DEFINISI
Luka bakar adalah luka karena kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebabkan karena sentuhan permukaan tubuh dengan benda-benda yang
menghasilkan panas (api secara langsung maupun tidak langsung, pajanan suhu tinggi
dari matahari, listrik, maupun bahan kimia, air, dll) atau zat-zat yang bersifat
membakar (asam kuat, basa kuat). Kulit adalah organ tubuh terluas yang menutupi
otot dan mempunyai peranan dalam homeostasis. Sehingga ketika luka bakar dapat
menyebabkan homeostatis terganggu, hilangnya integritas kulit, dan menghancurkan
penghalang antara keseimbangan lingkungan dalam dan bahwa dari eksternal.
Luka bakar merupakan jenis trauma dengan angka morbiditas dan mortalitas
tinggi yang memerlukan suatu penatalaksanaan sebaik-baiknya sejak fase awal hingga
fase lanjut. Luka bakar dapat terjadi pada setiap orang muda maupun orang tua dan
baik laki-laki maupun perempuan. Luka bakar dapat bervariasi dari cedera ringan yang
dapat dengan mudah dikelola di klinik rawat jalan, untuk luka yang luas dapat
mengakibatkan kegagalan sistem organ dan perawatan yang berkepanjangan di rumah
sakit.
Luka bakar juga akan menyebabkan hilangnya komponen penting tubuh seperti:
Suhu tubuh
Cairan
Protein
Elektrolit
dan memungkinkan masuknya bahan asing dan invasi oleh mikroba
Pada luka bakar yang luas dan berat dapat menimbulkan beberapa respon
sistemik yang bersifat maasive dan dapat mengakibatkan beberapa komplikasi:
Massive Systemic Response
Kematian
EPIDEMIOLOGY
Angka kejadian combusio di U.S.A. adalah:
1,25 juta/tahun mempertahankan luka bakar
51.000 yang membutuhkan rawat inap
Angka kematian tahunan = 5.500
Morbiditas jangka panjang yang timbul akibat
- disfungsi
- organ
- disfungsi
dari:
- mekanis
- psikologis
- cacat kosmetik
1.
2.
3.
Etiology / Cause
Burn Depth / Kedalaman Luka Bakar (Derajat Luka Bakar)
Burn Size / Area (Luas Luka Bakar)
I.
ETIOLOGI
Gambar di atas adalah luka bakar yang disebabkan karena alkaline. Hal
yang harus diperhatikan ketika pasien datang dengan luka bakar karena
bahan kimiawi adalah:
1. Durasi, jumlah bahan kimia yang mengenai kulit, konsentrasi
2. Jika disebabkan oleh bahan kimia kering, dapat dibersihkan
menggunakan lap atau brush lalu mengguyur badan dengan air selama
20-30 menit
ELECTRICAL BURN
Luka oleh sebab listrik bisa mengakibatkan kerusakan pada fascia dan
otot hingga kulit di atasnya menghilang, maka dari itu dilakukan
fasciotomy yaitu tindakan bedah sayatan pada fasia yang terutama
dilakukan untuk mengurangi tekanan dalam fasia. Adanya disfungsi
neuromuskular adalah indikasi mutlak untuk melakukan fasciotomi.
II.
darah( bagian yang putih punya hanya sedikit pembuluh darah dan
yang merah muda mempunyai beberapa aliran darah.
Biasanya penyembuhan terjadi lebih dari satu bulan.
Kerusakan meliputi seluruh tebal dermis dermis dan lapisan lebih dalam,
tidak dijumpai bula, kulit yang terbakar berwarna putih dan pucat. Karena
kering, letak nya lebih rendah dibandingkan kulit sekitar.
Dermis : kering, pucat, seperti dilapisi lilin, kadang terlihat pembuluh
darah yang mati.
Terjadi koagulasi protein pada epidermis yang dikenal sebagai scar.
Tidak dijumpai rasa nyeri dan hilang sensasi, oleh karena ujung ujung
syaraf sensorik mengalami kerusakan atau kematian.
Penyembuhan terjadi lama karena tidak ada proses epitelisasi spontan
dari dasar luka.
-
III.
-
1) Rule of Nine
TREATMENT
I.
Pre-Hospital
Hospital
RESUSITASI
1) Airway: Bila dicuriga adanya trauma inhalasi, seperti terjadi paparan asap di
ruangan tertutup, terdapat luka bakar wajah dan rambut hidung gosong,
tumpukan karbon di orofaring, alis terbakar segera lakukan ET (ET lebih
baik daripada trakeostomy).
2) Breathing: Pada luka bakar derajat 3 sering kali menyebabkan escar yaitu
koagulasi protein yang dapat menyebabkan kulit menjadi kaku dan tidak
elastis sehingga jika eschar terjadi pada dinding dada akan menyebabkan
gangguan ventilasi dan sirkulasi, maka dari itu perlu dilakukan escharotomy
untuk pembebasan breathing.
-
Contoh kasus:
A patient with 50 kg of BW and 20% of TBSA burn
Kebutuhan cairan:
= 4 x 50 (kg BW) x 20 (%)
= 4,000 mL of RL
8 JAM PERTAMA: 2,000 mL 62 tetes/menit
16 JAM BERIKUTNYA: 2,000 mL 31 tetes/menit
Tpm =
Faktor tetesan:
- Makroset = 20 tpm (untuk dewasa)
- Mikroset = 60 tpm (untuk anak-anak)
- Blood set = 15 tpm
- Otsuka set = 15 tpm (nama merk untuk makroset)
- Terumo set = 20 tpm (nama merk untuk makroset)
8 jam pertama =
16 jam berikutnya =
2.000 x 15
8 jam x 60
= 62 tetes/menit
2.000 x 15
16 jam x 60
= 31 tetes/menit
MONITORING
- Vital signs
- Urine output:
Adult: 30 ml / h
Child: 1-2 ml / kg / h
- Breath sounds
INDIKASI RAWAT INAP
- Luka bakar derajat 2 dan 3 dengan:
10% BSA pada pasien umur <10 tahun dan >50 tahun
20% BSA pada pasien umur 10-50 tahun
- Luka bakar derajat 3 >5% dalam setiap kelompok usia
- Luka bakar listrik, kimia, trauma inhalasi
- Luka bakar yang melibatkan wajah, tangan, kaki, genital, perineum, atau
sendi utama
- Luka bakar seiring dengan cedera atau penyakit lain yang sudah ada
PERAWATAN LUKA
- Derajat 1
- Tidak ada pengobatan yang spesifik
- Derajat 2
Dibersihkan dengan 0,9% NaCl (500cc) + Savlon (5cc)
Sofratul
Kasa steril minimal 20 lembar diganti 2 minggu sekali
Derajat 3
Dibersihkan dengan 0,9% NaCl (500cc) + Savlon (5cc)
Debridement setiap hari
Dermazin, Burnazin SSD (Silver Sulfadiazine) setiap hari
Bila perlu lakukan Escharotomy + Skin grafting
-