UNIT FARMASI
TAHUN 2015
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC
DAFTAR ISI
Halaman 2
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC
BAB I
PENDAHULUAN
Pelayanan kefarmasian pada saat ini telah bergeser orientasinya dari obat ke
pasien yang mengacu kepada pelayanan kefarmasian (pharmaceutical care). Kegiatan
pelayanan kefarmasian yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai
komoditi menjadi pelayanan yang komprehensif yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas hidup dari pasien
Halaman 3
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC
BAB II
GAMBARAN UMUM
Rumah Sakit Bireuen Medical Center didirikan pada tahun 2009 oleh dr.Abri
Hatinsyah Efendi,SpB.FICS. Pada awal pembangunan, bangunan rumah sakit terdiri dari 1
Bangunan, berdiri pada tanah seluas 1340 m2 dengan luas bangunan 453,2 m2 terletak di
Jln. Bireuen-Takengon km.1,6 Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen. Pada tanggal 25 April
2011, rumah sakit mulai beroperasi. Rumah sakit ini didirikan sebagai sarana
pemeliharaan kesehatan bagi warga dan masyarakat Kabupaten Bireuen khususnya dan
Masyarakat Aceh pada umumnya.
Seiring dengan perubahan waktu dan besarnya harapan serta tuntutan masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan, Rumah Sakit Bireuen Medical Center melakukan
pengembangan sarana fisik bangunan rumah sakit yaitu membangun gedung Rawat Inap
dengan luas bangunan 550,15 m2. Seluruh proses pengembangan ini dapat diselesaikan
pada bulan Agustus tahun 2013. Sampai sekarang ini luas bangunan rumah sakit telah
meningkat menjadi 1.003,35 m2 dan berdiri di atas tanah seluas 3353 m2 Perluasan
bangunan rumah sakit ini dengan sendirinya menambah kapasitas tempat tidur yang
tersedia menjadi 83 tempat tidur. Selain bangunan rumah sakit, sarana penunjang
kesehatan lainnya senantiasa terus ditingkatkan dengan menyediakan alat-alat canggih.
Selain pengembangan fisik bangunan rumah sakit, Rumah Sakit Bireuen Medical Center
juga terus melakukan pengembangan tenaga-tenaga profesional yang tujuan utamanya
adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
Halaman 4
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC
BAB III
VISI, MISI, MOTO, LANDASAN NILAI, TUJUAN
RUMAH SAKIT BMC
VISI
Setiap organisasi perlu memiliki visi agar mampu eksis dan unggul dalam persaingan yang
semakin ketat dan perkembangan tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan yang ideal. Sejalan dengan hal tersebut, Rumah sakit BMC merumuskan
sebuah visi yakni :
MISI
Misi adalah strategi yang dilakukan untuk mencapai visi. Untuk mencapai visi Rumah Sakit
ditetapkan misi sebagai berikut :
TUJUAN
Halaman 5
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC
MOTTO
Halaman 6
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT BMC
DIREKTUR
KOMITE MEDIK
SPI (SATUAN PENGAWAS
INTERNAL)
KOMITE ETIK
PENGOLAHAN
PERPAJAKAN DIKLAT OK HCU IPRS
LIMBAH MEDIS
RUMAH TANGGA
FARMASI KAMAR JENAZAH
Berdasarkan diagram Struktur organisasi Rumah sakit BMC seperti gambar diatas,
rumah sakit BMC dipimpin Direktur, Direktur membawahi komite medik, komite etik,
komite mutu dan keselamatan serta SPI (Satuan Pengawas Internal) dan Direktur juga
membawahi bagian Administrasi dan umum, Bagian pelayanan medis dan keperawatan
serta bagian penunjang medis, setiap bagian dari struktur diatas, memiliki bagian dari
masing–masing sub pokok masing – masing.
Halaman 7
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC
Pada bagian Administrasi dan umum, Struktur organisasi Rumah Sakit Bireuen Medical
Center (BMC) kedudukan Keuangan berada dibawah pada posisi tersebut. Pada bagian ini,
sub keuangan bertanggung jawab langsung kepada kepala bagian administrasi dan
selanjutnya langsung kepada Direktur.
Halaman 8
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI APOTEK BMC
Apoteker
Apoteker Pengelola
Pengelola
Pemilik Sarana Apotek
Apotek
Apotek (APA)
(APA)
Halaman 9
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC
BAB VI
URAIAN JABATAN
Uraian Tugas :
Halaman 10
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC
Hasil Kerja :
SPO, Juknis kegiatan penerimaan, penyiapan, pengelolaan, dan penyimpanan
resep.
Uraian tugas bawahan.
Jadwal dinas shift, daftar cuti, libur.
Petunjuk kerja bawahan.
Supervisi pelaksanaan tugas bawahan.
Rencana kerja dan anggaran kebutuhan Apotek.
Laporan Penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika.
Bahan Kerja :
Kebijakan, pedoman, Juknis Depkes RI.
Buku dan literatur yang berguna di Apotek.
Informasi langsung tak langsung tentang kegiatan bawahan.
Rekapitulasi seluruh kegiatan rawat jalan dan rawat inap.
Surat tugas dari manajemen.
Informasi pengajuan usulan, jadwal dinas dan cuti di Apotek.
Laporan kasus yang menyangkut pelayanan terhadap pasien dari bawahan.
Halaman 11
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC
Perangkat Kerja :
1. Komputer & ATK.
2. Telepon.
Sifat Jabatan :
Jabatan struktural yang dikerjakan pada jam kerja rumah sakit, yaitu :
Wewenang :
1. Asisten Apoteker
2. Bagian Penjualan
3. Adminitrasi dan Keuangan
4. Pembantu Umum
Halaman 12
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC
Fungsi :
Halaman 13
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC
Hasil Kerja :
Obat / alkes untuk pasien IRNA dan IRJA telah disiapkan.
Mutasi obat / alkes jelas pada kartu stok
Resep – resep terarsip dengan rapi.
Hasil copian resep – resep karyawan dan rekanan dapat ke bagian yang
memerlukannya.
Bahan Kerja :
SPO kefarmasian.
Kartu stok
Resep karyawan dan rekanan.
Laporan Penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika
Perangkat Kerja :
Kartu stok
Pulverezer (untuk racikan)
ATK
Sifat Jabatan :
Jabatan struktural yang dikerjakan pada jam kerja rumah sakit, yaitu :
Wewenang
Halaman 14
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC
Halaman 15
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC
Hasil Kerja :
Catatan Obat yang sudah terjual
Obat / alkes untuk pasien IRNA dan IRJA telah disiapkan.
Mutasi obat / alkes jelas pada kartu stok
Resep – resep terarsip dengan rapi.
Hasil copian resep – resep karyawan dan rekanan dapat ke bagian yang
memerlukannya.
Bahan Kerja :
SPO kefarmasian
Difecta
Kartu stok
Resep karyawan dan rekanan.
Laporan Penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika
Perangkat Kerja :
Kartu stok
ATK
Pulverezer (untuk racikan) bila dibutuhkan
Sifat Jabatan :
Jabatan struktural yang dikerjakan pada jam kerja rumah sakit, yaitu :
Wewenang
1. Memberikan diskon sesuai dengan matriks wewenangnya.
Halaman 16
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC
f. Jujur
Halaman 17
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC
Hasil Kerja :
Laporan Keuangan.
Laporan Penjualan Obat.
Bahan Kerja :
SPO kefarmasian
Kartu stok
Perangkat Kerja :
3. Buku Penjualan.
4. ATK.
5. Telepon.
Sifat Jabatan :
Jabatan struktural yang dikerjakan pada jam kerja rumah sakit, yaitu :
Wewenang
Melaksanakan kegiatan keuangan dengan petunjuk dari APA dan peraturan
perundangan yang berlaku.
Halaman 18
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC
e. Jujur
Halaman 19
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC
Sifat Jabatan :
Jabatan struktural yang dikerjakan pada jam kerja rumah sakit, yaitu :
Wewenang :
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
Halaman 20
Hubungan Intern :
Hubungan Ekstern:
Halaman 21
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC
BAB VIII
POLA KETENAGAAAN DAN KUALIFIKASI
Halaman 22
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC
Dalam upaya mempersiapkan tenaga farmasi yang handal, perlu kiranya melakukan
kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi
organisasi.
Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses mengantisipasi
dan menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar organisasi. Tujuannya
adalah mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu
yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan.
Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia di Apotek RS BMC adalah
sebagai berikuT :
Halaman 23
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC
Jumlah Selisih
Jumlah yang
No Jabatan Kualifikasi yang
dibutuhkan
ada ( +/- )
1. Memiliki kemampuan
menggunakan komputer
2. Memiliki kemampuan surat
menyuratMemiliki kemampuan
memimpin, berwibawa
Apoteker Pengelola
3. Mampu untuk mengontrol 1 3 2
Apotek emosi dengan baik
4. Mampu untuk membina
hubungan baik dengan orang
lain dan dapat dipercaya
5. Sehat jasmani dan rohani
1. Memiliki kemampuan
menggunakan komputer
2. Memiliki kemampuan surat
menyurat
3. Mampu untuk mengontrol
Asisten Apoteker 3 4 1
emosi dengan baik
4. Mampu untuk membina
hubungan baik dengan orang
lain dan dapat dipercaya
5. Sehat jasmani dan rohani
Halaman 24
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC
1. Memiliki kemampuan
menggunakan komputer
2. Memiliki kemampuan surat
menyurat
3. Mampu untuk mengontrol
Penjualan 1 1 0
emosi dengan baik
4. Mampu untuk membina
hubungan baik dengan orang
lain dan dapat dipercaya
5. Sehat jasmani dan rohani
1. Memiliki kemampuan
menggunakan komputer
2. Memiliki kemampuan surat
menyurat
Admintrasi dan 3. Mampu untuk mengontrol
1 1 0
Keuangan emosi dengan baik
4. Mampu untuk membina
hubungan baik dengan orang
lain dan dapat dipercaya
5. Sehat jasmani dan rohani.
1. Memiliki kemampuan
menggunakan komputer
2. Memiliki kemampuan surat
menyurat
3. Mampu untuk mengontrol
Pembantu Umum 1 1 0
emosi dengan baik
4. Mampu untuk membina
hubungan baik dengan orang
lain dan dapat dipercaya
5. Sehat jasmani dan rohani
Halaman 25
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Masa Orientasi Khusus diadakan sampai dengan selama 3 (tiga) bulan pertama
sesuai dengan pengalaman yang dimiliki. Setelah menjalani masa orientasi khusus selama
3 (tiga) bulan pertama, maka Pemilik Sarana Apotek/Apoteker Pengelola Apotek di unit
kerja memberikan penilaian terhadap calon karyawan. Jika memenuhi standar per unit
kerja maka calon karyawan dinyatakan lulus oleh Pemilik Sarana Apotek/Apoteker
Pengelola Apotek di unit kerja.
Halaman 26
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC
BAB X
PELAPORAN
Pengertian
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala
bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan Farmasi.
Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh Apoteker Pengelola Apotek Atau petugas yang ditunjuk.
Adapun jenis laporan yang dikerjakan terdiri dari :
1. Laporan Harian :
Laporan harian Apotek dibuat oleh penanggung jawab shift dalam bentuk
tertulis setiap hari.
2. Laporan Bulanan :
Laporan yang dibuat oleh Apoteker Pengelola Apotek Atau petugas yang ditunjuk
Halaman 27
PEDOMAN PENGORGANISASIAN FARMASI RUMAH SAKIT BMC
3. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh Apoteker Pengelola Apotek Atau petugas yang
ditunjuk
Halaman 28