Anda di halaman 1dari 10

BURNS

Thermal Injury / Combustion / Burn Wound


dr. Ishandono Dachlan
14 Mei 2016
Fira

DEFINISI
Luka bakar adalah luka karena kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebabkan karena sentuhan permukaan tubuh dengan benda-benda yang
menghasilkan panas (api secara langsung maupun tidak langsung, pajanan suhu tinggi
dari matahari, listrik, maupun bahan kimia, air, dll) atau zat-zat yang bersifat
membakar (asam kuat, basa kuat). Kulit adalah organ tubuh terluas yang menutupi
otot dan mempunyai peranan dalam homeostasis. Sehingga ketika luka bakar dapat
menyebabkan homeostatis terganggu, hilangnya integritas kulit, dan menghancurkan
penghalang antara keseimbangan lingkungan dalam dan bahwa dari eksternal.
Luka bakar merupakan jenis trauma dengan angka morbiditas dan mortalitas
tinggi yang memerlukan suatu penatalaksanaan sebaik-baiknya sejak fase awal hingga
fase lanjut. Luka bakar dapat terjadi pada setiap orang muda maupun orang tua dan
baik laki-laki maupun perempuan. Luka bakar dapat bervariasi dari cedera ringan yang
dapat dengan mudah dikelola di klinik rawat jalan, untuk luka yang luas dapat
mengakibatkan kegagalan sistem organ dan perawatan yang berkepanjangan di rumah
sakit.
Luka bakar juga akan menyebabkan hilangnya komponen penting tubuh seperti:
Suhu tubuh
Cairan
Protein
Elektrolit
dan memungkinkan masuknya bahan asing dan invasi oleh mikroba
Pada luka bakar yang luas dan berat dapat menimbulkan beberapa respon
sistemik yang bersifat maasive dan dapat mengakibatkan beberapa komplikasi:
Massive Systemic Response

SIRS (Sitemik Inflamatory Respone Syndrome)

- Kehilangan cairan pada jaringan terluka


- Disfungsi jaringan dan organ dalam

Multi-organ Failure / Multi-organ Dysfunction

Kematian

EPIDEMIOLOGY
Angka kejadian combusio di U.S.A. adalah:
1,25 juta/tahun mempertahankan luka bakar
51.000 yang membutuhkan rawat inap
Angka kematian tahunan = 5.500
Morbiditas jangka panjang yang timbul akibat
- disfungsi
- organ
- disfungsi

dari:
- mekanis
- psikologis
- cacat kosmetik

1.
2.
3.

3 FAKTOR PENTING PADA LUKA BAKAR

Etiology / Cause
Burn Depth / Kedalaman Luka Bakar (Derajat Luka Bakar)
Burn Size / Area (Luas Luka Bakar)

I.

ETIOLOGI

Beberapa penyebab luka bakar antara lain:


1. Melepuh/terkena air mendidih
2. Terbakar
3. Kontak
4. Kimiawi
5. Listrik
CHEMICAL BURN (Luka Bakar akibat Kimiawi)

Gambar di atas adalah luka bakar yang disebabkan karena alkaline. Hal
yang harus diperhatikan ketika pasien datang dengan luka bakar karena
bahan kimiawi adalah:
1. Durasi, jumlah bahan kimia yang mengenai kulit, konsentrasi
2. Jika disebabkan oleh bahan kimia kering, dapat dibersihkan
menggunakan lap atau brush lalu mengguyur badan dengan air selama
20-30 menit

ELECTRICAL BURN

Luka oleh sebab listrik bisa mengakibatkan kerusakan pada fascia dan
otot hingga kulit di atasnya menghilang, maka dari itu dilakukan
fasciotomy yaitu tindakan bedah sayatan pada fasia yang terutama
dilakukan untuk mengurangi tekanan dalam fasia. Adanya disfungsi
neuromuskular adalah indikasi mutlak untuk melakukan fasciotomi.

II.

DERAJAT LUKA BAKAR

1. Derajat 1 (Superficial Skin Burn)

Disebut juga luka bakar superficial


Mengenai lapisan luar epidermis, tetapi tidak sampai mengenai daerah
dermis.
- Sering disebut sebagai epidermal burn
- Adanya tanda-tanda inflamasi KDRT, kulit tampak kemerahan, sedikit oedem,
dan terasa nyeri.
- Pada hari ke empat akan terjadi deskuamasi epitel (peeling)
- Penyembuhannya terjadi secara spontan dalam waktu 5 -10 hari
2. Derajat 2 (Partial-Thickness Skin Burn)
-

Kerusakan terjadi pada bagian epidermis dan sebagian dari dermis,


berupa bula akibat terangkatnya lapisan epidermis dan berisi cairan
bening. Dasar luka berwarna merah atau pucat. Sering terletak lebih
tinggi diatas kulit normal. Nyeri (+), PIN prick test (+), dapat sembuh
dalam 2-3 minggu. Luka bakar derajat 2 ini dibagi lagi menjadi 2, yaitu:

a. Luka Bakar Derajat 2 Dangkal (Superficial partial thickness)


- Kerusakan mengenai bagian superficial dari dermis.
- Ditandai dengan kulit yang melepuh, berisi cairan bening, dan
disertai rasa nyeri
- Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar
sebasea masih utuh.
- Bula mungkin tidak terbentuk beberapa jam setelah cedera, dan
luka bakar pada mulanya tampak seperti luka bakar derajat I dan
mungkin terdiagnosa sebagai derajat II superficial setelah 12-24
jam
- Ketika bula dihilangkan, luka tampak berwarna merah muda dan
basah.
- Jarang menyebabkan hypertrophic scar.
- Penyembuhan terjadi secara spontan dalam waktu 10-14 hari.
b. Luka Bakar Derajat 2 Dangkal (Deep partial thickness)
- Kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermis
- Organ-organ kulit seperti folikel-folikel rambut, kelenjar keringat,
kelenjar sebasea sebagian masih utuh.
- Penyembuhan terjadi lebih lama tergantung biji epitel yang tersisa.
- Ditemukan bula tapi permukaan luka biasanya tampak berwarna
merah muda dan putih karena variasi dari vaskularisasi pembuluh

darah( bagian yang putih punya hanya sedikit pembuluh darah dan
yang merah muda mempunyai beberapa aliran darah.
Biasanya penyembuhan terjadi lebih dari satu bulan.

3. Derajat 3 (Full-Thickness Skin Burn)

Kerusakan meliputi seluruh tebal dermis dermis dan lapisan lebih dalam,
tidak dijumpai bula, kulit yang terbakar berwarna putih dan pucat. Karena
kering, letak nya lebih rendah dibandingkan kulit sekitar.
Dermis : kering, pucat, seperti dilapisi lilin, kadang terlihat pembuluh
darah yang mati.
Terjadi koagulasi protein pada epidermis yang dikenal sebagai scar.
Tidak dijumpai rasa nyeri dan hilang sensasi, oleh karena ujung ujung
syaraf sensorik mengalami kerusakan atau kematian.
Penyembuhan terjadi lama karena tidak ada proses epitelisasi spontan
dari dasar luka.
-

III.
-

LUAS LUKA BAKAR


Menentukan luas luka bakar dapat dilakukan dengan beberapa cara,
diantaranya adalah:

1) Rule of Nine

Tubuh manusia dewasa dibagi menurut bagian anatomis yang


bernilai 9 % atau kelipatan dari 9% dari keseluruhan luas tubuh.
Berbeda dengan orang dewasa, kepala bayi dan anak merupakan bagian
terbesar dari luas permukaan tubuh sedangkan ekstremitas bawah
merupakan bagian yang lebih kecil. Presentase luas permukaan kepala
bayi adalah dua kali orang dewasa. Untuk luka bakar yang distribusinya
tersebar, rumus luas permukaan telapak tangan (tidak termasuk jarijari) penderita sama dengan 1% luas permukaan tubuhnya dapat
memperkirakan luas luka bakar.

Kepala dan leher : 9%


Ekstremitas atas : 2 x 9% (kiri dan kanan)
Paha dan betis-kaki : 4 x 9% (kiri dan kanan)
Dada, perut, punggung, bokong : 4 x 9%
Perineum dan genitalia : 1%
2) Perhitungan Luas Luka Bakar menurut Lund dan Browder

3) Perhitungan Luas Luka Bakar dengan Luas Palmar

Pada keadaan darurat dapat digunakan cara cepat yaitu dengan


menggunakan luas telapak tangan penderita. Prinsipnya yaitu luas telapak
tangan = 1% luas tubuh.
-

TREATMENT

I.

Pre-Hospital

STOP - DROP ROLL


- Hentikan aktivitas (STOP) dan segera hilangkan kontak dengan sumber
api atau air panas, jauhkan anggota badan yang terkena, segera lepaskan
pakaian yang terkena api dengan cepat. Jika sebagian besar pakaian
terbakar api, maka disarankan untuk menjatuhkan badan (DROP) ke
permukaan tanah atau rumput, lalu bergulinglah (ROLL) untuk
memadamkan api.

Remove the heat source (effective when less than 2 minutes)


II.

Hospital

RESUSITASI
1) Airway: Bila dicuriga adanya trauma inhalasi, seperti terjadi paparan asap di
ruangan tertutup, terdapat luka bakar wajah dan rambut hidung gosong,
tumpukan karbon di orofaring, alis terbakar segera lakukan ET (ET lebih
baik daripada trakeostomy).
2) Breathing: Pada luka bakar derajat 3 sering kali menyebabkan escar yaitu
koagulasi protein yang dapat menyebabkan kulit menjadi kaku dan tidak
elastis sehingga jika eschar terjadi pada dinding dada akan menyebabkan
gangguan ventilasi dan sirkulasi, maka dari itu perlu dilakukan escharotomy
untuk pembebasan breathing.
-

Escharotomy adalah pemotongan atau insisi eschar yang dilakukan


sedalam 1mm dan tidak memerlukan anastesi pada perlakuannya
karena jaringan yang akan dibelah sudah termasuk jaringan mati
sehingga tidak akan sakit lagi. Dapat dilakukan pada keadaan
emergency.

Selain itu bisa dilakukan Escharectomy, yaitu pembuangan eschar,


dimulai dengan anastesi umum. Pelaksanaannya harus dilakukan
setelah keadaan umumnya bagusa dan pasiennya stabil.

3) Circulation: menggunakan rumus Formula Baxter


-

Infus RL = 4 cc x BB (kg) x Luas Lukar (%)

Contoh kasus:
A patient with 50 kg of BW and 20% of TBSA burn
Kebutuhan cairan:
= 4 x 50 (kg BW) x 20 (%)

= 4,000 mL of RL
8 JAM PERTAMA: 2,000 mL 62 tetes/menit
16 JAM BERIKUTNYA: 2,000 mL 31 tetes/menit

Rumus tetes permenit

Tpm =

Faktor tetesan:
- Makroset = 20 tpm (untuk dewasa)
- Mikroset = 60 tpm (untuk anak-anak)
- Blood set = 15 tpm
- Otsuka set = 15 tpm (nama merk untuk makroset)
- Terumo set = 20 tpm (nama merk untuk makroset)

cairan yang dibutuhkan dalam waktu tertentu x factor tetesan


Jumlah jam x 60 menit

Jadi kebutuhan cairan pada pasien ini untuk:

8 jam pertama =

16 jam berikutnya =

2.000 x 15
8 jam x 60

= 62 tetes/menit

2.000 x 15
16 jam x 60

= 31 tetes/menit

MONITORING
- Vital signs
- Urine output:
Adult: 30 ml / h
Child: 1-2 ml / kg / h
- Breath sounds
INDIKASI RAWAT INAP
- Luka bakar derajat 2 dan 3 dengan:
10% BSA pada pasien umur <10 tahun dan >50 tahun
20% BSA pada pasien umur 10-50 tahun
- Luka bakar derajat 3 >5% dalam setiap kelompok usia
- Luka bakar listrik, kimia, trauma inhalasi
- Luka bakar yang melibatkan wajah, tangan, kaki, genital, perineum, atau
sendi utama
- Luka bakar seiring dengan cedera atau penyakit lain yang sudah ada
PERAWATAN LUKA
- Derajat 1
- Tidak ada pengobatan yang spesifik
- Derajat 2
Dibersihkan dengan 0,9% NaCl (500cc) + Savlon (5cc)
Sofratul
Kasa steril minimal 20 lembar diganti 2 minggu sekali

Derajat 3
Dibersihkan dengan 0,9% NaCl (500cc) + Savlon (5cc)
Debridement setiap hari
Dermazin, Burnazin SSD (Silver Sulfadiazine) setiap hari
Bila perlu lakukan Escharotomy + Skin grafting
-

Anda mungkin juga menyukai