Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN MONEV KEGIATAN PPRA DI RS

WATES HUSADA BALONGPANGGANG


TRIWULAN I-III TAHUN 2022
LAPORAN MONEV KEGIATAN PPRA DI RS WATES HUSADA
BALONGPANGGANG TRIWULAN I-III TAHUN 2022

I. PENDAHULUAN
Resistensi mikroba terhadap antimikroba (disingkat resistensi antimikroba,
antimicrobial resistance, AMR) telah menjadi masalah kesehatan yang mendunia, dengan
berbagai dampak merugikan dapat menurunkan mutu pelayanan kesehatan. Muncul dan
berkembangnya resistensi antimikroba terjadi karena tekanan seleksi (selection pressure)
yang sangat berhubungan dengan penggunan, sedangkan proses penyebaran dapat
dihambat dengan cara mengendalikan infeksi secara optimal.
Resistensi antimikroba yan dimaksud adalah resistensi terhadap antimikroba yang
efektif untuk terapi infeksi yang disebabkan oleh bakteri, jamur, virus, dan parasite. Bakteri
adalah penyebab infeksi terbanyak maka penggunaan antibakteri yang dimakasud adalah
penggunaan antibiotik. Intensitas penggunaan antibiotik yang relatif tinggi menimbulkan
berbagai pemasalahan global bagi kesehatan terutama resistensi bakteri terhadap antibiotik.
Selain berdampak pada morbiditas dan mortalitas, juga memberi dampak negative
terhadapa ekonomi dan social yang sangat tinggi. Pada awalnya resistensi terjadi di tinggat
rumah sakitm tetapi lambat laun juga berkembang di lingkungan masyarakat, khususnya
Steptococus pneumoniae (SP), Staphylococcus aureus, dan Esvherichia coli.

II. ORGANISASI PPRA DI RUMAH SAKIT


Susunan tersebut adalah sesuai dengan Pasal 7 Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 8 tahun 2015 Tentang Program Pengendalian Resistensi Antimikroba Di
Rumah Sakit. Yang mensyaratkan :
 Tim pelaksana Program Pengendalian Resistensi Antimikroba sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf a dibentuk melalui keputusan kepala/direktur
rumah sakit
 Susunan tim pelaksanan Program Pengendalian Resistensi Antimikroba
sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) terdiri atas ketua, wakil ketua, sekertarus
dan anggota.
 Kualifikasi ketua tim PPRA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan klinisi
yang berminat di bidang infeksi
III. PROGRAM KERJA
1. Mengirim perwakilan angota komite PPRA untuk mengikuti pelatihan/ workshop/
seminar PPRA.
2. Memenuhi standar mutu pelayanan mdis dan keperawatan di RS Wates Husada
Balongpanggang.
 Kegiatan Umum
a. Rapat tim PPRA RS Wates Husada
b. Penyusunan panduan penggunaan antibiotik profilaksis dan terapi
c. Penyusunan SPO
d. Sosialisau panduan dan SPO penggunaan antibiotik
e. Melakukan forum kajian kasus terintegrasi untuk kasus yang sulit
f. Membuat laporan hasil monitoring dan evaluasi program pengendalian
resistensi antimikroba kepada Direktur RS Wates Husada Balongpanggang
 Sasaran
Sasaran kegiatan progam pengendalian resistensi antimikroba RS Wates Husada
Balongpanggang.
a. Seluruh anggota omite PPRA RS Wates Husada Balongpanggang
b. Seluruh pihak manajemen yang terkait
c. Seluruh pelayanan Kesehatan yang terkait (klinis, perawat, farmasi,
laboratorium)

JADWAL KEGIATAN
BULAN (TAHUN 2022) PENANGGUNG
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JAWAB
1 Rapat TIM PRA RSWH TIM PPRA
Balongoanggang
2 Menyusn program pengendalian TIM PPRA
resistensi antimikroba
3 Koordinasi dengan oihak terkait TIM PPRA
dalam melaksanakan program
pengendalian resistensi antimikroba
4 Inventarus dan pemenuhan TIM PPRA
kebutuhan sarana prasana untuk
pengendalian Antimikroba
6 Persiapan SDM terkait program TIM PPRA
PRAS melalui Pendidikan dan
pelatihan / workshop PPRA untuk
perwakilan anggota komite PPRA
9 Pengumpulan data penggunaan TIM PPRA
antibiotika tiap bulan
10 Penyusunan pedoman, panduan, TIM PPRA
kebijakan, SPO terkait pengendalian
resistensi Antimikroba
11 Membuat indicator mutu program TIM PPRA
pengendalian resistensi antimikroba
12 Sosialisali program pengendalian TIM PPRA
antimikroba dan pemberlakuan
kebijaan, panduan, pedoman, SPO
13 Melaksanakan forum kajian kasus TIM PPRA
terintegrasi untuk kasus yang sulit (dilakukan 6
bulan sekali
atau isidentil)
14 Melakukan pengumpulan data dasar TIM PPRA
kasus yang di iikuti selama
penerapan dan dicrat dalam form
lembar pengumpulan dta
15 Melaksanakan monitoring untuk TIM PPRA
kepatuhan pelaksanaan program
pengendalian resisteni antimikroba
16 Melakukan pengelolaan dan TIM PPRA
menganalisis data yang melipuyi :
data po;a penggunaan antibiotic
profilasis, definitive, empiric secara
kuantitas dan kualitas
17 Melaporkan hasil monitong dan TIM PPRA
evaluasi program pengendalian
resistensi antimikroba kepada
Dorektur

IV. Daftar Dokumen yang telah tersedia, yang berhubungan dengan pelaksanaan PPRA
Evaluasi dokumen yang behubungan dengan pelaksanaan program pengendalian resistensi
antimikroba dilakukan oleh TIM PPRA RSWH Balongpanggang

V. Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan


1. Semua hasil kegiatan program pengendalian resistensi antimikroba dicarar pada catatan
bulanan
2. Pelaporan dan hasil evaluasi dilakukan tiap triwulan kepada KPPRA dan
dikoordinasikan kepada kepala bidang medis dan kepala bidang keperawatan kemudian
dilaporkan kepada Direktur RSWH Balongpanggang.

Anda mungkin juga menyukai