SKABIES
Disusun Oleh :
Ilham Mahardika (4112021223)
Pembimbing :
dr. Lusiana, Sp.DV
Keluhan Utama
Benjolan-benjolan yang terasa gatal di kedua kaki sejak 1 minggu SMRS
Keluhan Tambahan
Demam
II. ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RS YARSI dengan keluhan muncul benjolan yang terasa
gatal di kedua kaki yang memberat sejak 1 minggu SMRS. Benjolan muncul di tungkai
atas, tungkai bawah, punggung kaki, sela-sela jari tangan, dan sela-sela jari kaki, berisi
nanah dan terasa gatal terutama ketika malam hari yang menyebabkan pasien kesulitan
untuk tidur. Awalnya benjolan muncul sejak 2 minggu SMRS, berwarna kemerahan dan
terasa gatal. Pasien juga mengeluhkan demam dan nyeri ketika pasien berjalan. Demam
dirasakan sejak 1 minggu SMRS terutama di malam hari. Nyeri dirasakan pasien sejak 1
minggu SMRS dan membuat pasien hanya dapat berbaring di kamarnya.
II. ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang (lanjutan)
Sebelumnya pasien sempat memiliki keluhan serupa yaitu benjolan yang terasa
gatal di area kepala, leher, dan kedua kaki pada bulan Januari 2023. Pasien berobat ke
klinik, lalu diberikan obat minum dan salep tetapi pasien lupa nama obat dan salep yang
diberikan. Setelah itu, keluhan dirakan membaik.
Pasien memiliki adik laki-laki dan kakak perempuan yang mempunyai keluhan
serupa. Pasien sering tidur di kasur yang sama dengan adik pasien. Diketahui adik pasien
merupakan seorang santri di sebuah pesantren, memiliki kebiasaan sering menggunakan
kasur yang sama dengan teman-temannya. Diketahui pula bahwa teman adik pasien
memiliki keluhan benjolan yang terasa gatal di tubuhnya.
II. ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang (lanjutan
Pasien tinggal dengan ayah, ibu, satu adik, dan satu kakak. Ketika
membersihkan rumah dan mencuci baju, tidak ditemukan serangga, kutu, maupun telur
pada serat kain pakaian pasien dan keluarganya. Pasien dan keluarganya mempunyai 4
kucing peliharaan. Pasien memiliki riwayat alergi terhadap telur dan udang.
Riwayat Penyakit Keluarga
Perkusi -
Perkusi Sonor di seluruh lapang
Auskultasi BJ I dan II reguler, murmur
paru
(-), gallop (-)
Auskultasi SNV, ronkhi -/-, wheezing -
/-
Abdomen Ekstremitas
Efflorosensi :
• Pada regio interphalang pedis, dorsum
pedis, cruris bilateral, femoralis bilateral,
interphalang manus tampak papul dan
plak eritematosa, multiple, lenticular-
nummular, sirkumskrip, disertai eff
sekunder berupa pustule, ekskoriasi
dengan krusta kehitaman dan kekuningan
Status Dermatologikus
Status Dermatologikus
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG (4/5/23)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Hematokrit 41 40 – 48 %
Hitung Jenis
<
DEFINISI
● Skabies à suatu penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan
sensitisasi terhadap Sarcoptes scabiei var, hominis, dan produknya.
● Kata scabies berasal dari bahasa Latin scabere, yang memiliki arti
menggaruk/scratch.
● Ditandai dengan adanya gatal pada malam hari, mengenai sekelompok
orang, dan tempat predileksi berada di lipatan-lipatan tubuh.
EPIDEMIOLOGI
● Kasus skabies menjadi permasalahan di beberapa negara berkembang (Amerika
Selatan, Amerika Tengah, Indonesia)
● Hal ini didukung dengan beberapa faktor risiko: sosial ekonomi yang rendah,
higenitas yang buruk, berhubungan seksual, dan kepemilikan hewan peliharaan
● Scabies dapat menyerang seseorang pada segala usia, suku, dan tingkatan sosial
ekonomi.
ETIOLOGI
● Penyebaran atau transmisi primer skabies melalui kontak erat dengan penderita.
Terkadang penularan juga dapat melalui hubungan seksual.
● Penularan melalui benda mati juga dapat terjadi (tempat tidur, lantai di kamar,
kursi, sofa, dan handuk serta pakaian penderita)
● Sarcoptes scabiei termasuk filum Arthropoda, kelas Arachnida, ordo Ackarima,
superfamili Sarcoptes. Pada manusia disebut Sarcoptes scabiei var hominis.
SIKLUS HIDUP
● Seluruh siklus hidup mulai dari telur sampai
bentuk dewasa memerlukan waktu antara
8-12 hari
● Morfologi à berbentuk bulat, punggung
cembung, bagian perut yang rata, dan
mempunyai 8 kaki, (2 pasang kaki di depan
dan 2 pasang kaki di belakang). Berukuran
~330 – 450 micron x 250 – 350 mikron
(betina) & ~200 – 240 mikron x 150 – 200
mikron.
Pato-
fisiologi
DIAGNOSIS (Anamnesis)
Cardinal sign : Predileksi lesi:
○ Pruritus nokturna ○ Berbeda antara dewasa dan anak
○ Gejala dialami oleh sekelompok orang (keluarga, ○ Dewasa: area fleksor tangan, sela-sela jari, dorsum
teman-teman asrama) pedis, aksila, siku, pinggang, bokong, area genital
○ Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat- ○ Bayi dan anak: seringkali acak dan lebih sering pada
tempat predileksi wajah, kepala, leher, palmar manus, dan plantar
○ Ditemukannya minimal satu tungau hidup pedis
Diagnosis scabies dapat ditegakkan jika ditemukan 2 Progresivitas gejala: meningkat secara progresif selama
dari 4 gejala klinis utama scabies 2 – 3 minggu
○ Lebih nyaman atau lebih ringan jika digaruk ○ Riwayat penyakit keluarga à keluhan serupa?
○ Dapat bertambah seiring waktu ○ Riwayat sosioekonomi dan nutrisi à factor resiko?
DIAGNOSIS (Pemeriksaan Fisik)
Tampak ekskoriasi dan dermatitis eczema pada Lesi patognomonik: adanya terowongan, yang
jaringan interdigitalis, sisi jari, pergelangan merupakan struktur tipis, seperti benang, linier,
tangan dan telapak tangan lateral, siku, aksila, atau sering berbentuk J dengan panjang 1 – 10
skrotum, penis, labia, dan areola pada wanita. mm, paling baik terlihat di jaringan interdigital
dan pergelangan tangan.
Bayi, orang tua, dan pasien imunokompromais:
semua permukaan kulit rentan. Bayi dan anak kecil: liang dapat diidentifikasi
pada telapak tangan dan telapak kaki serta
Bayi dan anak: Nodul berkrusta dan indurasi di area intertriginosa dan batang tubuh.
area intertriginosa serta pada batang tubuh.
• Pruritus dapat bertahan beberapa minggu setelah pengobatan akibat reaksi hipersensitif terhadap
antigen tungau.
• Skabies nodular dapat bertahan beberapa bulan setelah pengobatan.
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik
Please keep this slide for attribution