Anda di halaman 1dari 6

PEMASANGAN IMPLANT

Jl. Poros Palu-Palolo No.Dokumen No.Revisi Halaman


Desa Sidera, Kec. Sigi 1 dari 6
Biromaru,
Kab. Sigi
Ditetapkan
DIREKTUR RSUD TORA BELO
STANDAR Tanggal terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Trieko Stefanus Larope
NIP. 19800321 201001 1 005

PENGERTIAN Petunjuk atau tuntunan dalam tindakan pemasangan implant

Sebagai acuan dalam melaksanakan pemasangan implant (susuk)


TUJUAN secara benar dan tepat oleh petugas yang telah dilatih (dokter,
bidan).

KEBIJAKAN Surat Keputusan Kepala RSUD Tora Belo

Alat:
1. Trokar & pendorongnya.
2. Bistouri/scapel.
3. Nier beken.
4. Mangkuk kecil instrumen.
5. Bak instrumen.
Alat dan Bahan
6. Doek steril & kain bersih untuk alas lengan.
7. Tensimeter & stetoskop.
8. Timbangan berat badan.
9. Tempat mencuci tangan lengkap dengan handuk.
10. Pinset anatomis.
11. Safety box.
12. Wascom anti bocor tempat larutan klorin 0,5%.
13. Alat bantu Visual.
14. Pola pemasangan implant.
15. Tempat sampah medis & non medis.

Bahan:
1. Implant.
2. Kasa steril.
3. Sarung tangan steril.
Alat dan Bahan 4. Band aid.
5. Perband.
6. Alkohol 70%.
7. Betadine 2%.
8. Anesthesi lidocaine 2%.
9. Aquades.
10. Jarum suntik 3cc.
11. Gunting perband.
12. Kertas resep.
13. Kartu KB.
Konseling Pra Pemasangan
1. Sapa klien dengan ramah dan hangat.
2. Tanyakan identitas ibu, riwayat reproduksi klien (HPHT),
Riwayat Kesehatan/penyakit yang pernah diderita (hipertensi,
PROSEDUR diabetes).
3. Tanyakan pada klien tujuan pemakaian alt kontrasepsi.
4. Bila belum dilakukan konseling Implant, dengan alat bantu
visual berikan konseling sebelum dilakukan pemasangan
dengan menekankan pada:
- Cara kerja alkon (implan) mencegah kehamilan.
- Jenis implan.
- Efektifitas pemakaian.
- Cara pemasangan
- Efek samping yang umum terjadi pasca pemasangan
implant.
- Cepat mengembalikan kesuburan setelah implant dilepas.
5. Pastikan bahwa klien memang memilih Implant sebagai alat
konrasepinya.
6. Periksa kembali rekam meds untuk menentukan bahwa klien
memang cocok untuk memakai Implant.
7. Lakukan pemeriksaan fisik (TTV) atau rujuk bila ada indikasi.
8. Dengarkan kebutuhan dan kekhawatiran klien terhadap
Implant.
9. Jelaskan proses pemasangan Implant dan apa yang akan klien
PROSEDUR rasakan pada saat proses pemasangan dan setelah
pemasangan.
10. Meminta pasien untuk menandatangani surat persetujuan
tindakan.
Tindakan Pemasangan Kapsul Implant
1. Periksa kembali untuk meyakinkan bahwa klien telah
mencuci lengannya sebersih mungkin dengan Sabun dan air
dan membilasnya sehingga tidak ada sisa sabun.
2. Bantu klien untuk berbaring ditempat tidur periksa.
3. Mengatur posisi lengan klien yang telah bersih dan letakkan
kain bersih di bawah lengan, tentukan tempat pemasangan
pada bagian dalam lengan atas.
4. Dengan menggunakan pola, beri tanda pada tempat
pemasangan.
5. Menyiapkan peralatan dengan mengutamakan prinsip steril
dan tanpa sentuh, serta mudah untuk kita jangkau.
Tindakan Pra pemasangan
6. Cuci tangan dengan air dan sabun, keringkan dengan kain
bersih (pribadi) atau diamkan sampai kering.
7. Pakai sarung tangan steril atau DTT, bila sarung tangan diberi
bedak, hapus bedak dari sarung tangan dengan menggunakan
kassa yang telah dicelupkan ke dalam air steril atau DTT.
8. Usap tempat pemasangan dengan larutan antiseptik dengan
gerakan memutar dari tempat insersi dan diamkan hingga
kering.
9. Pasang kain penutup (doek) steril atau DTT di sekeliling
lengan klien.
10. Sampaikan pada klien bahwa akan dilakukan anastesi local.
Pemasangan Kapsul Implant
11. Suntikkan anestesi lokal tepat dibawah kulit sampai kulit
sedikit menggelembung.
PROSEDUR
12. Teruskan penusukan jarum kurang lebih 4 cm, dan sutikan
masing-masing 1cc diantara pola pemasangan nomor 1 dan 2,
3 dan 4, 5 dan 6.
13. Menarik jarum dan menempatkannya di bengkok.
14. Uji efek anestesinya sebelum melakukan insisi pada kulit.
15. Buat insisi dangkal selebar 2 mm dengan skalpel (alternatif
lain tusukan trokar langsung kelapisan dibawah
kulit/subdermal).
16. Sambil mengungkit kulit, masukan terus trokar dan
pendorongnya sampai batas tanda 1 (pada pangkal trokar)
tepat berada pada luka insisi.
17. Keluarkan pendorong dan masukan kapsul kedalam trokar
(dengan tangan atau pinset).
18. Masukan kembali pendorong dan tekan kapsul kearah ujung
dari trocar sampai terasa adanya tekanan.
19. Tahan pendorong ditempatnya dengan satu tangan, dan tarik
trokar keluar sampai mencapai pegangan pendorong.
20. Tarik trokar dan vendoronenva secara bersama-sama sampai
batas tanda 2 terlihat pada luka insisi (jangan mengeluarkan
trokar dari tempat insisi).
21. Tahan kapsul yang telah terpasang dengan satu jari dan
arahkan trokar 15 derajat, masukan kembali trokar serta
pendorongnya sampai tanda 1.
22. Memasang kapsul satunya dengan tehnik yang sama.
23. Jangan menarik ujung trokar dari tempat insisi sampai seluruh
Kapsul terpasang.
24. Raba kapsul untuk memastikan bahwa kapsul Implant terlah
terpasang (dalam pola kipas).
25. Raba daerah insisi untuk memastikan selurun kansul berada
5mm dari tempt insisi.
PROSEDUR 26. Angkat duek berlubang yang telah digunakan.

Tindakan Pasca pemasangan


27. Dekatkan ujung-ujung insisi dan tutup dengan band-aid.
28. Beri pembalut tekan untuk mencegah pendarahan dan
mengurangi memar
29. Masukkan alat suntik pada sefety box dan letakan semua
peralatan dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit untuk
dekontaminasi.
30. Buang peralatan yang sudah tidak dipakal lagi (kasa, kapas)
dalam tempat sampah medis dan non medis (pisah sesuai
jenis).
31. Lepas sarung tangan dan rendam kedalam larutan klorin
kemudian buang di tempat sampah medis.
32. Cuci tangan dengan sabun dan air, kemudian keringkan
dengan handuk (pribadi) atau diamkan sampai kering.
Konseling Pasca Pemasangan
1. Gambar letak kapsul pada status klien dan isi kartu KB but
klien.
2. Membuat resep.
3. Beri petunjuk kepada klien cara merawat luka dan beritahu
PROSEDUR
kapan klien harus datang kembali untuk kontrol.
4. Yakinkan Klien bahwa ia dapat datang setiap saat bila
menginginkan untuk melepas Implant.
5. Lakukan observasi selama lima menit sebelum
memperbolehkan klien pulang.
Hal-hal yang perlu Jangan menggunakan kontrasepsi bila :
diperhatikan a. Hamil/dicurigai hamil
b. Perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya
c. Bila klien tidak bisa menerima gangguan haid terutama
d. Penderita kangkerpayudara/riwayat kanker payudara
e. Penderita diabetes dengan komplikasi

1. Status Rawat Jalan


Dokumen Terkait 2. Kartu Peserta KB
3. Buku Register KB

Formulir yang
Buku register KB, Informed consent
Digunakan

Unit Terkait Polik KB RSUD Tora Belo

Anda mungkin juga menyukai