Anda di halaman 1dari 42

STRATEGI PELAKSANAAN PASIEN 1

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN DENGAN

GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSIINASI

Hari / tanggal : Selasa 9 Juli 2019

Pertemuan / sp : 1 / 1 (Cara menghardik)

A. Proses keperawatan

1. Kondisi Pasien

Data Subjektif:

a. Pasien mengatakan sering mendengar suara-suara orang yang

sedang berantem, frekuensi tidak terhitung dan bisikan itu

terdengar pada saat pasien sedang sendiri, respon pasien takut,

yang dilakukan pasien mencoba untuk menghardik tetapi suara itu

tidak hilang

b. Pada saat home visit keluarga mengatakan pasien sering berbicara

dan tersenyum sendiri

Data Objektif:

Pasien tampak gelisah, mondar-mandir, berbicara dan tersenyum

sendiri

2. Diagnosa keperawatan

Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran

3. Tujuan khusus

a. Membina hubungan saling percaya

b. Mengenal halusinasi pasien


c. Mengendalikan halusinasi pasien

4. Tindakan keperawatan

a. Membina hubungan saling percaya

b. Membantu mengenali halusinasinya

c. Membantu mengontrol halusinasinya

d. Menganjurkan pasien memasukan kedalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi komunikasi

1. Fase orientasi

a. Salam terapeutik

Assalamualaikum wr.wb. selamat siang ibu

b. Evaluasi validasi

Bagaimana perasaannya hari ini ? perkenalkan nama saya Musti

Retno Sari saya sneng di panggil Musti, nama ibu siapa ? seneng di

panggil apa bu? masih ingat ada kejadian apa sampai ibu ke rumah

sakit ini?

c. Kontrak

1. Topik

Baik bu sekarang kita akan berbincang bincang tentang suara

bisikan yang sering ibu dengar akan tetapi tidak tampak

wujudnya

2. Waktu

Ibu ingin berapa lama? Bagaimana kalau 15 menit?

3. Tempat

Ibu ingin dimana tempatnya? Bagaimana diruangan ini?


4. Tujuan

Agar ibu mengenal halusinasi dan mengendalikan halusinasi

yang ibu rasakan

2. Fase kerja

Apakah ibu mendengar suara tanpa wujud? Apa yang

dikatakan suara tersebut? Apakah ibu terus-menerus mendengarnya

atau sewaktu-waktu? Kapan terakhir kali ibu mendengarnya suara

tersebut? Berapa kali sehari? Apakah ketika ibu sendiri? Apa yang ibu

rasakan pada saat mendengar suara itu? Apa yang ibu lakukan pada

saat suara itu muncul bu, tapi hari ini kita belajar satu cara dahulu

yaitu dengan cara menghardik. Caranya adalah saat suara itu muncul

ibu langsung menutup telingan dan bilang “pergi… pergi… kamu

suara palsu!!!” bagitu dan diulang sampai suara itu hilang bu. Coba

sekarang lakukan, bagus sekali Ibu Yanti. Coba sekali lagi bu. nah

begitu bu sampai suara itu hilang ya bu.

3. Fase terminasi

a. Evaluasi subjektif

Bagaimana perasaan ibu setelah memperagakan dan melatih cara

mengontrol halusinasi dengan menghardik?

b. Evaluasi objektif

Bisakah ibu memperagakan ulang apa bila suara itu terdengar

kembali?
c. Rencana tindak lanjut

Apakah ibu ingin belajar cara berkenalan? Tapi sebelumnya mari

kita masukkan kedalam jadwal kegiatan harian?

d. Kontrak yang akan datang

1. Topik

Bagaimana kita belajar cara berkenalan bu?

2. Tempat

Mau dimana kita berbincang-bincangnya? Bagaimana kalu

disini saja?

3. Waktu

Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10.00 WIB


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

DENGAN ISOLASI SOSIAL

Hari/ tanggal : Selasa 9 Juli 2019

Pertemuan/SP : 2/1 (cara berkenalan)

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Pasien

Data Subjektif:

a. Pasien mengatakan malas memulai pembicaraan, lebih suka

menyendiri

b. Keluarga pasien mengatakan setelah di putusi oleh pacarnya pasien

lebih sering mengurung diri di kamar

c. Pasien mengatakan mempunyai 1 orang teman dekat yang sekamar

dengannya bernama Ny. N

d. Pasien mengatakan merasa asing denga orang lain dan lingkungan

Data Objektif:

a. Di RS pasien tampak menyendiri dan pandangan kosong.

b. Afek pasien yaitu afek tumpul

c. Saat diajak berbicara kontak mata kurang, pasien sering menunduk,

dan tidak mau menatap lawan bicara.

2. Diagnosa Keperawatan :
Isolasi Sosial

3. Tujuan

a. Pasien dapat membina hubungan saling percaya

b. Pasien mampu mengetahui keuntungan berinteraksi dengan orang

lain

c. Pasien mampu mengetahui kerugian tidak berinteraksi dengan

orang lain

d. Pasien mampu mempraktekan cara berkenalan dengan satu orang

e. Pasien mampu memasukan kegiatan latihan kedalam jadwal harian

4. Tindakan keperawatan

a. Mendiskusikan penyebab Isolasi sosial

b. Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan

orang lain

c. Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian tidak berinteraksi

dengan orang lain

d. Pasien mampu mempraktekan berkenalan dengan satu orang

e. Menganjurkan pasien memasukan kegiatan latihan berbincang-

bincang dengan orang lain

B. Strategi komunikasi

1. Fase Orientasi

a. Salam terapeutik

“Selamat pagi ibu .”


b. Evaluasi / validasi

“Bagaimana perasaannya hari ini?”

c. Kontrak

“Sesuai janji saya tadi, saya ingin berbincang-bincang dengan ibu,

mengenai keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan kerugian

tidak berinteraksi dengan orang lain.“

d. Tujuan

“Agar ibu mampu berinteraksi dengan orang lain.”

2. Fase Kerja

“Sesuai kesepakatan kita, sekarang kita akan berbincang-bincang , coba

ibu ceritakan apa yang membuat ibu tidak mau berbincang-bincang

dengan orang lain. “Apa ibu tahu keuntungan berinteraksi dan kerugian

tidak berinteraksi dengan orang lain? Kalau berinteraksi kita punya

banyak teman ibu. “Bisa berbagi cerita kalau tidak punya teman kita

kesepian dan tidak ada teman mengobrol. Nah sekarang kita latihan

cara berkenalan ya buk? Perkenalkan nama saya Musti nama ibu siapa?

Senang dipanggil apa? Hobi ibu apa? Coba ibu praktekan cara

berkenalan, bagus ibu bisa mempraktekannya dengan baik sekarang

kita masukan kedalam jadwal kegiatan harian ya ibu ya.”

3. Fase terminasi

a. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang keuntungan

berinteraksi dengan orang lain dan kerugian tidak berinteraksi dengan

orang lain.”

b. Evaluasi objektif

“Coba ibu sebutkan keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan

kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain.”

c. Rencana tindak lanjut

“Ibu mau berapa kali latihan berkenalan? Iya, bagus 2 kali yaitu pagi

dan sore ya bu, nanti jangan lupa masukkan ke dalam jadwal harian ya

pak.”

d. Kontrak yang akan datang

“Ibu nanti setelah makan siang kita bertemu lagi untuk mengontrol

halusinasi dengan cara kegiatan lain yaitu mendengarkan terapi musik

klasik mozart? Mau dimana tempatnya? Bagaimana kalau disini lagi

ya?
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI

Hari / tanggal : Selasa 9 Juli 2019

Pertemuan / sp : 3/sp 4 (melakukan kegiatan lain)

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Pasien

Data Subjektif:

Pasien mengatakan masih ada suara-suara orang berantem, frekuensi tidak

menentu, dan suara itu datang pada saat pasien sedang sendiri

Data Objektif:

a. Pasien terlihat berbicara sendiri

b. Pasien tampak gelisah dan mondar mandir

2. Diagnosis Keperawatan

Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran

3. Tujuan Khusus

a. Pasien dapat mengontrol halusinasinya dengan cara melakukan

kegiatan lain yaitu mendengarkan terapi musik klasik mozart

b. Pasien dapat memasukan kedalam jadwal kegiatan harian


4. Tindakan Keperawatan

a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien

b. Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara melakukan

kegiatan lain yaitu mendengarkan terapi musik klasik

c. Menganjurkan pasien memasukan kedalam jadwal kegiatan harian.

B. Strategi Komunukasi

1. Fase Orientasi

a. Salam Terapeutik

Selamat siang bu.

b. Evaluasi / Validasi

Bagaimana perasaan ibu hari ini? apakah ibu masih mendengar

suara-suara ? bagaimana ibu dengan jadwal kegiatan harian sudah

diisi belum ? Coba saya lihat, wah bagus sudah diisi. Apakah

sudah dipakai cara yang sudah saya latih ke ibu ? coba ibu

sebutkan kembali cara-cara yang sudah saya ajarkan ? Ibu hebat

ibu masih mengingatnya.

c. Kontrak

1) Topik

Ibu sesuai dengan janji kita tadi hari ini kita akan membahas

tentang cara yang keempat yaitu mendengarkan terapi musik

klasik mozart dan sesuai yang kita sepakati tadi waktunya

kurang lebih 15 menit dan tempatnya di teras depan.

2) Tujuan

Agar ibu bisa mengontrol halusinasi yang suka ibu dengar


2. Fase Kerja

“Nah coba ibu ceritakan biasanya suara itu muncul jika ibu sedang

apa? Apakah ibu senang dengan suara itu ? nah sekarang ibu

perhatikan ya caranya,,, caranya bila suara itu ada atau sebelum suara

itu muncul ibu bisa melakukan / mendengarkan terapi musik klasik

selama 10 menit ya bu.

3. Fase Terminasi

a. Evaluasi

1) Evaluasi Subjektif

Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang?

2) Evaluasi Objektif

Coba ibu sekarang jelaskan apa yang tadi kita bicarakan?

3) Rencana Tindak Lanjut

Sekarang ibu sudah mengetahui cara mengontrol halusinasi

denga cara yang keempat, dan jangan lupa setiap kali ibu

mendengar suara-suara ibu lakukan ya apa yang sudah saya

ajarkan.

4) Kontrak yang akan datang

Saya rasa bincang-bincang kita cukup sampai disini dulu ya

bu, nanti besok jm 08.00 kita akan mengobrol lagi dan

membahas mengontrol halusinasi dengan cara minum obat?


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI HALUSINASI

Hari/ tanggal : Rabu 10 Juli 2019

Pertemuan/SP : 4 / 2 (memberi obat dengan tehnik 6 benar)

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Pasien

Data Subjektif

a. Pasien mengatakan masih ada suara-suara orang berantem, frekuensi

tidak menentu, dan suara itu datang pada saat pasien sedang sendiri

b. Pasien mengatakan saat suara itu muncul pasien menggunakan cara

menghardik untuk menghilangkan suara

Data Objektif:

a. Tingkat konsetrasi pasien mudah teralih

b. Pasien tampak gelisah

2. Diagnosa Keperawatan

Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran

3. Tujuan Khusus
a. Pasien dapat mengenal halusinasinya

b. Pasien dapat mengontrol halusinasinya

c. Pasien dapat mengontrol / mengikuti program kegiatan secara

bertahap dan optimal.

4. Tindakan Keperawatan

a. Menjelaskan pentingnya penggunaan obat

b. Menjelaskan akibat bila putus obat

c. Melatih mengontrol halusinasi dengan cara kedua yaitu minum obat 6

benar

B. Strategi Komunikasi

1. Fase Orientasi

a. Salam Terapeutik

“Selamat pagi ibu, masih ingat dengan saya ? “Bagaimana tidurnya

semalam ?”

b. Evaluasi / Validasi

“Bagaimana perasaan ibu hari ini ? “Ibu bagaimana dengan jadwal

kegiatan harian sudah diisi belum ? “Coba saya lihat, wah bagus

sudah diisi. “Coba ibu sebutkan lagi bagaimana cara mengontrol

halusinasi dengan cara menghardik, wah ibu hebat ternyata ibu masih

mengingatnya”.

c. Kontrak

1. Topik
“Ibu sesuai dengan janji kita tadi kita akan membahas cara yang

kedua untuk mengontrol halusinasi yaitu dengan cara minum obat

secara teratur.”

2. Waktu

“Sesuai kontrak kita tadi kita akan melakukannya selama kurang

lebih 15 menit ya bu”

3. Tempat

“Dan sesuai kontrak kita tadi tempatnya yaitu di ruang makan ya

bu.”

2. Fase Kerja

“Ibu sebelumnya kan kita sudah membahas tentang cara mengontrol

halusinasi dengan cara menghardik, dan ibu sudah bisa. Nah sekarang

kita akan bercakap-cakap tentang cara mengontrol halusinasi dengan cara

minum obat secara teratur. Ibu, adakah bedanya minum obat secara

teratur ? Apakah suara-suaranya hilang atau berkurang ? Minum obat

sangat penting supaya suara-suara yang ibu dengar dan mengganggu

selama ini tidak muncul lagi. Ada berapa macam obat yang ibu minum ?

3 macam obat 2 kali sehari” “apakah ibu tahu kegunaan obat yang ibu

minum? “obat yang orange namanya Risperidone diminumnya 2 kali

sehari pada jam 08.00 dan 18.00 sesudah makan ya bu gunanya untuk

merileksan agar tidak kaku. Yang warna putih namanya Triheksipenidil

diminumnya 2 kali sehari pada jam 08.00 dan 18.00, diminum sesudah

makan gunanya untuk menenangkan pikiran. Obat yang warna putih

kekuningan namanya Chlopomazine diminumnya 1 kali sehari pada jam


08.00 setelah makan juga, gunanya untuk menenangkan dan mempunyai

efek samping ngantuk bu.” “Nah,ibu jika ibu sudah tidak mendengar

suara-suara lagi minum obatnya jangan sampai berhenti ya bu. Nanti ibu

konsultasikan dengan dokter, karena kalau ibu putus obat ibu bisa

mengalami kekambuhan dan sulit untuk mengembalikan keadaan

semula.” “Kalau obatnya habis ibu bisa minta ke dokter untuk

mendapatkan obat lagi. “Ibu juga harus teliti saat menggunakan obat-

obatan ini, pastikan obatnya benar. Artinya ibu harus benar-benar

memperhatikan kalau ini obatnya ibu dan jangan keliru dengan obatnya

orang lain. Baca nama obatnya, pastikan obatnya diminum pada

waktunya, dengan cara yang benar, yaitu dimakan sesudah makan dan

tepat jamnya. “Ibu juga harus perhatikan berapa jumlah obat sekali

minum, dan harus cukup minum 10 gelas perhari.”

3. Fase Terminasi

a. Evaluasi

1. Evaluasi Subjektif

“Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang

obat ?”

2. Evaluasi Objektif

“Coba ibu jelaskan obat warna apa aja saja yang ibu minum? Wah

bagus ibu memang hebat.”

3. Rencana Tindak Lanjut

“Sekarang ibu sudah mengetahui cara mengendalikan halusinasi

dengan cara yang kedua , dan jangan lupa ibu masukan jadwal
minum obatnya pada jadwal kegiatan harian ibu. Dan jangan lupa

pada waktu minum obat di RS minta obat kepada perawat. Kalau

ibu sudah dirumah minta obat kepada keluarga.“

4. Kontrak yang akan datang

“Ibu bincang-bincangnya kita cukupkan sampai disini. Nanti jam

10.00 kita akan ngobrol lagi ya bu tentang cara mengontrol

halusinasi cara ketiga yaitu bercakap-cakap dengan orang lain .

Ibu mau tempatnya dimana ? Dan berapa lama ibu ? Baiklah

kalau begitu saya permisi dulu ya bu.”


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI HALUSINASI

Hari / tanggal : Rabu 10 Juli 2019

Pertemuan / sp : 5 / 3 (bercakap-cakap)

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Pasien

Data Subjektif:

Pasien mengatakan masih ada suara-suara orang berantem, frekuensi tidak

menentu, dan suara itu datang pada saat pasien sedang sendiri

Data Objektif:

a. Pasien tampak gelisah dan mondar mandir

b. Pasien tidak kooperatif

2. Diagnosis Keperawatan

Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran

3. Tujuan Khusus
a. Pasien dapat mengontrol halusinasinya dengan cara bercakap-cakap

dengan orang lain.

b. Pasien dapat memasukan kedalam jadwal kegiatan harian

4. Tindakan Keperawatan

a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien

b. Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap

dengan orang lain

c. Menganjurkan pasien memasukan kedalam jadwal kegiatan harian.

B. Strategi Komunukasi

1. Fase Orientasi

a. Salam Terapeutik

Selamat pagi ibu.

b. Evaluasi / Validasi

Bagaimana perasaan ibu hari ini ? Apakah ibu masih mendengar

suara-suara ? bagaimana ibu dengan jadwal kegiatan harian sudah

diisi belum ? Coba saya lihat, wah bagus sudah diisi. Apakah

sudah dipakai cara yang sudah saya latih keibu ? coba ibu

sebutkan kembali cara-cara yang sudah saya ajarkan ? Ibu hebat

ibu masih mengingatnya.

c. Kontrak

1. Topik

Ibu sesuai dengan janji kita tadi hari ini kita akan membahas

tentang cara yang ketiga yaitu bercakap-cakap dengan orang


lain atau perawat yang ada diruangan dan sesuai yang kita

sepakati tadi waktunya kurang lebih 15 menit dan tempatnya

di teras depan.

2. Tujuan

Agar ibu bisa mengontrol halusinasi yang suka ibu dengar

C. Fase Kerja

“Jadi kalau ibu mendengar suara-suara ibu langsung saja mencari teman

untuk diajak ngobrol. Minta teman untuk mengajak ngobrol ibu.

Contohnya begini : ...... tolong saya mulai mendengar suara-suara. Ayo

ngobrol dengan saya, atau kalau ada orang dirumah misalnya ibunya ibu,

bu ayo ngobrol dengan saya, saya sekarang mendengar suara-suara.

Begitu ibu. Coba ibu lakukan seperti yang tadi saya lakukan. Ya, begitu.

Bagus ! Coba sekali lagi ya ibu , bagus. Nah ibu dilatih terus ya.”

D. Fase Terminasi

1. Evaluasi

a. Evaluasi Subjektif

Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap cara

yang ketiga untuk mengontrol halusinasi?

b. Evaluasi Objektif

Coba ibu sebutkan lagi cara mengontrol halusinasi dengan

dengan yang sudah ajarkan tadi ?

c. Rencana Tindak Lanjut

Sekarang ibu sudah mengetahui cara mengontrol halusinasi

dengan cara yang ketiga, dan jangan lupa setiap kali ibu
mendengar suara-suara ibu lakukan ya apa yang sudah saya

ajarkan.

d. Kontrak yang akan datang

Saya rasa bincang-bincang kita cukup sampai disini dulu ya

pak, nanti siang sehamis makan kita akan mengobrol lagi dan

membahas cara mengontrol halusinasi dengan melakukan

kegiatan lain yaitu mendengarkan musik klasik mozart ya bu.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI

Hari / tanggal : Rabu 10 Juli 2019

Pertemuan / sp : 6/sp 4 (melakukan kegiatan lain)

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Pasien

Data Subjektif:

Pasien mengatakan siang ini tidak mendengar suara-suara orang berantem

Data Objektif:

a. Pasien tampak lesu

b. Pasien kooperatif
2. Diagnosis Keperawatan

Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran

3. Tujuan Khusus

a. Pasien dapat mengontrol halusinasinya dengan cara melakukan

kegiatan lain yaitu mendengarkan terapi musik klasik mozart

b. Pasien dapat memasukan kedalam jadwal kegiatan harian

4. Tindakan Keperawatan

a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien

b. Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara melakukan

kegiatan lain yaitu mendengarkan terapi musik klasik

c. Menganjurkan pasien memasukan kedalam jadwal kegiatan harian.

B. Strategi Komunukasi

1. Fase Orientasi

a. Salam Terapeutik

Selamat siang bu.

b. Evaluasi / Validasi

Bagaimana perasaan ibu hari ini? apakah ibu masih mendengar suara-

suara ? bagaimana ibu dengan jadwal kegiatan harian sudah diisi

belum ? Coba saya lihat, wah bagus sudah diisi. Apakah sudah
dipakai cara yang sudah saya latih ke ibu ? coba ibu sebutkan

kembali cara-cara yang sudah saya ajarkan ? Ibu hebat ibu masih

mengingatnya.

c. Kontrak

1) Topik

Ibu sesuai dengan janji kita tadi hari ini kita akan membahas

tentang cara yang keempat yaitu mendengarkan terapi musik

klasik mozart dan sesuai yang kita sepakati tadi waktunya kurang

lebih 15 menit dan tempatnya di teras depan.

2) Tujuan

Agar ibu bisa mengontrol halusinasi yang suka ibu dengar

2. Fase Kerja

“Nah coba ibu ceritakan biasanya suara itu muncul jika ibu sedang

apa? Apakah ibu senang dengan suara itu ? nah sekarang ibu

perhatikan ya caranya,,, caranya bila suara itu ada atau sebelum

suara itu muncul ibu bisa melakukan / mendengarkan terapi musik

klasik selama 10 menit ya bu.

3. Fase Terminasi

1) Evaluasi

a. Evaluasi Subjektif

Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang?

b. Evaluasi Objektif

Coba ibu sekarang jelaskan apa yang tadi kita bicarakan?


2) Rencana Tindak Lanjut

Sekarang ibu sudah mengetahui cara mengontrol halusinasi denga

cara yang keempat, dan jangan lupa setiap kali ibu mendengar

suara-suara ibu lakukan ya apa yang sudah saya ajarkan.

3) Kontrak yang akan datang

Saya rasa bincang-bincang kita cukup sampai disini dulu ya bu,

nanti besok jm 08.00 kita akan mengobrol lagi dan membahas

aspek positif yang ibu miliki?

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

DENGAN HARGA DIRI RENDAH

Hari / Tanggal : Kamis 11 Juli 2019

Pertemuan / SP : 7/ 1

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Pasien

Data Subjektif:

Pasien mengatakan bahwa dirinya tidak berguna, malu karena tidak

memakai anting dan cincin dan merasa selalu merepotkan kedua orang

tuanya
Data objektif: ekspresi pasien tampak sedih dan lesu

2. Diagnosa keperawatan

Harga diri rendah

3. Tujuan

a. Membina hubungan saling percaya

b. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

c. Menilai kemampuan yang dapat digunakan

d. Menetapkan dan menilai kegiatan yang sesuai kemampuan

e. Merencanakan kegiatan yang telah dipilih

4. Tindakan keperawatan

a. Tanyakan perasaan dan keluhan pasien saat ini

b. Identifikasi kemampuan melakukan kegiatan dan aspek positif

(buat daftar kegiatan)

c. Melakukan askpek positif pertama yang dimiliki pasien

B. Strategi komunikasi

1. Fase orientasi

a. Salam terapeutik

Assalamualaikum wr.wb. selamat pagi ibu, masih ingat dengan

saya?

b. Evaluasi validasi
Bagaimana persaan ibu hari ini?

c. Kontrak

1. Topik

Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang perasaan dan

kemampuan yang masih dapat dilakukan, lalu setelah itu kita

akan pilih kegiatan untuk dilatih

2. Waktu

Mau berapa lama pak kita berbincang-bincang? Bagaimana

kalu 15 menit?

3. Tempat

Dimana ibu kita mau berbincang-bincang?

2. Fase kerja

“Sebelumnya saya ingin bertanya tentang penilaian ibu tentang diri

ibu. Tadi ibu mengatakan malu atau minder, apa yang menyebabkan

ibu demikian? Ada hal yang lain tidak menyenangkan yang ibu

rasakan.” “Begini ibu, agar ibu tidak malu lagi, bagaimana kalau kita

nilai sama-sama kemampuan yang ibu miliki untuk dilatih dan

dikembangkan. Coba sebutkan apa saja yang pernah ibu lakukan?

Bagus, apa lagi bu? Bagaimana kegiatan rumah tangga yang biasa Ibu

lakukan ? bagus sekali ibu, nah dari kemampuan yang dimiliki ibu

kana da banyak, sekarang dari kemampuan ibu mana yang masih


dilakukan di RS? Coba lihat yang pertama? Yang kedua? Yang ketiga

dan keempat? Bagus bu.” “Dari kegiatan tersebut mana yang akan mau

dilatih hari ini bu? Baik bu, mari kita latih cara merapihkan tempat

tidur, tujuannya agar ibu mampu meningkatkan kemampuan

merapihkan tempat tidur. Yang pertama kita pindahkan dahulu bantal

dan guling selanjutnya angkat sprei dari kasurnya kita balikkan. Kita

pasang bagian pinggirnya juga dimasukan dan sekarang kita ambil

bantal dan guling, rapihkan dan letakkan dibagian atas untuk kepala

kita, lipat juga selimutnya. Nah bagus pak. Nah sekarang menurut ibu

bagaimana perbedaan setelah dirapihkan dan sebelum dirapihkan?

3. Fase terminasi

a. Evaluasi subjektif

Bagaimana perasaan ibu setelah kita merapihkan tempat tidur?

b. Evaluasi objektif

Coba sekarang sebutkan langkah-langkah merapihkan tempat

tidur?, iya bagus sekali pak.

c. Rencana tindak lanjut

Sekarang mari kita masukkan kedalam jadwal harian ibu?, mau

berapa kali pak melakukannya? 2 kali bu, baiklah bu, bagus.

Lakukan tanpa diingatkan perawat ya pak, beri tanda ‘M’ dijadwal

harian ibu, tapi kalau ibu merapihkan tempat tidur dengan dibantu

oleh perawat ibu beri tanda ‘B’, kalau ibu tidak melakukan beri

tanda ‘T’
d. Kontrak yang akan datang

1. Topik

Selanjutnya kita akan melatih cara mengontrol marah atau

emosi dengan cara tarik napas dalam dan memukul

bantal/kasur bu.

2. Waktu

Waktunya sekitar jam 10.00 ya bu

3. Tempat

Tempatnya dimana bu? Disini saja bu? Baiklah bu, kalau

begitu silahkan ibu melanjutkan aktaivitas yang lainnya.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

Hari / tanggal : Kamis 11 Juli 2019

Pertemuan / SP : 7 / SP 1

1. Proses keperawatan

1. Kondisi pasien

Data Subjektif:

Keluarga pasien mengatakan pasien dibawa ke RS karena marah-marah

melempar barang, dan merusak alat rumah tangga.


Data Objektif:

Emosi pasien tampak berubah-ubah pada tanggal 9 Juli 2019 pasien

ngamuk ingin memecahkan kaca jendela karena pasien tidak ingin

dikurung.

2. Diagnosa keperawatan

Resiko Prilaku kekerasan

3. Tujuan Khusus

a. Pasien dapat mengidentifikasi prilaku kekerasan

b. Pasien dapat mengidentifikasi tanda-tanda prilaku kekerasan

c. Pasien dapat menyebutkan akibat prilaku kekerasan

d. Pasien dapat menyebutkan cara mencegah atau mengontrol prilaku

kekerasan

4. Tindakan keperawatan

a. Membina hubungan saling percaya

b. Mengidentifikasi penyebab marah

c. Mengidentifikasi tanda dan gejala yang dirasakan

d. Mengidentifikasi jenis perilaku kekerasan

e. Mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan

f. Mengidentifikasi cara asertif dalam mengungkapkan kemarahan

g. Mendemontrasikan latihan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan

tarik napas dalam dan memukul bantal/kasur


2. Strategi Komunikasi

1. Fase Orientasi

a. Salam terapeutik

“ selamat pagi pak, masih ingat dengan saya ?”

b. Evaluasi / Validasi

“Bagaiamana dengan jadwal kegiatan harian jadwal sudah di isi belum?

“ Coba saya lihat, wah bagus sudah di isi.”

c. Kontrak

1. Topik

“Ibu sesuai janji kita tadi kita akan membahas cara pertama untuk

mengontrol perilaku kekerasan yaitu dengan cara relaksasi nafas

dalam dan cara memukul bantal atau kasur.

2. Waktu

“ sesuai kontrak kita tadi kita akan melakukannya selama kurang 15

menit ya bu.

3. Tempat

Dan sesuai kontak kita tadi tempatnya yaitu di teras depan.”

2. Fase Kerja

“ Apa yang menyebabkan ibu marah ? apakah sebelumnya ibu pernah

marah ? apa penyebabnya? Samakah dengan yang sekarang ? ketika

penyebab marah itu ada , misalnya seperti masalh ekonomi apa yag ibu

rasakan? Apa ibu merasa kesal ? kemudian dada berdebar-debar, mata

melotot, rahang terkatup dan tangan mengepal ? apa yang ibu lakukan

selanjutnya? Apa dengan cara marah-marah keadaan lebih baik ? ya tentu


saja tidak. Adakah cara yang lebih baik dari cara marah-marah? Baiklah bu,

hari ini kita akan belajar tehnik relaksasi nafas dalam dan cara memukul

bantal dan kasur. Caranya begini kalau tanda” marah itu datang, ibu berdiri

lalu tarik nafas dalam dari hidung, tahan sebentar lalu keluarkan secara

perlahan. Seperti ini ya bu coba perhatikan. Coba ulangi bu. Ya bagus

sekali ulangi sebanyak 5 kali ya bu.

Apabila tanda-tanda marah itu semakin parah, ibu bisa masuk kekamar,

kemudian lampiaskan marahnya dengan cara memukul kasur atau bantal

coba ibu lakukan. Ya bagus sekali lagi”

3. Fase Terminasi

a. Evaluasi subjektif

Bagaimana perasaan ibu setelah belajar cara mengontrol emosi?

b. Evaluasi objektif

Coba ulangi lagi ibu cara yang telah saya ajarkan ?

c. Rencana Tindak Lanjut

Sekarang kita masukan jadwal latihan ya pak. Berapa kali dalam sehari

ibu akan melakukannya ?

d. Kontrak

Topik : Nanti siang setelah makan saya akan kembali lagi ya bu untuk

berbincang-bincang tentang cara mengontrol halusinasi dengan

mendengarkan terapi musik klasik mozart.

Waktu : waktunya berapa lama bu? Bagaimana kalau 15 menit saja bu

Tempat : Tempatnya mau dimna bu? ya baik disini saja ya bu.


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI

Hari / tanggal : Kamis 11 Juli 2019

Pertemuan / sp : 8/sp 4 (melakukan kegiatan lain)

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Pasien

Data Subjektif:
a. Pasien mengatatakan semalam tidak bisa tidur karena mendengar

suara orang berantem dan tadi pagi sehabis mandi pasien masih

mendengarnya

b. Pasien mengatakan saat mendengar suara itu pasien melakukan cara

menghardik untuk menghilangkannya

Data Objektif:

a. Pasien tampak kooperatif

b. Pandangan sudah tidak kosong

2. Diagnosis Keperawatan

Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran

3. Tujuan Khusus

a. Pasien dapat mengontrol halusinasinya dengan cara melakukan

kegiatan lain yaitu mendengarkan terapi musik klasik mozart

b. Pasien dapat memasukan kedalam jadwal kegiatan harian

4. Tindakan Keperawatan

a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien

b. Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara melakukan

kegiatan lain yaitu mendengarkan terapi musik klasik

c. Menganjurkan pasien memasukan kedalam jadwal kegiatan harian.

B. Strategi Komunukasi

1. Fase Orientasi

a. Salam Terapeutik
Selamat siang bu.

b. Evaluasi / Validasi

Bagaimana perasaan ibu hari ini? apakah ibu masih mendengar suara-

suara ? bagaimana ibu dengan jadwal kegiatan harian sudah diisi

belum ? Coba saya lihat, wah bagus sudah diisi. Apakah sudah

dipakai cara yang sudah saya latih ke ibu ? coba ibu sebutkan

kembali cara-cara yang sudah saya ajarkan ? Ibu hebat ibu masih

mengingatnya.

c. Kontrak

1) Topik

Ibu sesuai dengan janji kita tadi hari ini kita akan membahas

tentang cara yang keempat yaitu mendengarkan terapi musik

klasik mozart dan sesuai yang kita sepakati tadi waktunya kurang

lebih 15 menit dan tempatnya di teras depan.

2) Tujuan

Agar ibu bisa mengontrol halusinasi yang suka ibu dengar

2. Fase Kerja

“Nah coba ibu ceritakan biasanya suara itu muncul jika ibu sedang

apa? Apakah ibu senang dengan suara itu ? nah sekarang ibu

perhatikan ya caranya,,, caranya bila suara itu ada atau sebelum

suara itu muncul ibu bisa melakukan / mendengarkan terapi musik

klasik selama 10 menit ya bu.

3. Fase Terminasi

1) Evaluasi
a. Evaluasi Subjektif

Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang?

b. Evaluasi Objektif

Coba ibu sekarang jelaskan apa yang tadi kita bicarakan?

2) Rencana Tindak Lanjut

Sekarang ibu sudah mengetahui cara mengontrol halusinasi denga

cara yang keempat, dan jangan lupa setiap kali ibu mendengar

suara-suara ibu lakukan ya apa yang sudah saya ajarkan.

3) Kontrak yang akan datang

Saya rasa bincang-bincang kita cukup sampai disini dulu ya bu,

nanti besok jm 08.00 kita akan mengobrol lagi dan membahas

tentang berhias ya bu?

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

Hari / tanggal : Jumat12 Juli 2019

Pertemuan / sp : 9/2 (berhias)

A. Proses keperawatan

1. Kondisi Pasien
Data Subjektif:

Pasien mengatakan jika menggunakan baju asal ambil tidak melihat

baju itu kacingnya masih lengkap atau tidak.

Data Objektif:

Saat berpakaian pasien dibantu secara minimal, namun tidak peduli

dengan penampilan.

2. Diagnosa keperawatan

Defisit perawatan diri

3. Tujuan

a. Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri b

b. Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik c

c. Pasien mampu melakukan makan dengan baik d

d. Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri

4. Tindakan keperawatan

Membantu klien latihan berhias

a. Berpakaian

b. Menyisir rambut

c. Berhias

B. Strategi komunikasi

1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik

Assalamualaikum wr.wb. selamat pagi pak masih kenal dengan

saya ? wah ingatan ibu bagus

b. Evaluasi validasi

Bagaimana perasaan ibu hari ini?

c. Kontrak

1. Topik

Bu bagaimana kalu sekarang kita berbincang-bincang tentang

berhias diri?

2. Waktu

Ibu ingin berapa lama? Bagaimana kalau 15 menit?

3. Tempat

Tempatnya ingin dimana bu? Disini saja ? baiklah bu.

2. Fase kerja

“Bagaimana perasaan ibu setelah mandi? Apa yang Ibu lakukan setelah

mandi? Baiklah sekarang kita akan melakukan latihan berdandan.

“Apa Ibu sudah mengganti baju? Untuk pakaian pilihlah yang bersih

dan kering. Berganti pakain yang bersih 2 kali seharai. Sekarang coba

Ibu lakukan mengganti pakaian. Bagus sekali Ibu kerja yang bagus.

Sekarang setelah menggunakan pakaian yang baik kita akan latihan

berdandan supaya Ibu tampak rapi dan cantic.” Kira kira apa alat yang

ibu butuhkan untuk berdandan?Bagus sekali Ibu alat yang dibutuhkan

sisir, bedak dan kaca.” Setelah Ny.H memasang pakaian dengan baik

sekarang sisir rambut yang rapi, bagus Ibu, sekarang ambil bedak dan
bedaki muka Ibu rata dan tipis. Bagus sekali Ibu bisa melakukan

dengan baik”

3. Fase orientasi

a. Evaluasi subjektif

Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang mengenai

berhias diri?

b. Evaluasi objektif

Coba ibu simpulkan pembicaraaan tadi? Sebutkan cara berhias

diri?

c. Rencana tindak lanjut

Ibu nanti latih cara berhias diri ya selalu dilakukan setelah mandi

ya bu yaitu ganti baju bersih dan kering serta jangan lupa untuk

berdandan ya bu. Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal

harian. Beri tanda M (mandiri) kalau dilakukan tanpa disuruh, B

(bantuan) kalau diingatkan baru dilakukan dan T (tidak) tidak

melakukan.

d. Kontrak yang akan datang

1. Topik

Ibu bagaimana kalu siang nanti jam 10.00 saya kembali lagi

untuk mengajarkan cara mengontrol halusinasi dengan

mendengarkan musik klasik mozart.

2. waktu

Ibu ingin jam berapa? Dan berapa lama?


3. Tempat

Tempatnya ingin dimana? Disini saja? Baiklah pak. Kalau

begitu ibu silahkan kembali lanjutkan aktivitasnya.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI

Hari / tanggal : Jumat 12 Juli 2019

Pertemuan / sp : 10/sp 4 (melakukan kegiatan lain)


A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Pasien

Data Subjektif:

Pasien mengatakan sudah berkurang mendengar suara orang berantem,

hanya waktu malam hari saja yang dilakukan pasien adalah

menghardiknya atau jika masih ada temen sekamarnya yang belum tidur

pasien ajak ngobrol

Data Objektif:

a. Pasien tampak kooperatif

b. Pandangan sudah tidak kosong

2. Diagnosis Keperawatan

Gangguan persepsi sensori: Halusinasi pendengaran

3. Tujuan Khusus

a. Pasien dapat mengontrol halusinasinya dengan cara melakukan

kegiatan lain yaitu mendengarkan terapi musik klasik mozart

b. Pasien dapat memasukan kedalam jadwal kegiatan harian

4. Tindakan Keperawatan

a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien

b. Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara melakukan

kegiatan lain yaitu mendengarkan terapi musik klasik


c. Menganjurkan pasien memasukan kedalam jadwal kegiatan harian.

B. Strategi Komunukasi

1) Fase Orientasi

a. Salam Terapeutik

Selamat siang bu.

b. Evaluasi / Validasi

Bagaimana perasaan ibu hari ini? apakah ibu masih mendengar suara-

suara ? bagaimana ibu dengan jadwal kegiatan harian sudah diisi

belum ? Coba saya lihat, wah bagus sudah diisi. Apakah sudah

dipakai cara yang sudah saya latih ke ibu ? coba ibu sebutkan

kembali cara-cara yang sudah saya ajarkan ? Ibu hebat ibu masih

mengingatnya.

c. Kontrak

1) Topik

Ibu sesuai dengan janji kita tadi hari ini kita akan membahas

tentang cara yang keempat yaitu mendengarkan terapi musik

klasik mozart dan sesuai yang kita sepakati tadi waktunya kurang

lebih 15 menit dan tempatnya di teras depan.

2) Tujuan

Agar ibu bisa mengontrol halusinasi yang suka ibu dengar

2. Fase Kerja

“Nah coba ibu ceritakan biasanya suara itu muncul jika ibu sedang

apa? Apakah ibu senang dengan suara itu ? nah sekarang ibu

perhatikan ya caranya,,, caranya bila suara itu ada atau sebelum


suara itu muncul ibu bisa melakukan / mendengarkan terapi musik

klasik selama 10 menit ya bu.

3. Fase Terminasi

1) Evaluasi

a. Evaluasi Subjektif

Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang?

b. Evaluasi Objektif

Coba ibu sekarang jelaskan apa yang tadi kita bicarakan?

2) Rencana Tindak Lanjut

Sekarang ibu sudah mengetahui cara mengontrol halusinasi

denga cara yang keempat, dan jangan lupa setiap kali ibu

mendengar suara-suara ibu lakukan ya apa yang sudah saya

ajarkan.

Anda mungkin juga menyukai