan
yang sistematis. Kata etik (etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti
karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subjek, etika akan berkaitan dengan
konsep yang dimiliki individu ataupun sekelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan
yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik. Profesi adalah pekerjaan
yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang
mengandalkan suatu keahlian.

Kode etik bisa dilihat sebagai produk dari etika terapan, seban dihasilkan berkat
penerapan pemikiran etis atas suatu wilayah tertentu, yaitu profesi. Tetapi setelah kode etik
ada, pemikiran etis tidak berhenti. Kode etik tidak menggantikan pemikiran etis, tapi
sebaliknya selalu didampingi refleksi etis. Supaya kode etik dapat berfungsi dengan
semestinya, salah satu syarat mutlak adalah bahwa kode etik itu dibuat oleh profesi sendiri.
Kode etik tidak akan efektif kalau di drop begitu saja dari atas yaitu instansi pemerintah atau
instansi-instansi lain; karena tidak akan dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang hidup
dalam kalangan profesi itu sendiri. Kode etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku
dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari.

Profesi adalah suatu moral comunity (masyarakat moral) yang memiliki cita-cita dan
nilai-nilai bersama. Kode etik profesi dapat menjadi penyeimbang segi-segi negative dari
suatu profesi, sehingga kode etik ibarat kompas yang menunjukkan arah moral bagi suatu
profesi dan sekaligus juga menjamin mutu moral profesi itu dimata masyarakat. Apoteker
adalah kesehatan profesional yang membantu individu dalampenggunaan terbaik dari obat.
Kode etik ini, dipersiapkan dan didukung oleh apoteker,dimaksudkan untuk menyatakan
secara terbuka prinsip-prinsip yang membentuk dasar fundamental dari peran dan tanggung
jawab apoteker. Prinsip-prinsip ini, berdasarkan: kewajiban moral dan kebajikan, ditetapkan
untuk membimbing apoteker dalamhubungan dengan pasien, profesional kesehatan, dan
masyarakat.

Macam-macam Kode Etik Tenaga Teknis Kefarmasian


A. Kewajiban terhadap Profesi

Seorang asisten Apoteker harus menjunjung tinggi serta memelihara martabat, kehormatan profesi,
menjaga integritas dan kejujuran serta dapat dipercaya.

Seoang Asisten Apoteker berkewajiban untuk meningkatkan keahlian dan pengetahuan sesuai dengan
perkembangan teknologi.

Seorang Asisten Apoteker senantiasa harus melakukan pekerjaan profesinya sesuai dengan standar
operasional prosedur, standar profesi yang berlaku, dan kode etik profesi.

Seorang Asisten Apoteker senantiasa harus menjaga profesionalisme dalam memenuhi panggilan tugas
dan kewajiban profesi.

B. Kewajiban Ahli Farmasi terhadap teman sejawat

Seorang ahli Farmasi Indonesia memandang teman sejawat sebagaimana dirinya


dalam memberikan penghargaan.

Seorang ahli Farmasi Indonesia senantiasa menghindari perbuatan yang


merugikan teman sejawat secara material maupun moral.

Seorang ahli Farmasi Indonesia senantiasa meningkatkan kerja sama dan


memupuk keutuhan martabat jabatan kefarmasian, mempertebal rasa saling
percaya didalam menunaikan tugasnya.

Kewajiban terhadap Pasien atau Pemakai Jasa

Seorang asisten Apoteker harus bertanggung jawab dan menjaga kemampuannya dalam
memberikan pelayanan kepada pasien secara professional.

Seorang asisten Apoteker harus menjaga rahasia kedokteran dan rahasia kefarmasian, serta hanya
memberikan kepada pihak yang berhak.

Seorang asisten Apoteker harus berkonsultasi atau merujuk kepada teman sejawat untuk
mendapatkan hasil yang akurat dan baik.

Kewajiban terhadap Masyarakat


Seorang ahli Farmasi harus mampu sebagai suri teladan ditengah-tengah
masyarakat.

Seorang ahli Farmasi Indonesia dalam pengabdian profesinya memberikan


semaksimal mungkin pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.

Seorang ahli Farmasi Indonesia harus selalu aktif mengikuti perkebangan


peraturan perundang-undangan dibidang kesehatan khususnya dibidang farmasi.

Seorang ahli Farmasi Indonesia harus selalu melibatkan diri dalam usaha-usaha
pembangunan Nasional khususnya dibidang kesehatan.

Seorang ahli Farmasi harus mampu sebagai pusat informasi sesuai bidang
profesinya kepada masyarakat dalam pelayanan kesehatan.

Kewajiban Ahli Farmasi Indonesia terhadap Profesi Kesehatan lainnya

Seorang ahli Farmasi Indonesia senantiasa harus menjalin kerjasama yang baik,
saling percaya, menghargai dan menghormati terhapa profesi kesehatan lainnya.

Seorang ahli Farmasi Indonesia harus mampu menghindarkan diri terhadap


perbuatan-perbuatan yang dapat merugikan, menghilangkan kepercayaan,
penghargaan masyarakat terhadap profesi lainnya

Tujuan Kode Etik Tenaga Teknis Kefarmasian

Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.

Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.

Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.

Untuk meningkatkan mutu profesi.

Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.

Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.

Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.


Menentukan baku standarnya sendiri.

Fungsi Kode Etik Tenaga Teknis Kefarmasian

Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas


yang digariskan.

Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.

Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika
dalam keanggotaan profesi.

Anda mungkin juga menyukai