Anda di halaman 1dari 28

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

UNIT FARMASI

RUMAH SAKIT BMC

TAHUN 2015
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC

DAFTAR ISI

Bab I : Pendahuluan ...................................................................... 3


Bab II : Gambaran Umum ................................................................. 4

Bab III : Visi, Misi, Moto,Tujuan Rumah Sakit BMC .................................. 5

Bab IV : Struktur Organisasi Rumah Sakit BMC ..................................... 7

Bab V : Struktur Organisasi Apotek ....................................................... 9

Bab VI : Uraian Jabatan ......................................................................... 10

Bab VII : Tata Hubungan Kerja .............................................................. 22

Bab VIII : Pola Ketenagaaan Dan Kualifikasi ........ ..................................... 24

Bab IX : Kegiatan Orientasi .................................................................... 27

Bab X : Pelaporan ................................................................................ 28

Halaman 2
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC

BAB I
PENDAHULUAN

Pelayanan kefarmasian pada saat ini telah bergeser orientasinya dari obat ke
pasien yang mengacu kepada pelayanan kefarmasian (pharmaceutical care). Kegiatan
pelayanan kefarmasian yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai
komoditi menjadi pelayanan yang komprehensif yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas hidup dari pasien

Sebagai konsekuensi perubahan orientasi tersebut, apoteker dituntut untuk


meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan perilaku untuk dapat melaksanakan
interaksi langsung dengan pasien. Bentuk interaksi tersebut antara lain adalah
melaksanakan pemberian informasi, monitoring penggunaan obat dan mengetahui
tujuan akhirnya sesuai harapan dan terdokumentasi dengan baik. Apoteker harus
memahami dan menyadari kemungkinan terjadinya kesalahan pengobatan (medication
error) dalam proses pelayanan. Oleh sebab itu apoteker dalam menjalankan praktik
harus sesuai standar yang ada untuk menghindari terjadinya hal tersebut. Apoteker
harus mampu berkomunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya dalam menetapkan terapi
untuk mendukung penggunaan obat yang rasional.

Apotek adalah tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan


penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Apoteker
adalah sarjana farmasi yang telah lulus pendidikan profesi dan telah mengucapkan
sumpah berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku dan berhak melakukan
pekerjaan kefarmasian di Indonesia sebagai apoteker.

Halaman 3
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC

BAB II
GAMBARAN UMUM

Sejarah Rumah Sakit BMC

Rumah Sakit Bireuen Medical Center didirikan pada tahun 2009 oleh dr.Abri
Hatinsyah Efendi,SpB.FICS. Pada awal pembangunan, bangunan rumah sakit terdiri dari 1
Bangunan, berdiri pada tanah seluas 1340 m2 dengan luas bangunan 453,2 m2 terletak di
Jln. Bireuen-Takengon km.1,6 Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen. Pada tanggal 25 April
2011, rumah sakit mulai beroperasi. Rumah sakit ini didirikan sebagai sarana
pemeliharaan kesehatan bagi warga dan masyarakat Kabupaten Bireuen khususnya dan
Masyarakat Aceh pada umumnya.

Seiring dengan perubahan waktu dan besarnya harapan serta tuntutan masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan, Rumah Sakit Bireuen Medical Center melakukan
pengembangan sarana fisik bangunan rumah sakit yaitu membangun gedung Rawat Inap
dengan luas bangunan 550,15 m2. Seluruh proses pengembangan ini dapat diselesaikan
pada bulan Agustus tahun 2013. Sampai sekarang ini luas bangunan rumah sakit telah
meningkat menjadi 1.003,35 m2 dan berdiri di atas tanah seluas 3353 m2 Perluasan
bangunan rumah sakit ini dengan sendirinya menambah kapasitas tempat tidur yang
tersedia menjadi 83 tempat tidur. Selain bangunan rumah sakit, sarana penunjang
kesehatan lainnya senantiasa terus ditingkatkan dengan menyediakan alat-alat canggih.

Selain pengembangan fisik bangunan rumah sakit, Rumah Sakit Bireuen Medical Center
juga terus melakukan pengembangan tenaga-tenaga profesional yang tujuan utamanya
adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.

Halaman 4
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC

BAB III
VISI, MISI, MOTO, LANDASAN NILAI, TUJUAN
RUMAH SAKIT BMC

VISI

Setiap organisasi perlu memiliki visi agar mampu eksis dan unggul dalam persaingan yang
semakin ketat dan perkembangan tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan yang ideal. Sejalan dengan hal tersebut, Rumah sakit BMC merumuskan
sebuah visi yakni :

“Menjadi Rumah Sakit kebanggaan masyarakat dengan layanan unggulan bedah”

MISI

Misi adalah strategi yang dilakukan untuk mencapai visi. Untuk mencapai visi Rumah Sakit
ditetapkan misi sebagai berikut :

1. Menyediakan tenaga profesional dan bermutu dengan prasarana dan teknologi


mutahir
2. Melayani dengan ikhlas dan profesional

TUJUAN

1. Memberikan pelayanan prima dan profesional berdasarkan standar yang


ditetapkan.
2. Menyelenggarakan pelayanan yang bermutu memuaskan dan professional
berdasarkan standar yang ditetapkan.

Halaman 5
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC

3. Mewujudkan tingkat kepuasan konsumen baik internal maupun eksternal secara


optimal.
4. Memberdayakan seluruh potensi sumber daya yang ada di Rumah Sakit.
5. Menjadi rumah sakit yang mampu mewujudkan fungsinya sebagai pelayanan
masyarakat dengan unggulan bedah.

MOTTO

“Sehat Bersama BMC”

Halaman 6
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT BMC

DIREKTUR

KOMITE MEDIK
SPI (SATUAN PENGAWAS
INTERNAL)
KOMITE ETIK

KOMITE MUTU DAN KESELAMATAN

BAG. PELAYANAN MEDIS DAN


BAG. ADMINISTRASI DAN UMUM BAG. PENUNJANG MEDIS
KEPERAWATAN

IT RESEPSIONIS REKAM MEDIS IGD RADIOLOGI LABORATORIUM

KASIR KEUANGAN RAWAT JALAN RAWAT INAP GIZI LOUNDRY

PENGOLAHAN
PERPAJAKAN DIKLAT OK HCU IPRS
LIMBAH MEDIS

SECURITY CLEANING SERVICE VK PERINATOLOGI AMBULANCE

RUMAH TANGGA
FARMASI KAMAR JENAZAH

Berdasarkan diagram Struktur organisasi Rumah sakit BMC seperti gambar diatas,
rumah sakit BMC dipimpin Direktur, Direktur membawahi komite medik, komite etik,
komite mutu dan keselamatan serta SPI (Satuan Pengawas Internal) dan Direktur juga
membawahi bagian Administrasi dan umum, Bagian pelayanan medis dan keperawatan
serta bagian penunjang medis, setiap bagian dari struktur diatas, memiliki bagian dari
masing–masing sub pokok masing – masing.

Halaman 7
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC

Pada bagian Administrasi dan umum, Struktur organisasi Rumah Sakit Bireuen Medical
Center (BMC) kedudukan Keuangan berada dibawah pada posisi tersebut. Pada bagian ini,
sub keuangan bertanggung jawab langsung kepada kepala bagian administrasi dan
selanjutnya langsung kepada Direktur.

Halaman 8
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC

BAB V
STRUKTUR ORGANISASI APOTEK BMC

Apoteker
Apoteker Pengelola
Pengelola
Pemilik Sarana Apotek
Apotek
Apotek (APA)
(APA)

Asisten Penjualan Administrasi Pembantu


Apoteker dan Umum
(1 orang)
Keuangan
(3orang) (1 orang)
(1 orang)

Halaman 9
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC

BAB VI
URAIAN JABATAN

NAMA JABATAN : APOTEKER PENGELOLA APOTEK

UNIT KERJA : PELAYANAN PENUNJANG MEDIS

BERTANGGUNG JAWAB KEPADA : PEMILIK SARANA APOTEK

A. PENGERTIAN : Seorang tenaga apoteker yang diberi tanggung


jawab dan wewenang dalam mengawasi dan
mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
kefarmasian pada Apotek Rumah Sakit BMC.
B. PERSYARATAN & KUALIFIKASI :

1. Pendidikan Formal - Apoteker (diutamakan)

2. Pengalaman Kerja - Mempunyai SIPA

3. Keahlian Lainnya a. Memiliki kemampuan menggunakan komputer

b. Memiliki kemampuan surat menyurat

c. Memiliki kemampuan memimpin, berwibawa

d. Mampu untuk mengontrol emosi dengan baik

e. Mampu untuk membina hubungan baik


dengan orang lain dan dapat dipercaya

f. Sehat jasmani dan rohani

Uraian Tugas :

1. Memimpin Seluruh kegiatan apotek.

Halaman 10
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC

2. Membuat visi dan misi.


3. Membuat strategi tujuan, sasaran dan program kerja.
4. Membuat dan menetapkan peraturan atau SPO pada setiap fungsi kegiatan
diapotek
5. Membuat dan menetapkan indikator form record pada setiap fungsi kegiatan di
apotek.
6. Mengusahakan agar apotek yang dipimpinya dapat memberikan hasil yang sesuai
rencana kerja (meningkatkan omset, mengadakan pembelian yang tepat dan
penekanan sejauh mungkin biaya tak langsung lainnya)

Hasil Kerja :
 SPO, Juknis kegiatan penerimaan, penyiapan, pengelolaan, dan penyimpanan
resep.
 Uraian tugas bawahan.
 Jadwal dinas shift, daftar cuti, libur.
 Petunjuk kerja bawahan.
 Supervisi pelaksanaan tugas bawahan.
 Rencana kerja dan anggaran kebutuhan Apotek.
 Laporan Penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika.

Bahan Kerja :
 Kebijakan, pedoman, Juknis Depkes RI.
 Buku dan literatur yang berguna di Apotek.
 Informasi langsung tak langsung tentang kegiatan bawahan.
 Rekapitulasi seluruh kegiatan rawat jalan dan rawat inap.
 Surat tugas dari manajemen.
 Informasi pengajuan usulan, jadwal dinas dan cuti di Apotek.
 Laporan kasus yang menyangkut pelayanan terhadap pasien dari bawahan.

Halaman 11
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC

Perangkat Kerja :
1. Komputer & ATK.
2. Telepon.

Sifat Jabatan :

Jabatan struktural yang dikerjakan pada jam kerja rumah sakit, yaitu :

Senin – Sabtu : Pagi Jam 10.00 – 12.30

: Sore Jam 16.30 – 20.00

Wewenang :

1. Memimpin sejumlah karyawan.


2. Penambahan atau pengurangan karyawan.
3. Komunikasi dengan pihak luar untuk kepentingan Apotek untuk berkerja sama .
4. Memimpin seluruh kegiatan Apotek.

Nama Bawahan Langsung :

1. Asisten Apoteker
2. Bagian Penjualan
3. Adminitrasi dan Keuangan
4. Pembantu Umum

NAMA JABATAN : ASISTEN APOTEKER

UNIT KERJA : PELAYANAN FARMASI

BERTANGGUNG JAWAB KEPADA : APOTEKER PENGELOLA APOTEK

A. PENGERTIAN : Seorang tenaga asisten apoteker yang diberi


tanggung jawab dan wewenang dalam

Halaman 12
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC

mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan


pelayanan kefarmasian pada Apotek Rumah
Sakit BMC.
B. PERSYARATAN & KUALIFIKASI :

1. Pendidikan Formal - Apoteker/Asisten Apoteker (diutamakan)

2. Pengalaman Kerja - Mempunyai SIAA

3. Keahlian Lainnya a. Memiliki kemampuan menggunakan komputer

b. Memiliki kemampuan surat menyurat

c. Mampu untuk mengontrol emosi dengan baik

d. Mampu untuk membina hubungan baik dengan


orang lain dan dapat dipercaya

e. Sehat jasmani dan rohani

Fungsi :

Mengerjakan pekerjaan sesuai kompetensi sebagai (TKK) antara lain :

1. Pelayanan OTC / RESEP.


2. Pembuatan persediaan obat.
3. Menyusun buku defekta (buku barang habis).
4. Membuat laporan narkotik, psikotropika, generik.
5. Pembukuan resep.
6. Menyusun obat.
7. Mampu dalam hal tertentu menggantikan / merangkap tugas sebagai kasir, penjual
obat bebas dan sebagai juru resep.

Halaman 13
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC

Hasil Kerja :
 Obat / alkes untuk pasien IRNA dan IRJA telah disiapkan.
 Mutasi obat / alkes jelas pada kartu stok
 Resep – resep terarsip dengan rapi.
 Hasil copian resep – resep karyawan dan rekanan dapat ke bagian yang
memerlukannya.

Bahan Kerja :
 SPO kefarmasian.
 Kartu stok
 Resep karyawan dan rekanan.
 Laporan Penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika

Perangkat Kerja :
 Kartu stok
 Pulverezer (untuk racikan)
 ATK

Sifat Jabatan :

Jabatan struktural yang dikerjakan pada jam kerja rumah sakit, yaitu :

Senin – Minggu : Jam 08.00 - Jam 14.00 shift I.

Senin – Minggu : Jam 14.00 - Jam 20.00 shift II.

Senin – Minggu : Jam 20.00 - Jam 08.00 shift III

Wewenang

1. Memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun demi kelancaran


pelayanan dan kenyamanan pelanggan.
2. Menjaga dan memelihara kebersihan dan keamanan barang yang dapat difungsikan
penjualan.
3. Bertanggung jawab terhadap kepuasan konsumen.

Halaman 14
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC

NAMA JABATAN : PENJUALAN

UNIT KERJA : PELAYANAN FARMASI

BERTANGGUNG JAWAB KEPADA : APOTEKER PENGELOLA APOTEK

A. PENGERTIAN : Seorang tenaga asisten apoteker yang diberi


tanggung jawab dan wewenang dalam
mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan
penjualan obat pada Apotek Rumah Sakit BMC.

B. PERSYARATAN & KUALIFIKASI :

1. Pendidikan Formal - Asisten Apoteker (diutamakan)

2. Pengalaman Kerja - Mempunyai SIAA

3. Keahlian Lainnya a. Memiliki kemampuan menggunakan komputer

b. Memiliki kemampuan surat menyurat

c. Mampu untuk mengontrol emosi dengan baik

d. Mampu untuk membina hubungan baik dengan


orang lain dan dapat dipercaya

e. Sehat jasmani dan rohani

Tugas dan Fungsi :


1.Melakukan penjualan dengan harga yang telah ditetapkan.
2.Menjaga kenyaman ruang tunggu.

Halaman 15
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC

3.Melayani konsumen dengan ramah dan santun.


4.Memberikan informasi dan solusi kepada pelanggan.
5.Membina hubungan yang baik pada pelanggan.
6.Mampu dalam hal tertentu menggantikan / merangkap tugas sebagai juru resep.

Hasil Kerja :
 Catatan Obat yang sudah terjual
 Obat / alkes untuk pasien IRNA dan IRJA telah disiapkan.
 Mutasi obat / alkes jelas pada kartu stok
 Resep – resep terarsip dengan rapi.
 Hasil copian resep – resep karyawan dan rekanan dapat ke bagian yang
memerlukannya.

Bahan Kerja :
 SPO kefarmasian
 Difecta
 Kartu stok
 Resep karyawan dan rekanan.
 Laporan Penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika

Perangkat Kerja :
 Kartu stok
 ATK
 Pulverezer (untuk racikan) bila dibutuhkan

Sifat Jabatan :

Jabatan struktural yang dikerjakan pada jam kerja rumah sakit, yaitu :

Senin – Minggu : Jam 08.00 - Jam 14.00 shift I.

Senin – Minggu : Jam 14.00 - Jam 20.00 shift II.

Senin – Minggu : Jam 20.00 - Jam 08.00 shift III

Wewenang
1. Memberikan diskon sesuai dengan matriks wewenangnya.

Halaman 16
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC

2. Memberikan insentif kepada pelanggan sesuai wewenangnya.


3. Menjaga dan memelihara kebersihan dan keamanan barang yang dapat difungsikan
penjualan.
4. Bertanggung jawab terhadap kepuasan konsumen.

NAMA JABATAN : ADMINITRASI DAN KEUANGAN

UNIT KERJA : PELAYANAN FARMASI

BERTANGGUNG JAWAB KEPADA : APOTEKER PENGELOLA APOTEK

A. PENGERTIAN : Seorang tenaga Sarjana/Umum yang diberi


tanggung jawab dan wewenang dalam
mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan
Adminitrasi dan Keuangan pada Apotek Rumah
Sakit BMC.

B. PERSYARATAN & KUALIFIKASI :

1. Pendidikan Formal - Sarjana/Umum

2. Keahlian Lainnya a. Memiliki kemampuan menggunakan komputer

b. Memiliki kemampuan surat menyurat

c. Mampu untuk mengontrol emosi dengan baik

d. Mampu untuk membina hubungan baik dengan


orang lain dan dapat dipercaya

e. Sehat jasmani dan rohani

f. Jujur

Halaman 17
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC

Tugas dan Fungsi :


1. Mencatat penerimaan dan pengeluaran uang. Pengeluaran uang harus dilengkapi
kwitansi, nota, tanda setoran, yang sudah diparaf APA atau petugas yang ditunjuk.
2. Membuat laporan harian, yaitu penjualan, kredit pembelian, hasil penjualan,
tagihan dan pengeluaran harian.
3. Membuat laporan bulanan, misalnya daftar gaji, pajak dan laporan lainnya.
4. Menyetor dan mengambil uang baik dari kasir atau dari bank.

Hasil Kerja :
 Laporan Keuangan.
 Laporan Penjualan Obat.

Bahan Kerja :
 SPO kefarmasian
 Kartu stok

Perangkat Kerja :
3. Buku Penjualan.
4. ATK.
5. Telepon.

Sifat Jabatan :

Jabatan struktural yang dikerjakan pada jam kerja rumah sakit, yaitu :

Senin – Sabtu : Jam 08.00 - Jam 14.00 shift I.

Senin – Sabtu : Jam 14.00 - Jam 20.00 shift II.

Wewenang
Melaksanakan kegiatan keuangan dengan petunjuk dari APA dan peraturan
perundangan yang berlaku.

Halaman 18
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC

NAMA JABATAN : PEMBANTU UMUM

UNIT KERJA : PELAYANAN FARMASI

BERTANGGUNG JAWAB KEPADA : APOTEKER PENGELOLA APOTEK

A. PENGERTIAN : Seorang tenaga SLTA/Umum yang diberi


tanggung jawab dan wewenang dalam
mengkoordinasikan kegiatan lainnya pada
Apotek Rumah Sakit BMC.

B. PERSYARATAN & KUALIFIKASI :

1. Pendidikan Formal - SLTA/Umum

2. Keahlian Lainnya a. Memiliki kemampuan menggunakan komputer

b. Mampu untuk mengontrol emosi dengan baik

c. Mampu untuk membina hubungan baik dengan


orang lain dan dapat dipercaya

d. Sehat jasmani dan rohani

e. Jujur

Tugas dan Fungsi :


1. Melaksanakan tugas luar apotek terutama dalam pelayanan resep dalam sistem

Halaman 19
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC

2. Jemput bola dengan waktu seefisien mungkin.


3. Membuat kelancaran kegiatan apotek (misal :foto copy, membayar rekening
apotek, membeli kebutuhan apotek, dan lainnya ).
4. Menjamin kebersihan diseluruh lingkungan apotek dan mengelola sampah apotek
dengan penuh tanggung jawab.
5. Bertanggung jawab atas perbaikan apotek (perbaikan kantor).
6. Dalam keadaan tertentu ikut membantu pekerjaan reseptir dalam meracik obat.
7. Ikut membantu dalam proses pelayanan obat bebas serta melakukan penyetokan
untuk obat-obat bebas.

Sifat Jabatan :

Jabatan struktural yang dikerjakan pada jam kerja rumah sakit, yaitu :

Senin – Sabtu : Jam 08.00 - Jam 14.00 shift I.

Senin – Sabtu : Jam 14.00 - Jam 20.00 shift II.

Wewenang :

Bagian umum bertanggung jawab langsung kepada pimpinan apotek atas


kebenaran tugas yang dipercayakan kepadanya dan berwewenang melakukan
tugas sesuai instruksi dan petunjuk dari Apoteker Pengelola Apotek.

OK IRJ IRNA UGD/HCU Keuangan PSA

BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

PASIEN APOTEK DOKTER

Halaman 20

REKANAN Dep.Kes/Pem LAIN-LAIN


PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC

 Hubungan tata kerja di Apotek RS BMC bersifat garis komunikasi, koordinasi


dan informasi dalam pelaksanaan kegiatan. Dilakukan melalui pertemuan dan atau
surat dinas.

Hubungan Intern :

 Apotek RS BMC menyediakan obat / BF yang bersifat emergency stock dan


floor stock ke semua unit yang membutuhkan.
 Antara pasien dan dokter , farmasi berfungsi sebagai mediator dalam
pelayanan resep.

Hubungan Ekstern:

 Apotek RS BMC merupakan pelayanan kesehatan (terutama obat / alkes) bagi


Rekanan dan pihak lain.
 Apotek RS BMC juga berkewajiban memberikan laporan kepada Departemen
kesehatan Pemerintah.

Halaman 21
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC

BAB VIII
POLA KETENAGAAAN DAN KUALIFIKASI

Halaman 22
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC

Dalam upaya mempersiapkan tenaga farmasi yang handal, perlu kiranya melakukan
kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi
organisasi.

Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses mengantisipasi
dan menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar organisasi. Tujuannya
adalah mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu
yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan.

Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan


oganisasi dalam mencapai sasarannya melalui strategi pengembangan kontribusi.

Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia di Apotek RS BMC adalah
sebagai berikuT :

Halaman 23
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC

Jumlah Selisih
Jumlah yang
No Jabatan Kualifikasi yang
dibutuhkan
ada ( +/- )

1. Memiliki kemampuan
menggunakan komputer
2. Memiliki kemampuan surat
menyuratMemiliki kemampuan
memimpin, berwibawa
Apoteker Pengelola
3. Mampu untuk mengontrol 1 3 2
Apotek emosi dengan baik
4. Mampu untuk membina
hubungan baik dengan orang
lain dan dapat dipercaya
5. Sehat jasmani dan rohani

1. Memiliki kemampuan
menggunakan komputer
2. Memiliki kemampuan surat
menyurat
3. Mampu untuk mengontrol
Asisten Apoteker 3 4 1
emosi dengan baik
4. Mampu untuk membina
hubungan baik dengan orang
lain dan dapat dipercaya
5. Sehat jasmani dan rohani

Halaman 24
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC

1. Memiliki kemampuan
menggunakan komputer
2. Memiliki kemampuan surat
menyurat
3. Mampu untuk mengontrol
Penjualan 1 1 0
emosi dengan baik
4. Mampu untuk membina
hubungan baik dengan orang
lain dan dapat dipercaya
5. Sehat jasmani dan rohani

1. Memiliki kemampuan
menggunakan komputer
2. Memiliki kemampuan surat
menyurat
Admintrasi dan 3. Mampu untuk mengontrol
1 1 0
Keuangan emosi dengan baik
4. Mampu untuk membina
hubungan baik dengan orang
lain dan dapat dipercaya
5. Sehat jasmani dan rohani.

1. Memiliki kemampuan
menggunakan komputer
2. Memiliki kemampuan surat
menyurat
3. Mampu untuk mengontrol
Pembantu Umum 1 1 0
emosi dengan baik
4. Mampu untuk membina
hubungan baik dengan orang
lain dan dapat dipercaya
5. Sehat jasmani dan rohani

Halaman 25
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC

BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Orientasi adalah memberikan informasi yang berhubungan dengan lingkungan kerja


baru dalam suatu organisasi, meliputi organisasi tata laksana, kebijakan, tugas, fungsi,
tanggung jawab dan wewenang bagi karyawan baru.

Program orientasi khusus adalah proses pengenalan secara khusus tentang


organisasi, tanggung jawab, hak dan kewajiban, standar prosedur perunit kerja untuk
calon karyawan berdasarkan profesi.

Masa Orientasi Khusus diadakan sampai dengan selama 3 (tiga) bulan pertama
sesuai dengan pengalaman yang dimiliki. Setelah menjalani masa orientasi khusus selama
3 (tiga) bulan pertama, maka Pemilik Sarana Apotek/Apoteker Pengelola Apotek di unit
kerja memberikan penilaian terhadap calon karyawan. Jika memenuhi standar per unit
kerja maka calon karyawan dinyatakan lulus oleh Pemilik Sarana Apotek/Apoteker
Pengelola Apotek di unit kerja.

Orientasi Khusus ke Ruangan

1. Organisasi dan tata ruang dari ruang Apotek


2. Fasilitas-fasilitas dan peralatan yang tersedia untuk ruang Apotek
3. Perkenalan dengan semua staf di ruangan atau unit layanan Apotek
4. Tugas dan tanggung jawab serta wewenangnya dalam ruangan baru tersebut
Model penugasan, tata cara kerja dan hal-hal lain yang berlaku.

Halaman 26
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC

BAB X
PELAPORAN
Pengertian

Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala
bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan Farmasi.

Jenis Laporan

Laporan dibuat oleh Apoteker Pengelola Apotek Atau petugas yang ditunjuk.
Adapun jenis laporan yang dikerjakan terdiri dari :

1. Laporan Harian :

Laporan harian Apotek dibuat oleh penanggung jawab shift dalam bentuk
tertulis setiap hari.

Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah :

1. Laporan penerimaan dan penyetoran uang penjualan serta laporan hasil


penjualan, khusus hari libur dan shift III kepada bagian keuangan.

2. Laporan jumlah lembar resep dan resep

2. Laporan Bulanan :

Laporan yang dibuat oleh Apoteker Pengelola Apotek Atau petugas yang ditunjuk

Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah :

a. Laporan intern meliputi :

1. Laporan kerja Apotek

Halaman 27
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC

2. Laporan obat – obat menjelang ED

b. Laporan extern dilaporkan ke Dinas Kesehatan terdiri dari :

1. Laporan penggunaan obat / Narkotika dan Psikotropika kepada BPOM


dan Dinkes.

3. Laporan Tahunan

Laporan yang dibuat oleh Apoteker Pengelola Apotek Atau petugas yang
ditunjuk

Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah :

1. SDM / Ketenagaan Di Apotek dan evaluasi dalam 1 tahun


2. Laporan keadaan sarana dan fasilitas di Apotek dan evaluasi dalam 1 tahun
3. Laporan kinerja Asisten Apoteker dan evaluasi dalam 1 tahun

Halaman 28

Anda mungkin juga menyukai