Anda di halaman 1dari 3

RSUD dr.

FAUZIAH
BIREUEN
Jln. Mayjen T.Hamzah Bendahara PEMASANGAN IMPLANT
No. 13

NO DUKUMEN NO REVISI HALAMAN


1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr. Fauziah Bireuen

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Amir Addani, M. Kes
Nip : 19640907 19993 1 002

PENGERTIAN Petunjuk atau tuntunan dalam tindakan pemasangan implant.

TUJUAN Sebagai acuan dalam melaksanakan pemasangan implan (susuk) secara


benar dan tepat oleh petugas klinik yang sudah dilatih (dokter, bidan).

KEBIJAKAN Sebagai acuan untuk pemasangan Implant

ALAT:
PROSEDUR 1. Trokar & pendorongnya.
2. Bistouri / scalpel.
3. Nier beken.
4. Mangkuk kecil instrumen.
5. Bak instrumen.
6. Doek steril & kain bersih untuk alas lengan.
7. Tensimeter & stetoskopnya.
8. Timbangan berat badan.
9. Tempat mencuci tangan lengkap dengan handuk.
10. Pinset anatomis.
11. Safety box.
12. Wascom anti bocor tempat larutan klorin 0,5%.
13. Alat bantu visual.
14. Pola pemasangan implant.
15. Tempat sampah medis & non medis.

BAHAN:
1. Implant.
2. kasa steril.
3. Sarung tangan steril.
4. Band aid.
5. Perband.
6. Alkohol 70%.
7. Betadine 2%.
8. Anesthesi lidocaine 2%.
9. Aquades.
10. Jarum suntik 3cc.
11. Gunting perband.
12. Kertas resep.
13. Kartu KB.

Konseling Pra Pemasangan


1. Sapa klien dengan ramah dan hangat.
2. Tanyakan identitas ibu, riwayat reproduksi klien (HPHT), Riwayat
Kesehatan/penyakit yang pernah diderita (hipertensi, diabetes).
3. Tanyakan pada klien tujuan pemakaian alat kontrasepsi.
4. Bila belum dilakukan konseling Implant, dengan alat bantu visual
berikan konseling sebelum dilakukan pemasangan dengan menekankan
pada :
- Cara kerja alkon (implan) mencegah kehamilan.
- Jenis implan.
- Efektifitas pemakaian.
- Cara pemasangan.
- Efek samping yang umum terjadi pasca pemasangan implant.
- Cepat mengembalikan kesuburan setelah implant dilepas.
5. Pastikan bahwa klien memang memilih Implant sebagai alat
kontrasepsinya.
6. Periksa kembali rekam medis untuk menentukan bahwa klien memang
cocok untuk memakai Implant.
7. Lakukan pemeriksaan fisik (TTV) atau rujuk bila ada indikasi.
8. Dengarkan kebutuhan dan kekhawatiran klien terhadap Implant.
9. Jelaskan proses pemasangan Implant dan apa yang akan klien rasakan
pada saat proses pemasangan dan setelah pemasangan.
10. Meminta pasien untuk menandatangani surat persetujuan tindakan.

Tindakan Pemasangan Kapsul Implant


1. Periksa kembali untuk meyakinkan bahwa klien telah mencuci lengannya
sebersih mungkin dengan sabun dan air dan membilasnya sehingga tidak
ada sisa sabun.
2. Bantu klien untuk berbaring ditempat tidur periksa.
3. Mengatur posisi lengan klien yang telah bersih dan letakkan kain bersih
di bawah lengan, tentukan tempat pemasangan pada bagian dalam lengan
atas.
4. Dengan menggunakan pola, beri tanda pada tempat pemasangan.
5. Menyiapkan peralatan dengan mengutamakan prinsip steril dan tanpa
sentuh, serta mudah untuk kita jangkau.

Tindakan Pra PemasangaN


1. Cuci tangan dengan air dan sabun, keringkan dengan kain bersih (pribadi),
atau diamkan sampai kering.
2. Pakai sarung tangan steril atau DTT, bila sarung tangan diberi bedak, hapus
bedak dari sarung tangan dengan menggunakan kassa yang telah dicelupkan
ke dalam air steril atau DTT.
3. Usap tempat pemasangan dengana larutan antiseptik dengan gerakan
memutar dari tempat insersi dan diamkan hingga kering.
4. Pasang kain penutup (doek) steril atau DTT di sekeliling lengan klien.
5. Sampaikan pada klien bahwa akan dilakukan anastesi lokal.

Pemasangan Kapsul Implant


1. Suntikkan anestesi lokal tepat dibawah kulit sampai kulit sedikit
menggelembung.
2. Teruskan penusukan jarum kurang lebih 4 cm, dan sutikan masing-masing 1
cc diantara pola pemasangan nomor 1 dan 2, 3 dan 4, 5 dan 6.
Menarik jarum dan menempatkannya di bengkok
3. Uji efek anestesinya sebelum melakukan insisi pada kulit.
4. Buat insisi dangkal selebar 2 mm dengan skalpel (alternatif lain tusukan
trokar langsung kelapisan dibawah kulit/subdermal).
5. Sambil mengungkit kulit, masukan terus trokar dan pendorongnya sampai
batas tanda 1 (pada pangkal trokar) tepat berada pada luka insisi.
6. Keluarkan pendorong dan masukan kapsul kedalam trokar (dengan tangan
atau pinset).
7. Masukan kembali pendorong dan tekan kapsul kearah ujung dari trokar
sampai terasa adanya tekanan.
8. Tahan pendorong ditempatnya dengan satu tangan, dan tarik trokar keluar
sampai mencapai pegangan pendorong.
9. Tarik trokar dan pendorongnya secara bersama-sama sampai batas tanda 2
terlihat pada luka insisi (jangan mengeluarkan trokar dari tempat insisi).
10. Tahan kapsul yang telah terpasang dengan satu jari dan arahkan trokar 15
derajat, masukan kembali trokar serta pendorongnya sampai tanda 1.
11. Memasang kapsul satunya dengan tehnik yang sama.
12. Jangan menarik ujung trokar dari tempat insisi sampai seluruh kapsul
terpasang.
13. Raba kapsul untuk memastikan bahwa kapsul Implant terlah terpasang
(dalam pola kipas).
14. Raba daerah insisi untuk memastikan seluruh kapsul berada 5 mm dari
tempat insisi.
15. Angkat duek berlubang yang telah digunakan.

Tindakan Pasca Pemasangani


1. Dekatkan ujung-ujung insisi dan tutup dengan band-aid.
2. Beri pembalut tekan untuk mencegah pendarahan dan mengurangi memar.
3. Masukkan alat suntik pada sefety box dan letakan semua peralatan dalam
larutan klorin 0,5% selama 10 menit untuk dekontaminasi.
4. Buang peralatan yang sudah tidak dipakai lagi (kasa, kapas) dalam tempat
sampah medis dan non medis (pisah sesuai jenis).
5. Lepas sarung tangan dan rendam kedalam larutan klorin kemudian buang di
tempat sampah medis.
6. Cuci tangan dengan sabun dan air, kemudian keringkan dengan handuk
(pribadi) atau diamkan sampai kering.

Konseling Pasca Pemasangan


1. Gambar letak kapsul pada status klien dan isi kartu KB buat klien.
2. Membuat resep.
3. Beri petunjuk kepada klien cara merawat luka dan beritahu kapan klien
harus datang kembali ke klinik untuk kontrol.
4. Yakinkan klien bahwa ia dapat datang ke klinik setiap saat bila
menginginkan untuk melepas Implant.
5. Lakukan observasi selama lima menit sebelum memperbolehkan klien
pulang.
6. Persilahkan klien untuk menyerahkan resep ke unit obat.
Mengucapkan salam perpisahan dengan sopan.

Farmasi
UNIT TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai