Anda di halaman 1dari 12

PEDOMAN PENGELOLAAN

SISTEM UTILITAS
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
dr. DJOKO PRAMONO
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
dr. DJOKO PRAMONO
Jl. Panatayuda I No. 35, Karawang

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK dr. DJOKO
PRAMONO KARAWANG

Nomor :

PANDUAN PENGELOLAAN SISTEM UTILITAS PENTING


DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK dr. DJOKO PRAMONO
KARAWANG
Menimbang : 1. Bahwa Rumah Saki Ibu dan Anak dr. Djoko Pramono perlu
untuk selalu meningkatkan pelayanan kepada pelanggan
berkesinambungan.

2. Bahwa Akreditasi Rumah Sakit merupakan salah satu Instrumen


peningkatan mutu berkelanjutan dan kewajiban bagi Rumah Sakit
sesuai ketentuan pemerintah.
Mengingat
1. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 44 tahun 2009 Tentang
Pedoman, Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung Pedoman
Teknik Sarana dan Prasarana Rumah Sakit kelas C Departemen
Kesehatan RI tahunm 2007.
3. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM Nomor
29/PRT/M/2006 Tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan
dan Gedung ;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
Menetapkan
MEMUTUSKAN
Pertama
PEDOMAN PENGELOLAAN SISTEM UTILITAS
Peraturan Direktur tentang Pedoman Pengelolaan Sistem Utilitas
Rumah sakit Ibu dan Anak dr. Djoko Pramono.
Kedua
Pedoman Penelolaan Sistem Utilitas di Rumah Sakit Ibu dan Anak
dr. Djoko Pramono sebagaimana tercantum dalam lampiran
peraturan ini.

Peraturan Direktur ini berlaku sejak tamnggal yang ditetapkannya,


Ketiga dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam pekerjaan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana ,mestinya

Ditetapkan
Karawang, ..................................
Direktur RSIA dr Djoko Pramono

( ........................................... )
KATA PENGANTAR 

Assalamu' alaik um wr.wb.

Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan dan teknologi yang semakin


berkembang pesat, serta meningkatnya kesadaran klien/pasien akan hak- haknya perlu kita
sadari bersama bahwa pelayanan di rumah sakit menjadikan suatu tantangan yang harus
diantisipasi untuk mencapai peningkatan yang menyeluruh.
Suatu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit, yaitu dengan
mewujudkan suatu pelaksanaan standar pelayanan yang memadai serta
 perilaku yang benar, di setiap tindakan yang berhubungan dengan pelayanan tersebut. Untuk
mencapai tujuan di atas maka perlu diterbitkan Pedoman Pengelolaan Sistem Utilitas RSIA
dr. Djoko Pramono.
Besar harapan kami buku ini dapat dipelajari, dipahami serta petugas mampu
melaksanakan setiap kebijakan dan prosedur yang telah ditentukan di lingkungan RSIA dr.
Djoko Pramono sehingga Pedoman Pengelolaan Sistem Utilitas dapat berjalan dengan
lancar dan tertib sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kami mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang terlibat dalam

 penyusunan buku panduan ini. Kami menyadari bahwa buku pedoman ini masih banyak
kekurangannya, untuk itu saran dan masukan yang berharga senantiasa kami harapkan.

Wassalamu' alaikum wr.wb.

Karawang,
Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................... ii
BAB I ...........................................................
PENDAHULUAN ...........................................................
A. Latar Belakang ...........................................................
B. Pengertian ...........................................................
C. Tujuan ...........................................................
BAB II ...........................................................
RUANG LINGKUP ...........................................................
BAB III ...........................................................
KEBIJAKAN ...........................................................
BAB IV ...........................................................
TATA LAKSANA ...........................................................
A. Ketersedian Air 24 Jam 7 hari ...........................................................
B. Ketersedian Listrik 24 Jam 7 hari ...........................................................
C. Area Resiko Tinggi Kegagalan Listrik ...........................................................
D. Pengujian Sumber Listrik dan Air Alternatif ...........................................................
E. Pengujian Kualitas Air ...........................................................
F. Sistem Kualitas Air ...........................................................
G. Sistem Penghawaan ...........................................................
H. Sistem Mekanikal dan Elektrikal Suatu ...........................................................
Gedung ...........................................................
BAB V ...........................................................
DEKUMENTASI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bangunan-bangunan gedung tidak dapat terlepas dari masalah- masalah lingkungan seperti
hujan, angin, panas, dingin, lembab, polusi dan sebagainya. HaI itu menyebabkan sebuah bangunan
memerlukan suatu sistem utilitas yang dapat berfungsi dalam pelayanan suatu bangunan (building
service), dimana fungsi utamanya adalah pada operasi mekanikal dan elektrikal seperti sistem tata
udara, sistem plumbing, sistem kelistrikan, sistem tata cahaya, sistem transportasi vertikal dan
sistem-sistem yang lain

yang dapat menunjang bangunan tersebut agar dapat berfungsi dengan baik. Secara fisik
sistem utilitas rumah sakit sebagian besar merupakan jalur-jalur  panjang, baik pada arah
horisontal maupun pada arah vertikalnya.

Dan didalam perancangan bangunan jalur-jalur ini menuntut disediakannya


ruang/tempat/lokasi yang secara kuantitas cukup dan secara kualitas memenuhi syarat,
baik syarat teknis maupun syarat pemeliharaan dan perbaikan.

Di dalam perancangannya seringkali jalur instalasi ini ditempatkan pada satu zona dengan
jalur sirkulasi, baik yang berada dalam jalur vertikal maupun yang berada pada jalur horisontal. Pada
lajur vertikal yang ditempatkan pada satu zona disebut core dan pada jalur horisontal sering kita lihat
berada sejalan dengan jalur-jalur koridor yang menjalar di dalam bangunan yang bersangkutan.

B. PENGERTIAN

Sistem utilitas adalah untuk menyiapkan pelayanan penting yang dibutuhkan oleh RSIA dr.
Djoko Pramono untuk mendukung standar pelayanan pasien yang berkualitas tinggi dengan
memanfaatkan sumber daya secara efisien dan biaya yang efektif.

Dokumen ini mengidentifikasi Perencanaan Manajemen Utilitas yang digunakan untuk


memastikan bahwa layanan penting ini selalu tersedia.

C. TUJUAN

1. Merencanakan sistem utilitas sebaik mungkin agar fungsi bangunan dapat berjatan lancar
dan keberadaarmya tidak rnengganggu lingkungan di sekitarnya

2. Menerapkan sistem penghawaan yang tepat untuk rumah sakit

3. Menggunakan sistem komunikasi yang tepat di lingkungan rumah sakit


4. Mengetahui spesifikasi jenis air bersih dan air minum, standar  penggunaan dan
penyesuaian terhadap pemenuhan kebutuhan penghuni bangunan

5. Merancang secara rinci sistem plambing air bersih yang terdiri dari:
a. Sistem perpipaan air bersih
b. Perhitungan kebutuhan sistem penyediaan sistem air bersih
BAB II
RUANG LINGKUP

Panduan sistem utilitas di RSIA dr. Djoko Pramono  mencakup semua faktor pendukung pelayanan di RSIA dr.
Djoko Pramono untuk mendukung standar pelayanan pasien yang berkualitas tinggi dengan memanfaatkan sumber
daya secara efisien dan biaya yang efektif. Panduan ini berlaku di RSIA dr. Djoko Pramono  meliputi Pengelolaan air
bersih, Listrik, Gas medis, dan Sistem Komunikasi.
BAB III
KEBIJAKAN

1. Dalam kondisi air sumur tanah tidak dapat digunakan, Rumah Sakit Ibu dan Anak dr. Djoko
Pramono masih dapat memakai air bersih dengan mengunakan layanan air bersih PDAM
memasok air bersih di Karawang.

2. Kebutuhan air minum RSIA dr. Djoko Pramono selalu menyediakan air minum kemasan secara
rutin oleh perusahaan distributor air minum yang ditunjuk  dan di kuatkan dengan bentuk MOU,
setiap harinya selalu mengirim untuk  kebutuhan air minum baik karyawan maupun pelayanan
pasien.

3. RSIA dr. Djoko Pramono dipasok oleh tenaga listrik dari PLN dengan kapasitas 105 KVA dan
Genset dengan kapasitas 85 KVA. Apabila terjadi pemadaman listrik dalam waktu yang cukup
lama maka akan dilakukan menggunakan genset telah tersedia.

4. Pemeriksaan kualitas air bersih fisik, kimia dan biologis dilakukan 6 bulan sekali di ESDM
Purwakarta.

5. Pengadaan gas medis O2 dan N2O di stok oleh pihak ke 3 Dalam

TATA LAKSANA

A. Ketersedian Air Bersih 24 jam dalam 7 hari

1. RSIA dr. Djoko Pramono juga mempunyai dua sumur Pompa Air tanah dengan kapasitas
30 liter permenit . Air sumur tanah disimpan di tandon air yang berjumah 3 buah dengan total
2. kapasitas 20.000 liter yang terbuat dari polyethylene murni stabil terhadap UV.
Dalam kondisi air sumur tanah tidak dapat digunakan, RSIA dr. Djoko Pramono masih dapat
menggunakan air PDAM yang tersedia.

3. Untul ebutuhan air minum RSIA dr. Djoko Pramono selalu tersedia secara rutin oleh
perusahaan distributor air minum yang ditunjuk dan dikuatkan dengan bentuk MOU, setiap
harinya selalu mengirim untuk kebutuhan air minum baik karyawan maupun pelayanan pasien.

B. Ketersedian Listrik 24 jam dalam 7 hari


1. RSKIA Rachmi dipasok oleh tenaga listrik dari PLN 3 phase dengan kapasitas 40 KVA, 32,5
KVA dan 32,5 KVA denga keseluruhan total daya 105 KVA dan belum mampu dicover 1 Genset dengan
kapasitas 85 KVA.
2. RSKIA Rachmi memiliki 1 Generator Set dengan kapasitas 85 KVA yang dipergunakan ketika
pasokan listrik dari PLN terhenti. Generator mampu beroperasional secara terus menerus 24
jam 7 hari sepanjang tahun. Generator tersebut digunakan untuk:

a. Mendukung sistem pencahayaan rute keluar dengan sumber listrik darurat


yang dapat diandalkan. mendukung sistem komunikasi darurat.
b. Menyediakan sumber tenaga listrik darurat yang dapat diandalkan di beberapa unit
termasuk : Kamar Bersalin, Kamar Bayi, Unit Gawat Darurat, HCU, Kamar Operasi,
Ruang Pemulihan, Instalasi Farmasi , Telemarketing, Ruang Rekam Medik, Ruang
Keuangan, Ruang Laboratorium dan lain – lain menyediakan sumber tenaga listrik
darurat yang dapat diandalkan untuk sistem penting lainnya namun tidak terbatas
pada: sistem udara medis, sistem vakum medis, area dimana sistem
pendukung kehidupan pasien digunakan dan sistem yang mempengaruhi
keselamatan pasien, pengunjung dan staf.
c. Area Resiko Tinggi Kegagalan Listrik
- Area Pelayanan Pasien :
1. Ruang OK ( Kamar Operasi ) / VK ( Kamar Bersalin )
2. IGD ( Instalasi Gawat Darurat )
3. HCU ( Hight Care Unit )
- Area Bukan Pelayanan Pasien :
1. Pusat CCTV
2. Ruang Server
3. Personal Komputer yang terkait dengan data pasien dan Bagian
Keungan
4. Seluruh area beresiko tinggi tersebut terhubung dengan pasokan
listrik alternative, sehingga dalam kondisi listrik dari PLN
terputus, area tersebut tetap menerima aliran listrik
C. Pengujian Sumber Listrik dan Air Alternatif
1. Untuk menjamin ketersediaan listrik dan air alternatif RSIA dr. Djoko Pramono melakukan
pengujian secara teratur setiap bulan untuk sistem tenaga listrik dan air alternatif. Hasil
pengujian tersebut dicatat dan disimpan di Unit Pemeliharaan.
2. Untuk sumber listrik alternatif selalu dilakukan test running genset tanpa beban, dalam 1
minggu 2 kali. Untuk pengujian air alternatif, dalam beberapa waktu menggunakan air
pasokan dari PDAM

D. Pengujian Kualitas Air


Untuk melakukan pemantauan terhadap kualitas air, fisik, kimia dan biologi air di RSIA dr. Djoko
Pramono diuji setiap 3 bulan. Pemeriksaan itu dilakukan oleh ESDM Purwakarta hasil pengujian dicatat dan
disimpan di Unit Sanitasi.

E. Sistem Utilitas Lainnya


Selain listrik dan air, sistem utilitas yang tercakup dalam perencanaan ini adalah:
1. Gas Medis gas dengan spesifikasi khusus yang dipergunakan untuk pelayanan medis pada
sarana kesehatan di RSIA dr.Djoko Pramono Kebutuhan gas medis tersedia selama 24 jam.
7 hari dalam seminggu, dengan dikuatkan dalam bentuk MOU maupun KSO. Jenis gas
medis yang digunakan dalam pelayanan medis di RSIA dr. Djoko Pramono meliputi :
a. Oxygen ( O2 )
b. Nitrous Oksida ( N2O )
2. HVAC (Heating, Ventilation, Air Conditioning) Sistem pengkondisian udara RSIA dr.
Djoko Pramono menggunakan system Air Conditioning / AC split di beberapa ruangan. 1
ruang operasi menggunakan tiga AC Fan. AC Fan berjumlah 99 unit, secara keseluruhan
digunakan di kamar perawatan dan unit-unit. Ventilasi gedung menggunakan jendela

F. Sistem Penghawaan

Setiap bangunan rumah sakit harus memiliki ventilasi alami dan/atau ventilasi  mekanik/buatan
sesuai dengan fungsinya. Bangunan rumah sakit harus mempunyai   bukaan permanen, kisi-kisi
pada pintu dan jendela dan/atau bukaan permanen yang dapat dibuka untuk kepentingan ventilasi
alami. Persyaratan teknis dari sistem penghawaan yaitu :
1. Jika ventilasi alami tidak mungkin dilaksanakan, maka diperlukan ventilasi mekanis  seperti pada
bangunan fasilitas tertentu yang memerlukan perlindungan dari udara luar dan pencemaran.
2. Sistem tata udara harus ditempatkan agar memudahkan dalam pemeriksaan
dan  pemeliharaan.
3. Sebagai ventilasi, udara segar harus dimasukkan ke dalam ruangan untuk menjaga kesegaran
dan kesehatan ruangan
4. Udara segar harus dimasukkan langsung dari luar dan bukan udara yang berasal dari lobi atau
koridor tertutup.

5. Untuk sistem tata udara individu, seperti unit jendela dan unit split, udara segar    boleh
dimasukkan langsung ke dalam ruangan.
6. Tata udara untuk ruangan yang dapat menimbulkan pencemaran atau penularan  penyakit ke
ruangan lainnya harus langsung dibuang ke luar.

G. Sistem Mekanikal dan Elektrikal Suatu Gedung.


Pada umumnya Sistem mekanikal dan elektrikal suatu gedung terdiri dari:
1. Sistem Mekanikal
a. Sistem plumbing adalah suatu pekerjaan meliputi sistem pembuangan limbah / air   buangan (air
kotor  dan air bekas), sistem venting, air hujan dan sistem penyedia air bersih
b. Sistem Fire Fighting atau sistem pemadam kebakaran disediakan di gedung sebagai  preventif 
(pencegah) terjadinya kebakaran. Sistem ini terdiri dari sistem APAR.( sistem hidran, sprinkle, smook
detektor  dan Fire Extinguisher belum ada).
c. Sistem Tata Udara ( AC ) Secara umum sistem tata udara berfungsi mempertahankan
kondisi udara ruanga baik suhu maupun kelembaban agar udara terasa lebih nyaman. Kenyamanan dalam suatu
ruangan diperkantoran / fungsi gedung lainnya merupakan kebutuhan psikologis yang mulai banyak
diperhatikan di zaman modern ini.

2. Sistem Elektrikal / Arus Kuat


a. Sistem elektrikal / Arus Kuat merupakan suatu rangkaian peralatan penyediaan daya
listrik untuk memenuhi kebutuhan daya listriktegangan rendah. Dalam rangkaian
peralatan yang disediakan meliputi sarana penyesuaian tegangan listrik (trafo/
transformator),
Sarana  penyaluran utama(Kabel feeder) dan  panel hubung utama atau LVMDP
(Low Voltage Main Distribution Panel) dan panel distribusi utama di tiap gedung (SDP
/ Sub Distribution Panel) dan terakhir panel-panel di tiap lantai (PP- LP
untuk penerangan, Panel Stop Kontak, Panel Stop Kontak UPS, Panel UPS OK  dan
PVAC utuk power  AC), Generator Set untuk tenaga cadangan apabila
terjadi  pemadaman listrik dari sumber utama
b. Sistem Penyalur Petir Secara umum sistem ini berfungsi untuk memproteksi gedung
dan sekitarnya dari petir. Pekerjaan penyalur petir menyangkut meliputi
pemassangan dan penyediaan instalasi penyalur petir, grounding dan pembuatan bak
kontrol.
c. Sistem Telepon Sistem telepon berfungsi ssebagai alat komunikasi antar instansi
dalam gedung. Sistem ini menggunakan PABX yang berfungsi sebagai sentral
komunikasi telepon di dalam gedung (pelanggan) yang terhubung dengan telkom \
d. Sistem Data / Jaringan Komputer
e. Sistem CCTV (Close CircuitTelevision)
f. Sitem Perkuncian
BAB V DOKUMENTASI

- MOU Perusahaan distributor air minum


- Tersedianya Genset
- Denah CCTV
- Hasil laboratorium pengujian kualitas air bersih
- MOU penyedia gas medis oleh pihak ke tiga
- Denah air bersih
- Data inventaris sistem utilitas

Anda mungkin juga menyukai